Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
397 tayangan21 halaman

PROFIL

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 21

Adas (Foeniculum vulgare)

1. Nama Tanaman
Nama Ilmiah : Foeniculum vulgare, Nama Lokal : Hades (Sunda), adas, adas londa, adas
landi (Jawa),; Adhas (Madura), adas (Bali), wala wunga (Sumba).; Das pedas (Aceh),
adas, adas pedas (melayu).; Adeh, manih (Minangkabau). paapang, paampas (Menado).;
Popoas (Alfuru), denggu-denggu (Gorontalo), ; Papaato (Buol), porotomo (Baree).
kumpasi (Sangir Talaud).; Adasa, rempasu (Makasar), adase (Bugis).; Hsiao hui (China),
phong karee, mellet karee (Thailand),; Jintan Manis (Malaysia). barisaunf, madhurika
(Ind./Pak.).; Fennel, commaon fennel, sweet fennel, fenkel, spigel (I).; 
2. Klasifikasi Tanaman
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genua : Foeniculum
Spesies : F. vulgare
3. Deskripsi Tanaman
Tumbuhannya berbentuk herba yang berbau harum, berwarna hijau terang, tegak, dan
dapat mencapai dua meter tingginya. Daun tumbuh sehingga 40 sentimeter panjang,
berbentuk pita, dengan segmen terakhir dalam bentuk rambut, kira-kira selebar
0,5mm.Bunga yang dihasilkan di ujung tangkai adalah bunga majemuk yang berdiameter
5 hingga 15cm. Setiap bagian umbel mempunyai 20-50 kuntum bunga kuning yang amat
kecil pada pedikel-pedikel yang pendek. Buahnya adalah biji kering dari 4 hingga 9
milimeter panjang, dengan lebar separuh panjangnya, dan mempunyai alur. Bijinya yang
dikeringkan dikenali sebagai biji adas.
4. Kegunaannya
Digunakan untuk mengobati Sakit perut (mulas), perut kembung, mual, muntah, ASI
sedikit, Diare, sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, batuk, Sesak napas (Asma),
nyeri haid, haid tidak tertur, rematik goat, Susah tidur (insomnia), buah pelir turun
(orchidoptosis), kolik, Usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), batu empedu,
Pembengkakan saluran sperma (epididimis), Penimbunan cairan dalam kantung buah
zakar (hiodrokel testis), Keracunan tumbuhan obat atau jamur, meningkatkan
penglihatan.
5. Kandungan Kimia
Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1 - 6%, mengandung 50 - 60% anetol,
lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol,
anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan
adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung
bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin).
6. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian :
a. Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk
pengobatan TBC pada tikus percobaan.
b. Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut (flatus).
c. Menghilangkan dingin dan dahak.
d. Minyak adas yang mengandung anetol, fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat
menyejukkan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang napsu makan.
e. Dari satu penelitian pada manusia dewasa, diternukan bahwa adas mempunyai efek
menghancurkan batu ginjal.
f. Pada percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan
darah. Namun, pengolahan cara lain tidak menunjukkan khasiat ini.
Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Adas
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=106

Alang-Alang (Imperata Cylindrica)


1. Nama Tanaman
Nama ilmiahnya: Imperata cylindrical, Nama Lokal : alalang,
halalang (Min.), alang 
(Mly., Md., Bl.), eurih (Sd.), rih (Bat.), jih (Gayo), re (Sas.,Sumbawa), rii, kii, ki (Flo
res), rie (Tanimbar), reya (Sulsel), eri, weri, weli ( Ambon danSeram),  kusukusu 
(Menado, Ternate dan Tidore),  nguusu (Halmahera),  wusu, wutsu (Sumba) dan lain-
lain. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai bladygrass, cogongrass, speargrass,
silver-spike atau secara umum disebut satintail, Orang Belanda menamainya snijgras.

2. Klasifikasi Tanaman
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Liliopsida
Ordo:Poales
Famili:Poaceae
Genus:Imperata
Spesies:I.cylindrica

3. Deskripsi Tanaman
Rumput menahun dengan tunas panjang dan bersisik, merayap di bawah tanah. Ujung
(pucuk) tunas yang muncul di tanah runcing tajam, serupa ranjau duri. Batang
pendek, menjulang naik ke atas tanah dan berbunga, sebagian kerapkali (merah)
keunguan, kerapkali dengan karangan rambut di bawah buku. Tinggi 0,2 – 1,5 m, di
tempat-tempat lain mungkin lebih.
Helaian daun berbentuk garis (pita panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal
yang menyempit dan berbentuk talang, panjang 12-80 cm, bertepi sangat kasar dan
bergerigi tajam, berambut panjang di pangkalnya, dengan tulang daun yang lebar dan
pucat di tengahnya. Karangan bunga dalam malai, 6-28 cm panjangnya, dengan anak
bulir berambut panjang (putih) lk. 1 cm, sebagai alat melayang bulir buah bila masak

4. Ekologi dan Penyebaran


Alang-alang dapat berbiak dengan cepat, dengan benih-benihnya yang tersebar cepat
bersama angin, atau melalui rimpangnya yang lekas menembus tanah yang gembur.
Berlawanan dengan anggapan umum, alang-alang tidak suka tumbuh di tanah yang
miskin, gersang atau berbatu-batu. Rumput ini senang dengan tanah-tanah yang
cukup subur, banyak disinari matahari sampai agak teduh, dengan kondisi lembab
atau kering. Di tanah-tanah yang becek atau terendam, atau yang senantiasa
ternaungi, alang-alang pun tak mau tumbuh. Gulma ini dengan segera menguasai
lahan bekas hutan yang rusak dan terbuka, bekas ladang, sawah yang mengering, tepi
jalan dan lain-lain. Di tempat-tempat semacam itu alang-alang dapat tumbuh dominan
dan menutupi areal yang luas.
Sampai taraf tertentu, kebakaran vegetasi dapat merangsang pertumbuhan alang-
alang.[1] Pucuk-pucuk ilalang yang tumbuh setelah kebakaran disukai oleh hewan-
hewan pemakan rumput, sehingga lahan-lahan bekas terbakar semacam ini sering
digunakan sebagai tempat untuk berburu.

