BIOTEKNOLOGI
BIOTEKNOLOGI
BIOTEKNOLOGI
Posted on April 13, 2011 A. Pengertian bioteknologi Bioteknologi adalah penggunaan makhluk hidup dan proses di dalamnya untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam bioteknologi memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga, sel tumbuhan atau jaringan. Penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin ilmu seperti mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa proses dan teknik kimia. B. Macam Bioteknologi Biteknologi dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. 1. Bioteknologi konvensional Merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme secara langsung untuk memproduksi makanan. Beberapa contoh produk boiteknologi konvensional : No 1. 2. 3. Produk tempe kecap keju Bahan makanan kedelai kedelai susu mikroorganisme Rhizopus oligosporaRhizopus oryzaeq Aspergillus wentii Penicillium requefortiPenicillium camemberti Lactobacillus sp Lactobacillus bulgaricusStreptococcus thermophillus Saccharomyces cereviceae Acetobacter xylinum Saccharomyces cereviceae Saccharomyces cereviceae Neurospora crassa Saccharomyces ellipsoideus
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
yoghurt roti nata de coco tape brem padat oncom Minuman anggur
susu gandum air kelapa beras ketan , singkong beras ketan Kacang tanah Buah anggur
1. 2. Bioteknologi modern Penggunaan mikroorganisme tidak langsung seperti bioteknologi konvensional, tetapi menggunakan mikroorganisme yang direkayasa, sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.
Bioteknologi modern memanfaatkan organism dalam tingkat seluler atau molekuler , misalnya dalam teknologi reproduksi dan rekayasa genetika. 1. 3. Rekayasa genetika Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang sesuai dengan keinginan. Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau rekombinasi DNA. Di bidang pertanian sering mendengar tanaman transgenik adalah tanaman hasil rekayasa genetika sering disebut juga dengan istilah GMO (Genetically Modified Organism), misalnya jagung, tomat, kentang yang mempu 1. 1. Peranan/ manfaat bioteknologi 1. Di bidang kedokteran :
Antibody monoklonal : antibody yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaat antibody monoklonal antara lain : mendetaksi kandungan hormone korionik gonadotropin dalam urine wanita hamil, mengikat racun dan menonaktifkannya, mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain. Pembuatan vaksin : vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin berasal dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racunnya diambil.
Contoh vaksin : Vaksin BCG Vaksin kotipa Vaksin varisela Vaksin MMR DPT/DT
: untuk mencegah penyakit TBC : mencegah penyakit kolera, tifus, paratifus : mencegah penyakit cacar air : mencegah penyakit campak, gondong, rubella : mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus
Pembuatan antibiotik : antibiotic adalah zat yang dihasilkan oleh organism tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organism lain yang ada di sekitarnya. Antibiotic dapat diperoleh dari jamur atau bakteri tertentu.
Contoh antibiotik No 1. 2. 3. 4. 5. Antibiotik Streptomycin Polymyxin Pinisilin Griseofulvin Sefalosporin Mikroorganisme Streptomycetes griseus Bacillus polymyxa Pinicilium notatum Pinicilium griseofulvum Cepalosporium acremonium
Pembuatan hormon : dengan rekayasa DNA telah digunakan mikroorganisme tertentu untuk memproduksi hormone, misalnya : hormone insulin, testosterone, pertumbuhan, kortison.
