Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan Pemetaan Hidrogeologi Kecamatan Kutasari

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 73

LAPORAN PEMETAAN HIDROGEOLOGI KECAMATAN KUTASARI

PURBALINGGA JAWA TENGAH

Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Dite Ambang Surya


Shisil Fitriana
Enggar Shafira Agriska
Heru Dwi Saputra
Alfin Fadil Aziz
Irsan Muhammad
Bela Agung Pratama
Asriananda Firdaus

((H1F01001)
(H1F012013)
(H1F012015)
(H1F012016)
(H1F012017)
(H1F012058)
(H1F012059)
(H1F012064)

KEMENTRIAN RISET DAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENEDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PURBALINGGA
2014
BAB I
PENDAHULUAN

A. Geologi Regional

1. Fisiografi Regional
Menurut Van bemmelen (1949), berdasarkan sifat fisiografinya, secara
garis besar daerah Jawa Tengah dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Endapan Vulkanik Kuarter,
2. Dataran Aluvium Jawa Utara,
3. Antiklinorium Bogor, Rangkaian Pegunungan Serayu Utara serta Kendeng,
4. Zona Pusat Depresi Jawa Tengah,
5. Kubah dan Pegunungan Pusat Depresi,
6. Rangkaian Pegunungan Serayu Selatan,
7. Pegunungan Selatan Jawa Barat dan Jawa Timur.
Menurutnya, pegunungan di Jawa Tengah terbentuk oleh 2 puncak
geantiklin yaitu Pegunungan Serayu Utara dan Pegunungan Serayu Selatan.
Antara Pegunungan Serayu Selatan dan Pegunungan Serayu Utara terdapat Zona
Depresi Serayu, atau lebih dikenal dengan sebutan Zona Depresi Jawa Tengah.
Depresi Jawa Tengah ini memanjang dari Majenang Ajibarang Purwokerto
Jatilawang dan Wonosobo. Di antara Purwokerto dan Banjarnegara, lebar dari
zona ini sekitar 15 kilometer, tetapi di sebelah timur Wonosobo semakin meluas
dan secara setempat-setempat ditutupi oleh gunungapi muda, di antaranya G.
Sundoro (3155 m) dan G. Sumbing (3317 m) dan ke arah timur Zona Depresi
Jawa Tengah ini muncul kembali, yaitu di sekitar Datar Temanggung, Magelang.
2. Statigrafi Regional
Menurut Peta Geologi Lembar Purwokerto dan Tegal, Jawa (Djuri,
Samodra, Amin dan Gafoer, 1996), urutan stratigrafi regional dari yang tua ke
yang muda tersusun atas Formasi Rambatan, Formasi Halang, dan Batuan
Terobosan, Alluvium.
A. Formasi Rambatan
Formasi Rambatan tersusun atas serpih, napal, batupasir gampingan, dan
napal selangseling batupasir gampingan. Berumur Miosen Tengah, dan banyak
mengandung foraminifera kecil. Formasi ini diendapkan pada lingkungan laut
dalam, dan diperkirakan diendapkan pada cekungan depan busur (fore arc basin).

Formasi Rambatan, diendapkan secara selaras di atas Formasi Pemali (di


luar daerah penelitian), berumur Miosen Bawah bagian atas (Van Bemmelen,
1949; Kastowo, 1975, dalam Syahputra, 2009). Bagian bawah formasi terususun
dari batupasir gampingan dan konglomerat, berselingan dengan lapisan tipis napal
dan serpih. Bagian atas terdiri dari batugamping berwarna abu-abu sampai
kebiruan.
Menurut Kartanegara, Uneputty, dan Asikin (1987), Formasi Rambatan
terdiri dari dua bagian: bagian bawah formasi ini terdiri dari batupasir gampingan
berselingan batulempung gampingan, sisipan konglomerat, batulanau, dan
batugamping. Bagian atas didominasi oleh lempung gampingan, setempat sisipan
batupasir gampingan dan batulanau. Formasi ini diendapkan oleh mekanisme arus
turbid dari suatu sistem kipas bawah laut (inner outer fan). Umur Formasi
Rambatan, berdasarkan pada kandungan fosil foraminifera planktonik, adalah
Miosen Akhir Pliosen Awal (N14 N18).
B. Formasi Halang
Formasi Halang tersusun atas batupasir andesit, konglomerat tufan dan
napal, bersisipan batupasir. Formasi ini berumur Miosen Akhir dan memiliki
ketebalan hingga 800 meter (Djuri, Samodra, Amin dan Gafoer, 1996). Menurut
Kastowo dan Suwarna (1996) di dalam Stratigraphic Lexicon ofIndonesia,
Formasi Halang tersusun atas perselingan batupasir, batulempung, napal, dan tuf
dengan interkalasi breksi. Formasi ini diendapkan dalam lingkungan submarine
fan pada kedalaman neritik, dan terbentuk pada fore arc basin, dengan ketebalan
berkisar antara 400 700 meter. Oleh Safarudin (1982), bagian bawah formasi ini
berumur Miosen (N15 N16), dan bagian atas berumur Miosen (N15 N18).
Sedangkan menurut Ratman dan Robinson (1996), Formasi Halang
tersusun atas batupasir andesit yang resisten dan konglomerat tufan dengan
sisipan napal. Formasi ini membentuk karakteristik punggungan-punggungan
dengan tinggi mencapai 1260 meter, dan pada ketinggian yang lebih rendah
membentuk lembah lembah sempit dan curam. Formasi Halang diendapkan secara
selaras di atas Formasi. Rambatan dan ditindih secara selaras oleh Fm. Kumbang.
Berdasarkan hubungan stratigrafi tersebut, Formasi Halang diperkirakan berumur

Miosen Tengah Miosen Akhir, dan diendapkan pada lingkungan laut dangkal
yang berangsur mendalam ke arah Timur.
Adapun menurut Martono (1992), Djuri (1975) menggambarkan perluasan
Formasi Halang sebagai perluasan dari Formasi Penyatan dengan perubahan
bagian yang kaya aliran lava diubah menjadi Formasi Kumbang, sedangkan yang
didominasi batuan sedimen menjadi Formasi Halang, dengan pengertian bahwa
Formasi Kumbang menindih tidak selaras Formasi Halang. Dari beberapa
paragraf di atas dapat dilihat bahwa antara para pemeta dan penyelidik terdahulu
terdapat berbagai perbedaan tentang susunan stratigrafi daerah penelitian, padahal
satuan stratigrafi tersebut berkelanjutan dari satu lembar peta ke kembar lainnya.
tampak bahwa setiap pemeta cenderung memilih patokannya masing-masing
dalam mengkorelasikan satuan stratigrafi di lembar petanya dengan satuan
stratigrafi yang telah ada, Martono (1992).
C. Batuan Terobosan Tersier
Batuan terobosan di daerah penelitian berupa retas lempeng dan retas
diorit, yang berumur Miosen Akhir (Djuri, Samodra, Amin dan Gafoer, 1996).
Berdasarkan umur di atas, diperkirakan bahwa retas lempeng dan retas diorit ini
dapat disebandingkan dengan pembagian retas Zona Pegunungan Serayu Utara
menurut Van Bemmelen (1973) di dalam Martono (1992), berupa retas gabro dan
dioritporfirit dengan ciri holokristalin dan tekstur porfiritik. Dimana varitas basa
adalah gabroporfirit dan yang menengah adalah diorit porfirit, dengan peralihan di
antara keduanya. Ada indikasi diferensiasi ke arah alkalin. Batuan ini lazim
mengandung inklusi batuan yang diterobosnya
D. Aluvium
Menurut Djuri, Samodra, Amin dan Gafoer, 1996, Aluvium pada daerah
penelitian berupa kerikil, pasir, lanau, dan lempung, sebagai endapan sungai dan
pantai dengan tebal hingga 150 m. Memiliki umur Holosen.
3. Struktur Geologi Regional
Struktur geologi dikontrol oleh tenaga endogen / tektonik dari dalam bumi.
Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian berupa :

a. Struktur lipatan
- Struktur lipatan pada umumnya berkembang pada batuan berumur
Tersier (Formasi Tapak, Formasi Kumbang, Formasi Halang dan
Formasi Pemali) membentuk perbukitan dengan relief rendah dan
terjal.
b. Struktur sesar
Struktur sesar ini juga banyak dijumpai pada batuan berumur Tersier,
dimana struktur sesar trsebut akan membentuk gawir yang sangat curam.
4. Kondisi Geomorfologi
Kondisi geomorfologi (bentang alam) daerah penelitian terbagi menjadi empat
satuan, yaitu;
a. Daerah dataran
- Daerah dataran ini meliputi Kota Purwokerto dan Kota Kecamatan
Sokaraja, Karanglewas, Patikraja, Banyumas, Wangon, Jatilawang dan
-

Rawalo.
Pada umumnya penggunaan lahan pada daerah dataran ini digunakan
sebagai

pemukiman,

perkotaan,

sawah,

kebun

palawija,

dan

sebagainya.
b. Daerah bergelombang lemah
- Daerah ini merupakan peralihan antara dataran lembah dan
-

punggungan bukit.
Daerah bergelombang lemah ini meliputi wilayah sebagian Ajibarang,

Cilongok dan Karanglewas.


