Laporan Pemetaan Hidrogeologi Kecamatan Kutasari
Laporan Pemetaan Hidrogeologi Kecamatan Kutasari
Laporan Pemetaan Hidrogeologi Kecamatan Kutasari
Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
((H1F01001)
(H1F012013)
(H1F012015)
(H1F012016)
(H1F012017)
(H1F012058)
(H1F012059)
(H1F012064)
A. Geologi Regional
1. Fisiografi Regional
Menurut Van bemmelen (1949), berdasarkan sifat fisiografinya, secara
garis besar daerah Jawa Tengah dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Endapan Vulkanik Kuarter,
2. Dataran Aluvium Jawa Utara,
3. Antiklinorium Bogor, Rangkaian Pegunungan Serayu Utara serta Kendeng,
4. Zona Pusat Depresi Jawa Tengah,
5. Kubah dan Pegunungan Pusat Depresi,
6. Rangkaian Pegunungan Serayu Selatan,
7. Pegunungan Selatan Jawa Barat dan Jawa Timur.
Menurutnya, pegunungan di Jawa Tengah terbentuk oleh 2 puncak
geantiklin yaitu Pegunungan Serayu Utara dan Pegunungan Serayu Selatan.
Antara Pegunungan Serayu Selatan dan Pegunungan Serayu Utara terdapat Zona
Depresi Serayu, atau lebih dikenal dengan sebutan Zona Depresi Jawa Tengah.
Depresi Jawa Tengah ini memanjang dari Majenang Ajibarang Purwokerto
Jatilawang dan Wonosobo. Di antara Purwokerto dan Banjarnegara, lebar dari
zona ini sekitar 15 kilometer, tetapi di sebelah timur Wonosobo semakin meluas
dan secara setempat-setempat ditutupi oleh gunungapi muda, di antaranya G.
Sundoro (3155 m) dan G. Sumbing (3317 m) dan ke arah timur Zona Depresi
Jawa Tengah ini muncul kembali, yaitu di sekitar Datar Temanggung, Magelang.
2. Statigrafi Regional
Menurut Peta Geologi Lembar Purwokerto dan Tegal, Jawa (Djuri,
Samodra, Amin dan Gafoer, 1996), urutan stratigrafi regional dari yang tua ke
yang muda tersusun atas Formasi Rambatan, Formasi Halang, dan Batuan
Terobosan, Alluvium.
A. Formasi Rambatan
Formasi Rambatan tersusun atas serpih, napal, batupasir gampingan, dan
napal selangseling batupasir gampingan. Berumur Miosen Tengah, dan banyak
mengandung foraminifera kecil. Formasi ini diendapkan pada lingkungan laut
dalam, dan diperkirakan diendapkan pada cekungan depan busur (fore arc basin).
Miosen Tengah Miosen Akhir, dan diendapkan pada lingkungan laut dangkal
yang berangsur mendalam ke arah Timur.
Adapun menurut Martono (1992), Djuri (1975) menggambarkan perluasan
Formasi Halang sebagai perluasan dari Formasi Penyatan dengan perubahan
bagian yang kaya aliran lava diubah menjadi Formasi Kumbang, sedangkan yang
didominasi batuan sedimen menjadi Formasi Halang, dengan pengertian bahwa
Formasi Kumbang menindih tidak selaras Formasi Halang. Dari beberapa
paragraf di atas dapat dilihat bahwa antara para pemeta dan penyelidik terdahulu
terdapat berbagai perbedaan tentang susunan stratigrafi daerah penelitian, padahal
satuan stratigrafi tersebut berkelanjutan dari satu lembar peta ke kembar lainnya.
tampak bahwa setiap pemeta cenderung memilih patokannya masing-masing
dalam mengkorelasikan satuan stratigrafi di lembar petanya dengan satuan
stratigrafi yang telah ada, Martono (1992).
C. Batuan Terobosan Tersier
Batuan terobosan di daerah penelitian berupa retas lempeng dan retas
diorit, yang berumur Miosen Akhir (Djuri, Samodra, Amin dan Gafoer, 1996).
