Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah PetroGrafi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PETROGRAFI

BATUAN BEKU BASA DAN ULTRABASA

OLEH
MUHAMMAD FIKRI AZIS 270110140034
Disusun untuk memenuhi salah satu nilai tugas mata kuliah Petrografi

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
TAHUN AJARAN 2015-2016

Definisi Batuan Beku


Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan
intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini
dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel
ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses
berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700
tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan
kerak bumi.
Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda
(1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk secara
alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.5002.5000C dan bersifat mobile (dapat bergerak)
serta terdapat pada kerak bumi bagian bawah. Dalam magma tersebut terdapat beberapa
bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan lain-lain)
yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-volatile (non-gas) yang merupakan
pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam batuan beku.

Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan bumi,
maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa
penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat (magma), oleh NL. Bowen
disusun suatu seri yang dikenal dengan Bowens Reaction Series.

Jenis-jenis Batuan Beku


Batuan beku dapat dibedakan berdasarkan cara terjadinya, kandungan SiO2, dan indeks
warna. Dengan demikian dapat ditentukan nama batuan yang berbeda-beda meskipun dalam
jenis batuan yang sama
a)

Jenis batuan beku berdasarkan cara terjadinya


Menurut Rosenbusch (1877-1976) batuan beku dibagi menjadi:

Effusive rock, untuk batuan beku yang terbentuk di permukaan.

Dike rock, untuk batuan beku yang terbentuk dekat permukaan.

Deep seated rock, untuk batuan beku yang jauh di dalam bumi. Oleh W.T. Huang
(1962), jenis batuan ini disebut plutonik, sedang batuan effusive disebut batuan
vulkanik.

b)

Jenis batuan beku berdasarkan kandungan SiO2


Menurut (C.L. Hugnes, 1962), yaitu:

Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih dari 66%. Contohnya adalah riolit.

Batuan beku intermediate, apabila kandungan SiO2 antara 52% - 66%. Contohnya
adalah dasit.

Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara 45% - 52%. Contohnya adalah
andesit.

Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contohnya adalah
basalt.

c)

Jenis batuan beku berdasarkan indeks warna


Menurut ( S.J. Shand, 1943), yaitu:

Leucocratic rock, apabila mengandung kurang dari 30% mineral mafik.

Mesocratic rock, apabila mengandung 30% - 60% mineral mafik.

Melanocratic rock, apabila mengandung lebih dari 60% mineral mafik.


Sedangkan menurut S.J. Ellis (1948) juga membagi batuan beku berdasarkan indeks
warnanya sebagai berikut:

Holofelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna kurang dari 10%.

Felsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 10% sampai 40%.

Mafelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 40% sampai 70%.

Mafik, untuk batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%.

Batuan Beku Basa


Batuan beku basa adalah batuan beku yang secara kimia mengandung 45%-52% SiO2
dalam komposisinya. Kandungan mineral penyusunnya di dominasi oleh mineral-mineral
gelap (mafic). Batuan beku basa dapat terbentuk secara plutonik maupun vulkanik. Yang
terbentuk secara plutonik umumnya adalah batuan dari kerak samudra yang terbentuk dari
jalur tektonik divergen, sedangkan yang terbentuk secara vulkanik adalah dari gunung api
atau intrusian yang ketebalan kerak buminya tidak terlalu tebal. Kehadiran mineralmineralnya seperti Olivin, Piroksin, Hornblende, Biotit, Plagiolas dan sedikit Kuarsa. Warna
pada batuan beku basa ini umumnya gelap karena kandungan mineralnya yang dominan
gelap.

Kelompok Batuan beku Basa


1. Gabro

Karakteristik
Genesa

: merupakan batuan beku yang terbentuk dengan sangat lambat

Warna
Kristalinitas
Granularitas
Relasi
Struktur
Fabric
Komposisi mineral
Kegunaan

sehingga menghasilkan warna gelap.


: hitam
: hipokristalin
: afanitik
: inequigranular
: masive
: subhedral
: biotit,piroksin,kuarsa,olivin,glass
: bahan dasar bangunan beton, perbaikan jalan.

2. Basalt

Karakteristik :
-

Batuan Beku vulkanik

Ukuran Kristal halus

Indeks warna 40-70

Mineral Mafik utama : augit, hipersten, olivine

Mineral utama felsik : Ca plagioklas

Batuan Beku Ultra Basa


Batuan beku ultrabasa adalah batuan beku yang secara kimia mengandung kurang dari
45% SiO2 dari komposisinya. Kandungan mineralnya didominasi oleh mineral-mineral berat
dengan kandungan unsur-unsur seperti Fe(besi/iron) dan Mg(magnesium) yang disebut juga
mineral ultramafik. Batuan beku ultrabasa hanya dapat terbentuk secara plutonik,
dikarenakan materi magma asalnya yang merupakan magma induk(parent magma) yang
berasal dari asthenosfer. Kehadiran mineralnya seperti olivin, piroksin, hornblende, biotit dan
sedikit plagioklas. Pada batuan beku ultrabasa hampir tidak ditemukan mineral kuarsa.