Penggunaan lahan umumnya untuk persawahan, pemukiman dan

kebun palawija.
c. Daerah perbukitan dengan relief rendah
- Merupakan rangkaian perbukitan memanjang dengan relief rendah,
-

tersusun oleh batuan sedimen berlapis dan struktur perlipatan.


Penggunaan lahan pada umumnya digunakan sebagai pemukiman,

sawah tadah hujan, kebun palawija dan sebagian hutan produksi.


Wilayahnya meliputi Patikraja, Kalibagor, Ajibarang.

d. Daerah perbukitan relief terjal

Merupakan rangkaian perbukitan tinggi dan memanjang tersusun oleh


batuan sedimen berlipat kuat dan berumur tua (Tersier), seringkali

dijumpai struktur patahan yang membentuk gawir curam.


Penggunaan lahan umumnya berupa hutan produksi dan setempat

kebun campuran dan pemukiman.


e. Daerah tubuh gunung berapi
- Meliputi lereng selatan - tenggara Gunung Slamet.
- Tersusun dari endapan rempah vulkanik. Pada umumnya subur,
diupayakan sebagai kebun sayuran, hutan produksi, kebun palawija,
kebun campuran dan sebagian pemukiman.
B. Kondisi Hidrogeologi
Berdasarkan sifat kelulusan (kesarangan) dan porositasnya jenis batuan
yang dapat bertindak sebagai lapisan pembawa air tanah (akuifer) antara lain :
1. Endapan aluvium dataran, dengan sistim ruang antar bukit dan sebagai
akuifer air tanah dangkal : endapan aluvium gunung api (vulkanik), sistem
ruang antar butir dan bertindak sebagai akuifer dangkal dan menengah
dalam.
2. Batuan vulkanik, terutama campuran rempah-rempah dan material lepas,
sistim ruang antar butir dan celahan; menjadi lapisan akuifer air tanah
dalam di sekitar daerah Purwokerto.
3. Sementara kelompok batuan sedimen tua umumnya bukan akuifer dan
bertindak sebagai lapisan penyekat/penghambat resapan air, kecuali untuk
batu pasir dan batu gamping.

C. Ketersediaan & Penggunaan Air Tanah


Air permukaan di kecamatan kutasari dan sekitarnya umumnya diperoleh
dari sungai yang kemudian berfungsi mengalirkan air hujan ke daerah aliran
sungai, meresap ke dalam permukaan tanah dan sisanya mengalir melalui sungai
sebagai air permukaan. Hampir semua penduduk daerah kutasari dan sekitarnya
memanfaatkan sungai sebagai sumber air. Penduduk daerah ini juga memperoleh
air dari sumur galian yang kedalamannya berfariasi, dengan rata-rata 5-10 meter.
Sebagai daerah yang relatif tinggi, sebagian besar daerah di Kecamatan
Kutasari mengalami kesulitan air bersih. Terlebih lagi, tanah di wilayah itu
berbatu dan menyulitkan warga untuk membuat sumur yang digunakan sebagai
keperluan sehari-hari (Melinda Intan, dkk. 2013).
Dari keterangan beberapa warga yang mempunyai sumurpun menjelaskan
bahwa pada daerah kecamatan kutasari yang relatif memiliki kontur lebih tinggi
akan lebih mengalami kesulitan air (kekeringan sumur) pada musim kemarau,
sedangkan pada daerah yang lebih rendah, ketersediaan airtanah cukup stabil.
Sumber air pada daerah Kuratasari dan sekitarnya dimanfaatkan oleh
warga untuk berbagai kepentingan. Ada yang memanfaatkannya sebagai irigasi
untuk mengairi daerah persawahan pada sawah mereka. Dan ada juga beberapa
warga yang menggunakannya untuk mendukung area peternakannya. Tetapi,
sebagian besar warga di daerah ini menggunakannya untuk keperluan
rumahtangga seperti mandi, mencuci, dan kepentingan rumah tangga lainnya.
D. Iklim
Purbalingga termasuk dalam iklim tropis dengan rata-rata curah hujan 3,739
mm 4,789 mm per tahun. Jumlah curah hujan tertinggi berada di
Kecamatan Karangmoncol,

sedangkan

curah

hujan

terendah

di

Kecamatan Kejobong. Suhu udara di wilayah Kabupaten Purbalingga antara


23.20 C 32.88 C dengan rata-rata 24.49 C.
Secara umum iklim di wilayah kabupaten Purbalingga dibagi kedalam
wilayah iklim yaitu :
1). Wilayah Utara terletak di kaki Gunung Slamet dengan ketinggian berkisar
antara 400 1.124 meter dari permukaan air laut. Temperatur antara 22 32
0C, dengan curah hujan mencapai 3.500 4.500 mm tahun, yang meliputi

kecamatan : Kutasari, sebagian Bojongsari, sebagian Mrebet, Karangreja,


Karangjambu, Bobotsari, Karanganyar, Kertanegara, dan Karangmoncol.
2). Wilayah Selatan dengan ketinggian tempat berkisar antara 42 116 m dari
permukaan air laut. Temperatur antara 28 32 0C dengan curah hujan
mencapai 2.500 3.500 mm setiap tahun, yang meliputi kecamatan :
Kejobong, Pengadegan, Kaligondang, Kemangkon, Bukateja, Kalimanah dan
Padamara.
E. Kesampaian Daerah
Untuk menjangkau daerah pengamatan, maka dengan menggunakan
transportasi sepeda motor dari Purbalingga dibutuhkan waktu selama 35 menit
hingga sampai pada Desa Meri. Kavling yang diamati memiliki luas 4 km x 4 km.
Daerah pengamatan kami mencakup Desa Meri, Desa Sumingkir, Desa
Candiwulan, Desa KarangCegak, dan Desa Pekalongan.

BAB II
MAKSUD & TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan dilakukannya pemetaan hidrogeologi pada
praktikum hidrogeologi daerah Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui keadaan sumur dari bulan November sampai Desember awal
di daerah Pemetaan.
2. Mengetahui keadaan arah aliran daerah pemetaan yang diamati.
3. Mengetahui tipologi akifer daerah pemetaan.

BAB III
HASIL PRAKTIKUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tabel data sumur


Peta topografi
Peta kontur muka airtanah dan arah aliran airtanah
Overlay dari kedua profil sayatan
Data debit sungai
Grafik kenaikan atau penurunan muka airtanah
Perhitungan debit sungai
Perhitungan hidraulic gradient

1. Tabel Sumur
PENGKURAN AIR TANAH BULAN NOVEMBER
No

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.

Koordinat

7.344710S/109.314350E
7.34460S/109.3150E
7.34440S / 109.31560E
7.34430S/ 109.315960E
7.344160S/ 109.315950E
7.33530S/ 109.3045770E
7.335440S /109.304790E
7.335860S /109.3050E
7.335320S /109.3050E
7.335460S / 109.3050E
7.335110S / 109.305230E
7.3351710S / 109.30490E
7.333570S / 109.3080E
7.3336440S / 109.3079090E
7.33378650S / 109.307790E
7.3312910S / 109.308670E
7.331560S /109.308240E
7.332160S / 109.3070E
7.344380S / 109.32450E
7.340050S / 109.3230E
7.3366830S / 109.320210E
7.335560S / 109.31910E
7.33350S / 109.317830E
7.333250S / 109.3180E
7.324830S / 109.3120E
7.323160S / 109.311650E
7.3230S / 109.311780E
7.317310S / 109.3060E
7.331680S / 109.332660E
7.330630S / 109.3250E
7.329830S / 109.315850E
7.33510S / 109.318960E
7.344380S / 109.32450E
7.340050S S/109.3230E
7..336680S/109.320160E
7.335560S/109.3191
7.033350S/109.31780E
7.333250S/109.31800E

Elevasi

H1 (m)

H2 (m)

H3 (H2-

sumur

(kedalaman

(Kedalaman

H1(m)

(mdpl)

muka air

sumur)

(Kedalaman

252
253
252
256
254
258
260
257
256
258
257
259
258
257
262
266
267
265
264
267
266
365
364
342
345
350
357
347
359
393
346
248
196,7
218,9
238,7
258,4
253,6
248,7

tanah)
9.22
2.7
2.15
2.18
2.44
3.94
3.45
3.6
5.53
4.85
3.02
3.51
3.44
3.9
2.98
2.96
4.11
2.8
2.6
3.03
5.1
3.74
3.4
3.25
2.9
3.6
2.95
2.76
1.5
3.01
4.49
9.3
2.85
3.6
3.66
2.4
4.28
2.92

13.1
3.9
3.93
3.24
3.67
5.94
5.4
5.91
6.85
7.65
6.07
6.84
7.64
5.65
4.83
5.1
6.33
4.43
3.7
3.8
5.75
4.68
4.08
5.6
3
4.7
5.35
5.03
4.18
6.2
7.63
11.6
3.08
5.46
4.68
4.54
5.32
6.2

air)
3.88
1.2
1.78
1.06
1.23
2
1.95
2.31
1.32
2.8
3.05
3.33
4.2
1.75
1.85
2.14
2.22
1.63
1.1
0.77
0.65
0.94
0.68
2.35
0.1
1.1
2.4
2.27
2.68
3.19
3.14
2.3
0.23
1.86
1.02
2.14
1.04
3.28

39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46
47.
48.
49.
50.

