LP & SP 5 DPD Edit
LP & SP 5 DPD Edit
LP & SP 5 DPD Edit
Disusun Oleh :
NIM : 470114085
2017
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Makan
2. Mandi/Higiene
3. Berpakaian dan berhias
4. Toileting
Instrumental (menggunakan telepon, menggunakan transporttasi,
menyetrika, mencuci pakaian, menyiapkan makanan, berbelanja,
mengelola keuangan, mengkomsumsi obat)
1. Faktor Predisposisi
a. Biologis
1) Riwayat keluarga dengan gangguan jiwa, Diturunkan melalui
kromosom orangtua (kromosom keberapa masih dalam penelitian).
Diduga kromosom no.6 dengan kontribusi genetik tambahan
nomor 4, 8, 15 dan 22. Pada anak yang kedua orangtuanya tidak
menderita, kemungkinan terkena penyakit adalah satu persen.
Sementara pada anak yang salah satu orangtuanya menderita
kemungkinan terkena adalah 15%. Dan jika kedua orangtuanya
penderita maka resiko terkena adalah 35 persen.
2) Kembar indentik berisiko mengalami gangguan sebesar 50%,
sedangkan kembar fraterna berisiko mengalami gangguan 15%
3) Riwayat janin saat pranatal dan perinatal trauma, penurunan
komsumsi oksigen pada saat dilahirkan, prematur, preeklamsi,
malnutrisi, stres, ibu perokok, alkhohol, pemakaian obat-obatan,
infeksi, hipertensi dan agen teratogenik. Anak yang dilahirkan
dalam kondisi seperti ini pada saat dewasa (25 tahun) mengalami
pembesaran ventrikel otak dan atrofi kortek otak.
4) Nutrisi: Adanya riwayat gangguan nutrisi ditandai dengan
penurunan BB, rambut rontok, anoreksia, bulimia nervosa.
5) Keadaan kesehatan secara umum: gangguan neuromuskuler,
gangguan muskuloskeletal, kelemahan dan kelelahan dan
kecacatan,
6) Sensitivitas biologi: riwayat peggunaan obat, riwayat terkena
infeksi dan trauma kepala serta radiasi dan riwayat pengobatannya.
Ketidakseimbangan dopamin dengan serotonin neurotransmitter
7) Paparan terhadap racun : paparan virus influenza pada trimester 3
kehamilan dan riwayat keracunan CO, asbestos karena
mengganggu fisiologi otak
b. Psikologis
1) Adanya riwayat kerusakan struktur dilobus frontal yang
menyebabkan suplay oksigen dan glukosa terganggu di mana lobus
tersebut berpengaruh kepada proses kognitif sehingga anak
mempunyai intelegensi dibawah rata-rata dan menyebabkan
kurangnya kemampuan menerima informasi dari luar.
2) Keterampilan komunikasi verbal yang kurang, misalnya tidak
mampu berkomunikasi, komunikasi tertutup (non verbal), gagap,
riwayat kerusakan yang mempunyai fungsi bicara, misalnya trauma
kepala dan berdampak kerusakan pada area broca dan area
wernich.
3) Moral: Riwayat tinggal di lingkungan yang dapat mempengaruhi
moral individu, misalnya keluarga broken home, ada konflik
keluarga ataupun di masayarakat
4) Kepribadian: orang yang mudah kecewa, mudah putus asa,
kecemasan yang tinggi dan menutup diri
5) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
a) Orang tua otoriter, selalu membandingkan, yang mengambil
jarak dengan anaknya, penilaian negatif yang terus menerus
b) Anak yang diasuh oleh orang tua yang suka cemas, terlalu
melindungi, dingin dan tidak berperasaan
c) Penolakan atau tindak kekerasan dalam rentang hidup klien
d) Konflik orang tua, disfungsi sistem keluarga
e) Kematian orang terdekat, adanya perceraian
f) Takut penolakan sekunder akibat obesitas, penyakit terminal,
sangat miskin dan pengangguran, putus sekolah.
g) Riwayat ketidakpuasan yang berhubungan dengan
penyalahgunaan obat, perilaku yang tidak matang, pikiran
delusi, penyalahgunaan alkhohol
6) Konsep diri: Ideal diri yang tidak realistis, harga diri rendah,
identitas diri tidak jelas, krisis peran, gambaran diri negatif
7) Motivasi: adanya riwayat kegagalan dan kurangnya pernghargaan
8) Pertahanan psikologis, ambang toleransi terhadap stres yang
rendah, riwayat gangguan perkembangan sebelumnya
9) Self kontrol: tidak mampu melawan terhadap dorongan untuk
menyendiri
c. Sosial budaya
1) Usia: Ada riwayat tugas perkembangan yang tidak selesai
2) Gender: Riwaya ketidakjelasan identitas dan kegagalan peran
gender
3) Pendidikan: pendidikan yang rendah dan riwayat putus sekolah
atau gagal sekolah
4) Pendapatan: penghasilan rendah
5) Pekerjaan: stressfull dan berisiko tinggi
6) Status sosial: Tuna wisma, kehidupan terisolasi (kehilangan
kontak sosial, misalnya pada lansia)
7) Latar belakang budaya: tuntutan sosial budaya tertentu adanya
stigma masyarakat, budaya yang berbeda (bahasa tidak dikenal)
8) Agama dan keyakinan: Riwayat tidak bisa menjalankan aktivitas
keagamaan secara rutin
9) Keikutsertaan dalam politik: Riwayat kegagalan berpolitik
10) Pengalaman sosial: perubahan dalam kehidupan, misalnya
bencana, kerusuhan. Kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan dan
ketidakutuhan keluarga
11) Peran sosial: isolasi sosial: khususnya usia lanjut, stigma negatif
dari masyarakat, praduga negatif dan stereotipi, perilaku sosial
tidak diterima oleh masyarakat.
