Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Kumpulan Khutbah Wakaf-2013

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 171

Kumpulan

Khutbah Wakaf

Kementerian Agama RI
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Direktorat Pemberdayaan Wakaf
Tahun 2013
PENGANTAR DIREKTUR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,


berkat rahmat, taufiq dan hidayah-Nya Direktorat Pemberdayaan
Wakaf dapat menerbitkan buku Kumpulan Khutbah Wakaf.

Buku ini merupakan cetakan ke III memenuhi permintaan


masyarakat dalam menambah pengetahuan dan wawasan
tentang berbagai permasalahan seputar wakaf serta para-
digma baru pengelolaannya. Disamping itu juga dijadikan
sebagai panduan materi bagi para khatib dan da'i dalam
berkhutbah.

Kami yakin, masih banyak kekurangan dan keterba-


tasan dalam penyampaian buku ini, untuk itu masukan
dan koreksi serta saran yang mengarah kepada perbaikan
dan penyempurnaan buku ini, sangat kami harapkan.

Akhirnya, kami berharap semoga buku Kumpulan


Khutbah Wakaf cetakan ke III ini bermanfaat bagi kita
semua dalam rangka meningkatkan kesadaran berwakaf
masyarakat muslim, danjuga dalam upaya pengembangan
pengelolaan dan pemberdayaan wakaf di tanah air.

mimy, M.Ag'
NI~ 195708091991021001

111
SAMBUTAN DIRJEN
BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM

Bismillahirramanirrahim

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan


karunia-Nya yang telah menganugerahkan kesempatan
kepada kita, sehingga kita masih dapat berperan serta
dalam upaya memajukan wakaf sebagai media untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Shalawat dan
salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW yang selalu mendorong umatnya untuk
meningkatkanamal sosial demi kesejahteraanbersama.

Saya menyambut baik atas prakarsa Direktorat


Pemberdayaan Wakaf untuk menerbitkan Buku Khutbah
Wakaf Cetakan III. Buku ini diharapakan menjadi salah satu
peganganpara khatibdan muballighuntukdijadikanrujukandalam
menyampaikan pesan-pesan moral terkait dengan perwakafan
nasional, serta dapat dijadikan referensi bagi semua pihak yang
concern bagi pembangunankesejahteraansosial.

Salah satu upaya konkrit untuk memberdayakan dan


mengembangkan perwakafan nasional adalah dengan
rnembuat semacam pedoman bagi para khatib, muballigh
dan masyarakat umum lainnya dengan mendasarkan pada
pentingnya memberdayakan lembaga sosial keagamaan,
khususnyawakaf.

Sebagaimana kita ketahui, wakaf memiliki tradisi kuat


dalam Islam. Wakaf merupakan salah satu soko guru
perekonomian dalam sejarah peradaban Islam masa lalu,
diantaranya untuk mendukung kepentingan pengembangan
ilmu pengetahuan, pengembangan riset dalam bidang-

v
bidang akademik dan teknologi, penerjemahan buku dan
jurnal ilmiah, pengembangan sarana pra-sarana medis dan
pelayanan kesehatan, penjaminan sosial bagi para mufti (ulama),
dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, upaya pemberdayaan wakaf secara nasional


dengan paradigma baru harus terus dilakukan mulalui berbagai
media yang ada, serta dioptimalkan agar nilai-nilai, visi, dan misi
dalam memajukan perwakafan nasional dapat diakses secara
langsung oleh masyarakat. Salah satu media yang dinilai efektif
adalah menerbitkan buku pedoman bagi khotib dan muballigh agar
dapat disampaikan kepada umat Islam.

Kepada semua pihak yang telah menyusun dan


menerbitkan buku ini, saya menyampaikan terima kasih.
Semoga buku ini dapat berkontribusi dalam mencerahkan
umat untuk meningkatkan kesejahteraan dunia dan akhirat
melalui wakaf.
RUKUN KHUTBAH JUMAT

1. Mengucapkan puji-pujian (Tahmid) kepada Allah Swt.


2. Bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw.
3. Menyampaikan wasiat ketaqwaan
4. Membaca ayat AI-Qur'an
5. Mendo'akan kaum muslimin

SYARIAT KHUTBAH JUMAT


1. Khutbah dilaksanakan sebelum shalat jumat
2. Khutbah dilakukan dengan berdiri bagi yang mampu
3. Dilaksanakan setelah masuk waktu Zhuhur
4. Duduk diantara dua khutbah
5. Khutbah hendaknya disampaikan dengan suara yang jelas
dan tenang.

Vll
DAFTAR lSI

Pengantar III

Sambutan Dirjen BimasIslam V

Rukun dan Syarat Khutbah Jurn'at VII

Daftar lsi ix
Wakaf Dalam LintasanSejarah 1
Sejarah PembangunanIslam Tak LepasDari Wakaf 11
Wakaf PadaMasa Nabi 17
Harta Dalam Perspektif Islam 24
Wakaf Dalam Perspektif 4 Mazhab 29
Peningkatan KesejahteraanMelalui Wakaf 34
Wakaf Kepedulian Sosial 41
Membangun KesejahteraanSosial Lewat Wakaf 48
Wakaf Tujuan Dan Hikmahnya 51
Hikmah Wakaf 55
Masjid Dan KesejahteraanSosial 65
Harta Dalam AI-Quran 69
Allah Hakikat Pemilik Harta 72
Wakaf Di Negara Tetangga 76
Paradigma Baru Seputar Wakaf 83
Dari Mana Dan KemanaHarta Digunakan 88
Wakaf Produktif 92

IX
Menghindari Sifat Kikir 98
Akar Kedermawanan Kaum Anshar 102
Cara Menggunakan Harta 109
Karakter Manusia Terhadap Harta 113
Wakaf Tunai Dalam Wacana & Praktek 116
Wakaf Bukan Monopili TuanTanah 122
Wakaf Uang; Alternatif Menanggulangi Kemiskinan 129
Fungsi Dan PeranNazhir 132
Wakaf Insyafkan Manusia Khilaf 138
BudayaWakaf Vs BudayaMencuri 144
Menanamkan KebiasaanBerwakaf Sejak Usia Dini 149
Khutbah Kedua 155
Beberapa Riwayat Dan Qaul Ulama Tentang
Wakaf Dan Amalan Harta 156
Bahan Bacaan 161
Tim PenyusunBuku 163

x
WAKAF DALAM LINTASAN SEJARAH

,-~ ':.1 AJ t.i-


- J\A ~ '11' ,~~ ',- - ~I
~ l)A .J ~
.~, ~ Jill ~'-', l)A
- Ul~t
-
Wn~~!l-
- ~.J

:U~j J ~.I~~) J ~ ~~)t


',~'.~!t ~~J Jill \I}~! )t l)
,t:..;..L,. ~
W
., - , - -
l)A .J
4".A;':~'
--
- 4...11- t:.. -.J ~
.J -- ~
t:.~-..J
<.r- F
-~ ~~
~\1
~'
.'~I r~
I.):!
11
. - 1$,

-.. '.1' .'. , ..


U~ ~ .J
,t- \'1" J ,:; <.;- -w"ill .~-
,(jl JAl .J - - cY'-
~I I.JS-l ~-i-:
"iiI I_JlA ~~
~I '-. ~tG
'+.:! ~

.(JC.:&I
~ ~
r ~~

,~
c.j
'_-'I-~.J.
c.j~
'-, - .,&1~1jS,
,.....
~,i;JI -..~t ~.
~ u,ti
~J ~~ ~~ ~ .J ~~ ~~ ~J ~G~ .)~t;, ~J ;;.LJ
.) illl ,_p'~~~

Hadirin Jamaah Shalat Jum'at yang berbahagia

Sebagai hamba yang beriman, marilah kita senantiasa


memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat
yang telah ia limpahkan, sehingga kita dapat menunaikan segala
kewajiban kita, baik kepada Allah SWT maupun kepada sesama
manusia "hablum minan nes".

Shalawat dan salam, semoga senantiasa kita sampaikan


kepada junjungan kita, baginda nabi besar Muhammad SAW, yang
telah membawa kita umat manusia, kealam yang terang dengan
segala hidayah Allah SWT.

Melalui mimbar Jum'at ini, khatib mengajak hadirin sekalian


(terutama diri khatib sendiri), marilah senantiasa kita meningkatkan

1
taqwa kepada Allah SWT. Taqwa dalam arti sesungguhnya,
menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-
Nya. Juga taqwa dalam arti, mengakui kebenaran ajaran yang
dibawa kekasih-Nya, Muhammad SAW.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Salah satu misi utama hukum Islam adalah, sebagai aturan


untuk mengejawantahkan nilal-nilai keimanan hukum Islam juga
berfungsi mengemban tanggung jawab masyarakat, baik itu keadilan
hukum, keadilan sosial, maupun keadilan ekonomi.

Pada sisi lain, Islam memandang harta dan kekayaan sebagai


amanat yang diberikan oleh Allah SWT, yang harus menjadi perekat
dalam membangun persaudaraan dan kebersamaan. Doktrin
hukum Islam berupa kewajiban bagi mereka yang kaya untuk
mendistribusikan keadilan ekonomi, bertujuan agar kekayaan tidak
hanya berputar diantara orang-orang kaya saja. Selain itu, juga
bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kesenjangan sosial antara
si kaya dengan si miskin. Dari sinilah terciptanya masyarakat yang
makmur dan berkeadilan. Allah SWT berfirman:

"Apa saja harta rampasan perang yang diberikan Allah


kepada Rasul-Nya yang berasal dad penduduk kota, maka ada/ah
untuk Allah, Rasul dan kerabat rasu/, anak-anak yatim orang-orang
miskin dan orang-orang yang da/am perja/anan, supaya harta itu
tidak hanya beredar di ka/angan orang-orang kaya saja diantara
kamu" ....(OS. AI-Hasyr : 7)

2
Diantara program yang dianjurkan Islam untukdilaksanakan kau
muslimin adalah wakaf. Wakaf, merupakan centralvoluntaryekonomi
Islam yang berfungsi sebagai asset konstruksi pembangunan, demi
kesejahteraan masyarakat. Pada prinsipnya, wakaf merupakan
ajaran anjuran kepada si kaya untuk memperhatikan orang-orang
yang kurang mampu, dengan cara mendermakan dana abadi yang
dikelola, dan hasilnya dimanfaatkan untuk membantu kebutuhan,
membina dan mengangkat derajat manusia.

Wakaf memiliki akar keislaman yang kuat, meskipun AI-


Qur'an tidak menyebutkan secara eksplisit akan istilah wakaf.
Tetapi jelas, baikAI-Qur'an maupun hadits Nabi SAW, mengajarkan
akan pentingnya berderma, sebagai bahan pengetahuan, pada
kesempatan kali ini, khatib sengaja ingin menjelaskan secara pintas
tentang sejarah wakaf, mudah-mudahan ada manfaatnya. Amin.

Ma'asyiral Muslimin rohimakumullah

Pertama, bagaimana praktek wakaf sebelum Islam? Secara


syariat, wakaf berarti menyerahkan harta kepada seseorang atau
lembaga untuk dikelola dan manfaatnya diperuntukkan kepada
khalayak ramai yang membutuhkannya dengan niat IiIlahi ta'alla,

Jika merujuk pada definisi wakaf tadi, ternyata praktek


wakaf semacam itu sudah jauh dikenal sebelum datangnya Islam.
Meskipun dalam bentuk dan nama atau istilah yang berbeda. Hal
ini dapat dibuktikan dengan banyaknya tempat-tempat ibadah yang
dibangun, dikelola dan dirawat, sedang hasilnya digunakan untuk
membiayai perawatan dan honor pengelolanya. Contoh konkritnya
adalah Masjid AI-Aqsha dan Masjid AI-Haram yang memang telah
berdiri sejak sebelum Nabi Muhammad SAW lahir.

3
Demikian pula halnya yang dilakukan oleh para raja Mesir
kuno, Kaisar Roma, Cina dan Jerman. Umumnya, harta yang telah
diwakafkan tersebut tidak boleh dijual, tidak boleh diwariskan dan
juga tidak boleh dihibahkan. Namun, harta tersebut hanya boleh
dikelola dan dimanfaatkan hasilnya untuk kepentingan umum.

Singkatnya, sejak dahulu, wakaf telah dipraktekkan dalam


dua bentuk, yaitu wakaf keluarga AI-Waqful Ahli dan wakaf umum
AI-wafqul Ghairi.

Hadirin Jamaah Jum'at yang berbahagia

Selanjutnya, bagaimana wakaf pada masa Rasulullah SAW.


Dalam sejarah Islam, wakaf telah diisyaratkan setelah Rasulullah
SAW hijrah ke Madinah. Tepatnya pada tahun kedua Hijriyah.
Tetapi, ada dua pendapat berkaitan dengan siapa yang pertama
kali melaksanakan wakaf. Pendapat pertama menyatakan bahwa
Rasulullah SAW yang pertama kali melaksanakan wakaf, yaitu wakaf
tanah milik beliau untuk digunakan Masjid. Hal ini berdasarkan hadits
yang diriwayatkan Umar Bin Syabah dari Amr Bin Saad Mu'ad, ia
berkata;

~ ~ J:'" 0C : Jti ~~ c:;..J~ 0C ;!i~~!t:i ~ 0C ~</J.J


~I J~:'; ~~ '.J~~l Jti J ~ ~~ d./.~l Jill f'~).ll
~~.- ~~I
~.J-~ ~ i-_
"Kami bertanya tentang mula-mula wakaf dalam Islam. Orang
Muhajirin mengatakan adalah wakaf Umar. Sedangkan orang-orang
Anshar mengatakan adalah wakaf Rasullullah SAW (Asy-Syaukani
: 129)

Juga dijelaskan, bahwa Rasulullah SAW pernah mewakafkan

4
tujuh kebun kurmanya di Madinah, diantaranya kebun A'raf,
Shafiyah, Dalal, 8arqah dan kebun kurma lainnya.

Adapun pendapat yang kedua menyatakan, bahwa yang


pertama kall melaksanakan wakaf adalah Umar bin Khattab,
pendapat ini berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan dari Ibnu
Umar ra:

Dari Ibnu Umar ra, berkata bahwa sahabat Umar memperoleh


sebidang tanah di Khaibar, kemudian ia menghadap Rasulullah
SAW untuk memohon petunjuk. Umar berkata 'ya Rasulullah, saya
mendapatkan sebidang tanah di Khaibarm saya belum pernah
mendapatkanharta sebaikitu, maka apakahyang engkauperintahkan
kepadaku? Rasulullah SAW menjawab 'bila kamu suka, kamu tahan
pokok tanah itu dan kamu sedekahkan hasilnya. Kemudian Umar
melakukan shadaqah, tidak dijual, tidak dihibahkan, dan tidak pula
diwariskan. Berkata Ibnu Umar u Umar menyedekahkannya kepada
orang-orang fakir, kaum kerabat, budak belian, sabilillah, ibnu sabil
dan tamu. Dan tidak dilarang bagi yang menguasai (mengurus)
tanah wakaf tersebut untuk makan dari hasilnya dengan cara baik
(sepantasnya) atau makan dengan tidak bermaksud menumpuk
harta" (HR. Mulsim)

5
Hadits dari Ibnu Umar tadi menjadi landasan ajaran wakaf
dalam Islam. Dari hadits di atas, setidaknya ada lima prinsip umum
sebagai kerangka wakaf: (1) kedudukan wakaf sebagai sedekah
sunnah yang berbeda dengan zakat (2) harta wakaftidak boleh dijual
belikan, diwariskan, dihibahkan ataupun disumbangkan (3) asset
wakaf harus dikelola secara produktif dan professional (4) hasil
wakaf harus diperuntukkan untuk tujuan yang baik (5) pengelola
wakaf boleh mendapatkan bagian yang wajar dar hasll pengelolaan
wakaf tersebut.

Contoh yang dilakukan Umar tadi, diikuti oleh para


sahabat lainnya. Seperti Abu Thalhah yang mewakafkan kebun
kesayangannya. Abu Bakar mewakafkan sebidang tanahnya di
Mekah yang khusus diperuntukkan bagi anak keturunannya yang
dakat ke Mekah. Demikian juga Utsman, yang menyedekahkan
hartanya di Khaibar ksfllah. Juga Ali bin Abi Thalib mewakafkan
tanahnya yang subur. Sahabat Mu'ad bin Jabal mewakafkan
rumahnya dengan sebutan Darul Anshar. Selanjutnya juga diikuti
oleh para sahabat lainnya seperti Anas bin Malik, Abdullah bin
Umar, Zubair bin Awwam, Aisyah dan lain sebagainya.

Dimasa khulafaurrasyidin dan pada masa-masa setelahnya,


perkembangan wakaf terkait erat dengan dinamika sosial ekonomi,
dan keagamaan masyarakat muslim. Sebagaimana diketahui
bahwa pada masa awal pembentukan masyarakat muslim, kaum
muslimin terlibat aktif dalam kegiatan penaklukkan wilayah-wilayah
baru diluar Hijaz. Seiring dengan kegiatan tersebut, kaum muslimin
banyak membutuhkan sarana dan prasarana untuk keperluan
ibadah keagamaan maupun militer. Misalnya masjid, kuda, senjata,
budak, tempat berteduh para prajurit dan lain sebagainya. Untuk
memenuhi kebutuhan inilah, praktek wakaf banyak dilakukan kaum
muslimin, baik secara individu maupun Negara.

