Modul Analisis Kesalahan Berbahasa
Modul Analisis Kesalahan Berbahasa
Modul Analisis Kesalahan Berbahasa
Kegiatan Belajar 1
KESALAHAN BERBAHASA
1. Pengertian Kesalahan Berbahasa
Pembahasan tentang kesalahan berbahasa merupakan masalah yang tidak
sederhana, tetapi bisa juga menjadi tidak ada masalah yang harus dibahas dalam
kesalahan berbahasa. Oleh karena itu, anda harus mengetahui terlebih dahulu
tentang pengertian kesalahan berbahasa. Tidak mungkin anda mengerti kesalahan
berbahasa apabila anda tidak memiliki pengetahuan atau teori landasan tentang
hal tersebut. Tidak mungkin anda memiliki pengetahuan atau teori landasan
tentang kesalahan berbahasa apabila anda tidak pernah mempelajari tentang itu.
Tidak mungkin anda tidak mempelajari hal itu apabila anda ingin mengetahui dan
memiliki teori landasan tentang kesalahan berbahasa.
Istilah kesalahan berbahasa memiliki pengertian yang beragam. Untuk itu,
pengertian kesalahan berbahasa perlu diketahui lebih awal sebelum kita
membahas tentang kesalahan berbahasa. Corder (1974) menggunakan 3 (tiga)
istilah untuk membatasi kesalahan berbahasa: (1) Lapses, (2) Error, dan (3)
Mistake. Bagi Burt dan Kiparsky dalam Syafiie (1984) mengistilahkan kesalahan
berbahasa itu dengan goof, goofing, dan gooficon. Sedangkan Huda (1981)
mengistilahkan kesalahan berbahasa itu dengan kekhilafan (error). Adapun
Tarigan (1997) menyebutnya dengan istilah kesalahan berbahasa. Baiklah anda
perlu mengetahui pengertian istilah-istilah tersebut.
Lapses, Error dan Mistake adalah istilah-istilah dalam wilayah kesalahan
berbahasa. Ketiga istilah itu memiliki domain yang berbeda-beda dalam
memandang kesalahan berbahasa. Corder (1974) menjelaskan:
1) Lapses
Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk
menyatakan sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan
selengkapnya. Untuk berbahasa lisan, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan
slip of the tongue sedang untuk berbahasa tulis, jenis kesalahan ini
Mistake adalah kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih
Tarigan, Guntur H. (1988). Pengajaran Pemerolehan Bahasa. Bandung: Angkasa.
kata atau ungkapan untuk suatu situasi tertentu. Kesalahan ini mengacu
94
Jadi, kekhilafan adalah hasil atau implikasi dari kreativitas, bukan suatu kesalahan
Intonasi
berbahasa.
Jangka
Jeda
(siswa) dalam proses pemerolehan dan pembelajaran bahasa kedua. Hal itu
Kaidah Grafemis
Kluster
: gugus
Labialisasi
bukanlah sesuatu yang semata-mata harus dihindari, melainkan sesuatu yang perlu
Langue
Nada
Parole
1) kekhilafan berguna untuk umpan balik (feedback), yakni tentang seberapa jauh
Pungtuasi
: tanda baca
jarak yang harus ditempuh oleh anak untuk sampai kepada tujuan serta hal apa
Palatalisasi
Proses
Kekhilafan adalah suatu hal yang wajar dan selalu dialami oleh anak
- Artikulasi
- Fonasi
: proses pengucapan
Realisasi Fonem
fonologis
merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh anak untuk pemerolehan
Ritme
Realisasi Striktur
Stratum Suku Kata : vokal atau kombinasi vokal dan konsonan dalam kata
Tekanan
Daftar Pustaka
93
- Suprasegmental
nada
Bunyi
6) dengan media apa (tatap muka, telepon, surat, koran, buku, media
- Akustis
- Distingtif
Ciri Prosodi
: ciri-ciri Suprasegmental
Deretan
- Fonem
- Konsonan
- Vokal
Diftong
: vokal rangkap
Distribusi
sesuai
- Fonem
berkomunikasi dan kaidah kebahasaan yang ada dalam bahasa Indonesia. Berarti,
- Konsonan
- Vokal
komunikasi bukan bahasa Indonesia yang benar dan berada di luar kaidah
Fonetik
kebahasaan yang ada dalam bahasa Indonesia bukan bahasa Indonesia yang baik.
Fonem
Fonemik
Indonesia, secara lisan maupun tertulis, yang berada di luar atau menyimpang dari
Fonotaktik
Fonemisasi
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang
Grafemik
Gugus
Gejala diasistem
Glotalisasi
Grafemis
tersebut,
yakni:
faktor-faktor
penentu
Menurut Tarigan (1997), ada dua istilah yang saling bersinonim (memiliki
makna yang kurang lebih sama), kesalahan (error) dan kekeliruan (mistake) dalam
pengajaran bahasa kedua. Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa yang
menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu. Sementara itu
kekeliruan adalah penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang
berlaku dalam bahasa itu namun tidak dipandang sebagai suatu pelanggaran
berbahasa. Kekeliruan terjadi pada anak (siswa) yang sedang belajar bahasa.
Kekeliruan berbahasa cenderung diabaikan dalam analisis kesalahan berbahasa
karena sifatnya tidak acak, individual, tidak sistematis, dan tidak permanen
(bersifat sementara). Jadi, analisis kesalahan berbahasa difokuskan pada kesalahan
grafemis
Homorgan
parameter
(Tarigan, 1997).
aksara
Grafologi
kedua
dengan
itu.
92
Kesalahan Berbahasa
Kekeliruan Berbahasa
1. Sumber
Kompetensi
2. Sifat
3. Durasi
Permanen
Temporer/sementara
4. Sistem Linguistik
Sudah dikuasai
Belum dikuasai
5. Produk
Penyimpangan kaidah
bahasa
Penyimpangan kaidah
bahasa
6. Solusi
Performasi
90% 100%
= Sangat Baik
80% 89%
= Baik
70% 79%
= Cukup Baik
0% 69%
= Kurang Baik
Kunci jawaban tes formatif ini adalah: 1.(a), 2.(d), 3.(a), 4.(d), 5.(c), 6.(a),
7.(b), 8.(c), 9.(d), dan 10.(a).
Glosarium
bahasa Indonesia, ada dua parameter yang dapat digunakan untuk menentukan
atau mengukur penyimpangan bahasa. Selanjutnya, anda akan mempelajari
kategori (jenis) kesalahan dalam berbahasa. Untuk itu, anda dapat melanjutkan
intervensi (tekanan) bahasa pertama (B1) terhadap bahasa kedua (B2). Kesalahan
Artikulasi
berbahasa yang paling umum terjadi akibat penyimpangan kaidah bahasa. Hal itu
Beban Fungsional
terjadi oleh perbedaan kaidah (struktur) bahasa pertama (B1) dengan bahasa
Fonem
kedua (B2). Selain itu kesalahan terjadi oleh adanya transfer negatif atau
Bunyi
- Segmental
91
c. menjelaskan kesalahan
pemilihan bahan ajar, serta cara pengajaran bahasa yang kurang tepat (Tarigan,
c. lafal lafal
b. sante santai
d. telepisi televisi
1997).
Burt, Dulay, maupun Krashen (1982) membedakan wilayah (taksinomi)
kesalahan berbahasa menjadi kesalahan atau kekhilafan:
1. taksonomi kategori linguistik;
2. taksonomi kategori strategi performasi;
6. Salah satu dari kata-kata berikut adalah memiliki kesalahan, kecuali pada
kata.
a. ber ekor
c. pe bawa
b. ber rubah
d. ter perdaya
c. meng-kam-bing-hi-tam-kan
b. menganak-tirikan
d. me-nganak-emas-kan
berikut.
Taksonomi kategori linguistik membedakan kesalahan berdasarkan
komponen bahasa dan konsisten bahasa. Berdasarkan komponen bahasa, wilayah
8. Kesalahan penggunaan fonem pada kata ini akibat proses peluluhan, misalnya
fonem yang tidak luluh diluluhkan.
a. memitnah
c. memfasihkan
b. memilemkan
d. memotokopi
9. Ini adalah contoh kata-kata bahasa Indonesia berada dalam kaidah yang benar.
a. menolong
c. kau akhiri
b. mengarang
d. diatas
c. baku tembak
b. dasa lomba
d. intra kurikuler
atau dihubungkan dengan proses kognitif pada saat anak (siswa) memproduksi
(merekonstruksi) bahasanya.
berikut.
90
yang sedang belajar bahasa dapat diketahui lebih awal. Dengan analisis kesalahan
berbahasa, hal itu dapat diketahui. Hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki
unsur bahasa yang diperlukan dalam suatu frase atau kalimat. Akibatnya
2. Penambahan (addition), penutur bahasa menambahkan satu atau lebih unsurunsur bahasa yang tidak diperlukan dalam suatu frase atau kalimat. Akibatnya
Tes Formatif
Petunjuk: Anda ditugaskan untuk mengerjakan tes formatif ini dengan cara
memilih salah satu (a, b, c, atau d) sebagai jawabannya.
