Makalah Penggunaan Asam Cuka
Makalah Penggunaan Asam Cuka
Makalah Penggunaan Asam Cuka
Penyusun
Verawati Agustina
1132070080
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul Larutan Asam Cuka (CH3COOH) Dalam Kehidupan
Sehari-hari ini sebagai tugas mata kuliah Kimia Umum.
Kami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar
lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen Kimia Umum,
atas dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat
menyusun dan menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya dan insyaAllah
sesuai yang kami harapkan. Dan kami ucapkan terimakasih pula kepada rekanrekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan laporan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah....................................................................1
B. RumusanMasalah.............................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
Pengertian Asam..............................................................................2
Sifat-sifat Asam................................................................................3
Asam Asetat (Cuka).........................................................................4
Sifat - Sifat Kimia Asam Asetat.......................................................5
Manfaat Asam Cuka ........................................................................8
Fungsi Cuka...................................................................................11
Macam-Macam Cuka.....................................................................13
Macam-Macam Cuka Berdasarkan Bahan Bakunya.....................14
Analisis Asam Cuka Perdagangan.................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sains berkaitan dengan cara mencaritahu dan memahami tentang alam
secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan sekumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep. prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Asam cuka adalah bahan kimia yang kita temui sehari-hari. Banyak
masyarakat yang menggunakannya dalam berbagai hal. Untuk dapat
memahami lebih jauh tentang asam cuka, jenis, kandungan, manfaat, reaksi
kimia dan lain-lain
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kadar cuka yang beredar di pasaran?
2. Apa manfaat cuka bagi kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan
1. Mengetahui kadar cuka di pasaran
2. Mengetahui manfaat cuka bagi kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asam
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan
dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam
definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion
H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan
elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa
dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah
asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam
baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam
pekat sangat berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika
terpercik asam pekat bisa berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus
langsung dicuci dengan air mengalir sampai benar-benar bersih.
Berbagai definisi asam:
a. Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang
meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam
air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini
membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
b. Brnsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton
kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asambasa konjugat. Brnsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan
definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti
pada definisi Arrhenius).
c. Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari
basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat
mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat
dipindahkan, seperti besi (III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan
dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima
pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO)
dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO
dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul
ikatan.
Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya,
definisi
Brnsted-Lowry
merupakan
definisi
yang
paling
umum
Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit,
terutama bila asamnya asam pekat.
Penggambaran Reaksi
Kalsium Hidroksida Menjadi Kalsium Asetat + Asam Sulfat Menjadi
3.
Sebagai Pelarut
Asam asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (Polar), mirip
seperti air dan etanol. asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang
sedang yaitu 6.2, sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar seperti
garam anorganik dan gula maupun senyawa non-polar seperti minyak dan
unsur-unsur seperti sulfur dan iodin. asam asetat bercampur dengan mudah
dengan pelarut polar atau nonpolar lainnya seperti air, kloroform dan
heksana. sifat kelarutan dan kemudahan bercampur dari asam asetat. ini
membuatnya berguna dalam industri kimia.
4. Reksi Kimia Asam Asetat dengan unsur lainnya
Asam
asetat
membentuk
gas hidrogen dan garam-garam asetat (disebut logam asetat). Logam asetat
juga dapat diperoleh dengan reaksi asam asetat dengan suatu basa yang
cocok. Contoh yang terkenal adalah reaksi soda kue (Natrium Bikarbonat)
bereaksi dengan cuka. Hapir semua garam asetat larut dengan baik dalam
air.
Salah
satu
pengecualian
asetat.
Contoh Reaksi
1. Pembentukan garam asetat:
Mg(s) + 2 CH3COOH(aq) (CH3COO)2Mg(aq) + H2(g)
NaHCO3(s) + CH3COOH(aq) CH3COONa(aq) + CO2(g) + H2O(l)
Dari penjelasan di atas di jelaskan bahwa proses pembentukan garam
asetat merupakan proses pertukaran. karena kebanyakan dari jenis reaksi
salah satu pereaksinya adalah logam yang akan menggantikan ion logam.
2. Pembentukan Garam:
Asam asetat + Natrium Etanot menghasilkan garam.
CH3COOH + NaOH
CH3COONa + H2O
CH3OH
CH3COOHCH3
H2O
reduksi,
pembentukan turunan
asam karboksilat seperti asetil klorida atau anhidrida asetat melalui saubsit
usi nukleofilik. Anhidrida asetat dibentuk melalui kondensasi dua molekul
asam
asam
asetat
dapat
diperoleh
melalui
reaksi esterefikasi Fiscer, dan juga pembentukan amida. Pada suhu 440 C,
asam asetat terurai menjadi metana dan karbon dioksida, atau ketena dan
air.
