Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Perbup Karimun No 27 Tahun 2016

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

1

BUPATI KARIMUN

PERATURAN BUPATI KARIMUN


NOMOR 27 TAHUN 2016

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS
TATA CARA PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
(SOTK) PEMERINTAH DESA
DI KABUPATEN KARIMUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka mengoptimalkan kewenangan


desa demi terwujudnya masyarakat desa yang
sejahtera diperlukan organisasi pemerintahan desa
yang sesuai dengan potensi keanekaragaman budaya
dan kemampuan desa;

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 72 ayat


(3) dan Pasal 74 ayat (3) Peraturan Daerah Kabupaten
Karimun Nomor 5 Tahun 2015 tentang Desa;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Pedoman Teknis Tata Cara
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja
(SOTK) Pemerintah Desa di Kabupaten Karimun;

Mengingat : 1. Undang- Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang


Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan
Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,
Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten
Kuantan Singingi, Dan Kota Batam (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902)
yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang
Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 53
Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten
Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan
2

Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten


Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, Dan Kota Batam
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4880);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang


Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 111,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4237);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);

5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495;

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang


Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang


Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
3

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43


Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539); sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 Perturan Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 6 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang


Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5864);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia


Nomor 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan di
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2091;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia


Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2093);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun


2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);

14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah


Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 5 Tahun


2015 Tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
4

Karimun Tahun 2015 Nomor 5);

16. Peraturan Bupati Karimun Nomor 32 Tahun 2015


Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Penyusunan
Peraturan di Desa (Berita Daerah Kabupaten Karimun
Tahun 2015 Nomor 34);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA


CARA PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA
KERJA (SOTK) PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN
KARIMUN.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kabupaten Karimun.
2. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten
Karimun yang menyelenggarakan urusan pemerintahan menurut azas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip NKRI sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah Kabupaten
Karimun sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah.
4. Bupati adalah Bupati Karimun.
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama
lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Desa.
8. Kepala Desa adalah Kepala Desa di Kabupaten Karimun;
5

9. Penjabat Kepala Desa adalah seorang pejabat yang diangkat oleh pejabat
yang berwenang untuk melaksanakan tugas, hak dan wewenang serta
kewajiban Kepala Desa dalam kurun waktu tertentu.
10. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disingkat BPD adalah
lembaga permusyawaratan dan permufakatan yang berfungsi
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
11. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa,
dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk
menyepakati hal yang bersifat strategis.
12. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama BPD.
13. Lembaga Kemasyarakatan adalah Lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah
Desa dalam memberdayakan masyarakat.
14. Tokoh masyarakat adalah tokoh keagamaan, tokoh adat, tokoh
pendidikan, tokoh wanita, tokoh pemuda.
15. Peraturan Kepala Desa adalah adalah Peraturan yang ditetapkan oleh
Kepala Desa dan bersifat mengatur.
16. Keputusan Kepala Desa adalah penetapan yang ditandatangani Kepala
Desa sesuai dengan kewenangannya dan bersifat konkrit, individual, dan
final.
17. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa,
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa;
18. Penjabat Kepala Desa adalah seorang penjabat yang diangkat oleh Bupati
dari PNS Pemerintah Daerah untuk melaksanakan wewenang dan
kewajiban Kepala Desa dalam kurun waktu tertentu;

19. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa adalah satu
sistem dalam kelembagaan dalam pengaturan tugas dan fungsi serta
hubungan kerja.
20. Undang-undang Dasar selanjutnya disingkat UUD.
21. Negara Kesatuan Republik Indonesia Selanjutnya disingkat NKRI.
22. Hari adalah hari kerja.

BAB II
ORGANISASI PEMERINTAH DESA

Bagian Kesatu
Susunan Organisasi

Pasal 2

(1) Pemerintah Desa terdiri atas Kepala Desa dan Perangkat Desa.

(2) Kepala Desa menyelenggarakan Pemerintahan Desa dan dibantu


oleh Perangkat Desa.

(3) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. sekretariat Desa;
6

b. pelaksana kewilayahan; dan


c. pelaksana teknis.

(4) Penyusunan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


disesuaikan dengan :
a. kebutuhan dan kemampuan keuangan desa;
b. potensi dan ketersediaan sumber daya manusia; dan
c. kondisi sosial budaya masyarakat setempat.

