Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Booklet

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN

KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI
MALANG
2017

Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang


Jurusan Gizi Program Studi DIV Gizi DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................3
PENDAMPINGAN GIZI PADA IBU HAMIL PENDAHULUAN................................................................4
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAWANG
1. Kehamilan...............................................................4
KABUPATEN MALANG
2. Pengertian Gizi Seimbang......................................5
3. Pesan Gizi Seimbang Ibu Hamil............................6
4. Gizi Ibu Hamil.........................................................7
5. Pengertian KEK......................................................12
6. Penyebab Masalah KEK.........................................13 vitamin saat kehamilan serta contoh standar porsi dan bahan
7. Resiko KEK............................................................14 penukar sesuai dengan ukuran rumah tangga.
8. Bahan penukar dan standart porsi untuk Ibu hamil. 14 Penulis menyadari bahwa booklet ini masih jauh dari
DAFTAR PUSTAKA............................................................25 sempurna, pendapat dan saran perbaikan dari pembaca sangat
diharapkan. Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih,
semoga booklet ini dapat bermanfaat.

Malang, 2017

KATA PENGANTAR PENDAHULUAN 3

Status kesehatan di Indonesia belum menggembirakan


Booklet Pendampingan Gizi pada Ibu hamil di Wilayah ditandai dengan Angka Kematian Ibu, Kematian Neonatal, Bayi,
Kerja Puskesmas Lawang ini dimaksudkan untuk menjadikan dan Balita masih sulit ditekan bahkan selama 10 tahun terakhir
alat bantu media pengetahuan yang dikemas seperti buku tetapi ini kematian neonatal ada dalam kondisi stagnan. Pendekatan
lebih ringkas, sehingga memudahkan ibu hamil untuk siklus hidup sejak dari masa janin sampai usia lanjut terus
menambah wawasan seputar gizi pada kehamilan. diupayakan, diperlukan upaya strategis yang dimulai sejak masa
Booklet ini berisikan tentang kehamilan dalam lingkup kehamilan bahkan masa pra-kehamilan agar terwujud generasi
kecil. Gizi seimbang saat kehamilan, fungsi zat gizi makro yaitu yang sehat dan tangguh. Periode pra-kehamilan dan kehamilan
karbohidrat, protein dan lemak serta zat gizi mikro mineral dan harus disiapkan dengan baik, hal ini tertuang dalam arah
kebijakan RPJMN 2015-2019 yaitu mempercepat perbaikan gizi Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi
masyarakat dengan fokus utama pada 1000 Hari Pertama dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
Kehidupan (1000 HPK). dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan,
1. Kehamilan aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat
badan normal untuk mencegah masalah gizi. Prinsip Gizi
Kehamilan merupakan suatu periode dimana terjadi
Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya
perubahan fisik dan psikologis. Kehamilan adalah satu masa
merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat
yang penting bagi seorang wanita produktif, dimana kehidupan
gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memonitor
yang dijalani menjadi semakin kompleks dengan kehadiran janin
berat badan secara teratur.
di rahimnya. Kehamilan berkisar anatara 40-41 minggu dan
4 pilar tersebut adalah :
kebutuhan akan energi, dat gizi serta kualitas hidupnya akan
1) Mengonsumsi makanan beragam
sangat menentukan kesehatan bayi yan akan dilahirkan, serta 2) Membiasakan perilaku hidup bersih
masa depan kehidupan selanjutnya (pertumbuhan dan 3) Melakukan aktivitas fisik
perkembangan). Sedangkan bagi Ibu yang mengalami proses
4) Mempertahankan Berat Badan (BB) normal