1. Bidang pertanian :
Dihasilkan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen : tanaman selain Leguminoceae dapat mengikat nitrogen karena diinjeksi dengan bakteri rhizobium yang hidup pada akar tanaman Leguminoceae Dihasilkan tumbuhan tahan hama : misalnya tembakau tahan penyakit mozaik daun Penghasil PST ( Protein Sel Tunggal ) :
NO 1
2 3 4 5 6
Mikroorganisme Kegunaan Methylophillus methylotrophus Makanan ternak agar menghasilkan daging dan susu yang berkualitas Spirulina Sumber pangan kaya protein bagi manusia Chlorella Sumber pangan kaya protein bagi manusia Fusarium Makanan tambahan ternak Saccharomyces cereviceae Suplemen makanan ternak Candida utilis Suplemen makanan ternak
Dihasilkan mikroorganisme yang digunakan untuk mengatasi pencemaran yang disebabkan oleh tumpahan minyak, yaitu Xanthomonas campestris dan Pseudomonas Memproduksi plastik yang dapat diuraikan oleh bakteri Mengolah limbah cair menjadi bahan bakar , misalnya limbah dari organik dengan bantuan mikroorganisme diubah menjadi bahan bakar alternative, yaitu biogas (dari feses hewan), gasahol (alkohol dari fermentasi gula tebu)
Bioteknologi (materi IPA kelas IX) BIOTEKNOLOGI Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsif-prinsif ilmiah dengan menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia dan enzimologi. Bioteknologi terdiri dari bioteknologi tradisional dan bioteknologi modern. Bioteknologi tradisional/konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula atau bahan makanan seperti tempe, tape, oncom dan kecap. Ciri khas bioteknologi tradisional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan
enzim. Pengolahan bahan makanan pada bioteknologi tradisional diantaranya: 1) yoghurt dibuat dari bahan susu yang dipasteurisasi dan diberi mikroorganisme berupa Lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermophillus. 2) Keju, dibuat dari susu yang dipasteurisasi. Dalam pembuatannya menggunakan bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus dan streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasi laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Sisa fermentasi keju berupa whey masih dapat dimanfaatkan untuk makanan sapi. 3) Mentega, dibuat dengan menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Baketri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. 4) Kecap, dibuat secara fermentasi dengan menggunakan jamur Aspergillus oryzae yang dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. 5) Tempe, dibuat dari bahan kedelai yang difermentasi dengan menggunakan kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhizopus oligosporus, Rhizopus stolonifer, Rhizopus arrhizus dan Rhizopus oryzae.6) Tape, dibuat dari bahan ketela pohon yang difermentasi dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi dapat menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi zat gula dan alkohol. Bioteknologi dibidang pertanian diantaranya; penanaman secara hidroponik dan aeroponik. Hidroponik artinya pengerjaan air atau bekerja dengan air. Jadi media tanam untuk tanaman berupa air yang ditambah nutrien sebagai sumber makanan bagi tanaman. Aeroponik adalah pemberdayaan udara. Tapi sebenarnya aeroponik merupakan tipe hidroponik yang disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Bioteknologi modern yaitu bioteknologi yang menggunakan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien. Beberapa penerapan bioteknologi modern sebagai berikut. 1) Rekayasa genetika yaitu merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencangkokkan gen atau rekombinasi DNA. 2) Bioteknologi dibidang kedokteran, misalnya : a) pembuatan anti bodi monoklonal yaitu anti bodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaat anti bodi ini diantaranya; untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urine wanita hamil, mengikat racun dan menonaktifkannya, mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain. b) Pembuatan vaksin untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin dibuat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan. c) Pembuatan antibiotika yaitu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada disekitarnya. Antibiotik dapat diperoleh dari jamur atau bakteri. d) Pembuatan hormon dengan menggunakan mikroorganisme tertentu. Beberapa hormon yang telah diproduksi diantaranya: insulin, growth hormon, kortison dan testosteron. 3) Bioteknologi bidang pertanian diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Beberapa penerapan bioteknologi dibidang pertanian diantaranya: a) Pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen dengan memanfaatkan bakteri Rhizobium yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara. b) Pembuatan tumbuhan tahan lama melalui rekayasa genetika dengan rekombinasi gen dan kultur sel. 4) Bioteknologi dibidang peternakan dengan rekayasa genetika dapat diciptakan hormon pertumbuhan hewan buatan yaitu Bovin Somatotropin Hormon. Dengan hormon ini hewan dapat tumbuh dan menaikkan produksi susu sampai 20%. 5) Bioteknologi bahan bakar masa depan dengan memanfaatkan fermentasi limbah diantaranya gasbio (metana) dan gasahol (alkohol). 6) Bioteknologi pengolahan limbah dengan cara daur ulang. Salah satu contoh proses daur ulang sampah tumbuhan dengan proses pirolis yaitu proses dekomposisi bahan-bahan sampah dengan suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen. Dengan cara ini sampah dapat diubah menjadi arang, gas dan bahan anorganik.