Bagian Kedua
Tata Cara Penyusunan dan Penetapan Organisasi Pemerintah Desa

Pasal 3
(1) Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa ditetapkan dengan
Peraturan Desa.

(2) Kepala Desa menyusun rancangan Peraturan Desa tentang Struktur


Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4).

(3) Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


paling sedikit memuat ketentuan yang mengatur :
a. pembentukan;
b. kedudukan;
c. tugas pokok;
d. fungsi;
e. struktur organisasi; dan
f. tata kerja pemerintah desa.

(4) Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


dikonsultasikan kepada masyarakat desa sebelum disampaikan kepada
BPD untuk mendapatkan persetujuan bersama.

(5) Kepala Desa mengajukan rancangan Peraturan Desa tentang Struktur


Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa kepada BPD untuk
mendapatkan persetujuan.

(6) Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


dibahas bersama Kepala Desa dengan BPD dalam rapat BPD, sesuai
dengan peraturan tata tertib BPD, untuk ditetapkan menjadi Peraturan
Desa.

Pasal 4
7

(1) Kepala Desa mengajukan Permohonan evaluasi Rancangan Peraturan


Desa tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
kepada Bupati melalui Camat.

(2) Permohonan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan


setelah mendapatkan persetujuan bersama dengan BPD.

(3) Kepala Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Camat paling lambat 3
(tiga) hari setelah tanggal persetujuan bersama.

(4) Hasil evaluasi Peraturan Desa diserahkan oleh Camat kepada Kepala
Desa paling lambat 20 (dua puluh) hari terhitung sejak diterimanya
Rancangan Peraturan Desa oleh Camat.

(5) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan
Keputusan Camat, dan ditembuskan kepada Bupati.

(6) Apabila Camat telah memberikan hasil evaluasi sebagaimana


dimaksud pada ayat (5), Kepala Desa bersama BPD wajib
menindaklanjuti dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sejak
diterimanya hasil evaluasi.

(7) Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa, dan
Kepala Desa menetapkan Rancangan Peraturan Desa menjadi Peraturan
Desa, Camat dapat mengusulkan kepada Bupati untuk
membatalkan seluruh atau sebagian isi Peraturan Desa.

(8) Apabila Camat tidak memberikan hasil evaluasi dalam batas waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Peraturan Desa berlaku dengan
sendirinya dan Kepala Desa dapat langsung menetapkannya.

(9) Mekanisme evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang Organisasi


Pemerintah Desa dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.

Pasal 5

Dalam hal Kepala Desa tidak menindaklanjuti hasil evaluasi sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 4 ayat (6), dan tetap menetapkan menjadi Peraturan
Desa, Bupati membatalkan Peraturan Desa dengan Keputusan Bupati.

BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
PEMERINTAH DESA
8

Bagian Kesatu
Kepala Desa

Paragraf 1
Kedudukan

Pasal 6

Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah Desa yang


memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Paragraf 2
Tugas dan Fungsi

Pasal 7

(1) Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa,


melaksanakan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala
Desa memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti tata praja
Pemerintahan, penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah
pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, melakukan
upaya perlindungan masyarakat, administrasi kependudukan, dan
penataan dan pengelolaan wilayah.
b. Melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana
prasarana perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan,
kesehatan.
c. Pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan
kewajiban masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya
masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.
d. Pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi
masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
e. Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan
lembaga lainnya.

(3) Rincian tugas dan fungsi kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) selanjutnya dapat diatur dengan peraturan kepala desa.

Bagian Kedua
Sekretariat Desa
9

Paragraf 1
Kedudukan

Pasal 8

(1) Sekretariat Desa dipimpin oleh Sekretaris Desa.

(2) Sekretaris Desa dimaksud pada ayat (1) berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Desa.

(3) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 3 (tiga)
urusan yaitu :
a. Urusan tata usaha dan umum;
b. Urusan keuangan; dan
c. Urusan perencanaan.

(4) Masing-masing urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin


oleh Kepala Urusan.

(5) Kepala Urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berkedudukan dan
bertanggung jawab kepada sekretaris Desa.

