Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan Tutorial Modul 1 Blok DDT Fkkumj

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TUTORIAL

DDT
Modul I
Demam

Kelompok 1
Cempaka Putih
Ariadini Cintya Nurrachmah

2015730015

Chyntia Septiana Putri

2015730023

Fadhil Mayudha

2015730041

Ikhlima Pramasti Janaria

2015730057

Imam Dwi Pamungkas

2015730058

Khoirunisa

2015730072

M. Hamyasa Hamdan

2015730086

M. Tegar Bimawan

2015730094

Program Studi Pendidikan Dokter


Ray
Dermawan
J. Putra
2015720110
Fakultas
Kedokteran
dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2015/2016
Tutor : dr. Yusnam Syarief, PAK
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan modul I mengenai Demam tepat pada waktunya. Laporan ini
merupakan hasil diskusi dari Problem Based Learning yang merupakan sebuah metode
pembelajar yang bertujuan melatih siswa untuk berpikir kritis dalam menghadapi suatu kasus
atau masalah.
Kami menyadari bahwa segala kesempurnaan hanya milik Allah, sehingga saran dan kritik
yang bersifat membangun untuk perbaikan laporan ini sangat kami harapkan.
Terima kasih kepada dr. Yusnam yang telah membimbing kami pada modul I ini dan seluruh
pihak yang ikut terlibat dalam menyumbangkan segala aspirasi, tenaga, dan waktu sehingga
laporan ini dapat tersusun.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


Jakarta, Desember 2015
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar belakang
Sebagai Mahasiswa dan Mahasiswi Kedokteran dituntut untuk dapat menganalisis

suatu penyakit serta mendiagnosisnya.


Setelah mengikuti modul DDT diharapkan mahasiswa semester 1 mempunyai
kemampuan dasar untuk mengikuti proses pembelajaran pada semester-semester
berikutnya untuk mencapai tujuan pendidikan dokter FKK UMJ

Sasaran Pembelajaran

1.2.
1.
2.
3.
4.
5.

Mampu memahami definisi demam


Mampu memahami patofisiologi demam
Mampu memahami etiologi demam
Mampu memahami gejala-gejala lain yang biasa menyertai demam.
Mampu melakukan anamnesis secara sistematik pada pasien anak dengan keluhan

6.
7.
8.
9.

utama demam
Mampu memahami pembuatan anamnesis umum pada anak
Mampu memahami pemeriksaan fisis normal secara umum
Mampu memahami pemeriksaan fisis yang mendukung anamnesis
Mampu mengambil suatu kesimpulan tentang penyakit yang mungkin terjadi

berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis yang mendukung


10. Mampu menentukan pemeriksaan penunjang yang perlukan untuk menentukan
diagnosis kerja berdasarkan tujuan di atas
11. Mampu memahami tata laksana gejala sakit demam secara umum.
1.3.
Skenario
Keluhan Utama : Seorang anak laki-laki umur 12 tahun diantar ibunya berobat ke poliklinik
dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu .

Riwayat Penyakit Sekarang : ( secara kronologis )


Sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit pasien demam , demam mendadak tinggi,
demam naik turun baik pagi siang maupun malam, demam akan turun bila di berikan obat
panas, namun beberapa jam kemudian demam tinggi kembali. Keluhan demam disertai
batuk, pilek dan sakit kepala , batuk berdahak namun dahak tidak dapat dikeluarkan, hidung
meler terutama di pagi hari, hidung rasa tersumbat dan nyeri menelan disangkal. Sakit
kepala, tidak bisa ditentukan lokasinya, kepala terasa berat atau berputar-putar disangkal