Batuan beku ultrabasa ini juga hanya bertekstur afanitik karena sifat tempat terbentuknya
yang plutonik.
Komposisi Kimia:
SiO2 = 35,48 40,04%;

Al2O3 = 0,55 1,21%;

Fe2O3 = 7,54 8,03%;

CaO = 0,00 0,16%;

MgO = 37,90 40,77%;

Na2O = 0,00 0,13%;

K2O = 0,20%;

TiO2 = 0,03%;

MnO = 0,08 0,11%;

P2O5 = 0,01 0,03%;

SO3 = 0,00 0,05%;

H2O = 0,72 0,077%;

HD = 12,21 15,35%;

Kelompok Batuan Beku Ultra Basa


1. Peridotit

Peridotit adalah kelompok betuan ultra basa. Pada umumnya berwarna gelap, berat
jenisnya 3 3,3. Komposisi dan persentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya
adalah : mineral mafis (olivin, piroksen, hornblenda) 85-95 %, mineral bijih (magnetit,
ilmenit,kromit dll) 10-3 %, plagioklas kalsium 5 %.
Warna

: Gelap kehijauan (Ultramafic)

Struktur

: Massif

Tekstur

: Derajat Kristalisasi (Holokristalin), Ukuran Kristal (Fanerik sedang 1-5mm),


Bentuk Butir (Subhedral), Hubungan antar butir (Hipidiomorphic Granular)

Komposisi : Olivin (60%), Plagioklas (15%), Piroksen (25%),


2. Dunite

Dunit adalah batuan, batuan beku plutonik, komposisi ultramafik, dengan tekstur kasar
atau phaneritic. Pengelompokan mineral olivin lebih besar dari 90%, dengan sejumlah kecil
mineral lain seperti piroksen, kromit dan pyrope.

Warna
Genesa batuan
Komposisi batuan
Ukuran butir
Jenis batuan
3. Harzburgit

Karakteristik

: Hijau Kehitaman
: Intrusif
: Olivin Dan Amhibole
: Fanerik
: Beku Ultrabasa

Warna
Genesa batuan
Komposisi batuan
Ukuran butir
Jenis batuan

: Kuning Kehitaman
: Intrusif
: Olivin Dan Amfibol
: Afanitik
: Beku Ultrabasa

4. Lherzolite

Karakteristik
Warna
Genesa batuan
Komposisi batuan

: Coklat kehijauan
: Intrusif
: Olivin,piroksin dan amhibole

Ukuran butir
Jenis batuan

: Afanitik
: Beku ultrabasa

5. Pyroxenit

Karakteristik

Warna
Genesa batuan
Komposisi batuan
Ukuran butir

: Hitam kehijauan
: Intrusif
: Olivin dan piroksin
: Afanitik

Jenis batuan

: Beku ultrabasa

6. Picrite basalt

Karakteristik

Warna
Genesa batuan
Komposisi batuan
Ukuran butir
Jenis batuan

: Abu Abu kehitaman


: Intrusif
: Amhibole Dan Feldspar
: Fanerik
: Beku Ultrabasa

7. Komatit

Karakteristik

Warna
Genesa batuan
Komposisi batuan
Ukuran butir
Jenis batuan

: Abu Abu
: Intrusif
: Amhibole Dan Feldspar
: Fanerik
: Beku ultrabasa

Klasifikasi Batuan Beku


1. Menurut Streckeisen (1974)

2. Menurut ODunn & Sill (1986)

3. Menurut Russel B. Travis (1955)

DAFTAR PUSTAKA

Zuriska, Nugraha Putra. 2013. Batuan Beku Basa dan Ultrabasa. Fakultas Teknik Geologi,
Universitas Padjadjaran,
Anonim.

2013.

Batuan

Beku

Basa

dan

Ultrabasa,

(https://geologismuda.wordpress.com/2013/01/06/batuan-beku-basa-dan-ultra-basa/,

[online],
diakses

pada 7 Desember 2015)


Anonim. 2015. Batuan Beku, [online], (https://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_beku, diakses pada 7
Desember 2015)
Maul.

2011.

Batuan

Beku,

(https://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-beku/,
Desember 2015)
Google Images

[online],
diakses

pada

Anda mungkin juga menyukai