(6) Kepala Urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dalam


melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh Staf Desa sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan Keuangan Desa.

(7) Staf Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (6) berkedudukan dan
bertanggung jawab kepada Kepala Urusan.

Paragraf 2
Tugas dan Fungsi

Pasal 9

(1) Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang


administrasi pemerintahan antara lain :
a. mengoordinasikan penyusunan kebijakan dan program kerja
pemerintahan desa;
b. pengoordinasian pelaksana teknis dan pelaksana kewilayahan;
c. mengoordinasikan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan
pemerintahan desa;
d. menyelenggarakan kesekretariatan desa;
e. menjalankan administrasi desa;
f. memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh
satuan organisasi pemerintah desa;
10

g. melaksanakan urusan rumah tangga, dan perawatan sarana


dan prasarana fisik pemerintah Desa; dan
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris Desa mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah,
administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi.
b. Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi
perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor,
penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan
dinas, dan pelayanan umum.
c. Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi
keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan
pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi
penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga
pemerintahan desa lainnya.
d. Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana
anggaran pendapatan dan belanja desa, menyusun rancangan
Peraturan Desa, rancangan Peraturan Kepala Desa, rancangan
Peraturan Bersama Kepala Desa, Keputusan Kepala Desa serta
menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan, melakukan
monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.

(3) Rincian tugas dan fungsi sekretaris desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) selanjutnya dapat diatur dengan peraturan kepala
desa.

Pasal 10

(1) Kepala urusan Tata Usaha dan Umum sebagaimana dimaksud pada
Pasal 8 ayat (3) huruf (a) bertugas :
a. membantu Sekretaris Desa dalam urusan pelayanan administrasi
pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
b. melakukan urusan surat menyurat;
c. melaksanakan pengelolaan arsip Pemerintah Desa;
d. melaksanakan pengelolaan barang inventaris Desa;
e. mempersiapkan sarana rapat/pertemuan, upacara resmi dan
lain lain kegiatan Pemerintah Desa;
f. melaksanakan pengelolaan perpustakaan Desa; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala
urusan tata usaha dan umum mempunyai fungsi:
11

a. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah,


administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi;
b. Penataan administrasi perangkat desa;
c. Penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor;
d. Penyiapan rapat dan upacara;
e. Pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan
pelayanan umum.

(3) Rincian tugas dan fungsi kepala urusan tata usaha dan umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat diatur lebih
lanjut dengan peraturan kepala desa.
Pasal 11

(1) Kepala urusan Keuangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (3)
huruf b bertugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan anggaran, perubahan dan
perhitungan APB Desa;
b. menerima, menyimpan, mengeluarkan atas persetujuan dan seizin
Kepala Desa, membukukan dan mempertanggung-jawabkan
keuangan Desa;
c. mengendalikan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa;
d. mengelola dan membina administrasi keuangan desa;
e. menggali sumber pendapatan desa; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Kutipan pp 84 th 2015 pasal 8 ayat 3 b


Kepala urusan keuangan memiliki fungsi seperti melaksanakan
urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan,
administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi
administrasi keuangan, dan admnistrasi penghasilan Kepala Desa,
Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya

Kutipan permendagri 113 pasal 7 ayat 2


Bendahara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas:
menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar, menatausahakan,
dan mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan
pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala
urusan keuangan mempunyai fungsi:
a. Pengurusan administrasi keuangan;
12

b. Pengurusan administrasi sumber-sumber pendapatan dan


pengeluaran;
c. Pelaksanaan verifikasi administrasi keuangan; dan
d. Pengurusan admnistrasi penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa,
BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.

(3) Rincian tugas dan fungsi kepala urusan keuangan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) selanjutnya dapat diatur dengan
peraturan kepala desa.

