Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SUMATERA UTARA


RESORT PADANGSIDIMPUAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SABHARA


Tentang
PENGATURAN
PENDAHULUAN
1. Umum
a.

Pengaturan Kepolisian merupakan kegiatan Kepolisian dalam rangka memberperlindungan,


pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat guna mewujudkan aman baik fisik maupun
psikis, terciptanya Kamtibmas, bebas dari rasa kekhawatiran sehingga masyarakat dapat
melaksanakan seluruh kegiatan/aktivitas dengan tertib lancar.

b.

Rasa aman merupakan kebutuhan yang hakiki bagi setiap orang dalam menyelenggarakan
aktivitas sehari-hari dan berinteraksi satu sama lainnya terlepas segala kekhawatiran, ancaman
dan gangguan Kamtibmas.

2. Dasar
a. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 13
dan Pasal 4 ayat (1)
b. Peraturan Kapolri nomor 23 tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Cara Kerja pada tingkat Polres dan Polsek.
c. Peraturan Kababinkan Polri Nomor 08 tahun 2009 tanggal 31 Desember 2009 tentang
Pengaturan.
3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Maksud dibuat SOP ini untuk memberikan petunjuk tentang kegiatan Kepolisian dalam
Pertolongan dan Penyelematan (SAR) secara terbatas bagi sleuruh personel Sabhara.
b. Tujuan
Agar seluruh kegiatan Kepolisian dalam rangka pengaturan dapat terlaksana secara efektif,
efisien, akuntabel, profesional dan manfaat dalam memberikan rasa aman terarah dan lancar
serta bebas dari rasa kekhawatiran masyarakat, sehingga masyarakat dalam melaksanakan
aktivitasnya.
/4. Ruang .

2
4. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup SOP Sabhara tentang pengaturan ini meliputi pengaturan dalam kegiatan
masyarakat dan kegiatan pemerintahan yang terdiri dari:
a.

Orang, adalah seluruh lapisan masyarakat utamanya yang melaksanakan kegiatan yang
memerlukan adanya pengaturan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat.

b.

Tempat, adalah tempat-tempat kegiatan masyarakat baik yang bersifat rutin maupun isidetil.

c.

Kegiatan, adalah semua kegiatan masyarakat dan pemerintah yang menurut penilaian Polri
apabila tidak dilaksanakan pengaturan akan dapat mengganggu keteriban umum dan bahkan
membahayakan bagi jiwa, raga dan harta benda.

d.

Hewan/barang, adalah mengatur semua lalu lintas hewan/barang termasuk wabah penyakit
hewan serta barang-barang berbahaya. .

5. Pengertian-Pengertian
a. Kegiatan masyarakat adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencapai
suatu tujuan
b. Kegiatan pemerintah adalah segala bentuk kegiatan rutin/insidentil yang dilakukan oleh
aparatur pemerintah sesuai dengan norma yang telah ditentukan dalam mencapai suatu tujuan.
c. Pengaturan adalah suatu kegiatan Kepolisian dalam rangka memberikan perlindungan
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat guna mewujudkan rasa aman baik fisik maupun
psikis, terciptanya Kamtibmas, bebas dari rasa kekhawatiran sehingga masyarakat dapat
melaksanakan seluruh kegiatan/aktivitas dengan tertib dan lancar.
d. Pengaturan lalu lintas adalah usaha kegiatan dan cara untuk menjadikan lalu lintas di jalan raya
aman, tertib dan lancar.
e. Penjagaan adalah proses atau cara pengamanan atau pemeliharaan situasi dengan cara
mengamati, mengawasi, melayani dan mengawal secara statistik maupun bergerak dalam
bentuk kesiap siagaan Polri selama 24 jam untuk memberi pelayanan kepada masyarakat.
f. Patroli adalah suatu kegiatan Kepolisian yang dilakukan 2 (dua) orang atau lebig anggota
Polri, sebagai usaha mencegah bertemunya niat dan kesempatan, dengan jalan mendatangi,
menjelajahi, mengamati/mengawasi/memperhatikan situasi dan kondisi yang diperkirakan akan
menimbulkan segala bentuk pelanggaran dan/atau tindak pidana yang menuntut/memerlukan
kehadiran Polri untuk melakukan tindakan-tindakan Kepolisian, guna memelihara ketertiban
dan menjamin keamanan masyarakat.
g. Tindakan Pertama di Tempat Kejadian perkara yang selanjutnya disebut TPTKP adalah suatu
kegiatan yang harus dilaksanakan oleh anggota Polri yang pertama kali melihat/secara langsung
menemukan suatu kejadian untuk segera mengamankan
/Korban