6
Hadirin yang dimuliakan Allah SWT

Pada masa Dinasti Umayyah dan Abbasiyah, praktek


wakaf semakin luas. Semua orang berlomba-Iomba untuk
melaksanakannya. Pada masa dinasti ini, wakaf tidak hanya
diperuntukkan bagi kaum miskin, tetapi juga dijadikan modaluntuk
membangun lembaga pendidikan, perpustakaan, dan membayar
gaji para stafnya, membayar gaji guru dan memberikan beasiswa
kepada para pelajar dan mahasiswa.

Manariknya, pemerintah memberikan perhatian yang besar


terhadap antusiasme masyarakat untuk berwakaf. Dengan
mengatur pengelolaan wakaf, sebagai sektor tersendiri dalam
membangun solidaritas sosial dan ekonomi rakyat. Termasuk tata
cara pengelolaannya, pemeliharaannya dan penggunaan harta
wakaf tersebut.

Pada masa Dinasti Umayyah, khususnya pada masa Hisyam


Ibn Abdul Malik, yang menjadi hakim mesir adalah Taubah bin Ghar
ai-Hadrami. Beliaulah yang pertama kali melakukan pengembangan
dan pengelolaan wakaf di Mesir dan 8ashrah, terutama dengan
pembentuk lembaga wakaf sendiri, dibawah pengawasan hakim.

Pada masa Dinasti Abbasiyyah, terdapat Jembagawakaf yang


disebut Shadr al-Wukufyang bertugas mengurusi administrasi dan
memilih staf pengelola lembaga wakaf menjadi lebih terorganisir
baik secara administrasi maupun pengelolaannya, dengan demikian
manfaat wakaf juga lebih semakin terasa oleh rakyat banyak.

Kaum Mustimin rahimakumullah

Pada masa Dinasti Ayyubiyah di Mesir, harnpir semua tanah


pertanian menjadi harta wakaf, dan semua dikelola oleh Negara

7
dan bahkan menjadi milik Negara dibawah kendali Baitul Maal.
Hal ini tidak mengherankan, karena Negara Ayyubiyah adalah
Negara militer yang menganut sistem oligarkhi, dimana struktur
pemerintahan Negara disusun berdasarkan struktur militer.

Ketika Shalahudin AI-Ayubbi memerintah, ia berusaha


memamfaatkan tanah-tanah milik Negara untuk diserahkan
kepada yayasan keagamaan dan sosial. Tindakan ini dilakukan
dengan mencontoh praktek wakaf sebelumnya yang dilaukan
dinasti Fathimiyah. Dinasti inilah yang mendirikan Universitas AI-
Azhar Kairo, terutama pad a masa Sultan AI-Muidz Li Dinillah yang
memerintah panglimanya Jauhar AI-Siqqli untuk masih berdiri
megah, dengan ribuan mahasiswanya. Hebatnya, semua diberi
beasiswa dari hasil pengelolaan wakaf.

Shalahudin AI-Ayyubi adalah orang yang banyak


mewakafkan lahan milik Negara untuk kegiatan pendidikan.
Misalnya beberapa desa ia wakafkan untuk pengembangan
Madrasah Syafi'iyyah, Madrasah Malikiyah dan juga Hanafiyah.
Hal ini diperkuat dengan adanya fatwa ulama Mesir yang bernama
Ibnu Ishrun dan beberapa ulama lainnya, yang memperbdlehkan
mewakafkan harta milik Negara kepada yayasan keagamaan dan
sosial, untuk tujuan memelihara kekayaan Negara itu sendiri.
Bahkan Shalahudin al-Ayyubi menetapkan kebijakan, bagi orang-
orang nasrani yang datang dari Iskandariyah untuk berdagang,
wajib membayar bea cukai dan hasilnya dikumpulkan dan
diwakafkan kepada Ahli Fiqih dan keturunanya hal ini sebagai
upaya mensejahterakan ulama.

Hadirin sekalian .... Sungguh usaha yang luar biasa. Andaikan


di Indonesia, wakaf dikelola sedemikian rupa, termasuk didalamnya
untuk mensejahterakan ulama, da'i, ustadz ataupun muballigh.

8
Khatib yakin jika hal itu terwujud, semua pendakwah apapun nama
dan gelarnya akan berkonsentrasi penuh dalam mensyiarkan
agama Allah SWT.

Hadirin yang dimuliakan Allah SWT

Pada masa Dinasti Mamluk, aktivitas wakaf sangat pesat


dan beraneka ragam, sehingga pada masa itu apapun yang dapat
diambil manfaatnya boleh diwakafkan. Benda yang paling banyak
diwakafkan adalah tanah pertanian dan bangunan, seperti gedung
perkantoran, penginapan, dan ruang belajar.

Yang menakjubkan adalah, hasil pengelolaan wakaf itu juga


diperuntukkan guna kepentingan sarana di Haramain (Mekah dan
Madinah), seperti wakaf untuk kain kiswah Ka'bah dan untuk kain
penutup kubur Nabi SAW di Madinah. Hal ini, sebagaimana yang
dilakukan Sultan Shaleh bin AI-Nasir. yang membeli desa Bisus,
untuk diwakafkan demi kepentingan kiswah Ka'bah setiap tahunnya
dan kain penutup makam Nabi SAW setiap lima tahun sekali.
Karena besarnya manfaat wakaf bagi kelangsungan roda
ekonomi dan kegiatan dakwah, maka sultan AI-Dzahir Bibers AI-
Bandaqari (1277 M) salah seorang raja Dinasti Mamluk, menerbitkan
undang-undang wakaf untuk pertama kalinya. Berkaitan dengan hal
ini, ia memilih hakim dari masing-masing mazhab untuk mengurusi
masalah perwakafan.
Hadirin rahimakumullah

Tahun 1280 Hijriyah, pemerintah Turki Utsmani mengeluarkan


UU yang mengatur masalah pembukuan pelaksanaan wakaf.
Dalam UU, diatur masalah pencatatan wakaf, sertikifasi wakaf,
tata cara pengelolaan wakaf, upaya untuk mencapai tujuan wakaf
dan lain sebagianya. Pada tahun 1287 H pemerintah Turki juga

9
mengeluarkan UU tentang kedududkan tanah produktif kekuasaan
Turki yang berstatus wakaf.
Menjelang abad ke-20 Masehi, terutanma pada masa
kekuasaan Muhammad Ali Pasha, tahun 1891 M, ia berusaha
mengatur praktek perwakafan dengan cara Diwan AI-Wukuf yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus wakaf serta membuat
perencanaan untuk mengelola wakaf secara produktif.

Hadirin yang berbahagia

Demikianlah masa kejayaan wakaf dalam sejarah Islam. Saat


itu, wakaf telah meliputi berbagai benda, masjid, sekolah, tanah
pertanian, rumah, perkebunan, pabrik, gedung, gudang beras,
dan lain-lain. Jadi wakaf tidak hanya tetbatas pada tanah kuburan
dan tempat ibadah saja, tetapi diperuntukkan guna kegiatan yang
sifatnya lebih luas, terutama untuk kepentingan umum yang bersifat
lintas agama, lintas suku, maupun etnis.

Saat ini, masyarakat kita masih banyak yang membutuhkan


uluran tangan dari para aghniya (orang orang kaya). Kebutuhan
mereka itu harus mendapatkan apresiasi maksimal, dan harus
diorganisir serta dikelola agar tujuan yang hendak dicapai dapat
terarah dan megenai sasaran.
Demikian apa yang dapat khatib sampaikan, mudah-mudahan
sejarah singkat tentang wakaf ini, membuka hati dan pikiran kita
untuk lebih banyak berbuat dan belajar dari sejarah.

10
SEJARAH PEMBANGUNAN ISLAM
TAK LEPAS DARI WAKAF

Agama Islam besar, karena memiliki dimensi spiritual yang


kuat. Dimensi spiritual tersebut didasari dengan iman. Dan jika
iman sudah mendasari perilaku setiap pemeluknya, maka akan
melahirkan mujahid yang merelakan jiwa dan raganya, bahkan
juga harta benda duniawinya. Salah satu sikap dan bentuk kaum
Muslimin mengambil jarak dengan dunianya adalah mewakafkan
sebagian hartanya yang telah Allah karuniakan kepadanya. Hal ini
bisa dikatakan, nyaris seumur perjalanan dakwah Islam.

Dalam sejarah peradaban Islam, wakaf sudah dikenal sejak


zaman Nabi Muhammad SAW, khususnya ketika beliau hijrah ke
Madinah al-Munawarah. Peristiwa wakaf yang pertama kali dalam
urusan agama adalah Masjid Quba, yang didirikan oleh Nabi
Muhammad SAW di Madinah. Kemudian wakaf kedua adalah
Masjid Darul Hijrah di Madinah yang juga dibangun oleh Rasulullah
SAW.

Adapun wakaf pertama yang dilakukan dalam bidang sosial


ekonomi, adalah pengambil-alihan kepemilikan tujuh buah kebun
milik seorang Yahudi yang terbunuh pada perang Uhud, kemudian
ia berpihak kepada umat Islam. Peristiwa wakaf ini kemudian diikuti
oleh Umar bin Khattab. Sikap positif Umar ini, kemudian diikuti oleh
sahabat Rasulullah lainnya. Seperti Abu Bakar Ash-Shidiq, Utsman
bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan para sahabat lainnya. Pada masa
itu obyek harta wakaf, dan teknis pengelolaannya serta sasaran-
sasarannya masih sangat terbatas dan sederhana. Kesemuannya
masih dalam kontrol Nabi Muhammad SAW.

11
Seiring dan sejalan dengan perluasan wilayah dan perkembangan
peradaban Umat Islam, wakaf tersebar luas dengan obyek dan
sasaran yang lebih beragam. Sehingga pada abad ke III Hijriyah,
tidak ada kepentingan dan kemaslahatan umum, kecuali didanai dari
hasil wakaf. Mulai dari biaya untuk anak yatim dan anak terlantar,
perbaikan tepi-tepi sungai, pemeliharaan dan pelestarian unggas,
sarnpal penyediaan air bersih di kota-kota untuk kepentingan
umum.

Hadirin yang berbahagia

Mari sejenak kita menyimak bagaimana perjalanan


perkembangan wakaf dalam sejarah Islam. Selama periode
Abbasiyah, harta wakaf dan hasilnya ditampung dan dikelola oleh
Qadhi (seorang hakim) yang selalu dimonitor oleh atasannya.
Karena dipandanq kurang maksimal, maka pada pariode ini pula
dibentuklah Baitul Maal, yang secara khusus mengelola dan
mengatur dana untuk kepentingan umat, termasuk dana zakat dan
wakaf.

Sementara itu, pada masa Bani Mamluk, harta wakaf dibagi


menjadi tiga kelompok besar, pertama harta wakaf yang namanya
Abbas, terdiri dari tanah perkebunan yang luas.dana yang dihasilkan
daripengelolaan tanah tersebut digunakan untuk biaya pemeliharaan
masjid. Hal ini pula yang kerap kali khatib sampaikan ketika khutbah.
Artinya, jika rumah ibadah memiliki usaha produktif dari dana wakaf,
niscaya pengurus masjid tidak lagi disibukkan dengan membuat
proposal dalam setiap acara. Yang kedua waqaf Hukmiya, terdiri
atas tanah perkotaan di Mesir dan Qahira, yang hasilnya diniatkan
untuk pengembangan kota Mekah dan Madinah.

Sungguh luar biasa, konon katanya, beberapa rumah yang


dijadikan tempat mabitnya jamaah haji asal Indonesia, juga
12
merupakan harta wakaf yang diproduktifkan guna keberlangsungan
manfaat dari harta wakaf itu sendiri. Maka jangan heran jika kota
Makkah dan Madinah yang relative kecil itu jauh lebih maju dan lebih
indah dari daerah lainnya. Yang ketiga, harta wakaf yang namanya
waqaf Ahliyah, yaitu wakaf pemberian untuk keluarga.

Jamaah jum'at yang senantiasa mendapat kasih sayang Allah


SWT

Mulai abad ke 16 Masehi diterapkannya leasing permanen ke


dalam beberapa hal untuk memberikan rangsangan individu dalam
pengelolaan dan pelestarian wakaf. Dibawah leasing permanen ini,
terutama di Mesir dan Turki, penyewa dapat membayar sewa secara
lumpsum sehingga hak kepemilikannya penuh. Dalam kondisi
tertentu, di Syria dan Mesir, penyewaan juga dikaitkan dengan nilai
dari real estates.

Pada periode kekhalifaan Utsmaniyah, Turki mempunyai


sejarah terpanjang dalam keberhasilannya mengelola dana wakaf.
Pada tahun 1925, diperkirakan mencapai % dari luas tanah produktif.
Subhanallah... Pusat administrasi wakaf dibangun kembali setelah
penggusurannya pada tahun 1924 M. sekarang, Wafq Bank and
finance Corporation telah didirikan untuk memobilisasi sumber-
sumber wakaf dan untuk membiayai bermacam jenis proyek joint
venture.

Jamaah yang berbahagia, semua yang khatib sampaikan


tadi adalah milik orang, milik mereka. Pertanyaannya, bagaimana
dengan wakaf di Indonesia? Berikut sekilas khatib sampaikan
sejarah wakaf di Indonesia.

Sebelum Islam masuk di Indonesia, telah dikenal suatu


lembaga sosial yang fungsi dan kedudukannya hampir sama
13
dengan wakaf. Sebagai contoh, dapat dikemukakan tanah preman
di Lombok dan Tanah Pusaka (tinggi) di Minangkabau. Para ulama
Indonesia, sekalipun pada umumnya pengikut mazhab Syafii,
namun dalam memahami pengertian wakaf dapat juga menerima
mazhab lainnya.

Selain dari itu perlujuga diketahui bahwa dalam penerapanfikih


wakaf di Indonesia terdapat berbagai perkembangan. Jika sebelum
tahun tujuh puluhan untuk memahami wakaf selalu merujuk mazhab
syafii, namun setelah itu ketika para hakim pengadilan agama telah
banyak dijabat alumni lAIN, tampak perubahan orientasi. Artinya,
pemahaman dan penerapan fikih di Indonesia telah berkembang,
baik dalam teori maupun dalam putusan Badan Peradilan Agama.

Sayangnya ... di Indonesia, wakaf pada umumnya berupa


benda-benda konsumtif, bukan benda-benda produktif. Hal initerlihat
dengan bermunculannya masjid, sekolah panti asuhan, rumah sakit,
tanah, dan sebagainya. Ini disebabkan, diantaranya oleh karena
sempitnya lahan dan hak milik perorangan yang dibatasi oleh hak
masyarakat hukum adat. Dan oleh karena harta yang diwakafkan
itu pada umumnya adalah barang konsumtif, maka terjadilah
masalah mengenai biaya pemeliharaannya, sehingga banyak sekali
harta benda wakaf yang belum dikelola atau dimanfaatkan secara
maksimal dan optimal. Untuk mengatasi problem tersebut, perlu
kiranya dicari sumber dana tetap melalui wakaf produktif.

Lantas, sumber dana tetap yang digalang melalui wakaf


produktif itu, berupa apa? Wakaf uang tunai? Salah satu alternatif
yang sangat tepat sesuai dengan kondisi perekonomian dewasa ini
untuk mewujudkan wakaf produktif. Indonesia yang berpenduduk
Muslim terbesar dldunia, wakaf produktif masih sedikit jumlahnya
dibanding potensi yang ada. Sebagai contoh kongkrit wakaf

14
produktif di Indonesia adalah perwakafan tanah Pondok Modern
Gontor Ponorogo. Tanah wakaf Pondok Gontor berupa sawah
dan ladang kering disekitarnya, dikelola secara professional, dan
seluruh hasilnya dipergunakan untuk membiayai lembaga tersebut
beserta guru dan santrinya.

Bila dibandingkan dengan Negara-negara Islam yang


lain, pengelolaan wakaf di Indonesia masih perlu meningkatkan
perannya. Di Mesir, perwakafan telah diatur dengan perundang-
undangan, dan secara administrasi telah berjalan dengan baik
dibawah kementrian tersendiri yaitu kementrian Urusan Wakaf
(Wizaratul Awqaf). Di Negara itu, banyak harta wakaf berbentuk
gedung-gedung yang disewakan atau dibagi-bagi pengelolaannya
kepada petani yang bersedia menggarapnya dengan sistem bagi
hasil, saham-saham diberbagai badan usaha dan sebagainya,
yang mendatangkan hasil. Dengan demikian, banyak yang dapat
dikerjakan melalui hasilnya, termasuk diantaranya kegiatan ilmiyah,
dakwah, sosial dan pendidikan.

