TOR Promkes
TOR Promkes
TOR Promkes
1. Gambaran Umum
Survey mawas diri adalah Pengamatan para pemuka masyarakat atau
pengenalan masalah kesehatan yang sering melanda masyarakatnya
dengan mengali penyebab masalah kesehatan .
Dalam rangka Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan
penanggulangan permasalahan kesehatan desa siaga dalam hal ini 1
kelurahan dan 7 desa di wilayah Kerja Puskesmas Durian Depun
Kecamatan Merigi kabupaten kepahiang,maka perlu di laksanakan survey
mawas diri.
Puskesmas Durian Depun mempunyai 1 kelurahan dan 7 desa di
wilayah kerja dan telah membentuk 1 kelurahan dan 7 desa Siaga. yang
terdiri dari Desa siaga kategori madya,di harapkan pada tahun 2016
(100%) menjadi desa siaga purnama dan mandiri. Desa dan Kelurahan
siaga Aktif adalah desa dengan penduduknya dapat dengan mudah
mengakses Pelayanan kesehatan dasar , yang memberikan pelayanan
setiap hari melalui pos kesehatan desa ,atau sarana kesehatan yang ada
di wilayah tersebut. seperti pusat Kesehatan masyarakat atau sarana
kesehatan lainnya ,serta penduduknya mengembangkan Usaha
Kesehatan bersumber daya Masyarakat dan melaksanakan
surveilans berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit
,Kesehatan Ibu dan anak , gizi , lingkungan dan perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) Desa Siaga memiliki macam kegiatan sebagai wahana
untuk menggali dan mengenal masalah kesehatan di desa secara
bersama-sama, Salah satu kegiatan Desa Siaga adalah Survey Mawas Diri
(SMD), akan dibahas dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) masyarakat bermusyawarah dalam upaya memecahkan masalah
yang ada di Desa terutama bidang kesehatan, sehingga masyarakat
mampu mengupayakan kehidupan secara mandiri dan meningkatkan
derajat kesehatannya.
Dalam kegiatan Survey mawas diri (SMD), masyarakat bisa
mengenali masalah kesehatan di desa oleh karena itulah Survey mawas
diri (SMD) harus dilaksanakan dan digerakkan, sehingga Desa Siaga yang
telah terbentuk mampu meningkatkan kriteria desa yang telah
disandangnya dan mampu menggerakkan masyarakatnya secara mandiri
terutama dalam bidang kesehatan untuk terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan gambaran permasalahan yang ada didesa
2. Tujuan Khusus
a. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah
kesehatan, melaksanakan Desa Siaga dan Poskesdes
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan
AKB
c. Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
d. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar,
terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB ,DBD serta
permasalahan lingkungan.
III. SASARAN
Kepala desa,Bidan Desa,kader poskesdes.
IV. RUANG LINGKUP
Kegiatan SMD adalah identifikasi permasalahan kesehatan serta daftar
potensi di desa yang di daya gunakan dalam menyelesaikan masalah
V. KELUARAN
Hasil Survey mawas diri di tingkat desa untuk dapat ditindak lanjuti.
VI. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan di 1 kelurahan dan 7 desa dengan cara survey
langsung menggunakan format survey mawas diri kepada kepala desa bidan
desa kader poskesdes
VII. PELAKSANA KEGIATAN
P.Promkes , bidan desa dan 2 orang kader poskesdes
VIII.WAKTU PELAKSANAAN
Matrik Pencapaian Keluaran Kegiatan Survey Mawas Diri
Puskesmas Durian Depun Tahun 2016
X. Biaya
I.Latar Belakang
1. Gambaran Umum
Musyawarah masyarakat desa adalah pertemuan perwakilan warga
desa berserta tokoh masyarakat untuk membahas hasil Survey mawas
Diri dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang di
peroleh dari hasil Survey mawas diri.
Dalam rangka Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan
penanggulangan permasalahan kesehatan desa siaga dalam hal ini 1
Kelurahan 7 desa di wilayah Kerja Puskesmas Durian Depun Kecamatan
Merigi kabupaten kepahiang,maka perlu di laksanakan Musyawarah
Masyarakat desa ( MMD ) .
