Materi Antropologi
Materi Antropologi
Materi Antropologi
Paleoantropologi, adalah ilmu bagian yg meneliti asal usul atau terjadinya serta evolusi
manusia, yg menggunakan sisa-sisa tubuh yg telah membatu (fosil) yg ditemukan dlm lapisanlapisan bumi sbg bahan untuk penelitianya.
Antropologi fisik, adalah mencoba untuk memahami sejarah terjadinya beragam mahluk
manusia berdasarkan perbedaan ciri-ciri tubuhnya, baik yang tampak lahir/fenotifik (seperti warna
kulit, warna &bentuk rambut, bentuk muka, warna mata dll) atau ciri-ciri tubuh yg dalam/genotifik
(seperti golongan darah).
Keduanya disebut antropologi Biologi/fisik dalam arti luas
Etnolingustik, atau antropologi linguistic adalah ilmu bagian yg pd awalnya erat berkaitan
dg antropologi yg bahan penelitianya berupa daftar kata-kata dan deskripsi ttg ciri dan tata bahasa
dr beratus-ratus bahasa sukubangsa dimuka bumi.
6. Hubungan dengan Ilmu Linguistik, yaitu ilmu ttg bahasa. Salah satu sub bagian dari antropologi
adalah mengumpulkan bahan etnografi ttg bahasa pribumi dari berbagai macam sukubangsa.
7. Hubungan dengan Ilmu Arkeologi, yaitu ilmu sejarah kebudayaan manusia (berupa reruntuhan
kuil, istana, piramida, candi dll). Bahan kajian tersebut jg mjd penelitian dlm antropologi yg
dikenal dengan fase prasejarah.
8. Hubungan dengan Ilmu Sejarah, yg memberikan ttg data dan fakta dari perjalanan manusia
melalui sumber sejarah berupa prasasti, dokumen, naskah dll, namun sejarah hanya melihat dari
sisi politik suatu bangsa saja. Sebaliknya, seluruh latar belakang social dari peristiwa-peristiwa
politik tidak hanya dapat diketahui dari sumber-sumber tadi melainkan dari konsep-konsep ttg
kehidupan masyarakat yg dikembangkan antropologi yg dapat mengisi latar belakang suatu
peristiwa politik dimasa lalu. Dan antropologi memerlukan sejarah dari suku-suku bangsa untuk
memecahkan masalah-masalah yg diakibatkan oleh pengaruh kebudayaan asing.
9. Hubungan dengan Ilmu Geografi, atau ilmu bumi mencoba mencapai pengertian ttg alam dunia
dg gambaran-gambaran ttg bumi dan ciri-ciri dr segala bentuk hidup yg ada dibumi, seperti flora
dan fauna. Salah satunya adalah mahluk manusia yg juga beraneka ragam rupa dan sifanya.
Karena Antropologi adalah ilmu yg mampu menyelami masalah mengenai keanekaragaman
manusia maka geografi tidak dapat mengabaikan peran antropologi. Juga sebaliknya keberadaan
geografi membantu banyak masalah mengenai kebudayaan manusia berkaitan dengan keadaan
lingkungan alamnya.
10. Hubungan dengan Ilmu Ekonomi, Dinegara yg penduduk desanya lebih besar dari perkotaan,
maka kekuatan, proses dan hukum ekonomi yg berlaku dalam kegiatan ekonominya sangat
dipengaruhi system kemasyarakatan, cara berpikir, pandangan dan sikap hidup warga
masyarakat pedesaan. Maka dalam penerapannya Ilmu ekononomi harus memahami ttg
pandangan hidup dan system kemasyarakatan yg merupakan kajian dari ilmu antropologi.
11. Hubungan dengan Ilmu Politik, yaitu ilmu yg memfokuskan diri pada kekuasaan. Dalam mencapai
kekuasaan diperlukan pemahaman ttg latar belakang social budaya dari tiap-tiap kekuatan politik
(parpol,kelompok kepentingan/penekan).