Oi Bangladesh, telah didirikan semacam "Bank Wakaf' yaitu


Social lnvesment Bank LTD (SIBL), yang merupakan sebuah
Model Perbankan Tiga Sektor diluar perbankan konvensional, dan
beroperasi secara bersama-sama dengan tujuan menghapuskan
kemiskinan dan memberdayakan system ekonomi partisipasif
melalui pelbagai kegiatan formal, nonformal, dan voluntary,tentunya
berbasis keikhlasan. Hebatnya SIBL telah berhasil memperkenalkan
sekaligus meluncurkan sertiftkat Wakaf Tunai, sebuah inovasi
instrumen ftnansiallslami Sektor voluntary, yang membuka peluang
unik bagi pencipta investasi dibidang keagamaan, pendidikan dan
pelayanan sosial.

15
Oi Yordania, harta wakaf telah berhasil membangun dan
menyediakan sekitar 70 rumah sakit, yang tersebar di hampir
seluruh Provinsi yang ada di Yordania, termasuk di Ibukota Amman,
dan Kota Pelabuhan Aqoba. Subhanallah

Jarnaah sekalian, melalui khutbah ini, perkenankanlah kami


selaku khatib meneguhkan keyakinan kita semua betapa besar
pontensi wakaf, jika ditangani secara transparan, amanah dan
professional. Mudah-mudahan dengan adanya Oirektorat Wakaf
Kementrian Agama, perwakafan di Indonesia semakin maju dan
berkembang.

Oemikian apa yang dapat khatib sampaikan. mudah-mudahan


ada manfaatnya. Oengan iringan doa semoga kelak kita semua
menjadi orang yang rindu untuk berwakaf. Amin ya rabba/ a/amino

16
WAKAF PADA MASA NABI

Jamaah Jum'at yang dimuliakan Allah SWT

Khatib yakin, semua jamaah yang hadir pada shalat jumat


ini mengetahui dan sering mendengarkan, bahwa Allah SWT
memberikan pahala yang berlipat ganda kepada hamba-hambanya
yang mensedekahkan, menginfakkan, menzakatkan ataupun
mewakafkan sebagian harta yang dimilikinya. Allah berfirman dalam
surat AI-Baqarah

"Perumpamaan bagi orang orang yang menafkahkan


hartanya dija/an Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh butir,pada tiap-tiap butir menumbuhkan seratus
biji. Allah me/ipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang la kehendaki.
Dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi maha Mengetahui. (OS. AI-
Baqarah : 261)

Rasulullah SAW juga menyatakan, bahwa sebuah biji kurma


dapat menyelamatkan orang dari siksaan panasnya api neraka.
Artinya apa? Kebaikan seseorang yang menafkahkan sebagian
hartanya, akan Allah balas dengan melipatgandakan ganjarannya.
Subhanallah, luar biasa kebaikan dan pahala yang Allah SWT akan
berikan. Dan Ingat! Allah sekali kali tidak pernah ingkar akan janji-
Nya, innallahi /a yukhlifu mi'aad.

Lalu, pernahkah kita berfikir, kenapa Allah memberikan


ganjaranyang begitubesarkepada yang menafkahkan(mewakafkan)

17
sebagian hartanya dijalan Allah? Menurut khatib jawabannya
sederhana, karena berinfak, bershadakah, berzakat, berwakaf,
berderma dan apapun sebutannya, memang berat untuk dilakukan.
Sangat berat, sehingga banyak diantara manusia yang enggan
melakukannya. Maka, ketika rasa berat itu mampu dihilangkan oleh
seseorang, Allah pun menggantinya dengan pahala yang berat
pula. Subhanallah, Maha Suci Allah.

Jamaah jum'at yang dirahmati Allah

Pada kesempatan ini, mari kita kembali bagaimana wakaf


pada masa baginda Rasulullah SAW para sahabat. Bagaimana
pula mereka menghilangkan rasa berat tersebut, sehingga dengan
ringannya mereka mewakafkan sebagian harta miliknya.

Dalam sejarah dijelaskan, ketika Rasulullah SAW berhijrah ke


Madinah al-Munawwarah, Rasulullah SAW langsung mewakafkan
tanah miliknya untuk dibangun sebuah masjid.Tidak hanya itu, beliau
juga mewakafkan 7 kebun kurma miliknya di Madinah. Padahal,
Rasulullah SAWdikenal miskin,tetapi ia tetap mewakafkan tanahnya
untuk keperluan ibadah kaum muslimin dan untuk keperluan sosial.
Sikap Rasulullah SAW ini ditiru banyak sahabatnya.

Umar Bin Khattab misalnya, ia mewakafkan tanahnya di


Khaibar, Abu Thalhah mewakafkan kebun kesayangannya. Abu
Bakar mewakafkan sebidang tanahnya di Makkah, Utsman Bin
Affan, Ali bin Abi Thalib, Mu'adz bin Jabal, Zubair bin Awwam dan
disusul sahabat lainnya.

Dalam sebuah riwayat yang panjang, Ibnu Umar menjelaskan


"Sahabat Umar memperoleh sebidang tanah di Khaibar, kemudian
ia menghadap Rasulullah SAW untuk memohon petunjuk. Umar
berkata.Ya Rasulullah, saya mendapatkan sebidang tanah di

18
Khaibar, saya be/um pernah mendapatkan harta sebaik itu,
maka apakah yang engkau perintahkan kepadaku? Rasulullah
SAW menjawab "bila kamu suka, kamu tahan pokok tanah itu
dan kamu sedekahkan hasilnya". Kemudian Umar melakukan
shadaqah, tidak menjual, tidak dihibahkan dan tidak pula diwariskan.
Subhanallah, itulah suri tauladan yang Rasulullah SAW dan para
Sahabat tunjukkan kepada para pengikutnya secara kongrit. Mereka
tidak hanya menganjurkan, tetapi berbuat terlabih dahulu. Demikian
juga hadits Rasulullah SAW riwayat Ibn Majah dari Ibn Umar, r.a.,
sebagai berikut:

Artinya:

"Sahabat Umar ibn al-Khattab telah berkata kepada Nabi


Muhammad SAW' 'Sesungguhnya saya mempunyai harta yang
berupa seratus saham tanahyang terletak di Khaibar. Tanabtersebut
sangat saya senangi dan tidak ada harta yang /ebih saya senangi
dari pada itu. Sesungguhnya saya bermaksud menyedekahkannya'.
Nab; bersabda:'Wakaf-kanlah tanah tersebut dan sedekahkan buah
(hasi/)-nya'.

"Umar (ayahku) menyedekahkannya kepada orang-orang


fakir, kaum kerabat, budak belian, sbilillah, ibnu sabil, dan tamu.
Dan tidak dilarang bag; yang menguasai (mengurus) tanah wakaf
tersebut untuk makan dari hasi/nya dengan cara baik (Sepantasnya),
atau makan dengan tidak bermaksud menumpuk harta (HR. Bukhari
Muslim)
19
Hadirin ... .tidak hanya itu, dalam kitab An-nushush AI-
Iqtishadiyahkarya MundzirQohafdijelaskan, Umarjuga mewakafkan
tanah miliknya di Tsamag dan didaerah Wadi AI-Qura. Perbuatan
wakaf Umar ini, sudah dicatat oleh Mu'aiqib dan disaksikan oleh
Abdullah bin Arqam. Artinya apa? Secara sederhana administrasi
perwakafan sudah berjalan sejak dahulu.

Demikian pula Utsman bin Affan.Dalam riwayat At-Tarmizi


dan an-Nasa'i dijelaskan. Utsman bin Affan pernah mewakafkan
hartanya berupa sumur Raumah, riwayat tersebut diperjelas oleh
Imam Bukhari, yang menyatakan 'apakah kalian tahu bahwa
sumur Raumah apabi/a ada orang yang mau menemui airnya, ia
harus bayar. Pemi/iknya te/ah menjua/ airnya kepada orang yang
sedang da/am perja/anan' .kemudian hasil dari penjualan air itu
dipetuntukkan bagi mereka yang membutuhkannya.

Kaum muslimin yang berbahagia

Masih banyak lagi riwayat yang menginformasikan kepada


kita, bagaimana gairah atau semangat para sahabat Nabi dalam
berwakaf. Selain yang tadi khatib sebutkan, juga ada riwayat dari
Abu Hurairah, bahwa Khalid pernah mewakafkan baju besinya,
senjata dan alat-alat pertanian untuk keperluan jihad fi sabilillah.
Bahkan Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Barang siapa yang mewakafkan kuda miliknya di ja/an


Allah, dengan keimanan dan tawakka/, maka bulunya, kotorannya,
dan juga kencingnya da/am penilaian Allah yang mengandung
kebaikan"(HR. Bukhari)

20
Saudaraku .... Demikian besar semangat para sahabat untuk
berwakaf, kenapa? Selain dicontohkan Rasulullah SAW dan para
sahabat dekat beliau secara langsung, mereka juga meyakini benar,
bahwa Allah SWT akan memberikan pahala yang besar dan berlipat
ganda atas perbuatan baik mereka. Itulah sebabnya, Abu Thalhah
dengan rinci dan ikhlas mewakafkan harta kesayangannya berupa
mata air yang jernih. Setelah itu turun ayat"

"Kemu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang


sempurna, sebe/um kamu menafkahkan sebagian haria yang kamu
sukai. Dan Allah mengetahui apa apa yang kamu nafkahkan" (OS.
Ali Imran : 92)

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah

Sungguh benar firman Allah yang menyatakan:

"sesungguhnya pada diri Rasulullah SAW terdapat contoh


yang baik... "

Artinya apa? Rasulullah SAW dan para sahabat tidak hanya


berkata, tidak hanya menganjurkan, tidak hanya menyampaikan
risalah-risalah Allah SWT yang tertuang dalam AI-Ouran, tetapi
mereka langsung berbuat, langsung memberikan contoh kongkrit
kepada umatnya dan tentunya mereka meyakini kebenaran janji-
janji Allah atas setiap amal shaleh yang diperbuatnya. Dengan
demikian, para pengikutnya pun dengan ringan meniru perbuatan-
perbuatan atau contoh-contoh yang diberikan.

21
seandainya para kiyai, muballigh, da'i, dan
Saudaraku...
da'iyah, ustad dan ustadzah, para dermawan, berbuat seperti apa
yang diperbuat Rasulullah SAW, berwakaf, bershadaqah, berzakat,
dan lain sebagainya, niscaya jamaahnya akan merasa ringan
dan ikhlas untuk berwakaf, bershadaqah, dan lain sebagainya,
sebagaimana contoh kongkrit yang dilakukan Rasulullah SAW dan
para sahabatnya.

Sayangnya ... hal tersebut kurang banyak dicontohkan, baru


sebatas teori. Alhasil, ayat-ayat dan riwayat-riwayat yang berkenaan
dengan berbagai kemuliaan, manfaat dari berwakaf, bershadaqah,
berzakat dan lain sebagainya hanya menjadi alunan kata-kata yang
menakjubkan sesaat, hanya menjadi mesin pengangguk kepala
jamaah tidak lebih dari itu. Belum lagi juga dikaitkan dengan firman
Allah SWT:

Artinya;

"Amat besar kebencian di sisi Allah, bagi orang yang hanya


bisa berkata tetapi ia sendiri tidak pernah melakukannya" (OS. AI-
Shaf: 3)

Hadirin rahimakumullah

Memang tidak semua para da'i, asatidz atau muballigh


tergolong orang yang mampu, atau kaya. Tetapibanyakjuga diantara
mereka yang tergolong orang yang kurang mampu dan bahkan
miskin. Namun dengan segala kasih sayangAllah, mereka dikaruniai
ilmu dan kemampuan untuk menjalankan dan mengajarkan syariat
Allah.

22
Kaum muslimin yang dirahmati Allah

Kembali ke beberapa riwayat yang khatib sampaikan tadi,


hanya sebagian kecil dari banyak riwayat yang berkaitan dengan
wakaf_ Akan tetapi, khatib yakin kita sepakat bahwa, tidak perlu
banyaknya riwayat ataupun ayat yang diungkapkan, melainkan
cukup 1 atau 2 saja, tetapi memberikan kesan, seakan hal tersebut
ingin segera kita lakukan, ihgin segera kita perbuat

Karena banyak diantara kita, yang terkadang tahu, tetapi


enggan melaksanakannya. Terkadang pula mengerti, tetapi malas

23
HARTA DALAM PERSPEKTIF ISLAM.

Hadirin Sidang Jamaah Jumah yang dirahmati Allah SWT,

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah


SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat
menjalankan ibadah Jum'at pada kesempatan kali ini. Mudah-
mudahan ibadah ini menjadi amal baik kita dan kelak menjadi bekal
untuk menghadap keharibaan-Nya. Shalawat serta salam kita
haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang
telah menunjukkan manusia kejalan kebenaran. Yaitu agama yang
diridhai oleh Allah SWT.

Hadirin Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah SWT,

Secara filosofis, Manusia adalah makhluk ekonomi. Karena


tidak satupun manusia yang dapat hidup tanpa mengkonsumsi,
memproduksi dan mendistribusi harta benda. Kebutuhan
mengkonsumsi menuntut adanya produksi, namun tidak semua
orang mampu memproduksi semua kebutuhannya sehingga
diperlukan adanya distribusi. Karenanya, keterpautan kemampuan
seseorang dengan yang lain menciptakan ketergantungan antara
sesama sebagai ciri manusia sebagai makhluk sosial.

Kebutuhan manusia untuk mengkonsumsi niscaya


memerlukan harta. harta pada dasarnya sesuatu yang baik. Namun
sikap seseorang untuk memperoleh dan menggunakan harta
yang menyebabkan harta terpuji dan tercela. Harta terpuji adalah
harta yang diperoleh dengan cara halal dan dipergunakan untuk
kebaikan dan didermakan, sedangkan harta tercela adalah harta

24
yang diperoleh dengan cara tidak benar dan digunakan untuk
kemaksiatan atau untuk menumpuk kekayaan.
Islam memandang harta adalah sesuatu yang terpenting
setelah keimanan. Sebab sebagian besar pelaksanaan syariah
membutuhkan harta, seperti shalat, zakat, haji, jihad dan lainnya.
Namun harta dipandang baik jika diperoleh dengan cara baik dan
dipergunakan dijalan Allah (fi sabilillah). Harta akan menjadi petaka
dan fitnah jika diperoleh dengan cara tidak halal dan dipergunakan
untuk kemaksiatan. Allah SWT berfirman:

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan


(bagimu): di sisi Allah-Iah pahala yang besar. (Q.S, At-Taghobun :
15)

Saudara Hadirin Jama'ah Jum'at yang Dimuliakan Allah SWT,

Harta akan menjadi kebaikan jika dipandang sebagai sarana


untuk mendukung pelaksanaan ajaran Islam, dan harta akan menjadi
bencana (fitnah) jika dijadikan sebagai tujuan hidup.
Rasulullah SAW bersabda:

"Setiap umat pasti mendapat cobaan (fitnah), sedangkan cobaan


umatku adalah harta". (HR. Turmudzi)
Ekonomi dalam pandangan Islam tidak hanya harta yang
berupa materi dan produksi yang bersifat fisik, tetapi juga harus
dapat memenuhi kebutuhan rohani. Karenanya, ekonomi tidak
semata-mata kepentingan profit, namun semestinya berakar dari
etika dan nilai kemanusiaan.

25
Saudara Hadirin Yang dimuliakan Allah SWT,

Harta ada dua. Yaitu halal dan haram. Allah SWT telah
menjelaskan mana harta yang haram dimakan dan mana harta
yang boleh dikonsumsi. Sesuatu yang haram dimakan dijelaskan
oleh Allah secara rinci, seperti Babi, Anjing dan Darah. Atau sesuatu
itu sebenarnya halal kalau prosesnya sesuai tuntunan syariah,
seperti hewan yang halal dengan syarat dipotong secara syara'.
Akan tetapi hewan itu haram dimakan jikan tidak dipotong sesuai
syariah. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai,


darah, daging babi, dan binatang yang (tetika disembelih) disebut
(nama) se/ain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (O.S. AI-Baqarah
: 173)
Ada pula harta itu sebenarnya halal tetapi karena prosesnya
yang tidak sesuai syariat Islam sehingga harta itu haram diperoleh
dan haram di makan. Oleh karena itu, Islam mengajarkan kepada
kita untuk mengkonsumsi yang secara esensi halal dan cara
mendapatkannya juga halal. Dalam cara memperoleh harta di negeri
kita ini banyak tertuang dalam undang-undang dan regulasi. Dalam
sektor keuangan dan perbankan umpamanya, kita mengenal sistim
konvensional dan sistim syariah. Ini sangat mencolok perbedaannya
dalam proses dan efek kehidupan dari kedua sistim tersebut.