4
kehamilan, melahirkan, menyusui mempunyai kebutuhan energi, 5
gizi serta kualitas hidup yang tidak kalah pentingnya. 3. Pesan Gizi Seimbang Ibu Hamil
Ditinjau dari tuanya kehamilan, periode kehamilan dibagi a. Biasakan mengonsumsi anekaragam pangan yang

menjadi 3 triwulan yaitu : lebih banyak

Triwulan pertama/ 0-12 minggu Ibu hamil perlu mengonsumsi aneka ragam
pangan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan
Triwulan kedua/ > 12-28 minggu
energi, protein, dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral)
Triwulan ketiga/>28-40 minggu
karena digunakan untuk pemeliharaan, pertumbuhan dan
pekembangan janin dalam kandungan serta cadangan
2. Pengertian Gizi Seimbang
selama masa menyusui. Zat gizi mikro yang penting selama
hamil adalah zat besi, asam folat, kalsium, iodium dan zink.
b. Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung kecil (BAK) yang akan berakibat dehidrasi, tekanan darah
garam tinggi. meningkat dan detak jantuk juga akan meningkat. Pangan
Pembatasan konsumsi garam dapat mencegah sumber kafein lainnya adalah cokleat, teh dan minuman
hipertensi selama kehamilan. Selama ibu hamil diusahakan sumplemen energi. Satu botol minuman sumplemen energi
agar tidak mennderita hipertensi. Hal ini disebabkan karena mengandung setara 1-2 cangkir kopi. Disamping
hipertensi selama kehamilan akan meningkatkan risiko mengandung kafein, kopi juga mengandung inhibitor (zat
kematian janin, terlepasnya plasenta, serta gangguan yang mengganggu penyerapan zat besi dan berpengaruh
pertumbuhan. pada pertumbuhan dan perkembangan janin, karena
c. Minum air putih yang lebih banyak metabolisme janiin belum sempurna
Air merupakan sumber cairan yang paling baik
dan berfungsi untuk membantu pencernaan, membuang 4. Gizi Ibu Hamil
racun, sebagai penyusun sel dan darah, mengatur Gizi seimbang untuk ibu hamil dan ibu menyusui
keseimbangan asam basa tubuh dan mengatur suhu tubuh. mengindikasikan bahwa konsumsi makanan harus kebutuhan

6 7
untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan
Kebutuhan air selama hamil meningkat agar dapat janin/bayinya. Oleh karena itu ibu hamil dan ibu menyusui
mendukung sirkulasi janin, produksi cairan amnion dan membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan
meningkatnya volume darah. Ibu hamil memeperlukan keadaan yang tidak hamil atau tidak menyusui, tetapi
asupan air minum sekitar 2-3 liter perhari (8-12 gelas konsumsi pangannya tetap beranekaragam dan seimbang
sehari). dalam jumlah dan proporsinya (Kemenkes, 2014).
d. Batasi minum kopi Tujuan penataan gizi pada kehamilan adalah untuk
Kafein bila dikonsumsi oleh ibu hamil akan menyiapkan (1) cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi
mempunyai efek diuretic dan stimulas. Oleh karenanya bila (seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu dan olahnnya),
ibuhamil minum kpi sebagai sumber utama kafein yang vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat
tidak terkontrol, akan mnegalami peningkatan buang air gizi ibu, janin serta plasenta (2) makanan padat kalori dapat
membentuk lebih banyak tubuh bukan lemak (3) cukup kalori
dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat badan
selama kehamilan (4) perawatan gizi memungkinksn ibu hsmil
untuk memeproleh dan mempertahankan status gizi optimal
sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman dan
berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental
yangbaik dan memperoleh cukup energi untuk menyusui serta
mewarawt bayi kelak (5) perawatan gizi yang dapat
mengurangi atau menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan
seperti mual, muntah. (6) mendorong ibu hamil sepanjang
waktu untuk mengembangkan kebiasaaan makan yang baik
yang dapat diajarkan kepada anaknya selama hidup (Arisman,
2004).
Bahan pangan yang digunakan harus meliputi enam Fungsi Zat Gizi Makro dan Mikro untuk Ibu hamil
kelompok, yaitu (1) makanan yang mengandung protein
(hewani dan nabati), (2) susu dan olahannya, (3) roti dan
bebijian, (4) buah dan sayuran yang kaaya vitamin C (5)
sayuran yang berwarna hijau tua (6) buah dan sayur lain.
Fungsi Zat Gizi Makro dan Mikro untuk Ibu hamil