7.32480S/109.312060E
7.32310S/109.311650E
7.3230S/ 109.3117870E
7.31730S / 109.30660E
7.331680S /109.32660E
7.330630S / 109.3250E
7.32460S /109.32540E
7.32060S /109.325060E
7.32140S /109.32160E
7.312550S /109.320890E
7.32980S /109.315850E
7.33510S /109.318960E

282,9
306,2
308,3
346,2
236,1
227,2
246,7
287,7
305
313
253
258,2

0.83
3.4
2.17
1.4
2.34
2.73
2.89
2.98
2.71
3.95
8.07
3.1

4.77
4.53
4.75
4.58
3.93
4.34
3.78
4.09
4.82
4.68
9.66
3.98

3.94
1.13
2.58
3.18
1.59
1.61
0.89
1.11
2.11
0.73
1.59
0.88

PENGKURAN AIR TANAH BULAN DESEMBER


No

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.

Koordinat

7.34471 S /109.31435 E
7.34460S /109.3150E
7.34440S / 109.31560E
7.34430S / 109.315960E
7.344160S / 109.315950E
7.33530S / 109.3045770E
7.335440S /109.304790E
7.335860S /109.3050E
7.335320S /109.3050E
7.335460S / 109.3050E
7.335110S / 109.305230E
7.3351710S / 109.30490E
7.333570S / 109.3080E
7.3336440S / 109.3079090E
7.33378650S / 109.307790E
7.3312910S / 109.308670E
7.331560S /109.308240E
7.332160S / 109.3070E
7.344380S / 109.32450E
7.340050S / 109.3230E
7.3366830S / 109.320210E
7.335560S / 109.31910E
7.33350S / 109.317830E
7.333250S / 109.3180E
7.324830S / 109.3120E
7.323160S / 109.311650E
7.3230S / 109.311780E
7.317310S / 109.3060E
7.331680S / 109.332660E
7.330630S / 109.3250E
7.329830S / 109.315850E
7.33510S / 109.318960E
7.344380S / 109.32450E
7.340050S S/109.3230E
7..336680S/109.320160E
7.335560S/109.3191
7.33350S/109.31780E
7.333250S/109.31800E
7.32480S/109.312060E

Elevasi

H1 (m)

H2 (m)

H3 (H2-

Sumur

(kedalaman

(Kedalaman

H1(m)

(mdpl)

muka air tanah)

sumur)

(Kedalaman

13.1
3.9
3.93
3.24
3.67
5.94
5.4
5.91
6.85
7.65
6.07
6.84
7.64
5.65
4.83
5.1
6.33
4.43
3.7
3.8
5.75
4.68
4.08
5.6
3
4.7
5.35
5.03
4.18
6.2
7.63
11.6
3.08
5.46
4.68
4.54
5.32
6.2
4.77

air)
3.65
0.93
1.57
0.89
1.02
1.82
1.86
2.21
1.2
2.67
2.95
3.22
3.47
1.22
1.57
1.21
1.4
1.24
0.2
0.26
0.41
0.68
0.42
1.38
0.2
1.2
2.58
2.53
1.98
3.09
3.1
1.6
0.17
1.36
0.96
2.06
0.97
3.2
3.87

252
253
252
256
254
258
260
257
256
258
257
259
258
257
262
266
267
265
264
267
266
365
364
342
345
350
357
347
359
393
346
248
196,7
218,9
238,7
258,4
253,6
248,7
282,9

9.45
2.97
2.36
2.35
2.65
4.12
3.54
3.7
5.65
4.98
3.12
3.62
4.17
4.43
3.26
3.89
4.93
3.19
3.5
3.54
5.34
4
3.66
4.22
2.8
3.5
2.77
2.5
2.2
3.11
4.53
10
2.91
4.1
3.72
2.48
4.35
3
0.9

40.
41.
42.
43.
44.
45.
46
47.
48.
49.
50.

7.32310S/109.311650E
7.3230S/ 109.3117870E
7.31730S / 109.30660E
7.331680S /109.32660E
7.330630S / 109.3250E
7.32460S /109.32540E
7.32060S / 109.325060E
7.32140S /109.32160E
7.312550S /109.320890E
7.32980S /109.315850E
7.33510S /109.318960E

306,2
308,3
346,2
236,1
227,2
246,7
287,7
305
313
253
258,2

3.95
2.94
2.1
2.86
3.57
2.91
3.02
2.83
4.16
8.27
3.33

4.53
4.75
4.58
3.93
4.34
3.78
4.09
4.82
4.68
9.66
3.98

0.58
1.81
2.48
1.07
0.77
0.87
1.07
1.99
0.52
1.39
0.65

2. Peta Topografi

3. Peta Kontur Muka Airtanah dan Arah aliran airtaah


Peta Kontur Muka Airtanah

Arah aliran airtaah

4. Overlay dari kedua profil sayatan

5. Data Debit Sungai

6. Grafik Kenaikan Muka Air tanah

Pengukuran Airtanah bulan November


12
10
8
H3

6
4
2
0

6
Sumur Ke

Pengukuran air tanah bulan Desember


20
H3 10
0
0 2 4 6 8 10 12
Sumur Ke

10

12

7. Perhitungan Debit Sungai


1. Debit Sungai 1
Diketahui :
Koordinat = 7,34443 / 109,32451
Elevasi = 221,6
Kedalaman sungai = 0,34 m
Lebar sungai = 4,34 m
Jarak Pengukuran (s) = 4 m
Waktu (t) =
1. 16,52
2. 14,47
3. 16,12
Ditanyakan : Debit (Q) = ... ?
Q= A x v

Jawab :

rata-rata

A=Kedalaman sungai x Lebar sungai


A = 0,34 x 4,34
A = 1,4756 m2
v 1+ v 2+ + vn
v=
n
s
t

v=

v1 =

2
16,52

v1 = 0,121065 m/s

v2 =

2
14,47

v2 = 0,138217 m/s

v3 =

2
16,12

v3 = 0,124069 m/s
0,121065+ 0,138217+0,124069
3

v=

v =0,127784

m/s

Q= A x v

rata-rata

Q = 1,4756 x 0,127784
Q = 0,178644 m3/s | x 86400 (ubah satuan /hari)
Q = 15434,8 m3/hari

2. Debit Sungai 2
Diketahui :
Koordinat = 7,312161 / 109,3228861
Elevasi = 310
Kedalaman sungai = 0,41 m
Lebar sungai = 5,68 m
Jarak Pengukuran (s) = 4 m
Waktu (t) =
1. 8,04
2. 8,26
3. 7,52
Ditanyakan : Debit (Q) = ... ?
Q= A x v

Jawab :

rata-rata

A=Kedalaman sungai x Lebar sungai

A = 0,41 x 5,68
A = 2,3288 m2
v 1+ v 2+ + vn
v=
n
s
t

v=

v1 =

4
8,04

v1 = 0,497512 m/s

v1 =

4
8,26

v2 = 0,484262 m/s

v3 =

4
7,52

v3 = 0,531915 m/s
0,497512+0,484262+0,531915
3

v=

v =0,504563 m/s

Q= A x v

rata-rata

Q = 2,3288 x 0,504563
Q = 1,158607 m3/s | x 86400 (ubah satuan /hari)
Q = 100103,6 m3/hari

3. Debit Sungai 3
Diketahui :
Koordinat = 7,317183 / 109,3069
Elevasi = 349,2
Kedalaman sungai = 014 m
Lebar sungai = 1,73 m
Jarak Pengukuran (s) = 4 m
Waktu (t) =
1.
6,28
2.
5,57
3.
6,41
Ditanyakan : Debit (Q) = ... ?
Jawab :