26
Karakteristik ekonomi Islam terletak pada kerangka moral
dan etika. Aturan yang dibentuk dalam ekonomi Islam merupakan
aturan yang bersumber pada kerangka konseptual masyarakat
dalam hubungannya dengan Tuhan, kehidupan dan tujuan akhir
manusia setelah kematian. Ekonomi menurut Islam tidak semata-
mata keuntungan materi, lebih dari itu ekonomi adalah sarana untuk
membangun ikatan kemanusiaan yang saling membutuhkan dan
sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Ekonomi Islam berbeda dengan Sistim ekonomi Kapitalis
yang menekankan pada kepentingan individu atau Sistim ekonomi
Sosialis/komunis yang hanya memfokuskan pada kepentingan
umum. Ekonomi Kapitalis menihilkan peran negara karena
sepenuhnya menganut mekanisme pasar. Mengakui kepemilikan
pribadi secara mutlak. Cita-cita utamanya adalah adanya
pertumbuhan ekomomi, sehingga setiap individu dapat melakukan
kegiatan ekonomi sebebas-bebasnya untuk mendapatkan profit.
Sedangkan sistem ekonomi sosialls muncul sebagai respons dari
paham kapitalis yang mengeksploitasi manusia, sehingga peran
negara sangat dominan. Tidak mengakui kepemilikan pribadi.
Akibatnya, aktivitas ekonomi bagi setiap individu terpasung, karena
semuanya untuk kepentingan bersama. Negara bertanggung jawab
dalam mendistribusikan sumber dan hasil produksi kepada seluruh
masyarakat.
Islam memandang ekonomi tidak lepas dari empat ciri, yaitu
Rabbaniyyah (ketuhanan), Akhlak, Kemanusiaan, dan Wasathiyah (
keseimbangan). Ciri-ciri ini yang menyatukan kepentingan duniawi
dan uhkrawi, ketuhanan dan kemanusiaan, materi dan ruh. Ciri
Rabbaniyah terletak pada katerkaitan seluruh aktifitas produksi,
konsumsi dan distribusi semata-mata untuk menjalankan tugas
sebagai khalifah dimuka bumi, membangun peradaban manusia
dan memakmurkan bumi. Ciri Rabbani ini meniscayakan beretika.

27
Cirri etika teletak pada tidak adanya pemisahan antara kegiatan
ekonomi dengan akhlak. Islam memandang aktifitas ekonomi untuk
kemaslahatan. Dilarang menipu, melakukan riba dan menzalimi
kepada yang lain hanya untuk kepentingan pribadi.
Ciri kemanusiaan juga terlihat dalam relasi persaudaraan
dan tolong rnenolong dalam memenuhi kebutuhan. Dalam
transaksi tidak semuanya berbasis profit, karena adakalanya untuk
menolong dengan skim qardlul hasan (pinjaman tanpa bagi hasil).
Ciri keseimbangan (wasathiyah) terlihat dari pengakuan Islam
terhadap hak milik individu, tetapi di sisi lain mengakui hak umum.
Hak milik individu memungkinkan seseorang untuk memperoleh
harta sebanyak-banyaknya, tapi harus berbagi dengan yang lain
sebagai implementasi dari hak umum, yaitu berupa zakat, wakaf
dan sadekah.

Saudara Hadirin Yang dimuliakan Allah SWT,

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kita sebagai


khalifahAllah di muka bumi ini harus bekerja keras untuk membangun
dan memakmurkan bumi dan mensejahterakan umat manusia.
Harta dibutuhkan dalam aktifitas kehidupan dan ibadah kita, tetapi
jangan sampai kita menjadikan harta sebagai tujuan. Letakkanlah
harta hanya ditangan kita dan janganlah meletakkan harta di hati
kita.
Semoga Allah SWT senantiasa menunjukkan kita kepada
jalan kebenaran dan memberi kekuatan kepada kita untuk
mengikutinya. Dan semoga Allah juga menyadarkan kita tentang
kebathilan dan memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat
menghindarinya. Amien, amien ya Rabba'i Alamin.

28
WAKAF DALAM PERSPEKTIF

4MAZHAB

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

Pada kesempatan ini, khatib mengajak jamaah sekalian,


untuk sama-sama merenung sejenak, berpikir, dan pada saatnya
mencoba untuk berbuat.

Saudaraku, kita percaya, yakin dan bahkan haqqul yakin,


bahwa kita semua memeluk atau berpegang kepada agama Allah,
yaitu Islam. Kita semua juga percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah
SWT, kita tidak menyembah selain-Nya, tidak pula mensekutukan-
Nya. Kita juga percaya dan sangat meyakini, bahwa Muhammad
SAW adalah Nabiyullah yang terakhir, khataman nabiyyin.

Yang menjadi pertanyaannya adalah, apakah benar kita ini


sudah Islam, sudah tidak lagi mensekutukan-Nya dan percaya akan
risalah yang dibawa kekasih-Nya Muhammad SAW. Khatib tidak
meminta jawaban, karena jawabannya sudah ada pada diri kita
masing-masing. Lalu, apakah kita sudah mengetahui segala sesuatu
yang disyaratkan-Nya? Atau mungkin sudahkah kita percaya dan
yakin akan janji-janji Allah SWT, dengan segala kenikmatan dan
pahala yang besar, yang kelak akan la berikan dari amal shaleh
yang kita perbuat?

Wallahu a 'lam, semogaAliah senantiasa memberikantaufik dan


hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita senantiasa memiliki
rasa rindu untuk berbuat amal shaleh. Amin ya Rabbal'alamin.

29
Kaum muslimin y,ang dirahmati Allah

Pada kesempatan ini, mari kita mencoba untuk memahami


satu diantara syariat Islam, yang mungkin selama ini belurnmencoba
untuk memahaminya lebih mendalam, yaitu masalah Wakaf.

Dalam sejarah Islam, wakaf sudah dipraktekkan Nabi


Muhammad SAW, beliau telah mewakafkan tanahnya untuk
dibangunkan sebuah masjid dan juga kebun kurma miliknya.
Demikian pula dengan para sahabat Nabi, Umar misalnya, dalam
sebuah hadits shahih riwayat Imam Muslim dijelaskan bahwa,
ketika Umar mendapatkan harta di Khaibar, Rasulullah SAW
memerintahkan kepadanya untuk menahan pokoknya dan
memanfaatkan hasilnya untuk keperluan umum. Artinya, harta
yang diwakafkan seseorang tidak boleh habis dan dialih tangankan,
agar kemanfaatannya tetap dapat dirasakan dan diperuntukkan
masyarakat banyak. Lalu bagaimana wakaf dengan segala
permasalahannya menurut mazhab 4 yang kita kenaI.

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

Pertama, menurut mazhab Hanafl, dari literatur yang ada


dijelaskan bahwa harta wakaf tetap milik si wakif (orang yang
mewakafkan), tetapi manfaat dari harta tersebut disedekahkan
untuk kepentingan soslal, baik sekarang atau yang akan datang
dan si wakif berhak mencabut kemanfaatannya untuk keperluan
lain termasuk menjualnya.
Pendapat mazhab Hanafi tadi, tidak jauh berbeda dengan
paham Mazhab Maliki. Menurut mazhab maliki, si pemilik wakaf
tidak melepaskan secara penuh atas harta yang diwakafkannya,
tetapi membolehkan pemanfaatan hasllnya untuk tujuan kebaikan
atau kepentingan sosial. Bedanya, mazhab Maliki memiliki batasan,
bahwa harta yang diwakafkan itu berlaku untuk masa waktu tertentu
30
misalnya 5 tahun, 10 tahun, sesuai dengan keinginan pewakaf atau
sesuai dengan perjanjian, dan tidak boleh disyaratkan sebagai
wakaf kekal atau wakaf selamanya. Sementara mazhab Hanafi
tidak menentukan batas waktunya.
Sedangkan menurut paham mazhab Imam Syafi'i dan Imam
Ahmad bahwa, harta yang diwakafkan seseorang atau lembaga
secara utuh menjadi rnillk umat, atau dalam bahasa lain menjadi
milik Allah dan si wakif tidak berhak lagi at as harta yang telah
diwakafkannya.

Jamaah Jum'at yang berbahagia

Sekarang mari kita lihat bagaimana fenomena wakaf yang ada di


Indonesia, dimana mayoritas berpegang kepada Imam Syafi'i. artinya
harta yang sudah diwakafkan menjadi milik Allah/milik umat dan
wakif atau orang yang mewakafkan tidak berhak lagi atas hartanya
itu. Akan tetapi, apa yang terjadi? Masih banyak masyarakat kita
yang sudah mewakafkan sebagian harta miliknya untuk keperluan
umat, tetapi setelah dikelola, dirawat, dan diproduktifkan oleh
nazhirnya, maka sifat basyariahnya sebagai seorang manusiawipun
mulai muncul. Akhirnya gelisah, resah dan bahkan mungkin pusing
kepala. Saudaraku... ketika manusia dalam kondisi gelisah dan
resah maka syetan mulai berbisik, bahkan berteriak 'ambil itu harta,
miliki kembali hartamu itu harta itu bukan milik mereka, tapi milik
kakekmu/ayahmu dan lain sebagainya.

Saudara-saudaraku seiman dan seaqidah

Jangan heran, jangan terkejut, jika ada sebuah masjid yang


besardan strategis, tetapi tidak adajamaahnya, atau mungkin hanya
beberapa gelintir orang saja, atau juga mungkin tidak terurus dan

31
bahkan nyaris tidak pernah di cat. Itu biasanya tanah wakaf atau
mungkin bangunannyajuga wakafyang kembali dikuasai si pewakaf,
dan sangat mungkin juga oleh pewarisnya ataupun keluarganya.
Alhasil, para pengelola dan juga pengurusnya menjadi malas dan
enggan untuk berbuat secara maksimal. Akibatnya, rumah ibadah
yang besar itu menjadi sarang laba-Iaba dan bahkan ada yang
menjadi kandang kambing. Ini baru satu dari sekian banyak contoh
yang ada didepan mata kita. Naudzubillah min dzalik, semoga Allah
melindungi kita dari sifat yang demikian, dan ingat, itu dilarang oleh
Allah SWT.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah

Jangan pula kaget, jika mendengar atau mungkin melihat


bangunan sekolah yang lumayan luasnya, tetapi kelihatan tidak
terurus dan nyaris rapuh dan runtuh. Itu juga biasanya wakaf yang
kembali ingin dikuasai oleh pemiliknya. Kemungkinan lain, si pewakaf
ingin meminta bayaran atau mungkin juga mengungkit-ngungkit
pelbagai keringanan untuk keluarga dan sanak saudaranya, atau
mungkin juga mengungkit kepemilikannya. Hal ini biasanya sangat
mempengaruhi kinerja pengelola. Alhasil mereka menjadi malas,
enggan dan tidak perduli, karena wakaf campur tangan dan bahkan
menguasainya kembali.
Subhanallah wa na'udzubillah. Lalu apakah yang dilakukan
para pewakaf itu salah atau mungkin keliru? Jawabannya jelas
salah. Mereka salah dan berdosa, jika kembali ingin memiliki atau
menguasai harta wakaf yang telah diwakafkannya. Bahkan dalam
undang-undang wakaf ada ketentuan hukumnya. Husnudzan kita,
mudah-mudahan, jika hal itu terjadi, karena ketidak tauan atau
ketidak pahaman mereka tentang hukum wakaf. Tetapi berbeda jika
pura-pura tidak tahu.

32
Jamaah jum'at yang saya hormati

Sebagaimana khatib jelaskan diawal tadi bahwa wakaf boleh


diperuntukkan dalam jangka waktu tertentu. Maka perlu kami
ingatkan bahwa setelah adanya Undang-UndangWakaf, pemerintah
sudah mengatur ikrar wakaf dilakukan dikantor urusan agama (KUA)
Kecamatan. Disinilah pewakaf akan mengikrarkan harta wakafnya,
apakah untuk selamanya atau dalam jangka waktu tertentu,
demikian pula dengan peruntukkannya. Misalnya wakaf tersebut
untuk tempat ibadah (masjid, mushalla), untuk sekolah, mini market,
Pusat Kesehatan Masyarakat dan lain sebagainya. Jika suatu saat
si penerima wakaf merubah peruntukkannya sebagaimana yang
tertuang dalam akta ikrar, tanpa sepengetahuan pewakaf ataupun
KUA, maka ia dapat dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku.
Sebelum khatib mengakhiri khutbah ini, perlu diingat dan
ditanamkan pada diri kita bahwa Allah berfirman:
~'\i
U, f~
"> '. I ~." c.;.J U~
l>-4 ~
-. I "~I , ~s.,,, ~ .' _ft'
~"'II yu.J
fI,;: ".1
U"
~ ~ 4.!l1
"tidak beriman sese orang diantara kamu, sebelum ia
menafkahkan harta yang dicintainya, dan apa-apa saja yang kamu
nafkahkan maka sesungguhnya, Allah mengetahui"(Q.S. AI-Imran:
92)
Mudah-mudahan khutbah wakaf yang sangat singkat ini,
membuka nuansa berfikir kita semua, untuk senantiasa ingin
mengetahui dan memahami hukum-hukum wakaf dalam Islam.
Sehingga pada saatnya, Allah SWT memberikan kesempatan
kepada kita semua untuk mengetahui dan memahami hukum wakaf
dalam Islam, sehingga pada saatnya, Allah SWT memberikan
kesempatan kepada kita semua, untuk mewakafkan sebagian dari
harta yang dikaruniakan-Nya. Amin ya Rabbal a/amin.

33
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
MELALUI WAKAF

Hadirin Sidang Jum'at yang Dimuliakan Allah Subhanahuwa


ta'ala.

Puji Syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT,


karena betapa besar karunia-Nya yang diberikan kepada kita. Kita
terlahir dari keturunan Adam a.s. sebagai khalifah fit ardl adalah
merupakan satu kepercayaan terbesar yang diberikan Allah SWT
kepada manusia, sebagaimana dilansir dalam AI-Qur'an:

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfiman kepada para malaikat,


sesunggunnya eku nenoe menjadikan seorang khalifah di muke
bumi. (OS. AI-Baqarah : 30)

Shalawat serta salam tercurah pada teladan kita Rasulullah


SAW.yang berakhlaqAI-Our'an, setiap tatanan kehidupannya adalah
petunjuk Allah SWT. Beliau adalah pedagang yang membangun
kesejahteraan, hidup dalam kesederhanaan, konsisten dalam
perjuangan, komitmen dalam segala urusan, mujahadah dalam
setiap aktifitas, beliau adalah saudagar yang ulung dan amanah,
pemimpin yang bijaksana, serta penegak akhlaqul karimah.

Hadirin Sidang Jum'at yang dirahmati Allah Subhanahu


wata'ala

Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan


ketaqwaan kepada Allah Subhanahuwa Ta'ala dalam mencapai

34
satu visi yang sama yaitu kesejahteraan didunia maupun di akhirat
serta dijauhkan dari siksa api neraka.
Sebagaimana firman Allah Subhanahuwa Ta'ala :

"Ya Tuhan kemi berikanlah kepada karni kebaikan (kesejahteraan)


hidup di dunia dan kebaikan (kesejahteraan) hidup di akhirat serla
cegahlah kemi dari siksa api neraka" (as: AI-Baqarah : 201)

Kesejahteraan itu hanyalah dapat dicapai melalui diri, keluarga, dan


lingkungan sekitar. Karena keluarga adalah merupakan miniatur
negara apabila setiap keluarga sudah sejahtera akan sejahteralah
bangsai ini.

Hadirin Jama'ah Jum'ah yang dirahmati Allah SWT,

Dalam hidup ini ada yang memilik harta banyak dan berlebih
dan ada juga yang tidak punya harta dan tidak cukup membiayai
hidupnya. Ketidak berdayaan untuk membiaya hidup karena tidak
punya mata pencaharian disebut fakir dan ketidak cukupan untuk
membiayai hidup disebut miskin. Di Indonesia menurut data Badan
Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin (penduduk dengan
pengeluaran perkapita perbulan dibawah Garis Kemiskinan) pada
September 2011 mencapai 29,89 juta orang (12,36 persen).
Penduduk miskin di daerah perkotaan menjadi 9,09 persen pada
September 2011. Penduduk miskin di daerah pedesaan menjadi
15,59 persen pada September 2011.
Ada beberapa faktor mengapa jumlah penduduk miskin
di Indonesia masih banyak meskipun sumber daya alam dan
kekayaannya sangat melimpah. Pertarna, sumber daya manusia

35
dan pendidikan yang rendah sehingga produktifitas masyarakat
lemah. Menurut Schumaker pendidikan merupakan sumber daya
yang terbesar manfaatnya dibandingkan faktor-faktor produksi
lain (Irawan, 1999). Kedua, Ketimpangan pembangunan,
Ketimpangan pembangunan di Indonesia selama ini berlangsung
dan berwujud dalam berbagai bentuk dan aspek atau dimensi.
Bukan saja berupa ketimpangan hasil-hasilnya misalnya dalam
hal pendapatan perkapita tetapi juga ketimpangan kegiatan atau
proses pembangunan itu sendiri. Bukan pula semata-mata berupa
ketimpangan sosial atau antar daerah tetapi ketimpangan sektoral
dan ketimpangan regional. Ketiga, pertumbuhan penduduk yang
tidak diimbangi dengan penyebaran pendudukan dan angkatan
kerja.

Hadlrln Jama'ah Jum'ah yang dirahmati Allah SWT.

