RPP KD 3.12 Pertemuan 5
RPP KD 3.12 Pertemuan 5
RPP KD 3.12 Pertemuan 5
3.12.1 Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air
melalui percobaan.
3.12.2 Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.
3.12.3 Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis.
KD dari KI 4:
4.12 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk
menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
Indikator:
4.12.1 Melakukan percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
4.12.2 Menyimpulkan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami
hidrolisis.
4.12.3 Menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami
hidrolisis.
4.12.4 Menyajikan hasil diskusi tentang sifat larutan garam, konsep hidrolisis garam, dan
penentuan pH larutan garam yang mengalami hidrolisis.
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Fakta
Nilai tetapan hidrolisis (Kh).
Nilai tetapan ionisasi air (Kw = 10-14).
Nilai tetapan ionisasi asam lemah (Ka).
Nilai tetapan ionisasi basa lemah (Kb).
Larutan garam yang bersifat asam dapat memerahkan warna lakmus biru.
Larutan garam yang bersifat basa dapat membirukan warna lakmus merah.
Larutan garam yang berifat netral tidak mengubah warna lakmus merah dan
lakmus biru.
pH larutan garam < 7, berarti larutan garam bersifat asam.
pH larutan garam = 7, berarti larutan garam bersifat netral.
pH larutan garam > 7, berarti larutan garam bersifat basa.
2. Konsep
Hidrolisis adalah reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi antara ion-ion garam
dengan air.
Tetapan hidrolisis (Kh) merupakan nilai tetapan kesetimbangan dari reaksi
hidrolisis.
Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam.
Larutan garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam lemah bersifat basa.
Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah serta larutan garam
yang terbentuk dari basa kuat dan asam lemah merupakan hidrolisis parsial
(hidrolisis sebagian).
Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah merupakan
hidrolisis total.
3. Prinsip
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan kation yang berasal dari basa lemah. Kation tersebut bereaksi
dengan air menghasilkan ion H+ yang menyebabkan larutan bersifat asam.
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah. Anion tersebut bereaksi
dengan air menghasilkan ion OH- yang menyebabkan larutan bersifat basa.
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah di dalam air akan terionisasi,
dan kedua ion garam tersebut bereaksi dengan air. Kedua ion garam tersebut
masing-masing menghasilkan ion H+ dan ion OH-, maka sifat larutan garam ini
ditentukan oleh nilai tetapan kesetimbangan dari kedua reaksi tersebut.
4. Prosedur
Langkah kerja percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami
hidrolisis.
Langkah-langkah menghitung pH larutan garam.
D. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pertemuan Kelima
Pendekatan : Scientific
Model
: Kooperatif tipe quick on the draw
Metode
: Diskusi, penugasan, dan latihan
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Kelima
a) Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pemberian tugas dan diskusi, peserta didik dapat menghitung nilai pH
larutan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah berdasarkan harga K a
dan jumlah mol pereaksi atau sebaliknya dengan benar.
2. Melalui pemberian tugas dan diskusi, peserta didik dapat menghitung massa garam
dari basa kuat dan asam lemah yang terlarut dalam larutan berdasarkan nilai pH
atau sebaliknya dengan benar.
b) Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
(menit)
A.
Kegiatan Awal
2
1. Guru membuka pembelajaran (mengucapkan salam, berdoa, dan
mengecek kehadiran peserta didik dan memeriksa kesiapan
peserta didik).
6
2. Peserta didik diberi apersepsi oleh guru. Guru memberi 1 soal
yang berkaitan dengan materi sebelumnya mengenai penentuan
nilai pH larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa
lemah. Soal yang diberikan yaitu:
Jika 100 mL amonium hidroksida 0,4 M (K b = 2 x 10-5)
direaksikan dengan 100 mL larutan asam klorida 0,4 M, tentukan
pH campuran setelah bereaksi.
3. Peserta didik diberi motivasi oleh guru dengan menampilkan
gambar penyedap rasa dan makanan yang telah diberi penyedap
rasa.
Apa kegunaan penyedap rasa ditambahkan ke dalam makanan?
Tentunya agar makanan lebih terasa enak dan gurih. Penyedap
mengenai
tujuan
4
20
18
jawaban benar dan lengkap, kartu soal kedua dari tumpukan kartu
berwarna diambil, begitu seterusnya. (mengumpulkan data)
10
2
2
10
1
F.
PENILAIAN
No.
Aspek
1.
2.
Sikap
Pengetahuan
3.
Keterampilan -
Mekanisme dan
Prosedur
Observasi Sikap
Penugasan
Tes Tertulis
Kinerja
Instrumen
-
Keterangan
Lembar Observasi
Soal Penugasan di
LKPD dan bahan
ajar
Soal evaluasi
Lembar Kinerja
Pekanbaru,
Guru Mata Pelajaran Kimia
.................................................
NIP. .........................................