5. Kegunaan
Secara umum, alang-alang digunakan untuk melindungi lahan-lahan terbuka yang
mudah tererosi. Kecepatan tumbuh, jalinan rimpang alang-alang di bawah tanah, serta
tutupan daunnya yang rapat, memberikan manfaat perlindungan yang dibutuhkan itu.
Di Bali dan Indonesia timur umumnya, daun alang-alang yang dikeringkan dan
dikebat dalam berkas-berkas digunakan sebagai bahanatap rumah dan bangunan
lainnya. Daun alang-alang juga kerap digunakan sebagai mulsa untuk melindungi
tanah di lahan pertanian. Serat halus dari malai bunganya kadang-kadang digunakan
sebagai pengganti kapuk, untuk mengisi alas tidur atau bantal.
Rimpang dan akar alang-alang kerap digunakan sebagai bahan obat tradisional, untuk
meluruhkan kencing (diuretika), mengobati demam dan lain-lain.
Sejumlah kultivarnya diseleksi untuk dijadikan rumput hias di taman-taman. Di
antaranya adalah kultivar ‘Red Baron’ yang berdaun merah.

Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Alang-alang
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=106
Alpukat ( Persea Americana M.)
1. Nama Tanaman
Nama Ilmiah : Persea Americana
2. Klasifikasi Tanaman
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genua : Persea
Spesies : P. Americana
3. Deskripsi Tanaman
Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25
cm. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga
10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa
100 hingga 1000 gram; biji yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.
Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga
ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat berwarna
hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.
4. Kegunaan
Apokat memiliki banyak manfaat. Bijinya digunakan dalam industri pakaian
sebagai pewarna yang tidak mudah luntur. Batang pohonnya dapat digunakan
sebagai bahan bakar. Kulit pohonnya digunakan sebagai pewarna warna coklat
pada produk dari bahan kulit. Daging buahnya dapat dijadikan hidangan serta
menjadi bahan dasar untuk beberapa produk kosmetik dan kecantikan.
Manfaat Lainnya yaitu :
a. Mengatasi batu ginjal: Minum air seduhan tujuh helai daun alpukat dengan ½
gelas air panas setiap pagi dan sore.
b. Untuk sakit punggung: Rebus 5 helai daun alpukat dan 500 cc air hangat
tinggal 250 cc. Embunkan semalaman dan minum keesokan harinya. Lakukan
seminggu berturut-turut.
c. Untuk Sariawan: Aduk sebuah alpukat matang dengan dua sendok madu dan
makan tiga kali sehari.
d. Menghaluskan kulit: Haluskan buah alpukat dan setelah itu balurkan merata
selama 30 menit pada wajah dan tangan yang sudah dibersihkan dengan air
hangat

Daftar Pustaka :

http://id.wikipedia.org/wiki/Apokat

http://nusaindah.tripod.com/almanfaatalpukat.htm

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=106
Andong (Cordyline fruticosa)

1. Nama Tanaman
Nama Ilmiah: Cordyline fruticosa (L)A.Cheval, Nama lokal: Bak juwang, Laklak (Aceh);
Kalinjuhang Katunggal, Linjuang, Si linjuang (Batak); Anjiluwang, Jiluwang,
Lanjuwang, Linjuwang (Makasar); Anderuwang (Lampung); Renjuwang, Sabang,
Sawang (Dayak); Hanjuwang (Sunda); Andong, Endong (Jawa); Andong, Endong,
Handwang (BaIi); Tabongo (Gr); Panili, Siri (Ms); Panyaureng, Siri (Bg); Ai buru (Sr);
Weluga, Werusisi, Wersingin (Ab); Yasir (Ij); Pitako (Hm). Nama Asing : Nama
Simplisia Cordylinae Folium; Daun Andong.

2. Klasifikasi Tanamn
Sinonim:
AsperagusterminalisL.
Cordylineterminalis(L.)
Kunth.
Familia:
Agavaceae (Liliaceae).

3. Deskripsi tanaman:
Sering ditanam di kebun. Tumbuhan ini berupa pohon, tinggi dapat mencapai 5 meter.
Batang keras, bekas dudukan daun tampak dengan jelas. Daun tunggal menempel pada
batang, berwarna hijau tua, tepi daun rata. Perbungaan bentuk malai, tumbuh diketiak
daun dengan tangkai bunga panjang. Buah buni, warna merah mengkilat. Akar serabut
berwarna putih kotor. Habitat: Tumbuh liar di pagar atau di pekuburan sebagai tanaman
hias, lazim di tanam pada dataran rendah sampai 1900 m dpl
4. Bagian tanaman yang digunakan: Daun
5. Kandungan kimia: Steroida; Saponin; Polisakarida
6. Kegunaan
a. Hemostatik
b. Antibengkak
Dapat mengobati :
1.Batuk darah.
2.Disentri.
3.Haid terlalu banyak.
4.Wasir berdarah.

