Proporsal Seblak
Proporsal Seblak
Proporsal Seblak
Disusun Oleh:
Ulfa Khairunnisa
24030113120045
Haikel
24030113120033
Anfaun Nisa
24030113130108
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Kewirausahaan yang
berjudul Seblak Gak Bisa Move On.
Proposal kewirausahaan ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah yaitu Kewirausahaan. Dalam penyusunan proposal ini,
banyak sekali pihak yang telah membantu. Untuk itu tidak lupa penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Sriatun, S.Si, M.Si selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan yang
telah memberikan pengarahan untuk penyusunan makalah ini.
2. Teman-teman yang selalu memberi semangat dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda (Suryana,
2006). Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya terutama dalam kebutuhan pangan, maka semakin meningkatnya
pula keanekaragaman kebutuhan masyarakat terutama dalam hal makanan. Di
Indonesia mempunyai banyak sekali keanekaragaman makanan, dan setiap daerah
mempunyai karakteristik tersendiri, dilihat dari sosial budaya, tingkah laku atau
dari segi kebiasaan. Semua itu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan tempat
tinggal, iklim atau tingkat penghasilan yang berbeda-beda.
Masyarakat Indonesia semakin kreatif dan inovatif dalam membuat resep
baru untuk meningkatkan kebutuhan pangan mereka sehari hari, mereka juga
kreatif dalam membuat jajanan dari berbagai daerah. Dalam hal ini akan membuat
jajanan khas Bandung yang sudah tidak asing lagi didengar atau dirasa oleh
masyarakat kota Jakarta yang mayoritas menyukai jajanan dengan rasa pedas
yaituSeblak. Selain rasanya yang enak dan pedas harganya pun relatif murah
terjangkau oleh semua kalangan dan bahannya pun mudah didapat serta cara
pembuatannya juga cukup mudah.
Seblak mengandung vitamin C yang terkandung dalam cabai, dengan
catatan kita tidak mengkonsumsinya terlalu banyak, karena jika mengkonsumsi
terlalu banyak akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi kesehatan. Selain
vitamin C, bumbu-bumbu seblak juga diolah dari rempah-rempah alami yang jauh
dari bahan-bahan kimia,seperti kencur, bawang putih dan bawang merah. Seblak
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
Nama tempat seblak yang didirikan yaitu Warung Seblak Ga Bisa Move
On alasan diberi nama seperti itu supaya bisa menarik perhatian pembeli
dikarenakan bahasa move on sangat trend dikalangan anak muda. Jadi rasa seblak
nya tidak bisa dilupakan sama seperti anak muda yang sulit move on ketika putus
dengan pasangannya.
Lokasi penjualan mencari yang strategis dan ramai yang berdekatan
dengan sekolah-sekolah, kampus, kantor-kantor. Yang masih berlokasi di daerah
Tembalang. Jika usaha ini berhasil atau sukses dan dapat mencapai tujuan yang
kita harapkan, maka kami akan memperbesar usaha ini dengan membuka cabangcabang.
Usaha ini dimulai dengan membuka warung seblak setiap hari senin-sabtu
dari pukul 10.00 18.00 WIB di daerah Ngesrep Tembalang. Lokasi pembuatan
warung di daerah Ngesrep dipilih karena merupakan lokasi yang cukup strategis
sebab disekitar lokasi Ngesrep tersebut belum ada pengusaha yang membuka
usaha seblak basah dan juga dilokasi ini banyak terdapat sekolah-sekolah
sehingga peluang bisnis seblak sangat menjanjikan di daerah ini.
