Gangguan Alam Perasaan
Gangguan Alam Perasaan
Gangguan Alam Perasaan
PENGERTIAN
ALAM PERASAAN adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang. Gangguan alam perasaan ditandai oleh sindrom depresif sebagian atau penuh, selain itu juga ditandai oleh kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari dan rekreasi
psikodinamika
rendahnya kadar norepinefrin dan dopamin dalam otak
Depresi Maniak
MALADAPTIF
Respon sif
SUPRESI
RESPONSIF = Respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaan. Reaksi Kehilangan Yang Wajar
Posisi rentang yang normal. Individu menghadapi realita kehilangan & mengalami proses kehilangan, misal sedih, fokus pada diri sendiri. Reaksi tidak berlangsung lama
SUPRESI
MANIA
Gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaan yang meningkat, meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang. Peningkatan kegiatan;banyak bicara, ide-ide yang meloncat, senda gurau, tertawa berlebihan, penyimpangan seksual
DEPRESI
Gangguan alam perasaan yang ditandai perasaan sedih dan berduka berlebihan dan berkepanjangan. Depresi dapat digunakan untuk menunjukkan berbagai fenomena tanda, gejala, keadaan emosi , reaksi penyakit atau kondisi klinis secara menyeluruh
PROSES KEPERAWATAN
A. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Faktor genetik = transmisi yg diteruskan melalui garis keturunan 2.Teori agresi berbalik pada diri sendiri = depresi diakibatkan perasaan marah diarahkan pada diri sendiri, ambivalen antara benci & cinta dapat berbalik menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri (Freud) 3. Teori kehilangan= berhubungan dengan faktor perkembangan seperti kehilangan orang tua yang bersifat traumatis.
4.Teori kognitif = sebagai akibat gangguan perkembangan thd penilaian diri. Contoh negatif terhadap diri berakibat adanya gangguan proses pikir 5. Model belajar ketidakberdayaan = depresi terjadi akibat pengalaman kegagalan kemudian menjadi pasiv akhirnya muncul respon maladaptif 6. Model perilaku = kurangnya penguatan atau reinforcemen 7. Model biologis = adanya perubahan kimiawi yaitu defisiensi katekolamin, tidak berfungsinya endokrin & hipersekresi kortisol
B. FAKTOR PRESIPITASI 1. Kehilangan kasih sayang secara nyata atau bayangan, termasuk kehilangan cinta seseorang , fungsi tubuh, status atau harga diri. 2. Kejadian penting dalam kehidupan terkait dengan penyelasaian masalah, seringkali dilaporkan sebagai keadaan yg mendahului episode depresi
3. Banyaknya peran & konflik peran, terutama pada wanita 4. Sumber koping ; status sosek, hubungan interpersonal, kemasyarakatan, kurangnya sistim pendukung. 5. Ketidakseimbangan metabolisme.
C.MEKANISME KOPING. Denial & Supresi = reaksi kehilangan yg memanjang. Represi, supresi, mengingkari &disosiasi = depresi, Tingkah laku MANIA merupakan mekanisme pertahanan terhadap DEPRESI yg diakibatkan kurang efektifnya koping
2. DEPRESI Afektif ; sedih, cemas, apatis, murung, kebencian, kekesalan, marah, perasaan ditolak, bersalah, tdk berdaya &putus asa, merasa sendirian, rendah diri & tak berharga. Kognitif ; ambivalen, bingung, ragu2, tdk mampu konsentrasi, hilanh perhatian & motivasi, menyalahkan diri sendiri, pikiran merusak diri, rasa tdk menentu & psimis
Fisik ; sakit perut, anoreksia, mual, muntah, konstipasi, lemah, lesu, nyeri kepala, pusing, insomnia, nyeri dada, perubahan BB & selera
makan, g3 menstruasi, impoten &libido menurun. Tingkah laku; agresif, agitasi, tdk toleran, g3 aktivitas, kemunduran psikomotor, MD, irretable (mudah marah, nangis, tersinggung), kurang spontan & g3 kebersihan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
MANIA 1. Resiko cidera berhubungan dengan hiperaktif &penilaian yg kurang. 2. Gangguan nutrisikurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan meningkatnya aktifitas,kurang istirahat tidur, kurangnya makanan yg masuk DEPRESI 1.Resti mencederai diri berhubungan dengan keputusasaan. 2.Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
lain;bersifat hangat,menerima, diam, aktif, jujur,& empati ( depresi ),membuat batasan yg konstruktif, kontak sering & singkat, jangan berdebat ( mania ) 3. Afektif ; kesadaran & kontrol diri dgn prinsip menerima & menenangkan
4. Kognitif ;meningkatkan kontrol diri, meningkatkan harga diri, memodifikasi harapan yg negatif 5. Perilaku ; beri TJ secara bertahap dalam kegiatan ruangan, kontrol perilaku ( diskusi & identifikasi masalah ) 6. Fisiologis ; penuhi kebutuhan dasar agar status kesehatan membaik
MATOR
SAKALANGKONG