Sistem Peredaran Dara Pada Cacing
Sistem Peredaran Dara Pada Cacing
Sistem Peredaran Dara Pada Cacing
Cacing Annelida telah memiliki sistem peredaran darah tertutup. Peredaran darah
tertutup merupakan peredaran darah yang mengalir kedalam pembuluh darah atau
memiliki kapiler darah. Pada Annelida distribusi makanan menggunakan sistem
peredaran darah yang masih sederhana. contoh Annelida adalah cacing tanah atau
Pheretima sp.
Di daerah esofagus pheretima sp terdapat 5 cabang aorta yang berfungsi sebagai
jantung. Bagian ini berhubungan dengan pembuluh darah dorsal dan pembuluh
darah ventral dan kembali ke cabang aorta ke pembuluh darah ventral dan
kembali ke cabang aorta melalui pembuluh darah dorsal.
Dari pembuluh darah dorsal dan ventral terdapat percabangan yang menuju usus.
Pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 berlangsung melalui permukaan tubuh
yang dilengkapi dengan kutikula tipis. Darah cacing tanah memiliki hemoglobin
yang terdapat pada cairan darah.
Pertukaran gas tersebut dalam 2 tahap. Tahap pertama adalah pertukran eksternal
yaitu pertukaran antara gas O2 dan gas CO2 yang berangsung antara darah dan
lingkungan di sekitar tubuh. Tahap kedua adalah pertukaran eksternal yakni
pertukaran antara gas O2 dan gas CO2 yang berlangsung antara darah dan
berbagai jaringan tubuh.
Peredaran darah tertutup Cacing Tanah - Pada sistem sirkulasi darah tertutup,
darah mengalir ke seluruh jaringan tubuh melalui pembuluh. Jantung memompa
darah ke seluruh jaringan tubuh melalui pembuluh dan kembali ke jantung juga
melalui pembuluh.
Sistem sirkulasi pada cacing tanah terdiri atas lima pasang jantung pembuluh
atau jantung semu yang terletak pada segmen tubuh VII hingga XI. Lima
pembuluh darah sejajar dengan panjang tubuh. Pada setiap segmen tubuh terdapat
sepasang pembuluh penghubung, pembuluh darah dorsal (punggung), pembuluh
ventral (perut), serta anyaman pembuluh kapiler. Jantung pembuluh terdiri dari
pembuluhpembuluh yang berukuran besar, yaitu pembuluh dorsal dan ventral
yang mampu berkontraksi. Amati Gambar 5.16.
Aliran darah terjadi karena adanya kontraksi jantung semu (lengkung aorta).
Jantung memompa darah dari pembuluh darah dorsal ke pembuluh darah ventral
kemudian ke seluruh tubuh. Pertukaran gas pernapasan terjadi di dalam jaringanjaringan tubuh melalui kapiler. Dari seluruh tubuh, darah menuju dorsal tubuh
kemudian baru kembali ke jantung
SISTEM SIRKULASI
Fungsi
Sistem sirkulasi dikenal pula dengan istilah sistem vaskular memiliki beberapa fungsi
diantaranya adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Transportasi nutrisi
Transportasi limbah dan hasil metabolisme
Transportasi hormon
Homeostasis, Osmoregulator danThermoregulator
Sistem perlindungan
Transpotasi O2 dan CO2
Makhluk hidup harus mampu mengangkut nutrisi, limbah dan gas ke dan dari sel.
Organisme bersel tunggal menggunakan permukaan sel mereka sebagai titik pertukaran
dengan lingkungan luar. organisme multiselular telah mengembangkan transportasi dan
sistem peredaran darah untuk memberikan oksigen dan makanan ke sel dan membuang
karbon dioksida dan limbah metabolik. Spons adalah binatang yang paling sederhana,
namun bahkan mereka memiliki sistem transportasi. Air laut adalah sarana transportasi
dan didorong masuk dan keluar dari spons dengan tindakan silia.
Porifera, belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel,
lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap
makanan secara fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.
Hydra, pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan
juga berfungsi sebagai sirkulasi.
