Obat Gliclazide
Obat Gliclazide
Obat Gliclazide
1 KOMPOSISI
tiap tablet mengandung : Gliclazide 80 mg.
2 DESKRIPSI
Rumus molekul : C15H21N3O3S
Berat molekul : 323,4
Struktur
kimia :
3 FARMAKOLOGI
Farmakodinamik :
Hipoglikemia Sulphonylurea - Anti-diabetes Oral
Gliclazide menurunkan kadar gula darah dengan menstimulasi sekresi insulin di sel beta islet
Langerhan. Pada diabetes tipe 2, Gliclazide memulihkan puncak awal sekresi insulin dengan
adanya glukosa, dan meningkatkan fase kedua sekresi insulin. Peningkatan signifikan pada
respon insulin teramati setelah mendapat rangsangan makanan atau glukosa.
Efek Lain - Efek Hemovaskular
Gliclazide menurunkan proses mikrotrombosis melalui dua mekanisme yang terkait dalam
komplikasi diabetes :
- Penghambatan parsial dari daya lekat dan agregasi platelet dengan penurunan pada
marker aktivasi platelet (beta-tromboglobulin, tromboksan B2),
- Efek pada aktivitas fibrinolitik dari endotelium vaskular (peningkatan aktivitas tPA).
Farmakokinetik :
Gliclazide diserap cepat di saluran pencernaan dan konsentrasi darah maksimum didapat
antara jam ke 11 dan 14. Ikatan protein 94,2% pada manusia.
Karena waktu paruh nyata dari eliminasi akhir Gliclazide adalah 20 jam pada manusia,
pengobatan dapat diberikan dalam dosis dua kali sehari.
Eliminasi terutama dalam urin : kurang dari 1% dosis yang masuk ditemukan tidak berubah
dalam urin.
4 INDIKASI
Diabetes tidak tergantung insulin, kombinasi dengan penyesuaian pola makan, dalam kasus
dimana penentuan pola makan saja tidak cukup memberikan kontrol kadar glukosa darah.
6 OVERDOSIS
Overdosis sulphonylurea dapat mengakibatkan hipoglikemia.
Gejala sedang hipoglikemia, tanpa kehilangan kesadaran atau tanda neurologis, harus
diperbaiki secara sempurna dengan pemberian karbohidrat dan penyesuaian dosis dan/atau
pengaturan pola makan. Pasien harus diawasi secara ketat hingga dokter yakin bahwa dia
telah bebas dari bahaya.
Reaksi hipoglikemia berat, dengan koma, kejang atau gangguan neurologis lain, yang
mungkin dan menjadi keadaan darurat medis membutuhkan rawat inap pasien segera.
Jika koma hipoglikemik didiagnosa atau diduga, pasien harus diberikan injeksi intravena
cepat larutan glukosa konsentrat (50%). Hal ini harus diikuti dengan infus kontinyu dari
larutan glukosa yang lebih encer (10%) pada kecepatan yang diperlukan untuk menjaga kadar
glukosa darah diatas 100 mg/dl. Pasien harus diawasi ketat selama sekurang-kurangnya 48
jam. Tergantung keadaan pasien pada saat tersebut, dokter harus menentukan apakah
diperlukan tambahan pengawasan.
Klirens plasma Gliclazide dapat diperpanjang pada pasien yang menderita gangguan hepatik.
Dialisis tidak berguna karena Gliclazide sangat terikat protein.
7 KONTRAINDIKASI
Penggunaan obat ini dikontraindikasikan pada kasus-kasus berikut :
- Hipersensitivitas terhadap Gliclazide atau sulphonylurea lain atau sulphonamide, atau
terhadap bahan tambahan yang digunakan.
- Diabetes tergantung insulin, khususnya diabetes juvenile, diabetes komplikasi dengan
ketosis dan asidosis, atau prekoma diabetik.
- Insufisiensi hati atau ginjal berat.
- Pengobatan dengan Miconazole (lihat interaksi obat).
- Menyusui.
Umumnya, tidak disarankan untuk mengkombinasi obat ini dengan Phenylbutazone,
Danazol (lihat interaksi obat) atau alkohol.
9 INTERAKSI OBAT
1. Produk berikut cenderung meningkatkan hipoglikemia.
Kombinasi yang dikontraindikasikan
- Beta-bloker :
Peringatkan pasien dan tekankan monitoring diri sendiri untuk kadar glukosa darah,
khususnya pada awal pengobatan.
- Fluconazole :
Peringatkan pasien, tekankan monitoring diri sendiri untuk kadar glukosa darah dan, jika
perlu, sesuaikan dosis sulphonylurea selama pengobatan dengan Fluconazole.
Jika kombinasi tidak bisa dihindari, peringatkan pasien atas potensi resiko dan tekankan
perlunya monitoring diri sendiri untuk kadar glukosa darah dan urin. Jika perlu, sesuaikan
dosis agen anti-diabetes selama pengobatan dengan Danazol dan setelah dihentikan.
Peringatkan pasien dan tekankan perlunya monitoring diri sendiri untuk kadar glukosa
darah. Jika perlu, sesuaikan dosis agen anti-diabetes selama pengobatan dengan
neuroleptik dan setelah dihentikan.
- Glucocorticoids (gluco-) dan Tetracosactin (rute sistemik dan lokal : pemberian intra-
artikular, kutan dan rektal) (kecuali Hydrocortisone yang digunakan sebagai pengganti
pengobatan pada penyakit Addisons).
Peningkatan kadar gula darah, terkadang dengan ketosis (penurunan toleransi karbohidrat
disebabkan oleh kortikosteroid).
Peringatkan pasien dan tekankan perlunya monitoring diri sendiri untuk kadar glukosa darah,
khususnya pada awal pengobatan. Jika perlu, sesuaikan dosis agen anti-diabetes selama
pengobatan dengan kortikosteroid dan setelah dihentikan.
10 EFEK SAMPING
1 Hipoglikemia.
2 Gangguan gastrointestinal, berikut yang telah dilaporkan : mual, dispepsia, diare, dan
konstipasi; dapat dihindari atau diatasi jika Gliclazide diminum ketika makan atau
dengan membagi dosis.
3 Efek samping berikut lebih jarang dilaporkan :
- Reaksi membran mukosa dan kulit: kemerahan, gatal, urtikaria, rash makulopapular.
- Efek hematologis : anemia, leukopenia, trombositopenia.
- Peningkatan ASAT, ALAT, alkalin fosfatase, hepatitis (jarang). Hentikan pengobatan
jika terjadi kolestatis jaundice.
Umumnya, gejala-gejala tersebut hilang ketika terapi dihentikan.
11 KEMASAN :
Gliclazide Tablet 80 mg Dus, 10 strip @ 10 tablet