Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Business Model Innovation

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 66

KEWIRAUSAHAAN

TKP 270214

K06-BUSINESS MODEL INNOVATION


DOSEN PENGASUH :

Ir. Mukiat, MS
Ir. Makmur Asyik, MS

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
2014

POKOK BAHASAN BUSINESS MODEL INNOVATION


Salah satu kunci mengembangkan usaha adalah inovasi. Inovasi
tidak hanya dalam produk saja, tapi inovasi bisa dilakukan dalam segala
hal, salah satunya adalah model bisnis. Ada banyak model bisnis yang
inovatif dan bisa menjadi pilihan agar membawa perusahaan lebih
memiliki keunggulan serta bertumbuh dengan pesat.
SUB POKOK BAHASAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Mencari Gagasan Bisnis,


Ide Bisnis dari Imitasi,
Inovasi Model Bisnis,
Sepuluh jenis Inovasi,
Value Innovation,
Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy),
Intrapreneur Bintang,
Business Model Canvas (BMC),
Memperluas pergaulan dalam membangun usaha.

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan cara-cara mencari gagasan baru
2. Menjelaskan bidang usaha kelompok kreatif, konsultif, pelayanan
dan analisis.
3. Menjelaskan ide usaha dari imitasi
BACAAN

Kim, W.C., Mauborgne, R. (January - February 1997). "Value


Innovation The Strategic Logic of High Growth". Harvard Business
Review 75: 103112.

Kim, W. Chan; Mauborgne, Renee (2004). "Blue Ocean Strategy".


Harvard Business Review: 7685.

Larry Keeley, Helen Walters, Ryan Pikkel, Brian Quinn (2013). Ten
Types of Innovation: The Discipline of Building Breakthroughs,
Hoboken: John Wiley & Sons

I. MENCARI GAGASAN BISNIS


Memilih produk yang profitable merupakan langkah penting dalam
usaha baru. Murphy, konsultan UKM di Amerika serikat,
menyimpulkan kunci emas untuk sukses adalah melakukan bisnis
yang tepat pada saat yang tepat. Hal ini menunjukkan penentuan
jenis produk (dalam arti menguntungkan/profitable) dan memilih waktu
(dalam arti saat konsumen membutuhkan) sangat penting.
Namun demikian, pendapat umum menyatakan mencapai sukses
tidaklah mudah. Lihatlah, hanya sedikit ide baru yang meraih sukses.
Bahkan, ketika suatu produk baru (inovasi) diperkenalkan perusahaan
mapan pun, masih sering mengalami kegagalan. Majalah Business
Week dalam suatu diskusi yang dilakukan oleh AT Kearney, Inc.,
menegaskan adanya risiko dalam setiap inovasi.
Jika
perusahaan
mengeluarkan
segala
kemampuan
maksimalnya dalam berinovasi, maka,
Produk baru yang dipasarkan pada Pasar Baru hanya akan
memengatuhi 1 dari 20 orang. Hal ini disebabkan orang-orang di
pasar baru tersebut masih menggunakan produk lama (sejenis) yang
sudah sering digunakan.
Produk Lama dipasarkan di Pasar Baru, akan memengaruhi 1 dari
4 orang yang ada.
Produk Baru dipasarkan pada Pasar Lama, ia akan memengaruhi 1
dari 2 orang yang ada.
Produk Lama yang dipasarkan pada Pasar Lama, akan dapat
memengaruhi 1 dari 1 orang yang ada.
Apa yang dapat dipelajari dari pernyataan tersebut?
Benar ...! Supaya berhasil, seorang Entrepreneur tidak cukup
mengandalkan gagasan kreatif dalam pembuatan produk saja. Dia
memerlukan strategi yang jitu dan eksekusi yang tepat. Dengan kata lain,
kita tidak bisa berusaha sendirian. Kita memerlukan gagasan-gagasan
pendukung, mulai dari ide sampai tahap komersialisasi. Tahukah Anda,
jauh sebelum Kentucky Fried Chicken dan McDonalds meraih sukses
dengan kedai-kedainya di Indonesia, Pizza Hut sudah lebih ddhulu masuk.
Namun, itu tak lama karena saat itu pasar di Indonesia belum siap
mengkonsumsi makanan seperti itu. Baru setelah KFC dan McDonalds
sukses, Pizza Hut berhasil masuk kembali karena konsumen Indonesia
sudah mulai terbiasa dengan makanan siap saji dengan selera Barat.
Konsumen mulai mengejar variasi konsumsi.

Keberhasilan ditentukan banyak hal, tetapi yang paling penting


adalah apakah Anda benar-benar mengenalkan karakter Anda dan
berada pada bidang yang Anda sukai dan akrabi? Bukan tidak mustahil
keberhasilan hanya soal waktu saja bagi orang-orang yang benar-benar
mencintai pekerjaannya. Kata para pengusaha, produk itu betapa pun
sederhananya harus dikeloni diajak berbicara, diberi perintah, dan diberi
sentuhan pribadi Anda. Mari kita kenali diri kita sebelum menemukan
gagasan ide usaha yang sebenarnya.

MENGENAL PANGGILAN JIWA


Supaya berhasil dalam usaha, setiap orang harus benar-benar
mengenal panggilan jiwanya dan mampu memenuhi keinginan pasar
dari gelora jiwa yang bersemangat. Seperti wirausaha-wirausaha muda
lainnya yang sukses, maka Anda pun bisa berhasil dengan
memperlihatkan ketiga faktor seperti berikut ini,
Cocok dengan diri kita, Peluang itu bersifat personal, akrab dengan
Anda, yang memerlukan kemampuan (skill), kepribadian dan Anda
sukai (sesuai dengan hobi atau minat).
Akses, Anda dapat mengaksesnya. Hal ini berkaitan dengan jaringan,
lingkungan pendukung.
Potensial, Komersialisasinya harus mampu memberikan tingkat
pertumbuhan dan pengembalian investasi yang layak.
Untuk mendapatkan ide usaha yang potensial dan cocok
dengan diri Anda, Entrepreneur harus memulainya dengan analisis
berikut ini,
1. Apa yang paling Anda senangi?
2. Apakah kegemaran atau hobby Anda?
3. Produk dan proses Apa yang paling Anda ketahui?
4. Adakah sesuatu yang ingin Anda lakukan ketika sedang
menganggur?
5. Apakah tujuan terpenting Anda dalam bisnis sendiri? Apakah
mendapatkan keuntungan, kebebasan atau yang lainnya?
6. Ide mana yang muncul sebagai respons terhadap 4 pertanyaan
pertama di atas yang memenuhi tujuan pada pertanyaan no.5?
Bila Anda mampu menjawab keenam pertanyaan di atas, maka Anda
mulai bisa memahami bahwa masing-masing orang mempunyai keunikan
dan kepribadian yang berbeda-beda. Keunikan dan pembawaan
seseorang penting diketahui dan diperiksa (selain hobi) sebelum
memutuskan untuk mengusahakan sesuatu. Manusia, pertama kali bisa
dilihat dari minatnya untuk berhubungan dengan manusia-manusia
lainnya. Sebagian orang memiliki tipe dasar kepribadian yang cenderung

ingin membangun hubungan-hubungan dan ikatan-ikatan terhadap


orang-orang lain. Sebagian lagi justru berorientasi meminimalisasi diri dari
kontak-kontak antar-manusia. Di antara kedua sifat ekstrem tersebut,
orang-orang lain pun mempunyai kadar atau intensitas yang berbedabeda dalam berkomunikasi.
Pada ekstrem pertama, terdapat orang yang terbuka atau
extrovert. Sebaliknya, orang-orang yang sangat membatasi diri dari
pergaulan, disebut orang yang tertutup atau introvert.
Selain persoalan introvert dan extrovert, kita juga perlu melihat
kecenderungannya dalam melaksanakan hubungan itu sendiri. Apakah dia
cenderung memerintah dan mengendalikan orang lain, ataukan justru
lebih senang mengalah. Orang dengan kecenderungan ingin
mengendalikan orang lain dinamakan dominatif, sedangkan orang
yang mengalah dinamakan dedikatif.
Dengan demikian, ada dua sisi penilaian, pertama tentang intesitas
keinginan bergaul yang terdiri dari sifat-sifat introvert dan
extrovert dan kedua tentang kadar dorongan mendominasi orang
lain, terdiri dari jenis dominatif dan dedikatif. Kalau digambarkan,
kombinasi keduanya akan membentuk sebuah garis sumbu X (horizontal)
yang mewakili kadar dominasi yang dipotong oleh sebuah garis sumbu Y
(vertikal) yang mewakili intensitas keinginan berhubungan dengan orang
lain, yang kita sebut garis pembawaan.

INTROVERT

IV

INTENSITA
S
K = KONVENSIONAL D = DOMINAN
DEDIKASI

DOMINASI

T = TENANG P = POPULER

III

EKSTROVERT
KADAR
DORONGA

II

Dengan demikian, diperoleh 4 (empat) buah kuadran yang masingmasing menunjukkan tipe-tipe pembawaan manusia dalam hubungannya
dengan bagaimana yang bersangkutan mengadakan kontak dengan
orang-orang lain,
1. Kuadran I, menggambarkan tipe manusia yang dinamakan Dominan
(D), dibentuk dari perpaduan sifat introvert dengan pembawaan yang
kuat untuk mendominasi orang lain.
2. Kuadran II, mewakili orang-orang dengan sifat extrovert, senang
bergaul dengan orang banyak, terkombinasi dalam tipe Populer (P)
karena sifatnya cenderung mencari pengaruh (influence), popularitas,
dan persahabatan.
3. Kuadran III, ada lagi tipe Tenang (T), dibentuk dari perpaduan
antara bawaan yang extrovert, dengan sifat yang condong mengalah
pada orang lain. Disebut tipe Tenang karena yang bersangkutan
biasanya berperilaku tenang (steadiness) serta ramah tamah (amiable).
4. Kuadran IV, adalah tipe Konvensional (K), Tipe ini dibentuk dari
pembawaan yang introvert, terkombinasi dengan sifat mengalah atau
melayani.
Dengan mengetahui keempat tipe ini, Anda bisa menganalisis
kecondongan masing-masing dalam berinteraksi dengan orang-orang lain
serta lingkungannya. Sekarang, mari kita bahas satu per satu.

MANUSIA TIPE DOMINAN (D)


Orang tipe D memiliki motivasi yang kuat untuk mengejar prestasi.
Perilakunya selalu berorientasi ke hasil akhir dari suatu pekerjaan atau
tanggung jawab. Dia sangat menyenangi tantangan. Untuk berhasil,
mereka bersedia bekerja keras, bahkan kalau perlu, dengan cara apa
saja. Sayangnya, dia kurang peduli pada lingkungan pergaulan, tidak
banyak berbicara, bertindak serba cepat dan praktis, langsung ke
sasaran.
Individu tipe D menyukai kebebasan, tidak suka diatur orang lain,
bebas berkreasi, bebas mengembangkan ide-idenya sendiri untuk
mengalahkan tantangan yang dihadapinya. Mereka juga menginginkan
kekuasaan karena tanpa otoritas, keinginannya akan banyak terhambat
oleh orang lain yang lebih berkuasa. Bila berhasil mengatasi suatu
masalah, mereka sudah tidak tertarik lagi untuk mengulanginya karena
tantangannya sudah tidak ada lagi. Oleh karena itu, mereka amat
menyukai aktivitas yang bervariasi. Makin banyak keragaman, makin
bergairah. Dalam bekerja pun, tingkat kesulitan merupakan sorotan
tersendiri. Bagi orang tipe D, pekerjaan yang bermutu adalah
pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Dengan demikian,
mereka merasa tertantang dan mendapat kepuasan setelah berhasil.

Para Dominan yang bekerja di suatu perusahaan menginginkan status


dan jenjang karier yang jelas karena bagi mereka hal itu merupakan
penghargaan atas prestasi-prestasi kerja. Bagi mereka, prestasi adalah
hasil dari serentetan kerja keras dan susah payah.

MANUSIA TIPE POPULER (P)


Orang-orang tipe P termotivasi untuk memperoleh pengakuan
(recognition) dari orang banyak sehingga mereka merasa sebagai
orang penting di lingkungannya. Karena tujuannya lebih pada
bagaimana penilaian orang banyak, maka orang P kadang-kadang
kurang mewaspadai hasil akhir pekerjaannya dan batas waktu
penyelesaiannya. Mereka menginginkan popularitas, dan untuk itu,
mereka akan berusaha sedapat mungkin untuk mencari pengaruh
(influence) ke sana kemari.
Tipe P menginginkan prestise, banyak bicara, dan sangat
mendambakan hubungan-hubungan yang hangat serta bersahabat
dengan berbagai pihak. Seperti juga orang tipe D, orang-orang yang
Populis menghendaki kebebasan, jauh dari aturan-aturan ketat serta
kendali-kendali yang terlalu rinci. Kreativitas menghendaki kebebasan,
begitu menurut mereka.
Sebagai konsekuensi dari sifatnya yang extrovert, orang Pop sangat
menyenangi pergaulan dan pintar bergaul. Mereka tidak segan-segan
menolong orang lain, dan memotivasi siapa pun yang membutuhkan
dorongan guna mencapai kemajuan-kemajuan dalam bisnis atau
kehidupan ini. Berbicara, baik antarpribadi maupun di depan publik
sambil melontarkan berbagai gagasan dan ide-ide merupakan
kemampuannya yang cukup spesifik. Itu semua menyebabkan mereka
bergairah.

MANUSIA TIPE TENANG (T)


Kelompok manusia bertipe T terdorong oleh motivasi persahabatan
dan saling menghargai. Mereka juga extrovert, senang, dan pandai
bergaul. Akan tetapi, mereka tidak mempunyai ambisi besar dalam
mencapai prestasi apa pun. Semua dilaksanakan biasa-biasa saja.
Pembawaan mereka tenang, kalem, dan ramah tamah. Karena sifat
yang demikian, jarang sekali orang T yang dinilai sombong dan
angkuh. Mereka bahkan dianggap sebagai orang-orang yang mudah
diajak berkonsultasi atau berdiskusi, terutama karena sebagian di
antaranya dianggap berotak besar.
Berbeda dengan tipe D, kelompok Tenang ini kurang menyukai
tanggung jawab dan tantangan yang bervariasi. Condong untuk
berspesialisasi guna membatasi ruang lingkup tanggung jawab pada

area tertentu. Sebagai extrovert, orang T juga senang bergabung


dalam kelompok-kelompok orang banyak, berpartisipasi sebagai
anggota. Dalam bekerja, lebih menyukai hadir dalam sistem yang
sudah mapan, yang segala sesuatunya sudah baku, dan memiliki
panduan-panduan yang jelas.
Karena kurang menyenangi tantangan, dengan sendirinya mereka juga
kurang berani mengambil risiko-risiko besar sehingga condong memilih
lingkungan yang aman. Bila ditempatkan ke dalam lingkungan baru
yang masih asing, mereka akan butuh waktu untuk menyesuaikan diri.
Mereka selalu berusaha bertahan untuk selalu berada pada lingkungan
yang sudah dikenalnya dengan baik.
Untuk dapat mencapai sesuatu, orang-orang T memerlukan
penjelasan yang detail tentang sasaran yang hendak dicapai, sekaligus
apa peran mereka dalam tugas itu.

MANUSIA TIPE KONVENSIONAL (K)


Terakhir pada kuadran keempat, kita temui orang-orang dari kalangan
Konvensional. Orang tipe K biasanya bekerja dengan acuan
ketelitian, hasil yang benar dan sempurna menurut kaidah-kaidah yang
sudah baku. Mereka termasuk introvert, kurang peduli dengan
lingkungan sosialnya sehingga condong membatasi diri dalam
berhubungan dengan manusia lain. Sebagai kompensasinya, mereka
sangat teliti dalam pekerjaan, perfeksionis, selalu mengacu pada
kesempurnaan hasil akhir. Akan tetapi karena terlalu teliti, mereka
kurang memerhatikan batas waktu, berharap adanya tuntutan yang
jelas langkah demi langkah, serta dukungan yang menyeluruh.
Seperti tipe T, orang-orang Konvensional ini juga mendambakan
lingkungan yang aman-aman saja. Bisa bekerja dalam kelompok,
dengan basis pemikiran bahwa risiko yang dihadapi akan bisa ditekan
sekecil mungkin dan ditanggung bersama. Karena introvert-nya,
mereka sering berharap untuk mendapatkan tugas-tugas yang bisa
menenggelamkan mereka ke dalam keasyikan bekerja. Oleh karena
itu, pekerjaan yang sesuai dengan mereka adalah hal-hal yang
membutuhkan keakuratan tinggi atau bidang-bidang penelitian.

MACTCHING PANGGILAN JIWA DAN JENIS USAHA


Sekarang, tentu Anda bertanya bidang usaha apa saja yang
sesuai dengan gelora jiwa masing-masing? Perhatikanlah gambar
berikut.
Orang-orang yang termasuk extrovert lebih sesuai berusaha
dalam bidang-bidang yang memungkinkan mereka bertemu dengan orang

banyak. Di dunia industry, mereka bisa banyak berperan dalam jalur-jalur


distribusi atau promosi. Sebaliknya, bagi kelompok introvert akan lebih
cocok bila bergerak dalam kegiatan produksi atau akuntansi.

PRODUKSI

IV
ANALIITIS

KREATIF
K

PELAYANAN

SERVIS
III

PENGARAHAN

KONSULTATIF
EKSTROVERT

II

Dari sumbu horizontal, untuk mereka yang berkarakter dominan,


akan lebih pas jika menggeluti bidang-bidang usaha yang akan
menempatkan dirinya pada posisi mental yang lebih tinggi dari orang lain
sehingga naluri dominan-nya akan tersalur dengan baik. Di ujung yang
berlawanan, terdapat kelompok orang-orang yang dedikatif. Mereka ini
justru lebih sesuai bila bergerak dalam bidang-bidang yang lebih bersifat
melayani orang lain.
Kuadran I, akan kita dapati orang-orang yang kecenderungan
bisnisnya dipengaruhi oleh sifat yang mendominasi, serta pembawaan
yang introvert. Oleh karena itu, pada daerah itu akan kita temui
kelompok entrepreneur yang menonjol dalam hal kreativitas. Kuadran I
kita sebut Daerah Kreatif.
Kuadran II, ditempati oleh mereka yang perilakunya dipengaruhi oleh
sifat mendominasi, serta pembawaan yang extrovert. Pada daerah ini,
kita jumpai kelompok wiraswastawan yang lebih cenderung
memberikan konsultasi dan pengarahan. Kuadran II kita sebut
Daerah Konsultatif.
Kuadran III, merupakan tempat orang-orang yang perilakunya
dipengaruhi oleh sifat condong melayani, terkombinasi dengan
pembawaan extrovert. Kelompok ini lebih cenderung memberikan
pelayanan kepada orang lain, menyukai persahabatan yang tulus, dan
tidak berusaha memengaruhi orang lain. Kuadran III kita namakan
Daerah Servis (Pelayanan).

Kuadran IV, adalah tempat orang-orang yang sifatnya condong


memberikan layanan, tapi pembawaannya tertutup, alias introvert.
Kesukaannya lebih pada hal-hal yang rinci, mengupas masalahmasalah yang ruwet. Oleh sebab itu, kuadran IV disebut sebagai
Daerah Analitis.
Sekarang, mari kita kaji, dari ke-4 tipe manusia di atas, jenis usaha
apa saja yang kira-kira sesuai dengan jiwa mereka masing-masing.

