Business Model Innovation
Business Model Innovation
Business Model Innovation
TKP 270214
Ir. Mukiat, MS
Ir. Makmur Asyik, MS
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan cara-cara mencari gagasan baru
2. Menjelaskan bidang usaha kelompok kreatif, konsultif, pelayanan
dan analisis.
3. Menjelaskan ide usaha dari imitasi
BACAAN
Larry Keeley, Helen Walters, Ryan Pikkel, Brian Quinn (2013). Ten
Types of Innovation: The Discipline of Building Breakthroughs,
Hoboken: John Wiley & Sons
INTROVERT
IV
INTENSITA
S
K = KONVENSIONAL D = DOMINAN
DEDIKASI
DOMINASI
T = TENANG P = POPULER
III
EKSTROVERT
KADAR
DORONGA
II
Dengan demikian, diperoleh 4 (empat) buah kuadran yang masingmasing menunjukkan tipe-tipe pembawaan manusia dalam hubungannya
dengan bagaimana yang bersangkutan mengadakan kontak dengan
orang-orang lain,
1. Kuadran I, menggambarkan tipe manusia yang dinamakan Dominan
(D), dibentuk dari perpaduan sifat introvert dengan pembawaan yang
kuat untuk mendominasi orang lain.
2. Kuadran II, mewakili orang-orang dengan sifat extrovert, senang
bergaul dengan orang banyak, terkombinasi dalam tipe Populer (P)
karena sifatnya cenderung mencari pengaruh (influence), popularitas,
dan persahabatan.
3. Kuadran III, ada lagi tipe Tenang (T), dibentuk dari perpaduan
antara bawaan yang extrovert, dengan sifat yang condong mengalah
pada orang lain. Disebut tipe Tenang karena yang bersangkutan
biasanya berperilaku tenang (steadiness) serta ramah tamah (amiable).
4. Kuadran IV, adalah tipe Konvensional (K), Tipe ini dibentuk dari
pembawaan yang introvert, terkombinasi dengan sifat mengalah atau
melayani.
Dengan mengetahui keempat tipe ini, Anda bisa menganalisis
kecondongan masing-masing dalam berinteraksi dengan orang-orang lain
serta lingkungannya. Sekarang, mari kita bahas satu per satu.
PRODUKSI
IV
ANALIITIS
KREATIF
K
PELAYANAN
SERVIS
III
PENGARAHAN
KONSULTATIF
EKSTROVERT
II
3. Karya Intelektual,
Bidang ini adalah bidang yang sama dengan yang kita dapatkan
pada kaum kreatif karena kedua kelompok ini mempunyai
komponen pembawaan yang sama, yaitu introvert.
4. Perancang Busana,
Bidang ini merupakan tempat bagi mereka yang benar-benar ingin
bersolo karier. Produk-produk yang dihasilkan biasanya
tergantung dari kepiawaian pengusaha yang bersangkutan.
Mereka yang berhasil biasanya selain menjadi mapan dalam hal
ekonomi juga bisa membuat mereka menjadi orang terkenal.
5. Penatu/Laundry,
Bidang usaha ini sangat menonjol bagi keperluan orang-orang di
kawasan perkotaan. Berbagai perkembangan teknik dalam hal
layanan penatu sudah semakin canggih sehingga perlu dicermati
dan dipelajari.
6. Jasa Penjahitan,
Baik di kawasan perkotaan maupun di daerah-daerah pedesaan
yang sudah cukup maju, menjalankan usaha penjahitan cukup
menjanjikan masa depan yang baik. Yang perlu dijaga adalah
ketepatan waktu serta mutu pekerjaan yang baik.
Pasar,
Potensi pertumbuhan pasar,
Biaya, dan
Risikonya.
Pasar dan potensi pertumbuhan pasar berkaitan dengan
MELIPUTI
Warna, bentuk suara, bau, gerakan
Urutan, komponen, jadwal, pola
Imitasi, transfer, copy
Dari depan ke belakang, atas ke bawah,
berlawanan
Unit, aksi, harga, lebih tinggi, lebih panjang,
lebih tebal
Miniatur, menghilangkan, memperpendek,
memecah
Isi, kekuatan, proses
Memperbarui, menyesuaikan
Personal, melebihi yang ada, sense,
antisipasi
Paduan, unit, pencampuran, perakitan,
penggabungan ide
Ketika satu pintu tertutup, maka pintu lain terbuka. Namun, kita
sering kali terpaku dan menyesali pintu yang tertutup itu, hingga
tak bisa melihat pintu lain yang terbuka (Alexander Graham
Bell).
menjalani
roda
usahanya?
Untuk
mengetahuinya, simak kisah sukses
beberapa Entrepreneur dalam berinovasi
seperti yang dilansir dari BBC, berikut ini.
SARAH KARAM
Bagi Sarah Karam, inovasi memang
memegang kunci paling vital dalam
membentuk kesuksesan seorang entrepreneur. Namun, pengusaha
perempuan asal Lebanon yang berkecimpung dalam dunia usaha situs
daily-deal di kawasan Timur Tengah ini juga menganggap bahwa
entrepreneur harus mempunyai kemampuan menangkap kebutuhan
konsumen dalam berinovasi sebelum hal itu dilakukan oleh orang lain.
