Menentukan Swell Factor
Menentukan Swell Factor
Menentukan Swell Factor
Capacity-nya. Tetapi sebaliknya, bila Bank Yard itu dipindahkan lalu dipadatkan di
tempat lain dengan alat pemadat mekanis, maka volume material tersebut menjadi
berkurang. Hal ini disebabkan karena material menjadi benar-benar padat, jika 1 m3
tanah dalam kondisi Bank Yard dipadatkan, maka volumenya menjadi sekitar 0,9 m3,
tanah mengalami penyusutan sekitar 10%.Beberapa angka pemuaian dan penyusutan
jenis material galian disajikan pada.
Contoh :
Sebuah power scraper yang memiliki kapasitas munjung 15 cu yd akan mengangkut
tanah liat basah dengan factor pengembangan 80%, maka alat itu sebenarnya hanya mengangkut
80% x 15 cu yd = 12 cu pay yard atau bank cu yd atau insitu cu yd.
Beberapa persamaan faktor -faktor diatas :
Percent Swell =
Swell Factor =
V loose
( - 1)
V undisturbed
V undisturbed
( - )
V loose
Shrinkage Factor =
(1
x 100%
x 100%
V compacted
) x 100%
V undisturbed
Membatasi kemampuan kendaraan untuk mengatasi tahanan kemiringan dan tahanan gulir dari
jalur jalan yang dilaluinya.
Membatasi volume material yang dapat diangkut.Oleh sebab itu berat jenis material harus
diperhitungkan pengaruhnya terhadap kapasitas alat muat maupun alat angkut.
Bobot Isi dan Faktor Pengembangan dari Berbagai Material.
Macam Material
Bobot Isi
Swell Factor
1. Bauksit
2. Tanah liat, kering
3. Tanah liat, basah
4. Antrasit (anthracite)
5. Batubara bituminous
(Density)
lb/cu yd insitu
2.700 4.325
2.300
2.800 3.000
2.200
1.900
(bituminous coal)
6. Bijih tembaga (cooper ore)
7. Tanah biasa, kering
8. Tanah biasa, basah
9. Tanah biasa bercampur pasir
3.800
2.800
3.370
3.100
0,74
0,85
0,85
0,90
3.250
3.600
4.500
0,89
0,88
0,67 0,56
6.500 8.700
3.600 5.500
0,45
0,45
pecah
15. Batu kapur, pecah-pecah
16. Lumpur
17. Lumpur sudah ditekan
2.500 4.200
2.160 2.970
2.970 3.510
0,60 0,57
0,83
0,83
(packed)
18. Pasir, kering
19. Pasir, basah
20. Serpih (shale)
21. Batu sabak (slate)
2.200 3.250
3.300 3.600
3.000
4.590 4.860
0,89
0,88
0,75
0,77
Description
Masalah stabilitas karena daya dukung tanah yang rendah seringkali pada tanah dasar
timbul apabila perkerasan jalan atau jalan tanpa perkerasan (jalan tanah) didirikan diatas tanah
lempung dengan sifat kembang-susut yang tinggi atau tanah lempung ekspansif Umumnya, tanah
jenis ini memiliki kekuatan memikul beban yang rendah, terutama apabila tanah tersebut
mengembang. Pada pekerjaan stabilisasi tanah dimana bahan kimia digunakan sebagai bahan
stabilisasi, kekuatan tanah setelah mengembang ini seharusnya dijadikan dasar utama untuk
penentuan jenis dan/atau kadar bahan stabilisasi. Cara ini sama sekali berlainan dengan
kebiasaan stabilisasi selama ini yang hanya menggunakan hargaplastisitas tanah sebagai faktor
penentu jenis dan kadar bahan stabilisasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
hubungan antara pengembangan, kepadatan tanah setelah mengembang, dan kokoh tekan pada
tanah dengan sifat kembang-susut yang tinggi yang dipadatkan dan distabilisasi dengan kapur.
Tanah asli dengan PI sekitar 60% dicampur dengan 3%, 6%, 9%, 12%, dan 15% kapur.
Limabendauji dari masing-masing-masing campuran dipadatkan dan kemudian direndam pada
alat odometer. Serangkaian beban surcharge, 0.00, 0.12S, 0.2S, 0.50, dan 1.00 kg/cm2, dipasang
diatas benda uji tersebut Selanjutnya setelah jenuh air, pengembangan, kepadatan, dan kokoh
tekan benda uji dapat ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara
kepadatan tanah setelah mengembang dengan harga logaritmik kokoh tekatmya adalah linier.
Hubungan tersebut bervariasi sesuai dengan kenaikan kadar kapur. Setelah terjadi
pengembangan, kokoh tekan benda uji yang dipadatkan pada kadar air optimum dan sisi basah
kadar air optimum adalah kurang lebih sama Kokoh tekan yang lebih rendah terjadi pada benda
uji yang dipadatkan pada kadar air sisi kering. Kondisi basah-kering yang berulang-ulang akan
semakin menurunkan kepadatan dan juga kokoh tekan tanah. Berdasarkan kekuatan tanah setelah
mengembang bebas, apabila tanah dengan harga PI sekitar 60% digunakan sebagai jalan tanah
yang dilewati kendaraan sejenis truck berat dengan muatan berlebih, kadar kapur yang
diperlukan adalah minimal 12%.
3. Sebagai surveyor, anda di minta untuk menentukan nilai SF pada material tambang suatu
lokasi;
a.
1. Azimuth.
2. Jarak.
3. Sudut.
4. volume
b. Alat yang di gunakan untuk menentukan besaran swell factor.
1. Total station.
2. Statif/reflector.
3. Prisma.
4. Tongkat prisma.
5. Kompas.
6. Gps.
c.
Tujuanny.
Untuk menghimpun data secara aktual dan detail , sehingga dapat membantu pada
penyusunan rencana kerja, anggaran biaya , dan pelaksanaan pekerjaan menjadi lebih baik.
Kurangnya data yang dikumpulkan memperbesar resiko yang tidak dapat diduga. Survey ini
menjadi sangat penting terutama pada daerah- daerah yang belum terbuka bagi proyek
konstruksi.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam survey lapangan;
Keadaaan Lapangan misalnya;vegetasi, keadaaan tanah, curah hujan, topografi,
volume
Tenaga Kerja
faktor pemuaian /faktor pemekaran (swell factor). Dalam Bentuk rumus dapat dinyatakan
sebagai berikut ;