8 9

sumber : Pedoman Gizi Bumil dan PMT berbasis pangansumber


lokal, 2010
: Pedoman Gizi Bumil dan PMT berbasis pangan lokal, 2010
Contoh bahan makanan berdasarkan zat gizi Contoh bahan makanan

sumber : Pedoman Gizi Bumil dan PMT berbasis pangan lokal, 2010
10 11

sumber : Pedoman Gizi Bumil dan PMT berbasis pangan lokal, 2010
5. Pengertian KEK
Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan
suatu keadaan dimana seseorang dalam hal ini ibu hamil
menderita kekurangan makanan yang berlangsung
menahun (kronis) yng mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan ibu dengan tanda-tanda atau gejala antara lain
badan lemah dan muka pucat (James et al, 1988 dalam
Podja dan Kelly, 2000; Depkes, 1995).

6. Penyebab Masalah Kekurangan Energi Kronis

12 13
7. Resiko KEK jumlah penukar yang tercantum dalam tabel, dapat
Risiko KEK pada ibu hamil dapat diindikasikan dipastikan bahwa menu yang disusun seimbang dalam
dengan salah satu atau beberapa ciri sebagai berikut : berat semua zat gizi dan bervariasi (Almatsier, 2004).
badan (BB) sebelum hamil kurang dari 42 kg, BB pada Contoh Menu Sehari
kehamilan Trimester pertama kurang dari 40 kg, tinggi -Nasi
-Ayam goreng bb lengkuas
badan (TB) kurang dari 145 cm. Indeks massa tubuh (IMT)
-Pepes tahu
Pagi
sebelum hamil kurang dari 17 serta ukuran lingkar lengan -Oseng-oseng jagung muda
+wortel
atas (LLA) kurang dari 23,5 cm (Depkes,1995)
-Susu
Ibu hamil yang mengalami KEK akan melahirkan Jam 10.00 Bubur kacang hijau
bayi dengan berat badan lahir rendah ( BBLR) karena -Nasi
-Sop sayuran
tumbuh kembang otak 80% terjadi pada masa dalam Siang -Ikan balado
kandungan sampai usia 2 tahun. Hal ini sepadan dengan -Tempe bumbu kecap
-Jeruk
penelitian di Madiun yang memaparkan bahwa ibu hamil Jam 16.00 Selada buah
yang mengalami Kurang Energi Kronik (KEK) mempunyai -Nasi
-Telur balado
risiko 8,24 kali lebih besar melahirkan bayi dengan BBLR Malam -Perkedel tahu
(Budijanto,2000). -Tumis tauge +bakso
-Pisang

8. Bahan penukar dan standart porsi untuk Ibu hamil


Ibu hamil dapat menyusun menu sehari yang
seimbang dengan memperhatikan standart porsi sehari
menurut kandungan energi dalam jumlah penukar Tabel standart porsi
sebagaimana dapat dilihat di lampiran 1. Standar porsi ini
menunjukkan jumlah penukar dari tiap-tiap golongan bahan
makan sehari. Dengan menggunakan berbagai jenis bahan 15
14
makanan dalam tiap golongan bahan makanan sesuai
Kelompok makanan pokok sebagai sumber karbohidrat.
Kandungan zat gizi per porsi nasi kurang lebih seberat 100
gram, yang setara dengan gelas adalah 175 kalori, 4 gram
protein dan 40 gram karbohidrat.

Sumber : Kemenkes, 2014


Keterangan :

1. Nasi 1 porsi = gelas belimbing = 100 6. Ikan segar 1 porsi = 1/3 ekor = 45 g =
g = 175 kkal 50 kkal
2. Sayuran 1 porsi = 1 gelas belimbing = 7. Susu sapi cair 1 porsi = 1 gelas = 200 g
100 g = 25 kkal = 50 kkal
3. Buah 1 porsi = 1 buah pisang ambon = 8. Susu rendah lemak 1 porsi = 4 sdm =
50 g = 50 kkal 20 g = 75 kkal
4. Tempe 1 porsi = 2 potong sedang = 50 9. Minyak 1 porsi = 1 sdt = 5 g = 50 kkal
g = 80 kkal
10. Gula = 1 sdm = 10 g = 50 kkal
5. Daging 1 porsi = 1 potong sedang = 35 *) sdm = sendok makan
g = 50 kkal **) sdt = sendok teh
P = porsi