Karam juga menambahkan, permasalahan klasik yang kerap muncul
dalam dunia usaha adalah banyaknya calon entrepreneur dengan
segudang ide kreatif dan inovatif tapi tak memiliki keberanian untuk terjun
berwirausaha. Karenanya, Karam menyarankan bila seseorang
mempunyai ide brilian untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan patut
untuk dikembangkan dalam dunia usaha sebagai sebuah bisnis yang
inovatif, segera wujudkan. Hal inilah yang turut membuat Karam sukses
mengelola GoNabit, situs daily-deal pertama di area Timur Tengah.
SAM PITRODA
Hampir sama dengan Karam, Sam Pitroda juga menerapkan hal
serupa dalam menjalani bisnisnya. Pelopor bisnis telekomunikasi India itu
menegaskan kemampuan membaca kebutuhan market sangat penting.
Sepanjang dedikasinya dalam berbisnis, dirinya senantiasa melirik
segmen menengah ke bawah yang dianggapnya benar-benar
membutuhkan inovasi dalam pemecahan masalah serta pemenuhan
kebutuhan hidupnya. Baginya, inovasi yang terlihat sederhana akan
memberi dampak luar biasa bagi masyarakat yang hidup pas-pasan atau
bahkan berada di bawah garis kemiskinan.
CEZAR SALAZAR
Cesar Salazar, membangun perusahaan pertamanya kala dirinya
masih menempuh pendidikan di Swedia. Baginya, keterbatasan sumber
daya alam serta pasar yang luas mendorong terciptanya inovasi. Ia
memberi contoh Swedia. Menurut penilaiannya, Swedia termasuk negeri
yang memberi penghargaan tinggi terhadap ide kreatif nan inovatif.
Berkat hal itu, negara bersumber daya alam minim serta
berpenduduk sekitar 9 juta jiwa ini tampil sebagai negara yang sukses
dalam (Internal) dan dari luar (External). Dari dalam bisa ditemukan 4
sumber peluang dan 3 sumber peluang lainnya datang dari luar. Sumbersumber peluang Internal dan Eksternal yang ditemukan bisa dijelaskan
sebagai berikut, yaitu,
FAKTOR INTERNAL
1. HAL YANG TIDAK DIHARAPKAN
Kita selalu bisa melihat celah peluang dari kejadian-kejadian yang tidak
terduga. Keberhasilan yang tidak diharapkan bisa menjadi kejutan yang
positif, melegakan dan memotivasi untuk bekerja lebih keras. Di sisi
lain, kegagalan yang terjadi tanpa ada antisipasi sebelumnya juga akan
memberikan kita pelajaran yang mahal dan berharga tentang
bagaimana harus mengantisipasinya di masa datang. Peristiwaperistiwa lain yang terjadi di luar lingkungan kita juga memberikan
peluang yang tak kalah berharganya.
2. KETIDAKSESUAIAN
Banyak peluang yang bisa kita manfaatkan dari kesenjangan yang bisa
ditemukan antara kenyataan dan ekspektasi/harapan. Sebuah bisnis
bisa didirikan dengan tujuan untuk berusaha mengubah keadaan yang
ada menjadi lebih mendekati harapan.
3. INOVASI YANG BERDASARKAN KEBUTUHAN
Kebutuhan merupakan sumber dari segala penemuan. Pepatah ini
tampaknya berlaku sepanjang waktu. Adanya ketidakcukupan dalam
proses bisnis yang dianggap angin lalu dan diterima kebanyakan orang,
dengan begitu saja justru bisa menjadi peluang emas yang sangat
menguntungkan.
4. PERUBAHAN DALAM STRUKTUR INDUSTRI ATAU STRUKTUR
PASAR
Ada begitu banyak perubahan yang terjadi di sekitar kita. Perubahanperubahan tersebut bisa jadi begitu konkret atau hanya bisa diketahui
oleh sebagian orang yang jeli dan berpengalaman.
FAKTOR EKSTERNAL
5. PERUBAHAN KEPENDUDUKAN
Dinamika yang terjadi dalam masyarakat dunia bisa saling
mempengaruhi satu sama lain. Peristiwa-peristiwa seperti peperangan,
4. Inovasi Proses,
Contohnya, misalnya ada suatu standart operating procedure.
Si Pak Cecep Sumecep berpikir, Wah, ternyata kalau saya
negpack-ngapacking. Saya masukkan bumbu-bumbunya
dibanding saya harus pakai sendok, pakai feeling. Ternyata
saya lebih hemat, dan rasanya lebih konsisten dan standart.
Ada suatu standardisasi di dalam Pak Cecep ini membuat
resepnya. Jadi contohnya, tambah gula berapa sendok, tambah
garam berapa sendok, tambah merica berapa sendok,
semuanya sudah dikategorikan dan kemudian dimasukkan ke
dalam plastik. Jadi tinggal buka plastik.
Jadi sekarang Pak Cecep Sumecep tidak selalu harus di dapur.
Pak Cecep Sumecep bisa meng-supervise atau memenajemen
hal-hal lain sementara istrinya atau anak-anaknya yang
melakukan aktivitas di dapur, mempersiapkan makanan.
B. Klasifikasi Offering/Penawaran,
Ada banyak project juga yang mungkin produknya adalah bukan
dalam bentuk product nyata, tapi dalam bentuk service. Itu bisa
dikategorikan sebagai product yang ditawarkan kepada
customer.
