Makalah Patient Safety
Makalah Patient Safety
Makalah Patient Safety
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Medication Error di Rumah Sakit, Komunitan dan Industri
2.1.1 Kasus Medication Error di Rumah Sakit
Pelayanan farmasi merupakan area pelayanan yang berisiko tinggi
dalam menunjang mutu layanan kesehatan di rumah sakit. RSI Ngk
merupakan rumah sakit yang merespon program pelayanan yang berfokus
pada keselamatan pasien dan salah satunya adalah meminimalkan risiko
terjadinya medication errors yang kejadiannya terbanyak daripada insiden
keselamatan pasien yang lain di ruang rawat inap RSI Ngk.
RSI Ngk adalah salah satu rumah sakit swasta kelas D yang
didirikan oleh salah satu organisasi dakwah di kota Nganjuk. Program
patient safety dimulai dengan terbitnya SK direktur pada tanggal 23
November 2013 tentang pembentukan sub tim KPRS dibawah kendali
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien (KMKP). Salah satu program yang
menjadi dasar keselamatan pasien adalah menekan atau menurunkan angka
insiden keselamatan pasien yang diantaranya adalah kejadian medication
errors.
Di RSI Ngk angka medicaton errors didapatkan dari laporan
internal sub tim KPRS RSI Ngk sebagaimana tabel di bawah ini:
Patient Safety tentunya juga berada tidak hanya di farmasi rumah sakit
ataupun komunitas, tetapi juga terdapat di industri walaupun dalam prakteknya
farmasi industri tidak berhubungan langsung dengan pasien/konsumen. Upaya
Food and Drug Administration (FDA) baru-baru ini mengusulkan inisiatif
keselamatan dan menerbitkan dokumen draft guideline yang menganjurkan
pendekatan sistemik untuk pencegahan kesalahan pengobatan yang berjudul
FDA Guidance for Industry: Safety Considerations for Product Design to
Minimize Medication Errors,. Kesalahan pengobatan tidak dapat diprediski
terjadinya, namun kesalahan dapat diminimalkan dengan menilai, sebelum
pemasaran, bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk obat dalam sistem
penggunaan obat atau lingkungan penggunaan. FDA telah mengatur desain
produk yang ideal yang mana terdiri dari banyak aspek seperti bahan aktif,
kekuatan, bentuk sediaan, produk penampilan, warna, ukuran, bentuk,
palatabilitas, dll. Hal ini bertujuan untuk menjamin produk obat yang dipasarkan
aman dan digunakan dengan benar sehingga dapat meminimalkan peluang untuk
tenaga kesehatan dan pasien.
Disegala bidang kefarmasian aplikasi patient safety juga dapat berwujud
SPO (Standar Prosedur Operasional). SPO dibuat oleh masing-masing institusi
bertujuan untuk memastikan proses yang dilakukan oleh institusi sudah ideal
dalam menjaga keamanan pasien, sehingga apabila terdapat kesalahan dapat
dilakukan evaluasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Medication error merupakan kejadian yang merugikan pasien, akibat
pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan, yang sebetulnya
dapat dicegah. Farmasis memiliki tanggung jawab besar dalam mencegah
terjadinya medication error khususnya dalam hal transcription, prescribing,
dispensing, dan administrasi. Tidak hanya farmasis, pencegahan medication
error seharusnya menjadi tanggung jawab bersama baik dokter, perawat maupun
petugas kesehatan lainnya. Kebijakan dan prosedur pengelolaan, pengendalian,
pelayanan yang memadai serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM menjadi
aspek penting dalam mencegah terjadinya medication error.
DAFTAR PUSTAKA
Alsaraf Khulood Majid et al. (2012). The Roles Of Clinical Pharmacy In Reducing
Medication Errors. Iraq : International Research Journal Of Pharmacy.
Bridges DR, Davidson RA, Odegard PS, Maki IV, Tomkowiak J. Interprofessional
collaboration: three best practice models of interprofessional education.
Medical Education Online. 2011;16:10.3402/meo.v16i0.6035.
doi:10.3402/meo.v16i0.6035.
FDA Guidance for Industry: Safety Considerations for Product Design to Minimize
Medication Errors; Food and Drug Administration: Drug Safety; December
2012 www.fda.gov.
Fitriani. (2011). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Medication Error Di Rumah
Sakit Umum Haji Makassar Tahun 2010. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin. Makassar.
Isha Patel and R. Balkrishnan. (2010). Medication Error Management around the
Globe: An Overview. The University of Michigan, College of Pharmacy, 428
Church Street, Ann Arbor, MI, 48109-1065, USA.
Komalawati, Veronica. (2010) Community&Patient Safety Dalam Perspektif Hukum
Kesehatan.
Pabuti, Aumas. (2011) Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien (KP) Rumah
Sakit. Proceedings of expert lecture of medical student of Block 21st of
Andalas University, Indonesia
Permenkes. 2014. Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta: Permenkes.
Perwitasari DA, Abror J, Wahyuningsih I. Medication errors in outpatients of a
government hospital in Yogyakarta Indonesia. Int J Pharm Sci Rev and Res.
2010;1(1):810.
P Knudsen, H Herborg, A R Mortensen, M Knudsen, and A Hellebek. (2010).
Preventing medication errors in community pharmacy: rootcause analysis
of transcription errors. Pharmakon a/s, Danish College of Pharmacy
Practice, DK3400 Hillerd, Denmark.
The Joint Commission. (2013). National patient safety goals: 2014 national patient
safety goals. Chicago, IL: Author. Retrieved from
http://www.jointcommission.org/standards_information/npsgs.aspx
Yelena Maslov, Pharm.D et al.. (2015). Medication Error: A CDER Perspective.
Yuni Kartika, Sudiro, dan Lucia Ratna Kartika Wulan. 2015. Analisis Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Direktur terhadap Budaya Keselamatan Pasien di RS Hermina
Pandanaran. Vol. 3 No. 02, Agustus 2015. Diambil dari
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jmki/article/download/10447/8322. pada 4
Maret 2017.