Sumber : Kemenkes, 2014

16 17
Kelompok lauk pauk sebagai sumber protein nabati. Telur ayam 1 butir 55
Udang basah 5 ekor sdg 35
Kandungan zat gizi satu (!) porsi tempe sebanyak 2 potong
Sumber : Kemenkes, 2014
sedang atau 50 gram adalah 80 kalori, 6 gram protein, 3 gram
2. Daftar pangan sumber protein hewani sebagai penukar 1
lemak dan 8 gram karbohidrat
porsi ikan segar :
Bahan makanan Ukuran rumah Berat dalam Ukuran rumah
tangga (URT) gram Bahan makanan Berat (gram)
tangga (URT)
Kacang hijau 2 sdm 25 Susu sapi 1 gelas 200
Kacang kedelai 2 sdm 25 Tepung sari kedele 2 sdm 20
Kacang merah 2 1.2 sdm 25 Tepung susu whole 4 sdm 20
Kacang mete 1 sdm 15 Tepung susu skim 4 sdm 20
Kacang tanah kupas 2 sdm 20 Sumber : Kemenkes, 2014
Kembang tahu 1 lembar 20
Oncom 2 ptg besar 50 B. Menurut kandungan lemak, kelompok lauk pauk dibagi
Petai segar 1 papan/biji besar 20 menjaddi 3 golongan
Tahu 2 ptg sdg 100
1. Golongan A : rendah lemak
Sari kedelai 2 gelas 185
Daftar pangan sumber protein hewani dengan 1 satuan
Sumber : Kemenkes, 2014
penukar yang mengandung 7 gram protein, 2 gram lemak
Kelompok lauk pauk sumber protein hewani dan 50 kalori
Bahan makanan Ukuran rumah Berat
A. Kandungan zat gizi satu (1) porsi terdiri dari 1 potong ikan tangga (URT) (gram)
segar seberat 40 gram adalah 50 kalori, 7 gram protein dan Babat 1 potong sedang 40
Cumi-cumi 1 ekor kecil 45
2 gram lemak Daging asap 1 lembar 20
1. Daftar lauk pauk sumber hewani sebagai penukar 1 posi ikan Daging ayam 1 potong sedang 40
Daging 1 potong sedang 35
segar adalah : kerbauDendeng sapi 1 potong sedang 15
Ukuran rumah Gabus kering 1 ekor kecil 10
Bahan makanan Berat (gram) Hati sapi 1 potong sedang 50
tangga (URT)
Daging sapi 1 ptg sedang 35 Ikan asin kerinIkan 1 potong sedang 15
Daging ayam 1 ptg sdg 40 kakap 1/3 ekor besar 35
Hati sapi 1 ptg sdg 50 Ikan kembung Ikan 1/3 ekor sedang 30
Ikan asin 1 ptg kecil 15 lele 1/3 ekor sedang 40
Ikan teri kering 1 sdm 20 Ikan mas 1/3 ekor sedang 45
Ikan mujair 1/3 ekor sedang 30
18 19
Ikan peda 1 ekor kecil 35 Daftar pangan sumber Protein hewani dengan 1 (satu)
Ikan pindang ekor sedang 25
satuan penukar yang mengandung: 7 gram Protein, 13
Ikan segar 1 potong sedang 40
Ikan teri keringIkan 1 sendok makan 20 gram Lemak dan 150 Kalori:
Kerang gelas 90
Bahan makanan Ukuran rumah Berat (gram)
Ikan lemuru 1 potong sedang 35
tangga (URT)
Putih telur 2 butir 65
Bebek 1 potong sedang 45
ayaRebon kering 2 sendok makan 10
Belut 3 ekor 45
Rebon basah 2 sendok makan 45
Kornet daging 3 sendok makan 45
Selar kering 1 ekor 20
sapAyam dengan 1 potong sedang 40
Sepat kering 1 potong sedang 20
kulitDaging babi 1 potong sedang 50
Teri nasi 1/3 gelas 20
Ham 1 potong kecil 40
Udang segar 5 ekor sedang 35
Sardencis potong 35
Sosis potong 50
Sumber : Kemenkes, 2014
Kuning telur 4 butir 45
ayamTelur bebek 1 butir 55
2. Golongan B: Lemak sedang
Daftar pangan sumber Protein hewani dengan 1 (satu) satuan Sumber : Kemenkes, 2014
penukar yangmengandung: 7 gram Protein, 5 gram lemak dan
Kelompok Pangan Sayuran Berdasarkan kandungan zat
75 Kalori
gizinya kelompok sayuran dibagi menjadi 3 golongan,
Ukuran rumah
Bahan makanan Berat (gram) yaitu:
tangga (URT)
Bakso 10 biji sedang 170 1. Golongan A, kandungan kalorinya sangat rendah:
Daging 1 potong sedang 40
Gambas Jamur kuping
kambinDaging sapi 1 potong sedang 35
Ketimun Labu air
Ginjal sapi 1 potong besar 45
Selada Lobak
Hati ayam 1 buah sedang 30
Tomat sayur Selada air
Hati sapi 1 potong sedang 50
Daun bawang Oyong
Otak 1 potong besar 65
Telur ayam 1 butir 55
Telur bebek as 1 butir 50
Telur puyuH 5 butir 55
2. Golongan B, kandungan zat gizi per porsi (100 gram)
Sumber : Kemenkes, 2014
adalah: 25 Kal, 5 gram karbohidrat, dan 1 gram protein.
3. Golongan C: Tinggi Lemak
20 21
Satu (1) porsi sayuran adalah kurang lebih 1 (satu) gelas Karbohidrat.
sayuran setelahdimasakdan ditiriskan.
Bayam Kapri muda Brokoli Kembang
Bit Kol Buncis kol
Daun Labu waluh Daun kacang Labu Siam
Kecipir Pepaya panjang Pare
Daun talas muda Sawi Genjer Rebung
Jagung muda Terong Kemangi Taoge
Kangkung Kacang Wortel
panjang