Berdasarkan umur di atas, diperkirakan bahwa retas lempeng dan retas diorit ini
dapat disebandingkan dengan pembagian retas Zona Pegunungan Serayu Utara
menurut Van Bemmelen (1973) di dalam Martono (1992), berupa retas gabro dan
dioritporfirit dengan ciri holokristalin dan tekstur porfiritik. Dimana varitas basa
adalah gabroporfirit dan yang menengah adalah diorit porfirit, dengan peralihan di
antara keduanya. Ada indikasi diferensiasi ke arah alkalin. Batuan ini lazim
mengandung inklusi batuan yang diterobosnya
D. Aluvium
Menurut Djuri, Samodra, Amin dan Gafoer, 1996, Aluvium pada daerah
penelitian berupa kerikil, pasir, lanau, dan lempung, sebagai endapan sungai dan
pantai dengan tebal hingga 150 m. Memiliki umur Holosen.
3. Struktur Geologi Regional
Struktur geologi dikontrol oleh tenaga endogen / tektonik dari dalam bumi.
Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian berupa :
a. Struktur lipatan
- Struktur lipatan pada umumnya berkembang pada batuan berumur
Tersier (Formasi Tapak, Formasi Kumbang, Formasi Halang dan
Formasi Pemali) membentuk perbukitan dengan relief rendah dan
terjal.
b. Struktur sesar
Struktur sesar ini juga banyak dijumpai pada batuan berumur Tersier,
dimana struktur sesar trsebut akan membentuk gawir yang sangat curam.
4. Kondisi Geomorfologi
Kondisi geomorfologi (bentang alam) daerah penelitian terbagi menjadi empat
satuan, yaitu;
a. Daerah dataran
- Daerah dataran ini meliputi Kota Purwokerto dan Kota Kecamatan
Sokaraja, Karanglewas, Patikraja, Banyumas, Wangon, Jatilawang dan
-
Rawalo.
Pada umumnya penggunaan lahan pada daerah dataran ini digunakan
sebagai
pemukiman,
perkotaan,
sawah,
kebun
palawija,
dan
sebagainya.
b. Daerah bergelombang lemah
- Daerah ini merupakan peralihan antara dataran lembah dan
-
punggungan bukit.
Daerah bergelombang lemah ini meliputi wilayah sebagian Ajibarang,
kebun palawija.
c. Daerah perbukitan dengan relief rendah
- Merupakan rangkaian perbukitan memanjang dengan relief rendah,
-
sedangkan
curah
hujan
terendah
di
BAB II
MAKSUD & TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan dilakukannya pemetaan hidrogeologi pada
praktikum hidrogeologi daerah Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui keadaan sumur dari bulan November sampai Desember awal
di daerah Pemetaan.
2. Mengetahui keadaan arah aliran daerah pemetaan yang diamati.
3. Mengetahui tipologi akifer daerah pemetaan.
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1. Tabel Sumur
PENGKURAN AIR TANAH BULAN NOVEMBER
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
Koordinat
7.344710S/109.314350E
7.34460S/109.3150E
7.34440S / 109.31560E
7.34430S/ 109.315960E
7.344160S/ 109.315950E
7.33530S/ 109.3045770E
7.335440S /109.304790E
7.335860S /109.3050E
7.335320S /109.3050E
7.335460S / 109.3050E
7.335110S / 109.305230E
7.3351710S / 109.30490E
7.333570S / 109.3080E
7.3336440S / 109.3079090E
7.33378650S / 109.307790E
7.3312910S / 109.308670E
7.331560S /109.308240E
7.332160S / 109.3070E
7.344380S / 109.32450E
7.340050S / 109.3230E
7.3366830S / 109.320210E
7.335560S / 109.31910E
7.33350S / 109.317830E
7.333250S / 109.3180E
7.324830S / 109.3120E
7.323160S / 109.311650E
7.3230S / 109.311780E
7.317310S / 109.3060E
7.331680S / 109.332660E
7.330630S / 109.3250E
7.329830S / 109.315850E
7.33510S / 109.318960E
7.344380S / 109.32450E