2. Faktor Presipitasi
a. Nature
1) Biologi:
a) Dalam enam bulan terakhir mengalami penyakit infeksi otak
(enchepalitis) atau trauma kepala yang mengakibatkan lesi
daerah frontal, temporal dan limbic sehingga terjadi
ketidakseimbangann dopamin dan serotonin neurotransmitter
b) Dalam enam bulan terakhir terjadi gangguan nutrisi ditandai
dengan penurunan BB, rambut rontok, anoreksia, bulimia
nervosa yang berdampak pada pemenuhan glukosa di otak yang
dapat mempengaruhi fisiologi otak terutama bagian fungsi
kognitif
c) Sensitivitas biologi: putus obat atau mengalami obesitas,
kecacatan fisik, kanker dan pengobatannya yang dapat
menyebabkan perubahan penampilan fisik
d) Paparan terhadap racun, misalnya CO dan asbestosos yang
dapat mempengaruhi metabolisme di otak sehingga
mempengaruhi fisiologis otak
2) Psikologis
a) Dalam enam bulan terakhir terjadi trauma atau kerusakan
struktur di lobus frontal dan terjadi suplay oksigen dan glukosa
terganggu sehingga mempengaruhi kemampuan dalam
memahami informasi atau mengalami gangguan persepsi dan
kognitif
b) Keterampilan verbal, tidak mampu komunikasi, gagap,
mengalami kerusakan yang mempengaruhi fungsi bicara
c) Dalam enam bulan terakhir tinggal di lingkungan yang dapat
mempengaruhi moral: lingkungan keluarga yang broken home,
konflik atau tinggal dalam lingkungan dengan perilaku sosial
yang tidak diharapkan
d) Konsep diri: Harga diri rendah, perubahan penampilan fisik,
ideal diri tidak realistik, gangguan pelaksanaan peran (konflik
peran, peran ganda, ketidakmampuan menjalankan peran,
tuntutan peran tidak sesuai dengan usia)
e) Self kontrol: tidak mampu melawan dorongan untuk
menyendiri dan ketidakmampuan mempercayai orang lain
f) Motivasi: tidak mempunyai motivasi untuk melakukan aktivitas
g) Kepribadian: mudah kecewa, mudah putus asa, kecemasan
yang tinggi sampai panik, menutup diri
3) Sosial budaya
a) Usia: Dalam enam bulan terakhir alami ketidaksesuaian tugas
perkembangan dengan usia, atau terjadi perlambatan dalam
penyelesaian tugas perkembangan atau regresi ketahap
perkembangan sebelumnya
b) Gender: enam bulan terakhir alami ketidakjelasan identitas dan
kegagalan peran gender (model peran negatif)
c) Pendidikan: dalam enam bulan terakhir mengalami putus
sekolah dan gagal sekolah
d) Pekerjaan : pekerjaan stressfull dan beresiko atau tidak bekerja
(PHK)
e) Pendapatan: penghasilan rendah atau dalam enam bulan
terakhir tidak mempunyai pendapatan atau terjadi perubahan
status kesejahteraan
f) Status sosial: Tuna wisma dan kehidupan isolasi, tidak
mempunyai sistem pendukung dan menarik diri
g) Agama dan keyakinan: tidak bisa menjalankan aktivitas
keagamaan secara rutin. Terdapat nilai-nilai sosial di
masyarakat yang tidak diharapkan
h) Kegagalan dalam berpolitik: kegagalan dalam berpolitik
i) Kejadian sosial saat ini: perubahan dalam kehidupan: perang,
bencana, kerusuhan, tekanan dalam pekerjaan, kesulitan
mendapatkan pekerjaan, sumber-sumber personal yang tidak
adekuat akibat perang, bencana
j) Peran sosial: Dalam enam bulan terakhir isolasi sosial,
diskriminasi dan praduga negatif, ketidakmampuan untuk
mempercayai orang lain
b. Origin
Internal: Persepsi klien yang buruk tentang personal higiene, toileting,
berdandan dan berhias
Eksternal: Kurangnya dukungan sosial keluarga dan ketersediaan
alat/fasilitas
c. Time
1) Waktu terjadinya stressor pada waktu yang tidak tepat
2) Stressor terjadi secara tiba-tiba atau bisa juga secara bertahap
3) Stressor terjadi berulang kali dan antara satu stressor dengan
stressor yang lain saling berdekatan
d. Number
1) Sumber stress lebih dari satu (banyak)
2) Stress dirasakan sebagai masalah yang berat
3. Karakteristik Perilaku
Keliat dan Akemat (2010) karakteristik defisit perawatan diri yang
dapat ditemukan antara lain:
- Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor,
kulit berdaki dan bau serta kuku panjang dan kotor.