Resep tradisional:
Batuk darah dan Haid terlalu banyak:
Daun andong segar 5 helai; Air secukupnya, Dibuat infus, diseduh atau dipipis, Diminum
1 kali sehari 100 ml. Untuk pipisan diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir
Daftar Pustaka :
http://tanaman-obat-indonesia.blogspot.com/2008/02/andong.html
http://tanamanherbal.wordpress.com/2007/12/09/andong/
Bambu Tali (Asparagus chonchinchinensis)
1. Klasifikasi Tanaman
Nama Ilmiahnya : Asparagus chonchinchinensis termasuk ke dalam famili tumbuhan
Liliaceae, Nama Lokal: Asparagus, Nama Asing : Christusdoom
2. Deskripsi Tanaman
Tumbuhan ini banyak terdapat di Cina, Jepang, Korea, dan daerah-daerah di
Indocina.Bambu tali biasanya tumbuh dengan tinggi sampai 1,5 meter. Daunnya
berwarna hijau, berbentuk helai panjang, runcing, dan halus. Bunganya berwarna putih
berbentuk tunggal. Tumbuhan ini membutuhkan cahaya yang cukup dan tanah yang
berpasir halus. Buahnya berbentuk bulat-bulat kecil dan berbahaya bila dimakan.
3. Cara budidaya :  
Menggunakan Umbi atau biji, pemeliharaan mudah cukup dengan menjaga kelembaban
tanah serta pupuk dasar dan cukup sinar matahari. Sebagai tanaman obat maka tanaman ini
tidak boleh disemprot dengan pestisida.
4. Sifat kimiawi : Saponin; aglycone, protosapogenin; Asparagine;glukose, fructose, beta-
sitosterol
5. Efek Farmakologi: 
dalam farmakologi cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini
memiliki sifat : rasa manis, pahit, dingin. Masuk meridian paru-paru dan ginjal.
Menyuburkan yin, membersihkan paru-paru dan menurunkan panas api, merangsang
produksi cairan tubuh, anti toxic, anti neoplastik, dan anti piretik.
6. Bagian tanaman yang digunakan: umbi.
7. Penggunaan
Dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit antara lain :
a. Batuk, batuk darah, TBC paru, sakit tenggorokan, umbi kering 6-12 gram direbus
dengan 1,5 gelas air jadi satu gelas. Minum selagi hangat, bila perlu sehari 2 kali
sampai sembuh.
b. Muntah darah, rasa haus, berkeringat malam, Koreng Berdarah, umbi kering 6-12
gram direbus dengan 1,5 gelas air jadi satu gelas. Minum selagi hangat, bila perlu
sehari 2 kali sampai sembuh.
c. Kencing manis, umbi kering 6-12 gram direbus dengan 1,5 gelas air jadi satu gelas.
Minum selagi hangat, bila perlu sehari 2 kali sampai sembuh.
d. Susah buang air besar, deman disertai gaduh delisah, umbi kering 6-12 gram direbus
dengan 1,5 gelas air jadi satu gelas. Minum selagi hangat, bila perlu sehari 2 kali
sampai sembuh.
e. Kanker payudara: Carsinoma, fibroadenoma dan hyperplasia kelenjar payudara, umbi
20-40 gram direbus, minum, atau umbi tanpa kulit ditim dengan arak kuning, minum
3 kali sehari.
f. Kanker limpa dan kanker darah, umbi 20-40 gram direbus, minum, atau umbi tanpa
kulit ditim dengan arak kuning, minum 3 kali sehari.
g. Cara budidaya : perbanyakan tamanan ini menggunakan umbi dan biji
Daftar Pustaka :
http://www.herbal-obatalami.com/bambu-
tali.htmlhttp://obatherbalalami.wordpress.com/2008/04/18/bambu-tali/
Baru Cina (Artemisia vulgaris L.)
1. Nama Tanaman
Nama Ilmiahnya : Artemisia vulgaris L. Nama Lokal : Baru cina (Indonesia, Sumatera),
Daun manis, brobos krebo; Beunghar kucicing, jukut lokot mala, suket gajahan (jawa);
Kolo, goro-goro cina (Maluku), Daun Sudamala, cam cao; Ai ye (China).
2. Klasifikasi Tanaman
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa : Aslerales
Suku : Compositae
Marga : Arternisia
Jenis : Artemisia vulgaris L
3. Deskripsi Tanaman
Habitus Semak, menahun, tinggi 30-90 cm. Batang Berkayu, bulat, bercabang, putih
kotor. Daun Tunggal, tersebar, berbagi menyirip, berbulu, panjang 8-12 cm, lebar 6-8 cm,
pertulangan menyirip, permukaan daun atas hijau, permukaan bawah keputih-putihan.
Bunga Majemuk, bentuk malai, di ketiak dan di ujung ba-tang, daun kelopak lima, hijau,
benang sari kuning, kepala putik bercabang dua, ungu, coklat. Buan Kotak, bentuk jarum,
kecil, coklat. Biji Kecii, coklat. Akar Tunggang, kuning kecoklatan.
4. Penggunaan
Bagian yang dipakai : Daun, seluruh tanaman.
Dapat menyembuhkan :
a. Menstruasi berlebihan (banyak), sakit pada menstruasi (Dysmenorrhea), menstruasi
tidak teratur.
b. Mencegah keguguran (Threatened abortion), pergerakan janin berlebihan.
c. Dysentery, keputihan.
d. Mempermudah persalinan, susah punya anak.
e. Muntah darah (hematemesis), mimisan (epistaxis), perdarahan usus
(rectal haemorrhgia).
5. Komposisi :
Sifat Kimia dan Efek Morfologis:
Rasa pahit, pedas, hangat. Menghilangkan rasa dingin, menghilangkan sakit,
menghentikan perdarahan (hemostatic), melancarkan peredaran darah, mencegah
keguguran, mengatur menstruasi. Herba ini masuk meridian ginjal, paru dan limpa.