Dampak Penerapan Bioteknologi Bioteknologi pada awalnya diharapkan dapat menjelaskan berbagai macam persolan dunia seperti, polusi, penyakit, pertanian dan sebagainya. Akan tetapi dalam kenyataannya juga menimbulkan dampak yang membawa kerugian. Beberapa dampak penerapan bioteknologi diantaranya: 1) Dampak terhadap lingkungan berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya dibandingkan pencemaran kimia dan nuklir. Juga perubahan genotipe secara rekayasa genetika yang tidak terjadi sesuai dengan dinamika populasi sehingga tercipta makhluk hidup yang seragam yang bertentangan dengan prinsip keanekaragaman. 2) Dampak terhadap kesehatan dapat terlihat dari penggunaan insulin yang telah mematikan 31 orang di Inggris. Dan susu sapi yang tercemar bahan kimia baru yang dapat membahayakan kesehatan setelah diberi hormon BGH. 3) Dampak di bidang sosial ekonomi, nampak banyak petani kecil yang dirugikan sehingga menimbulkan kesenjangan ekonomi. 4) Dampak terhadap etika. Dengan menyisipkan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar hukum alam dan sulit diterima masyarakat. TTS Carilah 10 konsep tentang bioteknologi pada kolom dibawah ini secara menurun atau mendatar! AXCVARGBIOTEKNOLOGINKOJ SCASDFHJKLPOIUYATREWQAQ PVZEERTYUIKLMNBCBVCXZSW EBEDYEBQGZVRQERTYUIOPDE RYDQHRNZHXBTZXCOVBNMHFR GROWTHHORMONRGHBDSAKOGT IUCTNPMXYZVUDQWAERTYIHY LHVJOLSCQXBYHZXCUBIAGUU LNGXHKSVZCTUBIPIROLISKI UDYCIJDBZVYONJFLERIBALO SWUYDUFNZETPMJSLJQDASMP OZJURTEMXAHQIYFUDSASQNA RHIZOPUSCARWUGJSHCOKRBS YWMNPIGLEFWVDRLBNABTJVD ZEKIOGHPUARZOUNFJJERBCF AYPMNKPQIWKXOWTBKIZXVXG ENFOILOWMVEXEHIFDLEJIZH DKREKAYASAGENETIKAHQZQJ GYEANWDERKOBAYQHRBUKOWK BIBAOQQRTSLIAMZETRNLPEL HPUDRCBTZIRNAGXTWUARORM QLWERTYUINOPLKJHGFFDSAC Buatlah Pernyataan atau pertanyaan dari konsep-konsep diatas!
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Biotekhnologi adalah terapan biologi yang melibatkan disilin ilmu mikrobilogi, biokimia, genetika, dan biologi
monokuler.definisi bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan jika ditinjau secara modern, bioteknolofi adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang sudah direkayasa secara in vitro untuk mrenghasilkan barang dan jasa pada skala industri. Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya misalnya bakteri dan kapang. Selain itu bioteknolog juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri. Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan perubahan atau ransformasi kimia yang diinginkan. Transformasi kimia itu lebih lanjut dapat dibagi menjadi dua sub bagian, yakni: 1. Pembentukan suatu produk akhir yang siinginkan, contohnya enzim anti biotik, asam orgainik dan steroid. 2. Penguraian bahan sisa produksi, contohnya buangan air limbah, destruksi buangan industri, atau tumpahan minyak. Dewasa ini, penerapan bioteknologi sangat penting diberbagai bidang, misalnya di bidang pengolahan bahan pangan, farmasi, kedokteran, pengolahan limbah dan pertambangan. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pemanfaatan Biotekhnologi dalam kehidupan seharihari? 2. Apakah dampak negatif Bioteknologi? BAB II PEMBAHASAN Bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi dengan menggunakan makhluk hidup sebagai alat bantu untuk menghasilkan produk atau jasa guna kepentingan manusia. Bioteknologi bukanlah suatu disiplin ilmu melainkan penerapan ilmu (suatu teknik dalam biologi). Dalam bioteknologi, makhluk hidup digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa dengan alasan karena makhluk hidup: 1. Senantiasa berkembangbiak dan dapat dibiakkan (terbaharukan) 2. Mudah diperoleh 3. Sifatnya dapat diubah-ubah sesuai kebutuha 4. Dapat menghasilkan berbagai macam produk yang dibutuhkan Bioteknologi Konvensional Pemanfaatan makhluk hidup untuk menghasilkan produk atau jasa sudah banyak dilakukan sejak dulu. Di Indonesia, orang telah lama mengenal proses pembuatan tape, tuak dan tempe dengan menggunakan mikroorganisme 1. Pemanfaatan Biotekhnologi dalam kehidupan sehari-hari: Pada bidang pangan Bioteknologi memainkan peranan penting dalam bidang pangan yaitu dengan memproduksi makanan dengan bantuan mikroba (tempe,roti,keju,yoghurt,kecap,dll) Berikut tabel penerapan bioteknologi pada bidang pangan: NO PRODUK BAHAN MENTAH MICRO ORGANISME 1. 2. Produk dari Susu Keju Susu Fermentasi (Yoghurt) Susu Susu kental Streptococcus sp. Lactobacillus sp. 3. 