Perbup Karimun No 27 Tahun 2016
Perbup Karimun No 27 Tahun 2016
Perbup Karimun No 27 Tahun 2016
BUPATI KARIMUN
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS
TATA CARA PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
(SOTK) PEMERINTAH DESA
DI KABUPATEN KARIMUN
BUPATI KARIMUN,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
9. Penjabat Kepala Desa adalah seorang pejabat yang diangkat oleh pejabat
yang berwenang untuk melaksanakan tugas, hak dan wewenang serta
kewajiban Kepala Desa dalam kurun waktu tertentu.
10. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disingkat BPD adalah
lembaga permusyawaratan dan permufakatan yang berfungsi
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
11. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa,
dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk
menyepakati hal yang bersifat strategis.
12. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama BPD.
13. Lembaga Kemasyarakatan adalah Lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah
Desa dalam memberdayakan masyarakat.
14. Tokoh masyarakat adalah tokoh keagamaan, tokoh adat, tokoh
pendidikan, tokoh wanita, tokoh pemuda.
15. Peraturan Kepala Desa adalah adalah Peraturan yang ditetapkan oleh
Kepala Desa dan bersifat mengatur.
16. Keputusan Kepala Desa adalah penetapan yang ditandatangani Kepala
Desa sesuai dengan kewenangannya dan bersifat konkrit, individual, dan
final.
17. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa,
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa;
18. Penjabat Kepala Desa adalah seorang penjabat yang diangkat oleh Bupati
dari PNS Pemerintah Daerah untuk melaksanakan wewenang dan
kewajiban Kepala Desa dalam kurun waktu tertentu;
19. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa adalah satu
sistem dalam kelembagaan dalam pengaturan tugas dan fungsi serta
hubungan kerja.
20. Undang-undang Dasar selanjutnya disingkat UUD.
21. Negara Kesatuan Republik Indonesia Selanjutnya disingkat NKRI.
22. Hari adalah hari kerja.
BAB II
ORGANISASI PEMERINTAH DESA
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 2
(1) Pemerintah Desa terdiri atas Kepala Desa dan Perangkat Desa.
(3) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. sekretariat Desa;
6
Bagian Kedua
Tata Cara Penyusunan dan Penetapan Organisasi Pemerintah Desa
Pasal 3
(1) Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa ditetapkan dengan
Peraturan Desa.
Pasal 4
7
(4) Hasil evaluasi Peraturan Desa diserahkan oleh Camat kepada Kepala
Desa paling lambat 20 (dua puluh) hari terhitung sejak diterimanya
Rancangan Peraturan Desa oleh Camat.
(5) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan
Keputusan Camat, dan ditembuskan kepada Bupati.
(7) Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa, dan
Kepala Desa menetapkan Rancangan Peraturan Desa menjadi Peraturan
Desa, Camat dapat mengusulkan kepada Bupati untuk
membatalkan seluruh atau sebagian isi Peraturan Desa.
(8) Apabila Camat tidak memberikan hasil evaluasi dalam batas waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Peraturan Desa berlaku dengan
sendirinya dan Kepala Desa dapat langsung menetapkannya.
Pasal 5
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
PEMERINTAH DESA
8
Bagian Kesatu
Kepala Desa
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 6
Paragraf 2
Tugas dan Fungsi
Pasal 7
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala
Desa memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti tata praja
Pemerintahan, penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah
pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, melakukan
upaya perlindungan masyarakat, administrasi kependudukan, dan
penataan dan pengelolaan wilayah.
b. Melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana
prasarana perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan,
kesehatan.
c. Pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan
kewajiban masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya
masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.
d. Pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi
masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
e. Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan
lembaga lainnya.
(3) Rincian tugas dan fungsi kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) selanjutnya dapat diatur dengan peraturan kepala desa.
Bagian Kedua
Sekretariat Desa
9
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 8
(2) Sekretaris Desa dimaksud pada ayat (1) berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Desa.
(3) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 3 (tiga)
urusan yaitu :
a. Urusan tata usaha dan umum;
b. Urusan keuangan; dan
c. Urusan perencanaan.
(5) Kepala Urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berkedudukan dan
bertanggung jawab kepada sekretaris Desa.
(7) Staf Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (6) berkedudukan dan
bertanggung jawab kepada Kepala Urusan.
Paragraf 2
Tugas dan Fungsi
Pasal 9
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris Desa mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah,
administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi.
b. Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi
perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor,
penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan
dinas, dan pelayanan umum.
c. Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi
keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan
pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi
penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga
pemerintahan desa lainnya.
d. Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana
anggaran pendapatan dan belanja desa, menyusun rancangan
Peraturan Desa, rancangan Peraturan Kepala Desa, rancangan
Peraturan Bersama Kepala Desa, Keputusan Kepala Desa serta
menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan, melakukan
monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.
(3) Rincian tugas dan fungsi sekretaris desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) selanjutnya dapat diatur dengan peraturan kepala
desa.