Q= A x v

rata-rata

A=Kedalaman sungai x Lebar sungai

A = 0,14 x 1,73
A = 0,2422 m2
v 1+ v 2+ + vn
v=
n
s
t

v=

v1 =

4
6,28

v1 = 0,636943 m/s

v1 =

4
5,57

v2 = 0,718133 m/s

v3 =

4
6,41

v3 = 0,624025 m/s

0,636943+ 0,718133+ 0,624025


3

v=

v =0,6597 m/s

Q= A x v

rata-rata

Q = 0,2422x 0,6597
Q = 0,154268 m3/s | x 86400 (ubah satuan /hari)
Q = 13328,71 m3/hari

4. Debit Sungai 4
Diketahui :
Koordinat = 7,32726 / 109,31338
Elevasi = 280,1
Kedalaman sungai = 0,51 m
Lebar sungai = 3,55 m
Jarak Pengukuran (s) = 4 m
Waktu (t) =
1. 6,02
2. 5,58
3. 6,1
Ditanyakan : Debit (Q) = ... ?
Jawab :

Q= A x v

rata-rata

A=Kedalaman sungai x Lebar sungai


A = 0,51 x 3,55
A = 1,8105 m2
v 1+ v 2+ + vn
v=
n
s
t

v=

v1 =

4
6,02

v1 = 0,664452 m/s

v1 =

4
5,58

v2 = 0,716846 m/s

v3 =

4
6,1

v3 = 0,655738 m/s
0,664452+0,716846+ 0,655738
3

v=

v =0,679012 m/s

Q= A x v

rata-rata

Q = 1,8105 x 0,679012
Q = 1,20299 m3/s | x 86400 (ubah satuan /hari)
Q = 103938,3 m3/hari

5. Debit Sungai 5
Diketahui :
Koordinat = 7,34983 / 109,325
Elevasi = 321
Kedalaman sungai = 0,4 m
Lebar sungai = 5,61 m
Jarak Pengukuran (s) = 5 m
Waktu (t) =
1. 33,3
2. 32,1
3. 34,5
Ditanyakan : Debit (Q) = ... ?
Jawab :

Q= A x v

rata-rata

A=Kedalaman sungai x Lebar sungai


A = 0,4 x 5,61
A = 2,244 m2
v 1+ v 2+ + vn
v=
n
s
t

v=

v1 =

5
33,3

v1 = 0,15015 m/s

v1 =

5
32,1

v2 = 0,155763 m/s

v3 =

5
34,1

v3 = 0,15028 m/s
0,15015+ 0,155763+ 0,144928
3

v=

v =0,15028 m/s

Q= A x v

rata-rata

Q = 2,244 x 0,15028
Q = 0,336937 m3/s | x 86400 (ubah satuan /hari)
Q = 29111,35 m3/hari

6. Debit Sungai 6
Diketahui :
Koordinat = 7,33861 / 109,29256
Elevasi = 326
Kedalaman sungai = 0,81 m
Lebar sungai = 7,3 m
Jarak Pengukuran (s) = 4 m
Waktu (t) =
1. 16,01
2. 16,23
3. 16,1
Ditanyakan : Debit (Q) = ... ?
Jawab :

Q= A x v

rata-rata

A=Kedalaman sungai x Lebar sungai


A = 0,81 x 7,3
A = 5,913 m2
v 1+ v 2+ + vn
v=
n
v=

s
t

v1 =

4
16,01

v1 = 0, 249844 m/s

v1 =

4
16,23

v2 = 0,246457 m/s

v3 =

4
16,1

v3 = 0,248447 m/s
0,249844 +0,246457+0,248447
3

v=

v =0,248249 m /s

Q= A x v

rata-rata

Q = 5,913 x 0,248249
Q = 1,477327 m3/s | x 86400 (ubah satuan /hari)
Q = 127641 m3/hari

7. Debit Sungai 7
Diketahui :
Koordinat = 7,33861 / 109,29256
Elevasi = 326
Kedalaman sungai = 0,50 m
Lebar sungai = 3,5 m
Jarak Pengukuran (s) = 7 m
Waktu (t) =
1. 14,22
2. 15,21
3. 14,56
Ditanyakan : Debit (Q) = ... ?
Jawab :

Q= A x v

rata-rata

A=Kedalaman sungai x Lebar sungai


A = 0,50 x 3,5
A = 1,75 m2

v=

v 1+ v 2+ + vn
n
s
t

v=

v1 =

7
14,22

v1 = 0, 492264 m/s

v2 =

7
15,21

v2 = 0,460224 m/s

v3 =

7
14,56

v3 = 0,480769 m/s
0,492264 +0,460224+ 0,480769
3

v=

v =0,477752m /s

Q= A x v

rata-rata

Q = 1,75 x 0,477752
Q = 0,861463 m3/s | x 86400 (ubah satuan /hari)
Q = 74430,38 m3/hari

8. Perhitungan Hidraulic Gradient

Delta S ke

Delta S ke
Delta S ke

Delta S ke

1. Hidraulic Gradient ke 1
Diketahui:
Delta H= (380 mdpl-360 mdpl)=20 mdpl
Delta S=0,02 m
Ditanya :
Hidroulic Gradient?
Jawab:
Hidroulic Gradient = Delta H
Delta S
=20/0,02
=1000
2. Hidraulic Gradient ke 2
Diketahui:
Delta H= (340 mdpl- 290 mdpl)= 50 mdpl
Delta S= 0,02 m
Ditanya :
Hidroulic Gradient?
Jawab:
Hidroulic Gradient = Delta H
Delta S
= 50 mdpl/ 0,02
=2500
3. Hidraulic Gradient ke 3
Diketahui:
Delta H= (280 mdpl-260 mdpl)= 20 mdpl
Delta S= 0,15 m
Ditanya :
Hidroulic Gradient?
Jawab:
Hidroulic Gradient = Delta H
Delta S
= 20 mdpl/ 0,15
= 133,33
4. Hidraulic Gradient ke 4
Diketahui:
Delta H= (240 mdpl-210 mdpl)= 30 mdpl
Delta S = 0,15 m
Ditanya :
Hidroulic Gradient?
Jawab:
Hidroulic Gradient = Delta H
Delta S
= 30 mdpl/ 0,15
= 200
Keterangan:

a. Delta S= Panjang garis


b. Delta H= selisih dari elevasi

BAB IV
PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sumur
Interpretasi Sifat Litologi
Interpretasi Titik Pengeboran dan Keberadaan Mata Air
Arah Aliran Airtanah
Tipologi Akifer
Debit Sungai dan Intrepretasi Sungai
Interpretasi Recharge dan Discharge

1. Sumur
Sumur 1

Sumur 1 terletak pada koordinat 7.344710S/109.314350E tepatnya di Desa


Meri dengan elevasi 252 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah sebesar 9,22
meter, kedalaman sumurnya sebesar 13,1 meter sehingga kedalaman airnya yaitu
3,88 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember, kedalaman muka air
tanah sebesar 9,45 meter, kedalaman sumurnya sebesar 13,1 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 3,65 meter.
Sumur 2

Sumur 2 terletak pada koordinat 7.34460S/109.3150E tepatnya di Desa


Meri dengan elevasi 253 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah sebesar 2,7
meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,9 meter sehingga kedalaman airnya yaitu
1,2 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur dengan kedalaman
muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember, kedalaman muka air tanah

sebesar 2,97 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,9 meter sehingga kedalaman
airnya yaitu 0,93 meter.
Sumur 3

Sumur 3 terletak pada koordinat 7.34440S / 109.31560E tepatnya di Desa


Meri dengan elevasi 252 mdpl. Pada bulan November kedalaman muka air tanah
sebesar 2,15 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,93 meter sehingga kedalaman
airnya yaitu 1,78 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur
dengan kedalaman muka air tanah.Sedangkan pada bulan Desember, kedalaman
muka air tanah sebesar 2,36 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,93 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 1,57 meter.
Sumur 4

Sumur 4 terletak pada koordinat 7.335440S /109.304790E tepatnya di Desa


Meri dengan elevasi 256 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah sebesar 2,18
meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,24 meter sehingga kedalaman airnya yaitu
1,06 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah. Sedangkan pada bulan Desember, kedalaman muka air

tanah sebesar 2,35 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,24 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 0,89 meter.