3. Golongan C, kandungan zt gizi per porsi (100 gram) adalah:


50 Kal, 10 gram karbohidrat, dan 3 gram protein. Satu (1)
porsi sayuran adalah kurang lebih 1 (satu) gelas sayuran

setelah dimasak dan ditiriskan.

Bayam Daun katuk Daun mlinjo Mangkokan


merah Daun Kacang kapri Daun talas
Daun papaya Taoge kedelai Nangka muda
singkong Kluwih
Mlinjo

Sumber : Kemenkes, 2014

Kelompok Pangan Manis . Jenis pangan ini hampir seluruhnya


Kelompok buah-buahan. Kandungan zat gizi perporsi buah
(setara dengan 1 buah Pisang Ambon ukuran sedang) atau 50 terdiri dari karbohidrat sederhana. Kandungan gizi satu (1) porsi

gram, mengandung 50 Kalori dan 10 gram


2222 23
gula tebu (pasir) dengan ukuran satu (1) sendok makan atau 10
gram adalah: 37 Kalori dan 9 gram Karbohidrat.
Ukuran rumah
Bahan makanan Berat (gram)
tangga (URT)
Gula aren sendok makan 10
Gula kelapa 1 sendok makan 10
DAFTAR PUSTAKA
Selai/jam 1 sendok makan 15
Madu 1 sendok makan 15 Almatsier, 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia
Sirup 1 sendok makan 15 Pustaka Umum.
Sumber : Kemenkes, 2014 Arisman, 2004, Gizi Dalam Daur Kehidupan, Jakarta, EGC

Budijanto,Didik, Astuti,Dwi, dan Ismono Hadi. Risiko Terjadinya


BBLR di Puskesmas Balerejo Kabupaten Madiun.
Majalah Medika. Vol 26, No 9. 2000. Hal 566-569.

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, 2010,


Pedoman Gizi Ibu Hamil dan Pemngembangan Makanan
Tambahan Ibu Hamil Berbasis Pangan Lokal, Jakarta

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Pedoman


Penanggulangan Ibu Hamil KEK. Depkes RI. Jakarta

Kementrian Kesehatan RI, 2014, Pedoman Gizi Seimbang,


Jakarta

2425

Anda mungkin juga menyukai