Puskesmas Durian Depun Mempunyai 1 Kelurahan 7 desa di
wilayah kerja dan telah membentuk 8 desa Siaga. yang terdiri dari Desa
siaga kategori madya ,di harapkan pada tahun 2016 menjadi desa siaga
purnama dan mandiri. Desa dan kelurahan siaga Aktif adalah desa yang
penduduknya dapat dengan mudah mengakses Pelayanan kesehatan
dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui pos kesehatan
desa ,atau sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti pusat
Kesehatan masyarakat atau sarana kesehatan lainnya ,serta
penduduknya mengembangkan Usaha Kesehatan bersumber daya
Masyarakat dan melaksanakan surveylans berbasis masyarakat (meliputi
pemantauan penyakit ,Kesehatan Ibu dan anak,gizi,lingkungan dan
perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS} Desa Siaga memiliki macam
kegiatan sebagai wahana untuk memecahkan masalah desa secara
bersama-sama, Salah satu kegiatan Desa Siaga adalah Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD). Dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) masyarakat bermusyawarah dalam upaya memecahkan masalah
yang ada di Desa terutama bidang kesehatan, sehingga masyarakat
mampu mengupayakan kehidupan secara mandiri dan meningkatkan
derajat kesehatannya.
Dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), masyarakat
juga bisa bekerja sama dengan lintas Sektor dan program dalam
penyelesaian masalah yangada di desa oleh karena itulah Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD) harus dilaksanakan dan digerakkan, sehingga
Desa Siaga yang telah terbentuk mampu meningkatkan kriteria desa
yang telah disandangnya dan mampu menggerakkan masyarakatnya
secara mandiri terutama dalam bidang kesehatan untuk terwujudnya
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk Mencari alternatif penyelesaian masalah kesehatan yang di dapat
dari hasil SMD (survey mawas diri ).
2. Tujuan Khusus
a. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah
kesehatan, melaksanakan Desa Siaga dan Poskesdes
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan
AKB
III. SASARAN
Kepala desa , perangakat desa TOMA dan TOGA, kader Poskesdes , PKK desa
IV. RUANG LINGKUP
Kegiatan MMD ini untuk mencari alternatif pemecahan masalah kesehatan
yang ada di desa dan di peroleh nya hasil pemecahan masalah dari usulan
masyarakat desa .
V. KELUARAN
Pertemuan dan musyawarah masyarakat desa
X. TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan MMD di laksanakan di balai desa
XI. PEMBIAYAAN
XII. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan
keagiatan Musyawarah masyarakat desa untuk membahas hasil Survey mawas
Diri dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang di peroleh
dari hasil Survey mawas diri.
1. Gambaran Umum
Orientasi kader adalah pertemuan dan pembinaan kader membahas
bagaimana cara meningkatkan kwalitas seorang kader poskesdes untuk
berperan aktif meningkatkan pembangunan kesehatan.
Puskesmas Durian Depun mempunyai 1 kelurahan dan 7 desa di
wilayah kerja dan telah membentuk telah mempunyai 1 kelurahan dan 7
desa siaga aktif. Yang terdiri dari desa siaga dengan strata madya,
Purnama dan mandiri , di harapkan pada tahun 2016 menjadi desa
siaga Purnama dan mandiri . desa siaga merupakan salah satu bentuk
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat ( UKBM ) yang di kelola
dan di selenggarakan dari , oleh , untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan , guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanaan kesehatan dasar , utamanya untuk
mempercepat penurunan angka kematian Ibu dan Bayi.
Dalam orientasi kader, masyarakat juga bisa bekerja sama dengan
lintas Sektor dan program dalam penyelesaian masalah yang ada di desa
harus dilaksanakan dan digerakkan, sehingga Siaga aktif yang telah
terbentuk mampu meningkatkan kriteria desa yang telah disandangnya
dan mampu menggerakkan masyarakatnya secara mandiri terutama
dalam bidang kesehatan untuk terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kwalitas kader serta pengetahuan kader tentang tugas pokok
dan fungsi kader poskesdes
1. Tujuan Khusus
a. Dengan adanya orientasi kader terbentuk desa siaga yang aktif.
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan
dasar,terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB
c. peran lintas sector dalam penyelenggaraan desa siaga,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
d.Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar,
terutama yang
berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
III. SASARAN
Sasaran kegiatan orientasi kader poskesdes 14 orang kader 8 desa (1 desa 2
orang kader poskesdes)
IV. RUANG LINGKUP
Orientasi kader poskesdes adalah kegiatan yang di laksanakan untuk
menambah pengetahuan kader poskesdes tentang tugas dan fungsi sebagai
kader poskesdes
V. KELUARAN
Pertemuan dan pembinaan
VI. METODE KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan di Balai desa dengan mengundang 14 orang kader
poskesdes dari 8 desa di wilayah kerja puskesmas Durian Depun Pelaksanaan
dilakukan dengan cara metode Diskusi dan Tanya jawab
VII.PELAKSANA KEGIATAN
Program Promkes
VIII. PESERTA
Peserta dalah 14 orang kader poskesdes dari 8 desa
IX. WAKTU PELAKSANAAN
Matrik Pencapaian Keluaran Kegiatan orientasi kader poskesdes
Puskesmas Durian Depun Tahun 2016
XII. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan disusun sebagai pedoman pelaksanaan Kegiatan
orientasi kader poskesdes.
I. Latar Belakang
1. Gambaran Umum
Orientasi kader adalah pertemuan dan pembinaan kader membahas
bagaimana cara meningkatkan kwalitas seorang kader posyandu untuk
berperan aktif meningkatkan pembangunan kesehatan.
Puskesmas Durian Depun mempunyai 1 kelurahan dan 7 desa di
wilayah kerja dan telah membentuk telah mempunyai 8 Posyandu Aktif.
Yang terdiri dari posyandu dengan strata madya, Purnama dan mandiri ,
di harapkan pada tahun 2016 menjadi Posyandu Purnama dan mandiri .
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat ( UKBM ) yang di kelola dan di selenggarakan dari , oleh
, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan , guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanaan
kesehatan dasar , utamanya untuk mempercepat penurunan angka
kematian Ibu dan Bayi.
Dalam orientasi kader, masyarakat juga bisa bekerja sama dengan
lintas Sektor dan program dalam penyelesaian masalah yang ada di desa
harus dilaksanakan dan digerakkan,sehingga Siaga aktif yang telah
terbentuk mampu meningkatkan kriteria desa yang telah disandangnya
dan mampu menggerakkan masyarakatnya secara mandiri terutama
dalam bidang kesehatan untuk terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kwalitas kader serta pengetahuan kader tentang tugas pokok
dan fungsi kader posyandu
2. Tujuan Khusus
a. Dengan adanya orientasi kader terbentuk posyandu yang aktif.
b.Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan
dasar,terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB
c.Meningkatnya peran lintas sector dalam penyelenggaraan Posyandu,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
d.Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar,
terutama yang
berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
III. SASARAN
Sasaran kegiatan orientasi kader posyandu 31 orang kader posyandu aktif
IV. RUANG LINGKUP
Orientasi kader posyandu adalah kegiatan yang di laksanakan untuk
menambah pengetahuan kader posyandu tentang tugas dan fungsi sebagai
kader posyandu
V. KELUARAN
Pertemuan dan pembinaan
VI. METODE KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan di Balai desa dengan mengundang 2
31 kader posyandu dari 8 desa di wilayah kerja puskesmas Durian Depun
Pelaksanaan dilakukan dengan cara metode Diskusi dan Tanya jawab
VII. PELAKSANA KEGIATAN
Program Promkes
VIII. PESERTA
Peserta 31 orang kader posyandu .
IX. WAKTU PELAKSANAAN
Matrik Pencapaian Keluaran Kegiatan orientasi kader posyandu
Puskesmas Durian Depun Tahun 2016
a. Latar Belakang
1. Gambaran Umum.
Puskesmas Durian Depun mempunyai 1 kelurahan dan 7 desa di
wilayah kerja telah membentuk 1 kelurahan dan 7 desa Siaga. Desa
Siaga memiliki komponen antara lain pelayanan kesehatan dasar,
Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UKBM dan
mendorong upaya survailans berbasis masyarakat, kedaruratan
kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan
dan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Rumah tangga Ber-PHBS berarti mampu menjaga, meningkatkan
kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman
penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat.
