Rekayasa Batuan
Rekayasa Batuan
Rekayasa Batuan
merupakan garis titik-titik pada gambar. Yang ketiga, kecuraman dari penurunan garis
kurva yang merupakan perhitungan ke-brittle-an batuan.
Ketika compressive strength terjadi maka ada 2 kemungkinan karakteristik yang
mengikuti yaitu; strain terus meningkat dengan level stress hampir sama yang disebut
sebagai material ductile dan apabila level stress turun hampir mendekati nol pada nilai
strain sama disebut material brittle. Ke-brittle-an diindikasikan oleh kecuraman kurva
diantara dua batas.
Variasi komponen faktor utama yang mungkin terjadi berdasarkan kurva diatas
adalah:
Figure 3a Complete stress-strain curve for Figure 3b Complete stress-strain curve for limestone
basalt-high stiffness, high strength, very stiffness, medium strength, medium brittleness
brittle
Figure
4a
Tensile Figure 4b Shear fracture of Figure 4c Shear fracture of rock
(mode 3)
fracturing of rock (mode 1) rock (mode 2)
Kehadiran firtu pada semua massa batuan dengan beragam skala secara signifikan
mempengaruhi kemampuan deformasis, kekuatan dan failure massa batuan,
permeabilitas pada konfigurasi struktur batuan.
Failure sering berasosiasi langsung dengan diskontinuitas, yang memiliki ikatan lemah
sebebum pembentukan, material engineering.
Jika dua sisi patahan didorong satu sama lain, diskontinuitas seperti mempunyai resisten
rendah untuk penambahan shear stress yang dipengaruhi oleh aktifitas engineering.
Dalam genesis diskontinuitas, open joint merupakan hancuran pada kontinun dimana
stress tidak bisa ditransmisi memotong diskontinuitas kareana dua sisi tidak terhubung
akan. Aperture akan diisi oleh air dengan nilai permeabilitas lebih tinggi dari ketetapan
intact rock. Sedangkan diskontinuitas pada batugamping dan batuan dolomit
menunjukkkan bahwa mereka mempunyai resisten tinggi untuk memotong karena
penghubung material memotong diskontinuitas, walaupun resistansi masik lebih rendah
daripada intact rock.
Untuk
Pustaka
Harrison,John P., John A.Hudson, Engineering Rock Mechanics.pdf, fourth impression 2005, imperial
collage of science, technology and Medicine university of London, UK : pergamon
PENGERTIAN BATUAN
1. Bidang geologi
Batu adalah bahan alami yang terdiri dari Kristal padat dari mineral yang berbeda yang
telah menyatu bersama menjadi benjolan padat. Mineral tersebut mungkin terbentuk pada
saat yang sama atau mungkin pada saat yang berbeda. Namun, yang terpenting adalah
bahwa prosen alam membentuk mereka menjadi bersama.
Ada tiga jenis batuan yaitu: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Batuan beku adalah batuan yang berasal dari pendingan magma baik di permukaan
maupun dibawah permukaan.
Batuan sedimen adalah batuan yang berasal dari batuan asal yang mengalami erosi dan
pelapukan hingga tertransport oleh suatu media (air atau angin) dan diendapkan di suatu
daerah pengendapan tertentu
Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan sebelumnya ( batuan beku,
batuan sedimen) atau magma yang mengalami tekanan dan temperature yang sangat
tinggi yang terjadi di bawah permukaan.
Batuan merupakan suatu produk alam gabungan dari mineral yang menyatu dan
memadat, hingga memiliki derajat kekerasan tertentu, yang terbentuk secara alamiah
melalui proses pelelehan, pembekuan, pengendapan dan perubahan alamiah lainnya.
Batuan alam berasal dari gunung sebagai akibat proses vulkanik. Batuan ini disebut batu
gunung
Proses selanjutnya, aliran sungai membawa batuan bergerak dan berpindah sejalan
dengan kemampuan aliran air yang ada. Karena benturan dengan batuan lain atau bendabenda keras lainnya, batuan tersebut menjadi pecahan-pecahan dengan bentuk dan ukuran
yang bervariasi. Ini disebut dengan batu sungai atau batu kali.
Batuan yang terbentuk dalam waktu yang lama dan menerima beban akibat tumpukan
tanah, batuan ini disebut batuan metamorfosa, yang termasuk dalam batuan ini yaitu
marmer, granit, dan onix.
Batuan diklasifikasikan menurut komposisi kandungan mineral dari batuan tersebut,
dimana penggunaan batu pada konstruksi bangunan. Contohnya adalah batu kapur.
Batuan adalah bahan induk dari tanah yang terdiri dari kumpulan mineral-mineral.
Tanah merupakan tempat dimana tumbuhan bisa hidup. Tanah terbentuk melalui proses
pelapukan bahan baku tanah, dalam hal ini batuan. Kecepatan proses pembentukan tanah
sangat tergantung pada ukuran butir dari bahan induk tanah (batuan).
Semakin halus butiran batuan, semakin mudah mengalami proses pelapukan pertanahan
Batuan vulkanik resen yang berukuran halus, yang kaya akan unsur hara sangat mudah
mengalami proses pertanahan. Hal ini sangat kontras dengan batuan-batuan tua yang
telah mengalami kompaksi. Proses pertanahan disini berjalan lambat
Perkembangan tanaman dan tumbuhan sangat tergantung kepada kekayaan unsur hara
pada tanah. Jadi kecepatan perkembangan tumbuhan atau tanaman tergantung kepada
batuan induk yang menjadi tanah
Batuan yang dikenal dalam agromineral alah batuan beku contohnya batuan fosfat,
batuan sedimen dan batuan metamorf.
4. Menurut ASTM
Batuan adalah suatu bahan yang terdiri dari mineral yang padat atau (solid) berupa massa yang
berukuran besar ataupun yang berupa fragmen-fragmen. (academia.edu, 2015)
5. Menurut Talobre ( ahli Mekanika batuan)
Batuan adalah material yang membentuk kulit bumi termasuk fluida yang ada di dalamnya seperti
air, minyak, dan lain-lain. (academia.edu, 2015)
Daftar Pustaka
warmada.staff.ugm.ac.id/Buku/agromineral.pdf
http://science.nationalgeographic.com/science/earth/inside-the-earth/rocks-article/
September 2015)
(diakses
20