- Ketidakmampuan berhia/berpakaian, ditandai dengan rambut acak-
acakkan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaan tidak sesuai pada klien
laki-laki tidak bercukur, pada klien perempuan tidak berdandan.
- Ketidakmampuan makan secara mandiri ditandai dengan:
ketidakmampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan
makan tidak pada tempatnya.
- Ketidakmampuan eliminasi secara mandiri, ditandai dengan buang air
besar atau buang air kecil tidak pada tempatnya, dan tidak dibersihkan
diri dengan baik setelah BAB dan BAK.
c. Fisiologis
1) Ketidakseimbangan neurotransmitter dopamin dan serotonin
2) Peningkatan efinefrin dan non efinefrin
3) Peningkaan denyut nadi, TD, pernafasan jika terjadi kecemasan
4) Gangguan tidur
5) Kelemahan otot, kekakuan sendi
6) Adanya kecacatan
7) Badan kotor, bau, tidak rapi
d. Perilaku
1) Menggaruk badan
2) Banyak diam
3) Kadang gelisah
4) Hambatan kemampuan atau kurang minat dalam memilih pakaian
yang tepat untuk dikenakan
5) Tidak mampu melakukan defekasi atau urinasi pada tempat yang
tepat
e. Sosial
1) Menarik diri dari hubungan sosial
2) Kadang menghindari kontak/aktivitas sosial
5. Sumber Koping
a. Personal ability
1) Tidak komunikatif dan cenderung menarik diri
2) Kesehatan umum klien, terdapat kecacatan,atau kelemahan otot
3) Ketidakmampuan mengambil keputusan dan memecahkan masalah
4) Kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak adekuat
5) Pengetahuan tentang masalah perawatan diri
6) Kurang mampu melakukan perawatan diri
7) Integritas ego yang tidak adekuat
b. Sosial Support
1) Tidak adanya orang terdekat yang mendukung keluarga, teman,
kelompok
2) Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat tidak adekuat
3) Kurang terlibat dalam organisasi sosial
4) Adanya konflik nilai budaya
c. Material asset
1) Penghasilan individu atau keluarga yang tidak mencukupi
2) Sulit mendapatkan pelayanan kesehatan
3) Tidak memiliki pekerjaan
4) Tidak punya uang untuk berobat, tidak ada tabungan
5) Tidak memiliki kekayaan dalam bentuk barang berharga
d. Positif belief
1) Tidak memiliki keyakinan dan nilai positif terhadap kesehatan
2) Tidak memilki motivasi untuk sembuh
3) Penilaian negatif tentang pelayanan kesehatan
4) Tidak menganggap apa yang dialami merupakan sebuah masalah
6. Mekanisme Koping
a. Konstruktif: Negosiasi, kompromi, meminta saran, perbandingan yang
positif, penggantian reward, dan antisipasi
b. Destruktif: Regresi, proyeksi, supresi, Withdrawl, isolasi, represi,
kompensasi, displacement
C. A. POHON MASALAH
b. Tindakan:
Untuk memantau kemampuan klien dalam melakjukan cara perawatan
diri yang baik, perawat harus melakukan tindakan agar keluarga dapat
meneruskan melatih dan mendukung klien sehingga kemampuan klien
dalam perawatan diri meningkat. Tindakan yang dapat perawat lakukan
adalah sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, 2000. Standart Pedoman Perawatan Jiwa. Kaplan Suddart 1998, Sinopsis
Psikiatri 7, Jakarta: EGC
Kekat, BA 2006.Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta: RGC
Stuart, Suddan, 1998, Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisis 8 Jakarta : EGC.
Town, Send Marry, 1998. Buku Saku diagnosa Keperawatan pada Perawatan
Psikiatri, Edisi 3, Jakarta : EGC
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
2014/2015
A. PROSES KEPERAWATAN
1) Kondisi Klien
Bau badan,bau mulut,rambut acak-acakan.
2) Diagnose Keperawatan
Deficit Keperawatan Diri
3) Tujuan Khusus
Klien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
4) Tindakan Keperawatan
a. Identifikasi masalah keperawatan diri : kebersihan diri, berdandan,
makan/minum, BAB/BAK.
b. Jelaskan pentingnya kebersihan diri.
c. Jelaskan cara dan alat kebersihan diri.
d. Latih cara menjaga kebersihan : mandi dan ganti baju, sikat gigi,
potong kuku.
e. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan mandi, sikat gigi (2 kali
per hari), cuci rambut (2 kali per minggu), potong kuku (1 kali per
minggu).