7.340050S S/109.3230E
7..336680S/109.320160E
7.335560S/109.3191
7.033350S/109.31780E
7.333250S/109.31800E
Elevasi
H1 (m)
H2 (m)
H3 (H2-
sumur
(kedalaman
(Kedalaman
H1(m)
(mdpl)
muka air
sumur)
(Kedalaman
252
253
252
256
254
258
260
257
256
258
257
259
258
257
262
266
267
265
264
267
266
365
364
342
345
350
357
347
359
393
346
248
196,7
218,9
238,7
258,4
253,6
248,7
tanah)
9.22
2.7
2.15
2.18
2.44
3.94
3.45
3.6
5.53
4.85
3.02
3.51
3.44
3.9
2.98
2.96
4.11
2.8
2.6
3.03
5.1
3.74
3.4
3.25
2.9
3.6
2.95
2.76
1.5
3.01
4.49
9.3
2.85
3.6
3.66
2.4
4.28
2.92
13.1
3.9
3.93
3.24
3.67
5.94
5.4
5.91
6.85
7.65
6.07
6.84
7.64
5.65
4.83
5.1
6.33
4.43
3.7
3.8
5.75
4.68
4.08
5.6
3
4.7
5.35
5.03
4.18
6.2
7.63
11.6
3.08
5.46
4.68
4.54
5.32
6.2
air)
3.88
1.2
1.78
1.06
1.23
2
1.95
2.31
1.32
2.8
3.05
3.33
4.2
1.75
1.85
2.14
2.22
1.63
1.1
0.77
0.65
0.94
0.68
2.35
0.1
1.1
2.4
2.27
2.68
3.19
3.14
2.3
0.23
1.86
1.02
2.14
1.04
3.28
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46
47.
48.
49.
50.
7.32480S/109.312060E
7.32310S/109.311650E
7.3230S/ 109.3117870E
7.31730S / 109.30660E
7.331680S /109.32660E
7.330630S / 109.3250E
7.32460S /109.32540E
7.32060S /109.325060E
7.32140S /109.32160E
7.312550S /109.320890E
7.32980S /109.315850E
7.33510S /109.318960E
282,9
306,2
308,3
346,2
236,1
227,2
246,7
287,7
305
313
253
258,2
0.83
3.4
2.17
1.4
2.34
2.73
2.89
2.98
2.71
3.95
8.07
3.1
4.77
4.53
4.75
4.58
3.93
4.34
3.78
4.09
4.82
4.68
9.66
3.98
3.94
1.13
2.58
3.18
1.59
1.61
0.89
1.11
2.11
0.73
1.59
0.88
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
Koordinat
7.34471 S /109.31435 E
7.34460S /109.3150E
7.34440S / 109.31560E
7.34430S / 109.315960E
7.344160S / 109.315950E
7.33530S / 109.3045770E
7.335440S /109.304790E
7.335860S /109.3050E
7.335320S /109.3050E
7.335460S / 109.3050E
7.335110S / 109.305230E
7.3351710S / 109.30490E
7.333570S / 109.3080E
7.3336440S / 109.3079090E
7.33378650S / 109.307790E
7.3312910S / 109.308670E
7.331560S /109.308240E
7.332160S / 109.3070E
7.344380S / 109.32450E
7.340050S / 109.3230E
7.3366830S / 109.320210E
7.335560S / 109.31910E
7.33350S / 109.317830E
7.333250S / 109.3180E
7.324830S / 109.3120E
7.323160S / 109.311650E
7.3230S / 109.311780E
7.317310S / 109.3060E
7.331680S / 109.332660E
7.330630S / 109.3250E
7.329830S / 109.315850E
7.33510S / 109.318960E
7.344380S / 109.32450E
7.340050S S/109.3230E
7..336680S/109.320160E
7.335560S/109.3191
7.33350S/109.31780E
7.333250S/109.31800E
7.32480S/109.312060E
Elevasi
H1 (m)
H2 (m)
H3 (H2-
Sumur
(kedalaman
(Kedalaman
H1(m)
(mdpl)
sumur)
(Kedalaman
13.1
3.9
3.93
3.24
3.67
5.94
5.4
5.91
6.85
7.65
6.07
6.84
7.64
5.65
4.83
5.1
6.33
4.43
3.7
3.8
5.75
4.68
4.08
5.6
3
4.7
5.35
5.03
4.18
6.2
7.63
11.6
3.08
5.46
4.68
4.54
5.32
6.2
4.77
air)
3.65
0.93
1.57
0.89
1.02
1.82
1.86
2.21
1.2
2.67
2.95
3.22
3.47
1.22
1.57
1.21
1.4
1.24
0.2
0.26
0.41
0.68
0.42
1.38
0.2
1.2
2.58
2.53
1.98
3.09
3.1
1.6
0.17
1.36
0.96
2.06
0.97
3.2
3.87
252
253
252
256
254
258
260
257
256
258
257
259
258
257
262
266
267
265
264
267
266
365
364
342
345
350
357
347
359
393
346
248
196,7
218,9
238,7
258,4
253,6
248,7
282,9
9.45
2.97
2.36
2.35
2.65
4.12
3.54
3.7
5.65
4.98
3.12
3.62
4.17
4.43
3.26
3.89
4.93
3.19
3.5
3.54
5.34
4
3.66
4.22
2.8
3.5
2.77
2.5
2.2
3.11
4.53
10
2.91
4.1
3.72
2.48
4.35
3
0.9
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46
47.