Kandungan Kimia: Minyak menguap (Phellandrene, cadinene, thujvl alkohol), alfa-


amirin, fernenol, dehydromatricaria ester, cineole, terpinen-4-ol, beta- karyophyllene, 1-
quebrachitol. Akar dan batang : Inulin (mengandung artemose), Cabang kecil : Oxytocin,
yomogi alkohol, dan ridentin.
Daftar Pustaka :
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:7G0k-dHCc-
YJ:kambing.ui.ac.id/bebas/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-
036.pdf+barucina&hl=id&gl=id
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=25

Belimbing Wuluh ( Averrhoa bilimbi L.)

1. Nama Tanaman
Nama Ilmiahnya : Averrhoa bilimbi L., Nama Lokal : Aceh: Limeng ungkot, selimeng,
Gayo: selemeng Batak: asom, belimbing, balimbingan Nias: malimbi, Minangkabau:
balimbieng, Melayu: belimbing asam, Lampung: balimbing, Sunda: calincing,
balingbing, Jawa: blimbing wuluh, Madura: bhalingbhing bulu, Bali: blingbing buloh,
Bima: limbi, Flores: balimbeng, Sawu: libi, Sangir: belerang.
2. Klasifikasi Tanaman
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Oxalidales
Famili : Oxalidaceae
Genua : Averrhoa
Spesies : A. bilimbi
3. Deskripsi Tumbuhan
Pohon tahunan dengan tinggi dapat mencapai 5-10m. Batang utamanya pendek dan
cabangnya rendah. Batangnya bergelombang (tidak rata). Daunnya majemuk, berselang-
seling, panjang 30-60 cm dan berkelompok di ujung cabang. Pada setiap daun terdapat 11
to 37 anak daun yang berselang-seling atau setengah berpasangan. Anak daun berbentuk
oval.
Bunga dan buah
Bunganya kecil, muncul langsung dari batang dengan tangkai bunga berambut. Mahkota
bunga lima, berwarna putih, kuning atau lila.
Buahnya elips hingga seperti torpedo, panjangnya 4-10cm. Warna buah ketika muda
hijau, dengan sisa kelopak bunga menempel di ujungnya. Jika buah masak berwarna
kuning atau kuning pucat. Daging buahnya berair dan sangat asam (bervariasi hingga
manis sebetulnya). Kulit buah berkilap dan tipis.
Bijinya kecil (6mm), berbentuk pipih, dan berwarna coklat, serta tertutup lendir.
4. Kegunaan
Belimbing Wuluh dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit
diantaranya yaitu : dapat menyembuhkan menyebuhkan Gusi berdarah, sebagai Obat
Gondongan, sebagai Obat Rematik, sebagai Obat Sariawan, sebagai Obat Sakit gigi,
sebagai Obat Pagel linu, sebagai Obat Penghilang Panu, sebagai Obat Sakit Gigi
Berlubang, sebagai Obat Penurun Tekanan Darah Tinggi, sebagai Obat Batuk, sebagai
Obat Diabetes, sebagai Obat Penghilang Jerawat
5. Komposisi
Sifat Kimia dan Efek Farmakologis : Rasa asam, sejuk. Menghilangkan sakit (analgetik),
memperbanyak pengeluaran empedu, anti radang, peluruh kencing, astringent.
Kandungan Kimia : Batang: Saponin, tanin, glucoside, calsium oksalat, sulfur, asam
format, peroksidase. Daun: Tanin, sulfur, asam format, peroksidase, calsium oksalat,
kalium sitrat.
Daftar pustaka :
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=69

http://id.wikipedia.org/wiki/Belimbing_sayur

http://blog.re.or.id/khasiat-blimbing-wuluh-sebagai-obat.htm

Beluntas (Pluchea indica L.)


Nama Tanaman
Nama Ilmiahnya: Pluchea indica L. Nama daerah: beluntas (Melayu), baluntas,
baruntas (Sunda), luntas (Jawa), baluntas (Madura), lamutasa (Makasar), lenabou(Timor),
sedangkan Nama asing untuk tanaman beluntas adalah Luan Yi (Cina), Phatpai(Vietnam),
dan Marsh fleabane (Inggris). Nama simplisia beluntas adalah Plucheacea
folium(daun), Plucheacea radix (akar).
Klasifikasi Tanaman
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genua : Pluchea
Spesies : P. indica
Deskripsi Tanaman
Daun bertangkai pendek, letaknya berselang-seling, berbentuk bulat telur sunsang, ujung bundar
melancip. Tepi daun bergerigi, berwarna hijau terang, bunga keluar di ujung cabang dan ketiak
daun, berbentuk bunga bonggol, bergagang atau duduk, dan berwarna ungu. Buahnya longkah
agak berbentuk gasing, berwarna cokelat dengan bersudut putih.
Sifat dan Khasiat
Daun beluntas berbau khas aromatis dan rasanya getir. Berkhasiat untuk meningkatkan nafsu
makan (stomakik), membantu perncernaan, peluruh keringat (diaforetik), pereda demam
(antipiretik), dan penyegar.
Akar beluntas berkhasiat sebagai peluruh keringat dan penyejuk (demulcent). 