3
korban, pelaku, saksi, barang bukti, dan Tempat Kejadian Perkara (TKP) sampai pada yang
berwenang mendatangi dan melakukan oleh TKP.
h. Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah
satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka tercapainya tujuan
nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan dan keteriban dan tegaknya hukum serta
terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina serta mengembangkan
potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkap, mencegah dan menanggulangi segala
bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan
masyarakat.
6. Sistematika
I
II
III
IV
V
VI

PENDAHULUAN
TUGAS POKOK
PELAKSANAAN
KOORDINASI DAN PENGENDALIAN
DUKUNGAN ANGGARAN
PENUTUP

I. TUGAS POKOK
Melaksanakan seluruh kegiatan Kepolisian dalam rangka memelihara Kamtibmas dengan
mengadakan pengaturan berdasarkan prinsip-prinsip efisien, efektif, akuntabel, profesional dan
manfaat setiap kegiatan masyarakat, sehingga kegiatan tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan
rencana dan juga dapat memberikan rasa aman, tertib, bebas dari rasa kekhawatiran masyarakat dalam
melaksanakan aktivitasnya. .
II. PELAKSANAAN
1. Sasaran pengaturan terhadap orang antara lain meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Pejabat VVIP
Pejabat VIP
Orang Gila
Orang Mabuk
Orang Asing
Pengungsi/imigrasi gelap
Orang berkelahi/tawuran massal

2. Sasaran pengaturan terhadap tempat antara lain meliputi:


a. Pusat perbelanjaan/niaga
b. Terminal
c. Perkantoran
d. Tempat-tempat hiburang/wisata
e. Pengaturan lalu lintas
f. Lokasi bencana alam
g. Tempat Kejadian Perkara (TKP)
/3. Sasaran .

4
3. Sasaran pengaturan terhadap kegiatan mas dan pemerintah antara lain meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.

Pesta adat
Pesta olah raga
Konser/hiburan
Penyampaian pendapat di muka umum
Kegiatan upacara

4. Sasaran pengaturan terhadap Hewan/barang antara lain meliputi:


a.
b.
c.
d.

Lalu Lintas Heaan antar kota/Provinsi/negara


Lalu lintas daging dan produks hewan lainnya antar kota/provinsi/negara
Wabah penyakit menular
Barang berbahaya

5. Bentuk-bentuk pengaturan terdiri dari:


a. Pengaturan internal Kepolisian adalah: semua kegiatan pengaturan yang berkaitan langsung
dengan kegiatan ke dalam dan administrasi organisasi antara lain meliputi:
1)
2)
3)
4)

Pengaturan Penjagaan
Pengaturan Pengamanan Markas
Pengaturan Pengamanan Tahanan
Pengaturan Dokumen

b. Pengaturan eksternal Kepolisian adalah semua kegiatan pengaturan yang berhubungan


dengan semua aktivitas pemerintah dan masyarakat yang berdampak terhadap
terganggunya ketertiban umum.
6. Sebelum pelaksanaan kegiatan pengaturan (kegiatan persiapan)
a. Pimpinan Kesatuan/Pimpinan Lapangan:
1) Mengecek perizinan apabila kegiatan masyarakat tersebut memerlukan persyaratan
kegiatan perizinan
2) Menyiapkan Sprint pelaksanaan tugas
3) Menentukan pola/strategi bentuk kegiatan pengaturan yang akan dilaksanakan
4) Menyiapkan kekuatan petugas sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
5) Melaksanakan APP kepada petugas yang telah disiapkan
b. Kemampuan Petugas Pengaturan:
1)
2)
3)
4)

Kemampuan Polisi tugas Umum


Kemampuan polisi Patroli
Kemampuan sebagai Penyidik
Kemampuan bantuan pertolongan dan penyelamatan korban bencana.
/c. Aturan