Terdapat suatu manajemen untuk melakukan inovasi proses di
dalam company untuk membangun suatu inovasi produk baik
dari sistem maupun performance.
Kategori offering ini ada dua kategori, yaitu Product Performance
dan Product System.
5. Inovasi Product Performance,
Yaitu berkenaan persoalan produk, apakah Produknya sudah
sesuai dengan apa yang dijanjikan, misalnya rasanya aduhai,
dan rasanya betul-betul aduhai.
6. Inovasi Product System,
Yaitu adalah ketika product itu dimakan atau disajikan, cara
penyajiannya pun adalah service, bagian dari pada product
system. Itu membawa satu pengalaman yang baru atau yang
unik bagi customer.
Product system bicara bagaimana product dan servis itu
dikombinasikan.
C. Klasifikasi Experience,
Kategori yang ketiga adalah kategori Experience. Nah
experience ini apa maksudnya? Artinya ketika sebuah bisnis
atau si Pak Cecep Sumecep menawarkan produk dan jasanya,
10 MITOS INOVASI
Sebagian besar orang berpikir bahwa
inovasi adalah gagasan padahal jika
ditilik lebih cermat, inovasi lebih
merupakan pengiriman, orang dan
proses. Entrepreneur yang hendak
berinovasi harus memahami eksekusi
tantangan jika mereka berharap
usaha rintisannya untuk unggul
dalam
sebuah
ceruk
yang
menguntungkan di sebuah pasar tertentu dan teruslah berinovasi untuk
membangun dan mempertahankan keuntungan kompetitif yang
berkelanjutan.
Setiap orang berpikir bahwa mereka mengetahui bagaimana inovasi
muncul. Pada saat yang bersamaan, mitos tentang inovasi banyak
ditemui dalam dunia bisnis. Vijay Govindarajan dan Chris Trimble,
dalam buku mereka The Other Side of Innovation: Solving the
Execution Challenge telah melakukan sejumlah penelitian nyata
mengenai topik ini selama 10 tahun terakhir ini.
Buku mereka membawa Anda selangkah demi selangkah menuju
proses eksekusi inovasi dan juga mengetengahkan 10 mitos paling lazim
ditemui mengenai inovasi. Berikut paparannya,
1. Inovasi hanya tentang ide,
Walaupun benar bahwa Anda tidak bisa memulai tanpa adanya
sebuah ide, pentingnya perburuan ide terlalu dilebih-lebihkan. Ideide hanyalah permulaan.
V.
VALUE INNOVATION
internet. Dengan internet kita bisa melakukan pemesanan tiket, kita bisa
melakukan check in, kita juga bisa terbang dengan biaya lebih rendah.
Itulah yang membuat Air Asia menjual tiketnya memang lebih rendah.
Kenapa? Biaya operasionalnya lebih rendah. Lebih rendahnya ini bisa
karena juga katakanlah mereka menggunakan lahan parkir untuk
pesawatnya di lokasi yang agak jauh memang, tapi tidak merugikan
pelanggannya. Sehingga walaupun jauh, pelanggan tetap bersedia karena
memang harganya lebih murah. Harga lebih murah ini tentunya menjadi
daya tarik tersendiri
Dengan demikian Air Asia bisa membuat sebuah peluang baru, pasar
baru dimana sebelumnya katakanlah orang untuk bisa naik pesawat
terbang orang yang katakanlah punya uang lebih. Air Asia dengan value
innovation yang dilakukannya ini dia membuat harga yang lebih murah
karena biayanya memang dia bisa pangkas dengan sangat besar. Tetapi
value yang diberikan tetap tinggi. Tentu mereka bisa mengurangi yang
lain-lainnya misalnya tidak ada makan di pesawat, kalau mau makan beli
lagi. Tentu bagasi juga bisa dikurangi. Kalau mau menambah bagasi ya
akan ada biaya lagi. Dan itu pelanggan tidak akan merasa kecewa.
Pelanggan tahu bahwa kalau dia memang low budget, low cost, maka dia
akan menggunakan pesawat seperti itu. Tentunya mereka tidak bersaing
dengan kemudian maskapai penerbangan yang lain seperti Garuda,
Singapore Airlines. Mereka membidik pasar-pasar yang berbeda. Inilah
yang dimaksud dengan Samudra Biru.
Nah, kita sebagai entrepreneur juga harus berpikir bagaimana kita
membuat inovation ini atau inovasi yang kita lakukan ini benar-benar bisa
dilakukan dengan memberikan nilai tambah tapi sekaligus mengurangi
biaya. Contoh seperti tadi, yaitu sebuah rumah makan yang menggunakan
piring dari rotan, itu sangat menghemat biaya. Piring rotannya mungkin
juga lebih murah, kemudian juga mereka hanya menggunakan plastik.
Mereka tidak perlu lagi mempunyai tenaga kerja yang harus mencuci
piringnya, dengan demikian itu sangat mengurangi biaya. Selain itu bisa
juga model bisnisnya dibuat dengan cara orang bisa mengambil
makanannya langsung. Itu juga akan mengurangi pelayan mereka.
Jadi intinya, bagaimana kita tetap menaikkan value, tapi mengurangi
biaya. Ini adalah kunci daripada value innovation. Nah dalam value
innovation ini ada empat hal yang harus dilakukan. Yaitu, apa yang bisa
kita tambahkan, kedua, apa yang bisa kita ciptakan, create, kemudian
juga kita bisa menambahkan, lalu kita bisa harus tahu juga apa yang kita
bisa kurangi atau sama sekali harus kita hilangkan. Ini adalah suatu hal
yang sama dengan konsep takutiruko. Tambahkan, kurangi, ubah, dan
sebagainya atau kombinasikan.
