Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Hereditas Dan Mutasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 30
Hereditas dan mutas Pengertian hereditae Pereobaan monohibrid dan Hukum Mende! | Hukum Mandal Percobaan dihibrid dan Hukum Mendel I Kriptomeri Penyimpangan semu Hukum Mendel Polimeri Epistasic dan hipostasis Pautan, pindah silang, dan gagal berpisah + Pindah silang Gagal berpisah Kromosom seks Penentuan jenis kelamin Tingkat ploidi Lingkungan Warna mata Drosophila melanogaster Pautan seks Hemtitia Letal dominan Gen letal Letal wesesit Cacat dan penyakit menurun Hereditas pada manusia Pewarisan golongan darah pada manusia Substitust pasangan basa Mutasi gen Penambahan atau pengurangan pasangan basa Mutast Perubahan struktur kromosom Mutasi kromosom —- Perubahan jumlah kromosom Faktor penyebab mutasi by tk SUAUA abe 2 Pogo Pk Pernahkah kamu melihat mawar berwarna merah muda? Mawar ini diperoleh dari persilangan antara mawar berwarna merah dengan mawar putth. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Hal ini berhubungan dengan genotip. Genotip adalah sifat yang ditentukan oleh gen. Genotip diwariskan dari orang tua kepada keturunannya. Tetapi, genotip tidak akan tampak tanpa lingkungan yang mendukung. Sifat yang tampak dari luar disebut fenotip. Fenotip merupakan perpaduan antara genotip dengan lingkungannya. Pewarisan sifat dari induk kepada turunannya disebut hereditas. Bahan genetik atau gen dapat mengalami perubahan yang disebut mutasi. Mutasi akan menyebabkan perubahan fenotip individu sehingga terjadi keanekaragaman makhluk hidup. Setelah kamu mempelajari bab ini, kamu akan mengetahui tentang pola-pola hereditas dan bagaimana proses terjadinya mutasi. Mari ikuti pembahasan benikut ini. “AT Hereditas adalah penurunan sifat dari induk kepada Pengertian Hereditas ‘Sumber: Encarta Libary 2005 Gambar 5.1 Gregor Mende! keturunannya, Keturunan yang dihasilkan dani perkawinan antar individumempunyai perbandingan fenotip maupun genotip yang mengikuti aturan tertentu. Aturan-aturan dalam pewarisan sifat ini disebut pole-pola hereditas. Teori pertama tentang sistem pewarisan yang dapat diterima kebenarannya dikemukakan oleh Gregor Mendel pada 1865. ‘Teori ini diajukan berdasarkan penelitian persilangan berbagai varietas kacang kapri (Pisum satitwn). Heasil percobaannya, ditulis dalam makalah yang berjudul Experiment in Plant Hybridization. Dalam makalah tersebut, Mendel mengemukakan beberapa hipotesis mengenai pewarisan material genetik dari tetua kepada anaknya, di antaranya adalah Hukum Segregasi dan Hukum Perpaduan Bebas. Hukum Segregasi atau Hukum Mendel I menyatakan bahwa dalam pembentukan sel gemet, pasangan alel akan memisah secara bebas. Sedangkan, Hukum Perpaduan Bebas atau Hukum Mendel Il menyatakan bahwa alel dari lokus satu akan berpadu secara bebas dengan alel-alel dari lokus lainnya. "B” Orang yang pertama kali melakukan percobaan tentang Hukum Mendel pewarisan sifat adalah Gregor Mendel. Dia menyilangkan kacang kapri (pisum sativum) dengan memperhatikan satu sifat beda yang mencolok, seperti kapri berbunga merah disilangkan dengan kapri berbunga putih, kapri berbyji bulat disilangkan dengan kapri berbiji keriput. Berdasarkan penelitian ini, Mendel merumuskan Hukum Mendel I dan Mendel I. Mari cermati uraian berikut ini. I 1. Percobaan Monohibrid dan Hukum Mendel | Pada percobaan monchibrid untuk tujuh sifat yang diamati pada tanaman kapri, Mendel memperoleh hasil seperti yang disajikan pada Tabel 5.1 dan 5.2. Pada seluruh tanaman F,, hanya ciri sifat dari salah satu tetuanya yang muncul, sedangkan ciri sifat dari tetua yang lain tidak muneul. Sifat yang muneul pada F,, misalnya biji bundar disebut sifat dominan. Sedangkan, sifat yang tidak muncul, misalnya biji keriput disebut sifat resesif Pada generasiF,, ciri-eiri yang dipunyai kedua tetuamuncul kembali, misalnya biji bundar dan biji keriput. Dari percobaan Mendel untuk seluruh sifat yang diamati pada F,, terdapat perbandingan yang mendekati 3 : 1, antara ciri dominan dan resesif. abel 5.1. Data Persilangan dan F, Percobaan Mendel ‘Bentuk Dit bundar >< keriput 100 % bundar Wara albumen | kuning >< hijau 1100 % kuning Wama bunga merah-ungu >< putin | 100 % meraf-ungu ‘Bentuk potong ‘gembung >< berkerut | 100 8% gembung. Wama polong bijau >< kuning 100 % hijau Kedudukan bunga | aksial >< terminal 100 % aksial Tinggl tanaman | tinggi >< pendek 100 % tinggi ‘abel 5.2. Data F, Percobaan Mende! Bentuk bij 8474 bundar 296:1 Warna albumen uning 301:1 Warna bunga, 705 merah-ungu 3. ‘Bentuk potong 882 gembung 295:1 Warna potong 25:1 Kedudukan bunga | 451 aksial 3. Tinggi tanaman_ 24:1 Dari percobaan tersebut, Mendel menyimpulkan bahwa pada saat pembentukan gamet, terjadi pemisahan bebas pasangan gen-gen yang dikandung oleh induk (parental) sehingga setiap gamet memperoleh satu gen dari alelnya. Misalnya, induk Bb (F,) menghasilkan gamet B dan b. Hal int dikenal sebagai Hukum Segregasi atau Hukum Mendel I. Kemudian, terjadi perkawinan antara induk jantan dan betina. Hal ini menyebabkan gamet B dan b bergabung secara acak. Sehingga, dihasilkanF, dengan perbandingan fenotif 3:1. Untuk lebih memahami hukum Mendel I, mari cermati pereobaan monohibrid berikut ini. BS Hondo oo Mice} ‘Mengapa Mendel ‘mengurakan kacang kapri (Pisum Sativum) sebagai ‘objek penalitan? Diskusikan dengan teman, sebangkumu, ‘Apa perbeduan antara genera F, dan F,? Diskusilan dengan teman sebangkumu.

Anda mungkin juga menyukai