Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Saya Layak Mendapatkan Beasiswa

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Saya Layak Mendapatkan Beasiswa

Nama saya adalah Marsalia Intan Antaria Putri, sejak kecil orang sekitar saya
memanggil saya dengan panggilan Intan. Saya dilahirkan dari keluarga yang cukup disiplin,
dan tegas dalam mendidik. Mama saya berasal dari suku Batak sedangkan Ayah saya berasal
dari suku Lampung. Ketika saya kecil, mama saya menemukan talenta apa yang telah Tuhan
berikan untuk saya. Sewaktu kecil mama saya melihat saya, saya suka bernyanyi. Hingga
pada akhirnya saya dimasukkan ke sanggar nyanyi. Puji Tuhan, Tuhan mempercayakan
talenta itu kepada saya dan saya pun dapat berprestasi lewat talenta suara yang telah Tuhan
berikan kepada saya. Sewaktu saya berada di kelas 4 SD saya mengikuti ajang Bintang Cilik
RCTI 2004 dan Puji Tuhan saya masuk 12 besar. Kemudian saya mengikuti ajang AFI Junior
2005 kembali Tuhan mengijinkan saya masuk 12 besar. Perjuangan mama saya begitu besar
di dalam hidup saya. Saya sungguh-sungguh menyayangi keluarga saya.
Perjalanan kehidupan keluargaku tak selamanya indah. Tahun 2013 keluargaku mulai
mengalami ujian. Di mana mama saya ditipu oleh rekan bisnisnya dan mengakibatkan
terguncangnya perekonomian keluarga saya. Di mana saat itu saya sedang persiapan akan
memasuki masa perkuliahan. Sungguh saya sangat takut akankah saya bisa melanjutkan
pendidikan saya. Namun dikamus hidup saya saat itu saya tetap berpikir untuk terus berusaha
dan berdoa saja. Rencana saya tak selalu sama dengan rencana Tuhan, saat saya lulus SMA
saya tidak diterima perguruan tinggi negeri manapun, saya sangat sedih. Saya sempat marah
dengan Tuhan, kenapa hal ini terjadi Tuhan disaat perekonomian keluargaku terguncang kini
Kau menguji aku kembali. Namun keluarga saya tetap mendukung dan menguatkan saya,
hingga akhirnya saya memutuskan untuk menunda waktu kuliah saya selama satu tahun dan
belajar kembali untuk persiapan SBMPTN 2014.
Memasuki tahun 2014 saya mulai bersiap untuk mengikuti SBMPTN. Puji Tuhan
dengan doa keluarga dan perjuangan saya dengan belajar sungguh-sungguh, Tuhan
mengijinkan saya menjadi mahasiswa jurusan S1-Akuntansi di Universitas Diponegoro.
Melihat dan merasakan hal itu perasaan saya sungguh bersyukur dan terharu kuasa Tuhan
sungguh ada dalam kehidupan saya. Keluarga saya pun sungguh bahagia dan bersyukur
mendengar hal itu. Ketika kebahagiaan itu datang, kembali Tuhan menguji keluarga saya.
Karena harga batu bara menurun drastis, menyebabkan tempat ayah saya bekerja harus
memberhentikan karyawan yang telah pensiun namun masih dikaryakan kembali. Ayah saya

pensun tahun 2010, tetapi dikaryakan kembali untuk bekerja di perusahaan tersebut hingga
pertengahan 2014. Hal itu sungguh membuat saya sedih, saya bertanya-tanya Tuhan
mengapa ya saya mau memasuki masa kuliah, tetapi ayah saya Tuhan berhentikan
pekerjaannya. Saat itu saya hanya dapat berserah atas hidup saya ke dalam tangan Tuhan.
Hingga akhirnya keluarga saya memutuskan rumah kami harus dijual untuk membayar utang
usaha mama saya dan memenuhi kebutuhan keluarga saya karena mama dan ayah saya sudah
tidak bekerja kembali. Hati saya sungguh sedih, apa yang telah Tuhan berikan kini semua
ditarik kembali oleh Tuhan, dan mama serta ayah saya menjadi sering terjadi konflik. Tahun
2014 akhir rumah kami terjual dan mama, ayah saya memutuskan untuk tidak tinggal
bersama kembali. Hati saya benar-benar hancur, seakan tida ada harapan bagi keluarga saya.
Namun saya belajar untuk tetap yakin bahwa selalu ada pelangi sehabis hujan, akan selalu
ada kebahagiaan sehabis kesedihan.
Memasuki masa perkuliahan saya berusaha untuk tetap semangat mengejar cita-cita
saya. Puji Tuhan, Tuhan sungguh luar biasa dalam hidup saya. Saya bertemu dengan orangorang yang sungguh menyayangi saya dengan tulus. Saya bertemu dengan Ivan, keempat
sahabatku (Rista, Kristella, Loli, dan Cinta), serta kakak pembimbing rohani saya kak Ludya.
Mereka lah yang menguatkan saya menjalani kehidupan sampai saat ini. Tuhan juga sungguh
baik, saya diberi kepercayaan mendapat nilai IP yang baik. Tuhan yang memampukan saya
untuk melewati itu semua.
Melalui beasiswa SheLoud saya berharap kiranya jika saya diperkenankan
mendapatkan beasiswa tersebut, saya dapat membantu meringankan beban orang tua saya.
Dan kiranya kelak saya bisa menjadi salah satu wanita yang membawa dampak yang baik
bagi wanita-wanita lain yang ada di dunia ini. Bahwa sebesar apapun lika-liku di dalam
kehidupan kita, belajarlah terus untuk menjadi wanita yang kuat dan belajar menyerahkan
kehidupan kita ke dalam Tuhan. Karena Dialah yang mengatur kehidupan kita. Hingga saat
ini saya tetap belajar untuk semangat menjalani hari-hari saya dan menantikan janji Tuhan
bahwa Tuhan selalu memberikan yang indah di waktu yang indah dan tepat. Saya akan terus
belajar percaya bahwa masa depan saya akan indah di dalam tangan-Nya dan keluarga saya
akan dipulihkan dengan caranya Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai