Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Lava

lelehan batu yang dikeluarkan gunung api ketika erupsi

Lava atau batuleleh adalah lelehan batu (magma) pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi melalui kawah gunung berapi atau melalui celah (patahan) yang kemudian membeku menjadi batuan beku yang bentuknya bermacam-macam. Secara umum, suhu lava dapat mencapai antara 700-1300°C, tergantung pada komposisi mineral dan viskositas lava tersebut.

Aliran lava pāhoehoe

Bila cairan tersebut encer, ia akan meleleh jauh dari sumbernya membentuk aliran seperti sungai melalui lembah dan membeku menjadi batuan seperti lava ropi atau lava blok. Bila sedikit kental, ia akan mengalir tidak jauh dari sumbernya dan membentuk kubah lava dan pada bagian pinggirnya membeku membentuk blok-blok lava yang suhunya masih tinggi. Bila posisinya tidak stabil, ia akan mengalir membentuk awan panas guguran dari lava.

Komposisi lava

sunting
 
Lava pāhoehoe dan ʻaʻā mengalir berdampingan di Hawaii pada bulan September 2007.

Komposisi hampir semua lava dari kerak Bumi didominasi oleh mineral silikat: felspar, olivin, piroksen, amfibol, mika, dan kuarsa.

Sifat lava

sunting
 
Jemari pāhoehoe melintasi sebuah jalan di Kalapana pada sisi timur Gunung Kīlauea di Hawaii, Amerika Serikat.

Pada umumnya, komposisi lava lebih menentukan sifatnya daripada suhu ketika erupsi. Kekentalan lava juga sangat berpengaruh dalam pergerakannya. Lava yang sangat kental antara lain riolit, dasit, andesit, dan trasit. Lava basal dingin juga cukup kental. Lava yang encer antara lain basal baru hasil erupsi, lava karbonat, dan terkadang andesit.

Lava yang kental memiliki sifat-sifat berikut:

  • cenderung bergerak perlahan, tersumbat, dan membentuk padatan semu yang menghalangi aliran serta
  • cenderung menangkap gas yang membentuk kantong (gelembung) dalam batuan ketika muncul ke permukaan.

Lava yang kental biasanya tidak mengalir seperti cairan dan biasanya berupa abu meledak atau deposit tefra. Namun, lava kental awagas atau yang berasal dari hasil erupsi yang lebih panas daripada biasanya dapat membentuk aliran lava.

Lava yang encer memiliki sifat-sifat berikut:

  • cenderung mudah bergerak, membentuk genangan, saluran, dan sungai batuan cair;
  • cenderung mudah melepaskan gelembung gas ketika terbentuk; serta
  • membuat gunung berbentuk perisai alih-alih berbentuk kerucut.

Lava juga bisa terdiri dari banyak komponen, kadang termasuk kristal padat beragam mineral, potongan xenolit, dan potongan lava beku sebelumnya.

Laju aliran lava bergantung pada kekentalan dan kemiringan. Pada umumnya, lava mengalir perlahan (0,4 km/jam) dengan kelajuan maksimum sekitar 9–48 km/jam pada tempat curam. Kelajuan 32–97 km/jam tercatat ketika runtuhnya danau lava Gunung Nyiragongo.[1]

Morfologi lava

sunting
 
Lava memasuki laut untuk memperluas Pulau Hawaii. Foto diambil di Taman Nasional Gunung Berapi Hawaii

Ciri fisik lava membuat bentuk fisik aliran lava atau gunung berapi. Aliran lava basal yang encer membentuk daratan yang pipih/datar, sedangkan lava riolit yang kental membentuk sekumpulan bongkahan batu.

ʻAʻā

sunting
 
Aliran ʻaʻā pijar melaju di atas pāhoehoe pada pesisir dataran Kilauea di Hawaii, Amerika Serikat.

ʻAʻā adalah satu dari tiga jenis dasar aliran lava. ʻAʻā adalah lava basal yang memiliki permukaan kasar dan terdiri dari pecahan lava yang disebut arang besi (clinker). Istilah Hawaii ini diperkenalkan sebagai istilah teknis dalam geologi oleh Clarence Dutton.[2]

Tekstur yang tajam dan bersudut membuatnya menjadi pemantul radar yang kuat dan dapat dengan mudah dilihat oleh satelit (terang dalam citra Magellan).[3]

Lava ʻaʻā biasa keluar ketika erupsi dengan suhu antara 1.000 sampai 1.100 °C.