MAHLUK MANUSIA
A. Mahluk Manusia Diantara mahluk2 Lain.
Dari sudut biologi manusia termasuk mahluk dari sejuta lebih jenis mahluk yg hidup atau pernah hidup
dimuka bumi ini. Pada pertengahan abad 19 para ahli biologi (salahsatunya C.Darwin) menyatakan ttg
proses evolusi biologi, yg menyatakan bahwa bentuk2 hidup yg tertua adalah mahluk bersel satu yg
sangat sederhana, yaitu antara lain protozoa. Dalam waktu puluhan juta tahun kemudian berkembang
berbagai bentuk kehidupan, yaitu mahluk2 yg memiliki organisme yg makin lama semakin kompleks, yg
sampai pada kera dan manusia.
Manusia digolongkan kedalam mahluk menyusui atau mamalia, dalam golongan ini terdapat suatu subgolongan/suku primat, termasuk semua jenis kera dari yg terkecil sampai gorilla dan antara manusia
dan kera dalam system organismenya terdapat banyak kesamaan.
Suku primat terbagi dua, yaitu sub-suku Prosimii dan anthropoid (termsuk manusia didlmnya)
suku
Sub-suku
Infra-suku
Keluarga
Jenis
Ras
Australoid
Homo
Mongoloid
Sapiend
Caucasoid
Negroid
Hominoid
Anthropoid
Homonidae
Neandertal
Ramaphithecus
Phithecanthropus
Pongidae
Cercopithecoid
Ceboid
Primat
Tarsiiformes
Lorisiformes
Prosiimii
Daubentonioid
Taupaioid
Lemuroid
Berbeda dengan hewan, mahluk manusia dilengkapi dengan suatu hasrat akan keindahan. Berbagai
jenis hewan memang bereaksi terhadap warna,bentuk dan irama yang indah, akan tetapi akal manusia
menyebabkan manusia bereaksi secara sadar dan kreatif terhadap keindahan sehingga timbul
kesenian.
Akal budi manusia menyebabkan berkembangnya system-sistem yang dapat membantu serta
menyambung keterbatasan kemampuannya. Seluruh system tersebut disebut kebudayaan manusia.
KEBUDAYAAN
Berasal dari kata sansekerta buddhayah, yang merupakan bentuk ja,mak dari buddhi yang berarti
budi atau kekal. Dalam kata asing disebut culture yang berasal dari kata latin colere yang berarti
mengolah, mengerjakan dan berhubungan dengan pengolahan tanah atau bertani.
Ada empat wujud kebudayaan :
a. artifacts atau benda-benda fisik, contohnya candi, kapal, computer,mobil,piring dll, yang
semuanya bersifat konkrert dan dapat diraba, sering disebut kebudayaan fisik.
b. system social, kebudayaan sebagai system tingkah laku dan tindakan yang berpola, contohnya
menari, berbicara, tingkah laku dalam melakukan pekerjaan dll. , masih merupakan kebudayaan
yang bersifat konkrert.
c. system budaya, kebudayaan sebagai system gagasan, yang menggambarkan wujud gagasan
dari sebuah kebudayaan. Wujudnya bersifat abstrak yang hanya dapat dipahami dengan
mempelajari secara mendalam.
d. nilai-nilai budaya, merupakan pusat atau inti dari kebudayaan, yang sukar dirubah karena
gagasan-gagasan tersebut telah dipelajari sejak usia dini yang menghasilkan berbagai benda
yang diciptakan manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran dan tingkah lakunya.
Unsur-unsur kebudayaan :
1. System perlambangan vocal yaitu bahasa.
2. System pengetahuan.
3. System organisasi social
4. System peralatan hidup dan tekhnologi.
5. System mata pencaharian hidup.
6. System religi.
7. Kesenian.
Kepribadian
Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yg menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu (yg
berada pada setiap individu) disebut kepribadian, yg tiap individunya mempunyai beberapa ciri watak yg
diperlihatkan secara konsisten dan konsekuen yg menyebabkan seseorang memiliki identitas berbeda.