4. Produk dari Limbah Protein Sel Tunggal (PST) Mikoprotein Molase dan garam amonium Sampah Organik Saccharomyces cerevisae Fusarium graminearum 5. 6. 7. 8. 9. 10. Produk dari nabati Tempe Kecap Tape Anggur Nata de Coco Roti Kedelai Kedelai Beras ketan atau singkong Buah anggur Air kelapa Tepung beras Rhizopus sp. Aspergillus sp. Rhizopus, Aspergillus Saccharomyces sp. Acetobacter xylinum Saccharomyces cereviceae Bidang Kesehatan Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, terapi gen dan pembuatan antibiotik. Proses penambahan DNA asing pada bakteri merupaka prospek untuk memproduksi hormon atau obat-obatan di dunia kedokteran. Contohnya pada produksi hormon insulin, hormon pertumbuhan dan zat antivirus yang disebut interferon. Orang yang menderita diabetes melitus membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh. Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat dipanen dari bakteri. Beberapa penyakit menurun atau kelainan genetik dapat disembuhkan dengan cara menyisipkan gen yang kurang pada penderita, cara ini dikenal dengan istilah terapi gen. Berikut penerapan bioteknologi pada bidang kesehatan: Jenis mikroorganisme Produk asam amino Vitamin Corynebacterium glutamicum Treonin dan lisin - Brevibacterium sp. Glutamat - Micrococcus glutamicus lisin - Pseudomonas sp. Vitamin B12 Propinionicbacterium - Vitamin B12 Ashbya gossypii - Riboflamin Streptomyces oliveus - Kobalamin Bidang Lingkungan Pencemaran lingkungan
merupakan salah satu isu global yang marak dibicarakan saat ini. Tingginya tingkat pencemaran akan berdampak serius terhadap kelangsungan hidup umat manusia. Di bidang lingkungan, bioteknologi diantaranya berperan dalam: 1. Menghasilkan energi berupa bahan bakar yang ramah lingkungan, misalnya etanol dan biogas (gas metana) 2. Pengolahan berbagai macam limbah, misalnya limbah industri, limbah plastik dan pencemaran air yang disebabkan oleh minyak melalui bioremediasi Bidang Pertanian Adanya perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik modifikasi genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika untuk memperoleh varietas unggul, produksi tinggi, tahan hama, patogen, dan herbisida. Perkembangan Biologi Molekuler memberikan sumbangan yang besar terhadap kemajuan ilmu pemuliaan ilmu tanaman (plant breeding). Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa perbaikan genetis melalu pemuliaan tanaman konvemsional telah memberikan kontribusi yng sangat besar dalam penyediaan pangan dunia. Dalam bidang pertanian telah dapat dibentuk tanaman dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam fiksasi nitogen yang dapat membuat pupuknya sendiri sehingga dapat menguntungkan pada petani. Demikian pula terciptanya tanaman yang tahan terhadap tanah gersang. Mikroba yang di rekayasa secara genetik dapat meningkatkan hasil panen pertanian, demikian juga dalam cara lain, seperti meningkatkan kapasitas mengikat nitrogen dari bacteri Rhizobium. Keturunan bacteri yang telah disempurnakan atau diperbaiki dapat meningkatkan hasil panen kacang kedelai sampai 50%. Rekayasa genetik lain sedang mencoba mengembangkan turunan dari bacteri Azotobacter yang melekat pada akar tumbuh bukan tumbuhan kacang-kacangan (seperti jagung) dan mengembangbiakan, membebaskan tumbuhan jagung dari ketergantungan pada kebutuhan pupuk amonia (pupuk buatan). Hama tanaman merupakan salah satu kendala besar dalam budidaya tanaman pertanian. Untuk mengatasinya, selama ini digunakan pestisida. Namun ternyata pestisida banyak menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain matinya organigme nontarget, keracunan bagi hewan dan manusia, serta pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, perlu dicari terobosan untuk mengatasi masalah, tersebut dengan cara yang lebih aman. Kita mengetahui bahwa mikroorganisme yang terdapat di alam sangat banyak, dan setiap jenis mikroorganisme tersebut memiliki sifat yang berbedabeda. Dari sekian banyak jenis mikroorganisme, ada suatu kelompok yang bersifat patogenik (dapat menyebabkan penyakit) pada hama tertentu, namun tidak menimbulkan penyakit bagi makhluk hidup lain. Contoh mikroorganisme tersebut adalah bakteri Bacillus thuringiensis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillus thuringiensis mampu menghasilkan suatu protein yang bersifat toksik bagi serangga, terutama seranggga dari ordo Lepidoptera. Protein ini bersifat