Penggunaan Air Sebagai Uji Kelarutan Bahan Dasar Pembalut Wanita
Penggunaan Air Sebagai Uji Kelarutan Bahan Dasar Pembalut Wanita
Penggunaan Air Sebagai Uji Kelarutan Bahan Dasar Pembalut Wanita
Di susun oleh :
1. Desvinia Ainin Rosandy
( 07 / XI IPA II )
2. Rahmah Nur Jayanti ( 27 / XI IPA II )
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya ilmiah ini. Penulisan karya ilmiah ini berjudul Penggunaan Air
Sebagai Uji Kelarutan Bahan Dasar Pembalut Wanita Bermerek
Charm, Laurier, Kotex , Softex dan Hers Protex ini dimaksudkan
untuk menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia mengenai bab penelitian
kelas XI semester 2.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya kepada:
1. Dra. MM Nuning S, M.Pd. selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas XI yang
penelitian ini.
2, Orang tua yang telah memberi dukungan moral, spiritual, serta materi
selama pembuatan laporan penelitian ini.
3. Teman-teman kami yang telah memberikan masukan dan dukungan
selama pembuatan laporan penelitian ini.
Semoga amal kebaikan berbagai pihak tersebut mendapat pahala
serta diberikan ganjaran yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa , dan
semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii-iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...................................................................................... 1-2
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................ 3
C. BATASAN MASALAH................................................................................... 3
D. TUJUAN ......................................................................................................... 3
E. MANFAAT....................................................................................................... 3
BAB II DASAR TEORI
A. AIR................................................................................................................ 4
1. Sifat Fisika................................................................................................... 4
2. Sifat Kimia................................................................................................... 4
B. KELARUTAN AIR........................................................................................ 4-5
C. SIFAT KAPAS............................................................................................... 5
1. Warna........................................................................................................... 5
2. Kekuatan...................................................................................................... 5
3. Mulur........................................................................................................... 5-6
4. kekauan (stiffness) ...................................................................................... 6
5. Moisture Regain........................................................................................... 6
6. Selulosa........................................................................................................ 6
D. SIFAT KERTAS............................................................................................. 6
E. KARAKTERISTIK PEMBALUT.................................................................. 7
1. Laurier.......................................................................................................... 7
2. Kotex........................................................................................................... 7
3. Hers Protex.................................................................................................. 7
4. Charm.......................................................................................................... 7
5. Softex.......................................................................................................... 7-8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 15
LAMPIRAN FOTO PENELITIAN........................................................................ 16-18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menstruasi atau haid adalah salah satu keadaan alami yang akan dialami
oleh setiap wanita, sering disebut datang bulan atau datang tamu. (Putra, 2001) hal
tersebut ditunjukkan dengan timbulnya noda berupa darah kotor yang keluar dari mulut
vagina. Peristiwa ini dialami wanita setiap bulannya dan siklus menstruasi ratarata
terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum tidak semua wanita memiliki siklus
menstruasi yang sama, terkadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Ketika
menstruasi, wanita membutuhkan pembalut. Pembalut wanita adalah alat pembantu vital pada
wanita yang sedang mengalami menstruasi.
Produk pembalut merupakan kebutuhan dasar wanita karena digunakan untuk
menyerap cairan agar pakaian dalam tidak ternoda. Pembalut ini digunakan untuk wanita
yang sudah mengalami menstruasi. Wanita yang menggunakan pembalut kini mulai
meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah wanita di Indonesia. Menurut Sensus
Penduduk Antar Sensus pada tahun 2010 jumlah wanita sebanyak 118,010,41 orang,
sedangkan jumlah pemakai pembalut kurang lebih sebanyak 81.566.684 orang. Pemakaian
pembalut ini didukung dengan kemajuan pendidikan dan pola pikir masyarakat yang
membuat masyarakat menerapkan pola hidup yang praktis dan higienis dengan
mengutamakan kenyamanan (Anonim 2005a).