4. Kesalahurutan (misordering), penutur menyusun atau mengurutkan unsurunsur bahasa dalam suatu konstruksi frase atau kalimat di luar kaidah bahasa
itu. Akibatnya frase atau kalimat itu menyimpang dari kaidah bahasa.
Berdasarkan taksonomi komparatif, kesalahan dibedakan menjadi 4
(empat) tataran kesalahan. Berikut adalah keempat jenis kesalahan berdasarkan
taksonomi komparatif.
1. Penyebab utama kesalahan berbahasa pada siswa yang sedang belajar bahasa
Indonesia, antara lain:
a. interferensi B1
c. interferensi B2
b. interaksi B2
d. internasionalisasi B1
a. komponen guru
b. komponen siswa
kedua (B2).
2. Kesalahan intralingual adalah kesalahan akibat perkembangan. Kesalahan
berbahasa bersumber dari penguasaan bahasa kedua (B2) yang belum
memadai.
3. Kesalahan ambigu adalah kesalahan berbahasa yang merefleksikan kesalahan
interlingual dan intralingual. Kesalahan ini diakibatkan kesalahan pada
tidak dapat dilacak dari B1 maupun B2. Misalnya: anak kecil yang mulia
a. mengumpulkan data
b. mengidentifikasi kesalahan
89
belajar berbicara dalam suatu bahasa, tidak sedikit tuturan (kata frase atau
Salah
Benar
anakasuhan
anak asuhan
anakdidikan
anak didikan
ayamaduan
ayam aduan
bebashambatan
bebas hambatan
binaragawan
bina ragawan
Benar
dianaktirikan
dianaktirikan
kesalahan bahasa yang menyebabkan seluruh tuturan atau isi yang dipesankan
dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis, menjadi tidak dapat dipahami.
Akibat frase ataupun kalimat yang digunakan oleh penutur berada di luar kaidah
dianak-tirikan
dihancur leburkan
dihancur-leburkan
dialih bahasakan
dialih-bahasakan
dibagi ratakan
anda dalam sajian sebelum ini. Penyimpangan bahasa yang dilakukan oleh para
dibagiratakan
dibagi-ratakan
pemberi tahuan
pemberi-tahuan
Rangkuman
Indonesia di sekolah, itulah sumber yang utama untuk analisis kesalahan bahasa
dalam sajian ini. Penyimpangan bahasa yang diukur berada pada tataran (wilayah)
dihindari atau dicaci maki melainkan sesuatu yang harus dipelajari. Penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah parameter atau alat ukur kesalahan
antara lain: fonem, diftong, kluster dan pemenggalan kata. Sumber kesalahan itu
terdapat pada tataran berikut.
Drs. Dian Indihadi, M.Pd.
88
2) Perulangan sebahagian
Tidak Dianjurkan
antara lain:
Salah
Benar
beraducepat
beradu cepat
4. Penyingkatan morfem men-, meny-, meng-, dan menge- menjadi n, ny, ng, dan
beralihnama
beralih nama
menganaksungai
menganak sungai
5. Perubahan morfem ber-, per-, dan ter- menjadi be-, pe-, dan te-.
dicacimaki
dicaci maki
dicampuraduk
dicampur aduk
pencucigudang
pencuci gudang
nge-.
10
87
Wali
Salah
Benar
9. Pemajemukan berafiksasi.
walihakim
wali hakim
walikota
wali kota
walinegara
wali negara
walinegeri
wali negeri
walirumah
wali rumah
Warna
Salah
Benar
warnaasli
warna asli
wamabunyi
warna bunyi
warnacempaka
warna cempaka
warnadelima
warna delima
warnasari
warna sari
11. Penghilangan kata oleh dalam frase verbal pasif (V pasif + oleh + A).
Ada beberapa cara yang biasa digunakan dalam perulangan kata majemuk.
Kata majemuk merupakan perpaduan dua kata atau lebih menjadi satu kata baru.
Perpaduan kata pembentuk kata majemuk itu ada yang sudah berpadu benar dan
ada pula yang dalam proses berpadu secara lengkap atau utuh. Kata majemuk
1. Penambahan preposisi di antara kata kerja dan objek dalam klausa aktif.
sebagian.
1) Perulangan seluruhnya.
Salah
Benar
besar-besar kecil
biji-biji mata
buah-buah hati
harta-harta benda
kaki-kaki tangan
86
11
Uji
Salah
Benar
ujicoba
uji coba
ujikadar
uji kadar
ujirasa
uji rasa
ujisusu
uji susu
d. Kalimat rancu.
ujipetik
uji petik
e. Kalimat ambigu.
Unjuk
Salah
Benar
unjukgaya
unjuk gaya
unjukgigi
unjuk gigi
unjukkerja
unjuk kerja
unjukmuka
unjuk muka
unjukrasa
unjuk rasa
Utang
Salah
Benar
utangbudi
utang budi
utangemas
utang emas
utangnyawa
utang nyawa
utangkepala
utang kepala
utangpiutang
utang piutang
Salah
Benar
wajiblatih
wajib latih
wajibmiliter
wajib militer
wajibpajak
wajib pajak
wajibsarjana
wajib sarjana
wajibbelajar
wajib belajar
12
85
(Ellis, 1986). Dalam proses itu, pembelajar (siswa) tidak mungkin menghindari
Tuna
Salah
Benar
tunabusana
tuna busana
tunakarya
tuna karya
tunanetra
tuna netra
tunarungu
tuna rungu
tunasusila
tuna susila
perbedaan yang terdapat dalam bahasa Indonesia dengan bahasa pertama (B1)
siswa. Kemudian, siswa melakukan transfer bahasa pertama (B1) terhadap bahasa
Turun
Salah
Benar
turundarah
turun darah
turunminum
turun minum
turunpangkat
turun pangkat
turunranjang
turun ranjang
turuntangan
turun tangan
Uang
Salah
Benar
uangjajan
uang jajan
uangmuka
uang muka
uangsemir
uang semir
uangsidang
uang sidang
uangsogok
uang sogok
bahasa pertama (B1) Jawa dan lokasi penelitian itu adalah SD Latihan SPG
Negeri malang. Dari penelitian itu diperoleh 4 (empat) wujud kekhilafan
Udang
Salah
Benar
udanggalah
udang galah
udangkarang
udang karang
udangkecepai
udang kecepai
udangkering
udang kering
udangwindu
udang windu
84
13
Tinggi
Salah
Benar
tinggicakap
tinggi cakap
kalimat bahasa Indonesia pada siswa berusia delapan tahun yang berbahasa
tinggjhari
tinggi hari
tinggihati
tinggi hati
tinggirejeki
tinggi rejeki
tinggisemampai
tinggi semampai
Indonesia;
b. menambahkan unsur-unsur linguistik yang tidak diperlukan dalam bahasa
Tolak
Indonesia;
c. menyusun unsur-unsur linguistik di luar kaidah bahasa Indonesia;
d. mengurutkan unsur-unsur linguistik di luar kaidah bahasa Indonesia.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sujai dkk (1986) tentang Pemakaian
Bahasa Indonesia di Lingkungan Masyarakat Tionghoa di Jawa Timur, ditemukan
5 (lima) tipe kesalahan atau kekhilafan berbahasa Indonesia. Penelitian itu
Salah
Benar
tolakangin
tolak angin
tolakbala
tolak bala
tolakbara
tolak bara
tolakpeluru
tolak peluru
tolakpinggang
tolak pinggang
merupakan sebuah analisis kesalahan bahasa Indonesia ragam tulis siswa kelas VI
SD warga negara Indonesia keturunan Cina (Tionghoa) di tiga kota Jawa Timur.
Tua
Salah
Benar
tuabangka
tua bangka
tuadagang
tua dagang
tuakampung
tua kampung
tuarenta
tua renta
tuarumah
tua rumah
Indonesia.
2. tipe
B;
kekhilafan
pengetahuan
(ketidakmampuan)
menaati
kaidah
kebahasaan.
3. tipe C; kekhilafan pada penafsiran terhadap kaidah bahasa yang diperoleh.
4. tipe D; kekhilafan pada penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang benar.
Tukang
Salah
Benar
tukangbesi
tukang besi
tukangbuah
tukang buah
tukangcopet
tukang copet
tataran sintaksis, adapun tipe E menempati peringkat paling rendah baik pada
tukangemas
tukang emas
tukanggigi
tukang gigi
Indonesia.
