LP CA Gaster Emi Fix
LP CA Gaster Emi Fix
LP CA Gaster Emi Fix
lambung
3. ETIOLOGI
Penyebab dari kanker lambung masih belum diketahui, akan tetapi sejumlah
faktor dihubungkan dengan penyakit tsb. Juga dipercaya bahwa faktor eksogen dalam
lingkungan seperti bahan kimia karsinogen, virus onkogenik mungkin mengambil
bagian penting dalam karsinoma lambung. Karena lambung mempunyai kontak yang
lama dengan makanan, bahan-bahan makanan sudah dikaitkan. Ada yang timbul
sebagai hubungan dengan konsumsi garam yang meningkat. Ingesti nitrat dan nitrit
dalam diet tinggi protein telah memberikan perkembangan dalam teori bahwa
senyawa karsinogen seperti nitrosamine dan nitrosamide dapat dibentuk oleh gerak
pencernaan.
Penurunan kanker lambung di USA pada decade lalu dipercaya sebagai hasil
pendinginan yang meningkat yang mnyebabkan terjadinya bermacam-macam
makanan segar termasuk susu, sayuran, buah, juice, daging sapi dan ikan, dengan
penurunan konsumsi makanan yang diawetkan, garam, rokok, dan makanan pedas.
Jadi dipercaya bawha pendinginan dan vit C (dalam buah segar dan sayuran) dapat
menghambat nitrokarsinogen.
Faktor genetik mungkin memainkan peranan dalam perkembangan kanker
lambung. Frekuensi lebih besar timbul pada individu dengan golongan darah A.
Riwayat keluarga meningkatkan resiko individu tetapi minimal, hanya 4% dari organ
dengan karsinoma lambung mempunyai riwayat keluarga.
4. PATOFISIOLOGIS
Beberapa faktor dipercaya menjadi pemicu kanker yang mungkin yaitu polip,
anemia pernisiosa, prostgastrektomi, gastritis atrofi kronis dan ulkus lambung.
Diyakini bahwa ulkus lambung tidak mempengaruhi individu menderita kanker
lambung, tetapi kanker lambung mungkin ada bersamaan dengan ulkus lambung dan
tidak ditemukan pada pemeriksaan diagnostic awal.
Kanker lambung adalah adenokarsinoma yang muncul paling sering sebagai
massa irregular dengan penonjolan ulserasi sentral yang dalam ke lumen dan
menyerang lumen dinding lambung. Tumor mungkin menginfiltrasi dan menyebabkan
penyempitan lumen yang paling sering di antrum. Infiltrasi dapat melebar keseluruh
lambung, menyebabakan kantong tidak dapat meregang dengan hilangnya lipatan
normal dan lumen yang sempit, tetapi hal ini tidak lazim. Desi polipoid juga mungkin
timbul dan menyebabkan sukar untuk membedakan dari polip benigna pada X-ray.
2
5. PATHWAY
Gastritis
atrofik
Polip di
lambung
Ulkus di
lambung
Inflamasi
lambung
Anemia pernisiosa
Alklorida
Bakteri H pylori
Faktor geografis &
Faktor hereditas
(gol. Darah A)
Faktor terpajan
radiasi/logam renik
Pembesaran perut
Keluhan Pencernaan
Gang. Neuro
Lekas
kenyang
Muntah
Keluhan Umum
Disfagia
Hematosis
melena
Perlukaan lambung
Sesak nafas
Ikterus obstruktif
Sendawa
Anoreksia
BB
Turun
Kurangnya
paparan
informasi
tentang
penyakit
Perubahan Nutrisi
Kurang dari kebutuhan
Nyeri
Resiko Infeksi
Cemas
(Ansietas)
4
6. KLASIFIKASI
Ada 3 bentuk umum karsinoma atau kanker lambung, yaitu :
1. Karsinoma ulseratif merupakan jenis yang paling sering dijumpai dan harus
dibedakan dari ulkus peptikum jinak.
2. Karsinoma polipoid, tampak seperti kembang kol yang menonjol ke dalam
lumen dan dapat berasal dari polip adenomatosa
3. Karsinoma infiltratif, dapat menembus seluruh ketebalan dinding lambung dan
dapat menyebabkan terbentuknya lambbung botol kulit (linitis plastica )
yan tidak lentur.