ORANG DOMINAN, KELOMPOK KREATIF


Terdiri dari orang-orang yang karena kreativitasnya, sangat
mendambakan kebebasan. Dalam bekerja, mereka berorientasi pada
pencapaian hasil akhir yang baik. Biasa bekerja sendiri, tidak banyak
bicara. Mereka tergolong orang-orang yang tidak pintar ngomong.
Karena sifatnya dominan, dalam berwirausaha seyogianya mereka
lebih memilih bidang-bidang usaha yang tidak perlu banyak
berhubungan dengan orang lain guna lobi-melobi. Tugas itu tidak
cocok dengan kepribadiannya.
Mereka juga termasuk introvert. Oleh sebab itu, lebih baik mereka
bergerak dalam bidang produksi, menghasilkan produk-produk tertentu.
Di sini, semua ambisi, kebebasan berkreasi, serta gagasan-gagasan
inovasi bisa terlampiaskan. Mereka bisa mendirikan industri-industri
besar, atau mencoba industri-industi rumahan atau kerajinan.
ORANG POPULIS, KELOMPOK KONSULTATIF
Orang-orang dari kelompok ini bersifat dominatif. Dan karena
berpembawaan extrovert, mereka menyukai pergaulan, senang
bertemu dengan publik, dan pandai berbicara. Meski demikian, mereka
selalu cenderung memengaruhi orang lain.
Senang popularitas. Positifnya, kebanyakan dari mereka suka
membantu dan menolong. Oleh karena itu, orang-orang konsultatif
lebih sesuai berbisnis dalam bidang-bidang usaha yang bersifat
mengarahkan atau memberi instruksi. Misalnya, menjadi konsultan,
membuka kursus, menjadi pelatih olahraga. Sebagai extrovert, mereka
juga baik dalam bidang-bidang distribusi dan perdagangan.
ORANG TENANG, KELOMPOK SERVIS/PELAYANAN
Sesuai dengan namanya, kelompok ini lebih cocok dalam bidangbidang usaha yang memberikan layanan kepada pihak lain. Kelebihan
orang servis adalah kemampuannya mengikuti keinginan-keinginan
orang yang dilayaninya dengan tulus. Jadi, perilaku orang tipe ini
berlawanan dengan kelompok konsultatif yang justru berusaha
mengendalikan orang lain.

Bidang usaha layanan (jasa) bisa bermacam-macam, mulai dari


membuka bengkel otomotif, elektronik, rumah makan, rumah sakit,
sekolah, sampai berbagai usaha jasa lainnya.
Supaya lebih familiar tentang berbagai bidang usaha dalam
hubungannya dengan tipe dan pembawaan manusia, di bawah ini kita
lihat pilihan-pilihan yang bisa diambil, sesuai dengan kondisi dan situasi
masing-masing orang.

BIDANG USAHA KELOMPOK KREATIF


Selain mengetahui kepribadiannya, seseorang perlu juga mengecek
apakah dia mempunyai keterampilan khusus tertentu, menguasai ilmu
pengetahuan tertentu, atau hobi yang khas. Semua hal tersebut akan
dapat menjadi modal yang berharga bagi kelanjutan perwujudan usaha.
Memproduksi sesuatu adalah pilihan yang sesuai untuk orang-orang
yang introvertdominan. Bidang produksi menyediakan alternatif yang
tak terbatas dalam hal komoditas yang akan dibuat. Namun harus diingat,
dalam membuat sesuatu produk, pastikan kemungkinan pemasarannya.
Produk bisa menjadi saleable (bisa dijual) atau marketable (bisa
dipasarkan) bila ada pihak-pihak yang membutuhkannya dan dapat
mendukung usaha Anda. Sebuah usaha akan sia-sia bila tidak ada yang
membeli produk tersebut.
Contoh-contoh bidang usaha dalam sector produksi antara lain,
1. Bidang Makanan dan Minuman,
Bidang ini sangat bervariasi dan bisa diwujudkan dalam berbagai
tingkatan sesuai dengan tingkat lapisan masyarakat yang akan
dituju. Produk-produk makanan siap saji, apakah itu kalengan,
frozen foods, atau makanan jajanan tumbuh sangat pesat. Anda
bisa menawarkan apa saja dari bumi Nusantara yang alamnya
kaya ini.
Mulai dari daging, ikan, sayur-sayuran, salad, cokelat, susu,
kedelai, kacang, kopi, telur, roti, mi instan, bumbu-bumbu dapur,
dan sebagainya. Bidang usaha ini tumbuh pesat sejalan dengan
beralihnya kaum perempuan dari pekerjaan domestik (rumah
tangga) ke dunia kantor (kerja). Mereka tetap ingin menjalankan
peran domestiknya dengan menyediakan masakan di rumah,
tetapi tidak punya waktu banyak untuk meracik, menyiangi,
mengupas, dan memotong.
2. Kerajinan,

Selain untuk kebutuhan dalam negeri, barang-barang kerajinan


Indonesia juga unggul di pasar ekspor. Calon entrepreneur di
berbagai daerah Nusantara sebaiknya memikirkan atau menggali
kembali potensi daerahnya yang memiliki jenis-jenis kerajianan
yang bisa diketengahkan ke lingkup nasional maupun
internasional. Anda tinggal menjaga matu materialnya,
menerapkan standard quality, membangun jaringan pemasaran,
mengomunikasikan lewat dunia maya, menjaga ketepatan waktu
produksi, dan memberikan branding-nya.
3. Logam,
Sentra industry logam di Nginas, Sidoarjo, adalah contoh yang
baik, bagaimana kreativitas bisa diwujudkan dalam bidang
industry. Sekarang ini masih sangat dibutuhkan terobosanterobosan baru dari entrepreneur muda untuk meningkatkan mutu
produk logam tersebut.
4. Pertanian dan Agrobisnis,
Bidang pertanian merupakan sumber daya paling fundamental
dari Bangsa Indonesia. Dalam masa krisis, bidang ini telah
membuktikan diri sebagai bidang usaha yang tidak saja kebal
krisis, tapi juga menangguk keuntungan yang berlipat ganda.
Tanpa sentuhan kaum muda, Indonesia kelak harus mengimpor
produk-produk pertanian dan food safety di Indonesia akan
terancam. Padahal tanah yang subur, matahari yang berlimpah,
serta pasar yang luas sangat menjanjikan potensi.
5. Peternakan dan Hasil-Hasil Tambak,
Ini juga merupakan bidang usaha yang sangat berpotensi untuk
diekspor sehingga patut diperhitungkan sebagai bisnis yang kebal
krisis. Udang adalah salah satu komoditas primadonanya.
6. Rajutan, Bordir, dan Renda,
Meski termasuk kelompok kerajinan, bidang ini bisa diberi
perhatian ekstra karena condong melibatkan tenaga-tenaga
wanita. Kami sangat berharap, akan semakin banyak
wiraswastawati berpendidikan yang terlibat dalam usaha ini.
7. Sablon,
Kaum muda kreatif dapat melampiaskan kreativitasnya lewat seni
menyablon. Penerapan industry sablon telah berkembang sangat
luas, bisa dikembangkan untuk pakaian, seperti baju kaus,
barang-barang hiasan, peralatan kantor, dan sebagainya. Untuk
menguasai keterampilan sablon, banyak tersedia kursus-kursus
persablonan di berbagai kota besar. Biayanya relative murah
sehingga patut dijadikan sebuah alternative unggulan bagi mereka

yang ingin terjun ke dunia wirausaha. Sudah terbukti, dengan


sablon, banyak pengusaha kecil ikut terangkat. Syaratnya adalah
penjiwaan dan menjaga kualitas dengan menggunakan bahanbahan bermutu karena sablon berhubungan erat dengan seni dan
keindahan.
8. Penerbitan,
Menjadi penerbit, bisa juga dimulai dengan usaha kecil-kecilan.
Kalau pengusahanya juga mampu menulis, usaha ini akan lebih
ideal lagi. Ada banyak penerbit besar yang dimulai dari kampus.
Mereka dulu memulainya dengan mencetak diktat-diktat
perkuliahan dan buku-buku wajib tulisan para dosen yang
pasarnya sudah pasti.
9. Mainan Anak-Anak,
Komoditas ini ternyata cukup menjanjikan karena jumlah anakanak di Indonesia sangat banyak. Memproduksi mainan anak
tidak perlu yang mewah dan mahal. Di lingkungan sekolah,
banyak pedagang-pedagang kecil yang menjual mainan-mainan
sederhana buatan sendiri (pekerjaan tangan) dan ternyata
mainan-mainan tersebut sangat diminati. Anak-anak kecil tidak
banyak memerhatikan kemewahan, yang penting adalah ide yang
sejalan dengan dunia khayal anak-anak. Ada juga beberapa
pengusaha kecil yang memproduksi mainan anak-anak sederhana
yang terbuat dari tripleks, dan bisa dipasarkan di berbagai sekolah
Taman Kanak-Kanak.
10. Kartu Ucapan,
Walaupun kelihatan sepele, ternyata kartu ucapan memiliki
harapan masa depan yang cerah. Dengan kreativitas tinggi,
berbagai merek kartu ucapan mampu mengeruk keuntungan
besar. Pengusaha Indonesia yang berhasil dalan bidang ini antara
lain produsen kartu ucapan merek Harvest. Mereka yang kreatif
dalam bidang ini, paling tidak bisa memenuhi nafkahnya hanya
dengan bersenjatakan pena, kertas, dan amplop, sebagaimana
yang banyak dilakukan para pionir di bilangan Pasar Baru,
Jakarta. Inovasi bentuk-bentuk kartu dengan menggunakan
bahan-bahan yang tersedia juga bisa dilakukan asalkan Anda
kreatif dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia juga
bisa dilakukan asalkan Anda kreatif dan mau mendengarkan
masukan-masukan pasar.
11. Karya-Karya Intelektual,
Perwujudan paling murni dari ungkapan bahwa kewirausahaan
merupakan kerja otak (bukan kerja otot) dapat dilihat dalam
Karya Intelektual (KI). Yang dimaksud dengan KI adalah produk-

produk yang sepenuhnya merupakan hasil kerja kecerdasan


seseorang. Termasuk dalam golongan ini adalah pembuatan
perangkat lunak (software) komputer, penulisan buku, mulai dari
karya-karya sastra, ilmu teknik dan lain-lain, skenario film, naskah
atau skenario sinetron, drama dan sebagainya, paket-paket
pelajaran tambahan, penciptaan lagu-lagu, karya-karya seni, dan
seterusnya. Sukses dalam bisnis KI akan memungkinkan
seseorang hidup sejahtera dan menjadi terkenal. Bill Gates adalah
salah seorang contoh pengusaha KI yang berhasil dalam bisnis
perangkat lunak komputer, dan sekarang dia menjadi salah
seorang terkaya di dunia.

BIDANG USAHA KELOMPOK KONSULTIF


Untuk kalangan yang extrovert dominan, bidang usaha yang lebih
sesuai adalah bidang-bidang yang memungkinkan mereka berada pada
posisi sebagai pemegang kendali. Dengan demikian, jenis-jenis usaha
yang cocok untuk kalangan ini adalah:
1. Jasa Konsultasi,
Dengan menjadi konsultan, orang-orang dari kelompok ini akan
bisa menyalurkan pembawaannya yang dominan, langsung pada
klien. Di sini, hubungan kerja antara wirausaha (konsultan)
dengan pelanggannya (klien) akan sangat klop. Klien sebagai
pihak yang membutuhkan mengikuti apa yang dinasihatkan,
asalkan wirausaha mampu menjelaskan saran-sarannya dengan
baik. Perlu diperhatikan bahwa untuk menjadi konsultan,
seseorang harus mempunyai pengetahuan atau keahlian tertentu
yang dibutuhkan oleh pelanggannya. Bidang usaha konsultansi
terbentang sangat luas, mulai dari konsultan IT, pajak, keuangan,
pemasaran, komunikasi, hukum, fengshui, psikologi, fashion,
fitness, kebugaran, gizi, konstruksi, komputer, dan seterusnya.
2. Kursus-Kursus,
Alternatif lain bagi kaum konsultatif adalah membuka usaha dalam
bidang pendidikan dan pelatihan. Kursus-kursus keterampilan dan
ketenagakerjaan amat diperlukan di Indonesia karena sebagai
Negara berkembang, tenaga-tenaga ahli atau terampil sangat
dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan. Sampai saat ini,
kursus-kursus yang diselenggarakan oleh masyarakat tumbuh
dengan suburnya, tetapi tetap saja masih kurang. Oleh karena itu,
orang-orang berkepribadian konsultatif bisa dikatakan sangat
berpeluang maju dalam bidang ini. Jenis-jenis kursus yang
termasuk popular dan terus dibutuhkan antara lain kursus-kursus
bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Jepang, dan Mandarin;

kursus-kursus keterampilan, seperti sablon, mengetik, komputer,


menjahit, memasak, dan sebagainya. Begitu juga dengan kursuskursus manajemen.
3. Pusat Kebugaran dan Pelatihan Olahraga,
Bagi mereka yang menyenangi dan menguasai teknik-teknik
berolahraga juga dapat menggunakan kepandaiannya itu untuk
berwirausaha. Antara lain dengan menjadi pelatih olah raga atau
membuka pusat kebugaran (fitness center). Banyak figure sukses
yang kita ketahui berasal dalam bidang ini. Misalnya, para pelatih
professional sepak bola yang direkrut PSSI (Persatuan Sepak
Bola Seluruh Indonesia) yang dikontrak ratusan ribu dolar. Atau
para pelatih aerobik kelas biasa saja rata-rata dibayar sekitar Rp.
100.000 untuk setiap kali memimpin pelatihan senam pagi selama
1 1,5 jam.
4. Bidang Perdagangan,
Bidang ini merupakan bidang yang banyak diminati entrepreneur
dengan kepribadian dominant extrovert. Selain mudah dimasuki,
bidang ini dapat dilakukan kapan saja dan mudah pula
ditinggalkan. Pengertian dagang yang paling murni adalah
mengambil barang lalu menjualnya kepada orang lain. Untuk
menjalankan perdagangan, bisa ditempuh bermacam-macam
jalur, misalnya sebagai distributor, subdistributor, dealer, agen,
reseller (penjual), atau retailer (pengecer).
Kebanyakan orang tipe konsultatif sukses dalam perdagangan
karena mereka memang memiliki kelebihan alamiah, yaitu senang
bergaul, pintar bicara, dan bisa memengaruhi pihak lain dan mau
mendengarkan. Sifat-sifat seperti itu sangat mendukung dalam
salesmanship.
Perdagangan sebagai jalur distribusi tidak hanya mencakup
perdagangan besar yang memerlukan modal besar saja atau
harus dikerjakan orang dewasa. Pedagang-pedagang kecil
(gurem), seperti pedagang asongan yang menawarkan rokok
ketengan/eceran adalah anak-anak, penjaja koran adalah juga
pedagang. Mereka semua termasuk instrument perdagangan
yang diperhitungkan dan mempunyai potensi ekonomi yang besar.
Dunia seperti ini membutuhkan sentuhan tangan entrepreneur
yang dapat mengoordinasi, memodernkan, dan mengelola
mereka.

BIDANG USAHA KELOMPOK PELAYANAN


Kelompok ini termasuk extrovert, tetapi kepribadiannya berbeda
dengan kelompok konsultatif. Kalau yang disebut terakhir lebih condong

mendominasi, maka kelompok servis cenderung melayani atau mengikuti


keinginan-keinginan orang lain. Oleh sebab itu, bidang-bidang yang
sesuai dengan mereka antara lain adalah:
1. Biro Jasa,
Banyak jenis biro jasa, misalnya jasa pengurusan surat-surat,
seperti perpanjangan SIM (Surat Izin Mengemudi), STNK (Surat
Tanda Nomer Kendaraan), dan seterusnya. Ada lagi jasa
penarikan kendaraan mogok, sekolah mengemudi, jasa
pengiriman TKI, dan sebagainya.
2. Biro Teknik,
Biro ini juga termasuk bidang usaha jasa karena melayani
khalayak masyarakat yang mengalami kesulitan dengan
peralatan-peralatan teknik dan perawatannya, seperti pompa air
listrik, kompor listrik, kulkas, AC (air conditioner), serta instalasi
listrik. Orang-orang dengan kepribadian servis sangat unggul
dalam bidang tersebut.
3. Jasa Pengetikan,
Jasa pengetikan amat popular dewasa ini karena jumlah kantor
dan perguruan tinggi sudah banyak. Mahasiswa yang sedang
dalam tugas membuat skripsi dan kantor-kantor yang harus
mengerjakan laporan-laporan merupakan pelanggan utama dari
jasa pengetikan semacam itu. Oleh karena itu, perhatikan lokasi
usaha yang strategis terhadap pusat-pusat keberadaan
pelanggan, seperti kampus dan gedung-gedung perkantoran.
4. Fotokopi dan Penjilidan,
Bidang usaha ini masih satu rumpun dengan jasa pengetikan.
Namun, jasa ini memerlukan investasi yang lebih besar daripada
jasa pengetikan sehingga perlu dipikirkan bagaimana mencari
solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan modal. Alternatif
yang dapat diambil misalnya mencari mitra penyandang dana,
ditambah dengan dukungan dari distributor. Perlu diketahui bahwa
mesin fotokopi bisa disewa untuk keperluan tersebut.
5. Sablon Pesanan,
Bidang usaha ini sama dengan yang diuraikan dalam bidang
persablonan pada kelompok kreatif. Di sini, yang lebih ditekankan
adalah sistem pesanan sehingga pelanggan memiliki kebebasan
untuk menentukan rancangan dan motif yang dikehendaki. Dalam
keadaan bagaimanapun, harus diusahakan agar industry sablon
bisa melayani pesanan di samping produksi standar.
6. Perbengkelan,

Meski pada prinsipnya sama, perbengkelan bisa mencakup


berbagai bidang yang berbeda. Misalnya ada bengkel otomotif,
yang melayani perbaikan kendaraan roda empat atau hanya
menjadi spesialis dalam kendaraan roda dua. Ada juga bengkel
elektronik, untuk menangani pelayanan pemeliharaan dan
perbaikan alat-alat elektronik, seperti tv, radio, stereo set,
minicompo, handphone, dan sebagainya. Alat-alat elektronik
seperti AC, lemari es, mesin cuci, pompa air, dan sebagainya.
Pada masa sekarang ini, pemakaian alat-alat tersebut sudah
sangat umum sehingga bidang ini pun cukup menjanjikan. Pilihlah
bidang usaha yang paling Anda sukai dan perdalamlah
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang yang bersangkutan.
7. Kontraktor dan Jasa Perbaikan Bangunan,
Di kota-kota besar, sekarang mulai banyak ditemui pemilik rumah
yang menghendaki pemeliharaan tempat tinggalnya bisa dilayani
dengan cepat dan baik. Begitu juga dengan gedung-gedung
perkantoran. Oleh karena itu, peluang dalam bidang usaha ini
cukup bisa diharapkan. Permintaannya bisa sangat bervariasi,
mulai dari perawatan yang ringan, seperti perbaikan atap yang
bocor dan pengecatan, sampai yang besar, seperti renovasi total
atau mendirikan bangunan baru.
8. Rumah Kos,
Untuk kebutuhan karyawan atau mahasiswa di kota-kota besar,
permintaan jasa akomodasi dalam bentuk rumah kos atau rumah
kontrakan cukup tinggi. Namun, semuanya harus dikembangkan
dengan bekal informasi pasar yang cukup. Jumlah orang yang
banyak saja tidak dapat dipakai sebagai acuan. Anda perlu
mengetahui berapa pendapatan mereka dan berapa biaya
pemondokan yang mampu mereka sisihkan. Peluang ini perlu
ditangkap karena masa depannya cukup cerah. Satu kamar
berukuran 15 m2 bisa dikenakan biaya sebesar Rp. 350.000 per
bulan.
9. Salon Kecantikan,
Bidang usaha ini tetap menjadi pilihan favorit bagi kaum wanita
karena dari masa ke masa, kecantikan merupakan kebutuhan
pokok kaum hawa. Mendirikan usaha ini pun relatif mudah karena
tidak memerlukan tempat yang terlalu besar, bisa mengambil
tempat di lokasi mana pun, baik di kawasan bisnis atau daerah
tempat tinggal. Untuk mendalami bidang usaha ini, sekolahsekolah atau kursus kecantikan banyak sekali dan mudah ditemui,
terutama di kawasan perkotaan.
10. Makelar,

Makelar adalah bisnis mediator atau perantara yang


mempertemukan penjual dan peminat. Dari situ, makelar bisa
mendapat fee (uang jasa) yang lumayan. Makelar bisa berusaha
dalam bermacam-macam komoditas, mulai dari tanah, rumah,
kendaraan, surat-surat berharga, dan sebagainya. Untuk
menggeluti bidang usaha ini diperlukan keuletan dan kerajinan
yang luar biasa, tetapi sekali berhasil dalam penjualan tanah atau
rumah, biasanya pendapatannya sangat besar. Sebagai usaha
yang bercirikan modal dengkul, makelarisme perlu
dipertimbangkan sebagai langkah awal berwirausaha. Biasanya,
setelah berhasil, mereka beralih menjadi pedagang pada barangbarang tersebut dengan modal yang lebih besar dan mempunyai
stok yang bisa mereka kemas ulang atau perbaiki sebelum dijual
kembali.