Sejak 3 hari lalu selain demam yang makin tinggi terutama di sore hari , pasien juga
mengeluh mual dan muntah, muntah tiba-tiba disangkal , muntah bila diisi makanan atau
minuman, frekuensi muntah > 3 kali isi muntah adalah makanan dan minuman yang
dimakan/ minum pasien. Pasien juga mengeluh kadang-kadang perutnya terasa sakit, namun
rasa sakit mules, perih atau ditusuk tusuk disangkal.
Satu hari sebelum ke poliklinik pasien selain mengeluh demam tinggi, batuk, pilek,
mual, muntah , sakit perut dan sakit kepala yang masih dirasakan, pasien juga mengeluh
timbul bintik merah di badan, disertai mencret . Bintik merah di dada dan punggung, tidak
diketahui awalnya disebelah mana. Mencret dengan konsistensi cair (+), lendir (-) , darah
(-) , bau agak busuk, frekuensi mencret 3-4 kali sehari , buang air kecil mulai berkurang dan
sedikit -sedikit. Pasien merasa nafsu makan dan minum menjadi kurang , namun minum
masih mau meskipun tidak terlalu banyak.
( anamnesis penyakit ke arah sistem lainnya )
Keluhan kejang, penurunan kesadaran, sakit pada telinga, sakit mata, kuning pada mata, sakit
pada tulang-sendi, bintik atau merah di kulit, dan sakit saat berkemih disangkal .
Riwayat Penyakit Dahulu

: tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga

: DM, Hipertensi, Alergi, Asma disangkal

Riwayat Kelahiran

: normal dan tidak ada faktor risiko

Riwayat Imunisasi

: lengkap

Riwayat Tumbuh kembang

: normal sesuai usia

Riwayat Makan

: baik memenuhi anjuran

Riwayat Psikososial

: baik namun ada tetangga yang menderita sakit tifoid

Pemeriksaan Fisik ( yang ditemukan pada pasien )


Keadaan umum

: sakit sedang , kesadaran compos mentis

Tanda vital

: TD 90/60 mmHg denyut nadi 128 x/menit isi cukup teratur ,


frekuensi napas 28 x/ menit teratur normal, temperatur aksila 39,5C

Mata
mata baik

: konjungtiva kanan-kiri merah,berair(+) ,tidak pucat, gerakan bola

THT

: tampak bintik-bintik merah dibelakang telinga , serumen (-) ,


membrane intake , hidung sekret bening (+), tonsil T2-T2 dan
faring hiperemis,

Mulut

: bibir kering, lidah kering dan kotor (+) , stomatitis (-)

KGB leher

: tampak bintik bintik merah di leher , lainnya normal

Paru dan Jantung

: Inspeksi : tampak bintik bintik merah di kulit dada perut punggung

Palpasi : dan perkusi batas jantung dan paru normal


Auskultasi : Bunyi jantung dan paru normal , terdengar lendir di ke 2
lapang Paru.
Perut

Inspeksi : tampak bintik-bintik merah di kulit, cembung


Palpasi : lemas , supel ,nyeri tekan epigastrium (+) hati dan limpa
tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus sedikit meningkat bising usus menurun

Ekstremitas

: tampak bintik-bintik merah di kulit, hangat, Reflek fisiologis


(+) normal , reflex patologis (-) gerak dan tonus baik.

Genitalia

1.4.

: normal , tampak sekret putih encer, tidak berbau dan tidak gatal.

Kata Sulit

Timpani
Serumen
Komposmentis
Faring Hiperemis
Stomatitis
Tonsil-t2-t2
Epigastrium

: bunyi ketukan perut


: Kotoran dalam telinga
: Gelisah/tidak enak badan
: Tenggorokan memerah
: Sariawan
: Pembesaran amandel
: Bagian antara abdomen dan thoraks

1.5.
Kalimat Kunci
Anak laki-laki umur 12 tahun dengan keluhan demam
Demam mendadak naik terutama pada sore hari, naik turun dan hanya turun jika diberi

obat panas.
Demam disertai batuk, pilek, dan sakit kepala
Muntah lebih dari 3x jika hanya diisi makanan dan minuman
Timbul bintik merah di dada dan di punggung
Mencret cair, frekuensi mencret 3-4x sehari, buang air kecil berkurang

1.6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pertanyaan

Jelaskan definisi dan pola-pola demam?


jelaskan patofisiologi demam?
jelaskan etiologi demam?
sebutkan dan jelaskan gejala utama dan gejala lain dari demam?
penyakit apa saja yang mungkin terjadi pada anak dengan keluhan utama demam?
tanda-tanda vital normal pasien?