Pembalut wanita zaman dahulu tidak memiliki bentuk, kemasan, kepraktisan dan
kecanggihan seperti sekarang ini. Pembalut yang digunakan hanya menggunakan kain bersih
yang diikatkan pada pakaian dalamnya. Pembalut yang digunakan wanita zaman dahulu
berbeda dengan wanita masa kini, wanita saat ini membutuhkan produk pembalut yang
mempunyai kualitas daya rekat, daya serap yang maksimum, serta ketipisan produk
pembalut. Penggunaan produk pembalut tersebut dikarenakan remaja putri saat ini
mempunyai banyak kegiatan diluar rumah dan lebih proaktif daripada wanita pada jaman
dahulu (Anonim 2009b).
Pembalut wanita yang ditawarkan melalui iklan baik melalui media elektronik
maupun cetak sangat banyak. Pembalut tersebut memiliki keunggulan masing-masing yang
akan membuat konsumen menentukan pilihannya. Namun tidak semua pembalut aman bagi
1
kesehatan organ intim kaum perempuan. Apalagi, jika kebersihan kurang terjaga,
pembalut dapat menjadi pemicu munculnya infeksi, iritasi, atau vaginitis (radang vagina)
bahkan dapat menjadi kanker serviks. Kanker serviks atau kanker leher rahim mempunyai
insiden yang tinggi di negara-negara yang sedang berkembang, yaitu menempati urutan
pertama. Hal tersebut dibuktikan dengan data dari WHO, Indonesia merupakan negara dengan
penderita kanker mulut rahim nomor satu di dunia, dan 62% salah satunya diakibatkan oleh
penggunaan produk pembalut yang tidak berkualitas. Di RSCM: 400 pasien kanker leher rahim baru
setiap tahunnya, dan itu baru dari satu rumah sakit dan kematian akibat kanker serviks sekitar 66%
Pembuatan pembalut wanita yang berbahan dasar kertas daur ulang kini menjadi berita yang
mengcengangkan di masyarakat terutama kaum wanita. Berita tersebut tersiar dalam media elektronik
yang berisi : Hampir semua wanita tidak pernah tahu tentang pembalut yang biasa mereka beli dan
pakai selama ini. Mereka tidak pernah curiga dan tidak pernah mencoba merobek atau mengamati
bahan pembalut yang biasa mereka pakai. Banyak wanita suka membeli pembalut biasa yang ada
dipasaran hanya memikirkan harga murah dan cukup enak dipakai, tanpa mengetahui sedikitpun
resiko kesehatan dari pemakaian pembalut atau pantyliner biasa.
Pembalut wanita, termasuk klasifikasi produk konsumer cepat saji dan produk sekali
pakai. Karena itulah para produsen pembalut biasa kerap mendaur ulang bahan sampah kertas
bekas dan menjadikan sampah kertas bekas ini menjadi bahan dasar untuk menghemat biaya
produksi. Dalam proses daur ulang sampah kertas bekas ini, tentu banyak menggunakan
bahan-bahan kimia untuk proses pemutihan kembali, menghilangkan bau sampah kertas
bekas dan proses sterilisasi bakteri yang terdapat pada sampah kertas bekas. Bahan baku
pembalut dengan pemutih /bleaching kimia.
Wanita yang sudah mengalami menstruasi atau haid perlu berhati-hati dalam
memilih produk yang akan dibeli. Wanita yang sudah mengalami menstruasi menggunakan
pembalut bermerk tertentu yang digunakan untuk menyerap cairan agar pakaian dalam tidak
ternoda . Beberapa merek terkenal pun tidak menjamin produk tersebut baik untuk kesehatan.
Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian yang terkait dengan pembalut wanita yang
bermerek Charm, Laurier, Kotex , Softex dan Hers Protex, sehingga penelitian ini berjudul
Penggunaan Air Sebagai Uji Kelarutan Bahan Dasar Pembalut Wanita Bermerek
Charm, Laurier, Kotex , Softex dan Hers Protex.
2
B. BATASAN MASALAH
Ruang lingkup dalam penelitian ini yang diambil adalah:
1
2
Air yang digunakan sebagai media uji kelarutan adalah air mineral biasa.
Penelitian yang akan dilakukan hanya memperhatikan bahan dasar pembalut wanita
3
4
C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan dari masalah yang menjadi analisa dalam penelitian diformulasikan
dengan pertanyaan-perntanyaan di bawah ini :
Bagaimanakah penggunaan air sebagai uji kelarutan bahan dasar pembalut wanita
bermerek Charm, Laurier, Kotex , Softex dan Hers Protex ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana penggunaan air sebagai uji kelarutan
bahan dasar pembalut wanita yang bermerek Charm, Laurier, Kotex , Softex dan Hers
Protex.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis : hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
ilmu pengetahuan tentang pembalut wanita yang bermerek Charm, Laurier, Kotex,
Softex dan Hers Protex.
2. Manfaat Praktis
Untuk kaum wanita yang sudah mengalami haid :
a. Memberikan tambahan pengetahuan dalam memilih produk pembalut wanita.
b. Memberikan masukan kepada kaum wanita dalam memilih produk yang baik.
3
BAB II
DASAR TEORI
1. Air
a. Sifat fisika
Menurut Wawan Junaidi (2010), Air dalam bentuk cair adalah tidak berwarna, tidak
berbau, tidak memiliki rasa dan merupakan senyawa yang sukar dimampatkan dengan
berbagai sifat khasnya yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0
C). Salah satu sifatnya yaitu dapat mengalami pendinginan dan pembekuan. Air
ketika didinginkan maka volumenya akan membesar.
b. Sifat kimia
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O maksudnya adalah satu molekul
air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen (Wikipedia, 2010). Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air
melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase
cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat
dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan
sebuah ion hidroksida (OH-).
Pada penelitian ini air yang digunakan memiliki sifat fisika tertentu yaitu yang tidak
memiliki warna, rasa dan bau serta suhunya sesuai dengan sifat fisika air sebesar 0 C.
2. Kelarutan air
Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang
bercampur dan larut dengan baik dalam air disebut sebagai zat-zat hidrofilik (pencinta
air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air disebut sebagai zat-zat
hidrofobik (takut-air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya
zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipoldipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarikmenarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut.
Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel partikel yang sejenis. Kohesi
dipengaruhi oleh kerapatan dan jarak antarpartikel dalam zat.
Adhesi adalah gaya tarik menarik antara partikel partikel yang tidak sejenis. Gaya
adhesi akan mengakibatkan dua zat akan saling melekat bila dicampurkan.
4
Pada penelitian ini prinsip yang digunakan adalah prinsip adhesi antar molekul.
Dalam hal ini yaitu antara air dan bahan dari pembalut yang mampu melekat. Jadi
dapat dikatakan gaya adhesi antara air dan pembalut lebih besar dari pada gaya kohesi
masing masing bahan.
3. Sifat Kapas
Warna
Warna kapas tidak betul-betul putihi, biasanya sedikit cream, beberapa jenis kapas
yang seratnya panjang seperti kapas mesir dan rima, warnanya lebih cream dari pada
kapas Upland dan Sea Island. Pigmen yang menimbulkan warna pada kapas belum
diketahui dengan pasti. Warna kapas akan main tua setelah penyimpanan selama 2 5
tahun. Ada pula kapas-kapas yang berwarna lebih tua, dengan warna-warna dari Caramel,
bhakti, sampai beige.
Karena pengaruh cuaca yang lama, debu dan kotoran, akan menyebabkan warna
menjadi keabu-abuah. Tumbuhnya jamur pada kapas sebelum pemetikan menyebabkan
warna putih kebiru-biruan yang tidak bisa dihilamngkan dalam pemutihan.