BIDANG USAHA KELOMPOK ANALITIS


Kelompok analitis sebenarnya kurang suka bertemu dengan banyak
orang, apalagi jika frekuensinya sangat sering. Oleh karena itu, mereka
sebaiknya berusaha dalam bidang-bidang yang tidak mengharuskan
mereka terlalu banyak bersosialisasi, tetapi cukup memberi mereka
kesempatan berkonsentrasi penuh memecahkan masalah. Ingatlah,
mereka adalah pemecah masalah (problem solver). Bidang-bidang
usaha semacam itu antara lain adalah:
1. Jasa Penerjemah,
Bisnis ini cukup memberi tantangan kepada analis, dengan
intensitas yang memadai. Terjemahan-terjemahan banyak
diperlukan oleh institusi-institusi yang mempunyai hubungan erat
dengan dokumen-dokumen, data-data, atau aspek bisnis
berlingkup internasional. Kalau kualitas pekerjaan mereka bagus,
dan mereka tekun membangun brand image-nya, fee yang bisa
diperoleh tergolong cukup besar sehingga kelak tidak
menimbulkan kekhawatiran dalam hal menanggulangi biaya-biaya
operasional usaha.
2. Jasa Reparasi Perangkat Elektronik dan Teknologi Informasi,
Dua bidang yang memberikan tantangan analitik yang besar
adalah dunia elektronik serta teknologi informasi. Bagi wirausaha
yang berkepribadian introvert dan dedikatif, menenggelamkan
diri dalam keruwetan sistem yang canggih merupakan
kebahagiaan tersendiri. Maka, bidang ini juga bisa dijadikan
alternatif pemilihan bidang usaha. Tentu saja dengan catatan
bahwa teknologi yang diperlukan harus dikuasai.

3. Karya Intelektual,
Bidang ini adalah bidang yang sama dengan yang kita dapatkan
pada kaum kreatif karena kedua kelompok ini mempunyai
komponen pembawaan yang sama, yaitu introvert.
4. Perancang Busana,
Bidang ini merupakan tempat bagi mereka yang benar-benar ingin
bersolo karier. Produk-produk yang dihasilkan biasanya
tergantung dari kepiawaian pengusaha yang bersangkutan.
Mereka yang berhasil biasanya selain menjadi mapan dalam hal
ekonomi juga bisa membuat mereka menjadi orang terkenal.
5. Penatu/Laundry,
Bidang usaha ini sangat menonjol bagi keperluan orang-orang di
kawasan perkotaan. Berbagai perkembangan teknik dalam hal
layanan penatu sudah semakin canggih sehingga perlu dicermati
dan dipelajari.
6. Jasa Penjahitan,
Baik di kawasan perkotaan maupun di daerah-daerah pedesaan
yang sudah cukup maju, menjalankan usaha penjahitan cukup
menjanjikan masa depan yang baik. Yang perlu dijaga adalah
ketepatan waktu serta mutu pekerjaan yang baik.

II.IDE BISNIS DARI IMITASI


Perhatikanlah, sebagian besar jenis usaha yang disebutkan di atas
sudah bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun berada di dalam
masyarakat, tapi tetap hidup. Ada pemain-pemain lama yang tetap
bertahan hingga menembus dua-tiga generasi. Artinya, mereka mampu
mempertahankan konsumen lama, sekaligus merebut hati pelangganpelanggan baru. Tentu saja mereka tidak bisa bertahan tanpa
penyelesaian-penyelesaian. Selera dan tuntutan masyarakat dapat
berubah dari masa ke masa.
Namun demikian, setiap hari kita juga melihat ada cukup banyak
wirausaha pada usaha-usaha di atas yang gulung tikar karena gagal
beradaptasi. Jadi, sesungguhnya selalu dibutuhkan gagasan-gagasan
baru untuk mengadaptasi jenis-jenis usaha yang sudah ada. Ada banyak
cara mengembangkan gagasan dari produk-produk yang sudah lebih dulu
berada di pasar. Schnaars (1994) menunjukkan ada banyak wirausaha
yang datang belakangan ternyata bisa mengungguli para pioneer yang

gagal berevolusi. Dia memperkenalkan pendatang-pendatang baru itu


sebagai creative adaptors yang tak lain adalah pengkopi ide yang kreatif.
Creative adaptors ini bukanlah pelaku imitasi yang melanggar
hukum. Yang tidak dibenarkan adalah melakukan counterfeits dan product
pirates (pembajakan merek). Anda tidak boleh membuat produk yang
desainnya sama persis dengan milik wirausaha lain, baik dengan memberi
merek baru apalagi memberi merek yang sama atau seakan-akan sama.
Misalnya, Anda mengelabui konsumen antara Gucci dengan Guci, antara
Guess dengan Gues, atau Pitsburgh dengan Pittsburgh. Selain tidak
bermoral dan melanggar hukum, profesi seperti itu hanya dijalankan oleh
penipu, bukan seorang entrepreneur.
Namun demikian, Anda bisa mengamati perilaku-perilaku usaha
yang sudah ada, lalu mencari kelemahan-kelemahan dan kekurangannya
dan memperbaikinya. Namun, selalu gunakan brand Anda sendiri.
Selanjutnya, ide-ide usaha muncul karena adanya informasi yang
mengindikasikan adanya kebutuhan. Pendekatan ini membutuhkan
data dan pertimbangan-pertimbangan. Kebutuhan tersebut mungkin
sekarang belum dapat terpenuhi karena produk yang tersedia masih
sangat mahal atau ada hal-hal lain yang belum terpenuhi. Oleh karena itu,
kita perlu melakukan hal-hal seperti di bawah ini:
1. Mempelajari Industri yang Sudah Ada
Banyak lembaga yang menyediakan informasi dan kajian
lengkap mengenai perusahaan-perusahaan. Nama, alamat, tanggal
berdiri, produk yang dihasilkan, jumlah tenaga kerja dan sebagainya
mudah diperoleh. Informasi ini dapat kita analisis untuk
mendapatkan,
Kebutuhan yang belum dipenuhi oleh industri lokal (misalnya
produk yang tidak dihasilkan oleh perusahaan lokal). Ada banyak
alasan, mengapa produk tersebut tidak dihasilkan oleh industri
lokal, misalnya keharusan untuk menggunakan teknologi tinggi,
bahan bakunya masih impor, dan sebagainya. Hal ini dapat
diperbaharui dan yakinlah bahwa konsumen telah berubah dan
kitalah orang yang pertama kali memanfaatkan perubahan
tersebut.
Kebutuhan pasar tidak terpenuhi semua karena kebutuhannya
amat bervariasi.
Men-support kebutuhan yang ada, misalnya : menyuplai
komponen atau peralatan pendukung. Usahakanlah untuk
menyuplai produsen lama dengan harga dan pelayanan yang
bersaing.
2. Mengkaji Input dan Output Industri

Data dan literatur-literatur tersebut juga dapat digunakan


sebagai acuan untuk mengkaji output dan input industry yang sudah
ada. Peluang usaha akan muncul, jika:
Pengadaan material dan komponen yang ada saat ini harus
didatangkan dari jarak yang jauh, lead time (waktu tunggunya)
sangat lama dan biaya transportasinya sangat mahal.
Komponen-komponen khusus yang umumnya digunakan bersama
dan diproduksi sendiri oleh beberapa perusahaan tersebut dapat
disuplai dengan harga lebih murah oleh produsen tunggal karena
pertimbangan skala ekonomi.
Merupakan kesempatan usaha yang berkaitan dengan
pemrosesan lanjutan. Di dunia ini, ada banyak sekali produksi
yang limbahnya juga dapat diproses lebih lanjut sehingga
menghasilkan produk-produk turunan baru yang lebih berguna.
Lebih jauh lagi, perubahan ekonomi dan teknologi dapat
memunculkan ide bahwa sesuatu yang dulu tak berharga kini
dapat menjadi peluang usaha yang sangat menjanjikan. Berapa
juta ton serbuk dan skrap kayu yang dapat diubah menjadi papan,
kertas dan produk lainnya? Demikian juga dengan kotoran
minyak, sampah/limbah rumah tangga, karbon sisa pembakaran,
cangkang sawit, dan daun-daun yang berguguran. Semua dapat
diolah dan dijadikan lahan usaha yang menarik.
3. Menganalisis Tren Populasi dan Data Demografi
Kebutuhan berbagai macam produk, dapat dianalisis dari tren
kelompok umur suatu populasi. Sebagai contoh, pada 1980-an,
terjadi pertumbuhan yang sangat tinggi pada pangsa pasar anakanak sehingga memunculkan kebutuhan-kebutuhan seperti
mainan, peralatan sekolah, dan sebagainya. Sedangkan pada
tahun 1990-an kebutuhan mengarah pada peralatan dan
perlengkapan home furnishing karena populasi terbesar penduduk
Indonesia adalah keluarga-keluarga muda. Jadi, kita harus
melakukan analisis tentang pengaruh tren pada kelompok umur
tertentu yang akan memengaruhi pasar.
4. Mengkaji Tren Ekonomi,
Perubahan situasi ekonomi dapat menyebabkan kebutuhan baru
sehingga tersedia peluang bisnis yang lebih luas. Sebagai contoh,
selama dua decade terakhir ini masyarakat semakin sadar akan
pentingnya waktu. Akibatnya, permintaan terhadap produk-produk
yang praktis dan menghemat waktu, seperti rice cooker,
microwave, oven, dan sebagainya, meningkat sangat tinggi. Pada
masa yang akan datang, tekanan terhadap produsen untuk
menggunakan material/bahan baku yang seefisien mungkin serta
kepedulian terhadap lingkungan, akan semakin meningkat. Hal ini

disebabkan kampanye hijau telah berhasil menarik minat kaum


muda, menyusul terjadinya climate change. Selain itu,
ketersediaan sumber daya alam sangatlah terbatas. Informasi
mengenai tren ekonomi ini dapat diperoleh dari surat kabar,
majalah bisnis, dan jurnal perdagangan.
5. Analisis Terhadap Perubahan Sosial
Secara kontinu, setiap masyarakat akan mengalami perubahan
sehingga menyebabkan terjadinya perubahan nilai-nilai sosial.
Perubahan tersebut, misalnya, terjadi pada persepsi dan
kesadaran seseorang terhadap sesuatu. Kesadaran-kesadaran
baru seperti pemakaian pengawet dan pestisida telah
memunculkan produk-produk tanpa pengawet atau pengawet
alami dan produk-produk organik. Demikian juga dengan
makanan berkolesterol dan bersodium tinggi. Hal lainnya adalah
kecenderungan dalam memanfaatkan waktu luang dan masa
liburan. Pasar yang berkaitan dengan travelling, peralatan
berkemah, dan penunjang wisata lainnya akan turut terpengaruh.
Contoh lain adalah meningkatnya tindakan kriminal, baik dalam
arti kuantitas maupun kualitas, akan mendorong peningkatan
kebutuhan terhadap barang dan jasa perlindungan diri, misalnya
jasa sekuriti, parkir yang nyaman, alarm, kunci aman, kamera
pengintai, brankas logam, dan alat pengecekan keaslian uang.
6. Mengkaji Pengaruh Aturan Baru
Suka atau tidak suka, pemerintah akan memberlakukan aturanaturan baru yang berhubungan dengan kegiatan bisnis. Hal ini
dapat mendorong terciptanya peluang-peluang baru untuk
memenuhi ketentuan tersebut. Misalnya, munculnya aturan-aturan
yang berkaitan dengan pengendalian dampak pencemaran
lingkungan, perlindungan konsumen, kesehatan, keamanan, dan
hak-hak tenaga kerja. Peluang usaha baru akan muncul untuk
mengikuti aturan tersebut.
Setelah kita mampu menggagas ide usaha yang dianggap
potensial, ide-ide usaha tersebut harus diseleksi lebih ketat
fisibilitasnya (peringkatnya) untuk mencari ide terbaik secara
ekonomis. Seleksi dilakukan dengan memberikan skoring terhadap 4
(empat) komponen, yaitu,
1.
2.
3.
4.

Pasar,
Potensi pertumbuhan pasar,
Biaya, dan
Risikonya.
Pasar dan potensi pertumbuhan pasar berkaitan dengan

prospek, sedangkan biaya dan risiko berkaitan dengan dampak


TIPS PRAKTIS
Akhirnya, kita dapat menggunakan 2 (dua) cara yang efektif untuk
menstimulasi gagasan usaha.
Pertama adalah dengan sering-sering menghadiri pameran
perdagangan dan investasi, di mana asosiasi industry perdagangan
mempromosikan produk-produk terbaru mereka. Dari sini, kita akan
mendapatkan gambaran tentang prospek pengembangan produk dan
pola tren-nya di masa sekarang dan yang akan datang.
Kedua, dengan mengimplementasikan metode yang dikemukakan Dr.
Herb True untuk merangsang munculnya ide usaha yang kreatif, yaitu,
METODE
Memodifikasi
Menyusun kembali
Menggandakan
Membalik arah
Menambah
Mengurangi
Mengganti
Mengadaptasikan
Mengidentifikasi
kebutuhan dasar
mengkombinasikan

MELIPUTI
Warna, bentuk suara, bau, gerakan
Urutan, komponen, jadwal, pola
Imitasi, transfer, copy
Dari depan ke belakang, atas ke bawah,
berlawanan
Unit, aksi, harga, lebih tinggi, lebih panjang,
lebih tebal
Miniatur, menghilangkan, memperpendek,
memecah
Isi, kekuatan, proses
Memperbarui, menyesuaikan
Personal, melebihi yang ada, sense,
antisipasi
Paduan, unit, pencampuran, perakitan,
penggabungan ide

Ketika satu pintu tertutup, maka pintu lain terbuka. Namun, kita
sering kali terpaku dan menyesali pintu yang tertutup itu, hingga
tak bisa melihat pintu lain yang terbuka (Alexander Graham
Bell).

TRIK INOVASI DARI ENTREPRENEUR KELAS


DUNIA
Banyak yang menganggap inovasi merupakan kunci kesuksesan
dalam dunia entrepreneurship. Benarkah demikian? Ataukah ada faktor
lain yang menunjang keberhasilan entrepreneur dalam berinovasi kala

menjalani
roda
usahanya?
Untuk
mengetahuinya, simak kisah sukses
beberapa Entrepreneur dalam berinovasi
seperti yang dilansir dari BBC, berikut ini.
SARAH KARAM
Bagi Sarah Karam, inovasi memang
memegang kunci paling vital dalam
membentuk kesuksesan seorang entrepreneur. Namun, pengusaha
perempuan asal Lebanon yang berkecimpung dalam dunia usaha situs
daily-deal di kawasan Timur Tengah ini juga menganggap bahwa
entrepreneur harus mempunyai kemampuan menangkap kebutuhan
konsumen dalam berinovasi sebelum hal itu dilakukan oleh orang lain.
Karam juga menambahkan, permasalahan klasik yang kerap muncul
dalam dunia usaha adalah banyaknya calon entrepreneur dengan
segudang ide kreatif dan inovatif tapi tak memiliki keberanian untuk terjun
berwirausaha. Karenanya, Karam menyarankan bila seseorang
mempunyai ide brilian untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan patut
untuk dikembangkan dalam dunia usaha sebagai sebuah bisnis yang
inovatif, segera wujudkan. Hal inilah yang turut membuat Karam sukses
mengelola GoNabit, situs daily-deal pertama di area Timur Tengah.
SAM PITRODA
Hampir sama dengan Karam, Sam Pitroda juga menerapkan hal
serupa dalam menjalani bisnisnya. Pelopor bisnis telekomunikasi India itu
menegaskan kemampuan membaca kebutuhan market sangat penting.
Sepanjang dedikasinya dalam berbisnis, dirinya senantiasa melirik
segmen menengah ke bawah yang dianggapnya benar-benar
membutuhkan inovasi dalam pemecahan masalah serta pemenuhan
kebutuhan hidupnya. Baginya, inovasi yang terlihat sederhana akan
memberi dampak luar biasa bagi masyarakat yang hidup pas-pasan atau
bahkan berada di bawah garis kemiskinan.
CEZAR SALAZAR
Cesar Salazar, membangun perusahaan pertamanya kala dirinya
masih menempuh pendidikan di Swedia. Baginya, keterbatasan sumber
daya alam serta pasar yang luas mendorong terciptanya inovasi. Ia
memberi contoh Swedia. Menurut penilaiannya, Swedia termasuk negeri
yang memberi penghargaan tinggi terhadap ide kreatif nan inovatif.
Berkat hal itu, negara bersumber daya alam minim serta
berpenduduk sekitar 9 juta jiwa ini tampil sebagai negara yang sukses

menelurkan brand-brand ternama di dunia. Keterbatasan sumber daya


alam tak melulu menjadi penghambat kemajuan suatu bangsa. Hal itu bisa
disiasati dengan menjual ide inovatif berharga relatif jauh lebih mahal.
Belajar dari Swedia, Salazar kemudian berinovasi mendirikan
Mexican VC, usaha di bidang pembiayaan serta mentoring pertama bagi
internet start-up khusus entrepreneur berdarah Meksiko di daerah Silicon
Valley, California, AS. Sebagai bentuk penghargaan pada impian serta ide
kreatif start-up Meksiko yang kebanyakan mengalami keterbatasan dana,
Salazar menyediakan finansial dan jasa mentoring.
JOHN MAEDA
Bagi John Maeda, inovasi takkan bisa lepas dari eksperimen serta
kegagalan. Desainer grafis sekaligus pakar komputer yang mendirikan
Rhode Island School of Design ini beranggapan entrepreneur harus siap
gagal, sebab dengan kegagalan itu dia telah membuktikan
eksperimennya. Kegagalan juga dapat memotivasi entrepreneur untuk
terus dan terus bereksperimen hingga pada akhirnya eksperimen tersebut
berhasil membuahkan suatu produk berkualitas.
Pemikiran kreatif juga menjadi dasar dalam berinovasi. Hal ini bisa
dipupuk sejak dini dengan mengembangkan imajinasi. Maeda memberi
contoh, dirinya paling suka melihat hasil gambar yang dibuat oleh anakanak seperti misalnya gambar kuda berkaki 18 yang diberi warna ungu.
Gambar itu merupakan bukti imajinasi anak yang masih murni dan bisa
dijadikan aset besar untuk dikembangkan guna kesuksesannya di
kemudian hari. (*/AS)

III. INOVASI MODEL BISNIS (BUSINESS MODEL


INNOVATION)
Kompetisi dalam dunia usaha semakin hari semakin ketat. Setiap
perusahaan berusaha mencari celah peluang pasar. Perusahaan dapat
memilih pada fokus akan biaya rendah atau fokus pada kualitas
tinggi. Untuk supaya bisa selalu terdepan, perusahaan harus selalu
mengevaluasi model bisnis yang dibuatnya. Untuk ini perlu inovasi model
bisnis. Model bisnis menjadi sebuah hal yang penting dalam kesiapan
perusahaan menghadapi persaingan. Bisnis model yang efisien akan
membuat biaya operasi perusahaan menjadi lebih ringan dan akan
membuat perusahaan dalam 'lead cost operation'.