48.
49.
50.
7.32310S/109.311650E
7.3230S/ 109.3117870E
7.31730S / 109.30660E
7.331680S /109.32660E
7.330630S / 109.3250E
7.32460S /109.32540E
7.32060S / 109.325060E
7.32140S /109.32160E
7.312550S /109.320890E
7.32980S /109.315850E
7.33510S /109.318960E
306,2
308,3
346,2
236,1
227,2
246,7
287,7
305
313
253
258,2
3.95
2.94
2.1
2.86
3.57
2.91
3.02
2.83
4.16
8.27
3.33
4.53
4.75
4.58
3.93
4.34
3.78
4.09
4.82
4.68
9.66
3.98
0.58
1.81
2.48
1.07
0.77
0.87
1.07
1.99
0.52
1.39
0.65
2. Peta Topografi
6
4
2
0
6
Sumur Ke
10
12
Jawab :
rata-rata
v=
v1 =
2
16,52
v1 = 0,121065 m/s
v2 =
2
14,47
v2 = 0,138217 m/s
v3 =
2
16,12
v3 = 0,124069 m/s
0,121065+ 0,138217+0,124069
3
v=
v =0,127784
m/s
Q= A x v
rata-rata
Q = 1,4756 x 0,127784
Q = 0,178644 m3/s | x 86400 (ubah satuan /hari)
Q = 15434,8 m3/hari
2. Debit Sungai 2
Diketahui :
Koordinat = 7,312161 / 109,3228861
Elevasi = 310
Kedalaman sungai = 0,41 m
Lebar sungai = 5,68 m
Jarak Pengukuran (s) = 4 m
Waktu (t) =
1. 8,04
2. 8,26
3. 7,52
Ditanyakan : Debit (Q) = ... ?
Q= A x v
Jawab :
rata-rata
A = 0,41 x 5,68
A = 2,3288 m2
v 1+ v 2+ + vn
v=
n
s
t
v=
v1 =
4
8,04
v1 = 0,497512 m/s
v1 =
4
8,26
v2 = 0,484262 m/s
v3 =
4
7,52
v3 = 0,531915 m/s
0,497512+0,484262+0,531915
3
v=
v =0,504563 m/s
Q= A x v
rata-rata
Q = 2,3288 x 0,504563
Q = 1,158607 m3/s | x 86400 (ubah satuan /hari)
Q = 100103,6 m3/hari
3. Debit Sungai 3
Diketahui :
Koordinat = 7,317183 / 109,3069
Elevasi = 349,2
Kedalaman sungai = 014 m
Lebar sungai = 1,73 m
Jarak Pengukuran (s) = 4 m
Waktu (t) =
1.
6,28
2.
5,57
3.
6,41
Ditanyakan : Debit (Q) = ... ?