7. bagaimana anamnesis secara sistematik?


8. bagaimana pembuatan anamnesis umum pada anak?
9. bagaimana pemeriksaan fisis normal secara umum?
10. bagaimana pemeriksaan fisis yang mendukung anamnesis?
11. bagaimana cara mengambil suatu kesimpulan tentang penyakit yang mungkin terjadi
pada skenario?
12. apa pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menentukan diagnosis kerja
berdasarkan skenario?
13. bagaimana tata laksana gejala sakit demam secara umum ?

BAB II
PEMBAHASAN
1. Jelaskan definisi dan pola-pola demam?
Nama : Ikhlima Pramasti Janaria
NIM : 2015730057
Definisi demam menurut dorland edisi 29 adalah peningkatan suhu diatas normal (36,537,2oC) yang dapat diakibatkan karena faktor infeksi.

POLA
DEMAM

KONTINYU
REMITEN
INTERMIT
EN
SEPTIK

QUOTIDI
AN
REKUREN

2. Jelaskan patofisiologi demam?


Nama: Ariadini Cintya Nurrachmah
NIM : 2015730015
Patofisiologi demam
Demam terjadi karena adanya suatu zat yang dikenal dengan nama pirogen.
Pirogen adalah zat yang dapat menyebabkan demam. Pirogen terbagi dua yaitu pirogen
eksogen adalah pirogen yang berasal dari luar tubuh pasien. Contoh dari pirogen eksogen
adalah produk mikroorganisme seperti toksin atau mikroorganisme seutuhnya. Salah satu
pirogen eksogen klasik adalah endotoksin lipopolisakarida yang dihasilkan oleh bakteri gram
negatif. Jenis lain dari pirogen adalah pirogen endogen yang merupakan pirogen yang berasal
dari dalam tubuh pasien. Contoh dari pirogen endogen antara lain IL-1, IL-6, TNF-, dan
IFN.
Sumber dari pirogen endogen ini pada umumnya adalah monosit, neutrofil, dan limfosit
walaupun sel lain juga dapat mengeluarkan pirogen endogen jika
terstimulasi (Dinarello& Gelfand, 2005).
Proses terjadinya demam dimulai dari stimulasi sel-sel darah putih (monosit, limfosit, dan
neutrofil) oleh pirogen eksogen baik berupa toksin, mediator inflamasi, atau reaksi imun. Selsel darah putih tersebut akan mengeluarkan zat kimia yang dikenal dengan pirogen endogen
(IL-1, IL-6, TNF-, dan IFN). Pirogen eksogen dan pirogen endogen akan merangsang
endotelium hipotalamus untuk membentuk prostaglandin (Dinarello & Gelfand, 2005).
Prostaglandin yang terbentuk kemudian akan meningkatkan patokan termostat di pusat
termoregulasi hipotalamus. Hipotalamus akan menganggap suhu sekarang lebih rendah dari
suhu patokan yang baru sehingga ini memicu mekanisme-mekanisme untuk meningkatkan
panas antara lain menggigil, vasokonstriksi kulit dan mekanisme volunter seperti memakai
selimut. Sehingga akan terjadi peningkatan produksi panas dan penurunan pengurangan
panas yang pada akhirnya akan menyebabkan suhu tubuh naik ke patokan yang baru tersebut
(Sherwood, 2001).
Demam memiliki tiga fase yaitu: fase kedinginan, fase demam, dan fase kemerahan. Fase
pertama yaitu fase kedinginan merupakan fase peningkatan suhu tubuh yang ditandai dengan
vasokonstriksi pembuluh darah dan peningkatan aktivitas otot yang berusaha untuk
memproduksi panas sehingga tubuh akan merasa kedinginan dan menggigil. Fase kedua yaitu
fase demam merupakan fase keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas di
titik patokan suhu yang sudah meningkat. Fase ketiga yaitu fase kemerahan merupakan fase
penurunan suhu yang ditandai dengan vasodilatasi pembuluh darah dan berkeringat yang

berusaha untuk menghilangkan panas sehingga tubuh akan berwarna kemerahan (Dalal&
Zhuko vsky, 2006)