Yang sangat erat dengan model bisnis adalah proses bisnis.


Proses bisnis yang efektif dan efisien akan menghasilkan layanan/produk
sesuai harapan pelanggan. Perusahaan tidak boleh cepat puas dengan
model bisnis yang sedang dijalankan dan harus memikirkan model-model
bisnis lain yang mungkin akan meningkatkan efisiensi perusahaan atau
meningkatkan kualitas layanan dan produk.
Inovasi apa yang bisa dilakukan? Ada sepuluh jenis/tipe inovasi.
Orang seringkali hanya terfokus pada inovasi produk, padahal ada banyak
jenis inovasi yang lain. Selain itu ada inovasi nilai (value innovation) untuk
melakukan efisiensi namun memberi nilai tambah yang merupakan bagian
dari blue ocean strategy.
Kembali pada inovasi model bisnis, sebelumnya perlu dipahami
mengenai apa itu model bisnis (business model). Mengenai inovasi itu
sendiri, Peter M. Drucker mengemukakan ada Lima Prinsip Inovasi,
yaitu,
1. Inovasi memerlukan analisis berbagai kesempatan dan
kemungkinan yang terbuka, artinya suatu inovasi hanya dapat terjadi
jika kita memiliki kemampuan analisis;
2. Inovasi sifatnya konseptual dan perseptual, yang bermula dari
suatu keinginan untuk menciptakan suatu yang baru dan dapat
dimengerti oleh masyarakat;
3. Inovasi haruslah bersifat simple dan terfokus, artinya harus
sederhana dan terarah;
4. Inovasi harus dimulai dengan yang kecil, artinya tidak semua
inovasi dimulai dengan ide-ide yang sangat besar yang tidak
terjangkau oleh kehidupan nyata manusia. keinginan yang kecil
untuk memperbaiki suatu kondisi atau suatu kebutuhan hidup
ternyata kelak mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap
kehidupan manusia selanjutnya;
5. Inovasi diarahkan pada kepemimpinan atau kepeloporan. inovasi
selalu diarahkan bahwa hasilnya akan menjadi suatu pelopor dari
suatu perubahan yang diperlukan.
TUJUH SUMBER PELUANG MENURUT PETER DRUCKER
Ada Tujuh sumber peluang untuk melalukan Inovasi bisnis yang
bisa diambil menurut pakar manajemen kaliber dunia, Peter Drucker.
Tujuh sumber peluang ini bisa dibagi menjadi dua, yaitu yang berasal dari

dalam (Internal) dan dari luar (External). Dari dalam bisa ditemukan 4
sumber peluang dan 3 sumber peluang lainnya datang dari luar. Sumbersumber peluang Internal dan Eksternal yang ditemukan bisa dijelaskan
sebagai berikut, yaitu,
FAKTOR INTERNAL
1. HAL YANG TIDAK DIHARAPKAN
Kita selalu bisa melihat celah peluang dari kejadian-kejadian yang tidak
terduga. Keberhasilan yang tidak diharapkan bisa menjadi kejutan yang
positif, melegakan dan memotivasi untuk bekerja lebih keras. Di sisi
lain, kegagalan yang terjadi tanpa ada antisipasi sebelumnya juga akan
memberikan kita pelajaran yang mahal dan berharga tentang
bagaimana harus mengantisipasinya di masa datang. Peristiwaperistiwa lain yang terjadi di luar lingkungan kita juga memberikan
peluang yang tak kalah berharganya.
2. KETIDAKSESUAIAN
Banyak peluang yang bisa kita manfaatkan dari kesenjangan yang bisa
ditemukan antara kenyataan dan ekspektasi/harapan. Sebuah bisnis
bisa didirikan dengan tujuan untuk berusaha mengubah keadaan yang
ada menjadi lebih mendekati harapan.
3. INOVASI YANG BERDASARKAN KEBUTUHAN
Kebutuhan merupakan sumber dari segala penemuan. Pepatah ini
tampaknya berlaku sepanjang waktu. Adanya ketidakcukupan dalam
proses bisnis yang dianggap angin lalu dan diterima kebanyakan orang,
dengan begitu saja justru bisa menjadi peluang emas yang sangat
menguntungkan.
4. PERUBAHAN DALAM STRUKTUR INDUSTRI ATAU STRUKTUR
PASAR
Ada begitu banyak perubahan yang terjadi di sekitar kita. Perubahanperubahan tersebut bisa jadi begitu konkret atau hanya bisa diketahui
oleh sebagian orang yang jeli dan berpengalaman.
FAKTOR EKSTERNAL
5. PERUBAHAN KEPENDUDUKAN
Dinamika yang terjadi dalam masyarakat dunia bisa saling
mempengaruhi satu sama lain. Peristiwa-peristiwa seperti peperangan,

konflik, perpindahan penduduk dalam jumlah besar, perkembangan


dunia medis yang luar biasa bisa menjadi hal-hal yang memicu
perubahan dramatis dalam kehidupan umat manusia secara umum.
6. PERUBAHAN PERSEPSI
Persepsi masyarakat dunia bisa berubah-ubah seiring waktu. Biasanya
jika seorang tokoh atau suatu organisasi berpengaruh di dunia
mengeluarkan pendapatnya dan tersiar secara luas, tidak mustahil bisa
terjadi perubahan persepsi. Di dunia modern, aspek superfisial/
permukaan seperti fashion atau tren berbusana juga bisa berkontribusi
dalam terjadinya perubahan dalam ekonomi suatu negara bahkan
dunia.
7. PERUBAHAN KESADARAN
Contoh yang paling nyata ialah kesadaran umat manusia tentang makin
pentingnya kepedulian lingkungan hidup. Perubahan kesadaran dalam
pemikiran dan gaya hidup ini bisa disebabkan oleh perkembangan baru
dalam dunia pengetahuan. Seiring dengan makin banyaknya penelitian
ilmiah yang dilakukan oleh kalangan akademisi dan lembaga riset,
dunia pengetahuan terus membuat perubahan dalam wajah peradaban
manusia.
SUMBER-SUMBER IDE INOVATIF
Entrepreneur potensial harus selalu
peka terhadap peluang yang
tersebar dalam lingkungan internal
dan eksternal di mana mereka
tinggal.
Kepekaan
ini
akan
memungkinkan entrepreneur untuk
membuat sebuah ide dari apa yang
orang lain tidak bisa kenali. Berikut
ini merupakan sebagian sumber
peluang entrepreneurial yang paling menonjol menurut Donald F.
Kuratko, seorang pakar entrepreneurship terkemuka dari Amerika
Serikat.
1. Tren,
Tren menandakan pergeseran dalam paradigma terkini (atau
pemikiran terkini) dari mayoritas penduduk. Mengamati tren dengan
seksama akan membuat entrepreneur mampu untuk mengenali
peluang potensial.

Tren harus diamati dalam masayarakat, pemerintahan, ekonomi dan


teknologi.
Berikut ini ialah beberapa contoh tren seperti itu,
Tren social, kelompok penduduk yang menua, pertumbuhan
tingkat kebugaran dan kesehatan, kehidupan dan perawatan
kesehatan bagi manula.
Tren teknologi, teknologi (ponsel) , e-coommerce, kemajuan dunia
maya.
Tren ekonomi, pendapatan sehari-hari yang lebih tinggi, keluarga
dengan pencari nafkah lebih dari satu, tekanan kinerja.
Tren pemerintahan, Peraturan yang makin berat. harga minyak
dan gas bumi, terorisme
2. Peristiwa tak terduga,
Peristiwa semacam ini bisa berupa keberhasilan atau kegagalan
yang karena tidak direncanakan sering terbukti menjadi sumber
inovasi besar yang mengejutkan.
Peristiwa teror 11 September 2001 yang amat terkenal itu
merupakan contoh peristiwa semacam ini. Perisitiwa ini bisa jadi
memicu aliran deras solusi inovatif terhadap tantangan baru yang
muncul mengenai keamanan dalam negeri AS.
3. Kesenjangan
Kesenjangan terjadi saat sebuah jurang perbedaan ditemui antara
kenyataan dan harapan.
Misalnya saat Fred Smith mengajukan konsep pengiriman semalam,
ia diberitahu orang, Jika memang konsep itu menguntungkan, pasti
Kantor Pos AS sudah melakukannnya!, Ternyata Fred Smith benar.
Sebuah kesenjangan antara apa yang Smith butuhkan dan cara
bisnis itu kini dijalankan, sehingga ia kemudia mendirikan FedEx.
4. Kebutuhan proses,
Kebutuhan ini ada saat sebuah jawaban terhadap sebuah kebutuhan
tertentu diperlukan. Pemodal Ventura sering menyebut kebutuhan ini
sebagai rasa sakit yang ada di pasar.
Entrepreneur harus menemukan sebuah solusi inovatif atau pereda
sakit. Misalnya inovasi pembuatan alat medis baru, makananan
untuk kesehatan, farmasi dan penghemat waktu.
5. Perubahan dalam pasar dan industry,
Pergeseran terus menerus dalam pasar disebabkan oleh
perkembangan seperti sikap konsumen, perkembangan dalam
teknologi dan pertumbuhan industri.
Industri dan pasar selalu mengalami perubahan dalam hal struktur,
desain, atau definisi.

Sebuah contoh yang bisa ditemui yaitu dalam industri perawatan


kesehatan. Perawatan pasien di rumah sakit telah mengalami
perubahan yang radikal, dan perawatan rumah serta obat-obatan
pencegahan sudah menggantikan perawatan inap dan pembedahan
sebagai bidang fokus utama.
Entrepreneur harus sadar tentang semua ini dan menangkap
peluang yang muncul.
6. Perubahan kependudukan,
Perubahan ini datang dari perubahan tren dalam masyarakat, usia,
pendidikan, pekerjaan, lokasi geografis dan faktor lain yang sejenis.
Pergeseran demografis penting dan sering memberikan peluang
berbisnis yang belum terpikirkan sebelumnya.
Misalnya, saat jumlah penduduk Usia lanjut meningkat di suatu
wilayah karena makin banyaknya pensiunan, pengembangan lahan,
industri perawatan kesehatan dan rekreasi menjadi bidang-bidang
bisnis yang menguntungkan.
7. Perubahan persepsi,
Perubahan persepsi merupakan perubahan yang terjadi dalam
interpretasi fakta dan konsep masyarakat mengenai suatu isu.
Perubahan ini tak berwujud tetapi sangat bermakna. Persepsi bisa
menimbulkan pergeseran besar dalam ide yang ingin diwujudkan
dengan sukses.
Kegilaan sebagian masyarakat untuk memiliki tubuh ramping, sehat
dengan perut kencang sekarang ini merupakan akibat dari
pergeseran persepsi masyarakat tentang kesehatan.
Peluang yang ada dan bisa dimanfaatkan adalah bisnis pusat
kebugaran, makanan dan minuman sehat dan sebagainya.
8. Konsep yang berdasarkan pengetahuan,
Konsep ini merupakan pondasi penciptaan atau pengembangan dari
sesuatu yang baru Sama sekali.
Penemuan baru biasanya berdasarkan pada pengetahuan.
Penemuan juga merupakan sebuah produk dari pemikiran baru,
metode baru dan pengetahuan baru. Inovasi seperti ini sering
membutuhkan periode waktu yang lama antara waktu memulai dan
implementasi di pasar karena harus diuji dan dimodifikasi agar lebih
sempurna.
Misalnya, teknologi ponsel sekarang sudah begitu maju karena tak
hanya berfungsi sebagai alat komunikasi belaka tetapi juga sebuah
kamera, pencatat kegiatan harian, alat pengakses kamera, penunjuk
status sosial, pemutar musik dan video, bahkan penayang TV.

Perubahan ini secara radikal merevolusi cara kita menggunakan


teknologi yang berbeda masa kini. Konsep-konsep ini dianggap
mustahil 5 tahun lalu.

IV. TEN TYPES OF INNOVATION


Apa yang akan dipelajari mengenai Sepuluh tipe Inovasi?,
pelajaran yang dapat diambil dari 10 tipe inovasi tersebut adalah,
Anda mengerti bahwa inovasi itu ada kategorinya. Sepuluh kategori,
dan inovasi tidak bisa hanya dipikir sebagai produk, produk, produk
inovation saja.
Cotohnya seperti, bilanglah ada suatu ilustrasi, Cecep Sumecep,
seorang aki-aki yang kemudian berpikir, Saya mau jualan bakmi.
Maka dia berpikir, Saya harus inovasi bakmi saya.
Jadi supaya bisa lebih lain daripada tukang-tukang bakmi yang lainnya.
maka dia melakukan penambahkan dan pengurangan, ketika dia
menambahkan dan membentuk bakmi tersebut, dia membikin
handmade bakmi. Dia campur tepung, kemudian dia campur bubuk
kopi supaya ada rasa kopi sedikit, dia campur bubuk green tea supaya
ada rasa green tea sedikit. Memang rasanya aneh, tapi dia terus coba
untuk inovasi produk.
Dan Cecep Sumecep harus mengerti bahwa ada inovasi lain. Inovasi
proses, inovasi offering, nah ini akan kita pelajari di sepuluh kategori
yang akan saya tampilkan berikut.
Sepuluh Kategori Inovasi tersebut dapat dikelompokan ke
dalam tiga Klasifikasi besar, yaitu,
A. Klasifikasi Konfigurasi,
Proses suatu bisnis atau operasional di dalam perusahaan, maka
pertanyaannya kita mau melakukan inovasi apa? Kalau dilihat dan
diamati suatu company itu analoginya seperti sebuah komputer yang
begitu kompleks dengan motherboardnya, kemudian chipnya, dan
segala macam. Dan ada banyak konfigurasi-konfigurasi hardware
maupun software yang harus dilaksanakan supaya komputer
tersebut dapat berjalan dengan baik. Begitu pun dengan suatu
perusahaan atau Company seperti sebuah kumpulan roda gigi yang
saling berputar dan saling mendukung antara proses satu dengan
yang lainnya.
Pada Klasifikasi Konfigurasi ini dibagi atas empat kategori yang
dapat dilakukan inovasi, yaitu,

1. Inovasi Profit Model.


Apakah Profit Model ini?
Bagaimana buy one get one free?
Franchise kah?
Ada banyak hal yang dapat lakukan, akan ditampilkan apa saja
yang masuk dalam kategori profit model.
Contohnya,
Si Cecep Sumecep. Cecep Sumecep yang tukang bakmi tadi
berpikir bahwa, Wah, ternyata tidak cukup kalau saya
inovasi produk saja.
Maka saya harus membenahi bagaimana Company" saya
harus melakukan inovasi. Prosesnya itu harus jelas.
Bagaimana saya akan mengambil profit? Itu saya harus
pelajari. Biasanya jam 4 sore itu jam yang paling sepi,
karena sudah lewat makan siang, tetapi belum makan
malam.
Bagaimana ya? Sedangkan orang-orang keluar kantor jam 5.
Jadi, dagangan paling sepi jam 4. Bagaimana saya harus
membuat profit model saya supaya Bakmi Cecep Sumecep
dapat laku?.
Nah, ternyata dia pikir, Oke,setiap jam 4 saya
melaksanakan promosi BUY ONE GET ONE FREE, atau
nggak BUY ONE GET 50% off.
Kemudian ketika Cecep Sumecep melakukan itu customer
banyak yang datang, konsumen banyak yang datang. Itu
inovasi profit model.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan pada Profit Model .
2. Inovasi Jaringan (Network),
Ketika Cecep Sumecep mencoba untuk menjual bakmi, dia
berpikir, Tenyata jauh lebih baik saya mengambil supplier atau
mengambil partnership dengan penyuplai bakmi langsung
dibanding saya harus buat sendiri, seperti itu.
Jadi, bagaimana dia membangun suatu network/jaringan untuk
membangun hubungan dengan key partner atau juga dengan
supplier.
Ada banyak macamnya di dalam key partner tersebut.
3. Inovasi Struktur,
Ada tiga cara untuk melakukan Inovasi struktur yaitu,
Inovasi finance (di bidang finance),
Inovasi di bidang HRD,
Inovasi aset. Bagaimana cara mengatur aset, misalnya
mengambil suatu konsep zero inventory.

4. Inovasi Proses,
Contohnya, misalnya ada suatu standart operating procedure.
Si Pak Cecep Sumecep berpikir, Wah, ternyata kalau saya
negpack-ngapacking. Saya masukkan bumbu-bumbunya
dibanding saya harus pakai sendok, pakai feeling. Ternyata
saya lebih hemat, dan rasanya lebih konsisten dan standart.
Ada suatu standardisasi di dalam Pak Cecep ini membuat
resepnya. Jadi contohnya, tambah gula berapa sendok, tambah
garam berapa sendok, tambah merica berapa sendok,
semuanya sudah dikategorikan dan kemudian dimasukkan ke
dalam plastik. Jadi tinggal buka plastik.
Jadi sekarang Pak Cecep Sumecep tidak selalu harus di dapur.
Pak Cecep Sumecep bisa meng-supervise atau memenajemen
hal-hal lain sementara istrinya atau anak-anaknya yang
melakukan aktivitas di dapur, mempersiapkan makanan.
B. Klasifikasi Offering/Penawaran,
Ada banyak project juga yang mungkin produknya adalah bukan
dalam bentuk product nyata, tapi dalam bentuk service. Itu bisa
dikategorikan sebagai product yang ditawarkan kepada
customer.
Terdapat suatu manajemen untuk melakukan inovasi proses di
dalam company untuk membangun suatu inovasi produk baik
dari sistem maupun performance.
Kategori offering ini ada dua kategori, yaitu Product Performance
dan Product System.
5. Inovasi Product Performance,
Yaitu berkenaan persoalan produk, apakah Produknya sudah
sesuai dengan apa yang dijanjikan, misalnya rasanya aduhai,
dan rasanya betul-betul aduhai.
6. Inovasi Product System,
Yaitu adalah ketika product itu dimakan atau disajikan, cara
penyajiannya pun adalah service, bagian dari pada product
system. Itu membawa satu pengalaman yang baru atau yang
unik bagi customer.
Product system bicara bagaimana product dan servis itu
dikombinasikan.
C. Klasifikasi Experience,
Kategori yang ketiga adalah kategori Experience. Nah
experience ini apa maksudnya? Artinya ketika sebuah bisnis
atau si Pak Cecep Sumecep menawarkan produk dan jasanya,

menawarkan bakmi hebringnya, ternyata dia pun menawarkan


sebuah pengalaman, sebuah cerita atau sebuah story bagi
customer atau konsumen yang membeli bakmi Pak Cecep
Sumecep.
Nah, kategori experience tersebut ada empat.
7. Yang pertama service. Plan to food.
Bagaimana Pak Cecep Sumecep membuat satu inovasi SOP
di dalam konfigurasi yang berimpact terhadap pelayanan dia
untuk para konsumennya.
8. Kemudian yang kedua dari kategori experience ini adalah
channel. Apakah Pak Cecep Sumecep mulai berpikir,
Kayaknya kudu ada website ini, atau facebook atau twitter,
untuk berinteraksi dengan customer.
9. Tiga, Brand. Ternyata Pak Cecep Sumecep berpikir nggak
cukup kalau cuma bakmi. Misalnya, Bakmi Mayjend
Sungkono, nggak cukup. Harus ada nama ini. Ternayta nama
Pak Cecep Sumecep cukup catchy. Akhirnya dia bilang, Oke,
mulai saat ini saya menjual bakmi dan bakwan Cecep
Sumecep. Ada satu inovasi dalam brand. Tentu kategori
brand ini sangat luas, saya hanya mengambil pendekatan
reduksionis. Brand ini digambarkan sebagai merek saja.
Tetapi brand ini sangat luas sekali. Bicara soal relevansi,
bicara soal product life cycle, ada banyak.
10. Yang terakhir dari kategori experience ini adalah customer
engagement. Riset membuktikan bahwa peningkatan
engagement atau customer engagement terhadap sebuah
bisnis akan menaikkan secara drastis, secara eksponensial
up to 80% penjualan karena customer engagement.
Contohnya seperti Facebook, orang kalau buka Facebook
nggak cukup cuma semenit atau dua menit. Kadang-kadang
bisa sampai satu jam. Terus muter-muter saja nglihatin
Facebook. Mulai dari pertama nglihatin wall, turun terus ke
bawah, ternyata ada yang ngasih jadi teman, kemudian
ternyata kecengan atau pacar, ternyata ada poking, poke,
Facebook poke, kemudian banyak ada notifikasi mengenai
siapa yang ulang tahun, mana kita pergi ke teman tersebut
kemudian mengatakan happy birthday. Banyak sekali cara
supaya Facebook tetap membuat Anda terikat selalu melihat
Facebook.