Penerapan PHBS di Rumah Tangga merupakan tanggung jawab setiap
anggota rumah tangga,jawab, pemerintah Kabupaten/ kota beserta yang
juga menjadi tanggung jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi kegiatan
PHBS di rumah tangga agar dapat dijalankan secara efektif.
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah salah satu strategi yang dapat
ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatanpada
masyarakat
maupun pada kelurga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan
keluarga/ masyarakat untuk berikan informasi dan melakukan pendidikan
kesehatan.
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya Rumah Tangga Ber-PHBS di wilayah kerja puskesmas
Durian Depun.
2. Tujuan Khusus:
- Meningkatnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota
rumah tangga untuk melaksanakan PHBS
- berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.
III. SASARAN
Masyarakat desa yang belum berPHBS dalam wilayah kerja Puskesmas
Durian Depun
IV. RUANG LINGKUP
Untuk meningkatkan 10 indikator PHBS di tatanan rumah tangga
V. KELUARAN
Survey dan pembinaan masyarakat untuk berPHBS
VI. METODE KEGIATAN
Kegiatan di laksanakan dengan metode tanya jawab dan pembinaan dengan
menggunakan
Formulir PHBS.
VII. PELAKSANA KEGIATAN
Pengelola Program Promkes , bidan desa .
VIII. PESERTA
Kegiatan ini melibatkan Rumah tangga sebanyak 15 KK di tiap Desa
IX. WAKTU PELAKSANAAN
X. TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan pembinaan bagi keluarga yang belum ber PHBS di laksanakan 1
kelurahan dan
5 desa di wilayah kerja puskesmas Durian Depun.
XI. PEMBIAYAAN
Pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan keluarga belum ber
PHBS
di wilayah kerja puskesmas Durian Depun dibebankan pada dana BOK
puskesmas Durian Depun Tahun 2016 .
XII. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan disusun sPebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan pembinaan keluarga yang belum berPHBS .
I. Latar Belakang
1. Gambaran Umum
Masalah kesehatan di Indonesia, termasuk di Puskesmas sangat kompleks,
meliputi penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit infeksi yang
baru, akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, dan lain lain. Selain
itu, puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendukung
pencapaian cakupan pelayanan kesehatan yang ada dalam Standar
Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota. Dalam mengatasi permasalahan
tersebut, Puskesmas perlu mendapat dukungan kebijakan, dana, sarana,
serta sumberdaya lainnya dari para penentu kebijakan.
Advokasi merupakan upaya atau proses yang terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak pengambil keputusan
(tokoh-tokoh masyarakat baik formal maupun in-formal) terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di puskesmas. Dukungan dari para
penentu kebijakan tersebut, merupakan salah satu kunci yang menentukan
keberhasilan puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
dan meningkatkan kesehatan masyarakat yang menjadi tanggung
jawabnya.
II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Advokasi bidang kesehatan bertujuan untuk mempengaruhi para
penentu kebijakan atau pengambil keputusan, agar memberikan
dukungan anggaran bidang kesehatan kepada kepentingan masyarakat
b. Tujuan Khusus:
b. Memahami adanya masalah kesehatan yang ada, berada pada tahap serius dan
perlu segera dilakukan upaya untuk mengatasinya.
c. Tertarik, peduli serta bersedia menjadikan program kesehatan dalam agenda
prioritas kerjanya.
d. Bertindak memberikan dukungan untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di
wilayah kerjanya tersebut.
III. SASARAN
Pengambil Kebijakan di Desa ( Kepala Desa )
IV. RUANG LINGKUP
penyusunan rencana kegiatan advokasi kesehatan, melalui tahapan A Frame
yaitu menyusun strategi advokasi, menggalang kemitraan (mobilisasi),
tindakan aksi pelaksanaan advokasi, evaluasi serta kesinambungan dan juga
pelaksanaan advokasi kesehatan yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan
umpan balik.