Pasal 12

(1) Kepala urusan perencanaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat


(3) huruf (c) bertugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan program kerja
pemerintahan desa;
b. melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program
kerja pemerintahan desa secara rutin dan/atau berkala;
c. menyusun pelaporan penyelenggaraan pemerintahan desa akhir
tahun anggaran dan akhir masa jabatan;
d. melakukan tugas-tugas kedinasan di luar urusan program yang
diberikan oleh Kepala Desa atau Sekretaris Desa;
e. melaksanakan Musrenbang Desa;
f. menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa;
g. menyusun Rencana Kerja Pemerintahan Desa; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala
urusan perencanaan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja desa;
b. pelaksanaan inventarisir data-data dalam rangka pembangunan;
c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program; dan
d. penyusunan laporan.
(3) Rincian tugas dan fungsi kepala urusan perencanaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) selanjutnya dapat diatur dengan
peraturan kepala desa.

Bagian Ketiga
Pelaksana Kewilayahan

Paragraf 1
Kedudukan

Pasal 13
13

(1) Pelaksana Kewilayahan dipimpin oleh kepala dusun.

(2) Kepala Dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan


sebagai unsur satuan tugas kewilayahan yang bertugas membantu
Kepala Desa dalam pelaksanaan tugasnya di wilayahnya.

(3) Kepala Dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam


melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala desa.

(4) Jumlah kepala dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
secara proporsional antara pelaksana kewilayahan yang dibutuhkan
dengan kemampuan keuangan desa serta memperhatikan luas wilayah
kerja, karakteristik, geografis, jumlah kepadatan penduduk, serta
sarana prasarana penunjang tugas.

(5) Jumlah kepala dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (4) paling
banyak membawahi 3 RW.

(6) Jumlah kepala dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (4) selanjutnya
ditetapkan melalui peraturan Desa.

Paragraf 2
Tugas dan Fungsi

Pasal 14

(1) Kepala Dusun sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (1) bertugas :
a. Membantu Kepala Desa di wilayah Dusunnya dalam bidang
pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, pembangunan dan
pembinaan kemasyarakatan;
b. Membina ketenteraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya
perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan
pengelolaan wilayah;
c. Memfasilitasi program dan kegiatan Desa yang ada di dusun;
d. Memfasilitasi pembinaan lembaga RT dan RW;
e. Mengawasi pelaksanaan pembangunan diwilayahnya;
f. Menumbuhkembangkan swadaya dan gotong royong masyarakat;
g. Memfasilitasi musyawarah di tingkat dusun dan membawa aspirasi
usulan program pembangunan dari tingkat dusun;
h. Membantu pencapaian target penerimaan PBB di tingkat dusun;
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala
Dusun mempunyai fungsi:
14

a. Pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan;


b. Pelaksanaan peraturan desa, peraturan Kepala Desa dan
Keputusan Kepala Desa;
c. Pelaksanaan kewenangan untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat;
d. Peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat;
e. Peningkatan partisipasi dan gotong royong masyarakat
dalam pembangunan desa;
f. Pelaksanaan keamanan, ketertiban dan perlindungan masyarakat;
g. Pelaksanaan pengembangan dan pembinaan kebudayaan;
h. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dusun; dan
i. Penyampaian SPT PBB pada Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD).

(3) Rincian tugas dan fungsi kepala dusun sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dapat diatur lebih lanjut dengan peraturan kepala
desa.

Bagian Keempat
Pelaksana Teknis

Paragraf 1
Kedudukan

Pasal 15

(1) Pelaksana Teknis dipimpin oleh Kepala Seksi.

(2) Kepala seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan


dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa.

(3) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 3
(tiga) seksi yaitu :
a. Seksi Pemerintahan;
b. Seksi Kesejahteraan; dan
c. Seksi Pelayanan.

(4) Kepala Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam


melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh Staf Desa sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan Keuangan Desa.

(5) Staf Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berkedudukan dan
bertanggung jawab kepada Kepala Seksi.
15