Nah ini bicara soal customer engagement. Selalu semakin


engage terhadap produk atau website atau jasa Anda, atau
bisnis Anda, maka asumsinya menurut statistik, korelasi
antara engagement dengan penjualan sangat terkait.
Sejauh ini saya mau wrapping up, saya mau menyimpulkan lagi
sepuluh tipe daripada inovasi tersebut ada tiga kategori besar yaitu
kategori konfigurasi, proses ini bicara soal inovasi ke dalam, kemudian
inovasi offering bicara soal inovasi produk tersebut, dan inovasi
experience bicara soal bagaimana kita menawarkan pengalaman bagi
customer kita untuk berinteraksi dengan kita melalui produk dan jasa yang
mereka beli.

10 MITOS INOVASI
Sebagian besar orang berpikir bahwa
inovasi adalah gagasan padahal jika
ditilik lebih cermat, inovasi lebih
merupakan pengiriman, orang dan
proses. Entrepreneur yang hendak
berinovasi harus memahami eksekusi
tantangan jika mereka berharap
usaha rintisannya untuk unggul
dalam
sebuah
ceruk
yang
menguntungkan di sebuah pasar tertentu dan teruslah berinovasi untuk
membangun dan mempertahankan keuntungan kompetitif yang
berkelanjutan.
Setiap orang berpikir bahwa mereka mengetahui bagaimana inovasi
muncul. Pada saat yang bersamaan, mitos tentang inovasi banyak
ditemui dalam dunia bisnis. Vijay Govindarajan dan Chris Trimble,
dalam buku mereka The Other Side of Innovation: Solving the
Execution Challenge telah melakukan sejumlah penelitian nyata
mengenai topik ini selama 10 tahun terakhir ini.
Buku mereka membawa Anda selangkah demi selangkah menuju
proses eksekusi inovasi dan juga mengetengahkan 10 mitos paling lazim
ditemui mengenai inovasi. Berikut paparannya,
1. Inovasi hanya tentang ide,
Walaupun benar bahwa Anda tidak bisa memulai tanpa adanya
sebuah ide, pentingnya perburuan ide terlalu dilebih-lebihkan. Ideide hanyalah permulaan.

Tanpa fokus yang diperlukan, displin, dan sumberdaya untuk


melaksanakan eksekusi, tidak akan ada yang terjadi.
2. Seorang pemimpin hebat tidak pernah gagal dalam berinovasi,
Terkait dengan inovasi. Tidak ada hal yang mudah dan sederhana
tentang eksekusi.
Konflik-konflik dalam antara inovasi dan pekerjaan yang tengah
berjalan terlalu fundamental dan terlalu kuat bagi seseorang untuk
diatasi sendirian.
3. Pemimpin inovasi yang efektif ialah para pendobrak yang
menentang sistem yang ada
Pemimpin dengan inovasi yang efektif tidak selalu pengambil
risiko terbesar dibanding lainnya. Mereka tidak selalu orang-orang
yang penuh kenekatan dan semangat memberontak.
Kelebihan seorang pemimpin inovasi yang efektif ialah
kemampuannya bersikap rendah hati. Apa yang kita inginkan ialah
integrasi dengan berjalannya dunia nyata, bukan sebuah
kekacauan.
4. Semua orang bisa jadi inovator
Membangun ide adalah pekerjaan semua orang, sebagaimana
yang berlaku untuk perbaikan-perbaikan kecil dalam lingkaran
tanggung jawab langsung setiap karyawan perusahaan Anda.
Namun sebagian besar anggota tim tidak memiliki pita lebar atau
minat untuk melakukan pekerjaan mereka dan begitu juga saat
melaksanakan inovasi-inovasi besar.
5. Inovasi nyata terjadi dari bawah ke atas
Inisiatif inovasi dalam skala apapun membutuhkan sebuah
komitmen yang terencana dan formal.
Itu membutuhkan fokus dan sumber daya dari pucuk pimpinan
eksekutif hingga jajaran terbawah untuk mendukung, bahkan
memulai usaha yang relevan.
6. Inovasi bisa dimasukkan dalam organisasi yang mapan
Sejumlah bentuk inovasi bisa dimasukkan, seperti perbaikan
produk yang terus menerus tetapi inovasi yang terputus pada
dasarnya tidak sesuai dengan kegiatan yang sedang berjalan.
7. Memulai inovasi membutuhkan perubahan dalam perusahaan
secara radikal
Inovasi hanya dibutuhkan dalam lingkup yang ditargetkan. Prinsip
pertama ialah jangan sampai membahayakan kegiatan yang
sudah berjalan.

Sebuah pendekatan yang umum dilakukan ialah dengan


menggunakan tim khusus untuk menyusun upaya-upaya inovatif.
8. Inovasi hanya bisa terjadi secara terpisah
Inovasi tidak semestinya terisolasi dari kegiatan yang lain. Harus
ada keterhubungan antara keduanya.
Hampir setiap inisiatif inovasi yang berharga harus
memaksimalkan kemampuan dan aset yang ada.
9. Inovasi ialah kekacauan yang tidak teratur
Sayangnya, praktik terbaik untuk menghasilkan ide hampir tidak
berkaitan dengan praktik terbaik untuk memajukannya.
Inovasi harus secara erat dan cermat dijalankan.
10. Hanya usaha-usaha rintisan baru yang bisa berinovasi
Beruntung bagi entrepreneur, banyak perusahaan besar yang
yakin bahwa mereka tidak bisa melakukan inovasi sebaik yang
dilakukan usaha rintisan.
Namun penelitian menyarankan bahwa banyak masalah terbesar
di dunia hanya bisa dipecahkan oleh perusahaan-perusahaan
yang besar dan mapan.
Setiap orang sepakat bahwa tujuan inovasi ialah perubahan yang
positif, yaitu untuk membuat seseorang atau sesuatu lebih baik.
Entrepreneur harus memulai dan perusahaan-perusahaan mapan
memerlukannya agar bisa bertahan. Bagian terpenting inovasi atau
pembentukan ide ialah bagian yang glamor dan penuh semangat.
Pelaksanaan nampak seperti pekerjaan di belakang layar yang kotor.
Namun tanpa realitas pelaksanaan yang kotor tersebut, ide-ide besar tidak
akan bisa diwujudkan bahkan dalam sebuah usaha rintisan dengan
potensi besar sekalipun.

V.

VALUE INNOVATION

Apa itu value innovation ? Ini sangat berhubungan dengan business


model innovation, Business innovation selalu berhubungan dengan value
innovation melalui sebuah strategi yang disebut dengan Blue Ocean
Strategy.
Kalau kita mempelajari tentang Blue Ocean Strategy atau Strategi
Samudra Biru, strategi ini mengandaikan bahwa kalau kita misalnya
membuat sebuah bisnis dan bisnis itu adalah bisnis yang sangat umum,
maka kita akan berkompetisi dengan berdarah-darah. Jadi itu yang
disebut dengan Samudra Merah. Nah, kita harus bisa membuat bisnis kita

berbeda dengan yang lain sehingga kita tidak berkompetisi dengan


berdarah-darah itu dan kita bisa menjadi pemain di sebuah Samudra yang
biru.
Bagaimana caranya? Inilah yang harus kita pahami dalam value
innovation. Value innovation pada dasarnya adalah bagaimana kita
memberikan nilai tambah kepada pelanggan kita, artinya kita
menyampaikan value namun tidak hanya value yang kita sampaikan,
tetapi kita harus bisa menurunkan biaya. Mengapa?
Pada dasarnya orang selalu mengatakan bahwa bagaimana inovasi
yang akan Anda lakukan? Karena kita tahu bisnis supaya bisa kompetitif
kita tahu memberikan nilai tambah. Namun, seringkali kalau kita hanya
berpikir atau berfokus pada memberikan nilai tambah saja, maka pasti
tentunya akan berakibat pada penambahan biaya. Contoh sederhana
saja, O, saya ingin memberikan inovasi berupa setiap pelanggan yang
datang ke tempat saya, saya beri minum. Menambahkan minum berarti
menambahkan biaya. Pelanggan akan mendapatkan hadiah, maka
menambahkan biaya. Semua itu berhubungan dengan cost/ biaya.
Akibatnya apa? Dalam persaingan yang begitu ketat, seringkali justru di
luaran harga yang makin murah membuat kita sulit sekali untuk bersaing
dalam hal harga.
Value innovation harus berpikir bagaimana menaikkan value tapi
mengurangi biaya. Apa contohnya? Contoh yang sederhana dalam bisnis
kuliner, kita lihat ada sebuah restoran yang menggunakan piringnya itu
bukan dengan piring yang seperti biasa kita gunakan untuk makan yaitu
piring yang dengan keramik atau dengan melamine, tapi piringnya
menggunakan bambu atau rotan. Piring rotan ini sebetunya merupakan
sebuah value innovation. Kenapa? Dengan menggunakan piring dari rotan
ini yang biasanya ditambahkan alas berupa kertas coklat itu, kita tidak
perlu lagi harus mencucui piring. Dengan demikian bisa mengurangi biaya
tenaga kerja mencucui piring. Lalu kita juga bisa mengurangi resiko piring
pecah. Disinilah letaknya bahwa ada inovasi yang kita lakukan tapi
menurunkan biaya.
Nah, bagaimana kita membuat value ini meningkatkan value, tapi
menurunkan biaya. Karena memberikan value yang lebih tapi tanpa
memberikan biaya membuat kita tidak akan bisa bersaing. Kesulitan
bersaing karena harga kita tidak mungkin bisa lebih rendah. Banyak
perusahaan yang sebetulnya bisa membuat value innovation ini berjalan
dengan baik karena dia bisa menekan harganya tapi tidak mengurangi
valuenya.
Contoh lain adalah miisalnya penerbangan Air Asia misalnya atau
penerbangan dengan low budget. Kita tahu bahwa Air Asia adalah
penerbangan yang relatif cukup murah. Kenapa mereka bisa murah?
Mereka menggunakan value innovation misalnya dengan menggunakan

internet. Dengan internet kita bisa melakukan pemesanan tiket, kita bisa
melakukan check in, kita juga bisa terbang dengan biaya lebih rendah.
Itulah yang membuat Air Asia menjual tiketnya memang lebih rendah.
Kenapa? Biaya operasionalnya lebih rendah. Lebih rendahnya ini bisa
karena juga katakanlah mereka menggunakan lahan parkir untuk
pesawatnya di lokasi yang agak jauh memang, tapi tidak merugikan
pelanggannya. Sehingga walaupun jauh, pelanggan tetap bersedia karena
memang harganya lebih murah. Harga lebih murah ini tentunya menjadi
daya tarik tersendiri
Dengan demikian Air Asia bisa membuat sebuah peluang baru, pasar
baru dimana sebelumnya katakanlah orang untuk bisa naik pesawat
terbang orang yang katakanlah punya uang lebih. Air Asia dengan value
innovation yang dilakukannya ini dia membuat harga yang lebih murah
karena biayanya memang dia bisa pangkas dengan sangat besar. Tetapi
value yang diberikan tetap tinggi. Tentu mereka bisa mengurangi yang
lain-lainnya misalnya tidak ada makan di pesawat, kalau mau makan beli
lagi. Tentu bagasi juga bisa dikurangi. Kalau mau menambah bagasi ya
akan ada biaya lagi. Dan itu pelanggan tidak akan merasa kecewa.
Pelanggan tahu bahwa kalau dia memang low budget, low cost, maka dia
akan menggunakan pesawat seperti itu. Tentunya mereka tidak bersaing
dengan kemudian maskapai penerbangan yang lain seperti Garuda,
Singapore Airlines. Mereka membidik pasar-pasar yang berbeda. Inilah
yang dimaksud dengan Samudra Biru.
Nah, kita sebagai entrepreneur juga harus berpikir bagaimana kita
membuat inovation ini atau inovasi yang kita lakukan ini benar-benar bisa
dilakukan dengan memberikan nilai tambah tapi sekaligus mengurangi
biaya. Contoh seperti tadi, yaitu sebuah rumah makan yang menggunakan
piring dari rotan, itu sangat menghemat biaya. Piring rotannya mungkin
juga lebih murah, kemudian juga mereka hanya menggunakan plastik.
Mereka tidak perlu lagi mempunyai tenaga kerja yang harus mencuci
piringnya, dengan demikian itu sangat mengurangi biaya. Selain itu bisa
juga model bisnisnya dibuat dengan cara orang bisa mengambil
makanannya langsung. Itu juga akan mengurangi pelayan mereka.
Jadi intinya, bagaimana kita tetap menaikkan value, tapi mengurangi
biaya. Ini adalah kunci daripada value innovation. Nah dalam value
innovation ini ada empat hal yang harus dilakukan. Yaitu, apa yang bisa
kita tambahkan, kedua, apa yang bisa kita ciptakan, create, kemudian
juga kita bisa menambahkan, lalu kita bisa harus tahu juga apa yang kita
bisa kurangi atau sama sekali harus kita hilangkan. Ini adalah suatu hal
yang sama dengan konsep takutiruko. Tambahkan, kurangi, ubah, dan
sebagainya atau kombinasikan.
Kalau kita bisa melihat apa yang bisa kita ciptakan hal baru, apa
yang bisa kita tambahkan, ini adalah menaikkan value. Tapi apa yang kita
bisa kurangi atau bahkan kita hilangkan, ini adalah mengurangi biaya.

Nah, kita tahu sekarang bahwa memberikan atau membuat sebuah


inovasi tidak sekedar memberikan nilai tambah, tapi juga harus berpikir
bagaimana mengurangi biaya karena dengan mengurangi biaya tentunya
kita bisa mungkin entah itu menurunkan harga, atau justru meningkatkan
profit. Value innovation terletak pada hal itu. Memberi nilai tambah,
menurunkan biaya. Caranya seperti tadi, tambahkan atau ciptakan hal
yang baru, dengan demikian akan memberikan nilai tambah, kemudian
kurangi atau hilangkan sesuatu, dengan ini bisa membuat biaya menjadi
turun.
Ini adalah kuncinya karena inovasi itu selalu penting. Inovasi tidak
bisa lepas dari kehidupan sebuah entrepreneurship. Kalau kita sebagai
entrepreneur tidak melakukan inovasi, kita pasti akan kalah berkompetisi
dengan yang lain. Ingat, inovasi harus berupa value innovation supaya
kita bisa melakukan inovasi, mengurangi biaya.

OPPORTUNITY CREATION
Orang biasanya berkata bahwa seorang entrepreneur itu harus
pandai menemukan peluang. Tapi sesungguhnya hal yang lebih baik kalau
kita bisa menciptakan peluang. Apa bedanya mencari peluang dengan
menciptakan peluang?
Kalau kita mencari peluang, sebenarnya kita berusaha menemukan
apa kebutuhan pasar. Namun, kalau memang pasar membutuhkan produk
itu, umumnya juga sudah banyak pengusaha lain yang tahu. Jadi, ketika
peluang itu ditemukan, maka berbondong-bondong orang berusaha
memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Tapi bagaimana dengan
menciptakan peluang? Ini kondisinya agak berbeda, bahwa pasar belum
menyadari kebutuhannya, tapi kita menciptakan akan kebutuhan itu.
Saya coba memberikan ilustrasi yang semoga bisa memberi
pemahaman bagaimana menemukan peluang dengan menciptakan
perluang bisa berbeda hasilnya.
Beberapa tahun yang lalu, di Indonesia masuk motor produksi dari
Cina. Harganya relatif lebih murah dengan model yang sama. Tujuannya
adalah merebutkan pasar yang sudah ada. Permintaan sudah ada dan
penawaran produk sejenis yang lain juga sudah banyak. Akibatnya, daya
tarik yang ditawarkan adalah menjual motor tersebut lebih murah. Tapi
ternyata hasilnya tidak semulus yang dibayangkan. Entah karena urusan
kredit yang lebih sulit (karena pihak leasing ragu karena harga setelah
setahun, motor tersebut turun drastis), maka motor produk Cina ini tidak
bisa mengalahkan motor dari Jepang yang sudah membanjiri pasar
sebelumnya.

Nah, entrepreneur meski gagal akan berusaha bangkit kembali.


Benarkah pasar motor Cina memang tidak bisa berhasil? Inilah
pentingnya kreativitas dan inovasi. Bagaimana dengan hal ini bisa
menciptakan peluang. Apa yang kemudian dilakukan? Sudah sejak
beberapa tahun ini kita mengenal motor roda tiga atau motor gerobak.
Motor gerobak yang bisa mengangkut barang ini laris untuk usaha.
Segmen yang berbeda, yakni para pengusaha kecil menjadi salah satu
segmen pasar yang cukup besar. Jadi, dalam opportunity creation ini, atau
penciptaan peluang, pasarnya yang semula belum terpikirkan serta
produknya juga belum ada, menjadi sebuah peluang yang luar biasa.
Seperti diberitakan di berbagai media, pasar kendaraan bermotor
roda tiga atau motor niaga di dalam negeri mulai mengalami peningkatan
yang cukup meningkat. Bahkan Kementerian Perindustrian memprediksi,
permintaan kendaraan roda tiga lokal bakal terus meningkat. Mereka tidak
bersaing dengan merk-merk motor lain di pasar yang sudah ada,
melainkan membuat pasar dengan segmen pasar tersendiri. Bahkan
produknya sebelumnya tidak terpikirkan. Tentu, kini motor niaga ini sudah
menjadi hal yang umum. Mulai banyak pebisnis yang masuk di bidang ini.
Tapi inilah contoh sebuah kreativitas dan inovasi, yang menciptakan
peluang. Bahkan karena motor yang jenis ini untuk niaga, maka proses
kredit lebih mudah.
Bahwa dulu motor produksi Cina tidak laku, namun akhirnya bisa
laris dalam bentuknya yang dimodifikasi. Ini seperti dalam strategi blue
ocean, ada yang dikurangi, ada yang ditambahkan, dan semuanya ini
untuk membuat value meningkat dengan cost yang bisa diturunkan. Tentu
saja, produk ini akhirnya diterima oleh pasar. Jadi, jika suatu ketika Anda
berbisnis mengalami kegagalan, jangan menyerah, bangkit lagi dan
berinovasilah.

