Tari Topeng
Tari Topeng
Tari Topeng
mari kita
ikuti OM Svastyastu,
ASAL USUL SENI TARI TOPENG.
Drama tari topeng adalah merupakan seni tari warisan budaya masyarakat
Hidu
yang ada di Bali, yang terus berjalan dan berkembang, berubah sejalan
dengan
perubahan nilai nilai artistik, sosial, dan kultural dari masyarakat
Bali.
Kemampuannya beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam
lingkungan masyarakat pendukungnya telah membuat drama tari tupeng ini
hingga
kini mendapat tempat yang cukup istimewa dihati masyarakat, khususnya
Hindu
yang ada di Bali maupun orang bali yang ada diluar bali.
Kedepan masyarakat perlu tetap terbuka namun selektip dalam menerima
berbagi
inovasi yang dilakukan oleh para seniman topeng dalam meresponse
berbagai
perubahan yang terjadi disekitarnya. Hanya dengan sikap seperti ini,
kita akan
memberikan kondisi yang kondusif bagi seni pertopengan kita agar tetap
hidup
dan berfungsi dalam berbagai aspek kehidupan spiritual, Social, dan
cultural
dari masyarakat kita.
Semoga warisan budaya adi luhung ini akan tetap hidup bagaikan
sekuntum bungan
yang senantiasa menebar bau haarum semerbak dalam kehidupan seni dan
budaya
bali sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
TINJAUAN SEJARAH:
Latarbelakang topeng di Bali pada umumnya, dikaitkan dengan adanya
Topeng di
Blahbatuh (Gianyar) dalam penelitian yang telah dilaksanakan dalam
tahun 1977.
Team akademi senitari Denpasar, berhasil mengumpulkan data-data,
tentang
bagaimana munculnya topeng di Blahbatuh ini.
Namun sebelumnya perlu kiranya diketahui, seni pertunjukan
mempergunakan topeng
di bali sudah berkembang sejak zaman pemrintahan raja Jaya Pangus
sekitar abad
X. Dalam kumpulan prasasti Jaya Pangus ini sudah ditemui beberapa
istilah
istilah seperti: atapukan yang artinya pertunjukan yang mempergunakan
alat alat
penutup muka ( TOPENG )
sejarahnya.
Dalem Waturenggong.
Beliau adalah seorang Dalem kerajaan gelgel yang konon parasnya sangat
tampan,
disamping tampan beliau juga ”BAGUS AENG” sehingga sangat karismatik
dalam
peminpinannya.
Untuk mendapatkan pasangan yang sepadan, maka beliau melamar seorang
Putri
kerajaan Blambangan, yang sangat aduhai kadi ratih ring
umbara.......he.......he......
Setelah lamarannya diterima oleh raja Blambangan, dalam tahap
pengambilan
keputusan, maka secara diam diam sang putri mengirim utusan detektip
ke Gelgel
untuk meyakinkan seperti apasih Dalem Waturenggong itu yang konon
guantengnya
ratu sejagat. ( sayang waktu itu tidak ada camera ) maka yang dipakai
memotret
adalah tukang lukis yang dikirimkan...pokoknya orat oret.....asal jadi
( bukan
jeprat jeprat asal jadi) he...