14
83
Temu
Salah
Benar
temukarya
temu karya
temumuka
temu muka
Indonesia ragam tulis mahasiswa di tiga IKIP di Jawa. Hasil penelitian itu antara
temuniaga
temu niaga
temuramah
temu ramah
ternyata ada 4 (empat) tataran yang menjadi sumbernya, yakni: (1) penghilangan
temuwicara
temu wicara
Tenggang
kaidah bahasa Indonesia. Selain itu, ditemukan kesalahan global dan kesalahan
Salah
Benar
tenggangrasa
tenggang rasa
tengganghati
tenggang hati
tenggangtangguh
tenggang tangguh
tenggangdaya
tenggang daya
tenggangwaktu
tenggang waktu
lokal dalam penyusunan kalimat, pemilihan dan penggunaan kata serta ejaan dan
tanda baca.
Parawansa (1981) mengadakan penelitian tentang interferensi morfologi
pada dwibahasawan anak usia sekolah dasar di daerah Kabupaten Gowa Propinsi
Sulawesi Selatan. Ternyata penelitian itu hasilnya bahwa tidak sepenuhnya
persamaan dan perbedaan struktur kedua bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa
Makasar) menjadi dasar peramalan bagi terjadinya interferensi morfologi pada
Terang
Salah
Benar
terangakal
terang akal
terargcuaca
terang cuaca
perbedaan struktur morfologi dari kedua bahasa itu, dan terjadi dalam tataran
teranghati
terang hati
keempat sistem morfologi, yakni: sistem nominal, verbal, adjektiva dan partikel.
teranghati
terang hati
terangtanah
terang tanah
Hasil lain yang ditemukan dari penelitian itu, menurut Parawansa (1981)
tipe interferensi morfologi pada kekhilafan bahasa anak terjadi pada tataran:
1. penggunaan unsur morfologi bahasa Makasar di dalam tuturan bahasa
Tertib
Indonesia (importansi).
Salah
Benar
tertibacara
tertib acara
tertibejaan
tertib ejaan
(substitusi).
tertibhukum
tertib hukum
tertibnikah
tertib nikah
tertiblalulintas
tertib lalulintas
82
15
Tahu
sikap guru terhadap interferensi bahasa Jawa pada bahasa Indonesia. Penelitian itu
Salah
Benar
dilaksanakan kepada 8423 guru yang tersebar di 738 buah Sekolah Negeri yang
tahuada
tahu ada
ada di Yogyakarta. Dari hasil penelitian diperoleh 2 (dua) sikap guru terhadap
tahuadat
tahu adat
interferensi bahasa pertama (B1 = bahasa Jawa) pada bahasa kedua (bahasa
tahubatas
tahu batas
Indonesia), yakni sikap positif dan sikap negatif. Sikap negatif merupakan sikapan
tahudiri
tahu diri
tahuberes
tahu beres
Tanda
guru) bahwa 35% guru yang mempunyai sikap positif terhadap interferensi bahasa
Salah
Benar
Jawa pada penggunaan bahasa Indonesia. Jadi, para guru (55%) tidak menyetujui
tandabaca
tanda baca
terhadap interferensi bahasa pertama (B1 = bahasa Jawa) terhadap bahasa kedua
tandabagi
tanda bagi
(B2 = bahasa Indonesia). Oleh karena itu, kekhilafan (kesalahan) berbahasa terjadi
tandahubung
tanda hubung
tatatertib
tata tertib
kedua).
tatausaha
tata usaha
Tebal
(B2). Dari penelitian itu, diperoleh simpulan bahwa penggunaan bahasa Indonesia
Salah
Benar
oleh anak (siswa) terjadi kesalahan akibat siswa menggunakan pengetahuan dan
tebalbibir
tebal bibir
tebalhati
tebal hati
tebalkulit
tebal kulit
Indonesia ragam tulis. Anda belum memperoleh bukti penelitian untuk ragam
teballidah
tebal lidah
bahasa Indonesia lisan dalam sajian ini. Oleh karena itu anda disarankan untuk
tebalmuka
tebal muka
Rangkuman
Dalam analisis kesalahan berbahasa dibahas masalah tentang kesalahan
bahasa (error) dan kekhilafan atau kekeliruan (mistake). Kesalahan bahasa
mengacu pada penyimpangan kaidah (struktur atau tata bahasa) bahasa yang baku.
Kekhilafan atau kekeliruan mengacu pada penyimpangan tataran strategi
performasi bahasa. Ukuran atau parameter penyimpangan untuk bahasa Indonesia
Salah
Benar
tanganbaju
tangan baju
tanganbesi
tangan besi
tangandingin
tangan dingin
tanganhampa
tangan hampa
tangankanan
tangan kanan
terjadi apabila penggunaan bahasa Indonesia itu tidak baik dan tidak benar.
16
81
Kekhilafan atau kekeliruan (mistake) selalu terjadi pada anak (siswa) yang
Sama
Salah
Benar
samakuat
sama kuat
memiliki sifat yang acak, tidak sistematis, tidak permanen (temporer) dan bersifat
samamudah
sama mudah
samarata
sama rata
samarupa
sama rupa
maka kekhilafan (kesalahan) itu terjadi pada (1) kategori linguistik, (2) kategori
samatinggi
sama tinggi
strategi performasi, (3) strategi komparatif, dan (4) kategori efek komunikasi.
Diakui bahwa interferensi dan intralingual bahasa pertama pada bahasa kedua
Suku
Salah
Benar
hal ini, kekhilafan atau kesalahan dalam bahasa Indonesia antara lain disebabkan
sukubangsa
suku bangsa
sukubunga
suku bunga
sukukata
suku kata
pengaruh antara bahasa pertama (B1) dan bahasa kedua (B2). Penggunaan sistem
sukucadang
suku cadang
bahasa tertentu pada bahasa lain disebut transfer. Bila transfer sistem itu
sukuemas
suku emas
transfer positif. Bila itu tidak mendukung dan memberikan kesulitan atau
Suka
Salah
Benar
pembelajar (siswa) mendapat kesulitan dalam belajar bahasa (B2) dan sekaligus
sukacita
suka cita
sukaduka
suka duka
sukahati
suka hati
pertama (B1) dalam penggunaan bahasa kedua (B2), dan sistem tersebut tidak
sukarela
suka rela
terdapat atau tidak sama dalam bahasa itu. Analisis kesalahan berbahasa adalah
sukaria
suka ria
cara untuk mendeskripsikan fenomena kesalahan dalam bahasa kedua (B2) atau
bahasa setelah bahasa pertama (B1).
Tahan
Salah
Benar
tahanharga
tahan harga
tahanlama
tahan lama
tahannapas
tahan napas
tahanpeluru
tahan peluru
tahanlapar
tahan lapar
tersebut.
80
17
Tes Formatif
Ringan
Petunjuk: Anda ditugaskan untuk mengerjakan tes formatif ini dengan cara
Salah
Benar
ringankaki
ringan kaki
ringankepala
ringan kepala
ringanmulut
ringan mulut
ringantangan
ringan tangan
ringantulang
ringan tulang
Rumah
Salah
Benar
rumahgadai
rumah gadai
rumahgadang
rumah gadang
rumahmakan
rumah makan
rumahsakit
rumah sakit
rumahtangga
rumah tangga
Sakit
Salah
Benar
sakithati
sakit hati
sakitjantung
sakit jantung
sakitkepala
sakit kepala
sakitkuning
sakit kuning
sakitperut
sakit perut
Salah
Salah
Benar
salahbaca
salah baca
salahdengar
salah dengar
salahpaham
salah paham
a. produk
c. sifat
salahsangka
salah sangka
b. solusi
d. sumber
salahtingkah
salah tingkah
18
79
Pandai
Salah
Benar
a. faktor sintaksis
c. faktor-faktor komunikasi
pandaibesi
pandai besi
b. unsur-unsur kebahasaan
d. wacana interaksi
pandaiemas
pandai emas
pandaikayu
pandai kayu
pandaiobat
pandai obat
pandaisilat
pandai silat
c. morfologi
b. fonologi
d. sintaksis
Patah
Salah
Benar
kecuali.
pataharang
patah arang
patahhati
patah hati
patahtulang
patah tulang
patahkemudi
patah kemudi
patahselera
patah selera
Pulang
a. sintaksis
c. morfologi
b. fonologi
d. semantik
Salah
Benar
pulangbalik
pulang balik
pulangkampung
pulang kampung
pulangkandang
pulang kandang
pulangpokok
pulang pokok
pulangkantor
pulang kantor
Benar
putusasa
putus asa
putusharapan
putus harapan
putusharga
putus harga
putusakal
putus akal
putusnapas
putus napas
78
19
Musim
90% 100%
= Sangat Baik
Salah
Benar
80% 89%
= Baik
musimbuah
musim buah
70% 79%
= Cukup Baik
musimhujan
musim hujan
0% 69%
= Kurang Baik
musimpanas
musim panas
musimtanam
musim tanam
musimbarat
musim barat
Naik
Salah
Benar
naikabnding
naik banding
naikdaun
naik daun
naikdarali
naik darah
naikhaji
naik haji
naikpitam
naik pitam
Kunci jawaban tes formatif ini adalah: 1.(d), 2.(b), 3.(a), 4.(d), 5.(a), 6.(c),
7.(a), 8.(d), 9.(c), dan 10.(a).