VI. STRATEGI
SAMUDRA
OCEAN STRATEGY)

BIRU

(BLUE

Pengertian Strategi Samudra Biru menurut W. Chan Kim dan


Renee Mauborgne, Bagaimana membuat ruang pasar yang belum
terjelajahi, yang bisa menciptakan permintaan dan memberikan peluang
pertumbuhan yang sangat menguntungkan. Intinya, bagaimana bersaing
dengan tangkas dalam kompetisi, bagaimana secara cerdik membaca
persaingan, menyusun strategi dan kerangka kerja yang sistematis guna
menciptakan samudra biru
Definisi yang dikemukakan diatas menjelaskan bahwa strategi
samudra biru bukan strategi untuk memenangkan persaingan akan tetapi
strategi untuk keluar dari dunia persaingan dengan mencitakan ruang

pasar yang baru dan membuat pesaing dan kompetisi menjadi tidak
relevan.
Selain samudra biru ada istilah samudra merah yang menjadi
kebalikan dari samudra biru. Kebanyakan samudra biru diciptakan dari
dalam samudra merah dengan cara memperluas batasan-batasan industri
yang sudah ada.
Setiap strategi pasti beresiko, Strategi selalu melibatkan peluang dan
resiko, baik itu inisiatif samudra biru maupun samudra merah. Oleh karena
itu samudra biru memerlukan Kerangka Kerja Analitis untuk
menciptakan samudra biru dan prinsip-prinsip untuk mengelola resiko
secara efektif.. Kerangka kerja analitis tersebut adalah,
1. Kanvas Strategi,
Kanvas strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk
membangun strategi samudra biru yang baik.
Kanvas strategi berfungsi untuk merangkum situasi terkini dalam
ruang pasar yang sudah dikenal.
Kanvas strategi ini akan memberikan sebuah peta untuk memahami
faktor-faktor apa yang menjadi ajang persaingan.
2. Kerangka Kerja Empat Langkah,
Kerangka kerja empat langkah merupakan alat untuk memperoleh
big value berbasis lower cost dan merekontruksi elemen-elemen
pembeli dalam membuat kurva nilai baru.
Untuk itu, ada empat pertanyaan kunci untuk memnbuat suatu kurva
nilai baru,
Faktor Apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang
telah diterima begitu saja oleh industri?
Faktor Apa saja yang harus dikurangi hingga dibawah standard
industri?
Faktor Apa saja yang harus ditingkatkan hingga diatas industri?
Faktor Apa saja belum pernah ditawarkan industri sehingga harus
diciptakan?
Pertanyaan-pertanyaan diatas akan memberikan sebuah wawasan
baru untuk menciptakan sebuah kurva nilai baru.
3. Skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan,
Skema ini adalah alat analisis pelengkap bagi kerangka kerja empat
langkah.
Skema ini mendorong perusahaan untuk tidak hanya menanyakan
empat pertanyaan dalam kerangka kerja empat langkah, tetapi
mengimplementasikan keempat pernyataan tersebut untuk
menciptakan suatu kurva nilai baru. Skema ini meberikan empat
manfaat, yaitu,

Mendorong perusahaan untuk mengejar differensiasi dan biaya


murah secara bersamaan
Dengan segera menghantam perusahaan yang hanya berfokus
pada upaya meningkatkan dan menciptakan
Skema ini dengan mudah akan dipahami oleh manager di setiap
level
Skema ini mendorong perusahaan untuk menganalisis setiap
faktor industri yang menjadi ajangkompetisi
4. Tiga Ciri Strategi yang Baik,
Sebagaimana ditunjukan oleh kanvas strategi, kurva nilai memiliki
tiga kualitas yang saling melengkapi,
Fokus,
Setiap strategi yang hebat memiliki fokus, dan suatu profil
strategis atau kurva nilai perusahaan harus jelas dengan jelas
menunjukkan fokus tersebut.
Divergensi/Gerak Menjauh
Dengan menciptakan empat langkah kurangi, hilangkan,
tambahkan, dan ciptakan, satrategi ini membedakan profile
mereka dari profile umum industri
Moto yang Memikat
Sebuah strategi yang baik memiliki moto yang jelas dan memikat.
5. Membaca Kurva Nilai
Kanvas strategi memungkinkan perusahaan untuk melihat masa
depan dan masa kini.
Untuk bisa melakukan ini, perusahaan harus memahami cara
membaca kurva nilai. Yang ada dalam suatu kurva nilai adalah
banyaknya pengetahuan strategis mengenai status terkini dan masa
depan sebuah bisnis.
Konsep Terminologi Samudra Merah dan Biru untuk menandakan
Ruang Pasar, dimana,
Samudra Merah adalah semua industri yang ada hari ini (ruang pasar
yang diketahui). Di dalam samudra merah, batasan-batasan industri
didefinisikan dan diterima, aturan kompetitif dari permainan yang
dikenal.
Samudra Biru menandakan semua industri yang tidak ada hari ini
(ruang pasar yang tidak diketahui), bersih dengan kompetisi. Di dalam
samudra biru permintaan diciptakan bukan diperebutkan.
Strategi Samudra Biru menghasilkan langkah-langkah tindakan yang
berdasarkan pada pengalaman riset penemunya dengan
menggunakan teori ke dalam praktik. Strategi ini berisi suatu pola di
dalam cara inovasi menciptakan pasaran baru.

Strategi Samudra Merah akan selalu berarti dan akan selalu menjadi
suatu fakta dari kelangsungan perniagaan, berfikir tentang
pemandangan industri saat ini.
Strategi Samudra Biru ini menyediakan piranti dan kerangka analisis
yang memungkinkan perusahaan untuk menciptakan dan menangkap
samudra biru di dalam cara memaksimakan kesempatan,
memperkecil risiko.
Samudra Biru akan memiliki masa depan dan akan selalu ada, lagi pula
dengan persediaan melebihi permintaan di dalam semakin banyak
industri, menciptakan samudra biru mungkin hanya akan menerima arti
penting yang ditingkatkan di masa datang.
Pola dari pemikiran strategis di belakang masing-masing gerak
strategis adalah apa yang disebut INOVASI NILAI. Inovasi nilai adalah
pengejaran perbedaan yang serempak dan biaya-biaya lebih rendah. Pola
dari pemikiran strategis tersebut adalah,
1. Menciptakan Lapangan Permainan Baru
Inovasi nilai adalah suatu gerak strategis yang memungkinkan
sebuah perusahaan untuk menciptakan samudra biru.
Inovasi nilai membantu perusahaan membuat lompatan besar di
dalam nilai yang disediakan bagi pelanggan melalui pengejaran
pembedaan dan biaya rendah secara simultan.
2. Melompat ke dalam Ruang Pasar Baru.
Melompat ke dalam pasar baru sangatlah tidak mudah, ketika
strategi perusahaan lain berkumpul kearah strategi anda sendiri,
sejarah menunjukan anda perlu untuk menciptakan ruang pasar baru
lagi dan melepaskan diri. Keluar pada samudra biru yang strategis
bergelombang.
3. Peran Eksekutif dalam Memandu Suatu Perusahaan kedalam
Ruang Pasar Baru
Langkah pertama untuk para eksekutif yang mengejar pertumbuhan
menguntungkan adalah untuk merencanakan portofolio sekarang
dan yang direncanakan perusahaan pada apa yang disebut suatu
Peta Pioneer-Migrator-Settler (PMS).
Peta PMS membantu dewan menilai potensi pertumbuhan
menguntungkan masa depan dari portofolio bisnis mereka yang
berdasarkan pada tingkat nilai dan inovasi yang ditawarkan bisnis
kepada pembeli.
4. Penemu Ruang sendiri

Kebanyakan perusahaan begitu banyak dikendalikan. Mereka


mengetahui bahwa perencanaan strategis adalah proses yang tidak
sempurna.
Untuk itu W. Chan Kim & Renee Mauborgne menawarkan suatu
alternatif yang mengagumkan, dengan mulai memberikan
perusahaan tiga petunjuk tentang bagaimana cara untuk lolos dari
samudra merah dan masuk ke dalam samudra biru.
Pertama, hentikan Benchmarking (acuan) kompetisi. Semakin
anda mengacu pesaing anda, maka anda akan semakin
cenderung untuk kelihatan seperti mereka, itu menjadikan anda
suatu organisasi mee-too (ikutan) yang adalah kebalikan dari apa
yang ingin anda capai.
Kedua, berhenti untuk menjadi isi berenang di samudra merah.
Banyak perusahaan mengejar kompetisi dan bahkan tidak melihat
ke horizon samudra biru.
Ketiga, jangan memperhitungkan pelanggan anda untuk tumbuh.
Lihat pada bukan pelanggan mereka menyediakan banyak
pengertian kedalam bagaimana cara anda dapat menciptakan
kesempatan baru yang tidak ditentang permintaan baru bagi
produk anda atau jasa anda.
Bagian utama dengan cara berfikir baru ini adalah untuk membantu
masyarakat menyadari bahwa suatu perusahaan berada di dalam
samudra merah dimulai dengan berada didalamnya.
Strategi ini menciptakan suatu kesedihan pada orang-orang untuk
mengubah dengan menjadikan mereka melihat pembatasan samudra
merah. Kemudian tetapkan cita-cita untuk menciptakan suatu samudra
biru dengan menunjukkan bagaimana perusahaan lain telah
memenuhinya. Yang harus diingat jika perusahaan ingin keluar dari
samudra merah adalah di dalam industri manapun, tak peduli bagaimana
kompetitifnya , suatu perusahaan dapat menciptakan samudra biru dari
ruang pasar yang tak ditentang

SAMUDRA YANG JAUH DARI KOMPETISI


Di dalam suatu strategi samidra biru, perusahaan memasuki wilayah
baru, menciptakan ruang pasar dan membangkitkan permintaan melalui
inovasi nilai. Samudra biru adalah besar dan menawarkan banyak pelung
menarik, kompetisi didalam pengertian tradisional tidak memainkan peran
apapun disana. Banyak manager tidak bisa membayangkan bahwa di
dalam samudra biru sana ada suatu penawaran yang akan memukul
batasan-batasan pasar mereka yang terbuka lebar.

Industri dan batasan-batasan pasar ada terutama semata di dalam


kepala-kepala manajer, mereka harus mengalihkan jurusan focus mereka
jauh dari acuan kompetisi unuk mematahkan batasan-batasan industri
guna meninggalkan kompetisi di belakang. Strategi samudra biru
berupaya mengisi kekosongan ini dengan menyediakan perusahaan
dengan kerangka dan piranti praktis yang mereka perlukan agar sukses
menciptakan samudra biru di dalam cara memaksimalkan kesempatan
dan meminimalkan resiko. Dari penemuan riset ada pola di belakng
ciptaan samudra biru yang sukses. Perusahaan dapat menerapkan pola
ini untuk menemukan ruang pasar yang menjamin pertumbuhan yang
menguntungkan .
Tujuan perusahaan menerapkan strategi samudra biru adalah untuk
menciptakan sesuatu yang disebut inovasi nilai - suatu lompatan di dalam
nilai untuk para pembeli dan perusahaan semacamnya.
Tiga
karekteristik
harus
ada
untuk
menerapakan
dan
mengkomunikasikan suatu strategi samudra biru, strategi harus
difocuskan, berbeda dari profil kompetisi strategis, dan mempunyai suatu
tagline yang memaksakan yang berbicara kepada pasar.
Strategi samudra biru memfocuskan pada keseluruhan cakupan dari
aktivitas perusahaan dari produk untuk melayani pengiriman. Riset
menunjukan bahwa menciptakan samudra biru tidak bersandar pada
inovasi teknologi. Namun bersandar pada inovasi nilai.
Perusahaan yang tidak ideal beroperasi secara eksklusif di dalam
samudra biru. Dalam rangka memastikan pertumbuhan dan kemampuan
mendapatkan keuntungan melewati jangka panjang, perusahaan perlu
memelihara suatu keseimbangan antara samudra merah dan biru.
Kebanyakan perusahaan bagaimanapun, tidak punya kesempatan menuju
keberhasilan ini, ketika profil strategis dari kebanyakan aktifitas mereka
hampir tidak menonjol dari kompetisi.
Dengan perusahaan yang dipusatkan melebihi kompetisi,
pertempuran penguasaan pasar, dan kompetisi harga, kompetisi berakhir
menentukan agenda strategis perusahaan. Meetoo business (bisnis
ikutan) hasilnya.
Penerapan strategi samudra biru yang gagal biasanya terjadi karena
perusahaan tidak berhasil memenangkan keyakinan karyawan mereka.
Karisma tidak penting dalam menerapkan staretgi ini. Yang penting sekali
adalah bagaimana mengkomunikasikan strategi yang dapat dipercaya.
perusahaan dapat memanfaatkan samudra biru secara damai dalam
waktu sepuluh sampai lima belas tahun. Ini karena penghalang bahwa
suatu strategi samudra biru yang membuatnya sulit untuk kompetisi untuk
meniru sesuai.

PELAYARAN KE ARAH STRATEGI SAMUDRA BIRU


Samudra Biru menandakan semua industri tidak di dalam keadaan
hidup saat ini (ruang pasar yang tak dikenal), bersih oleh persaingan. Di
dalam samudra biru ini permintaan diciptakan bukannya diperebutkan.
Ada kesempatan besar untuk pertumbuhan yakni cepat dan
menguntungkan. Ada dua cara untuk menciptakan samudra biru, yaitu,
1. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat memberi kenaikan untuk
industri yang sepenuhnya baru, seperti ebay melakukan dengan
industri lelang online.
2. Dalam banyak kasus, suatu samudra biru diciptakan dari dalam suatu
samudra merah ketika suatu perusahaan mengubah batasan-batasan
dari industri yang ada.
Dengan memusatkan pada kompetisi, cendikiawan, perusahaan dan
konsulatan telah mengabaikan dua yang sangat penting dan, kita akan
membantah, jauh lebih menguntungkan (aspek strategi), yaitu,
1. Pertama adalah untuk menemukan dan mengembangkan pasar di
mana di sana tidak ada atau sedikit kompetisi (samudra biru),
2. Kedua adalah untuk memanfaatkan dan melindungi samudara biru.
Beberapa jenis logika yang diperlukan untuk memandu ciptaan
samudra biru, yaitu,
Samudra biru bukanlah sekitar inovasi teknologi
Pemegang jabatan sering menciptakan samudra biru dan pada
umumnya di dalam bisnis inti mereka.
Perusahaan dan industri adalah unit yang salah dari analisis
Menciptakan samudra biru membangun merek
Perbedaan strategi samudra merah dan samudra biru adalah :
Samudra merah bersaing didalam ruang pasar yang sudah ada,
sedangkan samudra biru menciptakan ruang pasar yang tidak
ditentang.
Samudra merah mengalahkan kompetisi, sedangkan samudra biru
membuat kompetisi menyimpang.
Samudra merah memanfaatkan kesempatan yang ada, sedangkan
samudra biru menciptakan dan merebut permintaan baru
Samudra merah membuat nilai/biaya tukar tambah mewariskan sistem
keseluruhan, sedangkan samudra biru menghilangkan nilai/budaya
tukar tambah
Samudra merah dari aktifitas perusahaan dengan pilihan pembedaan
yang strategis atau biaya rendah, sedangkansamudra biru
membariskan system keseluruhan dari aktivitas perusahaan dengan
pilihan pembedaan yang strategis atau biaya rendah.

Pencarian Pembedaan dan Biaya Rendah Serentak


Samudra biru diciptakan di daerah di mana tindakan perusahaan
dengan baik mempengaruhi struktur biayanya dan nilai rencananya
bagi pembeli.
Penghematan biaya dibuat dari penghilangan dan pengurangan faktor
industri bersaing terpasang.
Nilai pembeli diangkat oleh peningkatan dan penciptaan unsur-unsur
industri yang belum pernah ditawarkan.
Dari waktu ke waktu, biaya-biaya dikurangi lebih lanjut sebagai ekonomi
skala mati, dalam kaitan dengan volume penjualan tinggi agar
menghasilkan nilai superior.
Samudara biru dan merah telah sehidup sezaman dan selalu akan.
sekarang, bersaing di dalam samudra merah mrndominasi bidang strategi
di dalam teori dan di dalam praktek, bahkan ketika bisnis harus
menciptakan samudra biru yang hebat . adalah saatnya untuk meratakan
skala dalam bidang strategi dengan keseimbangan yang lebih baik dari
upaya melintasi dua samudra.

VII. INTRAPRENEUR BINTANG


Pak Ciputra menyampaikan bahwa seorang entrepreneur yang
sukses membangun dan bekerja lewat organisasinya dalam tahap apa
pun bisnis Anda usahakan membangun organisasi. Permasalahan
organisasi yang mungkin bisa terjadi dan dihadapi oleh para pengusaha
antara lain,
Mungkin kekompakan tim,
Mungkin ada anggota organisasi yang tidak memberikan kontribusi
seperti yang tidak diharapkan,
Mungkin ada anggota organisasi yang tidak puas dengan apa yang dia
temukan saat ini.
Permasalahan Organisasi adalah masalah biasa dalam organisasi,
melalui bab ini akan dijelaskan sebuah standart perilaku bagi anggota
organisasi dalam sebuah organisasi yang Intrapreneurial. Sebelumnya,
mari kita sama-sama belajar dari sebuah wisdom yang dimiliki oleh rekanrekan kita di ketentaraan. Untuk menjadi seorang tentara atau anggota
pasukan yang berhasil, seorang tentara harus mempelajari tentang, yaitu,
1. Strategi perang. Dia harus mengerti tentang bagaimana memenangkan
sebuah peperang. Artinya adalah harus belajar knowledge.

2. Seorang anggota pasukan tidak hanya cukup belajar, tapi dia juga
harus berlatih menembak dengan tepat, menembak dengan jitu.
Jangan sampai yang dimaksud menembak kaki, yang kena kepalanya.
Dia harus melatih dirinya untuk memiliki skill yang kuat.
3. Seorang anggota pasukan yang sukses, yang berhasil, selain itu juga
harus menempa dirinya melalui latihan baris-berbaris, melalui tata
aturan yang disiplin di antara mereka. Adalah untuk menciptakan
sebuah attitude behaviour yang disiplin bagi seorang anggota
ketentaraan.
4. Seorang anggota pasukan harus memiliki sebuah mindset membela
tanah air, membela negaranya, bukan sebaliknya dengan pengetahuan
dengan skill dan attitudenya seorang menjadi teroris.
Intrapreneur adalah anggota organisasi usaha skala menengah atau
besar yang berperilaku intrapreneurial. Hal ini saya sampaikan dalam
studi disertasi saya dengan pemahaman bahwa seorang karyawan tidak
sama dengan intrapreneur jikalau dibedakan dalam perilaku. Karyawan
yang berperilaku intrapreneurial adalah intrapreneur. Namun sebaliknya
karyawan yang tidak berperilaku intrapreneurial, dia adalah karyawan.
Intrapreneur Bintang adalah sebuah bintang terdiri dari dua segitiga.
Demikian juga dengan intrapreneur bintang. Intrapreneur bintang terdiri
dari dua segitiga, dimana segitiga yang pertama mencerminkan sebuah
sosok dan yang kedua adalah interaksi sosok tersebut dalam sebuah
organisasi, dimana.
1. Segitiga yang Pertama (mencerminkan Sosok seorang
Entrepreneur),
Segitiga yang pertama tentang kualitas sosok intrapreneur bintang.
Seorang intrapreneur bintang seharusnyalah memiliki pola pikir yang
konstruktif. Pola pikir yang fokus pada hasil. Seorang intrapreneur
bintang memiliki pola pikir yang memecahkan masalah-masalah
organisasi. Dia juga berorientasi pemikiran jangka panjang.
Pada sudut yang kedua adalah intrapreneur dengan pola sikap
positif. Sikap yang menyenangkan. Bagaimana keberadaaan dari
intrapreneur itu dapat mewarnai organisasi menjadi gembira bukan
sebaliknya menjadi takut. Seorang intrapreneur bintang juga
hendaknya memiliki pola sikap yang terbuka, yang fleksibel, namun
tetap bertanggung jawab.
Pada sudut yang ketiga adalah pola tindak yang produktif. Pola
tindak seorang intrapreneur bintang mencerminkan seorang sosok
yang proaktif. Dia sosoknya cepat tanggap dalam bertindak. Dia juga
seorang yang clean dan clear.

