Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Darius II (bahasa Persia Kuno: 𐎭𐎠𐎼𐎹𐎺𐎢𐏁 Dārayavahuš) adalah Raja Diraja (Kaisar) Iran dan Firaun Mesir dari Dinasti Akhemeniyah, berkuasa pada tahun 423 SM sampai 405 SM.[1] Pada awal masa kekuasaannya, dia termasuk salah satu dari tiga putra Artahsasta I yang mengklaim takhta, dua di antaranya adalah Xerxes II dan Sogdyana. Kematian Xerxes II pada tahun 424 SM dan Sogdyana pada tahun 423 SM menjadikan Darius II sebagai satu-satunya Raja Diraja Iran. Sepeninggalnya, takhta diwariskan pada putranya, Artahsasta II.

Darius II
𐎭𐎠𐎼𐎹𐎺𐎢𐏁
Darius II sebagaimana yang digambarkan pada makamnya di Naqsy-e Rostam
Raja Diraja Iran
Berkuasa423–404 SM
PendahuluArtahsasta I
PenerusArtahsasta II
PesaingXerxes II (424 SM)
Sogdyana (424-423 SM)
Firaun Mesir
Berkuasa423–404 SM
PendahuluArtahsasta I
PenerusAmenirdisu
Kematian404 SM
PasanganParysatis
KeturunanArtahsasta II
Koresy
Ustana (Ostanes)
WangsaAkhemeniyah
AyahArtahsasta I
IbuKosmartidene dari Babilonia
AgamaZoroastrianisme

Perebutan takhta

sunting

Nama asli Darius II adalah Ochus. Sumber Yunani kerap menyebutnya Nothos "anak haram." Dia adalah putra Artahsasta I dengan salah satu selirnya, Kosmartidene.

Setelah Artahsasta I mangkat pada 424 SM, tiga putranya mengklaim takhta Iran, termasuk di antaranya adalah Ochus yang mengambil nama takhta Darius. Dua yang lain adalah Xerxes II yang merupakan putra Permaisuri Damaspia dan Sogdyana yang merupakan putra Selir Alogine. Xerxes II diakui sebagai penguasa di kawasan Persia (Iran selatan), Sogdyana di Elam (utara Teluk Persia), dan Darius II di Hirkania (tenggara Laut Kaspia). Dengan demikian, ada tiga pihak yang mengklaim sebagai raja diraja Iran dalam waktu yang sama.[2][3]

45 hari masa kekuasaan Xerxes II diakhiri dengan pembunuhannya oleh Pharnakyas dan Menostanes atas perintah Sogdyana. Sogdyana sendiri kemudian ditahan Darius II setelah berkuasa sekitar enam bulan. Sogdyana kemudian dihukum mati dengan cara penyesakkan dengan abu, karena Darius telah berjanji untuk tidak menghukum mati dengan pedang, racun, atau kelaparan.[3] Baik nama Xerxes II maupun Sogdyana tidak dicantumkan dalam berbagai tawarikh Babilonia yang ditemukan di Nippur. Dalam catatan-catatan tersebut, pemerintahan Artahsasta I langsung diteruskan oleh Darius II.[4]

Masa kekuasaan

sunting
 
Perkiraan lokasi makam Darius II di Naqsy-e Rustam

Para sejarawan tidak mendapatkan banyak informasi dari pemerintahan Darius II. Suatu pemberontakan oleh bangsa Madai pada tahun 409 SM sempat dicatat oleh Xenophon. Tampaknya Darius II sangat bergantung kepada istrinya, Parysatis. Ktesias mencatat sejumlah pertikaian dalam harem kaisar dengan Darius II berperan buruk.

Selama kekuasaan Athena tetap kuat, Darius tidak ikut campur dalam urusan Yunani. Ketika pada tahun 413 SM, Athena mendukung pemberontak Humarga (Amorges) di Karia, Darius II tidak berniat membalas kalau saja kekuasaaan Athena tidak kalah dalam Ekspedisi Sisilia. Sebagai akibat dari peristiwa itu, Darius II memberi perintah kepada satrap-nya di Asia Kecil, Tissafernis dan Farnabazos II, untuk mengumpulkan upeti yang telah jatuh tempo dari kota-kota Yunani dan untuk memulai perang dengan Athena. Untuk mendukung perang dengan Athena, para satrap Iran mengadakan persekutuan dengan Sparta. Pada 408 SM, Darius mengirim putranya, Koresy, ke Asia Kecil untuk meningkatkan semangat perang.