7. TANDA DAN GEJALA
Pada tahap awal kanker lambung, gejala mungkin tidak ada. Beberapa
penelitian telah menunjukkan bahwa gejala awal, seperti nyeri yang hilang dengan
antasida, dapat menyerupai gejala pada pasien ulkus benigna. Gejala penyakit
progresif dapat meliputi:
1. Biasanya nonspesifik (tidak khas)
2. Rasa tidak enak/nyaman pada perut (abdominal discomfort)
3. Nausea (perasaan/sensasi sebelum muntah)
4. Vomiting (muntah)
5. Anorexia (kehilangan selera makan)
6. Berat badan menurun (weight loss)
7. Perdarahan (hemorrhage)
8. FAKTOR PREDISPOSISI
Adapun faktor predisposisi dari kanker lambung ini yaitu :
1. Faktor genetik, karena kanker lambung lebih sering terjadi pada orang
bergolongan darah A dari pada golongan darah lainnya.
2. Lingkungan, karena kanker lambung sangat sering terjadi di Jepang, Thailand,
Finlandia, Irlandia, dan Kolombia.
3. Kebiasaan makan makanan yang mengandung bahan karsinogenik seperti
daging asap, makanan yang diasamkan, dan tinggi nitrat.
4. Perokok dan pengguna alkohol
5. Pekerja dalam industri tertentu
6. Status ekonomi yang rendah.
5
9. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dapat membantu diagnosis seperti penurunan berat badan, anemia,
teraba massa di epigastrium, jika telah metastasisi ke hati akan terba hati yang
irreguler, dan terkadang terba kelenjar limfe klavikula.
10. PEMERIKASAAN PENUNJANG
waktu didiagnosis.
Faktor-faktor yang memperburuk penyakit ini antara lain:
1. Keterlibatan lesser curvature dari lambung
2. Ukuran tumor yang besar
3. Stadium lanjut (advanced stage)
Catatan:
1. Kanker Lambung Ganas (malignant gastric cancer) kedua yang paling banyak
dijumpai setelah adenocarcinoma.
2. Hanya meliputi 5% dari semua kanker lambung (gastric tumors).
3. Risiko lebih tinggi 5X pada HIV (Human Immunodeficiency Virus)
4. Rasio pria:wanita = 1,7 : 1. Berarti lebih banyak dialami oleh pria.
12. TERAPI/ TINDAKAN PENANGANAN
1. Radiasi efek kurang berhasil
2. Kemoterapi kurang berhasil
gasterktomi
subtotal
radikal
dilakukan,
puntung
lambung
Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa
sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
b) Nutrisi metabolic
-
c) Eliminasi
-
f) Persepsi kognitif
-
k) Kepercayaan
-
b. Pemeriksaan Fisik
Dibagi menjadi dua, yaitu pemeriksaan umum (status generalisata)
untuk mendapatkan gambaran umum dan pemeriksaan setempat (lokalis). Hal
ini perlu untuk dapat melaksanakan total care karena ada kecenderungan
dimana spesialisasi hanya memperlihatkan daerah yang lebih sempit tetapi
lebih mendalam.
3) Gambaran Umum
Perlu menyebutkan:
1) Keadaan umum: baik atau buruknya yang dicatat adalah tanda-tanda,
seperti:
2) Kesadaran penderita:
Composmentis: berorientasi segera dengan orientasi sempurna
Apatis
terlihat
mengantuk
tetapi
mudah
dibangunkan dan
seperti
hipertensi
(kadang
terlihat
sebagai
respon
Intervensi :
-
Ajarkan
pasien
strategi
baru
untuk
meredakan
nyeri
dan
Dx2.
Kriteria hasil :
-
Intervensi Keperawatan :
-
Sarankan makan yang disukai dan yang ditoleransi dengan baik oleh
pasien,
lebih
baik
lagi
makanan
dengan
kandungan
tinggi
Dx3.
Nadi normal
Intervensi :
-
Dx4.
Intervensi :
-
4. EVALUASI
Dx1.
a. Klien
akan
mempertahankan
masukan
nutrisi
untuk
kebutuhan
metabolisme
b. Nafsu makan meningkat
c. Tidak terjadi penurunan berat badan
Dx3.
DAFTAR PUSTAKA
Nanda,,Nursing
Diagnosis:
Definition
and
Classification
2005-2006,Nanda
International,Philadelphia,2005.
15
Barbara.
1998. Rencana
Vol.1.Jakarta :
Asuhan
Kerperawatan
Medikal
Bedah
EGC
Mansjoer, Arief, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Ed.3, Cet. 1. Jakarta : Media
16