Kalau kita bisa melihat apa yang bisa kita ciptakan hal baru, apa
yang bisa kita tambahkan, ini adalah menaikkan value. Tapi apa yang kita
bisa kurangi atau bahkan kita hilangkan, ini adalah mengurangi biaya.
OPPORTUNITY CREATION
Orang biasanya berkata bahwa seorang entrepreneur itu harus
pandai menemukan peluang. Tapi sesungguhnya hal yang lebih baik kalau
kita bisa menciptakan peluang. Apa bedanya mencari peluang dengan
menciptakan peluang?
Kalau kita mencari peluang, sebenarnya kita berusaha menemukan
apa kebutuhan pasar. Namun, kalau memang pasar membutuhkan produk
itu, umumnya juga sudah banyak pengusaha lain yang tahu. Jadi, ketika
peluang itu ditemukan, maka berbondong-bondong orang berusaha
memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Tapi bagaimana dengan
menciptakan peluang? Ini kondisinya agak berbeda, bahwa pasar belum
menyadari kebutuhannya, tapi kita menciptakan akan kebutuhan itu.
Saya coba memberikan ilustrasi yang semoga bisa memberi
pemahaman bagaimana menemukan peluang dengan menciptakan
perluang bisa berbeda hasilnya.
Beberapa tahun yang lalu, di Indonesia masuk motor produksi dari
Cina. Harganya relatif lebih murah dengan model yang sama. Tujuannya
adalah merebutkan pasar yang sudah ada. Permintaan sudah ada dan
penawaran produk sejenis yang lain juga sudah banyak. Akibatnya, daya
tarik yang ditawarkan adalah menjual motor tersebut lebih murah. Tapi
ternyata hasilnya tidak semulus yang dibayangkan. Entah karena urusan
kredit yang lebih sulit (karena pihak leasing ragu karena harga setelah
setahun, motor tersebut turun drastis), maka motor produk Cina ini tidak
bisa mengalahkan motor dari Jepang yang sudah membanjiri pasar
sebelumnya.
VI. STRATEGI
SAMUDRA
OCEAN STRATEGY)
BIRU
(BLUE
pasar yang baru dan membuat pesaing dan kompetisi menjadi tidak
relevan.
Selain samudra biru ada istilah samudra merah yang menjadi
kebalikan dari samudra biru. Kebanyakan samudra biru diciptakan dari
dalam samudra merah dengan cara memperluas batasan-batasan industri
yang sudah ada.
Setiap strategi pasti beresiko, Strategi selalu melibatkan peluang dan
resiko, baik itu inisiatif samudra biru maupun samudra merah. Oleh karena
itu samudra biru memerlukan Kerangka Kerja Analitis untuk
menciptakan samudra biru dan prinsip-prinsip untuk mengelola resiko
secara efektif.. Kerangka kerja analitis tersebut adalah,
1. Kanvas Strategi,
Kanvas strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk
membangun strategi samudra biru yang baik.
Kanvas strategi berfungsi untuk merangkum situasi terkini dalam
ruang pasar yang sudah dikenal.
Kanvas strategi ini akan memberikan sebuah peta untuk memahami
faktor-faktor apa yang menjadi ajang persaingan.
2. Kerangka Kerja Empat Langkah,
Kerangka kerja empat langkah merupakan alat untuk memperoleh
big value berbasis lower cost dan merekontruksi elemen-elemen
pembeli dalam membuat kurva nilai baru.
Untuk itu, ada empat pertanyaan kunci untuk memnbuat suatu kurva
nilai baru,
Faktor Apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang
telah diterima begitu saja oleh industri?
Faktor Apa saja yang harus dikurangi hingga dibawah standard
industri?
Faktor Apa saja yang harus ditingkatkan hingga diatas industri?
Faktor Apa saja belum pernah ditawarkan industri sehingga harus
diciptakan?
Pertanyaan-pertanyaan diatas akan memberikan sebuah wawasan
baru untuk menciptakan sebuah kurva nilai baru.
3. Skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan,
Skema ini adalah alat analisis pelengkap bagi kerangka kerja empat
langkah.
Skema ini mendorong perusahaan untuk tidak hanya menanyakan
empat pertanyaan dalam kerangka kerja empat langkah, tetapi
mengimplementasikan keempat pernyataan tersebut untuk
menciptakan suatu kurva nilai baru. Skema ini meberikan empat
manfaat, yaitu,
Strategi Samudra Merah akan selalu berarti dan akan selalu menjadi
suatu fakta dari kelangsungan perniagaan, berfikir tentang
pemandangan industri saat ini.
Strategi Samudra Biru ini menyediakan piranti dan kerangka analisis
yang memungkinkan perusahaan untuk menciptakan dan menangkap
samudra biru di dalam cara memaksimakan kesempatan,
memperkecil risiko.
Samudra Biru akan memiliki masa depan dan akan selalu ada, lagi pula
dengan persediaan melebihi permintaan di dalam semakin banyak
industri, menciptakan samudra biru mungkin hanya akan menerima arti
penting yang ditingkatkan di masa datang.
Pola dari pemikiran strategis di belakang masing-masing gerak
strategis adalah apa yang disebut INOVASI NILAI. Inovasi nilai adalah
pengejaran perbedaan yang serempak dan biaya-biaya lebih rendah. Pola
dari pemikiran strategis tersebut adalah,
1. Menciptakan Lapangan Permainan Baru
Inovasi nilai adalah suatu gerak strategis yang memungkinkan
sebuah perusahaan untuk menciptakan samudra biru.
Inovasi nilai membantu perusahaan membuat lompatan besar di
dalam nilai yang disediakan bagi pelanggan melalui pengejaran
pembedaan dan biaya rendah secara simultan.
2. Melompat ke dalam Ruang Pasar Baru.
Melompat ke dalam pasar baru sangatlah tidak mudah, ketika
strategi perusahaan lain berkumpul kearah strategi anda sendiri,
sejarah menunjukan anda perlu untuk menciptakan ruang pasar baru
lagi dan melepaskan diri. Keluar pada samudra biru yang strategis
bergelombang.
3. Peran Eksekutif dalam Memandu Suatu Perusahaan kedalam
Ruang Pasar Baru
Langkah pertama untuk para eksekutif yang mengejar pertumbuhan
menguntungkan adalah untuk merencanakan portofolio sekarang
dan yang direncanakan perusahaan pada apa yang disebut suatu
Peta Pioneer-Migrator-Settler (PMS).
Peta PMS membantu dewan menilai potensi pertumbuhan
menguntungkan masa depan dari portofolio bisnis mereka yang
berdasarkan pada tingkat nilai dan inovasi yang ditawarkan bisnis
kepada pembeli.
4. Penemu Ruang sendiri
2. Seorang anggota pasukan tidak hanya cukup belajar, tapi dia juga
harus berlatih menembak dengan tepat, menembak dengan jitu.
Jangan sampai yang dimaksud menembak kaki, yang kena kepalanya.
Dia harus melatih dirinya untuk memiliki skill yang kuat.
3. Seorang anggota pasukan yang sukses, yang berhasil, selain itu juga
harus menempa dirinya melalui latihan baris-berbaris, melalui tata
aturan yang disiplin di antara mereka. Adalah untuk menciptakan
sebuah attitude behaviour yang disiplin bagi seorang anggota
ketentaraan.
4. Seorang anggota pasukan harus memiliki sebuah mindset membela
tanah air, membela negaranya, bukan sebaliknya dengan pengetahuan
dengan skill dan attitudenya seorang menjadi teroris.
Intrapreneur adalah anggota organisasi usaha skala menengah atau
besar yang berperilaku intrapreneurial. Hal ini saya sampaikan dalam
studi disertasi saya dengan pemahaman bahwa seorang karyawan tidak
sama dengan intrapreneur jikalau dibedakan dalam perilaku. Karyawan
yang berperilaku intrapreneurial adalah intrapreneur. Namun sebaliknya
karyawan yang tidak berperilaku intrapreneurial, dia adalah karyawan.
Intrapreneur Bintang adalah sebuah bintang terdiri dari dua segitiga.
Demikian juga dengan intrapreneur bintang. Intrapreneur bintang terdiri
dari dua segitiga, dimana segitiga yang pertama mencerminkan sebuah
sosok dan yang kedua adalah interaksi sosok tersebut dalam sebuah
organisasi, dimana.
1. Segitiga yang Pertama (mencerminkan Sosok seorang
Entrepreneur),
Segitiga yang pertama tentang kualitas sosok intrapreneur bintang.
Seorang intrapreneur bintang seharusnyalah memiliki pola pikir yang
konstruktif. Pola pikir yang fokus pada hasil. Seorang intrapreneur
bintang memiliki pola pikir yang memecahkan masalah-masalah
organisasi. Dia juga berorientasi pemikiran jangka panjang.
Pada sudut yang kedua adalah intrapreneur dengan pola sikap
positif. Sikap yang menyenangkan. Bagaimana keberadaaan dari
intrapreneur itu dapat mewarnai organisasi menjadi gembira bukan
sebaliknya menjadi takut. Seorang intrapreneur bintang juga
hendaknya memiliki pola sikap yang terbuka, yang fleksibel, namun
tetap bertanggung jawab.
Pada sudut yang ketiga adalah pola tindak yang produktif. Pola
tindak seorang intrapreneur bintang mencerminkan seorang sosok
yang proaktif. Dia sosoknya cepat tanggap dalam bertindak. Dia juga
seorang yang clean dan clear.
DEFINISI
ENTREPRENEURSHIP,
ENTREPRENEURIAL DAN ENTREPRENEUR
INTRAPRENEURSHIP,
Baru satu abad berikutnya ekonom Inggris sepenti Adam Smith dan
John Stuart Mill membahas tentang konsep ini dan menyatakan bahwa
entrepreneurship merupakan keterampilan yang tidak biasa, tetapi tidak
menemukan istilah yang tepat di dalam bahasa Inggris.
VIII.
bisnis ini layak dan bisa untuk dilakukan. Jadi, kalau model bisnis
adalah tentang bagaimana cara bisnis Anda menghasilkan uang, rencana
bisnis (business plan) adalah pernyataan yang berisi tentang penjelasan
usaha yang mau dilakukan, ada riset pasarnya, rencana keuangannya,
rencana operasionalnya, rencana manajemen dan pemasarannya.
Business plan lebih kompleks.
Contoh, misalnya di rumah Anda ada
sebuah becak yang sudah tidak terpakai.
Anda timbul ide untuk membuatnya menjadi
odong-odong. Bagi yang belum tahu, odongodong adalah sebuah alat permainan
kelililing sebentuk becak yang berisi tempat
duduk bergoyang. Maka untuk bisa
melakukan bisnis ini, Anda mesti tahu siapa
segmen
pelanggannya.
Tentu
saja
pelanggannya adalah anak-anak. Tapi anakanak itu kan banyak segmennya. Ada kelas ekonomi atas, ada menengah,
ada yang bawah. Anda mesti tentukan itu, karena ini akan mempengaruhi
keputusan Anda membuat odong-odongnya. Semisal, Anda mau membuat
odong-odong untuk anak-anak dari kelas ekonomi atas, maka odongodongnya mesti juga eksklusif. Nah, nantinya pun operasinya odongodong ekskusif ini juga di mall-mall. Tapi anggaplah bukan itu target pasar
yang hendak dituju, melainkan anak-anak di perumahan sekitar yang
tergolong menengah bawah, maka bentuk odong-odongnya juga tidak
harus istimewa.
setelah Anda tentukan siapa segmen pelanggan yang hendak dituju,
Anda tetapkan apa yang hendak Anda tawarkan ke mereka. Secara
sederhana, Anda bisa mengatakan bahwa akan menawarkan permainan
odong-odong, tetapi harus lebih spesifik odong-odong yang
bagaimana? Mengapa hal ini perlu dijelaskan lebih spesifik? Karena inilah
yang dinamakan value proposition, di mana hal ini yang membedakan
Anda dengan yang lain. Atau setidaknya, apa yang ingin ditawarkan itu
benar-benar dibutuhkan oleh pelanggan. Misalnya, odong-odong yang
bersih dan aman.
Pembahasan mengenai business model canvas ini dengan lebih
detail telah dilakukan pada bulan Februari 2013 lalu di Singapore melalui
suatu workshop tentang Business Model Canvas yang diberikan langsung
oleh Yves Pigneur. Siapakah Yves Pigneur? Bersama Alexander
Osterwalder, Yves Pigneur adalah penulis buku Business Model
Generation. Dengan memahami Business Model Canvas, kita dapat
menguasai konsep bisnis model yang rumit menjadi lebih sederhana yang
ditampilkan dalam bentuk lembar kanvas berisi 9 kotak, yang disebut peta
sembilan elemen, yang mencakup, yaitu,
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Customer Segments,
Value Propositions,
Channels,
Customer Relationships,
Revenue Streams,
Key Resources,
Key Activities,
Key Partnerships,
Cost Structures.
2. Value Proposition,
Kembali ke BMC, setelah kita tentukan siapa pelanggan kita, lalu kita
perjelas apa yang mau kita tawarkan ke pelanggan tersebut, di
sanalah kita menuliskan Value proposition.
Seperti misalnya, perusahaan penerbangan Air Asia, di mana
customer segmennya adalah kelas menengah, mereka mempunyai
value proposition yang simple, yakni 'Now Everyone Can Fly'.
Dengan Air Asia, kalau dulu hanya orang kaya saja bisa terbang, kini
semua orang bisa terbang. Itu value proposition yang ditawarkan. Air
Asia membuat sebuah model bisnis penerbangan yang inovatif,
yakni budget airline.
Kalau kita lihat, sebenarnya value proposition ini kalau dirumuskan
dengan tepat dan benar-benar menjadi panduan berbisnis kita, maka
ini akan menjadi positioning bisnis kita di tengah-tengah industri atau
persaingan yang ada.
3. Channels
Setelah kita tahu value apa yang ingin ditawarkan, maka langkah
berikutnya adalah dengan cara apa atau melalui apa hal itu bisa
sampai ke pelanggan. Ini berarti kita masuk ke dalam Channels.
Apakah kita menjualnya lewat toko atau lewat internet (online) atau
lewat pameran dagang atau dari rumah ke rumah dan banyak cara
lainnya.
Misalnya Anda mau jualan baju, maka channel atau salurannya bisa
lewat toko atau lewat facebook atau bisa juga Anda berjualan
dengan mobil keliling dan sebagainya.
4. Customer Relationship
Anda tentu tidak ingin pelanggan Anda hanya sekali saja beli,
melainkan mengharapkan mereka melakukan pembelian berulang
dan bahkan mempromosikan bisnis Anda ke teman-teman mereka.
Dengan demikian bisnis Anda makin akan berkembang dan besar.
Untuk itu, Anda perlu memikirkan yang namanya customer
relationship.
Anda perlu punya program atau cara bagaimana menjaga hubungan
dengan pelanggan. Memang ada ilmu tersendiri yang perlu dipelajari
tentang mengelola hubungan dengan pelanggan ini.
Bentuk dari customer relationship ini bisa macam-macam, misalnya
membentuk komunitas, sebagai contoh ada perusahaan bus yang
membuat komunitas pencinta bus tersebut. Bisa juga sebuah bank
membuat program pelatihan untuk nasabahnya agar hubungannya
makin erat. Ini juga menuntut kreativitas dan inisiatif dari kita sebagai
entrepreneur untuk mengelola customer relationship yang efektif.