5
c. Aturan Perizinan dalam Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat/Instansi/Pemerintah:
1) Masyarakat/Instansi pemerintah yang akan melaksanakan kegiatan memerlukan
pengaturan Kepolisian wajib mengajukan perizinan ke Kepolisian setempat
2) Batas waktu mengajukan perizinan paling lambat 4 (empat belas) hari sebelum
pelaksanaan kegiatan sudah harus mengajukan perizinan secara tertulis ke Kepolisian
setempat.
3) Kepolisian setempat wajib menjawab perizjnan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
sebelum kegiatan dilaksanakan.
4) Kepolisian setempat berhak menolak perizinan berdasarkan analisa dan pentingnya
kegiatan yang akan dilaksanakan akan berdampak kerusuhan yang dapat menimbulkan
gangguan Kamtibmas.
5) Perizinan harus memuat; lokasi kegiatan, lama kegiatan, macam/jenis kegiatan
massa/pengunjung yang akan dilibatkan.
d. Kewajiban bagi petugas pengaturan:
1) Berpenampilan dan bersikap ramah, tanggap, tegas, peduli, etis, humanis, kokoh dan
tidak sewenang-wenang.
2) Bersikap responsif terhadap situasi dan kondisi lingkungan sekelilingnya.
3) Menjaga keamanan diri pada saat melaksanakan tugas
4) Menguasai dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
e. Larangan bagi petugas pengaturan:
1) Menerima segala bentuk imbalan/pemberian yang diduga berhubungan dengan
pelaksanaan tugas.
2) Melakukan perbuatan yang dapat mencemarkan kehormatan diri, orang lain dan
kesatuan
3) Melakukan perbuatan yang dapat mengurangi sikap kewaspadaan.
7. Pada saat Pelaksanaan Kegiatan Pengaturan (Kegiatan Pelaksanaan) dapat dilaksanakan dengan
kegiatan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Penjagaan
Pengawalan
Patroli
TPTKP
Bantuan Pertolongan
Dalmas
Tindakan Hukum
Pengaturan dalam rangka memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kegiatan
masyarakat/instansi agar terlaksana dengan aman, tertib dan lancar.
i. Pengaturan lalu lintas hewan antar propinsi/antar pulau dan keluar masuk hewan dari luar
negeri ke dalam negeri atau sebeliknya pelaksanannya bekerjasama dengan Direktur
Karantina Hewan.
j. Penugasan pengaturan dapat dilakukan oleh satu atau lebih fungsi Kepolisian dan dapat
juga melibatkan instansi terkait lainnya yang diatur sebagai berikut:
/1) Pengaturan .

6
1) Pengaturan terpadu antar fungsi Kepolisian dimana pengaturan dilaksanakan oleh lebih
dari satu fungsi Kepolisian Pimpinan dan kendali dibawah Kasat atau Perwira yang
ditunjuk oleh Kasatwil, jumlah kekuatan dan waktu disesuaikan dengan kebutuhan atau
perkembangan situasi dan kondisi berkaitan dengan ancaman gangguan Kamtibmas
yang dihadapi.
2) Pengaturan terpadu antar fungsi Kepolisian dan instansi terkait dalam pengaturan
dilaksanakan oleh lebih dari satu fungsi Kepolisian dan dibantu oleh unsur-unsut
pengamanan swakarsa, pimpinan dan kendali dibawah Polri dengan jumlah kekuatan
dan waktunya disesuaikan dengan kebutuhan akan perkembangan situasi dan kondisi
berkaitan dengan ancaman gangguan Kamtibmas yang dihadapi.
3) Pengaturan yang hanya dilaksanakan oleh fungsi Sabhara merupakan kegiatan
pengaturan yang dilakukan, dipimpin dan dikendalikan oleh anggota Sabhara Polri
dengan jumlah kekuatan dan waktunya disesuaikan dengan kebutuhan akan
perkembangan situasi dan kondisi berkaitan dengan ancaman gangguan Kamtibmas
yang dihadapi.
k. Wewenang Petugas Pengaturan:
1) Memeriksa persyaratan perizinan kegiatan masyarakat yang memerlukan pengamatan
serta dapat berdampak terjadi gangguan Kamtibmas.
2) Menghentikan dan menindak secara hukum kegiatan masyarakat yang tidak mempunyai
izin atau izinnya tidak sesuai dengan pelaksanannya.
3) Menolak apabila tidak sesuai perizinan untuk melakukan kegiatan yang berdasarkan
penilaian Kepolisian akan berdampak terjadinya gangguan Kamtibmas yang tidak biosa
dilakukan dengan tindakan pengaturan dikerenakan kekuatan pengamanan yang tidak
mewadai, lokasi kegiatan rawan terjadi gangguan Kamtibmas.
4) Petugas pengaturan internal Kepolisian diatur sesuai Tupoksi masing-masing fungsi
sesuai dengan struktur yang berlaku di Polri baik untuk tingkat Polri sampai pada
tingkat kewilayahan terbawah (Polsek, Polpos)
8. Selesai Pelaksanaan Kegiatan Pengaturan (Konsolidasi)
a. Konsolidasi dilakukan oleh para petugas dalam rangka mengakhiri kegiatan dengan
melakukan pengecekan kekuatan personel dan peralatan.
b. Konsolidasi dilakukan oleh Pimpinan tertinggi pelaksanaan tugas pengaturan
c. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pengaturan secara lisan dan tertulis kepada atau langsung
atau kepada yang memberi tugas.
/9. Ketentuan .