Sumur 5

Sumur 5 terletak pada koordinat 7.34430S/ 109.315960E tepatnya di Desa


Candiwulan dengan elevasi 254 mdpl. Pada bulan November kedalaman muka air
tanah sebesar 2,44 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,67 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 1,23 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 2,65 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,67
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 1,02 meter.
Sumur 6

Sumur 6 terletak pada koordinat 7.33530S/ 109.3045770E tepatnya di Desa


Candiwulan dengan elevasi 258 mdpl. Pada bulan November kedalaman muka air
tanah sebesar 3,94 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,94 meter sehingga

kedalaman airnya yaitu 2 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 4,12 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,94
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 1,82 meter.
Sumur 7

Sumur 7 terletak pada koordinat 7.335440S /109.304790E tepatnya di Desa


Candiwulan dengan elevasi 260 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah sebesar
3,45 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,4 meter sehingga kedalaman airnya
yaitu 1,95 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah. Sedangkan pada bulan Desember, kedalaman muka air
tanah sebesar 3,54 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,4 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 1,86 meter.

Sumur 8

Sumur 8 terletak pada koordinat 7.335860S /109.3050E tepatnya di Desa


Candiwulan dengan elevasi 257 mdpl. Pada bulan November kedalaman muka air
tanah sebesar 3,6 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,91 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 2,31 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 3,7 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,94
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 2,21 meter.
Sumur 9

Sumur 9 terletak pada koordinat 7.335320S /109.3050E tepatnya di Desa


Candiwulan dengan elevasi 256 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah sebesar
5,53 meter, kedalaman sumurnya sebesar 6,85 meter sehingga kedalaman airnya
yaitu 1,32 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah. Sedangkan pada bulan Desember, kedalaman muka air
tanah sebesar 5,65 meter, kedalaman sumurnya sebesar 6,85 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 1,2 meter.

Sumur 10

Sumur 10 terletak pada koordinat 7.335460S / 109.3050E tepatnya di Desa


Candiwulan dengan elevasi 258 mdpl. Pada bulan November kedalaman muka air
tanah sebesar 4,85 meter, kedalaman sumurnya sebesar 7,65 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 2,8 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 4,98 meter, kedalaman sumurnya sebesar 7,65
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 2,67 meter.
Sumur 11

Sumur 11 terletak pada koordinat 7.335110S / 109.305230E tepatnya di


Desa Candiwulan dengan elevasi 257 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah
sebesar 3,02 meter, kedalaman sumurnya sebesar 6,07 meter sehingga kedalaman
airnya yaitu 3,05 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur
dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan pada bulan Desember, kedalaman
muka air tanah sebesar 3,12 meter, kedalaman sumurnya sebesar 6,07 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 2,95 meter.

Sumur 12

Sumur 12 terletak pada koordinat 7.3351710S / 109.30490E tepatnya di


Desa Candiwulan dengan elevasi 259 mdpl. Pada bulan November kedalaman
muka air tanah sebesar 3,51 meter, kedalaman sumurnya sebesar 6,84 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 3,33 meter. Kedalaman air didapat dari selisih
kedalaman sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan pada bulan
Desember, kedalaman muka air tanah sebesar 3,62 meter, kedalaman sumurnya
sebesar 6,84 meter sehingga kedalaman airnya yaitu 3,22 meter.
Sumur 13

Sumur 13 terletak pada koordinat 7.333570S / 109.3080E tepatnya di Desa


Candiwulan dengan elevasi 258 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah sebesar
3,44 meter, kedalaman sumurnya sebesar 7,64 meter sehingga kedalaman airnya
yaitu 4,2 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah. Sedangkan pada bulan Desember, kedalaman muka air
tanah sebesar 4,17 meter, kedalaman sumurnya sebesar 7,64 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 3,47 meter.

Sumur 14

Sumur 14 terletak pada koordinat 7.3336440S / 109.3079090E tepatnya di


Desa Candiwulan dengan elevasi 257 mdpl. Pada bulan November kedalaman
muka air tanah sebesar 3,9 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,65 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 1,75 meter. Kedalaman air didapat dari selisih
kedalaman sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan pada bulan
Desember, kedalaman muka air tanah sebesar 4,43 meter, kedalaman sumurnya
sebesar 5,65 meter sehingga kedalaman airnya yaitu 1,22 meter.
Sumur 15

Sumur 15 terletak pada koordinat 7.33378650S / 109.307790E tepatnya di


Desa Karangcegak dengan elevasi 262 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah
sebesar 2,98 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,83 meter sehingga kedalaman
airnya yaitu 1,85 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur
dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan pada bulan Desember, kedalaman
muka air tanah sebesar 3,26 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,83 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 1,57 meter.

Sumur 16

Sumur 16 terletak pada koordinat 7.3312910S / 109.308670E tepatnya di


Desa Karangcegak dengan elevasi 266 mdpl. Pada bulan November kedalaman
muka air tanah sebesar 2,96 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,1 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 2,14 meter. Kedalaman air didapat dari selisih
kedalaman sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan pada bulan
Desember, kedalaman muka air tanah sebesar 3,89 meter, kedalaman sumurnya
sebesar 5,1 meter sehingga kedalaman airnya yaitu 1,21 meter.
Sumur 17

Sumur 17 terletak pada koordinat 7.331560S /109.308240E tepatnya di


Desa Karangcegak dengan elevasi 267 mdpl. Pada bulan November kedalaman
muka air tanah sebesar 4,11 meter, kedalaman sumurnya sebesar 6,33 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 2,22 meter. Kedalaman air didapat dari selisih
kedalaman sumur dengan kedalaman muka air tanah.Sedangkan pada bulan
Desember, kedalaman muka air tanah sebesar 4,93 meter, kedalaman sumurnya
sebesar 6,33 meter sehingga kedalaman airnya yaitu 1,4 meter.

Sumur 18

Sumur 18 terletak pada koordinat 7.332160S / 109.3070E tepatnya di Desa


Karangcegak dengan elevasi 265 mdpl. Pada bulan November, kedalaman muka
air tanah sebesar 2,8 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,43 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 1,63 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 3,19 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,43
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 1,24 meter.
Sumur 19

Sumur 19 terletak pada koordinat 7.344380S / 109.32450E tepatnya di


Desa Karangcegak dengan elevasi 264 mdpl. Pada bulan November, kedalaman
muka air tanah sebesar 2,6 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,7 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 1,1 meter. Kedalaman air didapat dari selisih
kedalaman sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan
Desember, kedalaman muka air tanah sebesar 3,5 meter, kedalaman sumurnya
sebesar 3,7 meter sehingga kedalaman airnya yaitu 0,2 meter.

Sumur 20

Sumur 20 terletak pada koordinat 7.340050S / 109.3230E tepatnya di Desa


Karangcegak dengan elevasi 267 mdpl. Pada bulan November, kedalaman muka
air tanah sebesar 3,03 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,8 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 0,77 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 3,54 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,8
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 0,26 meter.
Sumur 21

Sumur 21 terletak pada koordinat 7.3366830S / 109.320210E tepatnya di


Desa Karangcegak dengan elevasi 266 mdpl. Pada bulan November, kedalaman
muka air tanah sebesar 5,1 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,75 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 0,65 meter. Kedalaman air didapat dari selisih
kedalaman sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan
Desember, kedalaman muka air tanah sebesar 5,34 meter, kedalaman sumurnya
sebesar 5,75 meter sehingga kedalaman airnya yaitu 0,41 meter.

Sumur 22

Sumur 22 terletak pada koordinat 7.335560S / 109.31910E tepatnya di


Desa Karangcegak dengan elevasi 365 mdpl. Pada bulan November, kedalaman
muka air tanah sebesar 3,74 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,68 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 0,94 meter. Kedalaman air didapat dari selisih
kedalaman sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan
Desember, kedalaman muka air tanah sebesar 4 meter, kedalaman sumurnya
sebesar 4,68 meter sehingga kedalaman airnya yaitu 0,68 meter.
Sumur 23

Sumur 23 terletak pada koordinat 7.33350S / 109.317830E tepatnya di


Desa Karangcegak dengan elevasi 364 mdpl. Pada bulan November, kedalaman
muka air tanah sebesar 3,4 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,08 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 0,68 meter. Kedalaman air didapat dari selisih
kedalaman sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan
Desember, kedalaman muka air tanah sebesar 3,66 meter, kedalaman sumurnya
sebesar 4,08 meter sehingga kedalaman airnya yaitu 0,42 meter.

Sumur 24

Sumur 24 terletak pada koordinat 7.333250S / 109.3180E tepatnya di Desa


Karangcegak dengan elevasi 342 mdpl. Pada bulan November, kedalaman muka
air tanah sebesar 3,25 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,6 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 2,35 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 4,22 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,6
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 1,38 meter.
Sumur 25

Sumur 25 terletak pada koordinat 7.324830S / 109.3120E tepatnya di Desa


Candinata dengan elevasi 345 mdpl. Pada bulan November, kedalaman muka air
tanah sebesar 2,9 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 0,1 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 2,8 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 0,2 meter.