Jawab :
Q= A x v
rata-rata
A = 0,14 x 1,73
A = 0,2422 m2
v 1+ v 2+ + vn
v=
n
s
t
v=
v1 =
4
6,28
v1 = 0,636943 m/s
v1 =
4
5,57
v2 = 0,718133 m/s
v3 =
4
6,41
v3 = 0,624025 m/s
v=
v =0,6597 m/s
Q= A x v
rata-rata
Q = 0,2422x 0,6597
Q = 0,154268 m3/s | x 86400 (ubah satuan /hari)
Q = 13328,71 m3/hari
4. Debit Sungai 4
Diketahui :
Koordinat = 7,32726 / 109,31338
Elevasi = 280,1
Kedalaman sungai = 0,51 m
Lebar sungai = 3,55 m
Jarak Pengukuran (s) = 4 m
Waktu (t) =
1. 6,02
2. 5,58
3. 6,1
Ditanyakan : Debit (Q) = ... ?
Jawab :
Q= A x v
rata-rata
v=
v1 =
4
6,02
v1 = 0,664452 m/s
v1 =
4
5,58
v2 = 0,716846 m/s
v3 =
4
6,1
v3 = 0,655738 m/s
0,664452+0,716846+ 0,655738
3
v=
v =0,679012 m/s
Q= A x v
rata-rata
Q = 1,8105 x 0,679012
Q = 1,20299 m3/s | x 86400 (ubah satuan /hari)
Q = 103938,3 m3/hari
5. Debit Sungai 5
Diketahui :
Koordinat = 7,34983 / 109,325
Elevasi = 321
Kedalaman sungai = 0,4 m
Lebar sungai = 5,61 m
Jarak Pengukuran (s) = 5 m
Waktu (t) =
1. 33,3
2. 32,1
3. 34,5
Ditanyakan : Debit (Q) = ... ?
Jawab :
Q= A x v
rata-rata
v=
v1 =
5
33,3
v1 = 0,15015 m/s
v1 =
5
32,1
v2 = 0,155763 m/s
v3 =
5
34,1
v3 = 0,15028 m/s
0,15015+ 0,155763+ 0,144928
3
v=
v =0,15028 m/s
Q= A x v
rata-rata
Q = 2,244 x 0,15028
Q = 0,336937 m3/s | x 86400 (ubah satuan /hari)
Q = 29111,35 m3/hari
6. Debit Sungai 6
Diketahui :
Koordinat = 7,33861 / 109,29256
Elevasi = 326
Kedalaman sungai = 0,81 m
Lebar sungai = 7,3 m
Jarak Pengukuran (s) = 4 m
Waktu (t) =
1. 16,01
2. 16,23
3. 16,1
Ditanyakan : Debit (Q) = ... ?
Jawab :
Q= A x v
rata-rata
s
t
v1 =
4
16,01
v1 = 0, 249844 m/s
v1 =
4
16,23
v2 = 0,246457 m/s
v3 =
4
16,1
v3 = 0,248447 m/s
0,249844 +0,246457+0,248447
3
v=
v =0,248249 m /s
Q= A x v
rata-rata
Q = 5,913 x 0,248249
Q = 1,477327 m3/s | x 86400 (ubah satuan /hari)
Q = 127641 m3/hari
7. Debit Sungai 7
Diketahui :
Koordinat = 7,33861 / 109,29256
Elevasi = 326
Kedalaman sungai = 0,50 m
Lebar sungai = 3,5 m
Jarak Pengukuran (s) = 7 m
Waktu (t) =
1. 14,22
2. 15,21
3. 14,56
Ditanyakan : Debit (Q) = ... ?
Jawab :
Q= A x v
rata-rata
v=
v 1+ v 2+ + vn
n
s
t
v=
v1 =
7
14,22
v1 = 0, 492264 m/s
v2 =
7
15,21
v2 = 0,460224 m/s
v3 =
7
14,56
v3 = 0,480769 m/s
0,492264 +0,460224+ 0,480769
3
v=
v =0,477752m /s
Q= A x v
rata-rata
Q = 1,75 x 0,477752
Q = 0,861463 m3/s | x 86400 (ubah satuan /hari)
Q = 74430,38 m3/hari
Delta S ke
Delta S ke
Delta S ke
Delta S ke
1. Hidraulic Gradient ke 1
Diketahui:
Delta H= (380 mdpl-360 mdpl)=20 mdpl
Delta S=0,02 m
Ditanya :
Hidroulic Gradient?
Jawab:
Hidroulic Gradient = Delta H
Delta S
=20/0,02
=1000
2. Hidraulic Gradient ke 2
Diketahui:
Delta H= (340 mdpl- 290 mdpl)= 50 mdpl
Delta S= 0,02 m
Ditanya :
Hidroulic Gradient?
