August Weismann
Friedrich Leopold August Weismann (17 Januari 1834 – 5 November 1914) adalah seorang ahli biologi evolusi yang berkebangsaan Jerman.[1] Ernst Mayr menempatkannya sebagai ahli teori evolusi terpenting kedua abad ke-19 setelah Charles Darwin. Weismann menjadi Direktur Zoological Institute dan profesor pertama Zoologi di Universitas Freiburg.
Kontribusi utamanya adalah teori plasma nutfah, yang menurut teori ini, pewarisan pada organisme mulitseluler hanya terjadi melalui sel nutfah seperti sel telur dan sel sperma. Sel-sel lainnya pada tubuh (sel somatik) tidak berfungsi sebagai agen pewarisan. Akibatnya adalah, sel nutfah yang memproduksi sel somatik tidak dipengaruhi oleh kemampuan baru apapun yang sel somatik dapatkan selama hidupnya. Informasi genetik tidak dapat diwariskan melalui plasma soma ke plasma nutfah ataupun dari generasi ke generasi. Ini disebut sebagai sawar Weismann.[2]
Gagasan mengenai sawar Weismann ini berperan penting dalam sintesis evolusi modern. Menurut Weismann, proses mutasi acak yang terjadi pada gamet merupakan satu-satunya sumber perubahan pada makhluk hidup yang diseleksi oleh seleksi alam.[3] Gagasan Weismann ini muncul sebelum karya Gregor Mendel ditemukan kembali.
Referensi
sunting