Pengaruh Sifat Fisika, Kimia, Dan Biologi Bagi Kesuburan Tanah
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia, Dan Biologi Bagi Kesuburan Tanah
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia, Dan Biologi Bagi Kesuburan Tanah
Dosen Pembimbing :
Ir. Mulyono, MP.
Nama
NIM
Kelas
Oleh :
: Ihda Andrey Yanuar Setiawan
: 20150210093
: Agroteknologi B
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016
sebagai
tinggal
mineral
2x
Fe,
yang
Al,
resisten
(horizon
seperti
kuarsa
c. Transisi antara horison B & C
Horizon B memiliki 1 atau lebih sifat-sifat seperti di bawah ini :
a. Merupakan horizon illuviasi (hor. Pengendapan) lempung, silikat, Fe,
Al, atau humus yg berasal dari Hor. A
adanya
proses
alterasi
yaitu
gumpal
sesquioksida
atau
terbentuknya
prisma
lempung-
pupuk diberikan lewat tanah. Pemupukan pada tanah bertekstur pasir tentunya
berbeda dengan tanah bertekstur lempung atau liat. Tanah bertekstur pasir
memerlukan pupuk lebih besar karena unsur hara yang tersedia pada tanah berpasir
lebih rendah. Disamping itu aplikasi pemupukannya juga berbeda karena pada tanah
berpasir pupuk tidak bisa diberikan sekaligus karena akan segera hilang terbawa air
atau menguap. Hal ini dikarenakan tekstur tanah mempengaruhi :
3. Warna tanah
Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Biasanya perbedaan warna
permukaan tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik. Semakin
gelap warna tanah semakin tinggi kandungan bahan organiknya. Warna tanah
dilapisan bawah yang kandungan bahan organiknya rendah lebih banyak dipengaruhi
oleh jumlah kandungan dan bentuk senyawa besi (Fe). Di daerah yang mempunyai
sistem drainase (serapan air) buruk, warnah tanahnya abu-abu karena ion besi yang
terdapat di dalam tanah berbentuk Fe2+. Sehingga pada warna tanah gelap dapat
disimpulkan memiliki tingkat yang tinggi.
4. Struktur
Struktur adalah susunan partikel pasir, debu dan liat menjadi satuan yang lebih
besar (agregat atau ped; ped adalah agregat tunggal). Adapun pentingnya struktur
tanah dalam kesuburan tanah antara lain :
a. Meningkatkan infiltrasi air, jadi mengurangi limpasan permukaan (runoff) dan
erosi serta meningkatkan jumlah air tersedia untuk tanaman
b. Meningkatkan daya perkecambahan biji, pertumbuhan akar, dan kedalaman
perakaran.
c. Meningkatkan pemeabilitas
Pada struktur tanah yang remah (ringan), pada umumnya menghasilkan laju
pertumbuhan tanaman pakan dan produksi persatuan waktu yang lebih tinggi
dibandingkan dengan struktur tanah yang padat. Jumlah dan panjang akar pada
tanaman rerumputan yang tumbuh pada tanah remah umumnya lebih banyak
dibandingkan dengan akar tanaman rerumputan yang tumbuh pada tanah berstruktur
berat. Hal ini disebabkan perkembangan akar pada tanah berstruktur ringan/remah
lebih cepat per satuan waktu dibandingkan akar tanaman pada tanah padat, sebagai
akibat mudahnya intersepsi akar pada setiap pori-pori tanah yang memang tersedia
banyak pada tanah remah.
Selain itu akar memiliki kesempatan untuk bernafas secara maksimal pada
tanah yang berpori, dibandiangkan pada tanah yang padat. Sebaliknya bagi tanaman
makanan ternak yang tumbuh pada tanah yang bertekstur halus seperti tanah
berlempung tinggi, sulit mengembangkan akarnya karena sulit bagi akar untuk
menyebar akibat rendahnya pori-pori tanah. Akar tanaman akan mengalami kesulitan
untuk menembus struktur tanah yang padat, sehingga perakaran tidak berkembang
dengan baik. Aktifitas akar tanaman dan organisme tanah merupakan salah satu faktor
utama pembentuk agregat tanah.
5. Kadar air tanah
Kadar air tanah ini sangat menentukan resistensi tanah pada berbagai
kandungan air terhadap manipulasi mekanis. Dalam hal ini partikel tanah akan
bergerak lebih mudah jika pada tanah basah, air berperan sebagai pelumas.