mudah larut dan aktif menjadi menjadi toksik, terutama setelah masuk ke dalam saluran pencemaan serangga. Bacillus thuringiensis mudah dikembangbiakkan, dan dapat dimafaatkan sebagai biopestisida pembasmi hama tanaman. Pemakaian biopestisida ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang timbul dari pemakaian pestisida kimia. Dengan berkembangnya bioteknologi, sekarang dapat diperoleh cara yang lebih efektif lagi untuk membasmi hama. Pada saat ini sudah dikembangkan tanaman transgenik yang resisten terhadap hama. Tanaman transgenik diperoleh dengan cara rekayasa genetika. Gen yang mengkode pembentukan protein toksin yang dimiliki oleh B. thuringiensis dapat diperbanyak dan disisipkan ke dalam sel beberapa tanaman budidaya. Dengan cara ini, diharapkan tanaman tersebut mampu menghasilkan protein yang bersifat toksis terhadap serangga sehingga pestisida tidak diperlukan lagi. Bidang Peternakan Penerapan bioteknologi pada peternakan contohnya adalah hewan transgenik dan hormon bovin somatotropin. 1. Hewan Transgenik Hewan yang diberi perlakuan rekayasa genetika disebut hewan transgenik. Pada hewan-hewan tersebut disisipkan gen-gen tertentu yang dibutuhakan manusia. Sebagi contohnya adalah domba transgenik. DNA domba tersebut telah disisipi dengan gen manusia yang disubut dengan faktor VII ( merupakan protein pembeku darah). Dengan adanya penyisipan tersebut domba mneghasilkan susu yang mengandung faktor VIII yang dapat
dimurnikan untuk menolong penderita hemofilia. Rekayasa genitika pada hewan juga dapat membantu melestarikan spsies langka. Sebagai contoh sel telur zebra yang sudah dibuahi lalu ditanam pada kuda spesies lain. Spesies lain yang dipinjam rahimnya disebut surrogate. Anak zebra akan lahir dari kuda surrogate. Hal yang sama sudah diterapkan pada keledai yang hampir punah di Australia. Teknik pelestarian dengan rekayasa genetika sangat berguna karena: a. Induk dari spesies biasa dapat melahirkan spesies langka. b. Telur hewan langka yang sudah dibuahidapat dibekukan. Lalu disimpan bertahun-tahun, bahkan setelah induknya mati. Jika sudah ditemukan surrogate yang sesuai, telur tadi ditransplatasikan. 2. Hormon Bovine Somatotrophin (Hotmon BST) Dengan rekayasa genetika juga dapat diproduksi hormon pertumbuhan hewan, yaitu hormon BST (Bovine Somatotrophin) Caranya adalah sebagai berikut: a. Plasmid bakteri E. coli di[otong dengan enzim endonuklease. b. Gen somatotrophin diisolasi dari sel sapi. c. Gen somatotrophin disisipkan ke plasmid bakteri. d. Plasmid dimasukkan lagi ke plasmid bakteri. e. Bakteri yang menghasilkan bovine somatotrophin ditumbuhkan dalam tangki fermentasi. f. Bovine somatotrophin diambil dari bakteri dan dimurnikan. (Reven et.al. 2005) Bidang Hukum Dengan teknologi DNA, menawarkan aplikasi bagi kepentingan forensik. Pada kriminalitas dengan kekerasan, darah atau jaringan lain dalam jumlah kecil dapat tertinggal di tempat kejadian perkara. Jika ada perkosaan, air mani dalam jumlah kecil dapat ditemukan dalam tubuh korban. Melalui pengujian sidik jari DNA (DNA finngerprint), dapat diidentifikasi pelaku dengan derajat kepastian yang tinggi karena urutan DNA setiap orang itu unik (kecuali untuk kembar identik). Sampel darah atau jaringan lain yang dibutuhkan dalam tes DNA sangat sedikit (kira-kira 1000 sel). DNA fingerprint merupakan satu langkah lebih maju dalam proses pengungkapan kejahatan di Indonesia. Keakuaratan hasil yang hampir mencapai 100% menjadikan metode DNA fingerprint selangkah lebih maju dibandingkan dengan proses biometri yang telah lama digunakan kepolisian untuk identifikasi. Pengolahan Limbah Sampah atau limbah merupakan bahan pencemar lingkungan yang mengancam kehidupan. Oleh kerena itu harus ada upaya penanggulangan limbah. Penanggulangan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya ditimbun, dibakar dan didaur ulang. Diantara semua cara itu, cara yang terbaik adalah dengan cara didaur ulang. Slah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah tumbuhan adalah proses pirolisis, yaitu proses dekomposisi sampah dengan suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen (anaerob). Denag cara ini sampah dapat diubah menjadi arang, gas (misalnya metana), dan bahan anorganik. Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar. Keunggulan dari bahan bakar hasil proses ini adalah kandungan sulfur yang rendah sehingga dapat mengurangi pencemaran udara. Bahan dari pembakaran makroorganik (dari hewan, tumbuhan, manusia), denagn bantuan mikroorganisme (misalnya bakteri dan jamur), dengan bantuan hewan-hewan kecil disebut kompos. Dalam pembuatan kompossangat diperlukan mokroorganisme. Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan kompos tergantung pada bahan organik yang digunakan serta proses yang berlangsung (misalnya proses itu secara aerob atau anaerob). Selama proses pengomposan, terjadi penguraian terhadap selulosa dan pembentukan asam organik, terutama asam humat. Asam humat penting dalam pembentukan humus. Hasil pengomposan terutama bermanfaat sebagai pupuk. Dengan perkembangan bioteknologi, kini pencemaran lingkungan dapat semakin dikutangi dengan berbagai teknik pengolahan limbah, misalnya pengolahan minyak, air limbah dan plastik. 1. Pengolahan Air Limbah Dengan bioteknologi pengolahan limbah menjadi lebih terkontrol dan efektif. Pemrosesan air limbah oleh pabrik bertujuan untuk menghilangkan zat pencemar, baik pencemar biologis maupun kimaiwi, yang mungkin membahayakan manusia atau lingkungan. Mekanismenya adalah: a. Menghilqnhkqn sisa-sisa akhir benda padat yang tersuspensi. b. Menghilangkan gangguan yang tidak dikehendaki. c. Manghilangkan rasa, warna, bau, dan mengurangi kandungan zat yang terlarut. Prinsip kerja dalam pengolahan
limbah melibatkan berbagai fasilitas, dan prosesnya secara umum adalah sbagai berikut: a. Pengumpulan Limbah dari rumah, industri, dan dari aktifitas lainya disalurkan ke jaringan saluran bawah tanah, lalu dikumpulkan ke pusat pengolahan. b. Pemilahan Limbah yang msauk ke tempat pengolahan dilewatkan pada lempengan metal yang berfungsi memisahkan potongan kayu, kertas dan bahan-bahan yang besar supaya tidak masuk mesin. c. Pengaliran Limbah Limbah dialirkan lewat lubang-lubang kecil. Krikil dan pasir pada larutan limbah disaring, dicuci, lalu dikumpulkan dan digunakan untuk mengisi lubang-lubang di tanah. d. Pengendapan Limbah dialirkan ke tangki-tangki yang lebih besar dimana bahan-bahan yang padat mengendap didasar tangki yang membentuk endapan kasar. Endapan tersebut kemudian dipindah ke tangki pencerna dengan tenaga listrik. e. Proses Aerob cairan yang diukeluarkan dari tangki penempatan primer dimasukkan ke alat pengolahan sekunder.di dalam alat tersebut, mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan protista memecah materi organik menjadi mineral, gas dan air. f. Kucuran Air Air dari tangki-tangki penempatan cukup bersih untuk dibuang ke sungai. Supaya air lebih bersih dan dapat digunakan untuk keperluan tertentu maka air disaring melalui alat yang terbuat dari pasir halus dan arang aktif, lalu ditambah klorin untuk mencegah pertumbuhan organisme yang masih tersisa. g. Proses Anaerob h. Sumber Enerdi i. Pembuangan Sampah 2. Dampak negatif bioteknologi Dampak terhadap kesehatan Produk-produk hasil rekayasa genetika memiliki resiko potensial sebagai berikut: a. Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi racun dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan. b. Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi dan bergabung, adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa genetik. c. Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik. d. Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi. e. Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama penyebab penyakit. f. DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan oncogen (materi dasar sel-sel kanker). g. Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni manusia dan binatang seperti pada tanaman. Dampak terhadap lingkungan Saat ini, umat manusia mampu memasukkan gen ke dalam organisme lain dan membentuk "makhluk hidup baru" yang belum pernah ada. Pengklonan, transplantasi inti, dan rekombinasi DNA dapat memunculkan sifat baru yang belum pernah ada sebelumnya. Pelepasan organismeorganisme transgenik ke alam telah menimbulkan dampak berupa pencemaran biologis di lingkungan kita. Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically Modified Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya terdokumentasikan dalam laporan International Specialty Products. Di antaranya: a. Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa genetik menurun sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100 persen. b. Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan pestisida tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996 sampai 2003 di Amerika Serikat. c. Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil evaluasi pertanian Kerajaan Inggris. d. Bt tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan dua tanaman rekayasa genetik terbesar praktis tidak bermanfaat. e. Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di Amerika Latin, sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin memperburuk kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel. Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi 100.000 petani antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000 petani telah meninggal dalam waktu setahun. f. Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian dan penyakit di lapangan dan di dalam tes laboratorium. g. Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan sel
embrio. Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman rekayasa genetik yang ditanam di seluruh dunia. h. Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukan penyerbukan tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik sejauh 21 kilometer. Dampak terhadap etika moral Penyisipan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap telah melanggar hukum alam dan kurang dapat diterima oleh masyarakat. Pemindahan gen manusia ke dalam tubuh hewan dan sebaliknya sudah mendapatkan reaksi keras dari berbagai kalangan. Permasalahan produk-produk transgenik tidak berlabel, membawa konskuensi bagi kalangan agama tertentu. Terlebih lagi teknologi kloning yang akan dilakukan pada manusia. Bioteknologi yang berkaitan dengan reproduksi manusia sering membawa masalah baru, karena masyarakat belum menerimanya. berikut ini beberapa contoh mengenai masalah ini: a. seorang nenek melahirkan cucunya dari embrio cucu yang dibekukan dalam tabung pembeku karena ibunya tidak mampu hamil karena penyakit tertentu. Kemudian di masyarakat timbul sebuah pertanyaan "anak siapa bayi tersebut?" b. pasangan suami istri menunda kehamilan. sperma suami dititipkan di bank sperma. beberapa tahun setelah suami meninggal, sang janda ingin mengandung anak dari almarhum suaminya. Dia mengambil sperma yang dititipkan di bank sperma. bagaimanakah staus dari anak tersebut ?, bolehkah wanita tersebut mengandung anak dari suami yang telah meninggal ?. c. meminta sperma oranng lain di bank sperma untuk difertilisasi di dalam rahim wanita merupakan pelanggaran atau bukan ? Dampak ekonomi Terdapat suatu kecenderungan bahwa bioteknologi tidak terlepas dari muatan ekonomi. Muatan ekonomi tersebut terlihat dari adanya hak paten bagi produk-produk hasil rekayasa genetik, sehingga penguasaan bioteknologi hanya pada lembaga-lembaga tertentu saja. Hal ini memaksa petanipetani kecil untuk membeli bibit kepada perusahaan perusahaan yang memiliki hak paten. Produk Bioteknologi dapat merugikan peternak-peternak tradisional seperti pada kasus penggunaan hormon pertubuhan sapi hingga naik sebesar 20%. hormon tersebut hanya mampu dibeli oleh perusahaan peternakan yang bermodal besar. Hal tersebut menimbulkan suatu kesenjangan ekonomi. Menyikapi adanya dampak negatif bioteknologi, perlu adanya tindakan-tindakan untuk menanggulangi meluasnya dampak tersebut, antara lain sebagai berikut: Sejak Stanley Cohen melakukan rekombinasi DNA tahun 1972, telah dikeluarkan peraturan agar ada ijin atau rekomendasi sebelum para pakar melakukan rekombinasi. Ini dilakukan agar rekombinasi DNA yang dilakukan tidak digunakan untuk tujuan yang negatif. 1. Pemerintah Amerika Serikat melarang cloning manusia apapun alasannya. Namun tidak semua negara mempunyai peraturan seperti Amerika Serikat. Seperti Singapura, tidak melarang cloning tersebut. 2. Undang-undang yang melarang pembuatan senjata biologis yang berlaku untuk semua negara di dunia. 3. Selain undang-undang dan peraturan, prosedur kerja di laboratorium telah membatasi kemungkinan terjadinya dampak negatif. Misalnya kondisi laboratorium harus suci hama (aseptik), limbah yang keluar dari laboratorium diolah terlebih dahulu. 