Darius II mungkin telah mengusir beberapa keluarga Yunani yang pernah memerintah kota-kota di Ionia: Pausanias menulis bahwa putra-putra Themistokles, termasuk Archeptolis, Gubernur Magnesia, "tampaknya telah kembali ke Athena", dan bahwa mereka mendedikasikan lukisan Themistokles di Parthenon dan mendirikan patung perunggu untuk Artemis Leucophryene, dewi Magnesia, di Akropolis.[5][6][7] Mereka mungkin telah kembali dari Asia Kecil di usia tua, setelah 412 SM, ketika Akhemeniyah mengambil kembali kendali tegas atas kota-kota Yunani di Asia, dan mereka mungkin telah diusir oleh satrap Tissafernis antara 412 dan 399 SM.[5] Akibatnya, dari 414 SM, Darius II mulai tidak menyukai peningkatan kekuatan Athena di kawasan Laut Aegea dan Tissafernis masuk ke dalam persekutuan dengan Sparta melawan Athena, berujung pada penaklukan Iran atas sebagian besar Ionia pada 412 SM.[8]

Catatan Alkitab

sunting

Kemungkinan besar Ezra dan Nehemia masih hidup pada masa Darius II, dan dalam zaman inilah tembok Yerusalem yang pernah dihancurkan oleh tentara Babel pada tahun 586 SM dibangun kembali.[9]

Keluarga

sunting

Orang tua

  • AyahArtahsasta I, Raja Diraja Iran pada 465–424 SM
  • IbuKosmartidene dari Babilonia

Pasangan dan keturunan

  • Parysatis, saudari seayah Darius II
    • Artahsasta II, Raja Diraja Iran 404–358 SM
    • Koresy
    • Oxathres atau Oxendares atau Oxendras
    • Artoxexes
    • Ustana (Ostanes)
    • Amestris
    • tujuh anak lain yang tidak disebutkan namanya
  • Anak perempuan Gobryas. Dinikahi Darius sebelum naik takhta
    • Empat putra. Salah satu di antaranya menjadi ayah Artabazanes yang menjadi Raja Madai Atropatene pada pertengahan kedua abad ke-3 SM.[10][11][12]
  • Istri-istri lain
    • Artostes
    • Seorang satrap Madai pada tahun 401 SM (tidak disebutkan namanya)

Lihat pula

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ Brill's New Pauly, "Darius".
  2. ^ Ktesias dari Knidos. Persika. 18. 
  3. ^ a b Zawadzki, S. (1995–1996). "The Circumstances of Darius II's Accession". Jaarbericht Ex Oriente Lux. 34: 45–49. 
  4. ^   Satu atau lebih kalimat sebelum ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publikMeyer, Eduard (1911). "Darius". Dalam Chisholm, Hugh. Encyclopædia Britannica. 7 (edisi ke-11). Cambridge University Press. hlm. 833. 
  5. ^ a b Harvey, David; Wilkins, John (2002). The Rivals of Aristophanes: Studies in Athenian Old Comedy (dalam bahasa Inggris). ISD LLC. hlm. 200. ISBN 9781910589595. 
  6. ^ Paus. 1.1.2, 26.4
  7. ^ Habicht, Christian (1998). Pausanias Guide to Ancient Greece (dalam bahasa Inggris). University of California Press. hlm. 5. ISBN 9780520061705. 
  8. ^ Smith, William (1867). Dictionary of Greek and Roman biography and mythology. vol. 3. Boston: Little, Brown. hlm. 1154–1156. 
  9. ^ "(Diduga) para penyunting, tidak dapat membedakan nama raja-raja Persia, mengira bahwa "tahun ketujuh Darius" bermakna Darius I. Hal ini tidak mungkin, sehingga digantikan dengan nama Artahsasta, yang telah disebutkan dalam konteks Nehemia, karena dua orang itu ada bersama-sama dalam perayaan dedikasi tembok. Ezra tampaknya datang pada tahun ketujuh Darius II khusus untuk menahbiskan tembok Yerusalem dan membacakan hukum Taurat." dari Yudaisme - Ezra disadur 26 Mei 2011
  10. ^ ARTABAZANES, Encyclopedia Iranica
  11. ^ García Sánchez, M (2005): "La figura del sucesor del Gran Rey en la Persia Aqueménida", in V. Troncoso (ed.), Anejos Gerión 9, La figura del sucesor en las monarquías de época helenística.
  12. ^ Hallock, R (1985): "The evidence of the Persepolis Tablets", en I Gershevitch (ed.) The Cambridge History of Iran v. 2, p. 591.
Darius II
Lahir:  ?? Meninggal: 404 SM
Didahului oleh:
Artahsasta I
Raja Diraja Iran
423–404 SM
juga diklaim oleh Xerxes II (424 SM)
Sogdyana (424-423 SM)
Diteruskan oleh:
Artahsasta II
Firaun Mesir
423–404
juga diklaim oleh Xerxes II (424 SM)
Sogdyana (424-423 SM)
Diteruskan oleh:
Amenirdisu