Konsep moderasi beragama masih mencari titik temu untuk menjadi gagasan yang sangat matang. Terle... more Konsep moderasi beragama masih mencari titik temu untuk menjadi gagasan yang sangat matang. Terlebih di Indonesia dengan kondisi keanekaragaman budaya dan juga terdapat beberapa agama di dalamnya, moderasi beragama merupakan suatu keharusan. Sebagai negara yang memiliki perbedaan-perbedaan tersebut, masih ditemukan masalah sosial seperti konflik antar suku dan budaya di masyarakat, adanya diskriminasi maupun masalah sosial lainnya. Maka, pendidikan damai dan moderasi beragama muncul untuk meredam potensi-potensi negatif. Artikel ini bertujuan untuk mengkontruksi makna moderasi beragama dalam perspektif pendidikan kewarganegaraan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Partisipan dalam kegiatan ini adalah para guru Pendidikan kewarganegaraan di lingkungan SMA dan MA di Kabupaten Cirebon. Data penelitian diambil pada Januari sampai April 2024 menggunakan wawancara, observasi dan literatur. Data dianalisis menggunakan reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pendidikan damai dan moderasi beragama di Indonesia memang dibutuhkan. Hal ini karena Indonesia memang memiliki berbagai kondisi yang membuat masyarakat perlu untuk menjadi moderat, paham pencegahan konflik dan juga paham akan resolusi konflik. Dengan begitu, Indonesia akan tetap menjadi negara multikultur yang memiliki begitu banyak perbedaan latar belakang budaya, agama dan juga bahasa. (2) Baik itu pendidikan damai, pendidikan kewarganegaraan maupun moderasi beragama sebetulnya memiliki tujuan yang sama dalam mengembangkan aspek kognitif, afektif dan skill.
Konsep moderasi beragama masih mencari titik temu untuk menjadi gagasan yang sangat matang. Terle... more Konsep moderasi beragama masih mencari titik temu untuk menjadi gagasan yang sangat matang. Terlebih di Indonesia dengan kondisi keanekaragaman budaya dan juga terdapat beberapa agama di dalamnya, moderasi beragama merupakan suatu keharusan. Sebagai negara yang memiliki perbedaan-perbedaan tersebut, masih ditemukan masalah sosial seperti konflik antar suku dan budaya di masyarakat, adanya diskriminasi maupun masalah sosial lainnya. Maka, pendidikan damai dan moderasi beragama muncul untuk meredam potensi-potensi negatif. Artikel ini bertujuan untuk mengkontruksi makna moderasi beragama dalam perspektif pendidikan kewarganegaraan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Partisipan dalam kegiatan ini adalah para guru Pendidikan kewarganegaraan di lingkungan SMA dan MA di Kabupaten Cirebon. Data penelitian diambil pada Januari sampai April 2024 menggunakan wawancara, observasi dan literatur. Data dianalisis menggunakan reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pendidikan damai dan moderasi beragama di Indonesia memang dibutuhkan. Hal ini karena Indonesia memang memiliki berbagai kondisi yang membuat masyarakat perlu untuk menjadi moderat, paham pencegahan konflik dan juga paham akan resolusi konflik. Dengan begitu, Indonesia akan tetap menjadi negara multikultur yang memiliki begitu banyak perbedaan latar belakang budaya, agama dan juga bahasa. (2) Baik itu pendidikan damai, pendidikan kewarganegaraan maupun moderasi beragama sebetulnya memiliki tujuan yang sama dalam mengembangkan aspek kognitif, afektif dan skill.
Uploads
Papers by Wisnu Hatami