Sumur 26

Sumur 26 terletak pada koordinat 7.323160S / 109.311650E tepatnya di Desa


Candinata dengan elevasi 350 mdpl. Pada bulan November, kedalaman muka air
tanah sebesar 3,6 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,7 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 1,1 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 3,5 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,7
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 1,2 meter.
Sumur 27

Sumur 27 terletak pada koordinat 7.3230S / 109.311780E tepatnya di Desa


Candinata dengan elevasi 357 mdpl. Pada bulan November, kedalaman muka air
tanah sebesar 2,95 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,35 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 2,4 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 2,77 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,35
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 2,58 meter.

Sumur 28

Sumur 28 terletak pada koordinat 7.317310S / 109.3060E tepatnya di Desa


Candinata dengan elevasi 347 mdpl. Pada bulan November, kedalaman muka air
tanah sebesar 2,76 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,03 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 2,27 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 2,5 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,03
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 2,53 meter.
Sumur 29

Sumur 29 terletak pada koordinat 7.331680S / 109.332660E tepatnya di


Desa Candinata dengan elevasi 359 mdpl. Pada bulan November, kedalaman
muka air tanah sebesar 1,5 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,18 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 2,68 meter. Kedalaman air didapat dari selisih
kedalaman sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan
Desember, kedalaman muka air tanah sebesar 2,2 meter, kedalaman sumurnya
sebesar 4,18 meter sehingga kedalaman airnya yaitu 1,98 meter.

Sumur 30

Sumur 30 terletak pada koordinat 7.330630S / 109.3250E tepatnya di Desa


Candinata dengan elevasi 393 mdpl. Pada bulan November, kedalaman muka air
tanah sebesar 3,01 meter, kedalaman sumurnya sebesar 6,2 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 3,19 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 3,11 meter, kedalaman sumurnya sebesar 6,2
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 3,09 meter.
Sumur 31

Sumur 31 terletak pada koordinat 7.329830S / 109.315850E tepatnya di


Desa Candinata dengan elevasi 346 mdpl. Pada bulan November, kedalaman
muka air tanah sebesar 4,49 meter, kedalaman sumurnya sebesar 7,63 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 3,14 meter. Kedalaman air didapat dari selisih
kedalaman sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan
Desember, kedalaman muka air tanah sebesar 4,53 meter, kedalaman sumurnya
sebesar 7,63 meter sehingga kedalaman airnya yaitu 3,1 meter.

Sumur 32

Sumur 32 terletak pada koordinat 7.33510S / 109.318960E tepatnya di


Desa Dukuh dengan elevasi 248 mdpl. Pada bulan November, kedalaman muka
air tanah sebesar 9,3 meter, kedalaman sumurnya sebesar 11,6 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 2,3 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 10 meter, kedalaman sumurnya sebesar 11,6
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 1,6 meter.
Sumur 33

Sumur 33 terletak pada koordinat 7.344380S/109.32450E tepatnya di Desa


Sumingkir dengan elevasi 196.7 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah sebesar
2.85 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3.08 meter sehingga kedalaman airnya
yaitu 0.23 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember, kedalaman muka air
tanah sebesar 2,91 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,08 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 0,17 meter.

Sumur 34

Sumur 34 terletak pada koordinat 7.340050S/109.3230E tepatnya di Desa


Sumingkir dengan elevasi 218.9 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah sebesar
3.6 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5.46 meter sehingga kedalaman airnya
yaitu 1.86 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember, kedalaman muka air
tanah sebesar 4,1

meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,46 meter sehingga

kedalaman airnya yaitu 1,36 meter.


Sumur 35

Sumur 35 terletak pada koordinat 7.336680S/109.320160E tepatnya di


Desa Sumingkir dengan elevasi 238.7 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah
sebesar 3.66 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4.68 meter sehingga kedalaman
airnya yaitu 1.02 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur
dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember, kedalaman
muka air tanah sebesar 3,72 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,68 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 0,96 meter.

Sumur 36

Sumur 36 terletak pada koordinat 7.335560S/109.31910E tepatnya di Desa


Sumingkir dengan elevasi 258.4 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah sebesar
2.4 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4.54 meter sehingga kedalaman airnya
yaitu 2.14 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah.Sedangkan Pada bulan Desember, kedalaman muka air
tanah sebesar 2,48 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,54 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 2,06 meter.
Sumur 37

Sumur 37 terletak pada koordinat 7.33350S/109.31780E tepatnya di


Desa Sumingkir dengan elevasi 253.6 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah
sebesar 4.28 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5.32 meter sehingga kedalaman
airnya yaitu 1.04 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur
dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember, kedalaman

muka air tanah sebesar 4,35 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,32 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 0,97 meter.
Sumur 38

Sumur 38 terletak pada koordinat 7.333250S/109.31800E tepatnya di Desa


Sumingkir dengan elevasi 248.7 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah sebesar
2.92 meter, kedalaman sumurnya sebesar 6.2 meter sehingga kedalaman airnya
yaitu 3.28 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember, kedalaman muka air
tanah sebesar 3

meter, kedalaman sumurnya sebesar 6,2 meter sehingga

kedalaman airnya yaitu 3,2 meter.


Sumur 39

Sumur 39 terletak pada koordinat 7.32480S/109.312060E tepatnya di Desa


Karangcegak dengan elevasi 282.9 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah
sebesar 0.83 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4.77 meter sehingga kedalaman
airnya yaitu 3.94 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur

dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember, kedalaman
muka air tanah sebesar 0,9

meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,77 meter

sehingga kedalaman airnya yaitu 3,87 meter.


Sumur 40

Sumur 40 terletak pada koordinat 7.32310S/109.311650E tepatnya di Desa


Karangcegak dengan elevasi 306.2 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah
sebesar 3.4 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4.53 meter sehingga kedalaman
airnya yaitu 1.13 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur
dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember, kedalaman
muka air tanah sebesar 3,95 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,53 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 0,58 meter.
Sumur 41

Sumur 41 terletak pada koordinat 7.3230S/109.3117870E tepatnya


di Desa Karangcegak dengan elevasi 308.3 mdpl. Adapun kedalaman muka air
tanah sebesar 2.17 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4.75 meter sehingga

kedalaman airnya yaitu 2.58 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 2,94 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,75
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 1,81 meter.
Sumur 42

Sumur 42 terletak pada koordinat 7.31730S/109.30660E tepatnya di


Desa Brangsong dengan elevasi 346.2 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah
sebesar 1.4 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4.58 meter sehingga kedalaman
airnya yaitu 3.18 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur
dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember, kedalaman
muka air tanah sebesar 2,1

meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,58 meter

sehingga kedalaman airnya yaitu 2,48 meter.


Sumur 43

Sumur 43 terletak pada koordinat 7.331680S/109.32660E tepatnya di Desa


Kemusuk dengan elevasi 236.1 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah sebesar

2.34 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3.93 meter sehingga kedalaman airnya
yaitu 1.59 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember, kedalaman muka air
tanah sebesar 2,86 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,93 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 1,07 meter.
Sumur 44

Sumur 44 terletak pada koordinat 7.330630S/109.3250E tepatnya di Desa


Kemusuk dengan elevasi 227.2 mdpl. Adapun kedalaman muka air tanah sebesar
2.73 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4.34 meter sehingga kedalaman airnya
yaitu 1.61 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember, kedalaman muka air
tanah sebesar 3,57 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,34 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 0,77 meter.
Sumur ke 45

Sumur ke 45 terletak pada koordinat 7.3246 0S /109.32540E tepatnya


Dusun Metenggeng dan elevasinya 246,7 mdpl dengan kedalam muka air tanah
sebesar 2,89 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,78 meter sehingga kedalaman
airnya adalah 0,89 meter, dimana di dapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah. Sedangan pada bulan desember kedalaman muka air
tanahnya menjadi 2,91 meter, sehingga kedalaman airnya menjadi 0,87 meter.
Sumur ke 46

Sumur ke 46 terletak pada koordinat 7.32060S /109.325060E tepatnya Desa


Pekalongan dan elevasinya 287,7 mdpl dengan kedalam muka air tanah sebesar
2,98 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,09 meter sehingga kedalaman airnya
adalah 1,11 meter, dimana di dapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah.Sedangkan pada bulan desember kedalaman muka air
tanahnya menjadi 3,02 meter, sehingga kedalaman airnya menjadi 1,07 meter.
Sumur ke 47

Sumur ke 47 terletak pada koordinat 7.32140S /109.32160E tepatnya Desa


Pekalongan dan elevasinya 305 mdpl dengan kedalam muka air tanah sebesar
2,71 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,82 meter sehingga kedalaman airnya
adalah 2,11 meter, dimana di dapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah. Sedangkan pada bulan desember kedalaman muka air
tanahnya menjadi 2,83 meter, sehingga kedalaman airnya menjadi 1,99 meter.
Sumur ke 48