2. Segitiga yang Kedua (mencerminkan Interaksi Sosok seorang


Entrepreneur),
Kita masuk ke segitiga intrapreneur bintang yang kedua yaitu
interaksi intrapreneur bintang dengan organisasinya.
Sudut yang pertama adalah menjadi lawan bicara. Bagaimana
seorang intrapreneur bintang secara aktif dan konstruktif terlibat
menyumbangkan pemikiran untuk mencapai tujuan bersama.
Pada sudut yang kedua, Seorang intrapreneur bintang menjadi
teman berpikir bahwa sikap positif seperti apa yang diperlukan untuk
menerima atau sebaliknya menyampaikan ide atau gagasan guna
mencari solusi bersama.
Pada sudut yang ketiga, intrapreneur bintang menjadi mitra
bertindak. Tindakan produktif bersama apa yang dapat memberikan
kontribusi bagi pencapaian tujuan organisasi?
Secara keseluruah, seorang intrapreneur bintang menjadi memiliki
sosok pola pikir yang konstruktif, pola sikap yang positif, pola tindak yang
produktif. Dalam interaksinya, seorang intrapreneur bintang menjadi
teman berpikir, menjadi lawan bicara dan menjadi mitra bertindak.

DEFINISI
ENTREPRENEURSHIP,
ENTREPRENEURIAL DAN ENTREPRENEUR

INTRAPRENEURSHIP,

Beberapa tahun terakhir ini, kata entrepreneurship


menjadi perbincangan di kalangan perguruan tinggi. Hal
ini tidak terlepas dari adanya fenomena banyaknya
lulusan perguruan tinggi yang menganggur, karena
jumlah lulusan tidak sebanding dengan lapangan kerja
yang tersedia. Kondisi ini mendorong para praktisi
pendidikan di perguruan tinggi untuk melakukan
reorientasi terhadap lulusannya yang dinilai semata-mata
disiapkan sebagai pencari kerja, bukan pencipta kerja.

lstilah entrepreneurship diperkenalkan kali pertama oleh Richard


Cantillon, seorang ekonom Irlandia yang berdiam di Perancis pada abad
ke-18. Dia mendefinisikan entrepreneurship sebagai, "The agent who
buys means of production at cerium prices in order to combine them into a
new product." Dia menyatakan bahwa Entrepreneur adalah seorang

pengambil resiko. Tidak lama kemudian J.B Say dan Perancis


menyempurnakan definisi Cantillon menjadi, "One who brings other
people together in order to build a single productive organism." Artinya
Entrepreneur menempati fungsi yang lebih luas. yaitu seorang yang
mcngorganisasikan orang lain untuk kegiatan produktif.

Baru satu abad berikutnya ekonom Inggris sepenti Adam Smith dan
John Stuart Mill membahas tentang konsep ini dan menyatakan bahwa
entrepreneurship merupakan keterampilan yang tidak biasa, tetapi tidak
menemukan istilah yang tepat di dalam bahasa Inggris.

Smith dan Mill menyebutnya, business management. John Stuart Mill


mcmisahkan fungsi entrepreneur antara yang menerima laba dan yang
menerima bunga. Diperluas lagi oleh Schumpeter yang menempatkan
manusia sebagai faktor sentral proses perkembangan ekonomi. Dalam
proses itu entrepreneur melakukan inovasi dalam bentuk cara atau
produk. dan eksploitasi sumber-sumber baru.

Saat ini, ada kerancuan istilah antara entrepreneurship,


intrapreneurship, dan entrepreneurial, maupun entrepreneur.

Entrepreneurship adalah jiwa entrepreneur yang dibangun untuk


menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship
meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas serta kemampuan
managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur.

Intrapreneurship didefinisikan sebagai entrepreneur yang terjadi di


dalam organisasi yang merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu
dengan keinginan pasar.

Sedang, entrepreneur didefinisikan sebagai seseorang yang


membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan aset lainnya

pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar


daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa
perubahan, inovasi, dan aturan baru. Sementara, istilah entrepreneurial
adalah kegiatan dalam menjalankan usaha.

*) Disarikan dari Hisrich, R.D. dkk., 2005. Entrepreneurship. sixth


edition. New York: McGraw-Hill

VIII.

BUSINESS MODEL CANVAS (BMC)


Saat
ini
banyak
yang
membahas soal BMC, Business
Model Canvas. Bentuk dari BMC
memang macam-macam, namun
karena namanya canvas, secara
prinsip, hal itu dibuat dalam satu
lembar kanvas atau kertas yang bisa
secara langsung menggambarkan
model bisnis yang hendak kita
lakukan. Namun apakah itu BMC?
Apa sama atau berbeda dengan yang
namanya business plan (rencana
bisnis)?
BMC dengan business plan itu berbeda. Lalu di mana bedanya?
Secara sederhana, Bisnis Model itu adalah penjelasan mengenai
bagaimana bisnis Anda menghasilkan uang. A business model is
how your business makes money. Misalnya, Anda punya sapi dan
bagaimana cara Anda bisa menghasilkan uang dengan sapi Anda itu?
Atau, Anda punya mobil di rumah, bagaimana menghasilkan uang dengan
mobil tersebut? Cara menghasilkan itu yang dituangkan dalam bisnis
model. Semakin inovatif, maka bisnis model antara satu orang dengan
orang lain berbeda. Misalnya, kalau punya mobil, bisa saja yang satu akan
dibuat untuk usaha antar jemput, sementara yang lain dibuat untuk jualan
kaos distro di jalan, atau mungkin dibuat tempat iklan, yang lain mungkin
dibuat kursus mengemudi. Jadi ini tergantung ide bisnisnya dan
mengubahnya menjadi sebuah peluang.
Bedanya dengan business plan adalah sebuah panduan
bagaimana melaksanakan agar bisnis itu bisa berjalan dan tercapai,
tentunya harus disertai dengan tujuan bisnis serta alasan bahwa

bisnis ini layak dan bisa untuk dilakukan. Jadi, kalau model bisnis
adalah tentang bagaimana cara bisnis Anda menghasilkan uang, rencana
bisnis (business plan) adalah pernyataan yang berisi tentang penjelasan
usaha yang mau dilakukan, ada riset pasarnya, rencana keuangannya,
rencana operasionalnya, rencana manajemen dan pemasarannya.
Business plan lebih kompleks.
Contoh, misalnya di rumah Anda ada
sebuah becak yang sudah tidak terpakai.
Anda timbul ide untuk membuatnya menjadi
odong-odong. Bagi yang belum tahu, odongodong adalah sebuah alat permainan
kelililing sebentuk becak yang berisi tempat
duduk bergoyang. Maka untuk bisa
melakukan bisnis ini, Anda mesti tahu siapa
segmen
pelanggannya.
Tentu
saja
pelanggannya adalah anak-anak. Tapi anakanak itu kan banyak segmennya. Ada kelas ekonomi atas, ada menengah,
ada yang bawah. Anda mesti tentukan itu, karena ini akan mempengaruhi
keputusan Anda membuat odong-odongnya. Semisal, Anda mau membuat
odong-odong untuk anak-anak dari kelas ekonomi atas, maka odongodongnya mesti juga eksklusif. Nah, nantinya pun operasinya odongodong ekskusif ini juga di mall-mall. Tapi anggaplah bukan itu target pasar
yang hendak dituju, melainkan anak-anak di perumahan sekitar yang
tergolong menengah bawah, maka bentuk odong-odongnya juga tidak
harus istimewa.
setelah Anda tentukan siapa segmen pelanggan yang hendak dituju,
Anda tetapkan apa yang hendak Anda tawarkan ke mereka. Secara
sederhana, Anda bisa mengatakan bahwa akan menawarkan permainan
odong-odong, tetapi harus lebih spesifik odong-odong yang
bagaimana? Mengapa hal ini perlu dijelaskan lebih spesifik? Karena inilah
yang dinamakan value proposition, di mana hal ini yang membedakan
Anda dengan yang lain. Atau setidaknya, apa yang ingin ditawarkan itu
benar-benar dibutuhkan oleh pelanggan. Misalnya, odong-odong yang
bersih dan aman.
Pembahasan mengenai business model canvas ini dengan lebih
detail telah dilakukan pada bulan Februari 2013 lalu di Singapore melalui
suatu workshop tentang Business Model Canvas yang diberikan langsung
oleh Yves Pigneur. Siapakah Yves Pigneur? Bersama Alexander
Osterwalder, Yves Pigneur adalah penulis buku Business Model
Generation. Dengan memahami Business Model Canvas, kita dapat
menguasai konsep bisnis model yang rumit menjadi lebih sederhana yang
ditampilkan dalam bentuk lembar kanvas berisi 9 kotak, yang disebut peta
sembilan elemen, yang mencakup, yaitu,

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Customer Segments,
Value Propositions,
Channels,
Customer Relationships,
Revenue Streams,
Key Resources,
Key Activities,
Key Partnerships,
Cost Structures.

Mendapat penjelasan langsung dari Yves Pigneur membuat anda


lebih memahami alur logika pembuatan BMC, dimana,
1. Customer Segmen,
Langkah awal dari membuat BMC adalah menuliskan Customer
Segmen yang akan kita pilih.
Seorang mahasiswa saya pernah berargumen dengan saya bahwa
harusnya di awal bukan customer segmen tapi value proposition.
Saya menjelaskan dari apa yang telah saya pahami, bahwa kita tidak
mungkin bisa membuat sebuah produk atau jasa dengan baik kalau
kita tidak tentukan lebih dahulu siapa pelanggan kita.
Hal ini dicontohkan Yves Pigneur dalam penjelasannya, bahwa
perusahaan seperti Apple, saat membuat Ipad, misalnya,
menentukan lebih dulu siapa bakal pelanggannya. Dengan begitu,
mereka baru menawarkan produk yang sesuai dengan siapa
pelanggannya.
Kalau kita membuat produk tertentu sesuai dengan yang kita mau,
maka kita akan kesulitan memasarkan karena kita baru akan
mencari siapa pasar yang cocok dengan barang kita.
Kita tahu kegagalan produk seperty kymco, sebuah motor matic,
yang dibuat dengan bagus
tapi karena tidak menentukan
siapa pelanggannya, maka
gagal di pasaran.
Berbeda ketika Mio masuk ke
pasar,
mereka
sudah
membidik siapa pasar yang
dituju
dan
menyesuaikan
produknya
dengan
calon
pelanggannya. Hasilnya, kita tahu mereka sukses.
Nah, jadi harusnya jelas bahwa di awal kita memikirkan bisnis, siapa
pelanggan yang hendak kita target, itu penting untuk ditetapkan lebih
dahulu. Saya juga pernah ikut seminar yang dibawakan oleh Adnan
Mahmud, seorang sociopreneur, di mana ditekankan Best ideas
have customers before products. Intinya, percuma kita punya
produk hebat tapi tidak ada pelanggannya.

2. Value Proposition,
Kembali ke BMC, setelah kita tentukan siapa pelanggan kita, lalu kita
perjelas apa yang mau kita tawarkan ke pelanggan tersebut, di
sanalah kita menuliskan Value proposition.
Seperti misalnya, perusahaan penerbangan Air Asia, di mana
customer segmennya adalah kelas menengah, mereka mempunyai
value proposition yang simple, yakni 'Now Everyone Can Fly'.
Dengan Air Asia, kalau dulu hanya orang kaya saja bisa terbang, kini
semua orang bisa terbang. Itu value proposition yang ditawarkan. Air
Asia membuat sebuah model bisnis penerbangan yang inovatif,
yakni budget airline.
Kalau kita lihat, sebenarnya value proposition ini kalau dirumuskan
dengan tepat dan benar-benar menjadi panduan berbisnis kita, maka
ini akan menjadi positioning bisnis kita di tengah-tengah industri atau
persaingan yang ada.
3. Channels
Setelah kita tahu value apa yang ingin ditawarkan, maka langkah
berikutnya adalah dengan cara apa atau melalui apa hal itu bisa
sampai ke pelanggan. Ini berarti kita masuk ke dalam Channels.
Apakah kita menjualnya lewat toko atau lewat internet (online) atau
lewat pameran dagang atau dari rumah ke rumah dan banyak cara
lainnya.
Misalnya Anda mau jualan baju, maka channel atau salurannya bisa
lewat toko atau lewat facebook atau bisa juga Anda berjualan
dengan mobil keliling dan sebagainya.
4. Customer Relationship
Anda tentu tidak ingin pelanggan Anda hanya sekali saja beli,
melainkan mengharapkan mereka melakukan pembelian berulang
dan bahkan mempromosikan bisnis Anda ke teman-teman mereka.
Dengan demikian bisnis Anda makin akan berkembang dan besar.
Untuk itu, Anda perlu memikirkan yang namanya customer
relationship.
Anda perlu punya program atau cara bagaimana menjaga hubungan
dengan pelanggan. Memang ada ilmu tersendiri yang perlu dipelajari
tentang mengelola hubungan dengan pelanggan ini.
Bentuk dari customer relationship ini bisa macam-macam, misalnya
membentuk komunitas, sebagai contoh ada perusahaan bus yang
membuat komunitas pencinta bus tersebut. Bisa juga sebuah bank
membuat program pelatihan untuk nasabahnya agar hubungannya
makin erat. Ini juga menuntut kreativitas dan inisiatif dari kita sebagai
entrepreneur untuk mengelola customer relationship yang efektif.

5. Revenue Streams,
Jika semua ini berjalan lancar, Anda akan mendapatkan pemasukan
uang atau Revenue Streams.
Dari mana Anda bisa mendapatkan pemasukan uang itu? Bisa dari
penjualan produk atau jasa yang Anda tawarkan, atau Anda juga bisa
pikirkan cara-cara lain yang memungkinkan Anda mendapatkan uang
lebih banyak. Misalnya, awalnya Anda buka rumah makan,
penghasilan Anda adalah dari jual makanan dan minuman. Namun
Anda kemudian bisa membuat rumah makan Anda bisa dijual dalam
bentuk franchise, sehingga pendapatan Anda tidak hanya dari jual
makanan minuman saja, tapi kini bisa dapat dari penjualan franchise.
Atau bisa juga, Anda mendapat pemasukan uang dari produk kecap
atau lainnya yang mau pasang iklan di rumah makan Anda. Jadi,
jangan terpaku pemasukan yang umum saja, gunakan kreativitas
Anda untuk membuat pemasukan makin besar.
6. Key Resources,
Sudah lima elemen kita bahas, yakni Customer Segments, Value
Propositions, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams.
Kini kita akan bahas 4 elemen yang lain, di mana ini lebih pada sisi
internal usaha kita.
Untuk bisa menjalankan bisnis yang kita lakukan, kita perlu yang
namanya key resources. Artinya adalah sumber daya kunci apa saya
yang kita perlukan.
Kalau kita bisnis rumah makan, kita memerlukan tukang masak atau
koki dan sebagainya yang menjadi sumber daya kita yang utama,
kita perlu ada sumber daya manusia, perlu uang untuk modal,
tempat, resep, sistem dan sebagainya.
Jadi ini adalah tentang apa yang harus kita punyai dalam diri kita
agar bisnis kita bisa berjalan. Key resources pada dasarnya adalah
modal, namun kita harus ingat, modal tidak hanya uang saja.
7. Key Activities,
Setiap bisnis pasti punya kegiatan usaha dan ada aktivitasnya, maka
langkah berikutnya adalah menjelaskan tentang apa saja aktivitas
yang harus dilakukan.
Sebagai contoh, kalau kita membuat usaha rumah makan, maka
aktivitas kuncinya adalah memasak, memilih bahan makanan di
pasar, melayani pelanggan, menyusun menu, dan lainnya.
Kalau kita misalnya jualan baju, maka aktivitasnya adalah mengambil
atau membeli barang dagangan di supplier, melakukan penataan
tampilan di toko, menjual dan sebagainya.
Jadi, di sini adalah berusaha menjelaskan apa saja aktivitas yang
dilakukan dalam bisnis kita tersebut.

8. Key Partnership
Untuk bisa berjalan dengan baik, tidak ada usaha yang bisa berjalan
tanpa adanya kerja sama dengan pihak lain. Untuk itu ada yang
namanya partner kunci atau key partnership.
Paling sederhana, Anda perlu menjalin kerja sama yang baik dengan
supplier atau pemasok Anda.
Kalau Anda butuh modal lebih besar sehingga memerlukan pinjaman
ke Bank, maka pihak Bank adalah merupakan partner Anda juga.
Barangkali juga usaha Anda akan berjalan lebih lancar jika Anda ikut
dalam organisasi dagang tertentu, maka hal itu juga akan menjadi
partner Anda.
Contoh lain, kalau usaha Anda adalah bursa tenaga kerja, maka key
partner yang mesti digandeng adalah Disnaker, atau kalau Anda
bisnis PJTKI, maka KJRI juga menjadi partner Anda. Intinya, siapa
saja atau pihak mana saja yang harus berhubungan dengan Anda
sehubungan dengan aktivitas usaha Anda, akan menjadi partner
kunci Anda.
9. Cost Structures,
Akhirnya, semua itu jelas butuh biaya. Sumber daya yang Anda
miliki, seperti pegawai hingga kegiatan yang Anda lakukan, akan
membutuhkan biaya (costs). Maka Anda perlu menjelaskan, biayabiaya apa saja yang harus Anda keluarkan.
Sebagai contoh, membayar biaya pegawai, biaya telepon, biaya
operasional, pajak dan lain sebagainya.
Nah, bagaimana kita bisa menilai bisnis model kita ini bagus?
Prinsipnya sederhana, yakni biaya yang Anda keluarkan harus lebih
kecil dari uang yang akan Anda terima. Cost structures harus lebih
kecil ketimbang Revenue streams. Dengan begitu model bisnis Anda
layak untuk dilakukan.
Demikian alur logika bagaimana membangun sebuah model bisnis.
Semoga mudah dipahami dan dipraktekkan dalam menyusun sebuah
business model canvas.

IX.

MEMPERLUAS
PERGAULAN
MEMBANGUN USAHA

DALAM

Kata Sosial memiliki akar kata dari Bahasa Latin, socius, yang
berarti kawan, teman, sahabat. Manusia pada dasarnya adalah makhluk
social dan tentunya tidak bisa hidup menyendiri. Konsekuensinya,
manusia perlu bermasyarakat. Dengan demikian, setiap individu
seyogianya banyak berhubungan dengan orang lain dan hubungan,
maksud, tujuan dan latar belakang manusianya beraneka ragam.