2. Kontrak
Topik : Bagaimana jika kita bercakap-cakap tentang kebersihan diri?
Kerja :
Baiklah, coba kita telaah masalah yang terjadi pada bapak.
Coba bapak ceritakan apa alasan bapak tidak mau merawat diri?Apa
manfaat merawat diri? Apa kerugian tidak mau merawat diri?
Hari ini kita akan lakukan latihan untuk masalah yang pertama yaitu
mandi. Coba bapak ceritakan bagaimana cara mandi yang benar? ...Ya
bagus...gosok gigi dimulai dengan membersihkan sikat gigi, kemudian
menaruh pasta gigi ke sikat gigi, berkumur, kemudian digosokkan secara
merata di gigi, mulai dari gigi depan, gigi samping, gigi dalam, geraham
minimal 8 kali gosokan. Baik, kalau keramas, bagaimana caranya?
...Bagus sekali...mulai dengan membasuh rambut, menuangkan sampo
secukupnya ke tangan, menggosokkan ke rambut secara merata, jika sudah
dibilas dengan air bersih sampai bersih dan tidak terasa ada samponya.
Baik, kalau mandi, bagaimana? ...Bagus sekali...badan sudah dibasahi air,
kemudian sabun dibasahi air dan disabunkan ke seluruh tubuh secara
merata, sesudah itu dibilas dengan air bersih hingga tak terasa sabunnya.
Sesudah itu apa lagi? ...Ya...pakai handuk sampai kering. Kemudian? ...Ya
betul...ganti baju yang baru dan sesuai. Kemudian apa lagi? Ya...gunting
kuku.
Baiklah, karena bapak sudah dapat menyebutkan cara-cara mandi dengan
baik, kita akan ke kamar mandi untuk mempraktikkannya. (Bimbing bapak
untuk mandi).
Bagus sekali pak sudah mandi. Sekarang kita akan masukkan ke dalam
jadwal kegiatan harian. Mandi, gosok gigi, ganti baju sehari 2 kali, jam
berapa? Ya, jam 07.00 WIB dan jam 15.00 WIB. Kalau keramas?Ya, 2 hari
sekali secara bergantian, hari ini keramas, besok tidak, begitu
seterusnya.Kalau gunting kuku?Ya, seminggu sekali. Mau hari apa?
Jumat? Baik, gunting kuku hari jumat.
TERMINASI
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan) :
bagaimana kalau kita masukkan kedalam kgiatan sehari-hari?
Mandi 2 kali sehari, keramas 2 kali seminggu, gosok gigi waktu mandi dan
habis makan, ganti baju 2 kali sehari
PERTEMUAN II
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Bau badan,bau mulut,rambut acak-acakan.
2. Diagnose Keperawatan
Deficit Keperawatan Diri
3. Tujuan Khusus
Klien mampu melakukan berhias secara baik
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian
b. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan
c. Latih cara berdandan setelah kebersihan diri : sisiran, rias muka
untuk perempuan, sisiran cukuran untuk pria
d. Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk kebersihan diri dan
berdandan
Evaluasi/validasi
wah sepertinya hari ini bapak sudah tampak bersih sekali dan tidak bau.
Coba suster lihat giginya..... wah sudah bersih yaa,, kukunya sudah
dipotong juga? Semuanya bapak lakukan sendiri atau dibantu? Wah bapak
memang hebat ya... mana jadwal harian bapak/ coba suster lihat. Oh iya
mandinya sudah dilakukan 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari,
keramasnya sudah dilakukan 2hari sekali ya, dan gunting kukunya juga
sudah dilakukan 1 minggu sekali, dan semuanya sudah bisa bapak lakukan
dengan mandiri, bapak luar biasa ya sudah bisa menjaga kebersihan
diri....
bapak masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini? Hari ini kita
akan latihan berdandan.. yaitu latihan untuk menyisir rambut dengan rapi
dan merias muka bapak supaya keliatan lebih cantik.
2. Kontrak
Topik : Bagaimana jika kita bercakap-cakap tentang berdandan ?
Kerja :
(mengulang SP sebelumnya jika belum mampu)
Sebelum berdandan, alat-alat apa saja yang harus bapak siapkan? Yaa
benar sekali, sisir, bedak, dan kalau ada lipstik. Bagaimana cara bapak
berdandan? Apakah menyisir rambut dulu> bagaimana cara bapak
menyisir rambut? Coba bapak sisir rambutnya, suster mau liat. Ya bagus
sekali.. sekarang coba kita lihat di kaca, sudah kelihatan rapi kan? Setelah
menyisir rambu, biasanya yang bapak lakukan apa lagi? Apakah bapak
biasa memakai bedak? Nah kalo iya, ayo sekarang kita lanjutkan dengan
merias muka. Iya bedaknya dipakai tipis saja dan rata ya ke semua muka.