A. Unsur kepribadian
a. Pengetahuan, yaitu unsur yg mengisi akal dan alam jiwa orang yg sadar, terkandung
didalam otaknya yg sadar. Disana berbagai macam proses fisik, fisiologi dan psikologi
terjadi sehingga getaran2 dan tekanan2 tadi diolah mjd suatu susunan yg dipancarkan
oleh individu yg bersangkutan mjd suatu gambaran ttg lingkungan sekitarnya. Yg dalam
kajian antropologi, seluruh proses akal manusia yg sadar itu disebut persepsi.
b. Perasaan, adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yg karena pengetahuannya
dinilai sbg keadaan yg positif/negative. Suatu perasaan yg selalu bersifat subyektif karena
adanya unsure penilaian tadi, biasanya menimbulkan kehendak dlm kesadaran seorang
individu, yg mungkin positif (individu yg bersangkutan ingin mendapatkan hal yg dirasakan
memberikan kenikmatan) atau mungkin juga negative (individu yg bersangkutan ingin
menghindari hal yg dirasakannya membawa perasaan tidak nikmat). Ketika suatu
perasaan yg tidak dapat direalisasikan akan membuat seorang individu akan semakin
menggebu-gebu dlm memperolehnya, perasaan seperti itu disebut emosi.
c. Dorongan Naluri, kesadaran manusia jg mengandung berbagai perasaan lain yg tdk
ditimbulkan karena dipengaruhi oleh pengetahuannya, tetapi karena memang sdh
terkandung didalam organismenya, khususnya dlm gen nya yg disebut naluri. Kemauan yg
sdh mrpkn naluri disebut dorongan. Ada 7 macam dorongan naluri :
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup
b. Dorongan seks
c.
Dorongan untuk berupaya mencari makan.
d. Dorongan untuk bergaul/berinteraksi dg sesama manusia.
e. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya.
f.
Dorongan untuk berbakti.
g. Dorongan untuk keindahan.
B. Materi dari unsur-unsur kepribadian.
Isi kepribadian yg pokok adalah :
a. Beragam kebutuhan organic diri sendiri, beragam kebutuhan dan dorongan psikologi diri
sendiri, dan beragam kebutuhan serta dorongan organic dan psikologi sesama manusia
selain diri sendiri, sedang kebutuhan2 tadi dpt dipenuhi atau tdk dipenuhi individu yg
bersangkutan sehingga memuaskan dan bernilai positif baginya atau tdk memuaskan dan
bernilai negative.
b. Beragam hal yg bersangkutan dg kesadaran individu akan identitas diri sendiri (identitas
aku), baik aspek fisik maupun psikologinya dan segala hal yg menyangkut kesadaran
individu mengenai berbagai kategori manusia, binatang, tumbuh2an, benda, zat, kekuatan,
atau gejala alam, baik yg nyata atau yg ghaib yg terdapat di alam sekitarnya.
c. Berbagai macam cara untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan, mendapatkan, atau
menggunakan beragam kebutuhan dari hal-hal tsb, sehingga tercapai keadaan yg
memuaskan dlm kesadaran individu yg bersangkutan.
C. Aneka Warna Kepribadian
Aneka Ragam Kepribadian Individu, berbagai isi dan sasaran dari pengetahuan, perasaan, kehendak,
dan keinginan kepribadian, serta perbedaan kualitas hubungan antara berbagai unsure kepribadian
dalam kesadaran individu, menyebabkan adanya beragam struktur kepribadian pada setiap manusia
yang hidup di muka bumi ini, sehingga setiap individu memiliki kepribadian yang unik.
Mempelajari dari unsure kepribadian tersebut adalah tugas psikologi, yang mempelajari sebab dari
tingkah laku berpola, yakni habit (kebiasaan) atau berbagai macam materi yang menyebabkan
timbulnya kepribadian, serta segala macam tingkah laku berpola dari individu yang bersangkutan.