Sumur ke 48 terletak pada koordinat 7.31255 0S /109.320890E tepatnya


Dusun Bataputih dan elevasinya

313 mdpl dengan kedalam muka air tanah

sebesar3,95 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,68 meter sehingga kedalaman


airnya adalah 0,73 meter, dimana di dapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah. Sedangan pada bulan desember kedalaman muka air
tanahnya menjadi 2,83 meter, sehingga kedalaman airnya menjadi 1,99 meter.
Sumur ke 49

Sumur ke 49 terletak pada koordinat 7.32980S /109.315850E tepatnya


Dusun Bataputih dan elevasinya

253 mdpl dengan kedalam muka air tanah

sebesar 8,07 meter, kedalaman sumurnya sebesar 9,66 meter sehingga kedalaman
airnya adalah 1,59 meter, dimana di dapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah.Sedangan pada bulan desember kedalaman muka air
tanahnya menjadi 8,27 meter, sehingga kedalaman airnya menjadi 1,39 meter.
Sumur ke 50

Sumur ke 50 terletak pada koordinat 7.33510S /109.318960E tepatnya


Dusun Sumingkir dan elevasinya 258,2 mdpl dengan kedalam muka air tanah
sebesar 3,1 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,98 meter sehingga kedalaman
airnya adalah 0,88 meter , dimana di dapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah.
Sedangan pada bulan desember kedalaman muka air tanahnya menjadi 3,33
meter, sehingga kedalaman airnya menjadi 0,65 meter.

2. Interpretasi Sifat Litologi


Menurut Peta Geologi Lembar Purwokerto dan Tegal, Jawa (Djuri,
Samodra, Amin dan Gafoer, 1996), Daerah kecamatan Kutasari terdapat Endapan
Lahar Gunung Slamet dan Lava Gunung Slamet. Dimana Endapan Lahar Gunung
Slamet terdiri atas bongkahan gunung api bersusunan andesit-basalt yang
mempunyai sifat akifug di karenakan tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air.
Untuk Lava Gunung Slamet teridiri dari lava andesit yang mempunyai sifat yang
sama yaitu akifug.

3. Interpretasi Titik Pengeboran dan Keberadaan Mata Air


Lokasi pengamatan pemetaan hidrogeologi berada di daerah Kecamatan Kutasari,
Purbalingga. Dari hasil pengamatan pada bulan November di Kecamatan Kutasari pada
Desa Meri sumur yang diamati sebanyak 5 sumur dengan rata-rata H1 yaitu 3,378 meter ,
H2 yaitu 5,568 meter , H3 yaitu 1,83 meter. Pada desa Candiwulan sumur yang diamati
sebanyak 9 sumur dengan rata-rata H1 yaitu 3,916 meter,H2 yaitu 6,439 meter, H3 yaitu
2,523 meter. Pada desa Karangcegak diamati 10 sumur, rata-rata H1 yaitu 3,397 meter H2
yaitu 4,83 meter, H3 yaitu 1,433 meter. Pada desa candinata diamati 7 sumur dengan ratarata H1 yaitu 3,03 meter, H2 yaitu 5,156 meter, H3 yaitu 2,126 meter. Pada Desa Dukuh 1
sumur dengan H1 9,3 meter, H2 yaitu 11,6 meter dan H3 yaitu 2,3 meter. Pada desa
Sumingkir, diamati 3 sumur dengan rata-rata H1 yaitu 3,37 meter, H2 yaitu 4,407 meter
dan H3 yaitu 1,04 meter. Pada desa Telaga Wetan diamati 3 sumur dengan rata-rata H1
yaitu 3,2 meter, H2 yaitu 5,35 meter, H3 yaitu 2,15 meter. Pada desa Metenggeng 10
sumur dengan rata-rata H1 yaitu 2,54 meter, H2 yatu 4,427 meter dan H3 yaitu 1,887
meter. Pada desa Bata Putih diamati 2 sumur dengan rata-rata H1 yaitu 5,585 meter, H2
yaitu 6,82 meter dan H3 yaitu 1,235 meter.
Sedangkan pada pengamatan bulan Desember, pada Desa Meri memiliki rata-rata
H1 yaitu 3,956 , H2 yaitu 5,568 meter dan H3 yaitu 1,612 meter. Pada desa Candiwulan,
rata-rata H1 yaitu 4,15 meter, H2 yaitu 6,439 meter dan H3 yaitu 2,29 meter. Pada desa
KarangCegak rata-rata H1 yaitu 3,9963 meter, H2 yaitu 4,83 meter dan H3 yaitu 0,91
meter. Pada desa Candinata rata-rata H1 yaitu 3,93 meter, H2 yaitu 5,156 meter dan H3
yaitu 2,035 meter. Pada desa Dukuh H1 yaitu 10 meter, H2 yaitu 11,6 dan H3 yaitu 1,6
meter. Pada desa Sumingkir, memiliki rata-rata H1 3,58 H2 yaitu 4,407 dan H3 yaitu
0,83. Pada desa Telaga Wetan memiliki rata-rata H1 yaitu 3,277 meter , H2 yaitu 5,35
meter dan H3 yaitu 2,077 meter. Pada desa Metenggeng memiliki rata-rata H1 yaitu 2,924
meter, H2 yaitu 4,427 meter dan H3 yaitu 1,503 meter. Pada desa Bata Putih memiliki
rata-rata H1 yaitu 5,8 meter , H2 yaitu 6,82 meter dan H3 yaitu 1,02 meter.
Dari keseluruhan data yang telah diperoleh, dan dari data litologi yang telah
diketahui maka daerah ini termasuk ke dalam mata air Kontak. Karena terdapat kontak
antara lapisan akifer dan lapisan impermeable dibawahnya sehingga dapat disimpulkan
bahwa mata air ini termasuk ke dalam mata air kontak.

4. Arah aliran Airtanah


Arah aliran airtanah pada kapling yang termasuk dalam kecamatan Kutasari
mengalir dari barat Laut ke Tenggara. Bisa dilihat dari elevai yang kian menurun
dan topografi yang merupakan lereng sehingga arah aliran tanah menjauhi muka
air tanah.

5. Tipologi Akifer
Daerah pengamatan pemetaan Hidrogeologi kelompok kami berada di
daerah Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga yang terletak pada
koordinat 7,32051 S 7,34749 S 109,298 E 109,325 E. Berdasarkan
dari peta geologi regional lembar Purwokerto Tegal setelah diamati di
daerah pengamatan maka daerah ini termasuk ke dalam tipologi sistem
akifer endapan gunung api karena daerah pengamatan berada pada daerah
Gunung Api tepatnya Gunung Api Slamet. Sehingga daerah ini termasuk ke
dalam Tipologi Sistem Akifer Gunung Api.

6. Debit Sungai dan Intrepretasi Sungai


Sungai ke 1

Sungai ke 1 ini terletak pada koordinat 7.344430S/ 109.324510 E di Desa


Meri dengan elevasi 221,6 mdpl. Mempunyai kedalaman sungai 0,34 meter dan
lebar sungai sebesar 4,34 meter sehingga di dapat Luas penampang sebesar 1,4756
m2. Luas penampang di dapat dari kedalaman sungai di kali dengan lebar sungai.
Kemudian dilakukan pengukuran kecepatan dengan percobaan 3 kali. Jaraknya
adalah 2 meter. Waktu pertama adalah 16,52 s, waktu kedua adalah 14,47s dan
waktu ke tiga adalah 16,12s. Sehingga didapat kecepatan aliran yang pertama
sampai ketiga adalah 0,121065 m2,/s ,0,138217m2/s, 0,124069m2/s . Kecepatan
Aliran di dapat dari jarak di bagi waktu. Kemudian diambil kecepatan aliran rata
rata yaitu 0,127784m2/s .Sehingga debitnya adalah hasil kali Luas Penampang
dengan Kecepatan aliran rata rata yaitu 15434,84746m3/day.
Sungai ke 2

Sungai ke 2 ini terletak pada koordinat 7.312161 S/ 109.3228861 E di


Dusun Bataputih dengan elevasi 310 mdpl. Mempunyai kedalaman sungai 0,41

meter dan lebar sungai sebesar 5,68 meter sehingga di dapat Luas penampang
sebesar 2,3288m2. Luas penampang di dapat dari kedalaman sungai di kali dengan
lebar sungai. Kemudian dilakukan pengukuran kecepatan dengan percobaan 3
kali. Jaraknya adalah 4 meter. Waktu pertama adalah 8,04 s, waktu kedua adalah
8,26s dan waktu ke tiga adalah 7,52s. Sehingga didapat kecepatan aliran yang
pertama sampai ketiga adalah 0,497512 m2/s, , 0,484262 m2/s, 0,531915v
.Kecepatan Aliran di dapat dari jarak di bagi waktu. Kemudian diambil kecepatan
aliran rata rata yaitu 0,504563 m2/s.Sehingga debitnya adalah hasil kali Luas
Penampang dengan Kecepatan aliran rata rata yaitu 100103,641m3/day.
Sungai ke 3

