Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Ekonomi Marxis mengacu pada teori ekonomi pada fungsi kapitalisme yang didasarkan pada karya tulis ilmiah yang ditulis oleh Karl Marx. Para penganut ekonomi Marxis, khususnya akademikus, membedakannya dari Marxisme sebagai ideologi politik dan teori sosiologi, dengan alasan bahwa pendekatan Marx untuk memahami ekonomi secara intelektual terbebas dari anjurannya atas sosialisme revolusioner atau dukungannya terhadap revolusi proletar.[1][2] Para penganut ekonomi Marxis menganggap teori ekonomi Marx adalah dasar kerangka analitis yang sangat baik, dan alternatif untuk ekonomi neo-klasik yang lebih konvensional. Ekonom Marxis tidak hanya bersandar sepenuhnya pada karya-karya Marx dan Marxis lain yang telah dikenal secara luas saja, mereka menarik teori dari berbagai sumber, baik Marxis maupun non-Marxis.

Karya terbesar Marx tentang ekonomi politik adalah Capital: A Critique of Political Economy (yang lebih dikenal dalam judul berbahasa Jerman Das Kapital), yang terdiri dari tiga jilid, dan hanya jilid pertama yang diterbitkan ketika Marx masih hidup (jilid yang lain diterbitkan oleh Friedrich Engels dari catatan-catatan Marx yang lain). Salah satu karya awal Marx, Critique of Political Economy, sebagian besar dimasukkan ke dalam Das Kapital, terutama pada bagian awal dari jilid I. Catatan-catatan Marx yang lain, yang ditulis sebagai bahan mentah untuk menulis Das Kapital, diterbitkan beberapa tahun kemudian dengan judul Grundrisse.

Konsep

Pembangunan ekonomi

Dalam hal pembangunan ekonomi, Karl Marx mengutamakan kajian mengenai dampak dari keruntuhan sistem kapitalisme dalam jangka panjang. Dalam analisa ekonomi kapitalis, Marx mengemukakan pandangan bahwa komunisme akan memperluas pengaruhnya seiring dengan kegagalan sistem kapitalis dalam memperluas pengaruhnya. Analisa ini digunakan untuk mengkaji pembangunan ekonomi kapitalis. Kebijakan ekonomi di negara-negara komunis dipengaruhi oleh pemikiran Marx mengenai pembangunan ekonomi. Negara-negara yang menjadikan pemikiran ini sebagai landasan penentuan kebijakan ekonomi utamanya ialah Uni Soviet dan Tiongkok.[3]

Pemikiran

Nilai tambah

Dalam jilid pertama bukunya yang berjudul Das Kapital, Mar memperkenalkan istilah “nilai tambah”. Buku ini diterbitkan pada tahun 1867 dan diperjelas dalam epilog jilid buku berikutnya. Marx mengemukakan bahwa nilai tambah adalah nilai yang diperoleh pengusaha sebagai keuntungan dari modal yang dibuat sebagai investasi. Dalam bentuk keuangan, nilai tambah berbentuk kelebihan uang dibandingkan jumlah modal. Marx mengemukakan bahwa nilai tambah hanya dapat diperoleh dari nilai kerja para buruh. Nilai tambah hanya akan ada ketika tenaga kerja bekerja lebih dari batas wajar pekerjaannya dan gaji yang diperolehnya. Kondisi ini dapat terjadi ketika tenaga kerja bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan primernya saja. Dalam nilai tambah, keuntungan terbesar diperoleh oleh para pemilik usaha. Perhitungan nilai tambah dapat mengurangi gaji yang diterima oleh tenaga kerja dengan jam kerja yang bertambah dan peningkatan jumlah, energi, atau ukuran dari penggerak mesin.[4]

Teori ketergantungan

Teori ketergantungan merupakan teori yang membahas mengenai ketergantungan negara berkembang terhadap negara maju. Dalam teori ini, negara maju melakukan kebijakan ekonomi yang mempengaruhi pembangunan ekonomi di negara berkembang. Kebijakan ekonomi dari negara maju membuat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi di negara berkembang terhenti. Teori ketergantungan meyakini bahwa pembangunan ekonomi di negara berkembang hanya dapat berlanjut ketika ketergantungan ekonomi terhadap negara maju dihilangkan. Dalam kondisi demikian, pembangunan ekonomi harus dilakukan secara mandiri oleh negara berkembang. Salah satu aliran teori ketergantungan dipengaruhi oleh pemikiran ekonomi Marx, yaitu aliran Marxis ataupun aliran Neo-Marxis. Tokoh-tokoh pemikirnya antara lain Andre Gunder Frank, Theotonio Dos Santos, Rudolfo Stavenhagen, Claude Vasconi, Ruy Mauro Marini dan Fernando Henrique Cardoso.[5]

Respon Marx terhadap ekonomi klasik

Ekonomi Marx bertitik tolak dari karya para ekonom paling terkenal pada zamannya, yaitu para ekonom klasik Inggris. Di antara para ekonom tersebut adalah Adam Smith, Thomas Malthus, dan David Ricardo.[butuh rujukan]

Referensi

  1. ^ "The Neo-Marxian blood Schools". The New School. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-29. Diakses tanggal 2007-08-23. 
  2. ^ Munro, John. "Some Basic Principles of Marxian Economics" (PDF). University of Toronto. Diakses tanggal 2007-08-23. 
  3. ^ Hasan, M., dan Muhammad Azis (2018). Pembangunan EKonomi dan Pemberdayaan Masyarakat: Strategi Pembangunan Manusia dalam Perspektif Ekonomi Lokal (PDF) (edisi ke-2). CV. Nur Lina. hlm. 33. 
  4. ^ Vaut, S., dkk. (2014). Ekonomi dan Sosial Demokrasi (PDF). Bonn: riedrich-Ebert-Stiftung Divisi Akademi Politik Bonn. hlm. 20–21. ISBN 978-602-8866-08-8. 
  5. ^ Yamin, M., dan Agus Haryanto (2017). Teori Pembangunan Internasional (PDF). Yogyakarta: Pustaka Ilmu. hlm. 18. ISBN 978-602-6835-22-2.