Kekuatan
Kekuatan serat kapas terutama dipengaruh oleh kadar selulosa dalam serat, panjang
rantai dan orientasinya. Kekuatan serat kapas per bundel rata-rata adalah 96.700 pound per
inci2 dengan minimum 70.000 dan maksimum 116.000 pound per inci 2. Kekuatan serat
bukan kapas pada umumnya menurut pada keadaan basah, tetapi sebaliknya kekuatan serat
kapas dalam keadaan basah makin tinggi.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa apabila gaya diberikan pada serat kapas kering,
distribusi tegangan dalam serat tidak merata karena bentuk serat kapas yang terpuntir dan
tak teratur. Dalam keadaan basah serat menggelumbung berbentuk silinder, diikuti dengan
kenaikan derajat orientasi, sehingga distribusi tegangan lebih merata dan kekuatan
seratnya naik.
Mulur
Mulur saat putus serat kapas termasuk tinggi diantaranya serat-serat selulosa alam,
kira-kira dua kali mulur rami.
Diantara serat-serat alam hanya sutera dan wol yang mempunyai mulur lebih tinggi
dari kapas. Mulur serat kapas berkisar antara 4 13 % bergantung pada jenisnya dengan
mulur rata-rata 7 %.
5
Kekakuan (stiffness)
Kekakuan dapat didefinisikan sebagai daya tahan terdapat perubahan bentuk, dan
untuk tekstil biasanya dinyatakan sebagai perbandingan antara kekuataan saat putus
dengan mulur seat putus. Kekuatan dipengaruhi oleh berat molekul, kekuatan rantai
selulosa, derajat kristalinitas dan terutama derajat orientasi rantai selulosa.
Moisture regain
Serat kapas mempunyai afinitas yang besar terhadap air, dan air mempunyai pengaruh
yang nyata pada sifat-sifat serat. Serat kapas yang sangat kering bersifat kasar, rapuh dan
kekuatannya rendah. Moisture regain serat bervariasi dengan perubahan kelembaban
relatif atmosfir sekelilingnya. Moisture regain serat kapas pada kondisi standar berkisar
antara 7 8,5 %.
Selulosa
Analisa serat kapas menunjukkan bahwa serat terutama tersusun atas selulosa.
Selulosa merupakan polimer lindear yang tersusun dari kondensasi molekul-molekul
glukosa yang dihubung-hubungkan pada posisi 1 dan 4.
Derajat polimerisasi selulosa pada kapas kira-kira 10.000 dengan berat molekul kirakira 1.580.000. Dari rumus tersebut terlihat bahwa selulosa mengandung tiga buah
gugusan hidroksil satu primer dan dua sekunder pada tiap-tiap unit glukosa.
Dinding sekunder terdiri dari selulosa murni. Zat-zat lain terdapat pada dinding primer
dan sisa-sisa protoplasma didalam lumen. Dinding primer juga mengandung banyak selulosa.
Sifat kertas
Kertas daur ulang banyak digunakan dalam pembuatan kartun beralur. Ada dua
jeniskertas daluang, yaitu : liner board disebut juga kertas kraft yang berasal dari kayu
cemara (kayu lunak), corrugated medium yang berasal dari kayu keras dengan proses sulfat.
6
4. Karakteristik pembalut
a. Laurier
Produk Laurier di Asia termasuk di Indonesia tidak menggunakan bahan
yang membahayakan kesehatan. Pembelian material produk Laurier dilakukan di
Jepang untuk semua Negara termasuk untuk Indonesia dengan spesifikasi dan
grade yang sama. Metode pembuatan produk Laurier tidak menggunakan
Chlorine gas (Kaporit) sehingga tidak akan menimbulkan Dioxin.