Paragraf 2
Tugas dan Fungsi

Pasal 16

(1) Kepala Seksi Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15


ayat (3) huruf a, mempunyai tugas antara lain:
a. Melaksanakan tata praja pemerintahan desa;
b. Menyusun rancangan regulasi desa;
c. Melaksanakan penataan administrasi pemerintahan desa;
d. Mengadakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan pencatatan
administrasi pertanahan;
e. Menyusun konsep pengembangan tata ruang dan peta sosial Desa;
f. Melaksanakan administrasi penetapan dan penegasan batas Desa;
g. Mengembangkan sistem administrasi dan informasi Desa;
h. Melaksanakan dan memberikan pelayanan bidang kependudukan;
i. Melaksanakan kegiatan pendataan papan dan buku monografi
desa;
j. Menyusun rancangan produk hukum desa;
k. melaksanakan administrasi dan peningkatan penerimaan keuangan
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pendapatan Asli Desa (PAD);
l. Melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan demokrasi di desa;
m. Melaksanakan pembinaan kerukunan antar umat beragama;
n. Melaksanakan pembinaan keamanan dan ketertiban, memelihara
perdamaian, menangani konflik dan melakukan mediasi di Desa;
o. Menyusun dan merumuskan laporan keterangan penyelenggaraan
pemerintahan desa dan laporan penyelenggaraan pemerintahan
desa;
p. Memfasilitasi dan mengembangkan kerjasama antar desa;
q. Memfasilitasi penetapan Desa dalam keadaan darurat seperti
kejadian bencana, konflik, rawan pangan, wabah penyakit,
gangguan keamanan, dan kejadian luar biasa lainnya dalam skala
desa;
r. Merencanakan, mengevaluasi dan mengendalikan pembangunan
pos keamanan dan pos kesiapsiagaan lainnya sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi sosial masyarakat desa;
s. Menginventarisasi kegiatan dan personil keamanan lingkungan;
t. Melestarikan dan mengembangkan gotong royong masyarakat desa;
u. Melakukan kordinasi langsung dengan kepala urusan perencanaan
atau program dalam pencapain kegiatan penyusunan dan
mengentri data profil desa online; dan
v. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
16

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


K e p a l a Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeliharaan
ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat;
b. penyusunan rencana dan pelaksanaan administrasi
kependudukan;
c. penyusunan rencana dan pelaksanaan administrasi pertanahan;
d. penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan pembinaan
sosial politik;
e. pelaporan dan pertanggungjawaban perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan Seksi Pemerintahan;
f. fasilitasi kerjasama Pemerintah Desa; dan
g. penyelesaian perselisihan warga.

(3) Rincian tugas dan fungsi kepala seksi pemerintahan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) selanjutnya dapat diatur dengan
peraturan kepala desa.

Pasal 17

(1) Kepala Seksi Kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat


(3) huruf b mempunyai tugas antara lain:
a. Melaksanakan pendataan dan pengklasifikasian tenaga kerja Desa,
jumlah penduduk usia kerja, angkatan kerja, pencari kerja, dan
tingkat partisipasi angkatan kerja; menurut lapangan pekerjaan
jenis pekerjaan dan status pekerjaan; yang bekerja di luar negeri;
b. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan kantor Desa;
c. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan jalan Desa, jalan
usaha tani dan embung desa;
d. Memfasilitasi pendataan dan renovasi rumah tidak layak huni di
desa;
e. Membangun dan mengelola pendidikan anak usia dini milik desa;
f. Membangun dan pengembangkan sanggar belajar, sanggar seni
budaya;
g. Memfasilitasi dan memotivasi terhadap kelompok-kelompok belajar
di Desa.
h. Mengembangkan dan membangun pos kesehatan Desa dan
Polindes;
i. Mengelola pemakaman desa dan petilasan;
j. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan sanitasi
lingkungan (persampahan melalui pengomposan, drainase skala
tersier dan air limbah rumah tangga) ;
17

k. Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengendalikan


pembangunan air bersih berskala Desa, irigasi tersier, lapangan
Desa, taman Desa, saluran untuk budidaya perikanan;
l. Mengembangkan sarana dan prasarana produksi di desa;
m. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan pasar Desa dan
kios Desa;
n. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan tempat pelelangan
ikan milik Desa;
o. Mengembangkan usaha mikro dan keuangan mikro berbasis desa;
p. Melaksanakan pembangunan dan mengelola lumbung pangan dan
penetapan cadangan pangan Desa;
q. Mengembangkan benih lokal, ternak secara kolektif, balai benih
ikan;
r. Memfasilitasi pendirian dan pengelolaan BUM Desa;
s. Mengembangkan teknologi tepat guna pengolahan hasil pertanian
dan perikanan serta sistem usaha produksi pertanian yang
bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal;
t. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


K e p a l a Seksi Kesejahteraan mempunyai fungsi :
a. Perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan program pembangunan
desa;
b. Peningkatan kegiatan serta pengembangan sarana dan
prasarana perekonomian desa ;
c. Pendataan, pengolahan, dan peningkatan penghasilan tanah-tanah
milik desa;
d. Peningkatan dan pengembangan sumber-sumber pendapatan desa;
e. Pengembangan sarana prasarana pemukiman warga;
f. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian
lingkungan hidup; dan
g. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat desa sesuai
bidang tugasnya.