Kandungan Kimia
Daun beluntas mengandung alkaloid, flavonoida, tanin, minyak asiri, asam chlorogenik,
natrium, almunium, kalsium, magnesium, dan fosfor. Sedangkan akarnya mengandung flavonoid
dan tanin. 

Bagian yang Digunakan


Daun dan akar. Penggunaan segar atau yang telah dikeringkan. 

Indikasi
Beluntas ini dapat digunakan untuk:

 Menghilangkan bau badan, bau mulut,


 Kurang nafsu makan,
 Gangguan pencernaan pada anak,
 TBC kelenjar (skyrofuloderma),
 Nyeri pada rematik, nyeri tulang (asteodinia), sakit pinggang (lumbago),
 Demam,
 Datang haid tidak teratur; dan
 Keputihan.

Cara Pemakaian
Daun atau akar sebanyak 10-15 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun
dilumatkan lalu dibalurkan untuk pegal linu, luka, skabies, kudis, dan borok. 

Daftar pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Beluntas
http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=501&tbl=alternatif
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=26

Bengle (Zingiber purpureum Roxb.)


Nama Tanaman
Nama Ilmiahnya: Zingiber purpureum Roxb.), Nama Lokal : mungle (Aceh), bungle
(Tapanuli), kunik bolai (Tanah Minang), panglai (Pasundan), pandhiyang (Madura), bale
(Makassar), panini (Bugis), unin makei (Ambon).

Klasifikasi Tanaman
Kerajaan : Plantae
(tidak termasuk): Monocots
(tidak termasuk): Commelinids
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Z. purpureum

Deskripsi Tanaman
Bangle tumbuh di daerah Asia tropika, dari India sampai Indonesia. Di Jawa dibudidayakan
atau di tanam di pekarangan pada tempat-tempat yang cukup mendapat sinar matahari,
mulai dari dataran rendah sampai 1.300 m dpi. Pada tanah yang tergenang atau becek,
pertumbuhannya akan terganggu dan rimpang cepat membusuk. Herba semusim, tumbuh
tegak, tinggi 1-1,5 m, membentuk rumpun yang agak padat, berbatang semu, terdiri dari
pelepah daun yang dipinggir ujungnya berambut sikat. Daun tunggal, letak berseling. Helaian
daun lonjong, tipis, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, berambut halus, jarang,
pertulangan menyirip, panjang 23-35 cm, lebar 20-40 mm, warnanya hijau. Bunganya bunga
majemuk, bentuk tandan, keluar di ujung batang, panjang gagang sampai 20 cm. Bagian
yang mengandung bunga bentuknya bulat telur atau seperti gelendong, panjangnya 6-10 cm,
lebar 4-5 cm. Daun kelopak tersusun seperti sisik tebal, kelopak bentuk tabung, ujung
bergerigi tiga, warna merah menyala. Bibir bunga bentuknya bundar memanjang, warnanya
putih atau pucat. Bangle mempunyai rimpang yang menjalar dan berdaging, bentuknya
hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan, tebal 2-5 mm. Permukaan luar tidak rata,
berkerut, kadang-kadang dengan parut daun, warnanya coklat muda kekuningan, bila dibelah
berwarna kuning muda sampai kuning kecoklatan. Rasanya tidak enak, pedas dan pahit. 

Habitat Penyebaran dan Budidaya


Bangle ditemukan di India tropis dan Asia Tenggara. Bangle tumbuh di daerah Asia tropika, dari
India sampai Indonesia. Di Jawa dibudidayakan atau di tanam di pekarangan pada tempat-
tempat yang cukup mendapat sinar matahari, mulai dari dataran rendah sampai 1.300 m dpi.
Pada tanah yang tergenang atau becek, pertumbuhannya akan terganggu dan rimpang cepat
membusuk. Bangle digolongkan sebagai rempah-rempah yang memiliki khasiat obat. Panenan
dilakukan setelah tanaman berumur satu tahun. Perbanyakan dengan stek rimpang.

BAGIAN YANG DIPAKAI: Rimpang, daun.


KEGUNAAN:
Rimpang:
- Demam, sakit kepala.
- Batuk berdahak.
- Perut nyeri, masuk angin.
- Sembelit.
- Sakit kuning.
- Cacingan.
- Rheumatism.
- Ramuan jamu pada wanita setelah melahirkan.
- Mengecilkan perut setelah melahirkan.
- Kegemukan.

Daun:
· Tidak napsu makan.
· Perut terasa penuh.
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 1/2-3.jari rimpang, direbus.
Pemakaian luar. Rimpang secukupnya dicuci bersih Ialu diparuti dipakai sebagai tapal
atau boreh pada sakit kepala, pegal linu, mengecilkan perut sehabis melahirkan, dan
sebagainya.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rimpang berbau khas aromatik,
rasanya agak pahit dan agak pedas. Penurun panas (anti piretik), peluruh
kentut (karminatif), peluruh dahak (expectorant), pembersih darah,
pencahar (laksan), obat cacing (vermifuge). KANDUNGAN KIMIA: Rimpang:
minyak atsiri (sineol, pinen), damar, pati, tanin.

