Cerita ini menceritakan tentang Pak Ayam yang merasa kelelahan harus bangun pagi dan berkokok setiap hari untuk membangunkan hewan-hewan di desa. Suatu hari, Pak Ayam memutuskan untuk tidak berkokok dan hanya ingin beristirahat. Akibatnya, hewan-hewan lain kesiangan dan tidak bisa melakukan aktivitas mereka. Pak Ayam akhirnya menyadari pentingnya peranannya untuk membangunkan desa setiap pag
0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
590 tayangan4 halaman
Cerita ini menceritakan tentang Pak Ayam yang merasa kelelahan harus bangun pagi dan berkokok setiap hari untuk membangunkan hewan-hewan di desa. Suatu hari, Pak Ayam memutuskan untuk tidak berkokok dan hanya ingin beristirahat. Akibatnya, hewan-hewan lain kesiangan dan tidak bisa melakukan aktivitas mereka. Pak Ayam akhirnya menyadari pentingnya peranannya untuk membangunkan desa setiap pag
Deskripsi Asli:
these stories are about self-awareness and self-regulation to improve our emotional quotient
Cerita ini menceritakan tentang Pak Ayam yang merasa kelelahan harus bangun pagi dan berkokok setiap hari untuk membangunkan hewan-hewan di desa. Suatu hari, Pak Ayam memutuskan untuk tidak berkokok dan hanya ingin beristirahat. Akibatnya, hewan-hewan lain kesiangan dan tidak bisa melakukan aktivitas mereka. Pak Ayam akhirnya menyadari pentingnya peranannya untuk membangunkan desa setiap pag
Cerita ini menceritakan tentang Pak Ayam yang merasa kelelahan harus bangun pagi dan berkokok setiap hari untuk membangunkan hewan-hewan di desa. Suatu hari, Pak Ayam memutuskan untuk tidak berkokok dan hanya ingin beristirahat. Akibatnya, hewan-hewan lain kesiangan dan tidak bisa melakukan aktivitas mereka. Pak Ayam akhirnya menyadari pentingnya peranannya untuk membangunkan desa setiap pag
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4
yang menumbuhkan bunga-bunga ini,
Matahari?”
Matahari tertawa lebar, “Semalam Awan
menangis hingga airnya menumbuhkan biji- biji bunga yang cantik.”
Pelangi merasa malu dan sedih karena
PeLangi dan Awan telah berbicara kasar pada Awan kemarin, Oleh: Juwita Liana Pelangi memandang Awan dengan sinis, “Ternyata warna kelabu mu juga disukai Pada suatu sore, Pelangi muncul dengan “Hanya aku yang memiliki warna indah. oleh banyak orang dan dapat menumbuhkan punggungnya yang berwarna-warni. Lihat saja, tak ada satu pun yang secantik bunga yang cantik, Awan.” “Lihatlah danau itu, ia menjadi indah aku di sekeliling danau ini. Mereka tidak Awan dan Pelangi pun tersenyum, mereka karena berada di samping ku,” Pelangi mampu memperindah danau ini seperti berjanji tidak saling mengejek dan membanggakan dirinya. aku!” Pelangi merasa kesal lalu warnanya bersama-sama untuk memperindah bumi pudar dan langit kembali gelap. Awan memandang Pelangi yang sedang sampai saat ini. menunjukkan kecantikkannya, “Yaa, kau Malam itu Awan sedih karena Pelangi memang cantik Pelangi. Warna mu cerah marah padanya. Awan meneteskan airnya dan semua orang menanti mu.” ke bumi dan tertidur lelap.
“Betul, bahkan kau tidak mampu memiliki ***
warna seindah aku. Warnamu sering kelabu
Keesokan harinya, Matahari dan membuat orang-orang takut,” ejek membangunkan Pelangi dan Awan. Pelangi Pelangi. sangat terkejut ketika melihat danau Awan tersenyum mendengar kata-kata menjadi sangat indah dengan bunga Pelangi, “Kita semua memang bertugas berwarna-warni di sekelilingnya, “Siapa memperindah bumi ini, bukan?” Pak Ayam yang Rajin seperti hewan lain yang bebas bangun jam merasa kelaparan dan tenggorokkannya Oleh: Juwita Liana berapa saja dan tidak perlu berkokok terasa semakin perih. Hari ini Bapak Ayam setiap pagi.” “Sepertinya aku harus ke dokter,” gumam sangat kerepotan *** Pak Ayam. Ia berkeliling Desa mencari karena ia bertugas Keesokan harinya, Pak Ayam bertekad dokter, tetapi tidak ada satu pun dokter untuk berkokok untuk bangun pada siang hari dan tidak yang ia temui. Para hewan masih tertidur membangunkan warga ingin berkokok. Ia hanya ingin beristirahat karena tidak mendengar Pak Ayam di Desanya. Ia merasa dan makan seharian. berkokok. lelah harus bangun lebih awal dari semua hewan di Desa dan Semenjak saat itu, Pak Ayam menyesal dan “Haaaaaa,, senangnya hari ini tidak perlu berkokok sangat kencang setiap pagi. berjanji pada diri bertugas,” teriak Pak Ayam. Ia melihat berkeliling sangat sedikit sekali hewan sendiri untuk tidak Dari kejauhan Ibu Bebek berbaris yang lewat, hanya ada Bu Bebek yang baru pernah malas dan bersama kelima anaknya, “Pagi, Pak Ayam.. keluar rumah. mengeluh lagi untuk Kelihatannya hari ini Bapak sedang tidak bangun pagi dan bersemangat?” “Ibu tidak mengantar anak-anak ke berkokok. Pak Ayam “Benar Bu Bebek, saya merasa sangat lelah sekolah?” Pak Ayam heran. ingin dengan pekerjaan ini.. Saat hewan yang membangunkan semua hewan agar mereka “Saya dan kelima anak saya kesiangan Pak. lain masih tertidur lelap saya harus semua dapat beraktivitas kembali. Jadi kami tidak berangkat ke sekolah hari berkokok membangunkan mereka. Saya ini,” jawab Bu Bebek sedih. “Kokok..kokok..” ingin berhenti saja sepertinya,” keluh Pak Ayam. Pak Ayam hanya diam dan tak mau ambil “Terimakasih Pak Ayam telah pusing. Ia berjalan-jalan lagi untuk membangunkan kami semua..” semua hewan “Tapi siapa yang akan menggantikan Bapak menikmati hari liburnya dan mencari Desa merasa senang karena bisa bangun nanti?” tanya Bu Bebek cemas. makan. Sepanjang jalan tak ada satu pun pagi lagi. “Ohok..ohok, tenggorokkan saya sudah hewan yang berjualan di Desa. Pak Ayam sangat sakit, Bu. Mulai besok saya ingin
Wawasan Nusantara Adalah Cara Pandang Bangsa Indonesia Tentang Diri Dan Lingkungan Sekitarnya Berdasarkan Ide Nasionalnya Yang Berlandaskan Pancasila Dan UUD 1945