Keanekaragaman itu dapat ditinjau dari banyak hal, antara lain, ekonomi,
profesi, agama, kebangsaan, etnik, budaya, etika, kebiasaan, watak,
tabiat, dan sebagainya.
Intinya, dalam bermasyarakat adalah hubungan antara sesama
manusia. Di sinilah kita hendaknya mampu menghadapi dan menyikapi
keanekaragaman tersebut. Semakin banyak seseorang bersosialisasi,
maka semakin dapat belajar bagaimana menyikapi keanekaragaman,
sehingga orang tersebut tetap dapat mengambil manfaat dari pergaulan
itu. Demikian pula sebaliknya, orang lain akan mengambil manfaat dari
orang tersebut.
Sebagai seorang entrepreneur, pergaulan itu penting sekali dalam
mengembangkan usahanya, semakin besar usahanya semakin luas
pergaulannya. Dalam suatu studi konon disimpulkan bahwa 85% sukses
dalam bisnis adalah karena kemampuan bergaul (people skills) dan hanya
15% karena kemampuan teknis.
Dalam pergaulan terdapat lima faktor yang perlu diperhatikan agar
pihak-pihak yang berinteraksi bisa menarik manfaatnya, yaitu :

Saling mengerti dan memahami (mutual understanding)


Saling bermanfaat (mutual benefit)
Saling menerima dan memberi (take and give)
Saling mempercayai (mutual trust)
Amanah (commitment)

Tidak ada kesia-siaan dari hasil pergaulan kita selama tujuan dan
konteksnya positif. Sedangkan kontennya tentunya terserah masingmasing. Sebab, ingatlah kearifan yang menyatakan bahwa sebaik-baiknya
manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Berikut ini adalah
beberapa manfaat bergaul, yaitu,

Supaya kenal dan dikenal


Mengenali kekuatan dan kelemahan sendiri
Menjadi orang yang PD atau percaya diri
Mengenal potensi diri dan kemampuan-kemampuan yang dimiliki
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam berbagai hal
Memiliki rasa humor atau sense of humor
Menunjang karir dan pekerjaan
Menjadi manusia yang mempunyai visi
Menjadi manusia yang kreatif dan inovatif
Memiliki keterampilan berbicara dan berkomunikasi
Menumbuhkan jiwa empati dan sikap simpati
Melatih dan membiasakan diri untuk bisa bermanfaat bagi orang lain.
Mudah mendapatkan informasi
Dapat menumbuhkan peluang bisnis

Mempunyai personal network dan mampu membina keakraban


Hidup gembira dan optimis
Hidup tidak sulit, karena banyak teman yang dapat dimintai bantuan.
Bisa bekerja sama dengan orang lain

Dalam buku Berbisnis Itu Tidak Mudah, karya Arifin Panigoro


pendiri perusahaan minyak bumi Medco, dinyatakan bahwa, Kecakapan
berkomunikasi dan membina keakraban telah menjadi talenta Arifin sejak
belia. Begitu pula ketika dia menekuni kuliah di kampus ITB, kawan Arifin
berasal dari beragam latar belakang. Arifin berprinsip bahwa pertemanan
harus dilakukan seluas mungkin lapisan orang. Ibarat kata, sejuta kawan
kurang, satu lawan pun sudah kebanyakan. Sebab, toh bisnis pun
seringkali berjalan lancer dengan adanya hubungan pertemanan.
Pertemanan yang dimaksud bukan sebagai ajang koncoisme yang
merupakan praktik tidak sehat bisnis, namun adanya pengertian
komunikasi yang lebih baik sehingga terjalin sinergi bisnis yang baik.
MENGAPA BERGAUL HARUS DIBIASAKAN?
Mengerti dan menyadari pentingnya bergaul saja tidak cukup, karena
apa yang dilakukan manusia, umumnya hasil kebiasaan dan latihan yang
terus menerus. Untuk itu, setiap orang sebaiknya memiliki kemampuan
bergaul dengan latihan dan membiasakan sebagai,
Hasil olah pikir, artinya tumbuh pola pikir rasional, realistis, dan
pragmatis.
Hasil olah rasa, artinya jiwa empati (mengerti keadaan orang lain) dan
bersikap simpati.
Hasil ucapan, artinya saling berkomunikasi dengan baik dan jelas
sehingga timbul saling pengertian dan pertukaran informasi.
Hasil perbuatan, artinya ada karya nyata atau prestasi.
Keempat hal tersebut sebaiknya selalu dijadikan kebiasaan agar
menjadi satu dengan pribadi atau watak kita, sehingga nantinya dapat
menjadi pribadi yang menarik dan bermanfaat dalam pergaulan di
masyarakat. Pada peraga berikut ini dicantumkan beberapa perbedaan
yang kerap terlihat di antara orang yang bergaul dan tidak bergaul.

ORANG YANG BERGAUL


Terbuka
Open mind (berpikiran terbuka)
Extrovert (mudah membuka diri)
Empathy (empati)
Percaya diri
Huubungan horisontal bagus

ORANG YANG TIDAK BERGAUL


Tertutup
Close mind (berpikiran tertutup)
Introvert (sulit membuka diri)
Egois
Rendah diri
Mengutamakan
hubungan

Mampu berkomunikasi
Berani minta maaf bila bersalah
kepada siapa pun
Demokratis
Win-win solution (mencari solusi
terbaik bagi semua pihak)
Berani karena benar
Punya rasa humor
Bisa memimpin dan dipimpin

Bisa berdiskusi
Tidak hitungan
Supel
Cepat tanggap
Introspeksi diri

vertikal
Komunikasi searah
Tidak punya perasaan bersalah
(guilty feeling)
Otoriter
Mau menang sendiri
Pengecut, penakut
Garing (kering), kaku
Tidak bisa memimpin dan
dipimpin
Pasif
Pelit
Kaku
Cuek dan telat mikir
Selalu merasa benar sendiri

Bagi orang yang ingin mengembangkan jiwa entrepreneur, pergaulan


ini penting sekali. Pergaulan menumbuhkan personal network yang
berperan besar sebagai salah satu modal diri yang akan bermanfaat
bagi pengembangan kegiatan usahanya. Oleh karena itu, sebaiknya
pandailah bergaul sejak dari bangku sekolah sampai hari tua.
APA PERSONAL NETWORK?
Pentingnya personal network sudah banyak dibicarakan dan ditulis di
mana-mana. Penulis berusaha ikut mempopulerkan istilah personal
network sejak tahun 1987 karena ada suatu pertanyaan yang sangat
menggoda. Pertanyaan tersebut adalah mengapa sarjana lulusan teknik
kebanyakan kurang mampu bergaul sehingga salah satu akibatnya sedikit
sekali yang menjadi pengusaha, meskipun sudah banyak yang berhasil
menjadi manajer atau eksekutif.
Di dalam kurikulum teknik di perguruan tinggi untuk jurusan
ketenagaan listrik, computer, telekomunikasi, selalu ada mata kuliah
network (jala-jala) atau jaringan, yaitu electrical network (jala-jala listrik),
computer network (jaringan komputer), telecommunication network
(jaringan telekomunikasi), dan lain-lain. Tetapi kenapa para sarjana yang
sudah mendapatkan pelajaran network, hanya pintar menerapkan network
dalam suatu system benda mati (peralatan)?
Pada dasarnya, jaringan tenaga listrik, komputer, atau
telekomunikasi, dapat menjadi analogi untuk jaringan antarmanusia.
Dalam keduanya terdapat beberapa kesamaan, yaitu adanya hubungan
(akses), didapatnya informasi (data), adanya hubungan secara interaktif,
hingga terjadinya pertukaran informasi y ang akan menghasilkan sesuatu

yang bermanfaat. Kenapa konsep network ini tidak diterapkan pada


hubungan antarmanusia yang jauh lebih penting lagi?
Sejak itulah penulis selalu menggarisbawahi betapa pentingnya
personal network untuk menunjang karir atau bisnis. Semakin banyak
bergaul, semakin banyak berhubungan, semakin banyak berinteraksi
dengan teman-teman dan kenalan lama atau baru, akan semakin
memperluas dan memperkuat personal network. Itulah personal network
yang dapat melancarkan bisnis dan menumbuhkan peluang.
Di dalam bahasa Inggris, ada dua istilah yang berhubungan dengan
orang-orang atau bergaul, yaitu networking dan schmoozing. Kadangkadang arti networking dicampuradukkan dengan arti schmoozing.
Networking adalah proses aktif membangun dan memelihara
hubungan-hubungan produktif sebuah jaringan besar yang terdiri atas
hubungan-hubungan pribadi dan organisasi. Proses ini mencakup semua
orang yang bekerja bersama dengan Anda atasan, rekan sejawat,
anggota tim, bawahan, dan banyak lainnya. Proses ini mencakup
hubungan di dalam dan antara unit-unit organisasi departemen,
kelompok, fungsi, kantor, divisi. Juga mencakup ikatan-ikatan eksternal
hubungan dengan pelanggan, pemasok, competitor, investor, dan
masyarakat.
Sedangkan schmoozing adalah sebuah kata Yahudi yang berarti
ngobrol atau bercakap ke sana-sini. Dalam bukunya The Joys of Yiddish,
Leo Rosten mendeskripsikan schmooze sebagai : schmooze (shmooz,
shmoos, shmues), Yahudi : shmous (asalnya) hal-hal yang didengar ;
gosip, pembicaraan omongan kosing. Baik sebagai kata kerja dan kata
benda, shmooz berarti pembicaraan yang bersahabat, menggosip,
pembicaraan yang berpanjang-panjang dari hati-ke-hati dan persuasive.
Sedangkan dalam sumber lain, schmoozing memiliki konotasi bahwa
Anda menginginkan sesuatu dari orang lain yang tidak ada manfaatnya
untuk orang tersebut, seperti situasi menerima tanpa mau memberi.
Networking dapat dikategorisasikan menjadi dua, yaitu,
1. Networking yang terencana (strategis). Ada orang-orang tertentu yang
ingin Anda hubungi dengan maksud tertentu. Biasanya diperlukan pihak
ketiga untuk memperkenalkan kedua belah pihak yang akan bertemu.
2. Networking yang tidak terencana (serendipity). Merupakan pertemuan
yang kebetulan atau tidak terencana yang pada akhirnya mengarah ke
hubungan yang saling menguntungkan. Misalnya dalam perjalanan ke
luar kota atau ke luar negeri dengan bus, kereta api, atau pesawat
terbang, duduk bersebelahan dengan orang yang tidak dikenal. Dalam
perjalanan yang panjang, timbul obrolan dengan orang yang duduk
disebelahnya. Dari hasil obrolan yang mulanya hanya sekedar basabasi, obrolan ngalor-ngidul, ternyata kemudian timbul obrolan yang

bermanfaat dan dapat menjadi peluang bisnis oleh kedua belah pihak
setelah mengetahui posisi masing-masing. Inilah salah satu contoh
networking yang tidak terencana, yang dalam bahasa Inggris
diistilahkan dengan serendipity. Hal seperti ini bisa juga terjadi pada
waktu menghadiri pesta, seminar, kongres, pameran dan lain-lain.

Temanteman
Temanteman

Masyar
akat

Organi
sasi

SD, SMP,

Kampus

Kantor
tempat
Mitra bisnis
Organisasi
profesi &

Ekstra
kampus
Lingkungan
rumah

Organisasi
politik &

Saudar
a/

Saudar
a/

Organisasi
olahraga +

Seorang entrepreneur sebaiknya memanfaatkan sarana dan wahana


pergaulan, siapa tahu mendapatkan network yang tidak terencana
sehingga nantinya bisa menjadi peluang bisnis. Malah ada film menarik
yang berjudul Serendipity, yang menceritakan pertemuan dua orang
secara tidak sengaja tapi penuh liku-liku dan akhirnya menjadi sepasang
kekasih.
Bagaimana caranya memperluas, mempererat, , dan memelihara
pergaulan dalam rangka memperkuat dan memperluas personal network
seperti yang tergambar pada peraga 6-2? Upayakan memelihara teman
lama dan menambah teman baru melalui hal-hal berikut, yaitu,
1. Dengan kenalan baru tunjukkanlah sikap sopan, santun, ramah,
senyum, perhatian, dan respek. Bercakap-cakaplah secara baik-baik
tanpa mendominasi pembicaraan. Buatlah lawan bicara kita merasa
penting dan berilah mereka pujian. Kesan pertama sebaiknya positif
agar hubungan yang mulai dirintis dapat dikembangkan dan
dipertahankan. Diharapkan suatu saat kenalan baru itu akan menjadi
teman, sehingga teman kita akan selalu bertambah.

2. Terhadap teman-teman lama, peliharalah hubungan meskipun


cara yang sederhana melalui telepon, SMS, kartu lebaran,
selamat ulang tahun, Idul Fitri, tahun baru dan sebagainya.
teman lama merupakan asset yang sangat penting, jangan
diabaikan apalagi dilupakan.

dengan
ucapan
Temansampai

3. Sedapat mungkin hadirilah undangan pribadi misalnya pesta


pernikahan, ulang tahun, dan lain-lain dari kawan kita, dan kalau
berhalangan beri tahu dan beri alas an yang baik. Hal ini penting untuk
menunjukkan perhatian kita. Demikian pula kalau kawan kita sakit atau
mendapat musibah, sedapat mungkin kita bisa menjenguk atau
melayat.
4. Hadirilah acara-acara profesi seperti seminar-seminar, pameran,
symposium, atau acara reuni sekolah, karena banyak sekali
manfaatnya, terutama untuk menambah kenalan dan teman.
5. Aktif menjadi pengurus organisasi profesi, organisasi, alumni, olahraga,
social, politik, dan lain-lain, sesuai dengan kemampuan dan interest
masing-masing. Organisasi ini sangat bermanfaat dalam memelihara
dan memperluas pergaulan. Apalagi kalau kita dapat memberikan ideide dan usulan-usulan yang bermanfaat. Tidak ada cara lain dalam
belajar berorganisasi kecuali masuk organisasi dan menjadi anggota
yang aktif.
6. Jadilah orang yang proaktif dalam pergaulan dengan sikap ramah dan
simpati, sehingga orang lain dapat menilai apa dan siapa diri kita,
tentunya dalam konteks, positif. Demikian juga, kita akan lebih
mengenal orang lain. Bagi seorang entrepreneur, hal ini seringkali
dapat membuka peluang dan memperlancar bisnis dari hasil pergaulan
tersebut.
7. Jangan menunjukkan sifat-sifat sombong, ujub, dan takabur meskipun
kita ini memang orang penting, berprestasi, terkenal, sukses, dan kaya
raya. Bersikaplah rendah hati, terutama pada kawan-kawan lama yang
tahu modal kita dahulu. Dengan sifat sombong, ujub, dan takabur itu,
kita bukannya akan mendapatkan pujian dari kawan-kawan, malahan di
belakang kita bisa menjadi bahan ejekan dan tertawaan.
Pada setiap pembicaraan, perlakukan orang lain dengan sopan santun
secara apa adanya dan jangan dibuat-buat. Jangan menghina pribadi
orang lain, hormatilah pendapatnya meskipun ada perbedaan dengan
pendapat kita. Tunjukkan perhatian kita kepada lawan bicara secara
bersungguh-sungguh, gunakan topic pembicaraan yang enak dan
menyenangkan hati, apalagi diberi sentuhan-sentuhan humor yang
menyegarkan.
Sebaiknya
jangan
membiasakan
memotong

pembicaraan lawan bicara yang belum terselesaikan, walaupun ingin


mempertahankan pendirian. Tunggu sampai lawan berbicara
menyelesaikannya. Kendalikanlah diri sendiri. Jangan mempunyai
kebiasaan mengecam, hargailah setiap perbedaan dengan sikap
sopan. Dengan demikian, diharapkan dari hasil pembicaraan tadi timbul
kesan yang baik dan diri kita menjadi pribadi yang menarik, sehingga
suatu saat bila bertemu lagi, lawan bicara kita tadi akan antusias untuk
melakukan pembicaraan lagi.
8. Kembangkan kemampuan dalam humor dan manfaatkanlah cerita
humor, anekdot, dan lain-lain, sebagai bahan intermezo di dalam
pembicaraan serius untuk menghindarkan suasana yang kaku,
menegangkan, monoton, dan membosankan. Humor adalah suatu cara
untuk lebih dekat dan lebih akrab dengan teman-teman atau kenalan.
Selain itu, usahakanlah agar kita bisa menyemarakkan pertemuan
dengan kemampuan kita menyanyi, memainkan alat music, sehingga
dengan kemampuan itu kita lebih cepat dikenal oleh para pengunjung
pertemuan tersebut. Karena kalau ingin sukses, sebaiknya harus
menjadi popular, dimulai dari lingkungan kecil.
9. Kalau orang lain datang kepada kita untuk meminta pendapat terhadap
suatu masalah, maka berikanlah perhatian, usulan dan bantuan. Yang
penting, kalau datang berwajah sulit , maka pada waktu pulang ia
menjadi gembira, memiliki semangat dan gagasan-gagasan dalam
menyelesaikan permasalahannya.
10. Doakanlah dan dorong agar teman-teman kita menjadi orang yang
sukses karena yang ingin sukses bukan diri kita saja. Gembiralah
melihat orang lain sukses, karena tidak akan menyusahkan kita.
11. Jadilah orang yang tau membalas budi setelah sukses. Jangan lupakan
orang-orang yang pernah menolong atau membantu kita menjadi
sukses, misalnya orang tua, mertua, saudara, guru, mentor, mantan
atasan, mantan majikan, teman-teman, dan lain-lain. Jangan pula
menyepelekan mereka, seolah-olah tidak ada kontribusi pada
kesuksesan kita. Tidak menyepelekan orang yang telah berkontribusi
dalam kesuksesan kita merupakan balas budi yang paling minimal.
Kalau kita dapat menjalankan kesebelas butir di atas, maka suatu
saat kita akan dapat memetik manfaat dari hasil pergaulan tesebut.
Jika kita ingin tau bahwa kesuksesan seseorang itu ada korelasinya
dengan kemampuan bergaul, memelihara dan mengembangkan personal
network, lihatlah kawan-kawan di sekeliling kita. Misalnya, dalam satu
angkatan di perguruan tinggi baik dalam satu jurusan atau fakultas
maupun secara keseluruhan. Dari sejak mahasiswa akan terlihat mana
yang rajin kuliah saja, mana yang aktif dalam kegiatan extra kurikuler,

serta mana yang kurang gaul dengan kawan-kawan kuliah dan tidak aktif
dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Setelah sekian tahun lulus, kadang-kadang diadakan acara reuni
angkatan. Biasanya yang datang sekitar 25% dari total anggota angkatan
tersebut. Di sini akan terlihat mereka yang dulunya gaul dan aktif dalam
kegiatan ekstrakurikuler meskipun kemungkinan prestasi akademiknya
biasa-biasa saja lebih sukses dibandingkan yang dulunya sangat rajin
kuliah. Yang dulunya rajin kuliah serta kurang gaul ternyata jarang
menghadiri acara-acara reuni ini. Sekitar 25% dari jumlah kawan-kawan
satu angkatan dipergurunan tinggi itulah orang-orang yang sukses dalam
karir atau bisnis. Sisanya, setelah jadi sarjana mungkin hanya bekerja,
membina rumah tangga, punya anak, meniti karir dan bekerja sampai
pension. Mereka yang seperti ini keberadaanya kadang-kadang hilang
dari pergaulan kawan-kawan satu angkatan, padahal waktu mahasiswa
prestasi akademisnya hebat. Walaupun memang ada juga yang tidak
hadir karena bertempat tinggal jauh dari kampus atau berada di luar
negeri, atau karena memang berhalangan.
Kondisi tersebut tentu tidak bisa dipukul rata untuk semua orang.
Maksudnya, hal ini hanya memperlihatkan salah satu indikator sukses
karena pergaulan, terutama bagi entrepreneur, dari sekian banyak
indicator sukses lainnya karena ukuran sukses bisa beragam. Mungkin
saja mereka yang kurang gaul lebih sukses dalam bidang lainnya. Tentu
diharapkan semuanya sukses dalam rangka mewujudkan kemakmuran
bangsa Indonesia.
Kita dapat sukses secara permanen, hanya ketika
mengembangkan orang lain. Harvey S. Firestone.
Untuk menjadi kaya sekarang, Anda harus membantu
orang lain menjadi kaya. George Perris.
TUGAS BUSINESS MODEL INNOVATION
1. Entrepreneur perlu memikirkan apa inovasi yang bisa dilakukan. Inovasi
tidak hanya sekedar inovasi produk atau jasa saja, tapi juga bisa dari
berbagai segi, anda diminta memberikan masukan ide inovasi model
bisnis apa yang bisa dilakukan oleh pemilik usaha yang anda
ilustrasikan sendiri.

2. Salah satu keberhasilan pembelajaran adalah dengan melakukan


refleksi. Buatlah tulisan refleksi. Tulisan refleksi adalah sebuah esai
tentang pembelajaran apa yang telah Anda dapatkan dalam bab ini,
bagaimana perasaan Anda atau apa saja yang bisa Anda bagikan.
Setelah Anda menulis jurnal refleksi ini.

Anda mungkin juga menyukai