Nah kan cantik kalu begitu... a kelihatan lebih berseri. Setelah memakai
bedak, biasanya bapak memakai apa lagi? Oh iya lipstik ya / coba suster
mau lihat bagaimana cara bapak memakai lipstik. Iya benar dipoles tipis
saja lipstiknya. Nah sekarang coba lihat lagi diri bapak di kaca, cantik
kan? Mana lebih cantik dengan yang sebelum berdandan tadi?
Bagaimana rasanya setelah bapak berdandan? Lebih cantik dan rapi ya..
bapak, kita tadi sudah latihan berdandan. Sekarang apa yang sudah kita
lakukan, kita masukkan kedalam jadwal, berapa kali berdandan ini akan
bapak lakukan dalam sehari? Iya bagus sekali ya 2 kali sehari... setelah
mandi ya...? jadi bapak bisa tulis dijadwal harian setiap habis mandi bapak
bisa langsung berdandan.
TERMINASI
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan) :
bagaimana kalau kita masukkan kedalam kgiatan sehari-hari?
Mandi 2 kali sehari, keramas 2 kali seminggu, gosok gigi waktu mandi dan
habis makan, ganti baju 2 kali sehari
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Bau badan, bau mulut, rambut acak-acakan.
2. Diagnose Keperawatan
Deficit Keperawatan Diri
3. Tujuan Khusus
Klien mampu melakukan makan dengan baik
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatn kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian.
b. Jelaskan cara dan alat makan dan minum
c. Latih cara makan dan minum yang baik
d. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan kebersihan diri,
berdandan, makan dan minum yang baik.
Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaannya hari ini ? Hari ini saya lihat bapak sudah bersih
yah,rambut juga sudah disisir rapi , pakai bedak, kukunya sudah digunting.
Bajunya juga cantik. Bagus sekali, kalau gosok giginya bagaimana? bagus
sekali yah ternyata sudah dilakukan sama bapak . Coba suster lihat
jadwalnya? bagus sekali yah ternyata sudah dilakukan sama Ibu.Mandi 2x
sehari ini dilakukan sendiri yah, gosok gigi 2x sehari juga, keramas sudah
2x per minggu mandiri yah, gunting kuku juga sudah 1x per minggu ya,
dan sudah dilakukan sendiri yah, jadisudah bagus sekali tentang
kebersihan dirinya, kalau berdandan dilakukan sama siapa? Oh sudah
sendiri, bagus sekali, setiap habis mandi , dilakukan sendiri atau dibantu?
Oh dilakukan sendiri tetapi kadang-kadang masih suka lupa yah , jadi
masih diingatkan sama perawat kalau berpakaiannya bagaimana?
Dilakukan sendiri, bagus sekali.Masih ingat apa yang mau kita bicarakan
hari ini? Hari ini kita akan bicara tentang kebutuhan makan dan minum,
cara makan dan minum, Berapa lama nih Ibu? 45 menit mau dimana
tempatnya. Baiklah di ruang tamu ini?
2. Kontrak
Topik : Bagaimana jika kita bercakap-cakap tentang kebutuhan makan
dan minum, cara makan dan minum, ?
Waktu : Berapa lama kita berbincag? 45menit ya?
Kerja :
(mengulang SP sebelumnya jika belum mampu)
Kalau kita mau makan alatnya apa saja? Jadi harus ada piring, gelas dan
sendok yah, sekarang piring gunanya untuk apa? Ya benar sekali, untuk
menaruh makanan, selanjutnya sendok untuk apa? Kalau gelas disiapkan
untuk apa? Bagus sekali , sudah bisa menjawab dengan benar. Bagaimana
kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan ? Makan di meja makan,
ya. Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita
praktekkan ! Bagus ! Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum
disantap kita berdoa dulu. Silakan Ibu yang pimpin !. Bagus..
Mari kita makan.. saat makan kita harus menyuap makanan satu-satu
dengan pelan-pelan. Ya, mari kita makan..
Setelah makan kita bereskan piring, gelas yang kotor. Ya betul..dan kita
akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus!
Kalau yang membersihkan piring , gelas dan sendok siapa?Bagaimana
kalau bapak? kita coba membersihkannya.Sekarang kita coba
memasukkan nya dalam jadwal. Coba tulis disini, jam berapa saja makan,
yah jadi ada tiga kali yah kalau pagi jam berapa ? Pagi? Sore? Bagus yah
sudah bisa mengisi jadwalnya.
TERMINASI
4. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan)
Waktu :Dimana kita bisa melakukanya? Disini saja ya! Bagaimana kalau
kita bertemu jam 09.00 WIB ? Sampai ketemu besok.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PERTEMUAN IV
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Bau badan,bau mulut,rambut acak-acakan.
2. Diagnose Keperawatan
Deficit Keperawatan Diri
3. Tujuan Khusus
Klien mampu melakukan eliminasi secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berdandan, makan dan minum.