Pasal 10
(1) Kepala urusan Tata Usaha dan Umum sebagaimana dimaksud pada
Pasal 8 ayat (3) huruf (a) bertugas :
a. membantu Sekretaris Desa dalam urusan pelayanan administrasi
pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
b. melakukan urusan surat menyurat;
c. melaksanakan pengelolaan arsip Pemerintah Desa;
d. melaksanakan pengelolaan barang inventaris Desa;
e. mempersiapkan sarana rapat/pertemuan, upacara resmi dan
lain lain kegiatan Pemerintah Desa;
f. melaksanakan pengelolaan perpustakaan Desa; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala
urusan tata usaha dan umum mempunyai fungsi:
11
(3) Rincian tugas dan fungsi kepala urusan tata usaha dan umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat diatur lebih
lanjut dengan peraturan kepala desa.
Pasal 11
(1) Kepala urusan Keuangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (3)
huruf b bertugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan anggaran, perubahan dan
perhitungan APB Desa;
b. menerima, menyimpan, mengeluarkan atas persetujuan dan seizin
Kepala Desa, membukukan dan mempertanggung-jawabkan
keuangan Desa;
c. mengendalikan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa;
d. mengelola dan membina administrasi keuangan desa;
e. menggali sumber pendapatan desa; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala
urusan keuangan mempunyai fungsi:
a. Pengurusan administrasi keuangan;
12
Pasal 12
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala
urusan perencanaan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja desa;
b. pelaksanaan inventarisir data-data dalam rangka pembangunan;
c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program; dan
d. penyusunan laporan.
(3) Rincian tugas dan fungsi kepala urusan perencanaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) selanjutnya dapat diatur dengan
peraturan kepala desa.
Bagian Ketiga
Pelaksana Kewilayahan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 13
13
(4) Jumlah kepala dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
secara proporsional antara pelaksana kewilayahan yang dibutuhkan
dengan kemampuan keuangan desa serta memperhatikan luas wilayah
kerja, karakteristik, geografis, jumlah kepadatan penduduk, serta
sarana prasarana penunjang tugas.
(5) Jumlah kepala dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (4) paling
banyak membawahi 3 RW.
(6) Jumlah kepala dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (4) selanjutnya
ditetapkan melalui peraturan Desa.
Paragraf 2
Tugas dan Fungsi
Pasal 14
(1) Kepala Dusun sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (1) bertugas :
a. Membantu Kepala Desa di wilayah Dusunnya dalam bidang
pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, pembangunan dan
pembinaan kemasyarakatan;
b. Membina ketenteraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya
perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan
pengelolaan wilayah;
c. Memfasilitasi program dan kegiatan Desa yang ada di dusun;
d. Memfasilitasi pembinaan lembaga RT dan RW;
e. Mengawasi pelaksanaan pembangunan diwilayahnya;
f. Menumbuhkembangkan swadaya dan gotong royong masyarakat;
g. Memfasilitasi musyawarah di tingkat dusun dan membawa aspirasi
usulan program pembangunan dari tingkat dusun;
h. Membantu pencapaian target penerimaan PBB di tingkat dusun;
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala
Dusun mempunyai fungsi:
14
(3) Rincian tugas dan fungsi kepala dusun sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dapat diatur lebih lanjut dengan peraturan kepala
desa.
Bagian Keempat
Pelaksana Teknis
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 15
(3) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 3
(tiga) seksi yaitu :
a. Seksi Pemerintahan;
b. Seksi Kesejahteraan; dan
c. Seksi Pelayanan.
(5) Staf Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berkedudukan dan
bertanggung jawab kepada Kepala Seksi.
15
Paragraf 2
Tugas dan Fungsi
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
(1) Kepala seksi pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3)
huruf c mempunyai tugas antara lain :
a. Melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak
dan kewajiban masyarakat;
18
BAB IV
20
Bagian Kesatu
Kepala Desa
Pasal 19
(3) Rincian Hak dan Kewajiban Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dapat diatur lebih lanjut dengan peraturan kepala
desa.
21
Bagian Kedua
Perangkat Desa
Pasal 20
BAB V
TATA KERJA
Pasal 21
Pasal 22
(2) Sekretaris Desa mewakili Kepala Desa apabila Kepala Desa sedang
tidak ada di tempat atau berhalangan sementara.
(3) Dalam hal Sekretaris Desa berhalangan, Kepala Desa dapat menunjuk
perangkat desa lainnya sesuai bidang tugasnya atau yang dianggap
mampu.
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 23
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
(2) Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa yang ada, wajib
menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Bupati ini paling lama bulan
Desember 2016.
Pasal 25
Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Desa yang
tercantum dalam lampiran ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Pasal 26
BUPATI KARIMUN,
Ttd
H. AUNUR RAFIQ
Ttd
H. T. S. ARIF FADILLAH
LAMPIRAN :
PERATURAN BUPATI KARIMUN
NOMOR 27 TAHUN 2016
TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA
CARA PEMBENTUKAN SUSUNAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA (SOTK)
PEMERINTAHAN DESA DI KABUPATEN
KARIMUN
BAGAN STRUKTUR
ORGANISASI DAN TATA KERJA (SOTK) PEMERINTAH DESA
DI KABUPATEN KARIMUN
SEKRETARIAT
DESA
PELAKSANA
TEKNIS
SEKRETARIS
DESA
PELAKSANA
KEWILAYAHAN
26
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
BUPATI KARIMUN,
Ttd
H. AUNUR RAFIQ