3. Jelaskan etiologi demam?


Nama : Ikhlima Pramasti Janaria
NIM : 2015730057

INFEKSI
ETIOLOGI
DEMAM

NON INFEKSI

4. Sebutkan dan jelaskan gejala utama dan gejala lain dari demam?
Nama : Fadhil Mayudha
NIM : 2015730041

Gejala Utama :
1. Suhu tubuh meningkat.
2. Mengigil atau Kedingingan.
3. Berkeringat.
4. Kurang nafsu makan.
5. Lemah.
6. Dehidrasi.

Gejala Lain
:
1. Sakit Otot.
2. Sakit Sendi.
3. Sakit Kepala.
4. Jantung Berdebar (Palpitasi).
5. Kulit memerah.

5. Penyakit apa saja yang mungkin terjadi pada anak dengan keluhan utama demam?
Nama : Ray Dermawan J. Putra
NIM : 2015730110

Berbagai Penyebab Demam Pada Anak Sebagain besar demam disebabkan oleh infeksi atau
penyakit lainnya. Demam itu sendiri sebenarnya berguna untuk membantu tubuh melawan
infeksi dengan merangsang sistem kekebalan tubuh (pertahanan alami tubuh terhadap infeksi
dan penyakit). Dengan meningkatnya suhu tubuh, maka akan membuat bakteri dan virus
menjadi susah untuk bertahan hidup dalam tubuh manusia. Secara garis besar penyakit
infeksi penyebab demam pada anak antara lain:
Infeksi virus Infeksi virus merupakan penyebab demam terbanyak, virus ini menyebabkan
banyak penyakit seperti pilek, batuk, flu, diare, dll, namun terkadang infeksi virus dapat
menyebabkan penyakit yang lebih serius.
Infeksi bakteri Lebih jarang dibanding infeksi virus tetapi juga dapat menyebabkan demam
dan biasanya lebih serius. Contoh penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri antara lain:
pneumonia, infeksi saluran kencing (ISK), septikemia dan meningitis.
Lebih lanjut berikut berbagai penyakit yang menyebabkan demam:
-Infeksi Saluran Pernafasan Atas
-Infeksi telinga
-Roseola infantum (infeksi virus yang menyebabkan demam dan ruam)
-Radang amandel
-Infeksi Saluran Kencing (ISK)
-Cacar air
-Batuk rejan
-Diare Demam Tifoid (penyakit tipes)
-Demam Berdarah Terkadang,
demam tinggi pada anak-anak disebabkan oleh penyakit infeksi bakteri yang serius seperti:
Meningitis infeksi meninges (selaput pelindung yang mengelilingi otak dan sumsum tulang
belakang)
Septicemia infeksi darah Pneumonia peradangan pada jaringan paru-paru, yang biasanya
disebabkan oleh infeksi
Sangat penting untuk diingat bahwa penyebab yang berpotensi serius itu relatif jarang. Suhu
anak juga dapat meningkat ketika akan tumbuh gigi, setelah vaksinasi atau imunisasi, atau
ketika kurang minum dan kelelahan.