Beri pujian
b. Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik
c. Latih BAB dan BAK yang baik
d. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan kebersihan diri,
berdandan, makan dan minum, BAB dan BAK
Evaluasi/validasi
Selamat pagi, bagaimana perasaaannya hariini ? Hari ini saya lihat bapak
sudah bersih yah,rambut juga sudah disisir rapi , pakai bedak, kukunya
sudah digunting. Bajunya juga cantik.Bagus sekali, kalau gosok giginya
bagaimana?bagus sekali yah ternyata sudah dilakukan sama bapak .
Bagaimana dengan makan dan minum pagi ini ? Jam berapa ?jam 8 yah?
Bisa suster lihat jadwalnya? bagus sekali yah ternyata sudah dilakukan
sama bapak Mandi 2x sehari ini dilakukan sendiri yah, gosok gigi 2x
sehari juga, keramas sudah 1x per minggu mandiri yah Ibu, gunting kuku
juga sudah 1x per minggu , dan sudah dilakukan sendiri yah bapak jadi
bapak sudah bagus sekali tentang kebersihan dirinya, kalau berdandan
dilakukan sama siapa ? Oh sudah sendiri, bagus sekali, berpakaian juga
yah. Bagus sudah dilakukan setiap habis mandi , dilakukan sendiri atau
dibantu ? Oh dilakukan sendiri tetapi kadang-kadang masih suka lupa yah ,
jadi masih diingatkan. Kalau makan dan minum sudah melakukannya
sendiri yah, bisa khan?
Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini? Hari ini kita akan
bicara tentang cara BAB dan BAK, Berapa lama nih? 30 menit, mau
dimana tempatnya. Baiklah di ruang tamu ini saja yah ?
2. Kontrak
Topik : Bagaimana jika kita bercakap-cakap tentangcara BAB dan BAK
yang benar?
TERMINASI
4. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
bagaimana kalau kita masukkan kedalam kegiatan sehari-hari?
5. Kontrak yang akan datang :
Topik : Bagaimana kalau besok kita evaluasi semua kegiatan dan latihn
perawatan diri yang sudah kita diskusikan ?
Waktu :Dimana kita bisa melakukanya? Disini saja ya! Bagaimana kalau
kita bertemu jam 09.00 WIB ? Sampai ketemu besok.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
PERTEMUAN I
A.PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Pasien tampak tenang dan kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus
1. Mendiskusikan masalah perawatan diri pasien yang dirasakan
keluarga
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya
defisit perawatan diri (gunakan leaflet) menjelaskan cara merawat
defisit perawatan diri
3. Melatih dan membimbing keluarga cara merawat : kebersihan diri
dan berdandan
4. Menganjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan
pujian
4. Tindakan Keperawatan
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat sore Ibu/ Bapak, perkenalkan saya Suster X, panggil saja saya
Suster X. Bagaimana perasaannya hari ini ?
Evaluasi
Bagaimana perasaannya hari ini ?Apakah Ibu/ Bapak mengetahui masalah
perawatan diri Ny.A?kemudian apa yang Bapak/ Ibu rasakan dalam
merawat, khususnya dalam perawatan diri Ny.A?
Validasi
Dari masalah perawatan diri Ny.A, apa saja yang sudah Bapak/ Ibu lakukan?
2. Kontrak (topik,waktu,tempat)
Baiklah, kalau begitu sekarang kita akan membicarakan tentang masalah
cara merawat Ny.A dan berlatih cara melakukan kebersihan diri dan
berdandan Ny.A, Berapa lama kita akan bicara bu? Baiklah, kalau begitu 45
menit kita berdiskusi, tempatnya mau dimana?
KERJA
Bapak/ibu, sebelumnya saya mau tanya masalah apa yang dirasakan dalam
merawat Ny.A? Kalau terkait dengan kebersihan dirinya bagaimana bu? Oh
susah ya, apa yang Bapak/Ibu lakukan menghadapi masalah perawatan diri
Ny.A? Baik, kalau untuk memotivasi Ny.A untuk mandi, harus sering
diingatkan yah Pak/bu?Apakah saya bisa bertemu dengan Ny.A? (setelah
selesai sp kebersihan diri dengan pasien, kembali lagi ke keluarga)
Baiklah Bu, tadi saya sudah menanyakan kepada Ny.A tentang kebersihan diri
dan telah melatihnya mandi. Sekarang saya ingin menjelaskan pengertian,
tanda dan gejala, dan proses terjadinya defisit perawatan diri , ini ada lembar
yang bisa ibu gunakan (leaflet). Jadi, kurang perawatan diri adalah seseorang
yang mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan atau melengkapi
aktifitas mandi/ kebersihan diri. Seperti Ny.A bu, Tanda dan gejalanya
banyak, diantaranya badan bau, pakaian kotor, rambut kusam ,kulit kotor, gigi
kotor dan mulut bau, penampilan tidak rapih. Kalau menurut ibu, bagaimana
dengan Ny.A? Ada ya tanda-tanda yang sudah disebutkan? Bagaimana ini
bisa terjadi bu? Ini banyak terjadi pada orang seperti Ny.A dimana
kemampuan realitas yang kurang dapat menyebabkan ketidakpedulian dirinya
dan lingkungan termasuk perawatan diri, selain itu juga kurang dukungan dan
latihan kemampuan perawatan diri dari keluarga dan lingkungannya. Situasi
lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan Ny.A dalam melakukan
perawatan diri.