Istilah ini berasal dari bahasa Hawaii [ʔəˈʔaː][4] 'lava kasar berbatu' atau 'membakar'.

Pahoehoe

sunting
 
Lava pāhoehoe dari Gunung Kīlauea, Hawaii, Amerika Serikat

Pāhoehoe (dari bahasa Hawaii: [paːˈhoweˈhowe][5] 'lava lembut tak terputus'), juga dieja pahoehoe, adalah lava basal yang memiliki permukaan halus, bergelombang, atau kental. Permukaan ini disebabkan oleh pergerakan lava yang sangat encer di bawah kerak permukaan yang mengental. Istilah Hawaii ini diperkenalkan sebagai istilah teknis dalam geologi oleh Clarence Dutton.[2]

Lava pahoehoe terbentuk dari lava basal yang berasal dari punggungan tengah samudra. Aliran lava basal ini akan membentuk lava pahoehoe di darat jika berada dekat dengan sumbernya. Sumber lava basal tersebut adalah celah atau lereng gunung berapi.[6]

Aliran lava balok

sunting
 
Lava balok di Fantastic Lava Beds di dekat Cinder Cone di Taman Nasional Gunung Berapi Lassen

Aliran lava balok biasa terbentuk dari lava andesit dari gunung berapi kerucut. Ia bergerak mirip dengan aliran ʻaʻā, tetapi terselimuti dalam potongan batu bersisi halus (balok) dari lava yang membeku karena bersifat kental. Seperti aliran ʻaʻā, bagian dalam yang meleleh menimpa kerikil yang jatuh ke ujung aliran. Aliran ini bergerak lebih perlahan dan lebih dalam daripada aliran ʻaʻā.

Kubah dan coulées

sunting

Kubah lava dan coulées dikaitkan dengan aliran lava felsik dari dasit hingga riolit. Sifatnya yang sangat kental menyebabkan pergerakannya tidak jauh dari tempat keluarnya sehingga terbentuk kubah.

Lava bantal

sunting
 
Lava bantal di dasar laut dekat Hawaii

Lava bantal adalah struktur lava yang biasa terbentuk ketika lava muncul dari gunung api bawah laut, gunung berapi bawah es, atau ketika aliran lava memasuki lautan. Namun, lava bantal juga bisa terbentuk ketika lava dihasilkan di bawah es. Lava yang kental menjadi kerak padat ketika terkena air dan merekah sambil mengeluarkan bongkahan besar atau "bantal".

Pembentukan permukaan Bumi

sunting

Kekar merupakan rekahan-rekahan pada bebatuan. Bentuk rekahannya adalah lurus dan planar. Rekahan pada batuan tidak menyebabkan pergeseran posisi pada bebatuan. Bentuk rekahan menyerupai blok-blok yang terbagi dua. Potongan rekahan pada kekar berkisar antara 45 sampai 90 derajat. Salah satu jenis kekar yang terbentuk oleh pendinginan dan pengerutan lava adalah kekar kolom.[7]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Lava Flows" (PDF). UMass Department of Geosciences. University of Massachusetts Amherst. 11 Februari 2004. hlm. 19. Diakses tanggal 5 Juni 2018. 
  2. ^ a b Kemp, James Furman (1918). A handbook of rocks for use without the microscope: with a glossary of the names of rocks and other lithological terms. New York: D. Van Nostrand. hlm. 180, 240. 
  3. ^ McGounis-Mark, Peter. "Radar Studies of Lava Flows". Volcanic Features of Hawaii and Other Worlds. Lunar and Planetary Institute. Diakses tanggal 18 Maret 2017. 
  4. ^ "Hawaiian Dictionaries". Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Desember 2012. 
  5. ^ "Hawaiian Dictionaries". Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2012. 
  6. ^ Mulyaningsih, Sri (2015). Vulkanologi (PDF). Yogyakarta: Penerbit Ombak. hlm. 118. ISBN 978-602-258-322-6. 
  7. ^ Zuhdi, Muhammad (2019). Buku Ajar Pengantar Geologi (PDF). Mataram: Duta Pustaka Ilmu. hlm. 92. ISBN 978-623-7004-21-9. 

Pranala luar

sunting