Daftar pustaka :
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=68
http://id.wikipedia.org/wiki/Bangle

Bidara Upas (Merremia mammosa)

1.  Nama tanaman
Sinonim : Batatta  mammosa, Rumph.= Convoivuius mammosa, Hall. = lpomoea mammosa, Chois.
Familia : Convolvulaceae
Nama Lokal : Blanar, widara upas (Jawa), hailale (Ambon).
2. Klasifikasi tumbuhan
3. Uraian Tanaman
Merupakan tanaman merayap atau membelit yang panjangnya 3-6 m, batangnya kecil bila dipegang agak licin dan
warnanya agak gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, berbentuk jantung, tepi rata, ujung meruncing, panjang 5-
12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua. Perbungaan berbentuk payung menggarpu berkumpul 1-4 bunga,
bentuknya seperti lonceng berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak. Umbi berkumpul didalam tanah,
mirip ubi jalar. Bila tanahnya kering dan tidak tergenang air serta gembur, beratnya dapat mencapai 5 kg atau lebih.
Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat.
Perbanyakan dengan stek batang atau menanam umbinya.
4. Habitat dan Penyebaran
Tumbuh liar di hutan, kadang di tanam di halaman dekat pagar sebagai tanaman obat atau karena umbinya dapat
dimakan. Tumbuh dengan baik di daerah tropik dari dataran rendah sampai ketinggian 250 m dpl. Tanaman ini
mungkin didatangkan dari Filipina.
5. Kandungan dan Manfaat Tanaman
Sifat Kimia dan Efek Farmakologis : Anti radang, menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan bengkak, pencahar
(laxative), menetralkan racun (antidot), penyejuk.
Kandungan Kimia : Damar, resin, pati, zat pahit. Getah segar mengandung zat oxydase (Anonim, 2005). Dalam
pengobatan tradisional, umbi Bidara Upas sering digunakan terapi pengobatan kanker. Kandungan zat oksidase
pada getah segar bdara upas juga diduga memiliki peran dalam pengobatan kanker alternatif.
Dapat mengobati demam, batuk, serak, difteri, radang tenggorok, radang paru; radang usus buntu, typhus, sembelit,
muntah darah, kencing manis, Keracunan, gigitan ular, kusta, syphilis (Luns).
Daftar Pustaka :

http://lenterahati.web.id/khasiat-bidara-upas.html

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=71

Boroco ( Celosia argentea )


Nama Tanaman
Nama Latin  : Celosia linearis Sweet., Celosia margaritacea L. Nama Daerah    : Bayam ekor belanda,
Bayam kucing, Kutha.

Klasifikasi Tanaman

Bangsa    : Amaranthales 

Suku        : Amaranthaceae

Marga      : Celosia

Jenis        : Celosia argentea L.

Deskripsi Tanaman

Tumbuh tegak, tinggi 30 - 100 cm. Tumbuh liar di sisi jalan, pinggir selokan, tanah lapang yang
terlantar. Batang bulat dengan alur kasar memanjang, bercabang banyak, warna hijau atau merah.
Daun ada yang wama hijau dan ada yang warna merah, bentuk bulat telur memanjang, ujung lancip,
pinggir bergerigi halus hampir rata. Bunga bentuk bulir panjang 3 10 cm, warna merah muda/ungu,
biji hitam agak cerah, bunga tumbuh di ujung-ujung cabang.

Penggunaan

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Biji, bunga dan seluruh tanaman, keringkan di bawah sinar matahari untuk disimpan.

KEGUNAAN:

Biji : - Infeksi mata = mata merah (Acute conjunctivitis).

- Radang kornea mata (Keratitis)

- Infeksi dalam mata (Chronic uveitis)

- Tekanan darah tinggi (Hipertensi).

Bunga : - Muntah darah (Hematemesis)

- Keputihan (Leucorrhoe)

- Obat cuci mata.


Seluruh tumbuhan : - Buang air besar lendir dan darah (Disentri)

- Infeksi saluran kencing (Urinary tract.

infection)

PEMAKAIAN:

Biji : 10 - 30 gram

bunga : 30 - 60 gram. ... direbus.

Seluruh tumbuhan : 30 - 60 gram.

CARA PEMAKAIAN:

1. Keratitis:

Biji boroco 15 gram, hati ayam secukupnya direbus, dimakan.

2. Hipertensi:

Biji boroco 30 gram, 1 gelas air rebus menjadi 1/2 gelas air, dibagi

menjadi 2 (dua) kali minum.

3. Muntah darah:

Bunga boroco segar 30 - 60 gram ditambah daging secukupnya

rebus menjadi soup, makan.

4. Sebagai obat luar:

Bunga direbus, airnya untuk cuci mata (setelah disaring dengan

kertas saring/kapas).

5. Keputihan:

60 gram bunga ditambah 60 gram daging, direbus, minum air dan

dagingnya.
PERHATIAN :

CONTRA INDIKASI pada tekanan bola mata yang meninggi (Glaucoma).

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa pahit, sejuk, pengobatan radang
mata dan tekanan darah tinggi (Hipertensi).

Brotowali (Tinospora crispa L.)


Nama Tanaman

Nama Latin  : Tinospora rumphii Boerl, Menispermum verricosum Flem Nama Daerah  : Andawali,
Antawali, Bratawali, Putrawali, Daun gadel

Klasifikasi Tanaman
Bangsa    : Ranunculates

Suku        : Menispermaceae

Marga      : Tinospora

Jenis        : Tinospora crispa (L.) Miers

Deskripsi Tanaman

Deskripsi Tanaman

Brotowali menyukai tempat panas, termasuk perdu, memanjat, tinggi batang sampai 2,5 meter. Batang
sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat rasanya pahit. Daun tunggal, bertangkai, berbentuk
seperti jantung atau agak budar telur berujung lancip, panjang 7 - 12 cm, lebar 5 - 10 cm. Bunga kecil,
warna hijau muda, berbentuk tandan semu. Tumbuhan ini bisa diperbanyak dengan cara stek.