6. Tanda-tanda vital normal pasien?

Nama : Khoirunisa
NIM : 2015730072
Tanda tanda Vital normal pada pasien
Usia (tahun)
Denyut arteri
(kali/menit)
Pernapasan
(kali/menit)
TD sistolik
(mmHg)

<1
110-16

2-5
95-140

5-12
80-120

>12
60-100

30-40

25-30

20-25

15-20

70-90

80-100

90-110

100-120

7. Bagaimana anamnesis secara sistematik?


Nama : Muh. Hamyasa Hamdan
NIM : 2015730086

Anamnesis yang baik terdiri dari identitas,keluhan utama,riwayat penyakit


sekarang,riwayat penyakit dahulu,riwayat obstetric dan ginekologi (khusus wanita),riwayat
penyakit keluarga,lalu anamnesis berdasarkan sistem organ dan anamnesis pribadi.
A. Identitas
Identitas meliputi nama lengkap pasien,umur atau tanggal lahir,jenis
kelamin,nama orang tua atau suami atau isteri atau penanggung
jawab,alamat,pendidikan,pekerjaan,suku bangsa dan agama.
Identitas perlu ditanyakan untuk memastikan bahwa pasien yang dihadapi adalah
benar pasien yang dimaksud.
Selain itu identitas ini perlu untuk data penelitian,asuransi dan lain sebagainya.
B. Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan pasien sehingga membawa pasien
pergi ke dokter atau mencari pertolongan.
Dalam menuliskan keluhan utama,harus disertai dengan indikator waktu,berapa
lama pasien mengalami hal tersebut.
Contoh:Buang air besar encer seperti cucian beras sejak 5 jam yang lalu.
C. Riwayat Penyakit Sekarang

Riwayat penyakit sekarang adalah cerita yang kronologis,terinci dan jelas


mengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum sakit sampai pasien datang
berobat.
Keluhan utama ditelusuri untuk menentukan penyebab.
Dalam melakukan anamnesis diusahakan mendapatkan data data sebagai berikut:
1. Waktu dan lamanya keluhan berlangsung
2. Sifat dan beratnya serangan
3. Lokasi dan penyebarannya
4. Hubungannya dengan waktu
5. Hubungannya dengan aktivitas
6. Keluhan yang menyertai
7. Apakah baru pertama kali atau sudah berulang kali
8. Faktor risiko dan pencetus serangan
9. Apakah ada saudara sedarah yang menderita keluhan yang sama
10. Riwayat perjalanan ke daerah endemis untuk penyakit tertentu
11. Perkembangan penyakit
12. Upaya yang telah dilakukan
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan antara penyakit
yang diderita dengan penyakitnya sekarang,tanyakan pula apakah pasien pernah
mengalam kecelakaan,menderita penyakit berat dan manjalani perawatan di
RS,operasi tertentu,riwayat alergi obat dan makanan.
E. Riwayat Obstetri
Riwayat obstetric ini harus ditanyakan kepada semua pasien wanita.
Harus ditanyakan mengenai menstruasinya,kapan menars,apakah teratur atau
tidak,disertai nyeri atau tidak,juga riwayat kehamilan,persalinan,dan keguguran.
F. Anamnesis sistem organ
Anamnesis sistem organ bertujuan mengumpulkan data data positif dan negative
yang berhubungan dengan penyakit yang diderita pasien berdasarkan sistem
organ yang terkena.
1. Kepala
2. Mata
3. Telinga
4. Hidung
5. Mulut
6. Tenggorok
7. Leher
8. Jantung
9. Paru
10. Gastrointestinal
11. Saluran kemih
12. Alat kelamin
13. Payudara
14. Neurologis
15. Psikologis

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

sefalgia,vertigo,nyeri sinus,dll
visus,diplopia,fotofobia
pendengaran
pilek,obstruksi,epitaksis
geligi,stomatitis
:
nyeri menelan,susah menelan
pembesaran gondok,KGB
sesak napas,hipertensi
batuk,dahak
nafsu makan,defekasi,mual
nokturia,dysuria
fungsi seksual
perdarahan,discharge
:
kesadaran,dll
:
Psikologis pasien