5. Revenue Streams,
Jika semua ini berjalan lancar, Anda akan mendapatkan pemasukan
uang atau Revenue Streams.
Dari mana Anda bisa mendapatkan pemasukan uang itu? Bisa dari
penjualan produk atau jasa yang Anda tawarkan, atau Anda juga bisa
pikirkan cara-cara lain yang memungkinkan Anda mendapatkan uang
lebih banyak. Misalnya, awalnya Anda buka rumah makan,
penghasilan Anda adalah dari jual makanan dan minuman. Namun
Anda kemudian bisa membuat rumah makan Anda bisa dijual dalam
bentuk franchise, sehingga pendapatan Anda tidak hanya dari jual
makanan minuman saja, tapi kini bisa dapat dari penjualan franchise.
Atau bisa juga, Anda mendapat pemasukan uang dari produk kecap
atau lainnya yang mau pasang iklan di rumah makan Anda. Jadi,
jangan terpaku pemasukan yang umum saja, gunakan kreativitas
Anda untuk membuat pemasukan makin besar.
6. Key Resources,
Sudah lima elemen kita bahas, yakni Customer Segments, Value
Propositions, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams.
Kini kita akan bahas 4 elemen yang lain, di mana ini lebih pada sisi
internal usaha kita.
Untuk bisa menjalankan bisnis yang kita lakukan, kita perlu yang
namanya key resources. Artinya adalah sumber daya kunci apa saya
yang kita perlukan.
Kalau kita bisnis rumah makan, kita memerlukan tukang masak atau
koki dan sebagainya yang menjadi sumber daya kita yang utama,
kita perlu ada sumber daya manusia, perlu uang untuk modal,
tempat, resep, sistem dan sebagainya.
Jadi ini adalah tentang apa yang harus kita punyai dalam diri kita
agar bisnis kita bisa berjalan. Key resources pada dasarnya adalah
modal, namun kita harus ingat, modal tidak hanya uang saja.
7. Key Activities,
Setiap bisnis pasti punya kegiatan usaha dan ada aktivitasnya, maka
langkah berikutnya adalah menjelaskan tentang apa saja aktivitas
yang harus dilakukan.
Sebagai contoh, kalau kita membuat usaha rumah makan, maka
aktivitas kuncinya adalah memasak, memilih bahan makanan di
pasar, melayani pelanggan, menyusun menu, dan lainnya.
Kalau kita misalnya jualan baju, maka aktivitasnya adalah mengambil
atau membeli barang dagangan di supplier, melakukan penataan
tampilan di toko, menjual dan sebagainya.
Jadi, di sini adalah berusaha menjelaskan apa saja aktivitas yang
dilakukan dalam bisnis kita tersebut.
8. Key Partnership
Untuk bisa berjalan dengan baik, tidak ada usaha yang bisa berjalan
tanpa adanya kerja sama dengan pihak lain. Untuk itu ada yang
namanya partner kunci atau key partnership.
Paling sederhana, Anda perlu menjalin kerja sama yang baik dengan
supplier atau pemasok Anda.
Kalau Anda butuh modal lebih besar sehingga memerlukan pinjaman
ke Bank, maka pihak Bank adalah merupakan partner Anda juga.
Barangkali juga usaha Anda akan berjalan lebih lancar jika Anda ikut
dalam organisasi dagang tertentu, maka hal itu juga akan menjadi
partner Anda.
Contoh lain, kalau usaha Anda adalah bursa tenaga kerja, maka key
partner yang mesti digandeng adalah Disnaker, atau kalau Anda
bisnis PJTKI, maka KJRI juga menjadi partner Anda. Intinya, siapa
saja atau pihak mana saja yang harus berhubungan dengan Anda
sehubungan dengan aktivitas usaha Anda, akan menjadi partner
kunci Anda.
9. Cost Structures,
Akhirnya, semua itu jelas butuh biaya. Sumber daya yang Anda
miliki, seperti pegawai hingga kegiatan yang Anda lakukan, akan
membutuhkan biaya (costs). Maka Anda perlu menjelaskan, biayabiaya apa saja yang harus Anda keluarkan.
Sebagai contoh, membayar biaya pegawai, biaya telepon, biaya
operasional, pajak dan lain sebagainya.
Nah, bagaimana kita bisa menilai bisnis model kita ini bagus?
Prinsipnya sederhana, yakni biaya yang Anda keluarkan harus lebih
kecil dari uang yang akan Anda terima. Cost structures harus lebih
kecil ketimbang Revenue streams. Dengan begitu model bisnis Anda
layak untuk dilakukan.
Demikian alur logika bagaimana membangun sebuah model bisnis.
Semoga mudah dipahami dan dipraktekkan dalam menyusun sebuah
business model canvas.
IX.
MEMPERLUAS
PERGAULAN
MEMBANGUN USAHA
DALAM
Kata Sosial memiliki akar kata dari Bahasa Latin, socius, yang
berarti kawan, teman, sahabat. Manusia pada dasarnya adalah makhluk
social dan tentunya tidak bisa hidup menyendiri. Konsekuensinya,
manusia perlu bermasyarakat. Dengan demikian, setiap individu
seyogianya banyak berhubungan dengan orang lain dan hubungan,
maksud, tujuan dan latar belakang manusianya beraneka ragam.