Sekarang apa yang ibu dan keluarga harus lakukan? Selama ini apa yang
sudah ibu lakukan? Bagus sekali ibu sudah selalu mengingatkan untuk itu
tetapi bisa saya tambahkan cara untuk melakukan kebersihan diri adalah
mengajarkan Ny.A cara membersihkan diri dan berdandan , mulai dari alat
sampai caranya bu?kalau mau mandi alat yang harus ada apa? Benar sekali
alat untuk menjaga kebersihan diri, seperti kalau kita mau mandi , cuci
rambut, gosok gigi apa saja yang perlu dipersiapkan? juga perlu menyiapkan
pakaian ganti, handuk, sikat gigi, shampo dan sabun. Selain mandi, kebersihan
diri yang lain apa lagi? Bagus sekali Pak/Bu, jadi untuk kebersihan diri ada
lagi selain mandi, yakni gunting kuku. Bagaimana untuk membersihkan kuku?
biasanya berapa kali dalam seminggu dilakukan? Betul sekali Ibu, jadi untuk
menggunting kuku, sebaiknya dilakukan satu minggu sekali. Kalau untuk
berdandan apa saja yang harus disiapkan? Bagus, jadi yang harus disiapkan
yaitu sisir, bedak, minyak wangi dan lotion. Lalu bagaimana cara berdandan
menurut Bapak/Ibu? Iya, baik sekali..jadi sebaiknya setelah mandi Ny.A juga
berdandan, supaya nampak rapih, mulai dari menyisir rambut, menggunakan
bedak dan wangi-wangian. Bagaimana bu, sekarang Ibu/Bapak sudah
mengetahui cara merawat Ny.A dalam melakukan perawatan diri, bagaimana
kalau sekarang kita praktekkan bersama langsung dengan Ny.A? Bagus sekali,
apa yang sudah Bapak/ Ibu lakukan tadi. Jadi, Bapak/Ibudapat membantu
Ny.A untuk melakukannya.Jadwalnya sudah ada di Ny.A yabu.
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaannya setelah kita diskusikan dan latih bersama tentang
pentingnya kebersihan diri,alat serta cara melakukan kebersihan diri?
Evaluasi objektif
Sekarang coba ibu jelaskan lagi kalau cara membimbing Ny.A merawat
diri?
2. Tindak lanjut klien
Bagus sekali ibu masih ingat , nanti jangan lupa ibu ingatkan Ny.A, ibu
lihat dijadwal kegiatan. Ny.A harus melakukan mandi, keramas, gosok
gigi dan gunting kuku sesuai dengan jadwal yang sudah ditulis, mandi
sehari 2 kali, pagi dan sore, sikat gigi (2 kali per hari), cuci rambut (2 kali
per minggu), potong kuku (satu kali per minggu), Ganti pakaian dua kali
sehari sehabis mandi.
A.PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Pasien tampak tenang dan kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus
1. Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi defisit perawatan diri,
validasi kemampuan keluarga membimbing pasien kebersihan diri dan
berdandan dan beri pujian.
2. Latih cara membimbing makan dan minum pasien serta BAK dan BAB
pasien
3. Menganjurkan membantu pasien melakukan kegiatan tersebut sesuai
jadwal.
4. Tindakan Keperawatan
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat pagi Pak/Bu, bagaimana perasaannya hari ini ?
Evaluasi
Bagaimana dengan latihan pada pertemuan yang lalu?
Validasi
2. Kontrak (topik,waktu,tempat)
Baik, hari ini akan kita bicarakan cara merawat dan membimbing Ny.A
makan dan minum.berapa lama kita bicara bu? Baiklah 45 menit ya,
tempatnya mau dimana?
KERJA
Bu, saya sudah dan melatih Ny.A cara makan dan minum yang baik: cuci
tangan sebelum dan sesudah makan, berdoa sebelum makan, makan di meja
makan (ditempat makan keluarga), cara makan yang rapi dan bersih. Tolong
ibu bimbing dan ingatkan ya bu, serta berikan pujian. Demikian pula
jumlah makanan dan minuman yang diperlukan sehari: makan tiga kali
perhari (nasi, sayur, lauk dan buah) serta minum 8-10 gelas per hari.
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita diskusi tentang cara
membimbing Ny.A makan dan minum, BAB dan BAK?
Evaluasi Objektif
Coba ibu sebutkan lagi hal-hal yang perlu dibimbing untuk cara makan
Ny.A?
A.PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Pasien tampak tenang dan kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus
1. Melatih kemampuan keluarga merawat keluarga BAK dan BAB
2. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
kebersihan diri dan berdandan.Beri pujian
3. Membimbing keluarga merawat kebersihan diri dan berdandan dan
makan dan minum pasien
4. Menganjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian
4. Tindakan Keperawatan
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat sore Bapak!
