Evaluasi Biologis
Evaluasi Biologis
Evaluasi Biologis
Evaluasi biologis adalah pemeriksaan dan mempertimbangkan kondisi seluruh rongga mulut
pasien sebelum menerima gigi tiruan.Evaluasi biologis tidak hanya dilakukan sebelum
pemakaian gigi tiruan namun setelah pemakaian gigi tiruan perlu dilakukan evaluasi biologis
sesuai kaidah perawatan yang secara komprehensif. Adapun hal hal yang perlu di perhatikan
pada aspek evaluasi biologis sebelum pemakaian gigi tiruan,
a. Pemeriksaan mukosa, bagaimana kondisi mukosa di rongga mulut apakah terdapat lesi
ataupun ulcer.Kondisi mukosa yang demikian perlu dilakukan perawatan hingga lesi
sembuh sebelum di insersi gigi tiruan
b. Pemeriksaan jaringan periodontal meliputi,
Pocket Depth , bagaimana kondisi kedalaman pocket dan merupakan true pocket
goyang derajat 2
Kondisi Gingiva , mulai dari pemeriksaan warna, konsistensi , tekstur bentukan knife
edge pada interdental
Maka dengan adanya evaluasi biologis sebelum insersi gigi tiruan, pasien pada kunjungan
pertama akan dilakukan periodontal treatment fase I berupa scalling and root planning, agar
kondisi rongga mulut dalam kondisi optimal dalam menerima gigi tiruan. Setelah dilakukannya
evaluasi biologis sebelum insersi gigi tiruan, maka perlu adanya perlakuan evaluasi biologis
setelah pemasangan gigi tiruan sebagai berikut,
a. Pemeriksaan kegoyangan gigi penyangga
b. Penggunaan foto radiografi guna melihat,
Adanya penyemenan yang berlebih atau kurang tepat pada retainer gigi penyangga
atau tidak, karena dampak dari ketidakakuratan penyemenan mampu memberikan
tekanan oklusi yang semakin berat kepada gigi penyangga ,sehingga berdampak pada
- Pelebaran space ligament periodontal
- Resopsi alveolar crest
- Rasa nyeri hebat pada pasien
Karies yang tidak tampak akibat penyemenan yang kurang tepat sehingga cairan
rongga mulut dapat sedikit demi sedikit mengalir melalui celah penyemenan yang
tidak tepat dan melarutkan semen.Sehingga dimungkinkan retensi sisa makanan
terus menerus.
Kondisi pontik yang terlalu menekan pada area edontulus pun juga dapat
menyebabkan inflamasi .
Pembersihan mulut yang minimal pada pontik sanitary juga menyebabkan masalah
inflamasi gingiva, dikarenakan sisa makanan mudah menyelip di area pontik
sanitary ,jika pasien tidak kooperatif dalam kebersihan mulut nya maka dapat
dimungkinkan akan terjadi inflamasi gingiva.
Sehingga jika ada masalah setelah pemasangan gigi tiruan ,untuk penangananya perlu dilakukan
pembongkaran gigi tiruan tersebut, maka dalam mengatasi beberapa kondisi yang tidak
diinginkan sebelum pemakaian gigi tiruan operator harus sangat teliti dalam mengindikasikan
pemakaian gigi tiruan dan memakai pemeriksaan penunjang untuk melengkapai dan membantu
diagnosis dalam merencanakan perawatan pada pasien gigi tiruan.