Bagan 1
Antropolgi dan ilmu-ilmu social lainnya, yaitu sosiologi, ekonomi, ilmu politik, dan lain-lain, tidak
mempelajari individu, tetapi mempelajari semua pengetahuan, gagasan, dan konsep yang secara umum
hidup dalam masyarakat; artinya, pengetahuan, gagasan, dan konsep yang dianut sebagaian besar
warga sesuatu masyarakat yang umumnya disebut adat-istiadat. Ilmu-ilmu itu juga mempelajari
tingkah laku umum (yang sudah menjadi pola dari sebagian besar warga masyarakat, dan berdasarkan
adat-istiadat. Seluruh kompleks tingkah laku umum berwujud pola-pola tindakan yang saling berkaitan
itu disebut sistem sosial.
Karena materi yang merupakan isi dari pengetahuan dan perasaan seorang individu berbeda dengan
individu lain, dan karena sifat serta intensitas kaitan antara beragam bentuk pengetahuan dan perasaan
tadi juga saling berbeda, maka setiap manusia sebenarnya memiliki kepribadian yang khas. Walaupun
demikian, hal itu tidak berarti bahwa di dunia ini terdapat 5 miliar kepribadian (karena jumlah penduduk
bumi sekitar itu). Jumlah itu dapat diringkas menjadi berbagai tipe dan sub-tipe, yang walaupun masih
banyak juga, jumlahnya tidak sampai berjuta-juta. Membuat tipologi dari beragam kepribadian manusia
merupakan tugas psikologi.
Kendatipun demikian antropologi dan ilmu-ilmu sosial lain serngkali juga memperhatikan masalah
kepribadian, walaupun hanya untuk memperdalam serta memahami adat-istiadat dan sistem sosial
masyarkat yang dipelajarinya. Khususnya, antropologi juga mempelajari kepribadian yang dimiliki
sebagian besar warga suatu masyarakat (yaitu kepribadian umum, atau watak umum, yang dalam
bahasa Inggris disebut modal personality).
Kepribadian umum. Sejak abad ke-19 hingga tahun 1930-an, para pengarang etnografi seringkali
mencantumkan suatu pelukisan tentang watak atau kepribadian umum dari para warga suatu biasanya
berdasarkan kesan-kesan yang mereka peroleh dari pengalaman bergaul dengan para individu warga
kebudayaan yang sedang diteliti. Ketika metodologi penelitian di lapangan dalam antropologi
berkembang dan dipertajam dalam abad ke-20 ini, metode-metode pelukisan kepribadian umum yang
lebih eksak mulai digunakan. Bersama dengan pakar psikologi A. kardiner, R. Linton dalam tahun 1930an mengembangkan metode yang eksak untuk mengukur kepribadian umum. Bahan etnografinya
dikumpulkan oleh Linton, dan Kardiner menerapkan metode-metode psikologi dan menganalisa data
psikologinya.
dalam proyek yang dijalankan oleh Linton dan Kardiner, konsep kepribadian umum makin dipertajam
sehingga tercipta konsep basic personality structure, atau kepribadian dasar, yaitu semua unsur
kepribadian yang dimiliki sebagian besar warga suatu masyarakat. Kepribadian dasar itu ada karena
semua individu warga masyarakat mengalami pengaruh lingkungan kebudayaan yang sama selama
pertumbuhan mereka. Metodologi untuk mengumpulkan data mengenai kepribadian bangsa dilakukan
dengan mengumpulkan sampel dari warga masyarakat yang menjadi obyek penelitia, yang kemudian
diteliti kepribadiannya dengan berbagai tes psikologi. Dari hasil tes-tes itu kemudian dperoleh sejumlah
ciri watak yang secara statistik dimiliki sebagian besar individu dalam sampel.
Selain cirri-ciri watak umum tadi, seorang individu tentu dari suatu kebudayaan juga dilaksanakan
dengan metode lain yang didasarkan pada pendirian bahwa benih-benih dari cirri-ciri dan unur watak
seorang dewasa sebenarnya sudah tertanam di dalam diri seseorang sejak dini. Pembentukan watak
dalam jiwa individu banyak dipengaruhi pengalamannya di masa kanak-kanaknya. Watak juga sangat
ditentukan oleh berbagai tingkah laku yang dibiasakan orang sejak ia kecil.