Usaha ini akan dikelola oleh 3 orang saja pada awalnya, yaitu Andriyani
Budi Listyo, Ebty dan Ega dimana ketiganya merupakan mahasiswa S1 semester
6 di Fakultas Sains dan Matematika jurusan Kimia yang sudah memiliki beberapa
pengalaman dalam mengadakan usaha sebelumnya serta memiliki banyak waktu
senggang sehingga memilih untuk mengisi waktu tersebut dengan mendirikan
sebuah usaha warung seblak yang telah memiliki izin untuk mengadakan usaha di
daerah Ngesrep dengan berjualan seblak basah yang pada umumnya diketahui
sebagai salah satu jenis makanan favorit masyarakat khususnya mahasiswa dan
pelajar masa kini dengan harapan dapat menambah pendapatan mereka yang
nantinya jika peminat usaha ini cukup banyak maka akan dibangun cabang baru di
daerah Semarang sekitar SMAN 5 Semarang atau SMA-SMA lainnya yang ada di
Semarang. Dengan bertambahnya cabang dari usaha ini, maka nantinya akan
BAB III
LOKASI USAHA DAN RENCANA PEMASARAN
III.1 Persyaratan Lokasi
Memilih lokasi usaha yang strategis bisa dibilang susah susah gampang.
Tidak semua usaha tepat untuk dijalankan pada suatu lokasi yang sama. Ada
pendekatan pendekatan khusus untuk tiap usaha dalam memutuskan sebuah lokasi
usaha strategis. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi:
1. Mudah Terlihat
Memilih lokasi usaha yang strategis adalah dengan mencari tempat yang
mudah terlihat oleh banyak orang. Hal ini dapat memudahkan dalam menarik para
konsumen dan meminalisir biaya promosi.
2. Lalu Lintas
Lokasi dengan arus lalu lalang orang atau kendaraan (baik kendaraan
pribadi maupun kendaraan umum) akan sangat membantu dalam promosi, karena
dengan memilih lokasi yang banyak orang yang berlalu lalang, akan menambah
peluang untuk datangnya pengunjung.
3. Dekat Dengan Target
Target pasar dalam usaha ini adalah laki-laki maupun perempuan, mulai
usia anak-anak hingga orang dewasa terutama para pelajar/mahasiswa karena pada
lingkungan sekitar didominasi oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah.
Oleh sebab itu, lokasi yang dekat dari target pasar (dalam hal ini kampus) sangat
perlu untuk diperhatikan karena dapat menjangkau pasar lebih dekat sehingga
pelanggan atau konsumen lebih mudah untuk mengunjungi dan bagi pelanggan
hal itu bisa menghemat waktu serta biaya.
4. Biaya Sewa
Suatu lokasi tempat usaha yang strategis biasanya mempunyai harga sewa
yang tinggi, maka dalam memilih lokasi usaha yang strategis ini harus
memperhatikan biaya sewanya. Lebih baik memilih lokasi yang harga sewanya
agak mahal namun akan membuat usaha maju, dibandingkan dengan yang murah
namun lokasi yang diperoleh tidak strategis karena biaya yang akan dikeluarkan
nantinya perlahan-lahan akan tergantikan dengan keuntungan yang diperoleh tiap
bulannya.
5. Legalitas
Selanjutnya, dalam memilih suatu lokasi usaha yang strategis harus
memperhatikan aspek legal yaitu mengenai masalah dalam hal perijinan, regulasi
kawasan serta lingkungan yang ada di sekitar.
III.3 Akses
Arus lalu lintas dalam pemilihan lokasi juga harus diperhatikan, apakah
satu arah atau dua arah dan apakah letak usaha yang akan dijalankan berada pada
sisi arah orang berangkat atau pulang dari aktivitasnya.
Akses untuk menuju ke lokasi usaha ini sangat mudah untuk dijangkau,
karena berada pada arah orang pulang dari kampus, dan lokasi usaha berada di kiri
jalan sehingga, pengunjung yang ingin mendatangi lokasi usaha tidak perlu
menyebrang. Selain itu, lokasi usaha ini dapat dicapai kurang lebih 5-10 menit
dari kampus.