(3) Rincian tugas dan fungsi kepala seksi kesejahteraan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) selanjutnya dapat diatur dengan
peraturan kepala desa.

Pasal 18

(1) Kepala seksi pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3)
huruf c mempunyai tugas antara lain :
a. Melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak
dan kewajiban masyarakat;
18

b. Menyusun program dan melakukan pelayanan kepada masyarakat


di bidang pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan sosial;
c. Menyusun program dan membantu kegiatan zakat, infaq dan
shodaqoh dan raskin;
d. Mengembangkan seni budaya lokal;
e. Memfasilitasi pembentukan lembaga kemasyarakatan dan lembaga
adat;
f. Memfasilitasi pembentukan dan pemberdayaan kelompok-kelompok
masyarakat di desa melalui:
1. kelompok tani;
2. kelompok nelayan;
3. kelompok seni budaya; dan
4. kelompok masyarakat lain di Desa.
g. Memfasilitasi pemberian santunan sosial kepada keluarga fakir
miskin;
h. Memfasilitasi dan memberdayakan kelompok-kelompok rentan,
kelompok masyarakat miskin, perempuan, masyarakat adat, dan
difabel;
i. Memfasilitasi pembentukan dan paralegal untuk memberikan
bantuan hukum kepada warga masyarakat Desa;
j. Memfasilitasi penyelenggaraan promosi kesehatan dan gerakan
hidup bersih dan sehat;
k. Memfasilitasi pembentukan kader pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat;
l. Meningkatkan kapasitas masyarakat miskin melalui pelatihan
usaha ekonomi Desa;
m. Mengembangkan dan mendayagunakan teknologi tepat guna;
n. Meningkatkan kapasitas masyarakat desa melalui:
1. kader pemberdayaan masyarakat Desa;
2. kelompok usaha ekonomi produktif;
3. kelompok perempuan;
4. kelompok tani;
5. kelompok masyarakat miskin;
6. kelompok nelayan;
7. kelompok pengrajin;
8. kelompok pemerhati dan perlindungan anak;
9. kelompok pemuda; dan
10. kelompok lain sesuai kondisi Desa.
o. Menyusun program dan pengumpulan bahan serta
menyelenggarakan pengadministrasian di bidang kesejahteraan
sosial;
p. Mengumpulkan dan mengolah data kesejahteraan rakyat
termasuk data kesejahteraan sosial masyarakat yang meliputi data
19

pendidikan, agama, kemiskinan, kesehatan, dan data kesejahteraan


sosial lainnya;
q. Melakukan pendataan dan pencatatan kelahiran dan kematian,
nikah, talak, rujuk, cerai di desa;
r. Menampilkan data peta situasi/kondisi kesejahteraan sosial di desa,
sesuai ketentuan yang berlaku;
s. Melaksanakan pembinaan terhadap pemberdayaan kesejahteraan
keluarga di tingkat desa ;
t. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi penyiapan bahan koordinasi
penyelenggaraan tugas-tugas pemeliharaan kesehatan masyarakat,
penyuluhan kesehatan, lingkungan, pengawasan pangan, gizi
keluarga dan masyarakat, keluarga berencana, pendidikan, olah
raga, pemuda dan pemberdayaan perempuan;
u. Memfasilitasi dan melakukan koordinasi pengelolaan dan
pembinaan Posyandu melalui:
1. layanan gizi untuk balita;
2. pemeriksaan ibu hamil;
3. pemberian makanan tambahan;
4. penyuluhan kesehatan;
5. gerakan hidup bersih dan sehat;
6. penimbangan bayi; dan
7. gerakan sehat untuk lanjut usia.
v. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Kepala Seksi Pelayanan mempunyai fungsi :
a. Perencanaan dan mengaktifkan pelaksanaan kegiatan keagamaan;
b. Pelayanan administrasi nikah, talak, rujuk, dan cerai;
c. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang sosial;
d. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan
kebudayaan;
e. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang pemuda,
olahraga, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
f. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang kesejahteraan
dan kesehatan masyarakat;
g. Pelaporan dan evaluasi kegiatan kemasyarakatan; dan
h. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat sesuai
bidang tugasnya.