4. Deteksi
Asam asetat dapat dikenali dengan baunya yang khas. selain itu
garam-garam dari asam asetat bereaksi dengan larutan besi (III) klorida,
yang menghasilkan warna merah pekat yang hilang bila larutan diasamkan.
garam-garam asetat bila dipanaskan dengan arsenik trioksida (AsO3)
membentuk kakodil oksida ((CH3)2As-O-As(CH3)2), yang mudah dikenali
dengan baunya yang tidak menyenangkan.
blender selama 30 detik. Buang campuran air tadi dan bilas dengan air
hangat.
3.
Lantai Kusam
Lantai keramik yang berusia lebih dari lima tahun biasanya
5.
Guci Pecah
Guci pecah pun bukan lagi masalah. Buat campuran dari satu
F. Fungsi Cuka
Cuka juga dapat melarutkan gizi, misalnya kalsium dan zat besi dalam
garam anorganik (inorganic salt), juga dapat melindungi vitamin C rusak
lebih banyak dalam suhu tinggi ketika memasak sayur. Ketika memasak
tulang rusuk asam manis, kuah tulang, ikan sepat, sayur mustard (leaf
mustard) asam manis, sawi asam pedas menggunakan cuka akan
memberikan citra rasa asam yang khas, di samping itu, kalsium dan zat
besi sudah berlarut di dalamnya, sehingga mudah terserap dalam
pencernaan. Sebelum memasak daging sapi, campurkan sedikit cuka akan
membuat daging sapi lebih gurih, cuka dapat menghilangkan bau amis
daging kambing.
Cuka berfungsi dalam menjaga kesehatan dan terapi makanan. Cuka
berkhasiat untuk penurunan tensi darah dan mencegah pengapuran
pembuluh darah (arteriosclerosis), penyakit koroner (coronary disease) dan
mabukan.
Setelah konsumsi makanan berlemak terlalu banyak, buatlah kuah bercuka
akan cepat menghilangkan lemak dan mempermudah pencernaan.
Cuka bukan hanya sebagai bumbu masak, juga membantu anda mengatasi
berbagai masalah dalam rumah. Yang paling penting, karena cuka (beras)
bersifat alamiah, tidak akan membawa bahaya bagi kesehatan manusia
maupun lingkungan.
Dapat membuat kran estafet atau perkakas stainless lainnya tetap kilat.
Caranya: cairkan satu sendok garam dalam dua sendok cuka, gosok
vacuum cleaner.
Campurkan cuka dan air dengan perbandingan 1:3, dapat menghilangkan
bercak kotor di lemari es dan bau tidak sedap.
Untuk susah tidur, cairkan dan aduk satu sendok cuka dalam air matang
setelah dingin, setelah minum akan cepat tidur, bila tambah madu dengan
menurunkan kolesterol, kontrol diet, dan kontrol gula darah pada penderita
diabetes.
Cuka mempunyai banyak jenis. Berikut ini adalah beberapa jenisjenis cuka yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari:
valensi 1)
Volume larutan yang dibuat = 1 L
Massa molar NaOH
= 40 gram/mol
Massa NaOH
= mol x massa molar
= Volume x Molaritas x massa molar
= 1 L x 0, 1 mol/L x 40 gram/mol
= 4 gram
Sebelum digunakan untuk mentitrasi asam cuka, larutan NaOH ini
distandarisasi terlebih dahulu karena NaOH merupakan zat yang mudah
terkontaminasi, bersifat higroskopis sehingga mudah menarik uap air
dari udara dan juga mudah bereaksi dengan CO2 dalam udara. Di mana
pada kedua proses ini menyebabkan penimbangan sejumlah tertentu
NaOH tidak akan memberikan kepastian massa yang sesungguhnya,
karena jumlah air dan CO2 yang diserap oleh NaOH tidak diketahui
dengan pasti. Hal ini mengakibatkan kensentrasi NaOH yang dihasilkan
juga tidak tepat. Dengan demikian apabila menggunakan NaOH sebagai
pereaksi dalam suatu titrasi maka zat tersebut harus distandarisasi
sebelumnya.
Untuk menstandarisasi larutan NaOH ini digunakan larutan asam
oksalat 0,1N, larutan ini digunakan sebagai larutan standar primer karena
larutan ini tidak bersifat higroskopis dan memiliki berat ekuivalen yang
tinggi sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam penimbangan zat.
Pembuatan larutan standar H2C2O4 0,1 N dilakukan dengan melarutkan
0,6303 gram kristal H2C2O4 menjadi 100 mL. Penentuan massa H2C2O4
yang didapatkan pada proses standarisasi yaitu 10,20 mL, 10,35 mL,
10,22 mL, dimana rata-rata volume titran adalah 10,26 mL. Menurut
kajian tipe kesalahan statistik, data yang kami dapatkan termasuk tidak
tepat dan tidak teliti. Hal ini dikarenakan data volume titran yang
didapatkan memiliki kedapatulangan rendah (kesalahan acak besar)
hanya berkisar 10,20 mL sampai 10,35 mL sehingga data tersebut tidak
tepat. Kemudian rata-rata yabg didapatkan adalah 10,067 mL berarti data
tidak teliti karena nilai rata-rata percobaan jauh dengan nilai rata-rata
teoritis yaitu 10,00 mL.