Salah satu instrumen untuk pemerataan kesejahteraan


masyarakat dalam pandangan Islam adalah kedermawanan dalam
bentuk Wakaf. Disebutkan hasil penelitian yang dipublikasikan
PIRAC tahu 2002, 96 persen kedermawanan diperuntukkan untuk
perorangan, 84 persen untuk lembaga keagamaan dan 77 persen
untuk lembaga non keagamaan.
Potensi wakaf di Indnesia cukup besar. Wakaf yang bersifat
abadi dan tanpa batas memudahkan mobilisasi asset dan dana
untuk investasi jangka panjang. Wakaf dapat dilakukan dengan
harta benda tidak bergerak seperti tanah dan bangunan, atau harta
benda bergerak seperti uang. Menurut data Kementerian Agama
tahun 2011, jumlah tanah wakaf di Indonesia terdapat 428.535
lokasi tanah wakafdengan luas 3.993.538.769 M2,yang bersertifikat
67,22 % dan 32,78 % belum bersertifikat.

36
Jumlah umat Islam yang terbesar di seluruh dunia merupakan
aset besar untuk penghimpunan dan pengembangan wakaf uang.
Jumlah penduduk Indonesia 237,6 juta jiwa, yang mayoritas
beragama Islam. Jika wakaf uang dapat diimplementasikan maka
ada dana potensial yang sangat besar yang bisa dimanfaatkan
untuk pemberdayaan dan kesejahteraan umat. Bisa dibayangkan,
jika 20 juta umat Islam Indonesia mau mengumpulkan wakaf
uang senilai Rp 100 ribu setiap bulan, maka dana yang terkumpul
berjumlah Rp 24 triliun setiap tahun. Jika 50 juta orang yang
berwakaf, maka setiap tahun akan terkumpul dana wakaf sebesar
Rp 60 triliun. Jika saja terdapat I juta saja masyarakat muslim yang
mewakafkan dananya sebesar Rp 100.000,- per bulan maka akan
diperoleh pengumpulan dana wakaf sebesa Rp. 100 miliar setiap
bulan (Rp 1,2 triliun per tahun). Jika diinvestasikan dengan tingkat
return 10 persen per tahun maka akan diperoleh penambahan dana
wakaf sebesar Rp 10 miliar setiap bulan (Rp. 120 miliar per tahun).
Sungguh suatu potensi yang luar biasa.

Hadirin Jama'ah Jum'ah yang dirahmati Allah SWT,

Perwakafan di Indonesia dapat dijadikan instrumen untuk


mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat.
Yaitu melalui cara optimalisasi pengelolaan, investasi dan
penyaluran wakaf. Jumlah tanah wakaf di Indonesia yang begitu
besar juga dilengkapi dengan sumber daya manusia (human
capital) yang sangat besar pula. Oleh karena itu, dua modal utama
yang telah dimiliki bangsa Indonesia tersebut semestinya mampu
memfungsikan wakaf secara maksimal, sehingga perwakafan di
Indonesia menjadi wakaf produktif dan tidak lagi bersifat konsumtif
yang membebani.

37
Menurut Monzer Kahf, Konsultan Islamic Finance USA, untuk
optimalisasi fungsi wakaf perlu pembiayaan proyek-proyek wakaf
dalam rangka mengoptimalkan fungsinya sebagai sarana dalam
meningkatkan kualitas hidup manusia. Ada dua bentuk pembiayaan
proyek wakaf yakni model pembiayaan harta wakaf tradisional dan
model pembiayaan secara institusional. Model pembiayaan proyek
wakaf tradisional dalam wacana fiqh terdiri dari 1). Pembiayaan
wakaf dengan cara menciptakan wakaf baru untuk melengkapi
wakaf yang sudah ada, seperti perluasan Masjid Nabawi yang
dilakukan pada masa khalifah Umar, Usman, Bani Umayyah, dan
Bani Abasiyah. Setiap perluasan terjadi penambahan pada harta
wakaf yang lama. 2). Pinjaman untuk biaya operasional dan biaya
pemeliharaan dalam mengembalikan fungsi wakaf yang mendapat
izin dari pemerintah. Wakaf akan lebih produktif jika pengelolaan
ditingkatkan melalui investasi ijarah (leasing), mudharabah,
Musyarakah, dan lain sebagainya.
Wakaf uang juga dapat memudahkan mobilisasi dana
dari masyarakat melalui sertifikat untuk pendayagunaan dan
optimalisasi pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf.
Ada beberapa alasan mengapa perlu menggalakkan wakaf uang .
Pertama, lingkup sasaran pemberi wakaf (wakif) bisa menjadi luas
dibanding dengan wakaf tanah.
Kedua, dengan sertifikat tersebut, dapat dibuat berbagai macam
pecahan yang disesuaikan dengan segmen muslim yang dituju yang
dimungkinkan memiliki kesadaran beramal tinggi. Ketiga, wakif
tidak perlu menunggu kaya raya atau tuan tanah untuk berwakaf
karena uang lebih mudah dibuat pecahannya dan dapat berupa
wakaf kolektif.
Memerlukan lima modal dalam upaya optimalisasi potensi
wakaf untuk mengentaskan kemiskinan menuju kesejahteraan. Lima
modal pengembangan investasi dan penyaluran dana sosial ini yang

38
akan memaksimalkan fungsi wakaf, yaitu Trust, berkenaan dengan
kepercayaan masyarakat dalam menyalurkan harta wakafnya
dan juga jaminan legalitas dari peraturan perundang-undangan.
Knowledge, berkenaan dengan ilmu mengenai perkembangan wakaf
serta model-model investasinya, wakaf tidak hanya objeknya yang
mengalami perkembangan, tetapi administrasi, pengembangan
dan penyalurannya membutuhkan pengetahuan yang selalu sesuai
dengan perkembangan. Pada tataran kompetensi keilmuan, seorang
nazhir harus menguasai ilmu-ilmu syari'ah, juga mesti menguasai
materi-materi fikih muamalah, khususnya yang behubungan dengan
wakaf
Human skill berkenaan dengan keahlian Nazhir dalam bidang
tertentu yang berkenaan dengan amanah untuk mengembangkan
harta wakaf. Secara personal, Nazhir haruslah orang-orang yang
mempunyai reputasi dan kredibilitas moral yang baik, yaitu bersifat
jujur, adil dan amanah. Human technical berkenaan dengan
kemampuan untuk mengelola harta wakaf. Yaitu pengelolaan
dengan prinsip keterbukaan (transparansi),prinsip akuntabilitas,
prinsip tanggung jawab (responsibility), dan prinsip independensi.
Human Relation adalah kemampuan Nazhir dalam
membangun jaringan untuk kepentingan pengelolaan dan
pengembangan wakaf. Pengembanganya ringan menjadi sesuatu
yang asasi dalam mencapai tujuan produktif wakaf. Sebab tanpa
jaringan, prinsip permintaan dan penyaluran (suplay and demand)
tidak dapat berjalan dengan stabll.

39
Hadirin Sidang Jum'at yang dirahmati Allah SWT
Dalam sebuah Hadits yang popular dinyatakan :

"Apabila mati anak adam maka terputus/ah sega/a ama/nya kecuali


tiga perkara 1. Shadaqahjariyah; 2. flmu yang bermafaat; 3. Anak
yang shaleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya."

Artinya bahwa asset jangka panjang kita adalah pertama shadaqah


jariyah. Hal ini berarti kita harus memiliki harta sehingga dapat
bershadaqah dengan sebanyak-banyaknya demi kemaslahatan
umat. Harta tersebut hanyalah dapat diperoleh dengan kerja keras
serta memohon ridlaan Allah SWT yang dilakukan secara terus
menerus, istiqamah dan ikhlas.

Hadirin Sidang Jum'at yang dirahmati Allah SWT

Mudah-mudahanAllahSWT senantiasamemberikanyangterbaik
bagi kita yang diberikan harta berlimpah hendaklah mau memberikan
kepada sesama. Mudah-mudahan kita menjadi hamba Allah SWT yang
pandai bersyukur. Hal tersebut tentunya haruslah kita syukuri karena
dengan bersyukur niscaya Allah akan menambah ni'matNya kepada kita
namun apabila kita kufur maka adzab Allah amatlah pedih. "Kefakiran
lebih dekat kepada kekufuran" fakir pola pikir atau fakir harta akan
memberikan peluang kepada syaitan untuk menggoda kita mendekati
neraka. Na'udzubillahmindzalik. Untuk itu marilah kita pandai-pandai
bersyukur kepada Allah SWT atas segala kesejahteraan yang telah
diberikan dengan cara berbagi dan memaksimalkan fungsi wakaf . Ya
Allah, masukkanlah kami dalam golongan orang-orang shaleh. Amin.

40
WAKAF KEPEDULIAN SOSIAL

Hadirin rahimakumullah

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas


nikmat iman kesehatan dan kesempatan yang dilimpahkan-
Nya, sehingga kita dapat hadir di tempat mulia ini, dalam rangka
menunaikan kewajiban shalat Jum'at berjama'ah.

Pada kesempatan ini, khatib mengingatkan khususnya diri


pribadi khatib dan umumnya segenap kaum Muslimin yang hadir.Mari
kita tingkatkan kwalitas ketaqwaan kita, dalam arti melaksanakan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Taqwa, merupakan bekal
utama yang harus dipersiapkan dalam rangka mengarungi hidup
abadi setelah kematian datang menjemput. Allah berfirman :

'-lQ'jl
...
,. flj . ~~r --:'~'I
i..?-.J ~ u_JS.J .J c..S ~
~I')ll-..):Po
-
'-. u. \.! \.J.J'J" -.:'-
0.
Y.J ...

" ...Bekalilah diri kalian, sesungguhnya sebaik-baiknya bekal ada/ah


taqwa. Dan bertaqwa/ah kepada-Ku, wahai orang-orang yang
berpikir. (O.S. AI- Baqarah : 197)

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Islam merupakan agama sosial, ajaran-ajarannya selalu


berorientasi kepada kemaslahatan soslal. Bila kita perhatikan, tidak
satupun ibadah yang diperintahkan ataupun yang dilarang Islam,
tidak berorientasi kepada kemaslahatan sosial. Ibadah shalat
misalnya, Allah dengan tegas menyatakan: sesungguhnya shalat
itu mencegah perbuatan keji dan munkar.

Ibadah puasa juga mengandung aspek sosial, yaitu


membentuk jiwa seseorang peduli dengan penderitaan kaum

41
fakir miskin dan membantu kesulitan ekonomi kaum yang berhak
menerimanya. Demikian pula dengan ibadah haji, infak, sedekah
dan sebagainya. Disamping sebagai bentuk pengabdian seorang
hamba kepada Rabb-Nya, ibadah-ibadah tersebut mengandung
maslahat bagi kehidupan sosial.

Nilai-nilai sosial dalam Islam, juga terlihat ketika seseorang


melaksanakan salah satu kewajibannya selaku umat Islam. Islam
tidak mewajibkan sesuatu ibadah kepada orang yang sedang
mengalami kesulitan misalnya, Islam membolehkan orang yang
sedang dalam perjalanan untuk tidak berpuasa. Tentunya perjalanan
yang ditempuh cukup jauh dan melelahkan. Jika merasa nyaman
dan aman dengan berpuasa, maka hal itu lebih baik untuk dilakukan.
Sebagaimana diakhir ayat 184 surat AI-Baqarah :

I ...
-. _'_1'!...~ ...~..~ " ~t .. '-. I ' , ::.-,t-
U~ U. ,.JP- .JA~
(""'""""" UJ ...

"dan berpuasa itu /ebih baik bagi kamu, ka/au kamu mengetahui"

Dari sini terlihat bahwa, perintah maupun larangan dalam


Islam menunjukkan bahwa Islam menghendaki kebaikan bagi
kehidupan sosial manusia. Bahkan sebagaiman dijelaskan oleh
Muhammad AI Ghazali. "apabi/a suatu ibadah tidak membentuk
pe/akunya menjadi berjiwa sosia/, maka ibadah tersebut be/um
di/akukan secara benet".

Selain terkandung dalam ibadah yang bersifat langsung


kepada Allah SWT seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Juga
ada ibadah yang bersifat tidak langsung. Ibadah yang satu ini
merupakan ibadah yang berhubungan dengan interaksi sosial
sehari-hari, misalnya tolong-menolong, infak, sedekah, zakat, dan

42
wakaf. Dalam khutbah Jum'at kali ini, kita akan melihat relasi ibadah
Wakaf terhadap kehidupan sosial,

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

lslarn, pada dasarnya mengajarkan kepada ummatnya yang


dikaruniai rezeki harta, agar mensyukuri nikmat tersebut. Cara
bersyukur yang benar adalah dengan tiga hal yaitu: syukur Iisan
yaitu dengan memanjatkan puji-pujian, syukur sikap yaitu tidak
sombong dan tidak lupa bahwa harta merupakan titipan Allah
SWT, yang pasti akan dikembalikan, dan syukur perbuatanya itu
memanfaatkan harta tersebut dijalan Allah.

Orang yang bersyukur, maka rezeki yang diterimanya menjadi


berkah dan Allah SWT akan memberikan nikmat yang semakin
berlimpah. Hal ini dijelaskan dalam firman-Nya:

Artinya : Perumpamaan harta yang dikeluarkan di jalan Allah


adalah, serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir
(tangkai), pada setiap tangkai seratus biji. Allah melipat gandakan
ganjaran-Nya bagi siapa yang Die kehendaki. Dan Allah Maha luas
karunia-Nya, lagi Maha Mengetahui. (Q.s AI-Baqarah/2:261).

Fi sabilillah atau jalan Allah, yang dimaksudkan oleh ayat


dia atas, diantaranya adalah wakaf, yaitu memberikan harta benda
yang dimiliki kepada pihak lain untuk dikelola dan dimanfaatkan
guna kemaslahatan umum. Harta benda yang dapat diwakafkan
adalah yang dapat bertahan lama. Baik harta benda bergerak seperti
uang, senjata, buah-buahan, surat-surat berharga, kendaraan dan

43
sejenisnya, maupun harta benda yang tidak bergerak seperti tanah
dan bangunan. Adapun yang dimaksud dengan kepentingan umum
adalah fasilitas yang dimanfaatkan oleh orang banyak dalam rangka
berbuat baik, misalnya: masjid, mushalla, jalan, madrasah, rumah
sa kit dsb.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Dewasa ini, kehidupan mayoritas Umat Islam, masih


terbelakang dalam segala aspek kehidupan, Akibatnya tertinggal
dalam banyak hal, terutama tingkat pendidikan, penguasaan
terhadap ilmu pengetahuan, kualitas kesehatan dan tingkat
kesejahteraan hidup. Keterbelakangan ini merupakan suatu yang
sangat bertolak belakang dengan agama Islam sendiri, sebab Islam
mengajarkan umatnya untuk menjadi umat yang maju dan terdepan,
di dalam segala aspek kehidupan, sehingga mereka mampu menjadi
khalifah yang baik di muka burnt ini.

Keterbelakangan yang telah dan sedang kita alami s.ekarang


ini, lebih disebabkan karena ketidakmampuan ekonomi, Mayoritas
umat Islam hidup dalam garis kemiskinan. Makin mahalnya biaya
pendidikan dan biaya hidup di satu sisi, dan lemahnya kemampuan
ekonomi di sisi lain, menjadikan umat mulia ini, semakin tidak
berdaya menghadapi ganasnya persaingan hidup, dan mereka
semakin terpuruk dalam kebodohan dan kemiskinan. Padahal
kita diingatkan dengan kata-kata "kada al-faqru an yakuna kufran"
kemiskinan berpotensi menyebabkan seseorang menjadi kafir.

Kemiskinan yang diderita oleh umat ini, tidak akan pernah


teratasi tanpa kepedulian kita semua untuk memberantasnya.
Allah SWT tidak akan merubah kondisi suatu kaum, tanpa
mereka sendiri berusaha untuk melakukan perubahan. Karena
itu, setiap kita dituntut untuk bahu membahu, memberikan
44
sumbangsih yang konkrit dan kita diwajibkan untuk saling
tolong-menolong dalam kesulitan yang dialami oleh sebagian
saudara-saudara kita.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Ingatlah bahwa, setiap rezeki yang kita terima merupakan


nikmat yang diberikan Allah. Nikmat ini merupakan titipan
sementara yang tidak akan bertahan lama, ketika Allah SWT ingin
mengambilnya. Maka hanya dengan hitungan jam dan bahkan
menit. Dia juga telah menunjukkan jalan yang diridhai-Nya dalam
membelanjakan harta. Satu diantaranya adalah berwakaf.

Melalui nikmat harta yang kita terima,Allah SWT pada dasarnya


menguji keimanan hambaNya, apakah bersyukur ataukah kufur!.
Apabila kita membelanjakan harta tersebut dijalan yang ditunjukkan-
Nya, berarti kita mampu menghadapi ujian tersebut dan termasuk
orang yang bersyukur. Sedangkan bila kita kurang dan bahkan tidak
peduli dengan kesulitan orang lain, atau membelanjakan harta yang
kita miliki bukan di jalan-Nya berarti kita tidak bersyukur dan tidak
berhasil menghadapi ujian harta yang la anugerahkan.