Daftar Pustaka
Alwasilah, A. Chaedar. (1985). Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.
Badudu, J.S. (1983). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.
Nasi
Dulay, Heidi; Burt, Marina; Krashen, Stephen, 1982. Language Two. Oxford:
Oxford University Press.
Salah
Benar
nasigoreng
nasi goreng
nasibungkus
nasi bungkus
nasitelur
nasi telur
Huda, Nuril. 1987. Hipotesis Input. Makalah disajikan dalam kuliah umum
jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Malang, 12
September 1987.
nasiuduk
nasi uduk
nasikuning
nasi kuning
Obat
20
Salah
Benar
obatangin
obat angin
obatbius
obat bius
obatkuat
obat kuat
obatnyamuk
obat nyamuk
obatrindu
obat rindu
77
Masuk
Salah
Benar
masukakal
masuk akal
masukangin
masuk angin
masukdesa
masuk desa
masukkerja
masuk kerja
masuksekolah
masuk sekolah
Mata
Salah
Benar
mataair
mata air
mataangin
mata angin
matabajak
mata bajak
matabisul
mata bisul
matakaki
mata kaki
Mati
Salah
Benar
matiangin
mati angin
matikutu
mati kutu
matiraga
mati raga
matirasa
mati rasa
matisyahid
mati syahid
Mulut
Salah
Benar
mulutkotor
mulut kotor
mulutmanis
mulut manis
mulutmeriam
mulut meriam
mulutsungai
mulut sungai
muluttajam
mulut tajam
76
21
Kegiatan Belajar 2
Luar
ANALISIS KESALAHAN
BERBAHASA INDONESIA
1. Batasan Analisis Kesalahan Berbahasa
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang sesuai
Salah
Benar
luarbiasa
luar biasa
luardalam
luar dalam
luarkepala
luar kepala
luarkota
luar kota
luamegeri
luar negeri
Mabuk
Salah
Benar
mabukasmara
mabuk asmara
mabukkepayang
mabuk kepayang
mabuklaut
mabuk laut
mabukdurian
mabuk durian
mabukombak
mabuk ombak
yang sedang mempelajari bahasa kedua (B2) tetapi juga dilakukan oleh siswa
Makan
(anak) yang sedang mempelajari bahasa pertama (B1). Oleh karena itu kesalahan
Salah
Benar
makanangin
makan angin
berbahasa, tetapi itu merupakan suatu proses yang mempengaruhi siswa dalam
makanduit
makan duit
makanliati
makan hati
makanjangat
makan jangat
makansuap
makan suap
Mandi
menggunakan bahasa pertama (B1). Untuk itu, kesalahan berbahasa terjadi akibat
Salah
Benar
interferensi dari bahasa pertama pada bahasa kedua. Jadi, ada keterhubungan
mandiangin
mandi angin
mandidarah
mandi darah
mandiuap
mandi uap
mandipeluh
mandi peluh
mandiombak
mandi ombak
22
75
Kerja
Pengajaran Bahasa
Salah
Benar
kerjabakti
kerja bakti
kerjalembur
kerja lembur
kerjapaksa
kerja paksa
kerjasama
kerja sama
kerjakeras
kerja keras
Pemerolehan Bahasa
Kedwibahasaan
Interferensi
Kurang
Salah
Benar
kurangadab
kurang adab
kurangajar
kurang ajar
kurangdarah
kurang darah
kurangmakan
kurang makan
kurangpikir
kurang pikir
U
m
p
a
n
B
a
l
i
k
Kesalahan Berbahasa
Lemah
Salah
Benar
lemahhati
lemah hati
fonologi, morfologi, kelompok kata, frase, klausa, kalimat, wacana, dan semantik.
lemahlembut
lemah lembut
lemahlunglai
lemah lunglai
lemahsemangat
lemah semangat
lemahsyahwat
lemah syahwat
Lepas
dibedakan menjadi (1) kesalahan berbahasa dan (2) kekeliruan berbahasa (error
Salah
Benar
lepasangin
lepas angin
lepasalandas
lepas landas
lepasmalu
lepas malu
lepaspantai
lepas pantai
lepastangan
lepas tangan
dan mistake). Hal itu tidak dapat dihindari terutama pada anak (siswa) yang
berada dalam proses pemberolehan dan pembelajaran bahasa (B2). Berdasarkan
sumbernya, kesalahan bahasa itu berada pada tataran antara lain: (1) linguistik
(kebahasaan), (2) kegiatan berbahasa, (3) jenis bahasa yang digunakan, (4)
penyebab kesalahan, dan (5) frekuensi kesalahan berbahasa (Tarigan, 1997).
Penyebab kesalahan berbahasa adalah kontak bahasa yang terjadi dalam diri
74
23
Kawin
Salah
Benar
kawincerai
kawin cerai
Apabila unsur-unsur bahasa yang ditransfer itu menjadikan siswa mudah dalam
kavvinlari
kawin lari
proses pemerolehan dan pengajaran bahasa maka itu disebut transfer positif.
kawinpaksa
kawin paksa
kawingantung
kawin gantung
dan salah dalam berbahasa maka itu disebut transfer negatif atau interferensi. Jadi
kawintamasya
kawin tamasya
Dalam kontak bahasa (B1 dan B2), terjadi transfer unsur-unsur bahasa.
Kembang
Salah
Benar
kembangbiak
kembang biak
kembanghati
kembang hati
kembangkempis
kembang kempis
kembangkuncup
kembang kuncup
kembangtengkuk
kembang tengkuk
Kepala
1. Tujuan
Salah
Benar
kepalabagian
kepala bagian
kepaladaerah
kepala daerah
kepaladesa
kepala desa
kepaladingin
kepala dingin
kepalakampung
kepala kampung
penekanan
bahan
pembelajaran
berdasarkan
temuan
Keras
Salah
Benar
kerashati
keras hati
keraskepala
keras kepala
keraslaku
keras laku
a. memilih metode penyajian yang sesuai dengan tujuan dan bahan ajar;
keraslidah
keras lidah
kerasmulut
keras mulut
24
73
Jago
Salah
Benar
jagobalap
jago balap
jagogelut
jago gelut
jagolari
jago lari
jagotinju
jago tinju
jagotembak
jago tembak
5. Penilaian Pembelajaran
Salah
Benar
jatuhcinta
jatuh cinta
jatuhharga
jatuh harga
jatulihati
jatuh hati
jatuhmerk
jatuh merk
jatulimiskin
jatuh miskin
Juru
dihindari, melainkan fenomena yang dapat dipelajari. Oleh karena itu, analisis
Salah
Benar
jurubahasa
juru bahasa
1) Sebagai umpan balik (feedback) bagi guru dalam menentukan tujuan, bahan
jurubayar
juru bayar
jurubicara
juru bicara
jurugambai
juru gambar
jurumudi
juru mudi
Kapal
Salah
Benar
kapalkeruk
kapal keruk
kapalperang
kapal perang
kapalpesiar
kapal pesiar
berbahasa dapat dicapai secara optimal dan pengajaran bahasa dapat memprediksi
kapalselam
kapal selam
kapaludara
kapal udara
72
25
Hukum
Salah
Benar
hukumgantung
hukum gantung
hukummati
hukum mati
hukumpancung
hukum pancung
hukumtembak
hukum tembak
hukumpecat
hukum pecat
Ibu
Salah
Benar
ibuangkat
ibu angkat
ibujari
ibu jari
ibukaki
ibu kaki
ibukota
ibu kota
ibupanah
ibu panah
1) Mengumpulkan data.
Ikat
Salah
Benar
ikatdagang
ikat dagang
ikattemas
ikat temas
ikatkepala
ikat kepala
ikatkolam
ikatpermata
Salah
Benar
indukberas
induk beras
indukjari
induk jari
indukkalimat
induk kalimat
induksemang
induk semang
indukkutang
induk kutang
26
71
Garis
4) Menjelaskan keadaan.
Salah
Benar
garisbujur
garis bujur
garishubung
garis hubung
kesalahan.
garislintang
garis lintang
garislengkung
garis lengkung
garislurus
garis lurus
Goyang
Salah
Benar
Memperbaiki kesalahan yang ada, mencari cara yang tepat untuk mengurangi
goyangkaki
goyang kaki
dan bila dapat menghilangkan kesalahan itu. Hal ini dapat dilakukan dengan
goyangkepala
goyang kepala
goyanglidah
goyang lidah
goyangpinggul
goyang pinggul
goyangdada
goyang dada
Hak
Salah
Benar
hakcipta
hak cipta
hakjawab
hak jawab
hakmilik
hak milik
hakpakai
hak pakai
hakpilih
hak pilih
Haus
Baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan dikaitkan dengan tataran fonologi. Dari
Salah
Benar
kombinasi kedua sudut pandang itu kita temukan aneka jenis kesalahan berbahasa.
hausbuku
haus buku
hausdahaga
haus dahaga
hausdarah
haus darah
dan kalimat. Di samping itu kesalahan berbahasa dalam bidang fonologi dapat
hauskuasa
haus kuasa
pula disebabkan oleh perubahan bunyi diftong menjadi bunyi tunggal atau fonem
hausuang
haus uang
tunggal.