16. Kulit
:
17. Endokrin
:
18. Muskuloskeletal :

gatal,infeksi
struma,tremor
nyeri sendi,nyeri otot,nyeri tulang

G. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga


Penting untuk mencari kemungkinan penyakit herediter,familial,atau penyakit
infeksi.
H. Riwayat Pribadi
Riwayat pribadi meliputi data-data social,ekonomi,pendidikan,dan kebiasaan.
8. Bagaimana pembuatan anamnesis umum pada anak?
Nama: Ariadini Cintya Nurrachmah
NIM : 2015730015
ANAMNESIS pada anak
I.
Definisi: pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara
Autoanamnesis: langsung ke pasien
Aloanamnesis : semua keterangan diperoleh selain dari pasiennya sendiri
Orang tua
Wali
Keterangan dari dokter yang merujuk
Aloanamnesis dilakukan apabila pasien anak belum bisa atau belum lancar berbicara.
II.

III.

Teknik anamnesis
1. Ciptakan suasana kondusif agar orang tua atau pasien dapat mengemukakan
keadaan pasien dengan spontan dan wajar menyapa/memberi salam kepada
penderita/keluarga, memperkenalkan diri, meminta izin untuk melakukan
anamnesis dan memeriksa.
2. Pemeriksa harus bersikap empatik dan menyesuaikan diri dengan keadaan sosial,
ekonomi dan pendidikan, serta emosi orang yang diwawancara jangan
memakai istilah yang mungkin tidak dimengerti oleh keluarga
3. Anamnesis dilakukan dengan wawancara secara tatap muka
4. Keberhasilan anamnesis bergantung pada kepribadian, pengalaman dan
kebijakan pemeriksa
5. Pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa sebaiknya tidak sugestif dan sedapat
mungkin dihindari pertanyaan yang jawabannya ya atau tidak
Langkah-langkah anamnesis
1. Identitas pasien
a. Jenis kelamin:
Guna: identitas dan penilaian data pemeriksaan klinis
b. Nama Orang tua
Guna: agar tidak keliru dengan orang lain
c. Alamat

2.
3.

4.
5.
6.
7.
IV.

Guna: agar dapat dihubungi, untuk kunjungan rumah, mempunyai arti


epidemiologis
d. Umur/pendidikan/pekerjaan Orang tua
Guna; identitas,,menggambarkan keakuratan data,dapat ditentukan pola
pendekatan anamnesis
e. Agama & suku bangsa
Guna: memantapkan identitas, berhubungan dengan perilaku tentang
kesehatan & penyakit
Keluhan utama dan keluhan tambahan
Riwayat perjalanan penyakit sekarang
a. Disusun cerita yg kronologis, terinci dan jelas sejak sebelum terdapat
keluhan sampai ia berobat
b. Bila pasien telah berobat sebelumnya tanyakan kapan,kepada siapa, obat
apa yg diberikan dan bagaimana hasilnya
c. Perlu ditanyakan perkembangan penyakit, kemungkinan terjadinya
komplikasi, adanya gejala sisa, bahkan juga kecacatan
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat pasien dalam kandungan ibu
Riwayat kelahiran
Riwayat makanan, imunisasi, riwayat TK & keluarga

Hal-hal berikut perlu diketahui mengenai keluhan atau gejala


1. Lamanya keluhan berlangsung
2. Bagaimana sifat terjadinya gejala:
Mendadak/perlahan-lahan/terus menerus/berupa bangkitan/hilang
timbul/berhubungan dg waktu
3. Keluhan lokal dirinci lokalisasi dan sifatnya:
4. Menetap/menjalar/menyebar/sifat penyebarannya/berpindah
5. Berat-ringannya keluhan dan perkembangannya
Menetap/cenderung bertambah berat/cenderung berkurang
6. Terdapatnya hal yg mendahului keluhan
7. Apakah keluhan tersebut pertama kali atau berulang
8. Apakah ada saudara atau tetangga menderita yg sama
9. Upaya yang telah dilakukan

