Manajemen SDM (Makul OMPK)
Manajemen SDM (Makul OMPK)
Manajemen SDM (Makul OMPK)
b.
c.
Disiplin (discipline)
d.
e.
f.
Mengutamakan
kepentingan
organisasi
di
atas
kepentingan
sendiri
h.
Pemusatan (centralisation)
i.
Hirarki (hierarchy)
j.
k.
Keadilan (equity)
l.
m. Inisiatif (inisiative)
n.
a. Tujuan Sosial
Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau
perusahaan bertanggungjawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan
tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.
b. Tujuan Organisasional
Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat untuk membantu
organisasi mencapai tujuannya.
c. Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi
departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
d. Tujuan Individual
Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau
perusahaan yang hendak mencapai melalui aktivitasnya dalam organisasi.
meningkatkan,
serta
mengembangkan
kompetensi
kerja,
produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian
tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk
memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan,
organisasi, lembaga atau instansi pendidikan.
Menurut (Hani Handoko:2001:104) pengertian latihan dan pengembangan
adalah berbeda. Latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan
berbagal ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Yaitu
latihan rnenyiapkan para karyawan (tenaga kerja) untuk melakukan pekerjaanpekerjaan sekarang. Sedangkan pengembangan (Developrnent) mempunyai ruang
lingkup Iebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, sikap dlan sifat-sifat kepribadian.
3
e. Evaluasi Kinerja
Evaluasi sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yaitu
perencanaan, pengorganisasian atau pelaksanaan, pemantauan (monitoring) dan
pengendalian. Terkadang fungsi monitoring dan fungsi evaluasi, sulit untuk
dipisahkan. Penyusunan sistem dalam organisasi dan pembagian tugas, fungsi
serta pembagian peran pihak-pihak dalam organisasi, adakalanya tidak perlu
dipisah-pisah secara nyata. Fungsi manajemen puncak misalnya, meliputi semua
fungsi dari perencanaan sampai pengendalian. Oleh karena itu, evaluasi sering
dilakukan oleh pimpinan organisasi dalam suatu rapat kerja, rapat pimpinan, atau
temu muka, baik secara reguler maupun dalam menghadapi kejadian-kejadian
khusus lainnya.
Sebagai bagian dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri
sendiri. Fungsi-fungsi seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat
hubungannya dengan fungsi evaluasi. Di samping untuk melengkapi berbagai
fungsi di dalam fungsi-fungsi manajemen, evaluasi sangat bermanfaat agar
organisasi tidak mengulangi kesalahan yang sama setiap kali.
f. Kompensasi
Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau
barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya kepada
perusahaan. Prinsip Kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan
tanggung jawab.
g. Pengintegrasian
Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan
karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi da saling menguntungkan.
h. Pemeliharaan
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan
loyalitas karyawan agar tercipta kerjasama yang panjang.
i. Pemberhentian
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena
suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar
pekerja dan pengusaha.
Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah
pemutusan hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi
perusahaan.
Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab terhadap aktivitas
perusahaan yang bervariasi dengan melaksanakan fungsi-fungsinya. Menurut
Cherrington (1995: 11), fungsi-fungsi sumber daya manusia terdiri dari:
1) Staffing/Employment
serta
mengevaluasi
efektifitas
progam
pelatihan
dan
kerja,
mengidentifikasi
dan
memperbaiki
kondisi
yang
b.
c.
kegiatan-kegiatan itu.
d.
tenaga kerja. Alternatif pertama adalah mencarinya di pasar tenaga kerja, dan
alternatif kedua adalah mempromosikan orang-orang tertentu.
7. Model Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam hubungannya dengan para manajer dan untuk melaksanakan fungsifungsinya, departemen sumber daya manusia memiliki peran yang diharapkan dapat
membantu para manajer untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Cherrington
(1995) peranan departemen sumber daya manusia terdiri dari :
a. Advisory/Counseling Role
Departemen sumber daya manusia berperan sebagai konsultan internal yang
bertugas mengumpulkan informasi, menentukan pennasalahan, menentukan solusi
atas masalah tersebut, dan memberikan bantuan serta panduan dalam memecahkan
permasalahan sumber daya manusia yang dihadapi oleh perusahaan. Peran
departemen sumber daya manusia ini tampak dalam tanggung jawabnya mengenai
staffing, performance evaluation, program pelatihan, dan pemutusan hubungan
kerja. Dalam hal ini, departemen sumber daya manusia menyediakan masukan yang
membantu para manajer untuk mengambil keputusan.
b. Service Role
Departemen sumber daya manusia melakukan aktivitas yang memberikan
pelayanan secara langung kepada pihak manajer. Penarikan, pelatihan orientasi,
melakukan pencatatan, dan melaporkan pekerjaan merupakan contoh peranan ini.
9
c. Control Role
10