Mewakafkan harta benda di jalan Allah SWT, berarti kita telah


melakukan perbuatan yang sangat mulia dan bermanfaat bagi
orang banyak. Melalui harta yang kita wakafkan, baik berupa uang,
tanah, bangunan atau lain sebagainya, berarti kita telah peduli
dengan kesulitan orang lain. Apabila wakaf tersebut digunakan
untuk fasilitas umum, berarti kita telah memberi kemudahan
kepada orang banyak. Dan bila dimanfaatkan untuk sarana
pendidikan seperti Madrasah atau Perguruan tinggi, berarti kita
telah ikut andil dalam memberantas kebodohan. Apapun manfaat
dari harta yang kita wakafkan adalah sebagai wujud solidaritas
terhadapa kesulitan ekonomi yang dialami oleh saudara-saudara
45
kita. Dengan demikian, kita telah peduli dan berpartisipasi dalam
membangun kehidupan sosial, ekonomi dan religius umat menjadi
lebih baik. Allah berfirman :

~ ..-. l)"l..
- WI ~t wts! \A~t
..
'.--
(.)A J.....

..Barangsiapa menjaga kehidupan seorang manusia maka ia seperti


menjaga kehidupan semua manusia..(O.S. AI-Maidah: 32)

Ayat diatas menunjukkan, betapa besar nilai kepedulian sosial


seseorang, sehingga Allah SWT memandang orang yang peduli
dengan orang lain, pahalnya sama dengan peduli dengan semua
manusia.

Selain bermanfaat bagi orang banyak, wakaf juga membawa


kebaikan bagi pelakunya, baik dalam kehidupannya di dunia
maupun di akhirat. Sebagai kebaikan hidup di dunia, Allah SWT
akan memberikan nikmat yang lebih banyak, dan akan menjauhkan
bala, sebagaiman firman-Nya:

"ApabiJakalian bersyukur, maka akan Aku tambahkan nikmat-


Ku, dan apabila kalian kufur maka adzab-Ku sangat pedih". (O.S.
Ibrahim: 7)

Dan sebagai kebaikan di akhirat, wakaf merupakan amal


jariyah yang pahalanya akan terus mengalir selama-Iamanya. Nabi
SAW bersabda:

46
"Apabi/a seorang anak adam meningga/ duini maka teroutus
se/uruh ama/nya kecuali tiga perkara: Shadaqah Jariyah, IImu
yang bermanfaafdan anak yang sha/eh yang mendoakan ", (H.R
Muslim)

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Demikianlah khutbah yang singkat kaf ini. Semoga


menambah wawasan kita, bahwa Islam merupakan agama sosial,
yang memerintahkan kita untuk membangun kepdulian sosial.
Wakaf juga merupakan solusi untuk memberantas kemiskinan yang
dialami oleh sebagian besar saudara-saudara kita. Semoga Allah
SWT, selalu membimbing dan menumbuhkan kepedulian dalam
diri kita, untuk membangun generasi yang lebih baik.

"...T%ng menolong/ah kamu da/am kebaikan dan taqwa


dan jangan/ah kamu to/~ng menotonq da/am kejahatan dan
permusuhan. Dan bertaqwa/ah kamu seka/ian kepada Allah. Karena
sesungguhnya azab Allah sangat pedih ...".(Q.S. AI-Maidah: 2)

47
MEMBANGUN KESEJAHTERAAN
SOSIAL LEWAT WAKAF

Hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah. Marilah kita


tingkatkan ketaqwaan kita kepadaAllah SWT. Karena hanya dengan
taqwa itulah, kita akan dapat meraih kebahagiaan yang hakiki, baik
itu kebahagian dunia maupun kebahagiaan di akhirat. Rasulullah
SAW bersabda:
Artinya: Bertaqwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu
berada, ikutilah keburukan itu dengan kebaikan, niscaya akan
menghapusnya dan bergaullah engkau dengan manusia dengan
akhlaq yang baik. (HR. Tarmidzi)

Hadirin sekalian, bahwa kata taqwa adalah kata yang singkat


tapi interpretasinya biasa bermacam-macam. Diantara sekian
banyak pengertian taqwa dalam AI-Qur'an, Allah berfirman :

Artinya:
"Yaitu orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesa/ahan
orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan". (as.
AIi-lmran :134)
Ayat ini langsung yang menjelaskan sifat-sifat orang yang
bertaqwa, yaitu orang yang suka menafkahkan hartanya baik dalam
keadaan berkecukupan maupun dalam keadaan kesempitan atau
kemiskinan, sesuai dengan kesanggupannya menafkahkan harta
itu tidak diharuskan dalam jumlah yang ditentukan sehingga ada
kesempatan bagi orang miskin untuk bersedekah. Bersedekah

48
boleh saja dengan barang atau uang yang sedikit nilainya, karena
itulah yang dapat diberikan tetapi akan memperoleh pahala disisi
Allah SWT.

Diriwayatkan oleh Aisyah Ummul Mukminin bahwa dia


bersedekah dengan sebiji anggur, dan di antara sahabat-sahabat
Nabi ada yang bersedekah dengan sebiji kurma. Diriwayatkan
bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Artinya:"Peliharalah dirimu dar; api neraka meskipun dengan
menyedekahkan sepotong kurma, dan perkenankanlah permintaan
seorang peminta wa/aupun dengan memberikan sepotong kuku
hewan yang dibakar". (HR. Ahmad)

Bagi orang kaya dan berkelapangan tentulah sedekah dan


dermanya harus disesuaikan dengan kesanggupan. Sungguh
amat janggal bahkan memalukan bila seorang yang berlimpah-
limpah kekayaannya hanya memberikan derma dan sedekah sarna
banyaknya dengan pemberian orang miskin. Ini menunjukkan
bahwa kesadaran berinfaq belum tertanam di dalam hatinya, Allah
berfirman:

Artinya:
"Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah
menurut kemampuannya dan orang yang terbatas rezekinya.
hendaklah memberi nafkah dar; hartayang diberikanAllah kepadanya
Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan sesuai dengan
apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan
kelapangan setelah kesemplten". (Q.S.At-Talaq : 7)

49
Oleh sebab ituAllah SWT memerintahkan untuk menafkahkan
dan menjelaskan bahwa harta yang ditunaikan zakatnya dan
diwakafkan sebagiannya tidak akan berkurang bahkan akan
bertambah. Firman Allah:

Artinya:

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah...n (Q.S. AI-


Baqarah : 276)
Para hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah. Hendaklah
sebagian harta kita disedekahkan juga kepada Allah SWT yaitu
berupa wakaf. Karena harta wakaf tidak boleh dijual, dijadikan
orang atau digadaikan. Harta wakaf hanya boleh diambil hasilnya
untuk biaya pendidikan anak-anak dhuafadan anak-anak yatim.
Bahkan di negara-negara Islam yang lain. seperti malaysia, Qatar,
dan Mesir, dari hasil harta wakaf dapat memberikan pinjaman
lunak untuk modal berusaha bagi kaum golongan ekonomi lemah.
Jelasnya bahwa wakaf dapat turut serta mengentaskan kemiskinan
dan dapat mensejahterakan masyarakat.

50
WAKAF TUJUAN DAN HIKMAHNYA

Jamaah jumat yang dimuliakan Allah,


Marilah kita bertaqwa kepadaAllah SWT sebab dengan taqwa
inilah orang-orang yang beriman akan mencapai kebahagiaan yang
hakiki baik itu kebahagiaan dunia maupun kebahagiaan akhirat. .
Kita sebagai manusia yang dinyatakan sebagai khalifahAUah
dimuka bumi ini, banyak sekali mengemban amanat-amanat Allah
dalam hubungannya dengan apa yang disebut Hablum Minallah
dan Hablum Minannas. Islam benar-benar merupakan agama yang
mengatur soal jaminan sosial sebagaimana telah difirmankan Allah
dalam AI-Quran.
-. ' -
c..J~y\,,",
J. r.r ..
_t1:" 4.ll1 1~.J~~
.. t: -; t -.'-
~
1~-!. l' -\:i f~,c..J-*.r"
'. I -. : "0'-'1 WI,

Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena
itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan
bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat". (O.S. AI-
Hujarat : 10)

Dan sesuai pula dengan sabda Nabi Muhammad SAW


bahwa orang mukmin bagi orang mukmin lainnya ibarat bangunan
yang satu sama lain saling memperkokoh. Beliau juga telah
bersabda: bahwa semua orang beriman, dalam persaudaraan
dan kasih sayang diantara sesama mereka ibarat satu tubuh yang
bila salah satu anggotanya mengeluh sakit, seluruh badan turut
merasa demam dan tidak dapat tidur. Jadi agama Islam tidak hanya
mementingkan diri sendiri tetapi juga memiliki kewajiban untuk
mensejahterakan saudaranya sesama muslim.
Diantara sekian banyak ibadah sosial dalam Islam adalah
memberikan wakaf. Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk

51
memisahkan dan atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya
untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu
sesuai dengan yang kepentingannya, guna keperluan ibadah dan
atau kesejahteraan umum menurut syariah. Dan wakaf bertujuan
memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya. Wakaf
merupakan praktek yang murni dimunculkan oleh Islam, dan tak ada
praktik seperti itu sebelumnya. Orang-orang berlomba mewakafkan
harta mereka. Mereka mengincar pahala tak putus-putus seperti
ditegaskan nabi dalam sebuah hadits: "Bila anak Adam telah
meninggal,putuslah amalnya kecuali tiga, yaitu sedekah jariyah,
ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakannya. Dan,
wakaf termasuk amal kebijakan secara umum.
Dalam waktu sing kat, wakaf menjadi sumber dana andalan
dinegara-negara Islam dan retribusi dengan cakupan paling luas.
Nabi menahan tujuh petak perkebunan kurma yang
diwasiatkan Mukhairiq setelah ia gugur dalam perang uhud, dan
dikelola oleh beliay sesuai petunjuk Allah. lnilah wakaf pertama
dalam Islam.
Seperti disebutkan al-Waqidi, Rasulullah pun mewakafkan
berpetak-petak perkebunan kurma, sebidang tanah mati, barang-
barang lelangan, tanah yang ditinggalkan penduduknya, dan tempat
minum istri beliau dan Ibu Ibrahim, Mariyah al-Qitbiyah. Semua itu
berlangsung pada tahun ketujuh Hijriyah
Langkah Nabi ini kemudian diikuti para sahabat. Abu Thalhah
mewakafkan sebidang kebun kesayangannya, Bairaha': Beliau
pernah masuk ke sana, berteduh dan meminum airnya. Setelah itu
turun ayat:

52
Artinya:
"Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu
menginfakkan sebagian haria yang kamu cintai. Dan apapun yang
kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui".
(QS. Ali-Imran : 92)

Seseorang tidak akan mencapai tingkat kebijakan disisi


Allah, sebelum dia dengan ikhlas mewakafkan harta yang dicintainya
dijalan Allah. Yang dimaksud dengan harta yang dicintai adalah harta
yang kita cintai. Ayat ini erat hubungannya dengan firman Allah:

Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman. Infakkanlah sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dar; apa yang kami keluarkan
dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk
kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan
ketahuilah Allah Maha Kaya, Maha Terpuji". (QS.AI-Baqarah : 267)
Setelah ayat ini diturunkan, para sahabat Nabi berlomba-
lomba berbuat kebaikan diantaranya, Abu Thalhah AI-Ansari,
seorang hartawan dikalangan Anshar datang kepada Nabi SAW
memberikan sebidang kebun kurma yang sangat dicintainya untuk
dinafkahkan dijalan Allah.
Pemberian itu diterima oleh Nabi dengan baik dan memuji
keikhlasannya. Rasulullah menasihatkan agar harta itu dinafkahkan
kepada karib kerabatnya, maka thalhah membagi-bagikannya
kepada karib kerabatnya. Dengan demikian ia mendapat pahala

53
sedekah dan pahala mempererat hubungan silaturahmi denqan
keluarganya. Setelah itu datang pula Umar bin AI-Khattab
menyerahkan sebidang kebunnya yang ada di Khaibar, Nabi SAW
menyuruh pula agar kebun itu tetap dipelihara, hanya hasil dari
kebun itu merupakan wakaf dari Umar.
Hadirin sidang jumat Rahimakumullah. Kesimpulan khutbah
ini. Pertama, orang-orang yang beriman, tidak akan bersifat bakhil
dan selalu bersedia dengan ikhlas mewakafkan harta yang dicintainya
dijalan Allah. Kedua, seseorang belum dapat disebut sebagai orang
dermawan dan shaleh selama ia belum mau menginfakkan atau
mewakafkan sebagian harta yang ia sukai.

54
HIKMAH WAKAF

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT, Tuhan


penguasa jagat semesta . Alhamdulillah, pada kesempatan siang
ini, kita semua masih dapat merasakan limpahan dan curahan
rahmat, nikmat serta kasih sayang Allah SWT.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan


atas junjungan kita, nabi agung dan mulia, baginda Rasulullah
SAW, seorang manusia pilihan sebagai Khatamul anbiya iwal
mursalin yang telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah,
membimbing dan menunutun umat kepada hidayah Allah SWT,
serta memposisikan kita kepada kehidupan yang penuh cahaya.

Hadirin kaum Muslimin rahimakumullah

Melalui mimbar Khutbah Jum'at yang mulia ini, khatib mengajak


dan menyerukan kepada kita semua untuk senantiasa memelihara,
meningkatkan dan memperkokoh nilai-nilai serta kualitas keimanan
dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dengan menjadikan semua
perintah Allah dan Rasul-Nya sebagai pegangan yang dipedomani
dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus menjadikan semua larangan
Allah dan Rasul-Nya, sebagai garis kontrol dalam setiap tindakan,
ucapan, dan perbuatan, bahkan pada sistem dan cara berpikir kita,
sebagai pengemban dan pemikul amanah, khalifatullah fil ardh

Kaum Muslimin jama'ah Jum'at rahimakumullah

Islam, sebagai agama universal, rahmatan lil'alamin memiliki


paradigmadankonseptersendiri,iasangatkhasdanberkaraktervisioner.
Statementinidapatdibuktikandari doktrin-diktrindasarIslam.Tennasuk,
bagaimanaIslam menerangkanfungsi dan kedudukanharta,cara dan
etika mendapatkannya,memanfaatkanserta mengeluarkannya.

55
Pada dimensi vertikal, harta dipandang sebagai sarana, atau
alat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Harta bukanlah
tujuan, sehingga tidak wajar bila dicari. Dikejar dengan cara-cara
yang tidak syar'i bahkan menjauhkan diri dari-Nya. Sedangkan
pada dimensi horizontal, harta berfungsi sebagai salah satu
sarana mewujudkan bangunan masyarakat yang penuh keadilan,
keharmonian dan kesejahteraan. Dan ingat, Harta bukan sarana
pamer atau pemilah strata sosial suatu masyarakat, atau lebih
jelek lagi sebagai pemicu kecemburuan dan tindak kriminal.

Kelebihan harta yang dimiliki seseorang, hendaknya menjadi


piranti positif, yang dapat digunakan dalam interaksi sosial untuk
saling membantu dan tolong-menolong, karena kelebihan tersebut
bukan semata hasil jerih payah manusia semata, sebagaimana
sesumbar Fir'aun yang sangat sombong denga hartanya. Namun
perlu disadari betul. bahwa ada carnpur tangan Sang pemilik jagad
raya ini. Pemberian kelebihan harta tersebut, tentunya memiliki
suatu tujuan dan hikmah tertentu.

Dalam hal ini Allah SWT berfirman :


1-.\1"1"'--.1
\""u.J.I Ou:a.J
of> ~ flO
,.-9 , -,
,_,,-::
. , :o-~
"t! II!.cI-
.,....
., ~.-
~
~ v ....
\4~,ai ,.~'.' ~ -.,--
,._,-.
~..)
.,-. - ,-. I ~' .-., ,..
~..)
v~ ,-
t
.1' ' ..... , ...t !.......
'-'.JS j" <,.~u..:!..).J
# ... ..... ,~ e, J. 1- "'_ .,. l' ..." ,. ,;...... J. ........ ,-:.
~..)_j ~ ~ ?' m~ ~
I ~~..).l ~ I

...
(.)~
, ....... t:...._ ...
~
- ~s ...)
....

"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu!


Kami telah menetukan antara mereka penghidupan mereka da/am
kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka
atas sebagian yang Jain beberapa derajat, agar sebagian mereka
dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu
lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. "(as. Az-Zukhruf : 32)

56
Kaum Muslimin rahimakumullah

Lebih lanjut, Islam juga membuat konsep terapan, sebagai


pijakan dalam upaya mendapatkan dan mengeluarkan harta, baik
dari sisi cara, etika dan hal lainnya. Secara global, Rasulullah
SAW menjelaskan, pada hari kiamat nanti, tidak akan bergeser
kaki seseorang hamba, sebelum ditanya empat perkara, satu
diantaranya adalah tentang harta, bagaimana ia mendapatkannya
dan kemana pula ia memanfaatkaannya. Hadist ini harus
dijadikan sandaran, untuk mengkaji secara mendalam, segala hal
yang berkaitan dengan harta kekayaan.