(3) Rincian tugas dan fungsi kepala seksi Pelayanan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat diatur lebih lanjut dengan
peraturan kepala desa.

BAB IV
20

HAK DAN KEWAJIBAN


PEMERINTAH DESA

Bagian Kesatu
Kepala Desa

Pasal 19

(1) Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagaimana dimaksud


dalam pasal 7, Kepala Desa mempunyai hak :
a. Mengusulkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa;
b. Mengajukan rancangan dan menetapkan Peraturan Desa;
c. Menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan
penerimaan lainnya yang sah, serta mendapat jaminan kesehatan;
d. Mendapatkan perlindungan hukum atas kebijakan yang
dilaksanakan; dan
e. Memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya
kepada Perangkat Desa.

(2) Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagaimana dimaksud


dalam pasal 7, Kepala Desa mempunyai Kewajiban :
a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD
1945 serta mempertahankan dan memelihara NKRI dan Bhineka
Tunggal Ika;
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa;
c. Memelihara ketentraman dan ketertiban mayarakat desa;
d. Menaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender;
f. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang akuntabel,
transparan, profesional, efektif dan efesien, bersih, serta bebas dari
kolusi, korupsi, dan nepotisme;
g. Menjalin kerjasama dan koordinasi dengan seluruh pemangku
kepentingan di desa;
h. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik;
i. Mengelola keuangan dan aset desa;
j. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
desa;
k. Menyelesaikan perselisihan masyarakat di desa;
l. Mengembangkan perekonomian masyarakat desa;
m. Membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat desa;
n. Memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di desa;
o. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan
lingkungan hidup; dan
p. Memberikan informasi kepada masyarakat desa.

(3) Rincian Hak dan Kewajiban Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dapat diatur lebih lanjut dengan peraturan kepala
desa.
21

Bagian Kedua
Perangkat Desa

Pasal 20

(1) Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagaimana dimaksud


dalam pasal 9, pasal 10, pasal 11, pasal 14, pasal 16, pasal 17 dan
pasal 18, Perangkat Desa mempunyai hak :
a. Menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan
penerimaan lainnya yang sah serta mendapat jaminan kesehatan;
b. Mendapatkan cuti; dan
c. Mendapatkan perlindungan hukum atas pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab yang dilaksanakan.

(2) Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagaimana dimaksud


dalam pasal 9, pasal 10, pasal 11, pasal 14, pasal 16, pasal 17 dan
pasal 18, Perangkat Desa mempunyai kewajiban :
a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika;
b. Mentaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan;
c. Melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang
akuntabel, transparan, professional, efektif dan efisien, bersih, serta
bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme;
d. Menjalankan kebijakan dan program pemerintahan desa;
e. Menjalin kerja sama dan koordinasi dengan sesama Perangkat
Desa dan seluruh pemangku kepentingan di Desa;
f. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik; dan
g. Memberikan informasi kepada masyarakat Desa.

(3) Rincian Hak dan Kewajiban Perangkat Desa sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dan ayat (2) dapat diatur lebih lanjut dengan peraturan
kepala desa.

BAB V
TATA KERJA

Pasal 21

(1) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Desa bertanggungjawab


memimpin dan mengoordinasikan bawahannya masing-masing dan
memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan
tugas bawahan.
22

(2) Kepala Desa dan Perangkat Desa dalam menyelenggarakan


pemerintahan berkewajiban melakukan koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi.

(3) Setiap pimpinan satuan organisasi Pemerintah Desa mengadakan


pengawasan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsinya.

(4) Setiap pimpinan satuan organisasi Pemerintah Desa melaporkan hasil


dan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada atasan secara tertulis,
rutin dan/atau berkala.