Di Indonesia, semua produk Laurier telah diuji dan mendapatkan ijin dari
Departemen Kesehatan RI, yang tercantum di setiap kemasan dengan tulisan
DEPKES RI AKD / AKL, sehingga sangat aman untuk digunakan
7
Dari berbagai merk di atas hampir semua bahan pembuat sudah memenuhi kriteria
pembalut yang baik yaitu yang mampu menyerap darah haid serta tidak mengandung bahan
yang membahayakan kesehatan. Namun dalam penelitian ini akan diselidiki lebih lanjut
mengenai kandungan bahan pembalut di atas. Ginarin (2007) seorang pemerhati wanita,
menyatakan bahwa Pembalut wanita adalah produk sekali pakai, karena itulah para
produsen mendaur ulang bahan baku kertas bekas dan pulp menjadikannya bahan dasar
untuk menghemat biaya produksi. Pembalut ini mengandung zat dioxin yang sangat
berbahaya (kertas bekas) dan (bahan bekas pulp/ serbuk kayu). Dalam proses daur ulang,
banyak bahan kimia digunakan untuk proses pemutihan kembali, menghilangkan bau dan
proses sterilisasi kuman-kuman pada kertas bekas.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat eksperimen yang dilaksanakan dengan
tujuan untuk mengetahui bahan dasar pembalut wanita bermerek Charm, Laurier, Kotex ,
Softex dan Hers Protex.
penelitian ini adalah bagaimana menggunakan air sebagai uji kelarutan untuk mengetahui
bahan dasar pembalut wanita bermerek Charm, Laurier, Kotex , Softex dan Hers Protex.
G. Cara Kerja
Cara kerja ini didapatkan dari penyuluhan kanker serviks yang diadakan di SMA N 1
Depok oleh organisasi GAKSI ( Gerakan Anti Kanker Serviks Indonesia ). Cara kerja
pengujian bahan dasar pembalut wanita bermerek Charm, Laurier, Kotex , Softex dan Hers
Protex, yaitu:
1. Menyobek produk pembalut kemudian mengambil bagian inti di dalamnya.
2. Mengambil segelas air putih (usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih
jelas).
3. Mengambil sebagian dari lembaran inti pembalut & mencelupkan ke dalam gelas,
kemudian aduk dengan sumpit.
4. Melihat perubahan warna air.
5. Apakah produk tersebut utuh atau hancur seperti pulp. Jika hancur dan airnya keruh,
berarti produk yang digunakan berkualitas buruk dan banyak mengandung pemutih.
6. Saat eksperimen akan menemukan gulungan kertas dan bukan kapas
7. Dari produk yang berkualitas buruk tersebut mengandung dioksin yang sering
menyebabkan bagian intim organ kewanitaan selalu mengalami banyak masalah,
seperti keputihan, gatal-gatal, iritasi, juga pemicu terjadinya kanker mulut
rahim/serviks.
10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Laurier
Kotex
Softex
Hers Protex
Produk menggumpal
seperti kapas
Air tidak keruh
Inti pembalut tidak hancur
ketika dicelupkan
Produk sebagian hancur
ketika diaduk
Air keruh
Inti pembalut agak hancur
Produk menggumpal ketika
diaduk
Inti pembalut tidak hancur,
pembalut masih utuh
Air tidak keruh
Di temukan gel yang
berukuran kecil didalam inti
pembalut
11
B. Analisis Data
No
1
Jenis Pembalut
Charm
Laurier
Kotex
Produk sebagian
hancur ketika diaduk
Air agak keruh
Inti pembalut agak
hancur
Produk menggumpal
seperti kapas (produk
masih utuh )
Inti pembalut tidak
hancur ketika
dicelupkan
Air tidak keruh
Produk
menggumpal
seperti kapas
Air tidak keruh
Bahan Dasar
Keterangan
Kapas yang
berkualitas
kurang baik
Kurang bagus
Kapas
Bagus
Kapas
Bagus
Softex
Produk sebagian
hancur ketika diaduk
Air keruh
Inti pembalut agak
hancur
Produk menggumpal
ketika diaduk
Inti pembalut tidak
hancur, pembalut
masih utuh
Air tidak keruh
Di temuka gel yang
berukuran kecil
didalam inti
pembalut
Hers Protex
Kapas yang
berkualitas
kurang baik
Kurang Bagus
Kapas
Bagus
12
C. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan air sebagai uji
kelarutan pembalut wanita bermerek , Laurier, Kotex , Softex dan Hers Protex.