Keanekaragaman itu dapat ditinjau dari banyak hal, antara lain, ekonomi,
profesi, agama, kebangsaan, etnik, budaya, etika, kebiasaan, watak,
tabiat, dan sebagainya.
Intinya, dalam bermasyarakat adalah hubungan antara sesama
manusia. Di sinilah kita hendaknya mampu menghadapi dan menyikapi
keanekaragaman tersebut. Semakin banyak seseorang bersosialisasi,
maka semakin dapat belajar bagaimana menyikapi keanekaragaman,
sehingga orang tersebut tetap dapat mengambil manfaat dari pergaulan
itu. Demikian pula sebaliknya, orang lain akan mengambil manfaat dari
orang tersebut.
Sebagai seorang entrepreneur, pergaulan itu penting sekali dalam
mengembangkan usahanya, semakin besar usahanya semakin luas
pergaulannya. Dalam suatu studi konon disimpulkan bahwa 85% sukses
dalam bisnis adalah karena kemampuan bergaul (people skills) dan hanya
15% karena kemampuan teknis.
Dalam pergaulan terdapat lima faktor yang perlu diperhatikan agar
pihak-pihak yang berinteraksi bisa menarik manfaatnya, yaitu :
Tidak ada kesia-siaan dari hasil pergaulan kita selama tujuan dan
konteksnya positif. Sedangkan kontennya tentunya terserah masingmasing. Sebab, ingatlah kearifan yang menyatakan bahwa sebaik-baiknya
manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Berikut ini adalah
beberapa manfaat bergaul, yaitu,
Mampu berkomunikasi
Berani minta maaf bila bersalah
kepada siapa pun
Demokratis
Win-win solution (mencari solusi
terbaik bagi semua pihak)
Berani karena benar
Punya rasa humor
Bisa memimpin dan dipimpin
Bisa berdiskusi
Tidak hitungan
Supel
Cepat tanggap
Introspeksi diri
vertikal
Komunikasi searah
Tidak punya perasaan bersalah
(guilty feeling)
Otoriter
Mau menang sendiri
Pengecut, penakut
Garing (kering), kaku
Tidak bisa memimpin dan
dipimpin
Pasif
Pelit
Kaku
Cuek dan telat mikir
Selalu merasa benar sendiri
bermanfaat dan dapat menjadi peluang bisnis oleh kedua belah pihak
setelah mengetahui posisi masing-masing. Inilah salah satu contoh
networking yang tidak terencana, yang dalam bahasa Inggris
diistilahkan dengan serendipity. Hal seperti ini bisa juga terjadi pada
waktu menghadiri pesta, seminar, kongres, pameran dan lain-lain.
Temanteman
Temanteman
Masyar
akat
Organi
sasi
SD, SMP,
Kampus
Kantor
tempat
Mitra bisnis
Organisasi
profesi &
Ekstra
kampus
Lingkungan
rumah
Organisasi
politik &
Saudar
a/
Saudar
a/
Organisasi
olahraga +
dengan
ucapan
Temansampai
serta mana yang kurang gaul dengan kawan-kawan kuliah dan tidak aktif
dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Setelah sekian tahun lulus, kadang-kadang diadakan acara reuni
angkatan. Biasanya yang datang sekitar 25% dari total anggota angkatan
tersebut. Di sini akan terlihat mereka yang dulunya gaul dan aktif dalam
kegiatan ekstrakurikuler meskipun kemungkinan prestasi akademiknya
biasa-biasa saja lebih sukses dibandingkan yang dulunya sangat rajin
kuliah. Yang dulunya rajin kuliah serta kurang gaul ternyata jarang
menghadiri acara-acara reuni ini. Sekitar 25% dari jumlah kawan-kawan
satu angkatan dipergurunan tinggi itulah orang-orang yang sukses dalam
karir atau bisnis. Sisanya, setelah jadi sarjana mungkin hanya bekerja,
membina rumah tangga, punya anak, meniti karir dan bekerja sampai
pension. Mereka yang seperti ini keberadaanya kadang-kadang hilang
dari pergaulan kawan-kawan satu angkatan, padahal waktu mahasiswa
prestasi akademisnya hebat. Walaupun memang ada juga yang tidak
hadir karena bertempat tinggal jauh dari kampus atau berada di luar
negeri, atau karena memang berhalangan.
Kondisi tersebut tentu tidak bisa dipukul rata untuk semua orang.
Maksudnya, hal ini hanya memperlihatkan salah satu indikator sukses
karena pergaulan, terutama bagi entrepreneur, dari sekian banyak
indicator sukses lainnya karena ukuran sukses bisa beragam. Mungkin
saja mereka yang kurang gaul lebih sukses dalam bidang lainnya. Tentu
diharapkan semuanya sukses dalam rangka mewujudkan kemakmuran
bangsa Indonesia.
Kita dapat sukses secara permanen, hanya ketika
mengembangkan orang lain. Harvey S. Firestone.
Untuk menjadi kaya sekarang, Anda harus membantu
orang lain menjadi kaya. George Perris.
TUGAS BUSINESS MODEL INNOVATION
1. Entrepreneur perlu memikirkan apa inovasi yang bisa dilakukan. Inovasi
tidak hanya sekedar inovasi produk atau jasa saja, tapi juga bisa dari
berbagai segi, anda diminta memberikan masukan ide inovasi model
bisnis apa yang bisa dilakukan oleh pemilik usaha yang anda
ilustrasikan sendiri.