Sungai ke 3 ini terletak pada koordinat 7.3171830S/ 109.30690E di Desa


Pekalongan dengan elevasi 349,2mdpl. Mempunyai kedalaman sungai 0,14 meter
dan lebar sungai sebesar 1,73 meter sehingga di dapat Luas penampang sebesar
0,2422m2. Luas penampang di dapat dari kedalaman sungai di kali dengan lebar
sungai. Kemudian dilakukan pengukuran kecepatan dengan percobaan 3 kali.
Jaraknya adalah 4 meter. Waktu pertama adalah 6,28s, waktu kedua adalah 5,57s
dan waktu ke tiga adalah 6,41s. Sehingga didapat kecepatan aliran yang pertama
sampai ketiga adalah 0,636943m2,/s , 0,718133 m2/s, 0,624025 m2/s . Kecepatan
Aliran di dapat dari jarak di bagi waktu. Kemudian diambil kecepatan aliran rata
rata yaitu 0,6597m2/s .Sehingga debitnya adalah hasil kali Luas Penampang
dengan Kecepatan aliran rata rata yaitu 13328,71338m3/day.

Sungai ke 4

Sungai ke 4 ini terletak pada koordinat 7.32726S/ 109.313380E di Dusun


Telaga Kulon dengan elevasi 280,1mdpl. Mempunyai kedalaman sungai 0,51
meter dan lebar sungai sebesar 3,55 meter sehingga di dapat Luas penampang
sebesar 1,8105m2. Luas penampang di dapat dari kedalaman sungai di kali dengan
lebar sungai. Kemudian dilakukan pengukuran kecepatan dengan percobaan 3
kali. Jaraknya adalah 4 meter. Waktu pertama adalah 6,02s, waktu kedua adalah
5,58s dan waktu ke tiga adalah 6,1s. Sehingga didapat kecepatan aliran yang
pertama sampai ketiga adalah 0,664452m2,/s , 0,716846 m2/s, 0,655738 m2/s
.Kecepatan Aliran di dapat dari jarak di bagi waktu. Kemudian diambil kecepatan
aliran rata rata yaitu 0,679012m2/s .Sehingga debitnya adalah hasil kali Luas
Penampang dengan Kecepatan aliran rata rata yaitu 103938,3389m3/day.

Sungai ke 5

Sungai ke 5 ini terletak pada koordinat 7.345830S/ 109.325E di Dusun K


Larangan dengan elevasi 321 mdpl. Mempunyai kedalaman sungai 0,4 meter dan
lebar sungai sebesar 5,61 meter sehingga di dapat Luas penampang sebesar
2,244m2. Luas penampang di dapat dari kedalaman sungai di kali dengan lebar
sungai. Kemudian dilakukan pengukuran kecepatan dengan percobaan 3 kali.
Jaraknya adalah 5 meter. Waktu pertama adalah 33,3s, waktu kedua adalah 32,1s
dan waktu ke tiga adalah 34,5s. Sehingga didapat kecepatan aliran yang pertama
sampai ketiga adalah 0,15015m2,/s , 0,155763 m2/s, 0,155763 m2/s . Kecepatan
Aliran di dapat dari jarak di bagi waktu. Kemudian diambil kecepatan aliran rata
rata yaitu 0,15028m2/s .Sehingga debitnya adalah hasil kali Luas Penampang
dengan Kecepatan aliran rata rata yaitu 29111,35135m3/day.
Sungai ke 6

Sungai ke 6 ini terletak pada koordinat 7.338610S/ 109.29256E di Dusun


Lengkong dengan elevasi 326 mdpl. Mempunyai kedalaman sungai 0,81 meter
dan lebar sungai sebesar 7,3 meter sehingga di dapat Luas penampang sebesar

5,913m2. Luas penampang di dapat dari kedalaman sungai di kali dengan lebar
sungai. Kemudian dilakukan pengukuran kecepatan dengan percobaan 3 kali.
Jaraknya adalah 4 meter. Waktu pertama adalah 16,01s, waktu kedua adalah
16,23s dan waktu ke tiga adalah 16,1s. Sehingga didapat kecepatan aliran yang
pertama sampai ketiga adalah 0,249844m2,/s , 0,246457 m2/s, 0,248447 m2/s 2 .
Kecepatan Aliran di dapat dari jarak di bagi waktu. Kemudian diambil kecepatan
aliran rata rata yaitu 0,248249m2/s .Sehingga debitnya adalah hasil kali Luas
Penampang dengan Kecepatan aliran rata rata yaitu 127641,0244m3/day.

Sungai ke 7

Sungai ke 7 ini terletak pada koordinat 7.320200S/ 109.299490E di Dusun


Penampang dengan elevasi 352 mdpl. Mempunyai kedalaman sungai 0,50 meter
dan lebar sungai sebesar 3,5 meter sehingga di dapat Luas penampang sebesar
1,75m2. Luas penampang di dapat dari kedalaman sungai di kali dengan lebar
sungai. Kemudian dilakukan pengukuran kecepatan dengan percobaan 3 kali.
Jaraknya adalah 7 meter. Waktu pertama adalah 14,22s, waktu kedua adalah
15,21s dan waktu ke tiga adalah 14,56s. Sehingga didapat kecepatan aliran yang
pertama sampai ketiga adalah 0,492264m2,/s , 0,460224m2/s, 0,480769m2/s .
Kecepatan Aliran di dapat dari jarak di bagi waktu. Kemudian diambil kecepatan
aliran rata rata yaitu 0,477752m2/s .Sehingga debitnya adalah hasil kali Luas
Penampang dengan Kecepatan aliran rata rata yaitu 74430,37975m3/day.

Interpretasi Sungai
Hubungan antara air tanah dengan air permukaan (sungai, danau, dll) yaitu
Effluent (Gaining Stream) dimana air tanah menyuplai air di permukaan atau
dengan kata lain sumur-sumur di sekitar sungai memberikan suplai air ke sungai.
Jenissungai ini adalah permukaan air sungai lebih rendah daripada permukaan
tanah daerah sungai tersebut.
7. Interpretasi Daerah Recharge dan Discharge
Daerah penelitian termasuk ke dalam recharge dilihat dari kontur muka air
tanah dan elevasi dan juga daerah geologi regional. Daerah ini berada di lereng
sekitar lereng gunung slamet sehngga arah aliran tanah menjauhi muka air tanah.

BAB V
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari laporan pemetaan
hidrogeologi daerah Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga adalah sebagai
berikut:
1. Dapat mengetahui keadaan sumur pada bulan November dan Desember.
Dimana dari 50 sumur yang diamati dari beberapa desa yaitu Desa Meri,
Desa Candiwulan,Desa Sumingkir, Desa Karang Cegak,Desa Metenggeng,
Desa Candinata,Desa Dukuh dan Desa Bata Putih dari bulan November
dan Desember tersebut mengalami penurunan kedalaman muka air tanah.
2. Dapat mengetahui keadaan arah aliran daerah pemetaan dimana mengalir
dari daerah yang berada di atas bagian barat laut yaitu Desa Candinata ke
daerah yang berada di bawah bagian tenggara yaitu Desa Meri. Yang dapat
dilihat dari nilai elevasi sumur yang makin menurun. Kemudian daerah
pengamatan yang berada di daerah lereng.
3. Dapat mengetahui tipologi akifer daerah pemetaan yaitu tipologi akifer
endapan gunung api karena daerah pengamatan berada di daerah Gunung
Api yaitu Gunung Api Slamet. Sehingga daerah ini termasuk ke dalam
tipologi akifer endapan gunung api.

DAFTAR PUSTAKA

Garinas, Wahyu. 2009. Penelitian Air Tanah di Waduk Puntuk Suruh Kecamatan
Pengadegan Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Jakarta : J. Tek. Ling.
Sumber Lain :
Anonim. 2013. Geologi Purwokerto. Online :
https://id.scribd.com/doc/51364500/Geologi-Purwokerto (diakses pada Kamis, 4
Desember 2014 pukul 13.08)
Ersada, Michael. 2012. Kerangka Geologi regional. Online : https://
academia.edu/9536099/KERANGKA_GEOLOGI_REGIONAL ( diakses pada
Kamis, 4 Desember 2014 pukul 13.10)
Ilario. 2014. Geologi Regional Purwokerto. Online :
http://ilario143.blogspot.com/2014/06/geologi-regional-purwokerto.html ( diakses
pada Kamis, 4 Desember 2014 pukul 13.17)

Anda mungkin juga menyukai