70
27
burukmulut
buruk mulut
buruksangka
buruk sangka
dituliskan maka jadilah kesalahan berbahasa itu dalam bahasa tulis. Sekarang mari
kita perhatikan sebab, contoh, dan penjelasan sekilas mengenai kesalahan
berbahasa Indonesia dalam bidang fonologi tersebut.
Ada berbagai kesalahan berbahasa Indonesia dalam bidang fonologi.
Dalam setiap kesalahan berbahasa itu tersirat sebab atau penyebab kesalahan
berbahasa tersebut. Misalnya, kata akan diucapkan aken menunjukkan penyebab
kesalahan fonem /a/ diucapkan /e/. Kata keliru diucapkan keleru menunjukkan
Buta
Salah
Benar
butahati
buta hati
butahuruf
buta huruf
butapolitik
buta politik
butawarna
buta warna
penyebab kesalahan fonem /i/ diucapkan /e/. Kata kalau diucapkan kalo
Cuci
Salah
Benar
diucapkan sebagai /o/. Hal yang hampir sama terdapat pula dalam pengucapan
cucigudang
cuci gudang
aktif menjadi aktiv, variasi menjadi fariasi, ubah menjadi obah, stasiun menjadi
cucimuka
cuci muka
stasion, pantai menjadi pante, dahsyat menjadi dahsat, tega menjadi tega.
cucimulut
cuci mulut
Penyebab lain dalam kesalahan berbahasa Indonesia pada bidang fonologi ini
cucicetak
cuci cetak
adalah penghilangan atau penambahan fonem tertentu. Misalnya, kata gaji, sila,
cucitangan
cuci tangan
dan biji diucapkan dan dituliskan menjadi gajih, silahkan, dan bijih (besi). Atau
kata hilang, haus, dan hembus diucapkan dan dituliskan menjadi ilang, aus, dan
Daya
embus.
Salah
Benar
dayadorong
daya dorong
fonologi tersebut di atas masih dijumpai jenis kesalahan dan penyebab kesalahan
dayapikir
daya pikir
dayatahan
daya tahan
mengucapkan kelompok kata atau kalimat. Kesalahan lain dalam penekanan kata
dayatarik
daya tarik
dalam kalimat. Misalnya tekanan kata dijatuhkan pada suku pertama setiap kata;
dayajuang
daya juang
atau sebaliknya, tekanan kata dalam kalimat dijatuhkan pada suku akhir setiap
kata.
Pengucapan dan penulisan tidak selalu sejalan dalam bahasa Indonesia.
Hal ini terbukti dalam pemenggalan kata. Bila bahasa ujaran yang dijadikan
patokan maka kata belajar dapat dipenggal menjadi bela-jar, be-lajar, atau be-lajar. Ternyata pemenggalan itu salah. Seharusnya kata belajar dipenggal menjadi
28
Doa
Salah
Benar
doamalam
doa malam
doapagi
doa pagi
doarestu
doa restu
doatobat
doa tobat
doaselamat
doa selamat
69
besarkalang
besar kalang
besarkepala
besar kepala
besarmulut
besar mulut
Biang
Salah
Benar
biangcuka
biang cuka
biangjari
biang jari
biangkeladi
biang keladi
biangkeringat
biang keringat
biangtangan
biang tangan
4.1.1
Misalnya:
Bibir
Salah
Benar
bibirbelanga
bibir belanga
bibircangkir
bibir cangkir
bibircawan
bibir cawan
bibirjalan
bibir jalan
bibirsumur
bibir sumur
4.1.2
Salah
Seharusnya
akn
akan
harp
harap
garm
garam
pinjm
pinjam
segr
segar
Buah
Salah
Seharusnya
aer
air
faseh
fasih
endah
indah
Salah
Benar
endonesia
indonesia
buahbaju
buah baju
elmu
ilmu
buahbetis
buah betis
buahcakap
buah cakap
buahcatur
buah catur
buahkalam
buah kalam
4.1.3
Buruk
Salah
Seharusnya
ke mana
k mana
dengan
dngan
Salah
Benar
berapa
brapa
burukambil
buruk ambil
teman
tman
burukhati
buruk hati
sembilan
smbilan
buruklaku
buruk laku
68
29
4.1.4
4.1.5
balikkarah
balik arah
Misalnya:
baliknama
balik nama
Salah
Seharusnya
balikrujuk
balik rujuk
pka
peka
balikbelakang
balik belakang
tga
tega
mga
mega
Bebas
lngah
lengah
Salah
Benar
lmbang
lembang
bebasbea
bebas bea
bebasbeca
bebas beca
bebashambatan
bebas hambatan
bebasrahasia
bebas rahasia
bebastugas
bebas tugas
4.1.6
Salah
Seharusnya
belot
belut
burong
burung
Belah
joang
juang
Salah
Benar
ketrok
ketruk
belahbatang
belah batang
obros
obrus
belahbetung
belah betung
belahbuluh
belah buluh
belahdada
belah dada
belahketupat
belah ketupat
4.1.7
Salah
Seharusnya
kukuh
kokoh
Berat
kukul
kokol
Salah
Benar
kukut
kokot
beratanak
berat anak
puhun
pohon
beratjodoh
berat jodoh
ubat
obat
beratkaki
berat kaki
beratkepala
berat kepala
Misalnya:
beratlidah
berat lidah
Salah
Seharusnya
pante
pantai
pete
petai
sante
santai
Besar
30
Salah
Benar
besarcakap
besar cakap
besarhati
besar hati
67
alihlangkah
alih langkah
lante
lantai
alihkecek
alih kecek
gade
gadai
alihnama
alih nama
alihteknologi
alih teknologi
4.1.8
Ambil
Salah
Seharusnya
Salah
Benar
otodidak
autodidak
ambilalih
ambil alih
otofon
autofon
ambilbagian
ambil bagian
atograf
autograf
ambilberat
ambil berat
otografi
autografi
ambilhati
ambil hati
otokrasi
autokrasi
ambilpusing
ambil pusing
4.1.9
Anak
Salah
Benar
anakasuh
anak asuh
anakbenua
anak benua
anakbuah
anak buah
anakbukit
anak bukit
anakistri
anak istri
Salah
Seharusnya
kueh
kue
sepedah
sepeda
sayah
saya
silahkan
silakan
gajih
gaji
Ayam
Salah
Benar
ayamsabung
ayam sabung
ayamsayur
ayam sayur
ayamkampung
ayam kampung
ayamgoreng
ayam goreng
ayampanggang
ayam panggang
Misalnya:
Salah
Seharusnya
pait
pahit
tau
tahu
utan
hutan
jait
jahit
liat
lihat
Balik
Salah
Benar
Misalnya:
balikadab
balik adab
Salah
Seharusnya
siar
syiar
66
31
sukur
syukur
Supra
siwa
syiwa
Salah
Benar
samsu
syamsu
supra segmental
suprasegmental
sal
syal
supra molekuler
supramolekuler
supra nasional
supranasional
supra insus
suprainsus
supra natural
supranatural
Seharusnya
pendidi?an
pendidikan
kemasu?an
kemasukan
kedudu?an
kedudukan
proses penyatuan. Selama proses ini belum selesai maka kata majemuk itu ditulis
kebanya?an
kebanyakan
terpisah.
kelaya?an
kelayakan
4.2.9
Salah
Benar
adupenalti
adu penalti
anakbawang
anak bawang
baliknama
balik nama
Salah
Seharusnya
ibukota
ibu kota
ase
ace
(AC)
jurumasak
juru masak
asese
acece
(ACC)
tese
tece
(TC)
wese
wese
(WC)
hese el
haseel
(HCL)
Kata majemuk yang ditulis terpisah ini mempunyai ciri tertentu. Biasanya
salah satu unsur pembentuk kata majemuk itu adalah kata-kata yang tertulis
berikut ini.
