SAP Hematuria
SAP Hematuria
SAP Hematuria
Oleh :
NURHAZIZAH NASUTION, S.kep
NIM. 1302145
Pokok Bahasan
Sasaran
Waktu
: 30 Menit
Tempat
Terlampir
H. Kegiatan
a. Persiapan
1. Berpakaian rapi dan sopan.
2. Mempersiapkan alat-alat dan bahan untuk penyuluhan, yaitu: kursi.
3. Mempersiapkan media untuk penyuluhan, yaitu : leaflet.
b. Pelaksanaan
No
.
1.
Tahap
Waktu
Kegiatan
Pembuka
2menit
Penyuluhan
Sasaran
b. Presentator
TIU dan TIK.
menjelaskan b. Memperhatikan
dan
mendengarkan
c. Presentator
kontrak
menjelaskan c. Menyetujui
kontrak
d. Presentator
mengajukan d. Menjawab
pertanyaan
penjajakan
pertanyaan
kepada peserta penyuluhan
2.
Isi
15 menit
a. Presentator membuka
penyampaian materi
sesi a. Memperhatikan
3.
Penutup
3 menit
e. Memperhatikan
a. Presentator
menanyakan a. Memperhatikan
kembali materi yang sudah
dijelaskan.
b. Presentator
mengevaluasi b. Memperhatikan
atau menyimpulkan materi
yang sudah disampaikan.
I. Evaluasi
1. Struktur
a. Persiapan alat, bahan, media dan tempat sudah dipersiapkan
sebelum acara dimulai.
b. Sasaran atau peserta penyuluhan hadir ditempat penyuluhan
c. Penyuluhan dilakukan di Ruang Anyelir RSUD Deliserdang Lubuk
Pakam
d. Penyuluhan dilaksanakan sesuai kontrak
2. Proses
c.
a.
b.
J. Hasil ( Output)
a.
Lampiran
MATERI
A. Pengertian
1. Hematuria
Hematuria adalah kehadiran sel-sel darah merah (eritrosit) dalam urin.
Hematuria bisa makroskopik (terlihat darah di urine) atau mikroskopis
terdeteksi darah hanya pada tes dipstik atau mikroskopi). Baik berupa
hematuria mungkin menjadi tanda serius yang mendasari penyakit
( Timothy, 2007 ).
Hematuria adalah didapatkannya sel-sel darah merah di dalam urine.
Penemuan klinis sering di dapatkan pada populasi orang dewasa, dengan
prevalensi yang mulai dari 2,5% menjadi 20,0% . Secara visual
terdapatnya sel-sel darah merah di dalam urine dibedakan dalam 2
keadaan, yaitu:
1. Hematuria makroskopik
Hematuria makroskopik adalah hematuria yang secara kasat mata dapat
dilihat sebagai urine yang berwarna merah, mungkin tampak pada awal
miksi atau pada akhirnya yang berasal dari daerah posterior uretra atau
leher kandung kemih. (Wim de Jong, dkk, 2004) Hematuria makroskopik
yang berlangsung terus menerus dapat mengancam jiwa karena dapat
menimbulkan penyulit berupa: terbentuknya gumpalan darah yang dapat
menyumbat aliran urine, eksanguinasi sehingga menimbulkan syok
hipovolemik/anemi, dan menimbulkan urosepsis. (Mellisa C Stoppler,
2010)
2. Hematuria mikroskopik.
Hematuria mikroskopik adalah hematuria yang secara kasat mata tidak
dapat dilihat sebagai urine yang berwarna merah tetapi pada pemeriksaan
B. Penyebab
Beberapa penyebab terjadinya darah dalam urin (hematuria) adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
Sifat sel sabit dapat memicu kerusakan sejumlah besar sel darah
merah, tetapi hanya sejumlah kecil individu menanggung masalah ini
6.
7.
8.
C. Tipe Hematuria
Ada 3 tipe hematuria, yaitu:
1.
2.
Terminal hematuria, jika darah yang keluar saat akhir kencing. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh adanya tekanan pada akhir kencing
yang membuat pembuluh darah kecil melebar.
3.
Total hematuria, jika darah keluar dari awal hingga akhir kencing. Hal
ini kemungkinan akibat darah sudah berkumpul dari salah satu organ
seperti ureter atau ginjal.
b)
c)
d)
e)
E. Pengobatan
Tidak ada pengobatan spesifik untuk hematuria. Pengobatannya tergantung
pada penyebabnya:
1.
2.
Batu ginjal, dengan banyak minum. Jika batu tetap tidak keluar, dapat
dilakukan ESWL atau pembedahan.
3.
4.