2. Targeting
Target pasar yang penulis bidik adalah laki-laki maupun perempuan dari
mulai anak-anak hingga orang dewasa yang berada di daerah sekitar Tembalang
seperti mahasiswa dari Universitas Diponegoro, Politeknik Negeri Semarang,
Politeknik Kesehatan Semarang, Universitas Pandanaran serta pelajar mulai dari
SD hingga SMA di sekitar Tembalang. Selain target tersebut, usaha ini juga
ditujukan bagi para pecinta jajanan (kuliner) di kota Semarang.
3. Positioning
Agar produk ini mudah dikenali oleh masyarakat, kami berinovasi dengan
cara menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini dengan yang
sudah ada sebelumnya yaitu dengan memberikan inovasi pada komposisi seblak
basah yang tentunya tetap mempunyai nilai gizi karena terbuat dari berbagai
macam komposisi dan sayuran serta memberikan variasi pilihan level rasa pedas
lebih banyak. Jajanan ini akan lebih sehat daripada seblak basah yang biasanya
karena ditambahkan sayur-sayuran serta memiliki variasi komposisi yang lebih
banyak sehingga tampilan lebih menarik, rasa lebih unggul dan kualitas sangat
baik, sehingga konsumen dapat mengenali dengan mudah produk ini.
III.6 Analisis SWOT Sebagai kelayakan Usaha
Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha.
Setiap kegiatan untuk memulai usaha, penulis harus mengukur kemampuan
penulis terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.
1. Kekuatan ( Strength )
Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh
masyarakat luas, karena produk yang penulis buat ini mempunyai kualitas yang
cukup tinggi karena digunakan bahan-bahan yang aman serta mempunyai nilai
gizi dan kesehatan. Selain itu, produk makanan ini memiliki banyak pilihan toping
yang sesuai dengan apa yang disukai oleh konsumen.
2. Kelemahan ( Weakness )
1. Produk tidak tahan lama karena dalam pembuatannya, produk ini tidak
ditambahkan pengawet.
2. Produk makanan ini mudah untuk ditiru karena cara pembuatannya yang tidak
terlalu sulit
3. Harga bahan baku tidak stabil.
3. Peluang ( Oportunity )
Produk makanan jenis ini memang sudah ada di kalangan masyarakat akan
tetapi, usaha Seblak Gak Bisa Move On ini berbeda dengan seblak yang
biasanya, karena Seblak Gak Bisa Move On ini merupakan produk hasil inovasi
yang sedemikian sehingga menjadi produk makanan dengan inovasi baru serta
menarik yang dapat bersaing dengan jajanan-jajanan lainnya dan tentunya produk
ini lebih sehat apabila dibandingkan dengan seblak yang sudah ada. Selain itu,
saat ini masyarakat mudah tertarik dengan inovasi makanan/jajanan baru yang
unik.
4. Ancaman ( Treath )
Ancaman yang dapat timbul dari usaha Seblak Gak Bisa Move On ini
antara lain :
1. Pesaing tidak sehat.
2. Bahan baku yang tidak stabil.
3. Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga murah sehingga
menjatuhkan produk Seblak Gak Bisa Move On.
III.7 Promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk
atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau
mengkonsumsinya. Dalam mempromosikan produk, promosi yang kami lakukan
melalui berbagai cara yaitu:
1. Melalui brosur dan tatap muka langsung dengan konsumen yaitu dengan
melakukan proses komunikasi tentang produk kami yaitu Seblak Gak Bisa
Move On, bahwa produk Seblak Gak Bisa Move On merupakan inovasi
baru serta terbuat dari bahan-bahan yang aman dan mempunyai nilai gizi.
Dalam melakukan komunikasi, sebaiknya menggunakan penjelasan yang
efektif mudah dimengerti oleh konsumen dan Untuk brosur, dibuat sebagus dan
semenarik mungkin, sehingga konsumen tertarik pada produk ini.
2. Melalui media sosial seperti facebook, twitter, blog dan instagram. Mengingat
saat ini pengguna jejaring sosial semakin lama semakin banyak, sehingga
promosi melalui media sosial ini merupakan cara yang efektif.
3. Menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Memelihara pelanggan lama lebih
mudah dibandingkan mendapatkan pelanggan baru. Karena biaya yang
dibutuhkan untuk menarik pelanggan baru sekitar 6 kali lipat daripada
memelihara pelanggan lama. Maka, pembuatan database pelanggan bisa
dilakukan untuk menawarkan/memberi informasi mengenai promo dari produk
yang sedang berlangsung.
BAB IV
MANAJEMEN KEUANGAN
IV.1 Rencana Keuangan
IV.1.1 Biaya Tetap
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kebutuhan
1 unit etalase
Sewa Bangunan pertahun
3 buah wajan dan alat penggoreng
1 unit kompor+regulator
Kursi meja
1 buah kalkulator
Wifi perbulan
Gaji karyawan (2orang)
Alat dapur lainnya (sendok, garpu, serbet, dll)
Total Biaya Tetap
Biaya
Rp3.500.000,Rp 35.000.000,Rp250.000,Rp300.000,Rp5.000.000,Rp. 50.000,Rp200.000,Rp2000.000,Rp300.000,Rp46.600.000,-
Bahan
5 kg bawaqng merah
5 kg bawah putih
5 kg kencur
10 kg cabe rawit
Sayuran
Garam dan penyedap
10 kg telur
3 kg daun bawang
2 kg daun jeruk
Bahan utama seblak (kerupuk)
10 bungkus bakso
10 bungkus kwetiaw
10 bungkus macaroni
5 kg ceker ayam
10 bungkus pangsit goreng
10 bungkus siomay
10 bungkus sosis
1 buah tabung gas
Lain-lain (plastik, dll)
Total Harga Bahan
Biaya
Rp150.000,Rp200.000,Rp150.000,Rp400.000,Rp100.000,Rp100.000,Rp250.000,Rp90.000,Rp25.000,Rp10.000.000,Rp100.000,Rp40.000,Rp20.000,Rp200.000,Rp50.000,Rp90.000,Rp150.000,Rp155.000,Rp30.000,Rp12.300.000,-
=Rp15.000.000,-
Usaha ini dikelola secara kerjasama oleh tiga orang, dimana masingmasing orang telah memiliki kekuasaan dan tanggung jawab terhadap jadwal
kegiatan yang telah di tentukan perusahaan, sehingga tidak akan terjadi
bentrokkan atau kekacauan dari bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.
Tanggung jawab tersebut diantaranya adalah pengadaan, promosi, pemarasan, dan
transport, namun dilakukan secara tim dan bergantian. Berikut adalah rincian
struktur organisasi dalam usaha ini secara lengkap:
1. Andriyani Budi Listyo
Mempromosikan produk
Menata stand
2. Ebty
Membersihkan stand
Melayani konsumen
3. Ega
Melayani konsumen
Mengawasi
Jabatan ketiga tim manajemen sama yaitu pemodal utama dan pemegang
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Usaha yang akan dilakukan merupakan usaha dibidang makanan ringan dengan
nama Seblak Gak Bisa Move On.
2. Produk makanan ini berbeda dari seblak basah yang biasanya karena lebih
bergizi dan dengan tampilannya yang lebih menarik.
3. Usaha ini akan berlokasi di tempat yang strategis yaitu di jajaran penjual
makanan ringan di sekitar Ngesrep.
4. Target/sasaran dari usaha ini adalah laki-laki dan perempuan mulai anak-anak
hingga orang dewasa khususnya di sekitar Tembalang.
5. Promosi dilakukan baik dari mulut ke mulut maupun melalui media cetak dan
sosial.
6. Harga produk makanan ini akan mudah dijangkau oleh berbagai kalangan.