Pada kadar air tanah, tanah dinyatakan dalam 3 tingkatan kelembaban tanah,
yaitu :
a) BASAH
Tidak lekat, agak lekat, lekat, sangat lekat
Tidak plastis, agak plastis, plastis, sangat plastis)
b) LEMBAB
Sangat rapuh, rapuh, teguh ,sangat teguh
c) KERING
Lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras
Kadar air ini berperan dalam kesuburan, antara lain :
6. Drainase
Drainase adalah frekuensi dan durasi (lama) kejenuhan (waktu pada kondisi
tanah tergenang) dengan dipengaruhi oleh posisi landscape dan permeabilitas
(kemampuan tanah untuk mengalirkan air atau udara; dinyatakan dalam cm air/jam).
Permeabilitas dipengaruhi oleh tekstur dan struktur. Jika permeabilitas tinggi, air
bergerak cepat dan jika permeabilitas rendah, air bergerak lambat. Drainase ini sangat
menentukan sedikit atau banyaknya kandungan air pada tanah.
7. Porositas tanah
Porositas tanah merupakan pori yang terdapat pada tanah. Pada porositas ini,
sangat ditentukan oleh pada partikel maupun agregat suatu tanah. Porositas tanah
sangat menentukan mudah tidaknya air masuk ke dalam tanah, sehingga menentukan
jumlah kandungan air pada tanah. Porositas terdiri atas pori makro dan pori mikro.
Pada tingkat kesuburan tinggi, porositas yang baik meliputi pori makro terisi oleh air
dan pori mikro terisi oleh udara bebas (oksigen).
Sifat Kimia
Sifat kimia tanah meliputi kadar unsur hara tanah, reaksi tanah (pH), kapasitas
tukar kation tanah (KTK), kejenuhan basa (KB), dan kemasaman.
1. Kadar unsur hara
Unsur hara sangat berpengaruh dalam kesuburan tanah. Hal ini didasarkan
pada penilaian status kesuburan tanah yang mutlak diperlukan untuk menentukan
jenis dan jumlah unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Kadar unsur hara harus
tersedia dari dalam tanah yang meliputi unsur makro dan mikro. Unsur unsur
tersebut harus seimbang dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman agar dapat
dikatakan sebagai suatu tanah yang memiliki tingakat kesuburan yang optimum.
Apabila suatu tanah memiliki tingkat kesuburan yang kurang atau minim, akan dapat
terlihat tanaman tersebut terjadi defisiensi ketika ditanam pada tanah tanah tersebut.
2. pH tanah
tinggi (karena kation basa tidak banyak tercuci) dikarenakan KB terkait erat dengan
pH tanah, tanah masam KB lebih rendah dibanding tanah alkalis. Pada tanah KB
rendah komplek serapan banyak diisi Al 3+ dan H+ (basa), terutama Al3+. Sehingga
dapat menjadi racun bagi tanaman dan inilah yang menjadi kasus tanah-tanah masam
di Indonesia. Untuk mendapat kesuburan tanah yang optimum, diperlukan KB pada
tanah yang tinggi.
5. Kemasaman
Kemasaman terjadi jika nilai pH tanah berada pada kisaran 0-6 dengan
mengandung ion H+ lebih besar daripada ion OH-, Tanah bersifat asam karena
berkurangnya kation Kalsium, Magnesium, Kalium dan Natrium. Unsur-unsur
tersebut terbawa oleh aliran air kelapisan tanah yang lebih bawah atau hilang diserap
oleh tanaman.
Kemasaman tanah merupakan hal yang biasa terjadi di wilayah-wilayah
bercurah hujan tinggi yang menyebabkan tercucinya basa-basa dari kompleks jerapan
dan hilang melalui air drainase. Pada keadaan basa-basa habis tercuci, tinggallah
kation Al dan H sebagai kation dominant yang menyebabkan tanah bereaksi masam.
Hal tersebut banyak terjadi pada daerah rawa seperti tanah gambut ditemukan pH
dibawah 3 karena banyak mengandung asam sulfat. Pada tingakat kesamaan ini,
tingkat kesuburan relatif lebih rendah pada tanaman.
Sifat Biologi
Sifat biologi tanah meliputi bahan organik tanah, flora dan fauna tanah
(khususnya mikroorganisme penting seperti bakteri, fungi dan Algae), dan interaksi
mikroorganisme tanah.