Keluhan demam yang perlu ditanyakan:


a. Lama demam
b. Apakah timbulnya mendadak, remiten,intermitten,kontinu
c. Apakah terutama terjadi pada malam hari, atau berlangsung beberapa hari
kemudian menurun lalu naik lagi dsb
Apakah pasien menggigil, kejang, kesadaran menurun, meracau, menggigau, mencret,
muntah, sesak nafas, terdapatnya manifestasi perdarahan

9. Bagaimana pemeriksaan fisis normal secara umum?


Nama : Imam Dwi Pamungkas
NIM : 2015730058
Pemeriksaan fisis normal secara umum yaitu :

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskukltasi

(Melihat).
(Meraba).
(Mengetuk).
(Memeriksa pasien dengan Stetoskop).

10. Bagaimana pemeriksaan fisis yang mendukung anamnesis?


Nama : Khoirunisa
NIM : 2015730072
1. Keadaan umum
Sebelum pemeriksaan fisis, dapat diperhatikan bagaimana keadaan umum pasien
melalui ekspresi wajahnya, gaya berjalannyadan tanda spesifik lain yang segera
tampak begitu kita melihat pasien.
2. Kesadaran
Bisa di periksa secara inspeksi dengan melihat reaksi pasien yang wajar terhadap
stimulus visual, auditorik maupun taktil.
a. Tingkat kesadaran
1) Kompos mentis, sadar sepenuhnya baik terhadap dirinya maupun terhadap
lingkungannya.
2) Apatis, keadaan dimana pasien tampak segan dan acuh tak acuh terhadap
lingkungannya.
3) Deliriu, penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik dan siklus tidur
bangun yang terganggu.
b. Sinkop
Penurunan kesadaran sementara yang biasanya berhubungan dengan penurunan
aliran darah di otak.
3. Tanda tanda Vital
a. Suhu
b. Tekanan darah
c. Nadi
d. Frekuensi pernapasan
4. Tanda rangsang manigeal
Perangsangan manigeal dapat terjadi bila selaput otak meradang atau terdapat benda
asing di ruang subaraknoid.

5. Bagian tubuh lainnya


a. Kulit
b. Kepala dan wajah
c. Leher
d. payudara
11. Bagaimana cara mengambil suatu kesimpulan tentang penyakit yang mungkin
terjadi pada skenario?
Nama : Chyntia Septiana Putri
NIM : 2015730023
kesimpulan tentang penyakit yang terdapat pada skenario itu didapat dari kesimpulan
anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang. pemeriksaan penunjang dapat
dilakukan dengan cara pemeriksaan laboraturium contoh nya pemeriksaan hematologi.

12. Apa pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menentukan diagnosis kerja
berdasarkan skenario?
Nama : M. Tegar Bimawan
NIM : 2015730094
1 .DIAGNOSIS SERO IMUNOLOGI
Pemeriksaan serologis dapat bermanfaat pada seorang pasien demam belum
terdiagnosis.biasanya diperlukan dua spesimen darah untuk pemerriksaan ini.hal ini berguna
untuk interpetasi titer serologik.kenaikan titer sebesar 4 kali atau lebih mempunyai arti yang
sangat besar untuk dapat menentukan kemungkinan penyebab penyakit.
2.MIKROBIOLOGI
Isolasi kuman penyebab infeksi merupaka kriteria diagnosis utama pada pasien yang
tersangka demam karena menderita infeksi.pengambilan darah untuk kultur mikroorganisme
harus dilakukan secara aseptik dengan mengambil sekitar 10 ml yang kemudian dilarutkan
dalam media masing masing dapat menumbuhkan kuman aerob dan anaerob.sebaiknya usaha
untk mengambil darah untuk mengisolasi kuman dilaksanakan beberapa kali pada hari pertma
dan selalu harus dipegang prinsip pengambilan yang sesteril mungkin.selain kultur
darah,mikroorganisme dalam urin juga penting,dalam hal ini harus dijaga cara pengambilan
sampel yang representatiff.semua sampel harus dibawa ke laboratorium dan harus segera
dikultur.isolasi virus biasanya dimbil dari sekret hidung,usap tenggorok atau sekresi
bronkial.untuk TBC diperlukan pemeriksaan sputum minimal 2 hari berturut turut.untuk
infeksi saluran cerna pemeriksaan mikroorganisme dari fases diperlukan untuk memantau
spektrum kuman penyebab.