Jawab:
Hidroulic Gradient = Delta H
Delta S
= 50 mdpl/ 0,02
=2500
3. Hidraulic Gradient ke 3
Diketahui:
Delta H= (280 mdpl-260 mdpl)= 20 mdpl
Delta S= 0,15 m
Ditanya :
Hidroulic Gradient?
Jawab:
Hidroulic Gradient = Delta H
Delta S
= 20 mdpl/ 0,15
= 133,33
4. Hidraulic Gradient ke 4
Diketahui:
Delta H= (240 mdpl-210 mdpl)= 30 mdpl
Delta S = 0,15 m
Ditanya :
Hidroulic Gradient?
Jawab:
Hidroulic Gradient = Delta H
Delta S
= 30 mdpl/ 0,15
= 200
Keterangan:
BAB IV
PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sumur
Interpretasi Sifat Litologi
Interpretasi Titik Pengeboran dan Keberadaan Mata Air
Arah Aliran Airtanah
Tipologi Akifer
Debit Sungai dan Intrepretasi Sungai
Interpretasi Recharge dan Discharge
1. Sumur
Sumur 1
sebesar 2,97 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,9 meter sehingga kedalaman
airnya yaitu 0,93 meter.
Sumur 3
tanah sebesar 2,35 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,24 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 0,89 meter.
Sumur 5
kedalaman airnya yaitu 2 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 4,12 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,94
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 1,82 meter.
Sumur 7
Sumur 8
Sumur 10
Sumur 12
Sumur 14
Sumur 16
Sumur 18
Sumur 20
Sumur 22
Sumur 24
Sumur 26
Sumur 28
Sumur 30
Sumur 32
Sumur 34
Sumur 36
muka air tanah sebesar 4,35 meter, kedalaman sumurnya sebesar 5,32 meter
sehingga kedalaman airnya yaitu 0,97 meter.
Sumur 38
dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember, kedalaman
muka air tanah sebesar 0,9
kedalaman airnya yaitu 2.58 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman
sumur dengan kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember,
kedalaman muka air tanah sebesar 2,94 meter, kedalaman sumurnya sebesar 4,75
meter sehingga kedalaman airnya yaitu 1,81 meter.
Sumur 42
2.34 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3.93 meter sehingga kedalaman airnya
yaitu 1.59 meter. Kedalaman air didapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah. Sedangkan Pada bulan Desember, kedalaman muka air
tanah sebesar 2,86 meter, kedalaman sumurnya sebesar 3,93 meter sehingga
kedalaman airnya yaitu 1,07 meter.
Sumur 44
sebesar 8,07 meter, kedalaman sumurnya sebesar 9,66 meter sehingga kedalaman
airnya adalah 1,59 meter, dimana di dapat dari selisih kedalaman sumur dengan
kedalaman muka air tanah.Sedangan pada bulan desember kedalaman muka air
tanahnya menjadi 8,27 meter, sehingga kedalaman airnya menjadi 1,39 meter.
Sumur ke 50
5. Tipologi Akifer
Daerah pengamatan pemetaan Hidrogeologi kelompok kami berada di
daerah Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga yang terletak pada
koordinat 7,32051 S 7,34749 S 109,298 E 109,325 E. Berdasarkan
dari peta geologi regional lembar Purwokerto Tegal setelah diamati di
daerah pengamatan maka daerah ini termasuk ke dalam tipologi sistem
akifer endapan gunung api karena daerah pengamatan berada pada daerah
Gunung Api tepatnya Gunung Api Slamet. Sehingga daerah ini termasuk ke
dalam Tipologi Sistem Akifer Gunung Api.
meter dan lebar sungai sebesar 5,68 meter sehingga di dapat Luas penampang
sebesar 2,3288m2. Luas penampang di dapat dari kedalaman sungai di kali dengan
lebar sungai. Kemudian dilakukan pengukuran kecepatan dengan percobaan 3
kali. Jaraknya adalah 4 meter. Waktu pertama adalah 8,04 s, waktu kedua adalah
8,26s dan waktu ke tiga adalah 7,52s. Sehingga didapat kecepatan aliran yang
pertama sampai ketiga adalah 0,497512 m2/s, , 0,484262 m2/s, 0,531915v
.Kecepatan Aliran di dapat dari jarak di bagi waktu. Kemudian diambil kecepatan
aliran rata rata yaitu 0,504563 m2/s.Sehingga debitnya adalah hasil kali Luas
Penampang dengan Kecepatan aliran rata rata yaitu 100103,641m3/day.