Evaluasi
Validasi
2. Kontrak (topik,waktu,tempat)
Baiklah, hari ini kita akan lakukan kegiatan perawatan diri pada bapak, yaitu
melatih BAB dan BAK bapak dengan benar?Berapa lama kita latihannya
bapak? Baiklah 45 menit yah, bagaimana kalau kita latihannya disini saja
bapak?
KERJA
Karena saya telah melatih Bapak untuk kegiatan BAK dan BAB dengan benar,
coba sekarang kita praktekkan bersama bagaimana Bapak/Ibu melakukan kegiatan
bimbingan pada bapak untuk kegiatan BAK dan BAB, Bagus sekali, tadi
Bapak/Ibu sudah melakukannya dengan baik.Semua langkah-langkah kegiatan
dalam melatih BAK dan BAB sudah dilakukan sesuai dengan cara-cara yang telah
dilatih.Karena bapak telah memasukkannya dalam jadual kegiatan harian. Tolong
Bapak/Ibu bantu membimbing dan berikan pujian.
TERMINASI
A.PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Pasien tampak tenang dan kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus
1. Mengevaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi defisit perawatan
diri pasien, validasi kemampuan keluarga
2. Melatih pasien melakukan kebersihan diri, berdandan, makan dan
minum, BAK dan BAB. Beri pujian.
3. Membimbing keluarga mengenal kekambuhan (tanda dan gejala),
4. Memfasilitasi lingkungan untuk mendukung pasien mengatasi masalah
perawatan diri, mendiskusikan kontrol ulang ke PKM/RS, rujukan.
5. Tindakan Keperawatan
1. Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi defisit perawatan diri
pasien, validasi kemampuan keluarga
2. Latih pasien melakukan kebersihan diri, berdandan, makan dan minum,
BAK dan BAB. Beri pujian.
3. Bimbing keluarga mengenal kekambuhan (tanda dan gejala),
4. Fasilitasi lingkungan untuk mendukung pasien mengatasi masalah
perawatan diri, mendiskusikan kontrol ulang ke PKM/RS, rujukan.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat sore Bapak!
Evaluasi
Validasi
2. Kontrak (topik,waktu,tempat)
Baiklah, hari ini kita akan diskusikan tentang cara mengenal kekambuhan
(tanda dan gejala), tindak lanjut ke puskesmas atau RSJ dan rujukan. Berapa
lama kita bicara Pak/bu? Baiklah 30 menit ya, tempatnya mau dimana?
KERJA
Bu , saya sudah melatih bapak cara perawatan diri diantaranya mandi, berdandan,
makan dan minum yang benar, BAB dan BAK yang benar.Bapak juga telah
memasukkannya dalam jadual kegiatan harian. Tolong ibu bantu bimbing dan
berikan pujian.
Komunikasi pada kunjungan terakhir, pada saat pasien sudah mandiri dan
telah rutin ke puskesmas
Hari ini saya terakhir melakukan kunjungan rumah, nantiBapk/Ibu bisa terus
berobat ke puskesmas secara teratur atau bisa juga kontrol di RSJ. Kemudian yang
harus Bapak/Ibu perhatikan adalah jika terjadi tanda-tanda kekambuhan pada
bapak. Mungkin Bapak/Ibu bisa ceritakan pada saya, apa saja tanda dan gejala
kekambuhan yang Bapak/Ibu ketahui pada bapak? Iya, bagus sekali..jadi apa yang
Bapak/Ibu sampaikan tadi adalah tanda-tanda kekambuhan yang bisa ditemukan
pada bapak, seperti tidak mau/ malas melakukan kebersihan diri,malas berdandan,
berpakaian tidak rapi, makan dan minum diambilkan dan tidak pada tempatnya,
BAB dan BAK sembarangan atau tidak cebok dan menyiram setelah BAB dan
BAK. Kira-kira menurut Bapak/Ibu apa yang harus dilakukan keluarga
menghadapi hal tersebut? Iya, betul sekali ya Pak/Bu,.. jika Bapak/Ibu
menemukan tanda dan gejala tersebut pada bapak, maka Bapak/Ibu harus
berusaha memotivasi dan membimbing aktivitas perawatan diri bapak, karena
pada dasarnya bapak telah dilatih untuk melakukan kemampuan itu, tidak lupa
juga untuk membantu semua kebutuhan bapak. Apalagi yang harus dilakukan
keluarga untuk membantu bapak melakukan perawatan dirinya? Iya, betul sekali,
jadi Bapak/Ibu juga harus membantu bapak dengan cara memfasilitasi kebutuhan
alat dan bahan agar bapak dapat melakukan aktivitas perawatan dirinya. Yang
penting juga untuk diperhatikan adalah rutin minum obat serta melakukan kontrol
ke PKM atau RSJ.Bapak/Ibu juga diharapkan segera membawa bapak ke
Puskesmas atau RSJ apabila kekambuhan yang dialami bapak Ttidak mampu lagi
diatasi dirumah untuk perawatan lebih lanjut.
TERMINASI