7
9. Ketentuan lain-lain
a. Susunan mengenai kekuatan pengaturan, perlengkapan/peralatan satuan pengaturan
disesuaikan dengan kondisi lapangan dengan melihat potensi gangguan, amban gangguan
dan gangguan nyata yang dihadapi di lapangan.
b. Untuk mendapatkan nilai aplikatif yang optimal tidak menutup kemungkinan Kasatwil
menjabarkan dalam bentuk urutan-urutan tindakan sesuai dengan situasi dan kondisi
wilayah masing-masing.
III. KOORDINASI DAN PENGENDALIAN
Koodinasi Pengaturan adalah sebagai berikut:
1. Pengaturan terpadu antar fungsi Kepolisian koordinasi dilakukan melalui para pimpinan antara
fungsi yang langsung terlibat di lapangan.
2. Pengaturan terpadu antar fungsi Kepolisian dan instansi terkait melaksanakan koordinasi, untuk
internal fungsi Kepolisian dilakukan melalui para pimpinan antar fungsi yang langsung terlibat di
lapangan sedangkan dengan instansi terkait dilaksanakan oleh pimpinan operasi dengan para
pimpinan masing-masing instansi terkait yang terlibat.
Pengendalian pengaturan adalah sebagai berikut:
1.

Pengaturan terpadu antar fungsi Kepolisian, pengendalian untuk tingkat Mabes Polri dibawah
kendali Dir Sabhara Baharkam Polri, sedangkan untuk tingkat kewilayahan dibawah kendali
Kasatwil/Pejabat yang ditunjuk oleh Kasatwil.

2.

Pengaturan terpadu antar fungsi Kepolisian dan instansi terkait pengendalian untuk tingkat Mabes
di bawah kendali Ass Ops. Kapolri, sedangkan untuk tingkat kewilayahan di bawah kendali
Kasatwil/Pejabat yang ditunjuk oleh Kasatwil.

3.

Pengaturan fungsi Sabhara Pengendalian untuk tingkat Mabes Polri di bawah kendali oleh Sabhara
Baharkam Polri, sedangkan untuk tingkat kewilayahan di bawah kendali pejabat Sabhara setempat
atau pejabat yang ditunjuk.

IV. DUKUNGAN ANGGARAN


1. Anggaran pengaturan yang melibatkan lebih dari satu fungs Kepolisian dan instansi terkait
anggaran dibebankan kepada masing-masing fungsi dan instansi terkait yang terlibat.
2. Pengaturan
kegiatan
masyarakat/pemerintah
yang
atas
permintaan
dari
pihak
masyarakat/pemerintah anggaran akan diatur secara proporsional antara Polri dengan panitia
penyelenggar.

/V. Penutup .

8
V. PENUTUP
Demikian Standar Operasional (SOP) Sabhara tentang pengaturan dibuat sebagai bahan untuk
dipedomani dan dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas pengaturan.

Padangsidimpuan,

Februari 2012

KEPALA KEPOLISIAN RESORT PADANGSIDIMPUAN

ANDI SYAHRIFUL TAUFIK, SIK, M.Si


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 69090619

Anda mungkin juga menyukai