4. Pengawasan dan pemberian sertifikasi bahwa produk-produk yang berlabel bioteknologi tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia. 5. Penerapan bioteknologi harus tetap berdasarkan nilai-nilai moral dan etika karena semua makhluk hidup mempunyai kepentingan yang sama dalam menjaga "ekosistem manusia" 6. Penegakkan di bidang hukum dengan jalan menaati UU No.12 tahun 1992 tentang sistem budidaya pertanian, dan UU No.4 tahhun 1994 tentang pengesahan konvensi PBB mengenai keanekaragaman hayati. Bagian penjelasan umum, sub bab Manfaat Konvensi butir 6 menyatakan bahwa "pengembangan dan penaanganan bioteknologi agar Indonesia tidak dijadikan ajang ujicoba pelepasan GMO oleh negara lain. 7. Pada tingkat nasional, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan surat keputusan bersama (SKB) Nomor 998.I/Kpts/OT.210/9/99;790.a/Kpts-XI/1999;1145A/MENKES/SKB/IX/1999;015A/Meneg PHOR/09/1999 tentang Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan Produk Pertanian Hasil Rekayasa Genetika Tanaman. Surat Keputusan bersama tersebut melibatkan Menteri
Pertanian, Menteri Kehutanan dan Perkebunan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Negara Pangan dan Hortikultura. Dalam keputusan tersebut mengharuskan adanya pengujian tanaman pangan hasil rekayasa genetika sebelum dikomersialkan sesuai standar protokol WHO. Standar protokol WHO tersebut meliputi uji toksisitas, alergenitas, dan kandungan nutrisi. 8. Pada tingkat internasional, pemerintah Amerika Serikat misalnya telah membentuk badan khusus yang bernama FDA (Food and Drugs Administration). FDA bertugas menangani keamanan pangan, termasuk produk rekayasa genetika. Badan ini telah membuat pedoman keamanan pangan yang bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa produk baru termasuk hasil rekayasa genetika, harus aman untuk dikonsumsi sebelum dikomersialkan. Badan Internasional Food and Agriculture Organization (FAO) juga telah mengeluarkan beberapa petunjuk rekomendasi mengenai bioteknologi dan keamanan pangan. Beberapa rekomendasi yang dikeluarkan FAO adalah sebagai berikut : a. Pengaturan keamanan pangan yang komprehensif sehingga dapat melindungi kesehatan konsumen. Setiap negara harus dapat menempatkan peraturan tersebut seimbang dengan perkembangan teknologi. b. Pemindahan gen dari pangan yang menyebabkan alerg hendaknya dihindari kecuali telah terbukti bahwa gen yang dipindahkan tidak menunjukkan alergi. c. Pemindahan gen dari bahan pangan yang mengandung alergen tidak boleh dikomersialkan. d. Senyawa alergen pangan dan sifat dari alergen yang menetapkan kekebalan tubuh dianjurkan untuk diidentifikasi. e. Negara berkembang harus dibantu dalam pendidikan dan pelatihan tentang keamanan pangan yang ditimbulkan oleh modifikasi genetika. v Pelaksanaan kloning harus mempertimbangkan beberapa prosedur, antara lain : a. Riset klinis harus disesuaikan dengan prinsip moral dan ilmu pengetahuan serta didasarkan atas eksperimen dengan fakta-fakta ilmiah yang sudah pasti. b. Riset klinis hendaknya diadakan secara sah oleh ahli yang berkompeten dan di bawah pengawasan tenaga medis yang ahli di bidangnya. c. Setiap proyek riset klinis hendaknya didahului oleh suatu observasi yang cermat terhadap bahaya yang mungkin terjadi dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh. d. Dokter seharusnya memberikan perhatian khusus dalam menjalankan riset klinis; yang mengubah kepribadian orang menjadi objek, akibat obat-obatan, atau prosedur percobaan. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan makalah yang telah disusun, maka dapat diketahui bahwa Bioteknologi adalah penerapan ilmu (suatu teknik dalam biologi). Bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi dengan menggunakan makhluk hidup sebagai alat bantu untuk menghasilkan produk atau jasa guna kepentingan manusia. Bioteknologi bukanlah suatu disiplin ilmu melainkan penerapan ilmu (suatu teknik dalam biologi). Dengan perkembangan bioteknologi, maka manusia dapat menafaatkan suatu bahan yang sederhana menjadi barang atau bahan yang lebih bermanfaat. Selain mempunyai kelebihan bioteknologi juga mempunyai kekurangan atau efek negatif. Efek ini berpengaruh pada berbagai bidang, diantaranya: a. Bidang Kesehatan; b. Bidang Lingkungan; c. Bidang Etika dan Moral; d. Bidang Ekonomi. DAFTAR PUSTAKA 1. http://blog.elearning.unesa.ac.id/rika-dian-kurniawan/bioteknologi 2. http://blog.elearning.unesa.ac.id/tag/kelebihan-biotekhnologi-komfensional 3. Pratiwi.D. A., Maryati,Sri., Srikini,Suharno, S. Bambang.2007. Biologi. Jakarta.Erlangga. Read more at: http://blogku--inspirasiku.blogspot.com/2012/06/makalah-bioteknologi.html 2011 by BlogKu InspirasiKU Under Common Share Alike Atribution