Penggunaan

Bagian yang dipakai dari tanaman brotowali adalah Batang. Adapun kegunaannya antara lain :

1. Rheumatic arthritis, rematik sendi pinggul (sciatica), memar.

2. Demam, merangsang nafsu makan, demam kuning.

3. Kencing manis.

Cara pemakaian batang brotowali adalah dengan merebus 10 hingga 15 gram dan meminum air
rebusannya. Sedangkan untuk pemakaian luar, air rebusan batang dipakai untuk mencuci koreng, kudis,
dan luka-luka.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Pahit, sejuk. Menghilangkan sakit
(Analgetik), penurun panas (antipiretik), melancarkan meridian. KANDUNGAN KIMIA :
Alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid,zat pahit pikroretin, harsa, berberin dan
palmatin. Akar mengandung alkaloid berberin dan kolumbin.
Daftar pustaka :
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=28

http://www.anneahira.com/tanaman-obat/brotowali.htm

http://www.roasehat.com/Tanaman-Obat/Tanaman-Obat-A-B/Brotowali.html

Buah Makasar (Brucea javanica L.M.)

Nama Tanaman

Nama Latin : Brucea amarissima Desv. Nama Daerah  : Lada Pahit, Embalu, Dadih-dadih, Tambara
amrica
Klaisfikasi Tanaman

Bangsa    : Geraniales

Suku        : Simarubaceae

Marga      : Brucea

Jenis        : Brucea javanica (L.) Merr.

Deskripsi, habitat dan Budidaya tanaman :

Buah Makasar merupakan tanaman obat yang bisa dijadikan sebagai obat tradisional epilepsi yang
mudah kita ramu sendiri. Berikut penjelasan singkat tentang tanaman Buah Makasar dan
pemakainnya sebagai obat tradisional. Dan saya harap Anda paham dengan uraian berikut.

Buah Makasar tumbuh liar di hutan, kadang-kadang ditanam sebagai tanaman pagar. Buah Makasar
tumbuh pada ketinggian 1-500 m dpl. 

Perdu tegak, menahun, tinggi 1-2,5 m, berambut halus warna kuning. Daunnya berupa daun
majemuk menyirip ganjil, jumlah anak daun 5-13, bertangkai, latak berhadapan. Helaian anak daun
berbentuk lanset memanjang, ,ujung meruncing pangkal berbentuk baji, tepi bergerigi kasar,
permukaan atas berwarna hijau, permukaan bawah berwarna hijau hijau muda, panjang 5-10 cm,
lebar 2-4 cm. Bungan majemuk berkumpul dalam rangkaian berupa malai padat yang keluar dari
ketiak daun, warna ungu kehijauan. Buahnya buah batu berbantuk bulat telur, panjang sekitar 8 mm,
jika sudah masak berwarna hitan. Bijinya bulat, berwarna putih. buah makasar berkembang dengan
mengunakan biji. 

Sifat dan Khasiat


Rasanya pahit sifatnya dingin, beracun (toksik), masuk meridian usus besar. Khasiat buah makasar
dapat mmebersihkan panas dan racun, menghentikan perdarahan  (hemostatis), membunuh parasit,
antisendi dan antimalaria. 

Bagian yang Digunakan


Bagian yang digunakan adalah buah. Setelah buah dikumpulkan , bagian yang keras dibuang untuk
diambil isinya. Selain buah, daun dan akar juga berkhasiat sebagai obat 
Indikasi
Buah yang digunakan untuk pengobatan:
 Malaria
 Disentri Amuba, Diare kronis akibat terinfeksi Trichomonas sp.,
 Kaputihan
 Wasir
 Cacingan
 Papiloma di pangkal tenggorokan, lambung , rektum, paru-paru, leher rahim dan kulit
Akar digunakan untuk pengobatan
 Malaria
 Karacunan Makanan
 Demam
Daun digunakan untuk mengatasi
 Sakit Pinggang

Komposisi :
Buah makasar mengandung alkaloid (brucamarine, yatanine), glikosida (brucealin, yatanoside A
dan B, kosamine), dan phenol (brucenol, bruceolic acid). Bijinya mengandung brusatol dan
bruceine A, B, C, E, F, G, H. Daging buahnya mengandung minyak lemak, asam oleat, asam
linoleat, asam stearat, dan asam palmitoleat. Buah dan daunnya mengandung tanin.

Daftar pustaka :

http://www.roasehat.com/Tanaman-Obat/Tanaman-Obat-A-B/Buah-Makasar.html

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=208

http://www.herbal-obatalami.com/buah-makasar.html

Bunga kenop (Gomphrena globosa)

Nama Tanaman :

Nama Latin : Flos globosus Rumph. Nama Daerah : Bunga kancing, Kembang puter, Adas-adasan,
Kembang gundul

Klasifikasi Tanaman :

Bangsa    : Caryophyllales

Suku        : Amaranthaceae

Marga      : Gomphrena

Jenis        : Gomphrena globosa L.

Deskripsi, Habitat dan Kandungan Tanaman :


Bunga Kenop ditanam di pekarangan dan di tanam sebagai tanaman hias atau tumbuh liar di ladang yang
cukup mendapat sinar matahari. Tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini dapat ditemukan pada
ketinggian 1-1.300 m dpl. Terna semusim, tumbuh tegak, tinggi 60 cm atau lebih, seluruh bagiannya
berambut. Batangnya berwarna hijau kemerahan, membesar pada ruas percabangan. Daun tunggal,
bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang. Helaian daun bentuknya bulat telur sungsang sampai
memanjang, ujung meruncing, tepi rata, berwarna hijau, berambut kasar berwarna putih di permukaan atas
dan berambut halus di permukaan bawah. Bunga tunggal, keluar dari ujung tangkai, bentuknya bulat
seperti bola, berwarna merah tua keunguan, putih atau merah muda. Buahnya buah kotak berbentuk
segitiga, terbungkus oleh lapisan tipis berwarna putih, berbiji kotak. 

