Tanin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
k →Catatan kaki: com |
||
(18 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Tannic acid.png|
[[Berkas:
[[Berkas:The Black Water - geograph.org.uk - 5867934.jpg|jmpl|180px|Air gambut berwarna cokelat kehitaman karena banyak mengandung tanin]]
[[Berkas:Bottle of tannic acid.jpg|jmpl|180px|Sebotol larutan asam tanat]]
'''Tanin''' (atau '''tanin nabati''', sebagai lawan tanin sintetik) adalah suatu [[senyawa]] [[polifenol]] yang berasal dari [[tumbuhan]], berasa pahit dan kelat, yang bereaksi dengan dan menggumpalkan [[protein]], atau berbagai senyawa organik lainnya termasuk [[asam amino]] dan [[alkaloid]].▼
▲'''Tanin''' (atau '''tanin nabati''', sebagai lawan tanin sintetik) adalah suatu [[senyawa]] [[polifenol]] yang berasal dari [[tumbuhan]], berasa pahit dan kelat, yang bereaksi dengan dan menggumpalkan [[protein]], atau berbagai senyawa organik lainnya termasuk [[asam amino]] dan [[alkaloid]]. Tanin dapat ditemukan dalam [[makanan]] dan [[minuman]] tertentu, seperti:[[teh]], [[kopi]], [[coklat]], dan [[wine]].
Pada [[teh]], kandungan tanin disebut paling banyak ada pada [[teh hitam]], sedangkan [[teh hijau]] sering dianggap memiliki konsentrasi tanin yang paling rendah.
Tanin (dari [[bahasa Inggris]] ''tannin''; dari [[bahasa Jerman Hulu Kuno]] ''tanna'', yang berarti “[[ek|pohon ek]]” atau “pohon berangan”) pada mulanya merujuk pada penggunaan bahan tanin nabati dari pohon ek untuk menyamak belulang (kulit mentah) hewan agar menjadi kulit masak yang awet dan lentur. Namun kini pengertian tanin meluas, mencakup aneka senyawa polifenol berukuran besar yang mengandung cukup banyak gugus [[hidroksil]] dan gugus lain yang sesuai (misalnya [[karboksil]]) untuk membentuk perikatan kompleks yang kuat dengan protein dan makromolekul yang lain.
Senyawa-senyawa tanin ditemukan pada banyak jenis tumbuhan; berbagai senyawa ini berperan penting untuk melindungi tumbuhan dari pemangsaan oleh [[herbivora]] dan [[hama]], serta dalam pengaturan pertumbuhan.<ref>{{cite book|author=Katie E. Ferrell; Thorington, Richard W.|title=Squirrels: the animal answer guide|url=https://archive.org/details/squirrelsanimala00wric|publisher=Johns Hopkins University Press|location=Baltimore|year=2006|page=[https://archive.org/details/squirrelsanimala00wric/page/n109 91]|isbn=0-8018-8402-0 }}</ref>
Kandungan tanin dari bahan organik ([[serasah]], ranting dan kayu) yang terlarut dalam air hujan (bersama aneka subtansi [[humus]]), menjadikan air yang tergenang di [[rawa-rawa]] dan [[gambut|rawa gambut]] berwarna
== Manfaat ==
Tanin terutama dimanfaatkan orang untuk menyamak kulit agar awet dan mudah digunakan. Tanin juga digunakan untuk menyamak (mengubar) [[jala]], [[tali]], dan [[layar]] agar lebih tahan terhadap air [[laut]]. Selain itu tanin dimanfaatkan sebagai bahan pewarna, perekat, dan [[mordan]].<ref name="prosea3">{{aut|Lemmens, R.M.H.J., N. Wulijarni-Soetjipto, R.P. van der Zwan & M. Parren}}. 1997. Pendahuluan dalam R.M.H.J. Lemmens dan N. Wulijarni-Soetjipto (Eds). ''Tumbuh-tumbuhan Penghasil Pewarna dan Tanin''. Sumberdaya Nabati Asia Tenggara (PROSEA) '''3'''
Tanin yang terkandung dalam minuman seperti [[teh]], [[kopi]], [[anggur]], dan [[bir]] memberikan aroma dan rasa sedap yang khas. Bahan kunyahan seperti [[gambir]] (salah satu campuran makan [[sirih]]) memanfaatkan tanin yang terkandung di dalamnya untuk memberikan rasa kelat ketika makan sirih. Sifat pengelat atau pengerut ([[astringensia]]) itu sendiri menjadikan banyak tumbuhan yang mengandung tanin dijadikan sebagai bahan obat-obatan.<ref name="prosea3"/>
<!--
=== Pakan Ternak ===
Tanin yang terkandung dalam pakan ternak seperti pada daun kaliandra, dapat menjadi anti nutrisi pada ternak ruminansia jika dikonsumsi berlebih. Hal ini dapat diatasi dengan cara melakukan manipulasi proses pencernaan oleh
Tanin juga bermanfaat sebagai agensia pelindung asam lemak tak jenuh, sehingga tidak terdegradasi oleh
=== Penyamakan ===
Dalam proses penyamakan, tanin bereaksi dengan protein dari belulang. Proses ini akan mengawetkan kulit dari serangan-serangan [[bakteri]]. Di samping itu, penyamakan akan memberi warna tertentu, serta membentuk kepadatan dan kelenturan kulit tersamak yang berbeda-beda; bergantung kepada sifat-sifat kulit asal dan kepada proses penyamakan yang digunakan.<ref name="prosea3"/> Salah satu sumber tanin untuk menyamak kulit adalah kulit kayu akasia mangium.<ref>{{aut|Nugraha, G.}} (1999). [http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/39230 ''Pemanfaatan tanin dari kulit kayu akasia (<u>Acacia</u> <u>mangium</u> Willd) sebagai bahan penyamak nabati'']. Bogor: Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor. Skripsi tidak diterbitkan.</ref>
=== Perekat kayu ===
Tanin yang terkandung dalam tanaman bakau dan akasia dapat
nilai keteguhan geser kayunya yang serupa dengan kayu lamina yang menggunakan perekat fenolformaldehida dan ureaformaldehida.<ref>{{aut|Susanti, CME.}} (2000). [http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/4770 ''Autokondensasi tanin dan penggunaannya sebagai perekat kayu lamina'']. Bogor: Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor. Skripsi tidak diterbitkan.</ref>
== Catatan kaki ==
{{reflist|3}}
== Pranala luar ==
Baris 34 ⟶ 39:
<!-- isi sebelumnya
'''Tannin''' adalah [[zat]], pahit [[polifenol]] tanaman yang baik dan cepat mengikat atau mengecilkan [[protein]]. Zat dari tannin menyebabkan perasaan kering pada mulut dengan konsumsi anggur merah, teh pekat, atau buah yang tidak tumbuh<ref>McGee, Harold. On Food and Cooking. Simon & Schuster. New York, NY 2004 pg714</ref>. ♥ merujuk pada Penggunaan tannin dalam [[penyamakan]] hewan yang ter[[sembunyi]] pada [[kulit]]; Namun, istilah ini secara luas dirujukan untuk setiap [[polyphenolic]] besar kompleks yang mengandung cukup [[hydroxyl]] dan lainnya sesuai kelompok (seperti [[carboxyl]]) kuat untuk membentuk kompleks dengan protein dan lainnya [[macromolecule]]. Tannin memiliki [[berat]] [[molekul]] dari 500 hingga 3,000<ref name="Bate-Smith">Bate-Smith and Swain, 1962, Flavonoid compounds. In
[[Kategori:Nutrisi]]
|