Dari titrasi yang telah dilakukan diperoleh rata-rata volume NaOH
yang digunakan dalam titrasi dengan 10 mL H2C2O4 0,1 N adalah 10,26
mL. Dengan demikian dapat dihitung konsentrasi NaOH sesuai
perhitungan berikut :
Volume NaOH (V1)
= 10,26 mL
Volume H2C2O4 (V2)
= 10 mL
Normalitas H2C2O4 (N2)
= 0,1 N
V1 x N1 = V2 x N2
N1 = V2 x N2 /V1 = 10 mL x 0,1 N / 10,26 mL = 0,097 N
3.
(massa jenis)
4.
ini (yang
c.
Pada saat titik ekivalen, larutan yang terbentuk adalah suatu garam
yang terhidrolisis, sehingga pH larutan dihitung dari garam yang
terbentuk.
pOH = pKw pKa log Cg
Pada saat titik ekivalen telah ditambahkan 10,000 mL NaOH, sehingga
konsentrasi garam yang terbentuk 1/20 mL.
pH = 7 + 2,38 + (-0,65) = 8,73
d.
Setelah titik ekivalen, sistem larutan yang terbentuk menjadi basa
kuat dan pH dihitung dari sisa basa kuat.
pOH = - log [OH-]
Misalkan telah ditambahkan 10,100 mL NaOH, sehingga konsentrasi
NaOH sisa adalah 0,01/20,100 M.
pOH = - log 0,01/20,100 = 3,30
pH = 10,7
Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa pH pada titik ekivalen
adalah 8,73. Kelebihan penambahan 1 tetes titran hanya akan
memberikan pH di bawah 10,7 berarti masih pada trayek pH PP. Oleh
karena itu penggunaan indikator fenolftalein pada percobaan ini sudah
tepat karena pada titik ekivalen terletak pada trayek pH PP>
Dalam titrasi ini, titrasi dihentikan ketika warna titrat (pada labu
erlenmeyer) menunjukkan perubahan warna dari bening menjadi merah,
di mana warna merah tersebut tetap bertahan selama lebih dari 30 detik
ataupun ketika dikocok.
5.
yang didapatkan yaitu 10,050 mL, 10,050 mL, dan 10,100 mL, di mana
rata-rata volume titran yang digunakan adalah 10,067 mL. Menurut
kajian tipe kesalahan statistik, data yang kami dapatkan termasuk tepat
dan teliti. Hal ini dikarenakan data volume titran yang didapatkan
memiliki kedapatulangan tinggi yaitu hanya berkisar antara 10,050 mL
sampai 10,100 mL sehingga data tersebut dapat dikategorikan tepat.
Kemudian rata-rata yang didapatkan adalah 10,067 mL berarti data teliti
karena nilai rata-rata percobaan sangat dekat dengan nilai rata-rata
perdagangan.
V NaOH = 10,067 mL
N NaOH = 0,097 N
V CH3COOH= 10,067 mL
N CH3COOH= .............?
V NaOH . N NaOH = V CH3COOH . N CH3COOH
10,067 mL x 0,097 N = 10,067 mL x N CH3COOH
N CH3COOH = 0,0977 N = 0,0977 M.
Molaritas CH3COOH = 40 x 0,0977 M = 3,9080 M
Gram CH3COOH = 3,9080 mmol/mL x 60 mg/mmol = 234,5 mg/mL =
0,234 gr/mL
Persentase CH3COOH (b/v) = 0,234 x 100% = 23,4%
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Kadar cuka yang beredar di pasaran adalah: Gram CH3COOH =
3,9080 mmol/mL x 60 mg/mmol = 234,5 mg/mL = 0,234 gr/mL
Persentase CH3COOH (b/v) = 0,234 x 100% = 23,4%
2. Manfaat cuka bagi kehidupan sehari-hari adalah dapat mengatasi
shower yang mampet, membersihkan blender yang kotor,
membersihkan lantai yang kusam, menghilangkan karat pada
logam, sebagai lem untuk guci pecah, membersihkan noda minyak,
dan membersihkan kerak pada botol.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini tidaklah sempurna dan mempunyai
banyak kekurangan. Maka dari itu untuk mendapatkan hasil maksimal
diperlukan lebih banyak refesensi dan pemahaman yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti edisi ketiga
jilid 1. Jakarta:Erlangga.
Keenan, Kleinfelter, dkk. 1999. Ilmu Kimia untuk Universitas edisi
keenam jilid 1. Jakarta:Erlangga.
http://google.com/asam-basa
http://google.com/manfaat-cuka
http://google.com/kadar-cukaperdagangan
http://google.com/pengertian-asamcuka
http://aqdienblog.blogspot.com/2012/03/8-dampak-buruk-penggunaancuka.html