Tuntunan Islam dalam mendapatkan harta, tidak hanya faktor


kualitas yang diprioritaskan, namunjuga yang lebih mendasar, harta
tersebut bersifat halal, baik ditinjau dari cara mendapatkannya.
Islam sangat konsen mengaturnya, supaya harta kekayaan tidak
jatuh pada hal-hal yang bersifat mubazir dan maksiat. Karenanya,
dalam fiqih Islam kita mengenal syar'iat zakat, baik zakat mal
maupun fithrah, infaq, shodaqoh biasa dan shadaqah paten, yang
lebih dikenal dengan WAKAF.

Bila zakat, infaq kepada tanggungan (keluarga) diwajibkan,


hal ini sangatlah wajar, dalam rangka menutupi kebutuhan dasar.
Menariknya, Islam tidak hanya berhenti pada syari'at wajib itu
saja, namun membuka peluang lain, yang bersifat anjuran untuk
optimalisasi fungsi harta dengan syari'at sunnah shadaqah, baik
biasa maupun shadaqah paten, yaitu wakaf.

Ma'asyiral Muslimin as'adakumullah

Pensyariatan wakaf, adalah sebagai salah satu bagian shadaqah


yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam sebuah hadits yang
tidak asing kita dengan Rasulullah SAW:

57
"Apabila seorang anak adam meninggal dunia maka terputus
seluruh amalnya kecuali tiga perkara: Shadaqah Jariyah, IImu yang
bermanfaatdan anak yang shaleh yang mendoakan ".(H.R Muslim)

Mayoritas ulama sepakat, ketika menafsirkan Shadaqah


jariyah yang dimaksud dalam hadits tadi, adalah shadaqah paten
atau wakaf yang bertahan lama karena pahalanya akan terus
mengalir, selama harta wakaf tersebut bermanfa'at.

Imam Dahlawi berkata "Wakaf memiliki keistimewaan yang


tidak dimiliki oleh jenis sedekah yang lainnya, manusia bisa jadi
menginfaqkan hartanyadalamjumlah besar,akantetapi infaqtersebut
tidak bertahan lama, atau bahkan habis dalam sekejap. Padahal
masih ada orang-orang miskin yang membutuhkan santunan.
Karena itu, alangkah lebih baiknya, bila harta yang diinfaqkan
tadi terbentuk infaq paten atau wakaf, yang dapat bertahan lama.
Sehingga bila ada orang-orang miskin yang memerlukan santunan,
infaq paten tersebut dapat terus dimanfaatkan"

Dalam hadits lain, rasulullah SAW memperkuat fungsi sosial


seorang muslim, dimana sebaik-baik manusia adalah mereka yang
memberikan banyak kebaikan kepada orang lain

"Makhluk yang paling dicintai Allah ada/ah lebih banyak


memberikan manfa'at kepada sesama"

DUainriwayat juga disebutkan


58
l}'llill ~i l}'lUl\ ~
"Sebaik-baik manusia ada/ahyang bermanfaal bagi manusia
lainnya"

Saudaraku ... Dapat ditarik benang merah, bahwa orang-


orang yang pantas disebut mendapatkan kebahagiaan yang
sempurna, adalah mereka yang dituntun Allah dalam mengerjakan,
ketaatan dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya, melalui
amalan wajib maupun sunnah, seperti halnya mewakafkan harta di
jalan Allah SWT untuk kemaslahatan ummat.

Mulai sekarang, marilah kita renungkan, dan semoga


kita mampu mengikutinya, betapa banyak ahli wakaf yang telah
berpulang dipanggil Allah SWT, puluhan bahkan ratusan tahun
yang lalu, namun nama baik mereka tetap menghiasi sejarah umat
manusia, pahalanya terus mengalir, harta yang diwakafkannya terus
dapat digunakan oleh setiap orang yang membutuhkan. Cukuplah
keutamaan mereka di dunia dengan meninggalkan kesan baik,
dan di akhirat mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT,
agaknya tepat ungkapan sya'ir Arab yang berbunyi :

"Seorang manusia setelah wafatnya menjadi dongeng,


Jasadnya hancur dan yang tersisa hanya/ah peninggalannya. Maka
sebaik-baiknya keadaan seorang manusia adalah orang yang cerita
tentang dirinya harum semerbak setelah wafat."

Kaum Muslimin rahimakumullah

Ketika Islam menjadikan wakaf bagian dari salah satu jalan


menuju kebaikan, sesungguhnya Islam mempunyai tujuan untuk
mewujudkan kemaslahatan bersama bagi umat, membangun dan

59
menciptakan masyarakat penuh solidaritas, yang terajut dalam
bingkai cinta kasih Allah SWT.

Tidak diragukan, bahwa shadaqah yang dinikmati orang


banyak dan dalam waktu yang lama, akan memberikan manfaat
yang besar, tentunya pahala yang akan diterima juga akan terus
mengalir dan berlipat ganda, karenanya shadaqah dalam bentuk
wakaf sangat dianjurkan. Kenapa? Karena wakaf memiliki pelbagai
hikmah, keistimewaan dan rahasia, baik bagi pemberi wakaf (wakif),
penerima masyarakat umum secara keseluruhan , yang tidak hanya
dirasakan di dunia namun juga diakhirat kelak.

Diantara hikmah wakaf dan pensyari'atannya yang didapatkan


seorang wakif adalah :

1. Syariat wakaf akan melatih kepribadian seorang muslim untuk


senantiasa berlaku dermawan, menghilangkan sifat bakhil
dan kecintaan yang berlebihan kepada harta. Wakaf juga
mengingatkan, bahwa harta yang dititipkan Allah tidak akan
kekal. Rasulullah SAW bersabda :

Artinya: uAnak adam berkata: hartaku, hartaku, bukankah


harta yang engkau miliki adalah apa yang telah engkau makan
dan punah, apa yang engkau pakai dan telah lulus dan apa
yang engkau sedekahkan dan itulah harta yang kekar

2. Dalam beberapa ayat dijelaskan bahwa Allah SWT akan


menolong dan menjamin memberikan jalan kemudahan bagi

60
mereka yang rajin menginfakkan hartanya pada jalan kebaikan,
sebagaimana firman-Nya :

It... Adapun orang yang memberikan (hartanya dijalan Allah) dan


bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),
maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah...
(O.S.AI-Lail : 5-7)

3. Wakaf dan shadaqah secara umum akan menambah dan


memperbanyak nikmat Allah, karena rasulullah SAW menjamin
dalam haditsnya yang berbunyi :

Artinya : "Harta tidak akan berkurang bila disedekahkan".

4. Wakaf akan memperpanjang umur seseorang dan membuka


rizki, juga menghindarkan dari marabahaya,

Rasulullah SAW bersabda :

Artinya: ''Amal kebajikan dapat menghindarkan seseorang dari


mati yang jelek, dan sedekah dengan sirr (sembunyi-sembunyi)
dapat memadamkan kemurkaan Allah, dan silaturrahim dapat
menambah usia." (HR. At-Tabrani).
5. Shadaqah (wakaf) akan menghapus dosa-dosa dan menjadi
salah satu penyebab masuknya seorang ke dalam surga, dan
terbebas dari siksa api neraka.

61
Sebagaimana sabda Rasulullah. SAW:

Artinya : "Hendaknya setiap kalian menjaga wajahnya dari api


neraka, wa/aupun dengan satu biji korma"(HR. Ahmad)

Demikian, beberapa hikmah dan keistimewaan yang akan


didapatkan seseorang yang memberikan wakaf, yang akan
dirasakan di dunia dan di akhirat.

Bagi penerima atau pengguna wakaf, sangat berdampak


pada psikologi, semangat mereka dalam menjaga harga diri dan
kepereayaan hidup akan tumbuh. Seorang yang menumbuhkan
sesuatu, kemudian mendpatkannya tanpa dengan meminta-minta
dan memelas kepada orang lain, tentu akan merasa sangatdihormati
dan dijaga nama baiknya. Mereka akan menerima pemberian
tersebut dengan hati yang lapang dan keridhoan. Hal in juga akan
meningkatkan rasa syukur mereka kepada Allah SWT dan terima
kasih kepada para dermawan.

Disamping itu juga, wakaf memberikan keyakinan kepada


orang-orang yang tidak berpunya, bahwa ada saudara-saudara
seagama yang tidak peduli dan juga merasakan eobaan hidup yang
mereka alami, sehingga diharapkan mereka akan memanfaatkan
pemberian atau wakaf tersebut, untuk memenuhi kebutuhan dan
mengangkat derajat kehidupan mereka. Juga hendaknya mereka
sadar bahwa kemiskinan, kefakiran, bukanlah suatu alb, yang aib
adalah kemalasan berusaha meneari rizki Allah SWT.

Sedangkan bagi masyarakat umum, syari'at wakaf banyak


sekali memiliki hikmah dan faedah, diantaranya :

1. Keberadaan wakaf akan membantu meneiptakan masyarakat


62
yang bermartabat, harta wakaf dapat difungsikan untuk
mengentaskan kemiskinan, buta aksara, gizi buruk dan
sebagainya.

2. Syariat wakaf, akan menghilangkan rasa cernburu kaum yang


tidak berpunya terhadap mereka yang diberikan kelebihan
harta. Juga rasa dendam dan putus asa mereka sehingga
terhindar dari sindiran :

"Kefaqiran itu akan mendekatkan kepada kekafiran"

3. Wakaf menghilangkan penyakit hasud dan dengki kaum fakir


kepada orang-orang kaya.

4. Rasulullah SAW dalam pelbagai haditsnya menjelaskan,


bahwa masyarakat yang tidak seimbang, yang tidak terjadi
sinergi antara si kaya dan si miskin, uang diibaratkan seperti
membiarkan api dalam sekam, tanpa mereka sadari bagaikan
bom waktu yang setiap saat meledak. Hal ini akan berakses
negatif dalam sistem berpikir dan berperilaku mereka. Sehingga
boleh jadi masyarakat tersebut berusaha dengan pelbagai cara
untuk mendapatkan harta, tanpa memperhatikan lagi etika dan
agama.

Nah, disinilah fungsi wakaf sebagai salah satu bagian dari


shadaqah, ia menjaga masyarakat dari tindakan kriminal dan tak
bermanfaat.
Secara tersirat, Rasulullah SAW pernah menyinggung hal ini dalam
sabdanya:

63
~
"\.lJ1 tlt .:r...- ~
.. 'r--"J -..
iul
~
r -,&1 'to' -
-
-til:
UY-U..J U~
.-tll:
.U~
r-'
. c..r., -,-
()C-

<.S)~I cl_u)0\1.. ~:'lljr., ~t ~:, j!:' y~ ~~ Ij! o~

"Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, apabi/a berkata, ia


berdusta, apabila berjanji, ia mengingkari, dan apabila dipercaya, ia
berkhianat."(H.R. AI-Bukhari dan Muslim).

Hadirin kaum Muslimin yang berbahagia

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa, wakaf


sebagai salah satu bagian shadaqah yang sangat dianjurkan oleh
Allah SWT. la merupakan sarana pensucian harta dan jiwa, pelurus
akhlak dan pelembut hati, perekat hubungan antar sesama. Semoga
Allah senatisa memudahkan kita dalam melakukan ketaatan-
ketaatan dan menjauhi larangan-Nya. Amin...

64
MASJID DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL

Segala puja dan puji kita sanjungkan kehadirat Allah yang


Rahman dan Rahim, yang telah banyak melimpahkan nikmat yang
banyak kepada kita terutama nikmat yang besar yaitu berupa nikmat
Iman dan Islam. Karena kekuatan Iman yang Allah limpahkan
kepada kita sehingga pada siang ini kita dapat memenuhi panggilan
Allah untuk menunaikan shalat Jum'at bersama-sama. Sebab
hanya orang-orang beriman kepada Allah dan hari akhir yang dapat
memakmurkan masjid untuk shalat berjamaah dan menjadikan
masjid sebagai tempat untuk berinteraksi sosial.

Firman Allah SWT:

Artinya:
"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanya/ah orang-
orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta (tetap)
melaksanakan sha/at, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada
siapa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka
termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk". (as. At-Taubah
: 18)
Ayat ini menerangkan bahwa yang patut memakmurkan
masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang benar-benar
beriman kepada Allah dan berserah diri kepadaNya serta percaya
akan datangnya hari akhirat tempat pembalasan segala amal
perbuatan, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan tidak
takut kepada siapa pun selain kepada Allah. Orang-orang inilah

65
yang diharapkan termasuk golongan yang mendapat petunjuk untuk
memakmurkan masjid-masjid Nya.

Hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah.

Bahwa masjid di dalam Islam dikenal sebagai rumah


Allah (Baitullah) yang harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat bagi jamaah. Masjid juga sebagai tempat pertama
Nabi Muhammad SAW membangun peradaban Islam. Masjid
juga dikenal sebagai pusat perubahan sosial masyarakat. Oleh
sebab itu, masjid hendaknya digunakan untuk berbagai kegiatan
keumatan, tidak saja ibadah ritual, melainkan juga ibadah sosial
dan pemberdayaan umat, dari segala sisi kehidupannya dengan
kata lain, masjid bukan hanya sebatas pusat kegiatan ibadah bagi
para jamaahnya, tetapi diharapkan dapat menjadi pusat aktifitas
sosial dan ekonomi bagi para jamaahnya. Kehidupan umat Islam
seyogyanya dimulai dari masjid dan diakhiri di masjid pula. Karena
Rasulullah SAW mengajarkan agar kaum muslimin melaksanakan
pernikahan di masjid, sebagaimana sabdanya:

Artinya:
"Umumkanlah pernikahan in; dan selenggarakanlah di masjid-
masjid dan pukullah rebana-rebana atasnya". (HR.Tirmidzi)

8egitu pula seorang mukmin mengakhiri kehidupannya di masjid.


Hal ini berdasarkan Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari
Aisyah:

66
Artinya:
Rasulullah SAW tidak menshalatkan Suheil bin Baidha, kecuali di
masjid.

Para sahabat beliau juga menshalatkan Abu Bakar dan


Umar di masjid, tanpa seorangpun yang membantah karena shalat
mayat juga seperti shalat-shalat lainnya dilakukan di dalam masjid.

Hadirin sidang Jum'at Rahiimakumullah.

Bahwa pengurus dewan kemakmuran masjid (OKM) juga


dapat berperan sebagai Nadhir Wakaf (mengelola wakaf) dan
menampung wakaf-wakaf dari para jamaahnya untuk dikembangkan
secara produktif. Saya kira sudah saatnya kita menjadikan masjid
sebagai pusat ibadah kepada Allah dan juga dapat merubah sosial
pada masyarakat. Begitu pula halnya bahwasejarah peradaban Islam
tidak jauh dari kehidupan masjid, baik di zaman klasik, pertengahan
maupun di zaman modern seperti sekarang ini. Di kota-kota besar di
Indonesia dan juga di negara-negara Islam lainnya bahwa fungsi dan
peranan masjid sudah semakin luas. Masjid adalah tempat shalat, di
masjid juga ada polikllnlk dan apotik, di masjid juga ada pas tempat
bantuan hukum keluarga, di masjid juga ada koperasi dan lain-
lain yang sangat dibutuhkan dalam masyarakat. Sehingga masjid
manjadi ramai atau makmur, karena orang butuh kepada masjid.
Namun, begitu datang kumandang adzan, mereka cepat bergegas
untuk berwudhu dan mendirikan shalat secara berjama'ah. Itulah
gambaran umat Nabi Muhammad yang dilukiskan dalam AI-Qur'an :

67
~~ ~I) fg\j) ~k~)~I ~ ~i~t ~ 0:J~IJ
~I U~~ ~
"t -.~, }}
.)J UAr#~J~~
.,} - ul'~JJ-
'. - <1]1 UA
-. ~ ~ -. ~,- f~
U~.

~~I
Artinya:
"Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama
dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir" tetapi
berkasih sayang seseme mereka. Kamu meiihat mereka rukuk dan
sujud mencari karunia Allah dan keridaanNya. Pada wajah mereka
tampak tanda-tanda bekas sujud".(QS. AI-Fath: 29)

Hadirin yang berbahagia.

Demikianlah khutbah yang dapat saya sampaikan dalam


kesempatan yang berbahagia ini. mudah-mudahan Allah selalu
memberikan petunjuk kepada kita, agar hidup kita bermanfaat bagi
agama nusa dan bangsa kita.