1. Bahan organik tanah (BOT)
BOT merupakan salah satu komponen tanah yang sangat penting bagi
ekosistem tanah. BOT ini sendiri berperan sebagai sumber (source) danpengikat
(sink) hara dan sebagai substrat bagi mikroba tanah. BOT merupakan kunci
bakteri (bacteria)
aktinomisetes (actinomycetes)
ganggang (algae)
jamur (fungi)
virus
Dan pada fauna tanah ini sendiri meliputi :
a) Mikrofauna
b) Mesofauna
c) Makrofauna
Kedua makhluk hidup tersebut bersama-sama akar tanaman, membentuk
komponen biota yang berperan penting dalam proses biogeokimia dalam tanah
dengan berperan dalam :
Pencucian / pelindian (leaching) senyawa mudah larut
Katabolisme (catabolisms) organisme perombak
Pelumatan (comminution) bahan oleh fauna tanah.
Ketiga proses ini yang akan membentuk bahan organik tanah yang berfungsi
untuk kesuburan tanah.
3. Interaksi mikroorganisme
Interaksi mikroorganisme merupakan kontak langsung antara mikroorganisme
dengan tanah secara langsung. Interaksi ini menjadikan terjadinya proses aliran energi
dan dekomposisi bahan organik dan siklus hara pada tanah yang sangat
mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Semakin tinggi interaksi yang terjadi, maka
makin tinggi pula tingkat kesuburannya. Adapun fungsi dari keduanya adalah sebagai
berikut.
Aliran energi dan dekomposisi bahan organic
a. Aliran energi terkait erat dengan proses akumulasi dan dekomposisi
bahan organic
b. Jumlah bahan organik yang diperoleh dalam suatu ekosistem dapat
digunakan sebagai ukuran produktivitas ekosistem tersebut
c. Proses dekomposisi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan;
mikroba paling dominan cendawan dan bakteri
Siklus Hara : sebagai pertukaran unsur kimia antara bagian ekosistem yang
mati ke bagian yang hidup disebut siklus hara, pada skala global disebut
biogeokimia
Tanah yang mempunyai nilai produktivitas yang tinggi, tidak hanya terdiri
dari bagian padat, cair dan udara saja, tetapi harus ada jasad hidup yang merupakan
organisme hidup. Sebaliknya aktivitas organisme tanah dipengaruhi oleh 3 faktor
yaitu :
1. Iklim
Organisme tanah lebih banyak ditemui jumlah (populasi)-nya dan
keragamannya pada tanah didaerah yang mempunyai curah hujan dan temperatur
yang tinggi dibandingkan di daerah yang mempunyai curah hujan dan temperatur
rendah.
2. Vegetasi
Dimana pada lokasi tanah-tanah hutan ditemui organisme yang lebih banyak
dan lebih beragam dibandingkan pada lokasi padang rumput.
3. Tanah
Dari hasil paper yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa tingkat
kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat tanah yang meliputi sifat fisika,
kimia, dan biologi pada tanah.
Daftar Pustaka
Eko Sujatmiko. 2014. Kamus IPS. Surakarta: Aksara Sinergi Media.
Hendro,
M.
Biologi
Tanah.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/HENDRO_MURTIANTO/08_BI
OLOGI_TANAH.pdf. Diakses pada 15 April 2016.
Universitas
Brawijaya.
2011.
Sifat
Biologi
Tanah.
http://dasarilmutanah.lecture.ub.ac.id/files/2011/09/DIT-08-Sifat-BiologiTanah-Compatibility-Mode.pdf. Diakses pada 16 April 2016.
Universitas
Brawijaya.
2011.
Sifat
Fisik
Tanah.
http://dasarilmutanah.lecture.ub.ac.id/files/2011/09/DIT-05-Sifat-Fisik-TanahCompatibility-Mode.pdf. Diakses pada 17 April 2016.
Universitas
Brawijaya.
2012.
Sifat
Kimia
Tanah.
http://sugeng.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Bab-5-Sifat-Kimia-Tanah.pdf.
Diakses pada 17 April 2016.
Universitas
Sumatra
Utara.
Sifat
Sifat
Kimia
Tanah.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37930/4/Chapter%20II.pdf.
Diakses pada 15 April 2016.
Universitas
Udayana.
2011.
Kesuburan
Tanah.
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1005105008-3-BAB%20II.pdf. Diakses pada 16
April 2016.