Platyhelminthes, sel mesenkim berfungsi membantu distribusi makanan yang telah
dicernakan. Makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.
Hewan multiselular memiliki sebagian besar sel yang tidak berhubungan dengan
lingkungan eksternal dan telah mengembangkan sistem peredaran darah (sirkulasi) untuk
mengangkut nutrisi, oksigen, karbon dioksida dan limbah metabolik. Komponen dari
sistem peredaran darah termasuk darah yang merupakan jaringan ikat plasma cair,
jantung sebagai pompa berotot untuk memindahkan darah serta pembuluh darah yang
berupa arteri, vena dan kapiler yang merupakan saluran pembuluh sebagai jalan darah ke
seluruh jaringan.
Pada sistem peredaran darah terbuka, umum bagi moluska dan artropoda. sistem
peredaran darah terbuka (berevolusi pada serangga, moluska dan invertebrata lainnya)
memompa darah ke dalam hemocoel dengan darah menyebar kembali ke sistem
peredaran darah antara sel-sel. Darah dipompa oleh jantung ke dalam rongga tubuh, di
mana jaringan dikelilingi oleh darah. Aliran darah yang dihasilkan lamban.
Perhatikan gambar di bawah ini!
darah vena cava superior dan vena cava inferior.Darah juga mengangkut bahan bahan sisa
metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal
untuk
dibuang
sebagai
air
seni.
Komposisi Darah
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari
darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang
dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan
kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
Korpuskula darah terdiri dari:
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel
dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah
merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit
menderita penyakit anemia.
Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk
memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus
atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang
yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan
leukosit menderita penyakit leukopenia.
Susunan Darah. Serum darah atau plasma terdiri atas:
1. Air: 91,0%
2. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
3. Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor,
magnesium dan zat besi, dll)
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :
Albumin
Bahan pembeku darah
Immunoglobin (antibodi)
Hormon
Berbagai jenis protein
Berbagai jenis garam
Plasma Darah
Dalam diri manusia selain tedapat darah ternyata dalam diri manusia juga terdapat plasma
darah, Plasma darah ini merupakn zat anti bodi bagi manusia. Plasma darah juga punya
cirri umum yaitu plasma darah merupakan cairan darah yang punya warna merah
kekuningan. Karena Plasma darah ini tersusun dari 90%air dan protein terlarut
(alBumin,gloBumin, dan fibrinogen). Apabila plasma darah diambil fibrinogennya maka
yang akan tersisa adalah suatu cairan yang berwarna kuning yang biasa dinamakan
serum. Dan Di dalam serum inilah, terdapat suatu zat yaitu zat antibodi.
Sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang bisa menyebabkan darah ini berwarna
merah. Hemoglobin ini mempunyai fungsi yaitu untuk mengikat oksigen serta
mengedarkannya ke dalam seluruh lapisan sel tubuh manusia. Sel darah merah ini
dibentuknya pada sumsum tulang merah yang letaknya itu di dalam tulang pipih dan
tulang pendek.
Dalam diri manusia tidak hanya terdapat sel darah merah saja tetapi terdapat pula juga sel
darah putih atau dikenal dengan leukosit. Fungsi leukosit atau sel darah putih ini adalah
untuk melindungi tubuh terhadap kuman-kuman penyakit yang menyerang tubuh kita
dengan cara memakan kuman-kuman penyakit tersebut (fagosit). Lekosit memiliki ciriciri yaitu : nggak berwarna (bening), bentuknya pun nggak tetap, berinti, serta ukurannya
pun lebih besar dari pada sel darah merah.
Berdasarkan bentuknya,sel darah putih atau leukosit terbagi menjadi 4 yaitu sebagai
berikut:
1. Neutrofil punya fungsi yaitu sebagai fagositosis serta memiliki bintik kebiruan.
2. Eosinofil mempunyai bintik berwarna merah.
3. Basofil mempunyai granula berwarna biru.
4. Monosit memilki inti sel yang besar serta berbentuk bulat atau bulat panjang.
5. Limfosit memiliki inti dengan bentuk hampir bundar.
Trombosit (Keping darah)
Dalam sistem perdaran darah manusia Keping darah lah yang punya ukuran yang paling
kecil dengan yang lainya , bentuknya pun nggak teratur,serta tidak memiliki inti sel.