Instrument yang digunakan untuk penelitian ini adalah pembalut beremerek Charm,
Laurier, Kotex , Softex dan Hers Protex, gelas bening, air mineral, cawan, pengaduk.
Langkah kerja penelitian ini yang pertama adalah menyobek produk pembalut,
kemudian ambil bagian inti di dalamnya. Langkah yang kedua mengambil segelas air putih.
Gelas yang digunakan adalah gelas transparan sehingga objek penelitian akan terlihat lebih
jelas. Langkah yang ketiga adalah mengambil sebagian dari lembaran inti pembalut &
mencelupkan ke dalam gelas, kemudian aduk dengan sumpit. Langkah selanjutnya adalah
melihat perubahan warna air. Memperhatikan produk tersebut utuh atau hancur seperti pulp.
Apabila hancur dan airnya keruh, berarti produk tersebut berkualitas buruk dan banyak mengandung
pemutih. Dari percobaan tersebut akan ditemukan gulungan kertas dan bukan kapas. Produk yang
berkualitas buruk tersebut mengandung dioksin yang sering menyebabkan bagian intim organ
kewanitaan selalu mengalami banyak masalah, seperti keputihan, gatal-gatal, iritasi, juga pemicu
terjadinya kanker mulut rahim/serviks.
Dari data eksperimen diatas terlihat pembalut bermerek charm kurang baik digunakan
karena setelah uji kelarutan hasilnya produk sebagian hancur ketika diaduk, air agak keruh,
inti pembalut agak hancur, sehingga dapat diketahui bahwa pembalut charm berbahan dasar
kapas yang berkualitas kurang baik. Pembalut bermerek Laurier baik digunakan karena
setelah uji kelarutan hasilnya produk menggumpal seperti kapas (produk masih utuh ), inti
pembalut tidak hancur ketika dicelupkan dan air tidak keruh, sehingga dapat diketahui bahwa
pembalut Laurier berbahan kapas yang baik untuk digunakan. Pembalut Kotex juga baik untuk
digunakan .Hal ini dibuktikan dengan hasil uji kelarutan yaitu produk menggumpal seperti kapas,
keruh
Inti pembalut agak hancur. Pembalut bermerek Hers Protex setelah uji
kelarutan hasilnya produk menggumpal ketika diaduk, inti pembalut tidak hancur, pembalut
masih utuh, air tidak keruh , di temukan gel yang berukuran kecil didalam inti pembalut,
sehingga pembalut ini baik digunakan karena berbahan dasar kapas yang berkualitas baik.
13
BAB V
B. Keterbatasan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Gaksi.2012.Penyuluhan Anti Kanker Serviks dalam seminar tentang Kanker Serviks yang
diselenggarakan SMA N 1 Depok 12 Februari 2012
PT.KaoIndonesia.2011.ProdukLaurier,(online),
(http://www.kao.com/id/corp_news/2011/20110617_001.html,diakses, Senin 05 Maret
2012 )
PT. Kotex Indonesia.2011.Kamu Berhak Tau,(online), (http://www.iknow.co.id/, diakses
Senin 05 Maret 2012)
Riduwan.2009. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Jakarta:Alfabeta
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitataif dan R&D. Bandung:Alfabeta
Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek).Jakarta:Rineka
Cipta
15
Lampiran
16
17
18