Pasal 22

(1) Sekretaris Desa mengoordinasikan pelaksanaan teknis administrasi


penyelenggaraan pemerintahan desa.

(2) Sekretaris Desa mewakili Kepala Desa apabila Kepala Desa sedang
tidak ada di tempat atau berhalangan sementara.

(3) Dalam hal Sekretaris Desa berhalangan, Kepala Desa dapat menunjuk
perangkat desa lainnya sesuai bidang tugasnya atau yang dianggap
mampu.

BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 23

(1) Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan


pemerintahan desa yang meliputi :
a. memberikan pedoman pelaksanaan penugasan urusan Kabupaten
yang dilaksanakan oleh Desa;
b. memberikan pedoman penyusunan Peraturan Desa dan Peraturan
Kepala Desa;
c. melakukan evaluasi dan pengawasan Peraturan Desa;
d. mengawasi pengelolaan Keuangan Desa dan pendayagunaan Aset
Desa;
e. melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
f. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Pemerintah
Desa, BPD, lembaga kemasyarakatan, dan lembaga adat;
g. memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, BPD, lembaga
kemasyarakatan, dan lembaga adat;
23

h. memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan oleh


Kepala Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah.

(3) Camat melakukan tugas pembinaan dan pengawasan Desa.

(4) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


dilakukan melalui:
a. fasilitasi penyusunan peraturan Desa dan peraturan Kepala Desa;
b. fasilitasi administrasi tata Pemerintahan Desa;
c. fasilitasi pengelolaan keuangan Desa dan pendayagunaan aset
Desa;
d. fasilitasi penerapan dan penegakan peraturan perundang-
undangan;
e. fasilitasi pelaksanaan tugas Kepala Desa dan perangkat Desa;
f. fasilitasi pelaksanaan pemilihan Kepala Desa;
g. fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi BPD;
h. rekomendasi pengangkatan dan pemberhentian perangkat Desa;
i. fasilitasi sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah dengan
pembangunan Desa;
j. fasilitasi penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum;
k. fasilitasi kerja sama antar-Desa dan kerja sama Desa dengan
pihak ketiga;
l. fasilitasi penataan, pemanfaatan, dan pendayagunaan ruang Desa
serta penetapan dan penegasan batas Desa;
m. Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Camat membentuk Tim
yang ditetapkan dengan Keputusan Camat.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa sebagaimana


diatur dalam Peraturan Bupati ini merupakan struktur organisasi pola
maksimal sebagai pedoman bagi Pemerintah Desa dalam menyusun
organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa.
24

(2) Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa yang ada, wajib
menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Bupati ini paling lama bulan
Desember 2016.

Pasal 25

Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Desa yang
tercantum dalam lampiran ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

Pasal 26

Peraturan bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai Karimun


Pada tanggal 14 September 2016

BUPATI KARIMUN,

Ttd

H. AUNUR RAFIQ

Diundangkan di Tanjung Balai Karimun


pada tanggal 14 September 2016

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN,

Ttd

H. T. S. ARIF FADILLAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2016 NOMOR 29


25

LAMPIRAN :
PERATURAN BUPATI KARIMUN
NOMOR 27 TAHUN 2016
TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA
CARA PEMBENTUKAN SUSUNAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA (SOTK)
PEMERINTAHAN DESA DI KABUPATEN
KARIMUN

BAGAN STRUKTUR
ORGANISASI DAN TATA KERJA (SOTK) PEMERINTAH DESA
DI KABUPATEN KARIMUN

BADAN KEPALA DESA LEMBAGA


PERMUSYAWARATAN KEMASYARAKATAN
DESA (BPD) DESA (LKD)

SEKRETARIAT
DESA

PELAKSANA
TEKNIS
SEKRETARIS
DESA

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Kepala Kepala


Pemeritahan & Kesejahteraan Pelayanan & Urusan Urusan Urusan
Pembinaan & Pemberdayaan Tata Usaha Keuangan Perencanaan
Kemsyarakata Pembangunan Kemasyarakat & Umum & Program

PELAKSANA
KEWILAYAHAN
26

Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi

BUPATI KARIMUN,

Ttd

H. AUNUR RAFIQ

Anda mungkin juga menyukai