Trombosit dibuatnya di dalam sumsum merah pada tulang pipih dan tulang pendek.
Berikut ini bagan proses pembekuan darah
Jantung
Dalam diri manusia terdapa bagian tubuh yang gunanya untuk memompa darah yaitu
jantung. Jantung itu letaknya terletak di rongga dada sebelah kiri. Dinding jantung
dilapisi oleh lapisan pembungkus jantung (pericardium). Ternyata Jantung dapa dibagi
menjadi 4 ruang, yaitu serambi kanan dan kiri serta bilik kanan dan kiri.
Kita tahu bahwa darah merupakan hal yang sangat kita butuhkan unutk bertahan hidup,
maka dari Sistem Peredaran Darah ini mudah mudahan bermanfaat bagi semuanya.
6. Arthropoda
Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh.
Darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa.
Arah aliran darah :
Bila jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri ke rongga
tubuh jaringan tubuh tanpa melalui kapiler jantung pembuluh melalui ostium. Fungsi
hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak mengandung
haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2 dan
CO2 diedarkan melalui sistem trakea.
4. Annelida
Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah
dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai
jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima).
Arah aliran darah :
Lengkung aorta pembuluh ventral kapiler (seluruh jaringa tubuh) pembuluh dorsal
lengkung aorta (pembuluh jantung). Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa
pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi paad kapiler.
Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.
Sistem Peredaran Darah Pada Insekta- Sistem transportasi pada serangga terjadi tidak
hanya di dalam pembuluh darah, tetapi juga terjadi di dalam rongga badan serangga
tersebut. Sistem transportasi demikian dinamakan sistem peredaran darah terbuka. Pada
belalang terdapat homosoel, yaitu rongga badan yang mengecil. Untuk efisiensi aliran
dan pembagian darah, homosoel ini terbagi menjadi kamar-kamar yang disebut sinus.
Bagian sistem tertutup pada peredaran darah adalah sebuah jantung tabung yang panjang
dan aorta yang terdapat di sebelah dorsal. Jantung memompa darah ke dalam sinus-sinus
dorsal dari homosoel yang merupakan tempat terjadinya pertukaran bahan-bahan. Sambil
berkontraksi, katup-katup kecil pada dinding jantung terbuka, kemudian darah masuk dari
sinus dorsal ke jantung. Darah serangga berwarna biru karena mengandung pigmen
respirasi haemosianin.
Peredaran darah pada insekta dapat dengan mudah Anda amati pada belalang. Peredaran
darah yang terjadi pada belalang adalah peredaran darah terbuka, yaitu selama
peredarannya, darah tidak terdapat di dalam pembuluh darah. Darah belalang yang
beredar ke seluruh tubuh tidak membawa O2, tetapi hanya membawa sari makanan karena
O2 dibawa oleh sistem trakea. Sistem peredaran darah pada belalang terdiri atas
pembuluh yang memanjang di atas saluran pencernaan. Pembuluh ini terdiri atas bagian
paling depan berupa aorta dan tengah terdapat jantung pembuluh yang berupa
gelembung-gelembung yang memiliki lubang-lubang halus. Perhatikan pada Gambar
berikut ini!
Peredaran darah tertutup seperti pada cacing dan semua hewan vertebrata memiliki
beberapa variasi organ.
Cacing memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah
dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai
jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima). Arah aliran darah: Lengkung aorta
pembuluh ventral, kapiler (seluruh jaringa tubuh), pembuluh dorsal, lengkung aorta
(pembuluh jantung). Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler
menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi pada kapiler. Darah cacing tanah
mengandung hemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.