Daun bunga kenop dapat dimakan sebagai sayuran. Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan biji. 

Sifat dan Khasiat

Rasanya manis, sifatnya netral. Bunga kenop berkhasiat sebagai obat batuk, obat sesak napas, peluruh
dahak dan obat radang mata. 

Kandungan Kimia
Gomphrenin I, Gomphrenin II, Gomphrenin III, Gomphrenin V, Gomphrenin VI dan amarathin. KAndungan
minyak asiri, flavon atau saponin mempunyai khasiat sebagai peluruh dahak.
 
Bagian yang Digunakan
Bagian yang digunakan adalah bunga atau seluruh herba segar atau herba .kering

Indikasi
Bunga berkhasiat untuk pengobatan

 Batuk rejan (pertusus),


 TB Paru disertai batuk darah,
 Sesak napas (Asma Bronkial),
 Radang saluran napas akut dan menahun,
 Radang mata,
 Sakit Kepala,
 Panas dan kejang pada anak karena gangguan hati, mimpi buruk pada anak,
 Disentri, dan
 Tidak lancar buang air kecil

Herba digunakan untuk:

 Menambah nafsu makan

Komposisi :

Sifat Kimia dan Efek Farmakologis: Rasa manis, netral. Anti batuk, menghilangkan sesak
(antiasthmatic), pengobatan radang mata. Kandunagn Kimia: Gomphresin I, II, Ill, V, VI.

Daftar pustaka :

http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=989&tbl=alternatif

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=30

http://www.roasehat.com/Tanaman-Obat/Tanaman-Obat-A-B/Bunga-Kenop.html

Cabe jawa (Piper retrofractum)


Nama Tanaman :
Nama Ilmiahnya : Piper retrofractum, Nama Lokal : Cabean, cabe alas, cabe areuy, cabe jawa, c.
sula (Jawa),; Cabhi jhamo, cabe ongghu, cabe solah (Madura).; Lada panjang, cabai jawa, cabai
panjang (Sumatera).; Cabia (Makasar). Long pepper (Inggris).
Klasifikasi Tanaman :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Magnoliidae  
Ordo: Piperales                             
Famili: Piperaceae (suku sirih-sirihan)    
Genus: Piper
Spesies: Piper retrofractum Vahl.
Deskripsi Tanaman
Bentuk tanamannya seperti sirih, merambat, memanjat, membelit, dan melata. Daunnya
berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal daun berbentuk jantung atau membulat, ujung
daun runcing dengan bintik-bintik kelenjar. buahnya majemuk bulir, bentuknya bulat panjang
atau silindris, dan ujungnya mengecil. Buah yang belum tua berwarna kelabu, kemudian menjadi
hijau, selanjutnya kuning, merah, serta lunak. Rasanya pedas dan tajam aromatis
Penggunaan
Bagian yang digunakan :
Buah yang sudah tua tetapi belum masak, akar, dan daun, dikeringkan.
Indikasi :
Buah cabe jawa dapat digunakan untuk mengatasi:
- kejang perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas,
- disentri, diare,
- sukar buang air besar pada penderita penyakit hati,
- sakit kepala, sakit gigi,
- batuk, demam,
- hidung berlendir,
- lemah syahwat,
- sukar melahirkan,
- neurastenia, dan
- tekanan darah rendah.

Bagian akar dapat digunakan untuk:


- kembung, pencernaan terganggu,
- tidak dapat hamil karena rahim dingin,
- membersihkan rahim setelah melahirkan,
- badan terasa lemah,
- stroke,
- rematik, gout, dan nyeri pinggang.

Daun dapat digunakan untuk mengatasi:


- kejang perut dan
- sakit gigi.

Cara Pemakaian :
Buah sebanyak 2,5 - 5 g dijadikan pil atau direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, buah
dijemur kering lalu digiling menjadi bubuk. Bubuk ini dihirupkan melalui hidung atau
dimasukkan ke gigi yang berlubang (karies dentis). Juga digunakan untuk rematik dan parem
setelah melahirkan.
Akar sebanyak 2,5 g direbus, atau dijadikan pil, bubuk. Pemakaian luar untuk obat luka dan sakit
gigi. Daun untuk obat kumur pada radang mulut.
Komposisi :
Sifat Kimiawi dan efek farmakologis Buah rasanya pedas dan panas, masuk meridian limpa dan
lambung. Akar cabe jawa pedas dan hangat rasanya. Kandungan kimia : Buah cabe jawa
mengandung zat pedas piperine, chavicine, palmitic acids, tetrahydropiperic acids, 1-
undecylenyl-3,4-methylenedioxy benzene, piperidin, rninyak asiri, isobutyideka-trans-2-trans-4-
dienamide, dan sesamin. Piperine mempunyai daya antipiretik, analgesik, antiinflamasi, dan
menekan susunan saraf pusat. Bagian akar mengandung piperine, piplartine, dan
piperlonguniinine.
Daftar pustaka :

http://id.wikipedia.org/wiki/Cabe_jawa

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=108

http://www.plantamor.com/index.php?plant=1012

                     

                      

                              

                                     

Anda mungkin juga menyukai