Tinjauan Pustaka Uji Segitiga
Tinjauan Pustaka Uji Segitiga
Tinjauan Pustaka Uji Segitiga
Aplikasi (tambah)
Uji duo-trio di dalam industry pangan dapat digunakan salah satunya adalah untuk reformulasi
suatu produk baru, sehingga dapat diketahui ada atau tidaknya perbedaan antara produk lama
dan baru
Prinsip + perbedaan
Uji segitiga digunakan untuk mendeteksi perbedaan yang kecil. Uji ini lebih
banyak digunakan karena lebih peka daripada uji pasangan. Pada uji ini,
masing masing panelis disajikan secara acak tiga contoh berkode.
Pengujian ketiga contoh itu biasanya dilakukan bersamaan tetapi dapat pula
berurutan. Dua dari tiga contoh itu adalah sama dan yang ketiga berlainan.
Panelis diminta memilih satu dari ketiga contoh yang berbeda dari dua yang
lain. Dalam uji ini tidak ada contoh baku atau pembanding. Penilaian panelis
tidak boleh ragu ragu harus memilih atau menerka salah satu yang
dianggap paling berbeda. Demikian pula jika panelis tidak dapat
membedakan ketiga contoh tersebut. Dalam uji segitiga keseragaman ketiga
contoh sangat penting agar dapat dihindari pengaruh pengujian. Tiga contoh
yang disajikan harus sama untuk semua karakteristik kecuali karakteristik
yang sedang dicari perbedaanya. Sebagai mana halnya uji pasangan dalam
uji segitiga ini dapat pula ditanyakan lebih lanjut tingkat perbedaan. Karena
contoh yang dinilai ada tiga maka peluang secara acak adalah 1/3 atau 33
1/3 % (Wagiyono).
Uji duotrio bertjuan untuk mencari perbedaan yang kecil. Setiap panelis
disajikan tiga contoh sampel produk berbeda (dua contoh dari produk yang
sama dan satu contoh dari produk yang berbeda). Uji duotrio hampir sama
dengan uji segitiga (triangle), tetapi dalam uji ini dari awal sudah ditentukan
pembanding yang dibandingkan dengan kedua sampel lainnya. Dalam
penyajiannya, contoh ketiganya disajikan bersamaan. Panelis diminat auntuk
memilih diantara 2 contoh lain yang beda denga pembanding (Hastuti,
1987).
Hastuti, P.1987. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. PAU Pangan
dan Gizi. Yogyakarta.
Kesalahan
Banyak kesalahan lain yang mungkin terjadi sehingga menyebabkan
perbedaan hasil pengamatan dengan yang seharusnya dari panelis terhadap
sampel yang disajikan. Kesalahan tersebut biasanya berhubungan dengan