V. KELUARAN
Dikeluarkan suatu peraturan
VI. METODE KEGIATAN
Advokasi ( pendekatan ) melalui negosiasi
VII. PELAKSANA KEGIATAN
Pengelola Program Promkes
VIII. PESERTA
Pengambil kebijakan di desa
IX. WAKTU PELAKSANAAN
Matrik Pencapaian Keluaran Kegiatan Advokasi dana ADD
Puskesmas Durian Depun Tahun 2016
X. TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan di lakukan di kantor kepala desa di 7 desa dan 1 kelurahan di wilayah
kerja puskesmas Durian Depun.
XI. PEMBIAYAAN
Pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan Advokasi mengenai
dana ADD dibebankan BOK puskesmas Durian Depun tahun 2016 .
XII. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan disusun sebagai pedoman pelaksanaan keagiatan
advokasi dana ADD.
I. Latar Belakang
1. Gambaran Umum
Usaha kesehatan sekolah ( UKS ) merupakan program kesehatan anak
sekolah . Anak usia sekolah adalah anak berusia 6 21 tahun , yang sesuai
dengan proses tumbuh kembangnya di bagi menjadi 2 sub kelompok yakni
praremaja 9( 6-9 tahun) dan remaja ( 10 19 tahun ).Program UKS adalah
upaya terpadu lintas program dan lintas sektordalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan serta memebentuk perilaku hidup bersih dan sehat
peserta didik yang berada di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah.
Peserta dididk yang di tentukan menjadi penggerak hidup bersih dan
sehat hendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup agar
dapat berperan sesuai di harapkan. Untuk mencapai hasil yang optimal ,
perlu di lakukan pelatihan bagi siswa sejkolah dasar dan madrasah
ibtidaiyah menjadi kader kesehatan yang di kenal dengan Pelatihan Dikter
Kecil.
Untuk itulah Puskesmas Durian Depun melakukan pelatihan Dokter
Kecil di sekoah dasar yang ada di wilayah kerja puskesmas, sehingga kader
kesehatan yang ada di sekolahakan mampu meningkatkan kemampuan
perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan siswa
dididk serta menciptakan lingkungan yang sehat di sekolah nya.
II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan siswa berPHBS dan derajat kesehatan pesrta
didik serta menciptakan lingkungan yang sehat dan peningkatan strata
sekolah menjadi standar , sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal.
b. Tujuan Khusus:
Memupuk kebiasaan PHBS dan meningkatkan derajat kesehatan peserta
didik , yg mencakup :
1) Memiliki pengetahuan , sikap dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif di dalam
usaha peningkatan kesehatan di sekolah , di rumah tangga maupun di
lingkungan masyarakat.
2) Sehat fisik , mental maupun sosial.
3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk
penyalahgunaan NAPZA
III. SASARAN
Siswa Sekolah Dasar ( SD ) kelas IV VI diwilayah puskesmas Durian Depun
IV. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup UKS tercermin dalam TRIAS UKS , yang meliputi:
e. Pendidikan kesehatan
f. Pelayanan Kesehatan
g. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.
V. KELUARAN
Pertemuan dan pembinaan
VI. METODE KEGIATAN
a. Tahap pencairan
Dengan melakukan dinamika kelompok
b. Tahap pemebkalan materi
c. Tahap Konsolidasi
VII. PELAKSANA KEGIATAN
Tim pelaksana UKS Puskesmas.
VIII. PESERTA
Siswa Sekolah Dasar kelas IV V dengan jumlah 5 10 orang diwilayah
puskesmas Durian Depun
IX. WAKTU PELAKSANAAN
Matrik Pencapaian Keluaran Kegiatan Pembinaan Dokter kecil
Puskesmas Durian Depun Tahun 2016
a. II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tercapainya peningkatan pengetahuan,sikap,dan kemampuan
warga sekolah dan masyarakat lingungan sekolah dalam mencegah
penyakit,memelihara dan meningkatkan kesehatan serta berperan
aktif dalam upaya peningkatan kesehatan yang didukung dengan
kebijakan sekolah sehat.