Adu
Seharusnya
aktip
aktif
negatip
negatif
positip
positif
lapal
lafal
pakultas
fakultas
Salah
Benar
aducepat
adu cepat
adukening
adu kening
adulari
adu lari
adulidah
adu lidah
adutenaga
adu tenaga
Alih
32
Salah
Benar
alihbahasa
alih bahasa
65
mikro elemen
mikroelemen
mikro film
mikrofilm
Pramu
Salah
Benar
pramu gari
pramugari
pramu niaga
pramuniaga
pramu saji
pramusaji
pramu wisma
pramuwisma
pramu ria
pramuria
Salah
Seharusnya
pariasi
variasi
telepisi
televisi
Nopember
November
pak
vak
permak
vermak
Proto
Salah
Benar
proto tipe
prototipe
proto plasma
protoplasma
proto sejarah
protosejarah
proto vitamin
protovitamin
proto nopia
protonopia
Salah
Seharusnya
jakat
zakat
jabur
zabur
jaitun
zaitun
jakar
zakar
jaman
zaman
Misalnya:
Salah
Benar
psiko linguistik
psikolinguistik
psiko sastra
psikosastra
psiko analisis
psikoanalisis
psiko somatik
psikosomatik
psiko terapi
psikoterapi
Ultra
Seharusnya
sabah
zabah
asas
azas
sat
zat
sending
zending
fatsal
fatzal
Salah
Benar
ultra modern
ultramodern
ultra mikroskopik
ultramikroskopik
ultra violet
ultraviolet
ultra ungu
ultraungu
ultra marin
ultramarin
Salah
Misalnya:
64
Salah
Seharusnya
malum
maklum
tida
tidak
bapa
bapak
33
rayat
rakyat
infra molekuler
inframolekuler
baso
bakso
infra spesifik
infraspesifik
infra sonik
infrasonik
Inter
Salah
Seharusnya
hawatir
khawatir
ahlak
akhlak
halayak
khalayak
ahlan
akhlan
ahir
akhir
Salah
Benar
inter nasional
internasional
inter ferensi
interferensi
inter insuler
interinsuler
inter etnik
interetnik
inter aksi
interaksi
Misalnya:
Salah
Seharusnya
Salah
Benar
kwalifikasi
kualifikasi
intra molekul
intramolekul
kwalitas
kualitas
intra dermal
intradermal
kwartal
kuartal
intra bahasa
intrabahasa
kwarto
kuarto
intra kalimat
intrakalimat
kwesiioner
kuesioner
intra muskuler
intramuskuler
Maha
Misalnya:
Salah
Seharusnya
apotik
apotek
apotiker
apoteker
idiil
ideal
liwat
lewat
magnit
magnet
Salah
Benar
maha siswa
mahasiswa
maha kuasa
mahakuasa
maha guru
mahaguru
maha esa
mahaesa
maha raja
maharaja
Mikro
Salah
Benar
mikro organisme
mikroorganisme
mikro ekonomi
mikroekonomi
mikro bus
mikrobus
34
63
antar bangsa
antarbangsa
Salah
Seharusnya
antar kota
antarkota
mai-n
ma-in
antar negara
antarnegara
s-aat
sa-at
antar desa
antardesa
bua-h
bu-ah
maa-f
ma-af
taa-t
ta-at
Baku
Salah
Benar
baku hantam
bakuhantam
baku piara
bakupiara
baku pukul
bakupukul
baku rebut
bakurebut
baku tembak
bakutembak
Dasa
Salah
Seharusnya
bap-ak
ba-pak
bar-ang
ba-rang
Salah
Benar
sul-it
su-lit
dasa lomba
dasalomba
law-an
la-wan
dasa sila
dasasila
deng-an
de-ngan
dasa warsa
dasawarsa
dasa muka
dasamuka
dasa marga
dasamarga
Ekstra
Salah
Seharusnya
Salah
Benar
ma-ndi
man-di
ekstra parlementer
ekstraparlementer
so-mbong
som-bong
ekstra kordial
ekstrakordial
swa-sta
swas-ta
ekstra polasi
ekstrapolasi
ca-plok
cap-lok
ekstra versi
ekstraversi
A-pril
Ap-ril
ekstra aksi
ekstraaksi
Infra
Salah
Benar
Misalnya:
infra struktur
infrastruktur
Salah
Seharusnya
infra merah
inframerah
ins-tru-men
in-stru-men
62
35
ult-ra
ul-tra
Salah
Benar
inf-ra
in-fra
cinta-menyintai
cinta-mencintai
ba-ngkrut
bang-krut
cubit-menyubit
cubit-mencubit
be-ntrok
ben-trok
cari-menyari
cari-mencari
membuang-mbuang
membuang-buang
mengutik-utik
mengutik-ngutik
Misalnya:
Salah
Seharusnya
sempurna. Kata majemuk yang telah mengalami proses perpaduan seperti ini
maka-nan
makan-an
mer-asa-kan
me-rasa-kan
Salah
Benar
me-mbantu
mem-bantu
bumi putra
bumiputra
men-atap
me-na-tap
segi tiga
segitiga
me-ndaf-tar
men-daf-tar
sapu tangan
saputangan
darma wisata
darmawisata
suka rela
sukarela
3) Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsurnya
itu dapat digabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat dilakukan (i)
di antara unsur-unsur itu atau pada unsur gabungan itu sesuai dengan
Kata majemuk yang ditulis serangkai ini dapat dikenali dengan salah satu
unsurnya. Unsur-unsur seperti anti, antar, baku, dasa, ekstra, infra, intra, dan lain-
aturan (1) (a), (1) (b), (1) (c), dan (1) (d).
lain, merupakan tanda bahwa paduan kata dengan kata tersebut di atas adalah kata
Misalnya:
Salah
Seharusnya
bi-ografi
bio-grafi
Anti
bi-o-grafi
Salah
Benar
bi-o-gra-fi
anti narkotik
antinarkotik
foto-grafi
anti peluru
antipeluru
fo-to-grafi
anti karat
antikarat
fo-to-gra-fi
anti perang
antiperang
intro-speksi
anti korupsi
antikorupsi
fot-ografi
in-tros-peksi
in-tro-speksi
Antar
in-tro-spek-si
36
Salah
Benar
antar pulau
antarpulau
61
akupun
aku pun
merekapun
mereka pun
apapun
apa pun
sedikitpun
sedikit pun
kil-ogram
kilo-gram
ki-lo-gram
kil-ometer
kilo-meter
ki-lo-me-ter
4) Kata bersisipan
Kata-kata bersisipan dalam bahasa Indonesia jumlahnya tidak begitu
Benar
banyak karena pemakaian sisipan -el-, -em-, dan -er- tidak produktif.
ada pun
adapun
andai pun
andaipun
Misalnya:
bagaimana pun
bagaimanapun
Salah
Seharusnya
kendati pun
kendatipun
t-el-unjuk
te-lun-juk
sekali pun
sekalipun
te-lunjuk
telun-juk
4.2.7
gel-igi
ge-li-gi
ge-ligi
baru. Bentuk dasar itu dapat diulang seluruhnya dan dapat pula diulang
geli-gi
sebahagian. Hasil perulangan itu disebut kata ulang. Ada dua sumber penyebab
gel-em-bung
ge-lem-bung
kesalahan kata ulang, yakni cara penulisan dan penentuan bentuk dasar yang
gelem-bung
diulang.
ge-lembung
1) Kata ulang ditulis lengkap dan di antara kedua unsurnya diberi tanda
g-el-egar
ge-le-gar
gele-gar
ge-legar
Salah
Benar
kuda kuda
kuda-kuda
rumah rumah
rumah-rumah
gele-tar
kuda kudaan
kuda-kudaan
ge-letar
tolak menolak
tolak-menolak
berjalan jalan
berjalan-jalan
g-el-etar
ge-le-tar
5) Kata berlawanan
(a) Berawalan men-
2) Morfem non dan pan bila digabung dengan kata-kata yang diawali
dengan huruf kapital maka di antara morfem non dan pan dengan kata
tersebut diberi garis tanda pisah.
Misalnya:
Salah
Seharusnya
meny-a-pu
me-nyapu
menya-pu
60
37
men-a-tap
mem-a-ku
meng-ait-kan
me-natap
Salah
Benar
mena-tap
dariatas
dari atas
me-ma-ku
daritengah
dari tengah
mema-ku
daripinggir
dari pinggir
me-maku
darijauh
dari jauh
mengait-kan
daridalam
dari dalam
menga-it-kan
5) Morfem per dan pun yang lebih dikenal dengan nama partikel per dan
me-nga-it-kan
meng-e-bom
pun cara penulisannya ada dua. Pertama dituliskan secara terpisah dan
menge-bom
a) Apabila partikel per berarti mulai, demi, atau tiap, maka partikel per
Misalnya:
Salah
Seharusnya
be-rakhir
ber-akhir
be-rubah
ber-ubah
ber-robat
ber-obat
ber-rekor
ber-ekor
ber-rikat
ber-ikat
Benar
perabjad
per abjad
perjam
per jam
perhari
per hari
perminggu
per minggu
persatu April
b) Apabila partikel per tidak berarti mulai, demi, atau tiap, maka partikel
Misalnya:
per itu bernama morfem per- dituliskan serangkai dengan kata yang
Salah
Seharusnya
pe-pakai
pe-makai
pe-bawa
pem-bawa
pe-fitnah
pem-fitnah
pe-pukul
pe-mukul
pe-buru
pem-buru
mengikutinya.