Pada burung, dan mamalia memiliki empat bilik jantung yang memisahkan sepenuhnya
antara darah kaya oksigen dan yang minus oksigen. Ikan memiliki dua bilik jantung di
mana suatu loop-tunggal membutuhkan pola sirkulasi darah dari jantung ke insang dan
kemudian ke tubuh. Amfibi memiliki tiga bilik jantung dengan dua atrium dan satu
ventrikel. Beberapa reptil terjadi pemisahan ventrikel.
Fisiologi Sistem Sirkulasi
Pengantaran O2 dari paru-paru atau insang ke jaringan-jaringan di seluruh tubuh
vertebrata dan sebaliknya pula pengantaran CO2 dari jaringan ke paru-paru atau insang
diperankan oleh hemoglobin (Hb) yang berada dalam sel darah merah (eritrosit).
Pengantaran tersebut dalam bentuk pengikatan O2 dengan Hb membentuk
oksihemoglobin dan pengikatan CO2 dengan Hb membentuk Karbominohemoglobin.
Pada bagian paru-paru ataun insang Hb akan melepaskan CO 2 dan mengikat O2,
sebaliknya pada jaringan Hb akan melepas O2 dan mengikat CO2.
Warna merah dari eritrosit berasal dari gugus heme yang terdapat pada hemoglobin.
Sedangkan cairan plasma darah sendiri berwarna kuning kecoklatan, eritrosit akan
berwarna merah terang ketika mengikat oksigen dan ketika dilepas maka warna erirosit
akan berwarna lebih gelap dan akan menimbulkan warna kebiru-biruan pada pembuluh
darah dan kulit.
Vertebrata yang diketahui tidak memiliki eritrosit adalah ikan dari familia
Channichthyidae. Ikan dari familia Channichtyidae hidup di lingkungan air dingin yang
mengandung kadar oksigen yang tinggi dan oksigen secara bebas terlarut dalam darah
mereka. Walaupun mereka tidak memakai hemoglobin lagi, sisa-sisa hemoglobin dapat
ditemui di genom mereka.
Nutrisi dan juga hasil metabolisme ataupun sisa metabolisme pada sistem sirkulasi
diangkut oleh plasma baik secara bebas maupun secara terikat oleh protein-protein
tertentu pada plasma, begitu pula dengan angkutan hormon.
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam
peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa
saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah
serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.
Osmoregulasi dan termoregulasi
Osmoregulasi merupakan mekanisme managemen cairan dengan tujuan
menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme.
Mekanisme ini diperlukan karena adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan
lingkungan disekitarnya. Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan
meletus, begitu pula sebaliknya, jika terlalu sedikit air, maka sel akan mengerut dan mati.
Osmoregulasi juga berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang tidak
diperlukan oleh sel atau organisme hidup serta mengatur suhu tubuh (thermorgulasi)
Kebanyakan invertebrata yang berhabitat di laut tidak secara aktif mengatur sistem
osmosis mereka, dan dikenal sebagai osmoconformer. Osmoconformer memiliki
osmolaritas internal yang sama dengan lingkungannya sehingga tidak ada tendensi untuk
memperoleh atau kehilangan air. Karena kebanyakan osmoconformer hidup di
lingkungan yang memiliki komposisi kimia yang sangat stabil (di laut) maka
osmoconformer memiliki osmolaritas yang cendrung konstan.
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA HEWAN
- Sistem peredaran darah pada katak.
Katak mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan ganda, jantung katak terdiri
atas tiga ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, dan bilik. Karena jantung katak hanya
mempunyai satu bilik maka darah yang banyak mengandung oksigen dan karbon
dioksida masih bercampur dalam bilik jantung.
- Sistem peredaran darah pada serangga.
Serangga mempunyai sistem peredaran darah terbuka dimana darah dapat diedarkan
langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh darah. Alat peredaran darahnya
berupa jantung pembuluh. Pada bagian jantung pembuluh, terdapat lubang-lubang kecil
(ostium) yang punya suatu katup. Ketika jantung pembuluh berdenyut, ostium pun
tertutup, darah mengalir ke depan melalui aorta. Peredaran darah belalang hanya