Tujuan Khusus:
- Meningkatkan warga sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah
yang ber PHBS
- Meningkatkan lingkungan sekolah yang sehat,aman dan nyaman
- Meningkatkan peran aktif masyarakat sekolah untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat di lingkungan sekolah dan
sekitarnya
- Meningkatkan dukungan kebijakan sehat dalam promosi
kesehatan di sekolah
-
III. SASARAN
Siswa/i Sekolah Dasar kelas IV dan V
VIII. PESERTA
Siswa/i SD kelas IV dan V
X. TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan di laksanakan diSekolah Dasar 03 dan MIN 03 Merigi
XI. PEMBIAYAAN
Pembiayaan yang di perlukan untuk kegiatan Kampanye PHBS ini di bebankan
pada dana BOK Puskesmas Durian Depun tahun 2016
XII. PENUTUP
a. Latar Belakang
1. Gambaran Umum.
Puskesmas Durian Depun mempunyai 1 kelurahan dan 7 desa di
wilayah kerja telah membentuk 1 kelurahan dan 7 desa Siaga. Desa
Siaga memiliki komponen antara lain pelayanan kesehatan dasar,
Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UKBM dan
mendorong upaya survailans berbasis masyarakat, kedaruratan
kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan
dan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Rumah tangga Ber-PHBS berarti mampu menjaga, meningkatkan
kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman
penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat.
Penerapan PHBS di Rumah Tangga merupakan tanggung jawab setiap
anggota rumah tangga,jawab, pemerintah Kabupaten/ kota beserta yang
juga menjadi tanggung jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi kegiatan
PHBS di rumah tangga agar dapat dijalankan secara efektif.
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah salah satu strategi yang dapat
ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatanpada
masyarakat
maupun pada kelurga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan
keluarga/ masyarakat untuk berikan informasi dan melakukan pendidikan
kesehatan.
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya Rumah Tangga Ber-PHBS di desa .
2. Tujuan Khusus:
h. Meningkatnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota
rumah tangga untuk melaksanakan PHBS
i. berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.
j. Masyarakat tahu PHBS sangat penting bag dirinya dan keluarga.
V. SASARAN
Masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Durian Depun
VI. RUANG LINGKUP
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah salah satu strategi yang dapat
ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan pada
masyarakat
maupun pada keluarga
V. KELUARAN
Survey dan pembinaan
VI. METODE KEGIATAN
Kegiatan di laksanakan dengan metode tanya jawab dan pembinaan
VII. PELAKSANA KEGIATAN
Program Promkes , bidan desa , 2 orang kader Poskesdes
VIII. PESERTA
Kegiatan ini melibatkan Rumah tangga sebanyak 15 kk di 1 kelurahan 7 desa
di wilayah kerja puskesmas Durian Depun
IX. WAKTU PELAKSANAAN
Matrik Pencapaian Keluaran Kegiatan Pembinaan Pembinaan keluarga yang
belum ber PHBS
Puskesmas Durian Depun Tahun 2016
N Kegiatan Waktu Pencapain (Bulan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
O
1 Pembinaan
keluarga
yang belum
ber PHBS
II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk mengaktifkan kegiatan Posyandu guna Pencapaian MDGs
b. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan
AKB.
b. Meningkatnya peran lintas sector dalam penyelenggaraan Posyandu,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu kepada masyarakat.
d. Meningkatkan kemitraan petugas kesehatan dengan Kader Posyandu.
III. SASARAN
Semua posyandu diwilayah kerja Puskesmas Durian Depun.
IV RUANG LINGKUP
Kegiatan posyandu system 5 meja
V. KELUARAN
Meningkatkan strata posyandu
VIII. PESERTA
Kader posyandu
N KEGIATAN BULAN
O
1 Pembinaa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
n 0 1 2
Posyandu
X. TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksnaan pembinaan posyandu ini dilakukan di 8 posyandu
XI. PEMBIAYAAN
Pembiayan yang diperlukan untuk kegiatan pembinaan posyandu ini
dibebankan pada dana BOK Puskesmas Durian Depun tahun 2016.
XII. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan pembinaan posyandu.