Berdasarkan konsepsi psikologi tersebut para ahli antropologi berpendirian bahwa dengan mempelajari
adat-istiadat pengasuhan anak yang khas itu mereka akan dapat mengetahui adanya berbagai unsur
kepribadian pada sebagian besar warga yang merupakan akibat dari pengalaman-pengalaman mereka
sejak masa anak-anak.
Kebudayaan
A. Unsur-unsur kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara
lain sebagai berikut:
B. Wujud
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilainilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau
disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan,
maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para
penulis warga masyarakat tersebut.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan
manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya
konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya
semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat,
dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan
dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah
kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
C. Komponen
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil
kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling
sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur
kebudayaan fisik), yaitu:
alat-alat produktif
senjata
wadah
alat-alat menyalakan api
makanan
pakaian
tempat berlindung dan perumahan
alat-alat transportasi
menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah
membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi
bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk
mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk
mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskahnaskah kuna, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
D.5 Sistem kepercayaan
Agama
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dalam
menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul
keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan
manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun
hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada
penguasa alam semesta.
Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa
Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti menambatkan), adalah sebuah
unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion
(Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah,
dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus
diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati. [1]
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti 10 Firman dalam agama Kristen atau 5 rukun Islam
dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya
dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian.
Agama Ibrahim
Yahudi adalah salah satu agama yang jika tidak disebut sebagai yang pertama tercatat sebagai
agama monotheistik dan salah satu agama tertua yang masih ada sampai sekarang. Nilai-nilai dan
sejarah umat Yahudi adalah bagian utama dari agama Ibrahim lainnya, seperti Kristen dan Islam.
Kristen adalah salah satu agama penting yang berhasil mengubah wajah kebudayaan Eropa dalam
1.700 tahun terakhir. Pemikiran para filsuf modern pun banyak terpengaruh oleh para filsuf Kristen
semacam St. Thomas Aquinas dan Erasmus.
Sementara itu, nilai dan norma agama Islam banyak mempengaruhi kebudayaan Timur Tengah dan
Afrika Utara, dan juga sebagian wilayah Asia Tenggara.
Filosopi dan Agama seringkali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan Asia. Agama dan filosofi di
Asia kebanyakan berasal dari India dan China dan menyebar disepanjang benua Asia melalui difusi
kebudayaan dan migrasi.
Hinduisme adalah sumber dari Buddhisme, cabang Mahyna yang menyebar di sepanjang utara dan
timur India sampai Tibet, China, Mongolia, Jepang dan Korea dan China selatan sampai Vietnam.
Theravda Buddhisme menyebar di sekitar Asia Tenggara, termasuk Sri Lanka, bagian barat laut China,
Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.
Agama Hindu dari India, mengajarkan pentingnya elemen nonmateri sementara sebuah pemikiran India
lainnya, Carvaka, menekankan untuk mencari kenikmatan di dunia.
Konghucu dan Taoisme, dua filosofi yang berasal dari China, mempengaruhi baik religi, seni, politik,
maupun tradisi filosofi di seluruh Asia.
Pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, dua aliran filosofi politik tercipta.
Mahatma Gandhi memberikan pengertian baru tentang Ahimsa, inti dari kepercayaan Hindu maupun
Jaina, dan memberikan definisi baru tentang konsep antikekerasan dan antiperang. Pada periode yang
sama, filosofi komunisme Mao Zedong menjadi sistem kepercayaan sekuler yang sangat kuat di China.
Agama tradisional
Agama tradisional
Agama tradisional, atau terkadang disebut sebagai agama nenek moyang, dianut oleh sebagian suku
pedalaman di Asia, Afrika, dan Amerika. Pengaruh bereka cukup besar; mungkin bisa dianggap telah
menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti misalnya agama Shinto.
Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab kebutuhan rohani manusia akan
ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah, tertimpa musibah dan menyediakan ritual yang
ditujukan untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.