Salah
Benar
per besar
perbesar
per satu
persatu
per dua
perdua
per tinggi
pertinggi
per lebar
perlebar
Salah
Seharusnya
ter-rasa
te-rasa
ter-rekam
te-rekam
Salah
38
Salah
Benar
airpun
air pun
59
yang terakhir ini tidak tepat. Lebih tepat apabila kata depan di diganti
ter-rebut
te-rebut
ter-permanai
te-permanai
ter-perdaya
te-perdaya
Salah
Benar
di saya
pada saya
di ibu
pada ibu
di mereka
pada mereka
di pagi hari
di akhir kuliah
Seharusnya
masuk-an
masuk-kan
letak-an
letak-kan
hentak-an
hentak-kan
gosok-an
gosok-kan
mengikutinya.
tonjok-an
tonjok-kan
Salah
Benar
keatas
ke atas
kebawah
ke bawah
kesamping
ke samping
kesebelah
ke sebelah
kepinggir
ke pinggir
Seharusnya
me-ngab-di-kan
meng-ab-di-kan
meng-abdikan
mengab-dikan
mengabdi-kan
me-ngab-adi-kan
meng-a-ba-di-kan
meng-abadikan
Salah
Benar
menga-badikan
ke saya
kepada saya
mengaba-dikan
ke kami
kepada kami
mengabadi-kan
ke mereka
kepada mereka
ke ibu
kepada ibu
meng-ajarkan
ke paman
kepada paman
menga-jarkan
me-nga-jar-kan
meng-a-jar-kan
mengajar-kan
Kata depan dari digunakan untuk menyatakan tempat atau arah.
Kata depan dari selalu dituliskan secara terpisah dengan kata yang
meng-ajarkan
me-ngan-dal-kan
mengikutinya.
meng-an-dal-kan
meng-andalkan
58
39
me-mba-wa-kan
mengan-dalkan
2) Morfem Mu dan Nya sebagai kata ganti untuk Allah selalu ditulis
mengandal-kan
meng-andalkan
lainnya.
mem-ba-wa-kan
Salah
Benar
mem-bawakan
memba-wakan
membawa-kan
hambanya,
hambaNya,
mem-bawakan
Seharusnya
me-nga-di-li
meng-a-di-li
me-nga-khi-ri
3) Morfem ku- dan kau- yang dikenal dengan nama klitika dituliskan
serangkai dengan kata kerja yang mengikutinya.
meng-adili
Salah
Benar
menga-dili
ku ajar
kuajar
mengadi-li
ku ajak
kuajak
mengadil-i
kau akhiri
kauakhiri
meng-adili
kau lepaskan
kaulepaskan
meng-a-khir-i
kaucantik
meng-akhiri
kaubergandengan
mengakhir-i
4) Morfem di, ke dan dari yang dikenal dengan nama depan ditulis
meng-akhiri
me-nga-la-mi
meng-a-lam-i
menga-lami
mengalam-i
meng-alami
mem-be-la-kangi
mem-be-la-kang-i
membe-lakangi
membela-kangi
Salah
Benar
dirumah
di rumah
dipasar
di pasar
dijalan
di jalan
diatas
di atas
disamping
di samping
membelakang-i
mem-belakangi
dituliskan di depan kata ganti dan keterangan waktu. Penulisan seperti hal
40
57
perkerja
pekerja
me-ngi-ri-ngi
meng-i-ring-i
perternakan
peternakan
mengi-ringi
perterjun payung
peterjun payung
mengiring-i
meng-iringi
Catatan:
Morfem per- menjadi pel- bila bergabung dengan kata ajar.
Salah
Benar
Misalnya:
perajar
pelajar
Salah
Seharusnya
perajaran
pelajaran
me-nga-nak-ti-ri-kan
meng-a-nak-ti-ri-kan
menga-naktirikan
menganak-tirikan
menganakti-rikan
4.2.6
Salah
Benar
terraba
teraba
terraih
teraih
terralat
teralat
terpercik
tepercik
terperdaya
teperdaya
menganaktiri-kan
meng-anaktirikan
meng-kam-bing-hi-tam-kan
me-ngam-bing-hi-tam-kan
me-ngkambinghitamkan
mengam-binghitamkan
mengambing-hitamkan
mengambinghi-tamkan
mengambinghitam-kan
1) Morfem non dan pan bila digabung dengan kata-kata yang diawali
me-ngambinghitamkan
dengan huruf kapital maka di antara morfem non dan pan dengan kata
men-sebar-luas-kan
me-nye-bar-lu-as-kan
menye-barluaskan
Benar
menyebar-luaskan
non Islam
non-Islam
menyebarlu-askan
non Kristen
non-Kristen
menyebarluas-kan
non Indonesia
non-Indonesia
me-nyebarluaskan
pan Amerika
pan-Amerika
pan Asia
pan-Asia
men-se-rah-terima-kan
me-nye-rah-te-ri-ma-kan
menye-rahterimakan
menyerah-terimakan
menyerahte-rimakan
56
41
menyerahteri-makan
ngomel
mengomel
menyerahterima-kan
ngubah
mengubah
me-nyerahterimakan
me-nganak-emas-kan
meng-a-nak-e-mas-kan
menga-nakemaskan
menganak-emaskan
menganake-maskan
menganakemas-kan
meng-anakemaskan
Salah
Benar
ngelap
mengelap
ngelas
mengelas
ngecat
mengecat
ngebom
mengebom
ngetik
mengetik
Misalnya:
Salah
Seharusnya
memper-da-yai
mem-per-da-ya-i
memper-dayai
memperda-yai
memperdaya-i
mem-perdayai
mem-per-sen-ja-tai
mem-per-sen-ja-ta-i
memper-senjatai
mempersen-jatai
mem-per-ba-iki
Perubahan morfem ber-, per-, dan ter- menjadi be-, pe-, dan te-
Salah
Benar
berracun
beracun
berragam
beragam
berkerja
bekerja
berternak
beternak
bercermin
becermin
mempersenja-tai
Catatan:
mempersenjata-i
mem-persenjatai
Salah
Benar
mem-per-ba-ik-i
berajar
belajar
memper-baiki
2) Morfem per- berubah menjadi pe- apabila bergabung dengan kata-kata:
memperba-iki
mem-per-bahasa-ha-rui
memperbaik-i
mem-perbaiki
mem-per-ba-ha-ru-i
Salah
Benar
memper-baharui
perracun
peracun
perrintis
perintis
42
55
memperba-harui
memperbaha-rui
Salah satu morfem pembentuk kata kerja yang sangat produktif dalam
memperbaharu-i
bahasa Indonesia adalah morfem meN-. Variasi atau alomorf morfem meN-
mem-perbaharui
4.2.4
adalah me-, men-, meny-, mem-, meng-, dan mengetahui-. Dalam penggunaan
mem-per-i-ngati
mem-per-i-ngat-i
bahasa, mungkin karena pengaruh bahasa daerah, morf men-, meny-, meng-, dan
memper-ingati
menge- disingkat menjadi n, ny, ng, dan nge dalam pembentukan kata kerja. Hal
memperi-ngati
memperingat-i
mem-peringati
Berikut ini disajikan sejumlah contoh pembentukan kata kerja yang salah
karena menyingkat morf men-, meny-, meng-, dan menge- menjadi n, ny, ng, dan
nge.
Misalnya:
Benar
natap
menatap
nari
menari
nolong
menolong
nonton
menonton
nutupi
menutupi
Salah
Seharusnya
memper-tang-gung-jawabkan
mem-per-tang-gung-ja-wab-kan
memper-tanggungjawabkan
mempertang-gungjawabkan
mempertanggung-jawabkan
mempertanggungja-wabkan
mempertanggungjawab-kan
mem-pertanggungjawabkan
memper-te-mu-jodoh-kan
mem-per-te-mu-jo-doh-kan
Salah
Benar
nyambal
menyambal
memper-temujodohkan
nyuruh
menyuruh
memperte-mujodohkan
nyapu
menyapu
mempertemu-jodohkan
nyikat
menyikat
mempertemujo-dohkan
nyisir
menyisir
mempertemujodoh-kan
mem-pertemujodohkan
Benar
ngarang
mengarang
ngambil
mengambil
ngajar
mengajar
memper-tumpang-tindih-kan
mem-per-tum-pang-tin-dih-kan
memper-tumpangtindihkan
mempertu-mpangtindihkan
mempertumpang-tindihkan
54
43
memper-jual-beli-kan
mempertumpangtin-dihkan
lanjur
anjur
mempertumpangtindih-kan
lunjur
unjur
mem-pertumpangtindihkan
telor
telur
mem-per-ju-al-be-li-kan
4.2.2
memper-jualbelikan
Fonem /t/ dalam kata terjemah dan fonem /s/ di awal kata sukses
memperju-albelikan
seharusnya luluh apabila kedua kata itu bergabung dengan morfem meN-. Dalam
memperjual-belikan
memper-alih-namakan
memperjualbe-likan
memperjualbeli-kan
terbentuk
mem-perjualbelikan
kata
kompleks
menterjemahkan
dan
menyukseskan.