3.HEMATO KIMIA
Dengan meluasnya spectrum penyakit virus dewasa kini dan karena pengaruh
urbanisasi,globalisasi,maupun lingkungan yang kurang memadai lebih memungkinkan pasien
mengalami demam karena terjangkit infeksi virus atau bakteri yang penatalaksanaanya
berbeda total.salah satu pengukuranyang dapat dilaksanakan dalam tahap awal adalah
pemeriksaan hematologis yang pada infeksi bakteri akut dapat menunjukan pergeseran hitung
jenis ke kiri dengan atau tanpa leukositas.bila keadaan ini tidak dapat dijumpai dan kita tetap
ingin mmembedakan antara virus dan bakteri dapat dilakukan pemeriksaan C-reaktif protein
(CRP)yang dapat,meningkat lebih dari 10 kali pada infeksi bakteri akut.kenaikan ini masih
perlu dibedakan dengan atritis dimana keluhan pada sendi dominan.pemeriksaan
prokalsitonin dapat digunakan bila diduga terdapat sepsis.pemeriksaan bio kimia selanjutnya
dapat membantu dengan mengukur kadarserum kalsium yang dapat meningkat pada
sarkodosis dan beberapa karsinomatis.selanjutnya pada penyakit hati dapat diperiksa enzim
SGOT/SGPT/GAMA GT yangdapat memberi petunjuk mengenai fungsi sel hati.selanjutnya
tes fungsi hati lainya yang dapat diperiksa ila terdapat kelainan pada nilai enzim enzim
tersebut.
13. Bagaimana tata laksana gejala sakit demam secara umum ?
Nama : Chyntia Septiana Putri
NIM : 2015730023
untuk tata laksana nya itu ada 2 yaitu medikamentosa dan non medikamentosa untuk yang
medikamentosa pasien perlu diberi antiemetik, antipiretik, antibiotik, dan tata laksana
pencegahan dehidrasi. dan obat obat yang diberikan harus sesuai dengan usia pasien dan
dosis yang tepat untuk pasien tersebut. contoh nya : parasetamol 375-500mg dan untuk tata
laksana non medikamentosa adalah dengan menghimbau agar pasien banyak minum air putih
dan beristirahat total.

KESIMPULAN
Demam adalah peningkatan suhu diatas normal (36,5-37,2oC) yang dapat diakibatkan
karena faktor infeksi. Demam terjadi karena adanya suatu zat yang dikenal dengan nama
pirogen. Pirogen adalah zat yang dapat menyebabkan demam. Pirogen terbagi dua yaitu
pirogen eksogen adalah pirogen yang berasal dari luar tubuh pasien. Jenis lain dari pirogen
adalah pirogen endogen yang merupakan pirogen yang berasal dari dalam tubuh pasien.
Anamnesis yang baik harus secara sistematik dan terurut dimulai dari identitas pribadi
pasien hingga riwayat pribadi pasien. Selain anamnesis diperlukan juga pemeriksaan fisis
untuk mendukung anamnesis seperti inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi. Untuk menambah
keakuratan hasil diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan penunjang (bila diperlukan).

DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Idris dkk.2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta: Interna Publishing
Dalal, S., and Zhukovsky D.S., 2006. Pathophysiology and Management of Fever.J Support
Oncol., 2006 (4), 916.
Dinarello, C.A., and Gelfand, J.A., 2005. Fever and Hyperthermia. In:Kasper,
D.L., et. al., ed. Harrisons Principles of Internal Medicine. 16th.Singapore: The McGrawHill Company, 104-108.

Anda mungkin juga menyukai