Sungai ke 3
Sungai ke 4
Sungai ke 5
5,913m2. Luas penampang di dapat dari kedalaman sungai di kali dengan lebar
sungai. Kemudian dilakukan pengukuran kecepatan dengan percobaan 3 kali.
Jaraknya adalah 4 meter. Waktu pertama adalah 16,01s, waktu kedua adalah
16,23s dan waktu ke tiga adalah 16,1s. Sehingga didapat kecepatan aliran yang
pertama sampai ketiga adalah 0,249844m2,/s , 0,246457 m2/s, 0,248447 m2/s 2 .
Kecepatan Aliran di dapat dari jarak di bagi waktu. Kemudian diambil kecepatan
aliran rata rata yaitu 0,248249m2/s .Sehingga debitnya adalah hasil kali Luas
Penampang dengan Kecepatan aliran rata rata yaitu 127641,0244m3/day.
Sungai ke 7
Interpretasi Sungai
Hubungan antara air tanah dengan air permukaan (sungai, danau, dll) yaitu
Effluent (Gaining Stream) dimana air tanah menyuplai air di permukaan atau
dengan kata lain sumur-sumur di sekitar sungai memberikan suplai air ke sungai.
Jenissungai ini adalah permukaan air sungai lebih rendah daripada permukaan
tanah daerah sungai tersebut.
7. Interpretasi Daerah Recharge dan Discharge
Daerah penelitian termasuk ke dalam recharge dilihat dari kontur muka air
tanah dan elevasi dan juga daerah geologi regional. Daerah ini berada di lereng
sekitar lereng gunung slamet sehngga arah aliran tanah menjauhi muka air tanah.
BAB V
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari laporan pemetaan
hidrogeologi daerah Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga adalah sebagai
berikut:
1. Dapat mengetahui keadaan sumur pada bulan November dan Desember.
Dimana dari 50 sumur yang diamati dari beberapa desa yaitu Desa Meri,
Desa Candiwulan,Desa Sumingkir, Desa Karang Cegak,Desa Metenggeng,
Desa Candinata,Desa Dukuh dan Desa Bata Putih dari bulan November
dan Desember tersebut mengalami penurunan kedalaman muka air tanah.
2. Dapat mengetahui keadaan arah aliran daerah pemetaan dimana mengalir
dari daerah yang berada di atas bagian barat laut yaitu Desa Candinata ke
daerah yang berada di bawah bagian tenggara yaitu Desa Meri. Yang dapat
dilihat dari nilai elevasi sumur yang makin menurun. Kemudian daerah
pengamatan yang berada di daerah lereng.
3. Dapat mengetahui tipologi akifer daerah pemetaan yaitu tipologi akifer
endapan gunung api karena daerah pengamatan berada di daerah Gunung
Api yaitu Gunung Api Slamet. Sehingga daerah ini termasuk ke dalam
tipologi akifer endapan gunung api.
DAFTAR PUSTAKA
Garinas, Wahyu. 2009. Penelitian Air Tanah di Waduk Puntuk Suruh Kecamatan
Pengadegan Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Jakarta : J. Tek. Ling.
Sumber Lain :
Anonim. 2013. Geologi Purwokerto. Online :
https://id.scribd.com/doc/51364500/Geologi-Purwokerto (diakses pada Kamis, 4
Desember 2014 pukul 13.08)
Ersada, Michael. 2012. Kerangka Geologi regional. Online : https://
academia.edu/9536099/KERANGKA_GEOLOGI_REGIONAL ( diakses pada
Kamis, 4 Desember 2014 pukul 13.10)
Ilario. 2014. Geologi Regional Purwokerto. Online :
http://ilario143.blogspot.com/2014/06/geologi-regional-purwokerto.html ( diakses
pada Kamis, 4 Desember 2014 pukul 13.17)