Hasil
Berikut ini disajikan sejumlah contoh kata-kata lain yang fonem awalnya
mem-per-a-lih-na-ma-kan
mem-peralihnamakan
memper-alihnamakan
Salah
Benar
mempera-lihnamakan
mentabrak
menabrak
memperalih-namakan
mentertawakan
menertawakan
memperalihna-makan
mentendang
menendang
memperalihnama-kan
mentumis
menumis
mem-peralihnamakan
mentumbuk
menumbuk
4.2.3
Misalnya:
Salah
Seharusnya
memper-abu-kan
mem-per-a-bu-kan
bahasa fonem /f/ dalam kata-kata tersebut luluh dalam proses afiksasi dengan
memper-abukan
mempera-bukan
Berikut ini penulis sajikan sejumlah contoh kata lain yang fonem
memperabu-kan
pertamanya (/f/ atau /p/) seharusnya tidak luluh tetapi diluluhkan oleh pemakai
mem-perabukan
memper-adab-kan
mem-per-a-dab-kan
memper-adabkan
mempera-dabkan
memperadab-kan
mem-peradabkan
44
Salah
Benar
memitnah
memfitnah
memotokopi
memfotokopi
memilemkan
memfilemkan
memasihkan
memfasihkan
53
terlalu panjang. Misalnya bentuk gramatik orang tua bijaksana diulang hanya
memper-bincang-kan
mem-per-bin-cang-kan
memper-bincangkan
memperbin-cangkan
memperbincang-kan
mem-perbincangkan
memper-cakap-kan
mem-per-ca-kap-kan
tidak serangkai, yakni mata hari. Inilah penyebab pertama kesalahan berbahasa
memper-cakapkan
memperca-kapkan
terjadi karena kata majemuk yang seharusnya ditulis terpisah, sebaliknya ditulis
mempercakap-kan
bersatu. Misalnya kata majemuk yang ditulis bersatu ini rumahsakit, tatabahasa,
dan matapelajaran seharusnya ditulis terpisah seperti berikut rumah sakit, tata
mem-percakapkan
memper-guna-kan
bahasa, dan mata pelajaran. Ketiga, kesalahan berbahasa terjadi karena kata
mem-per-gu-na-kan
memper-gunakan
majemuk yang sudah berpadu benar kalau diulang seluruhnya harus diulang.
mempergu-nakan
memperguna-kan
mem-pergunakan
menyatukan penulisan kata majemuk yang belum padu. Misalnya proses afiksasi
Misalnya:
Salah
Seharusnya
keber-ha-silan
ke-ber-ha-sil-an
4.2.1
keber-hasilan
Kata telantar dan telunjur dianggap berasal dari bentuk asal lantar dan
keberha-silan
lunjur. Kemudian dari kedua bentuk asal yang salah itu dibentuklah kata
kompleks terlantar dan terlunjur. Dari kata kompleks mengelola diambil
keberhasil-an
kesimpulan bahwa bentuk asalnya adalah lola. Dari bentuk dasar lola dibentuk
ke-berhasilan
kata dilola dan melola. Tentu saja bentukan baru itu salah karena bentuk asalnya
keber-ang-katan
keber-angkatan
keberang-katan
Berikut ini disajikan sejumlah contoh bentuk asal yang salah dan di
keberangkat-an
Benar
himbau
imbau
trap
terap
ke-ber-ang-kat-an
ke-berangkatan
keber-untung-an
ke-ber-un-tung-an
keber-un-tung-an
52
45
keber-makna-an
keberun-tungan
diper-malukan
keberuntung-an
diperma-lukan
ke-beruntungan
dipermalu-kan
ke-ber-mak-na-an
keber-maknaan
keber-sama-an
4.2
kebermak-naan
kebermakna-an
dengan bahasa tulis. Tentu saja kesalahan berbahasa dalam bahasa tulis ini
ke-bermaknaan
berkaitan juga dengan bahasa lisan apalagi bila kesalahan berbahasa dalam
ke-ber-sa-ma-an
keber-samaan
kebersa-maan
kebersama-an
kata majemuk.
ke-bersamaan
Misalnya bentuk gramatik himbau, lola, lanjur, lunjur dianggap sebagai bentuk
Misalnya:
asal. Padahal bentuk asal yang benar adalah imbau, kelola, anjur, unjur. Kedua,
Salah
Seharusnya
kese-ra-sian
ke-se-ra-si-an
fonem yang seharusnya luluh dalam proses afiksasi tidak diluluhkan. Misalnya
fonem /t/ dalam kata terjemah dan tertawa atau fonem /t/ dalam kata terjemah dan
kese-rasian
tertawa atau fonem /s/ dalam kata sukses. Ketiga, fonem yang seharusnya tidak
kesera-sian
luluh dalam proses afiksasi justru diluluhkan. Misalnya fonem /f/ dalam kata
keserasi-an
fitnah atau fonem /c/ dalam kata cuci atau cinta. Keempat, penulisan klitika yang
ke-serasian
kese-imb-angan
tidak tepat, penulisan kata depan yang tidak tepat, dan penulisan partikel yang
ke-se-im-bang-an
tidak tepat.
ke-seimbangan
kese-imbangan
keseim-bangan
keseimbang-an
kes-epa-da-nan
ke-seimbangan
kesalahan berbahasa terjadi karena bentuk dasar yang diulang seluruhnya hanya
ke-se-pa-dan-an
sebahagian yang diulangi. Misalnya bentuk gramatik kaki tangan diulang menjadi
ke-sepadanan
kese-padanan
46
51
penye-larasan
kesepa-danan
penyela-rasan
kesepadan-an
penyelaras-an
kes-epa-ka-tan
ke-se-pa-kat-an
ke-sepakatan
kese-pakatan
Misalnya:
kesepa-katan
Salah
Seharusnya
diper-lihat-kan
di-per-li-hat-kan
kesepakat-an
kes-eja-jar-an
di-perlihatkan
ke-sejajaran
diper-lihatkan
kese-jajaran
diperli-hatkan
keseja-jaran
diperlihat-kan
di-persaudara-kan
di-pertikai-kan
kesejajar-an
di-per-sau-da-ra-kan
di-persaudarakan
diper-saudarakan
Misalnya:
dipersau-darakan
Salah
Seharusnya
dipersauda-rakan
ke-ter-i-ka-tan
ke-ter-i-kat-an
dipersaudara-kan
ke-terikatan
di-per-ti-kai-kan
keter-ikatan
di-pertikaikan
keteri-katan
diper-tikaikan
ke-terikatan
diperti-kaikan
di-permasalah-kan
ke-ter-li-ba-tan
ke-ter-li-bat-an
dipertikai-kan
ke-terlibatan
di-per-ma-sa-lah-kan
keter-libatan
di-permasalahkan
keterlibat-an
diper-masalahkan
ke-terlibatan
diperma-salahkan
di-permalu-kan
ke-se-ja-jar-an
ke-ter-ba-ta-san
ke-ter-ba-tas-an
dipermasa-lahkan
ke-terbatasan
dipermasalah-kan
keter-batasan
di-per-ma-lu-kan
keterbatas-an
di-permalukan
ke-terbatasan
50
47
ke-ter-gan-tu-ngan
ke-ter-pak-saan
ke-ter-gan-tung-an
pem-ber-da-yan
pem-ber-da-ya-an
ke-tergantungan
pem-berdayaan
keter-gantungan
pember-dayaan
ketergan-tungan
pemberda-yaan
ketergantung-an
pemberdaya-an
ke-ter-pak-sa-an
ke-terpaksaan
keter-paksaan
Misalnya:
keterpak-saan
Salah
Seharusnya
keterpaksa-an
pe-nye-ta-ran
pe-nye-ta-ra-an
pe-nyetaraan
penye-taraan
Misalnya:
penyeta-raan
Salah
Seharusnya
pem-ber-hen-tian
pem-ber-hen-ti-an
penyetara-an
pe-nye-ku-tun
pem-berhentian
pe-nyekutuan
pember-hentian
penye-kutuan
pemberhen-tian
penyeku-tuan
pemberhenti-an
pem-ber-ang-ka-tan
penyekutu-an
pem-ber-ang-kat-an
pe-nye-be-ra-ngan
pem-berangkatan
penye-berangan
pemberang-katan
pemberangkat-an
penyebe-rangan
pem-be-ra-ngus-an
penyeberang-an
pe-nye-sui-an
pem-berangusan
pem-bel-a-ja-ran
pe-nye-su-ai-an
pembera-ngusan
pe-nyesuaian
pem-bel-a-jar-an
penye-suaian
pem-belajaran
penyesu-aian
pembel-ajaran
penyesuai-an
pe-nye-la-ra-san
pembela-jaran
pembelajar-an
pe-nye-be-rang-an
pe-nyeberangan
pember-angkatan
pem-be-ra-ngu-san
pe-nye-ku-tu-an
pe-nye-la-ras-an
pe-nyelarasan
48
49