American Dream
American Dream, atau mimpi orang Amerika dalam bahasa Indonesia, adalah sebuah kepercayaan,
yang dipercayai oleh banyak orang di Amerika Serikat. Mereka percaya, melalui kerja keras,
pengorbanan, dan kebulatan tekad, tanpa memperdulikan status sosial, seseorang dapat mendapatkan
kehidupan yang lebih baik. [2] Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwa Amerika Serikat adalah
sebuah kota di atas bukit (atau city upon a hill), cahaya untuk negara-negara (a light unto the
nations),[3] yang memiliki nilai dan kekayaan yang telah ada sejak kedatangan para penjelajah Eropa
sampai generasi berikutnya.
Pernikahan
Agama sering kali mempengaruhi pernikahan dan perilaku seksual. Kebanyakan gereja Kristen
memberikan semacam pemberian berkah kepada orang yang menikah; gereja biasanya memasukkan
acara pengucapan janji pernikahan dihadapan tamu, sebagai bukti bahwa komunitas tersebut menerima
pernikahan mereka. Orang Kristen juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengan gerejanya.
Gereja Katolik Roma mempercayai bahwa sebuah perceraian adalah salah, dan orang yang bercerai
tidak dapat dinikahkan kembali di gereja. Sementara Agama Islam memandang pernikahan sebagai
suatu kewajiban. Islam menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian, namun memperbolehkannya.
Kebudayaan Indonesia
Pendahuluan
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan
asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Sementara yang
dimaksud dengan kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional.
Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa
bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk
mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan
wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa.
Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.
sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara
kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional.
Menurut Koentjaraningrat kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang khas dan bermutu dari
setiap suku bangsa dari mana pun asalnya di Indonesia, asal bisa mengidentifikasikan diri sebagai
budaya Indonesia dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional. Pernyataan ini merujuk
pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa
bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. (Nunus Supriadi,
Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional)
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi
kebudayaan Indonesia yaitu, kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan daerah
kemudian lebih disebut sebagai kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang
terdapat sebagai puncak-puncak budaya di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan
kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada pada posisi
yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur
pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan mengalami persebaran secara nasional, di
dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru
atau hasil inovasi nasional.
Kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah
menjadi nasi putih, ketupat atau lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok
bagi mayoritas penduduk Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum
dipergunakan juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar. Bentuk lanskap penyajiannya
umumnya disajikan di sebagian besar makanan Indonesia berupa makanan pokok
dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur disisi piring.
lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal
31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung.
Perfilman Indonesia sendiri memiliki sejarah yang panjang dan sempat menjadi raja di
negara sendiri pada tahun 1980-an, ketika film Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal. Filmfilm yang terkenal pada saat itu antara lain, Catatan si Boy, Blok M, dan masih banyak film
lain. Bintang-bintang muda yang terkenal pada saat itu antara lain Onky Alexander, Meriam
Bellina, Lydia Kandou, Nike Ardilla, Paramitha Rusady, dan Desy Ratnasari.
Selain film-film komersil, juga ada banyak film-film nonkomersil yang berhasil
memenangkan penghargaan di mana-mana yang berjudul Pasir Berbisik yang menampilkan
Dian Sastrowardoyo dengan Christine Hakim dan Didi Petet. Selain dari itu ada juga film yang
dimainkan oleh Christine Hakim seperti Daun di Atas Bantal yang menceritakan tentang
kehidupan anak jalanan. Tersebut juga film-film Garin Nugroho yang lainnya, seperti Aku Ingin
Menciummu Sekali Saja, juga ada film Marsinah yang penuh kontroversi karena diangkat dari
kisah nyata seorang buruh wanita yang memperjuangkan haknya tetapi menjadi korban
pembunuhan. Selain itu juga ada film-film seperti Beth, Novel tanpa huruf R, Kwaliteit 2, yang
turut serta meramaikan kembali kebangkitan film Indonesia. Festival Film Indonesia juga
kembali diadakan pada tahun 2004 setelah vakum selama 12 tahun.