68
HARTA DALAM AL-QURAN

Hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah,

Marilah kita bersyukur kehadirat Allah SWT. Bahwasannya


Allah SWT telah melebihkan kita dari hamba-hamba yang lain.
Dimana kita pada saat ini telah duduk bersimpuh di masjid yang
mulia ini, untuk melaksanakan shalat Jum'at secara berjamaah.
Semoga amal ibadah kita menjadi catatan baik disisi-Nya" aamiin
Ya Rabbal Alamin.
Sejenak saya ajak hadirin untuk mentafakkuri firman Allah
SWT yang terdapat dalam AI-Our'an :

~t ...'.'
~.J

Artinya:
"Dan buatkanlah untuk mereka (manusia) perumpama kehidupan
dunia ini, ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, sehingga
menyuburkan tumbuh-tumbuhan dibumi, kemudian (tumbuh-
tumbuhan) itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan
Allah Maha Kuasa atas sega/a sesuatu. Harta dan anak-anak
adalah perhiasan, kehidupan dunia tetap amal kebajikan yang terus
menerus ada/ah lebih baik paha/anya di sisi Tuhanmu serta lebih
baik untuk menjadi harapan". (OS. AI-Kahfi : 45-46)
Allah SWT mengumpamakan suasana kehidupan dalam
dunia ini beserta segala keindahan dan kemegahannya. Yang
kemudian secara berangsur-angsur akan lenyap, seperti keadaan air

69
hujan yang diturunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-
tumbuhan yang menghijau, berbunga dan berbuah. Kehijauan
itu secara berangsur-angsur berubah menjadi kuning kering, dan
akhimya lenyap dihembus angin. Semua yang ada di atas bumi
ini tentu menempuh suatu proses perubahan dari lahir, tumbuh,
kembang, layu, dan lenyap.
Oleh karena itu, manusia yang menjadi penghuni bumi ini jangan
tertipu oleh kemegahan dunia. Mereka yang mempunyai kekayaan
yang besar, janganlah membangga-banggakan hartanya dan
jangan pula merendahkan orang lain yang tak punya harta benda.
Allah yang Maha Sempurna dan Maha Mulia yang menciptakan
segala benda dan memeliharanya, menumbuhkan, melenyapkan,
lalu mengembalikan lagi ke bumi. Dialah Yang Maha Kuasa dan
menetapkan hukum-hukum perubahan itu.
Dalam Al-Our'an, banyak ayat ayatnya yang
mengumpamakan kehidupan duniawi ini dengan kehidupan turnbuh-
tumbuhan, antara lain firman Allah SWT :

Artinya:
"Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah
permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-
megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang
banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tenem-tenemennye
mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering
dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur dan

70
di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah
serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanya/ah
kesenangan yang menipu".
(OS. AI-Hadid : 20)

Allah menjelaskan bahwa, yang menjadi kebanggaan


manusia di dunia ini adalah harta benda dan anak-anak, karena
manusia sangat memperhatikan keduanya. Banyak harta dan anak
dapat memberikan kehidupan dan martabat yang terhormat kepada
orang yang memilikinya. Seperti halnya 'Uyainah, pemuka Ouraisy
yang kaya itu, atau Ourtus, yang mempunyai kedudukan mulia di
tengah-tengah kaumnya, karena memiliki kekayaan dan anak buah
yang banyak. Karena harta dan anak pula, orang menjadi takabur
dan merendahkan orang lain. Allah menegaskan bahwa keduanya
hanyalah perhiasan hidup duniawi, bukan perhiasan dan bekal
untuk ukhrawi. Padahal manusia sudah menyadari bahwa keduanya
akan segera binasa dan tidak patut dijadikan bahan kesombongan.
Dalam urutan ayat ini, harta didahulukan dari anak, padahal anak
lebih dekat ke hati manusia, karena harta sebagai perhiasan lebih
sempurna daripada anak. Harta dapat menolong orang tua dan
anak setiap waktu dan dengan harta itu pula kelangsungan hidup
keturunan dapat terjamin.
Kebutuhan manusia terhadap harta lebih besar daripada
kebutuhannya terhadap anak, tetapi tidak sebaliknya.
KemudianAliah menjelaskan, bahwa yang patutdibanggakan
hanyalah amal kebajikan seperti infaq, shadaqah zakat dan wakaf.
Karena dengan mewakafkan sebagian harta kita akan menjadikan
pahala bagi yang berwakaf dengan pahala yang tidak putus-
putusnya.

71
ALLAH HAKIKAT PEMILIK HARTA

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia

Marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan melaksanakan


segala perintahNya dan meninggalkan larangan-laranganNya.
Marilah kita menyadari bahwa hakikat kita hidup didunia ini semata-
sematau ntuk berbakti kepada Allah SWT. Sebagaimana firman
Allah SWT:

Artinya:
"Dan aku tidak mencipatakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka menyembah-Ku". (OS. Az-Zariyat :56)

Hadirin Rakhimakumullah.

Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk berbuat


kebaikan yang tidak ada putus-putusnya kepada sesamanya
kebaikan itu dalam bentuk pengorbanan harta benda yaitu berupa
wakaf. Sejarah telah mencatat bahwa Islam ditegakkan dan
berkembang karena pengorbanan dari sebagian saudara-saudara
kita yang mewakafkan hartanya di jalan Allah. Oleh karena itu Islam
menasehatkan kepada setiap muslim agarmenyambut perintahAllah
dalam pengorbanan harta ini baik dilakukan secara diam-diam atau
dilakukan secara terang-terangan. Itulah sendi ajaran Islam yang
didasarkan pada pengorbanan untuk memberikan sebagian harta
yang dimiliki untuk berderma dan berwakaf sebagai perwujudan
tanda syukur kepada Allah. Allah SWT berfirman :

72
Artinya:
"Orang-orang menafkahkan hartanya ma/am dan siang hari (secara)
sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan mereka mendapat
pahala disisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan
mereka tidak bersedih bet!". (as. AI-Baqarah : 274)

Ayat ini merupakan ayat yang terakhir dalam rangkaian ayat


yang membicarakan masalah infaq, sadaqah dan wakaf dalam surat
AI-Baqarah. Dalam ayat ini, Allah menegaskan peruntungan yang
akan di dapat oleh orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah,
baik pada siang han maupun pada waktu malam, yang diberikan
secara sembunyi-sembunyi maupun yang diikrarkan secara terang-
terangan berupa wakaf. Mereka pasti akan memperoleh pahala di
sisi Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Karena di
dunia mereka dicintai oleh masyarakat terutanra oleh fakir miskin
dan oleh siapa saja yang pemah menerima manfaat karena sedekah
darinya, sedang di akhirat kelak mereka akan menerima pahala
yang berlipat ganda dari sisi Allah SWT. Karena pada hakikatnya
harta adalah ujian dan titipan dari Allah yang dipercayakan kepada
kita untuk mengelolanya. Allah SWT berfirman:

JS ~ .J!IJ~~ La ~ ~ LaJ ~)iIJ wlJ~1 ~"&J


~~~~
Artinya:
..... Dan milik Allah-/ah kerajaan /angit dan bum; yang ada di antara
keduanya. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Allah
Maha Kuasa atas sega/a sesuatu. (0 S.AI-M aidah 5:17)

73
Hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah.

8ahwa berdasarkan ayat ini memberikan isyarat kepada


kita bahwa Allah SWT adalah pemilik mutlak seluruh yang ada di
bumi dan di langit dengan segala isinya. Namun sekalipun harta
merupakan milik dan ciptaan Allah, tetapi Allah SWT memberi
mandat dan kekuasaan kepada manusia untuk memanfaatkannya
sebagai titipan sekaligus untuk mendistribusikan harta yang
diperoleh. Sebagaimana tercermin dalam firman Allah:

Artinya:
"Berimanlahkamu kepada Allah dan RasulNya dan infakkanlah
(di ja/an Allah) sebagian dari harta yang Dia te/ah menjadikan
kamu sebagai penguasanya (amanah). Maka orang-orang yang
beriman di antara kamu dan menginfakkan (hartanya di ja/an Allah)
memperoleh pahala yang besar". (as. At-Hadld : 7)

Ketika menafsirkan kata mustakhlafina dari ayat tersebut, az-


Zamakhsyari menyatakan bahwa harta yang ada pada tangan kamu
sekalian adalah harta Allah yang diciptakan dan dikembangkan-Nya
untuk kalian. Allah memberikan harta tersebut dan mengizinkan
untuk kamu nikmati. Allah menjadikan kalian sebagian khalifah-
khalifah yang mampu mengelola harta. Karena itu, harta bukanlah
milik kalian. Posisi kalian dari harta tersebut hanyalah sebagai wakil
dan pemegang amanat. Karenanya, infakkanlah harta itu pada hak-
hak Allah. Diantaranya adalah mewakafkan sebagian harta kita
untuk kepentingan di jalan Allah.

74
Karena dengan jalan berwakaf harta kita akan bermanfaat
untuk kesejahteraan umat, agama dan bangsa. Untuk itu marilah kita
berdoa kepada Allah SWT. Kiranya Allah SWT selalu memberikan
taufik dan hidayah kepada kita agar kita menjadi hamba-hamba
Allah yang shaleh, yang berguna bagi orang lain.

75
WAKAFDINEGARATETANGGA

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam


hanya untuk kekasih-Nya, Muhammad Rasulullah SAW.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Khatib teringat dengan perkataan seorang ahli sejarah yang


hidup di tahun 1889, yang bernama Arnold Tonybee, menurutnya:
manusia ada/ah makh/uk yang paling ma/as be/ajar dari sejarah.
Manusia ma/as me/akukan perenungan masa /a/unya, guna
mengevaluasi hal-hal yang per/u ditinggalkan. Akibatnya, mereka
menghabiskan sisa-sisa usianya, ibarat berjalan di atas air yang
tidak meninggalkan jejak.

Kalimat singkat namun penuh makna tadi, perlu kita cermati


kembali. Ternyata, manusia memang malas belajar dari peristiwa-
peristiwa ataupun kejadian-kejadian pada masa lalu. Akibatnya,
tak jarang sebuah tragedi yang mestinya bisa diantisipasi kembali
lagi terjadi. Padahal apa yang dikemukakan sejarawan tadi, sudah
disampaikan oleh Allah SWT 15 abad yang silam.

Dengan segala sifat Rahman dan Rahim-Nya, Allah SWT


sudah mensinyalir, bahwa ada diantara hamba-Nya yang malas
belajar dari peristiwa masa lalu, itulah sebabnya, Allah SWT
mendokumentasikan pelbagai tragedi dan peristiwa masa lalu di
dalam banyak firman-Nya, untuk dijadikan l'tibar, dijadikan renungan
agar hamba-hamba-Nya tidak terlena dengan segala keasyikan
yang ada. Bahkan ada satu surat AI-Quran yang diberi nama AI-
Qashash, artinya cerita-cerita atau kisah-kisah masa lalu.

76
Hadirin yang dirahmati Allah

Mungkin banyak diantara kita yang sudah mengetahui atau


mungkin sudah pernah dan bahkan sering mendengar. Bagaimana
Allah SWT mengisahkan kaum Nabi Luth yang ingkar akan nikmat
Allah SWT!

BagaimanaAllah SWTmengisahkanorang-orang yang berlari


dari kezhaliman para penguasa, sehingga mereka bersembunyi
di suatu gua, yang kemudian dikenal dengan Ashabul Kahfi.
Bagaimana pula Allah SWT mengisahkan Fir'aun, yang...berkuasa
dan ingin disembah. Demikian pula dengan kisah Qarun yang
menumpuk harta bendanya. Dan konon, kunci gudang hartanya
saja harus dipikul oleh sekelompok orang akhirnya apa? Allah SWT
timpakan padanya musibah, dengan mengubur harta-hartanya
didalam bumi. Itulah sebabnya, kenapa harta yang ditemukan orang
didalam bumi/tanah disebut dengan harta karun.

Beberapa kisah tadi khatib sampaikan, baru sebagian kecil


dari segudang kisah yang Allah SWT dokumentasikan dan AI-
Our'an. Kesemuanya itu sebagai pelajaran bagi umat setelahnya,
termasuk bagi kita semua.

Sidang Jum'at yang saya hormati

Pada kesempatn kali ini, khatib mengajak jamaah sekallan,


untuk sama-sarna belajar, bagaimana sejarah dan perkembangan
wakaf di dunia Islam, baik di Mesir, Saudi Arabia, Bangladesh,
Yordania, Turki dan lain sebagainya. Kenapa kita harus belajar dari
mereka? Jawabnya adalah, karena mereka sudah berhasu dalam
mengelola asset-asset wakaf, yang peruntukkannya tidak tanggung-
tanggung manfaatnya.

77
Sebagai contoh, mari kita lihat Negara Mesir yang terkenal
dengan Lembaga Pendidikannya, yakni AI-azhar, mulai dari tingkat
Taman Kanak-kanak hingga Universitas Pendidikan AI-Azhar
juga berbeda di seluruh provinsi di Negara Mesir dan bahkan di
Indonesia. Hebatnya lagi, pendidikan AI-Azhar tidak hanya dalam
bidang agama, tetapi juga dalam bidang kedokteran, ekonomi, dan
lain sebagainya.

Universitas Islam tertua ini, sudah banyak melahirkan


banyak pemuka-pemuka agama dalam berbagai bidang, seperti
Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Mutawalli Sya'rawi dll. Ulama
Indonesia juga banyak alumni AI-alzhar, sebut saja misalnya, Prof.
Dr. Quraisy Shihab, Prof. Dr. Zakiyah Derajat, Prof. Dr. Harun
Nasution, Prof. Dr. Huzaimah T. Yanggo, serta masih banyak lagi
yang lainnya.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Semua kehebatan yang dimiliki pendidikan al-Azhar tadi,


hingga melahirkan banyak ulama dunia, memiliki pendidikan semua
jenjang dan bidang, berasal dari dana wakaf. Subhanallah, betapa
besar pahaladan keberkahan orang-orang yang berwakaf di lembaga
tersebut. Sampai saat ini, pendanaannya masih berasal dari harta
wakaf yang dikeluarkan oleh oarang-orang yang kaya, baik dari
negara Mesir sendiri, Arab Saudi, Kuwait, Brunai Darussalam dan
lain-lain.

Saudaraku..Begitu besar harta wakaf yang dikelola AI-Azhar


tadi, sehingga lembaga ini setiap tahunnya mampu memberikan
beasiswa pendidikan kepada ratusan ribu pelajar dan mahasiswa
yang berasal dari seluruh penjuru dunia, termasuk pelajar dan
mahasiswa yang berasal dari Indonesia. Pertanyaan yang tersisa
adalah, bagaimana mereka mengelola harta wakaf tersebut? Inilah
78
yang perlu kita ketahui, sekaligus kita pelajari. Mungkinkah negara
kita mampu meniru manajemen wakaf sebagaimana yang AI-
Azhar lakukan? Sehingga pada saatnya, Indonesia juga mampu
memberikan beasiswa pendidikan kepada mereka yang pantas
menerimanya. Mudah-mudahan Badan Wakaf Indonesia (BWI)
yang sekarang mampu mewujudkan AI-Azhar di Indonesia ini.

Jama'ah Jum'at yang berbahagia

Demikian sekilas info tentang perwakafan di Negara Mesir.


Berikut ini mari kita lihat sejarah wakaf dan perkembangannya di
negara Arab Saudi, yang merupakan pusat turunnya agama Islam.
Menurut data yang ada, Arab Saudi memilik asset-asset wakaf
produktif yang sangat banyak, diantaranya hotel, tanah, bangunanl
rumah untuk penduduk, toko, kebun dan tempat-tempat ibadah.
Kesemuanya itu diproduktifkan, yang hasilnya diperuntukkan bagi
rakyat terutama dibelanjakan segala fasilitas untuk kebutuhan
rakyat, sesuai dengan syariat Islam.

Menariknya, ada harta wakaf yang hasilnya khusus


diperuntukan bagi pembangunan dua kota suci umat Islam, yakni
Mekkah dan Madinah. Termasuk rumah-rumah atau hotel-hotel yang
berada diseputar Masjidil Haram yang ditempati oleh jama'ah haji
dari berbagai negara, termasuk Indonesia . Dan salah satu kunci
keberhasilan manajemen wakaf yang ada di negara Arab Saudi ini
adalah, pemanfaatan hasil dari suatu usaha produktif harta wakaf,
untuk harta wakaf lainnya, sehingga saling menopang satu sama
lain. Itulah sebabnya, asset-asset wakaf yang ada disana tetap
terjaga.

79
Hadirin yang saya hormati

lronisnya, di Indonesia banyak terlihat lembaga-Iembaga


pendidikan Islam khususnya, terutama yang berada di bawah
naungan Yayasan, hanya berdiri bangunan kayu yang sudah rapuh
dan nyaris roboh, dan bahkan tidak ada muridnya. Hal ini disebabkan
banyak hal, satu diantaranya disebabkan oleh campur tangan
pewakaf dan lemahnya manajemen atau sumber daya manusia
yang mengelolanya. Itulah sebabnya diperlukan penyuluhan
wakaf, baik para pewakaf , pengelola, termasuk masyarakat. Hal
ini dimaksudkan agar pewakaf mengetahui hak dan kewajibannya,
demikian pula dengan penerima wakaf atau Nazhir.

Sidang jum'at yang dirahmati Allah

Apa yang khatib sampaikan tadi, baru sebagian kecil


dari pengembangan wakaf di negara-negara Islam, atau yang
mayoritas penduduknya beragama Islam. Pertanyaannya adalah,
bagaimana agar asset-asset wakaf yang sudah ada di negara kita
ini, atau mungkin yang sudah ada di daerah-daerah tertentu, dapat
diproduktifkan, yang manfaatnya diperuntukkan guna kemaslahatan
ummat, baik untuk pendidikan, kesehatan dan sarana kebutuhan
rakyat lainnya.

Betapa pilunya hati ini, ketika mendengar berita, ada anak


yang ditahan di rumah sakit, lantaran orang tuanya tidak mampu
membayar ongkos melahirkan. Ada pula yang berusaha mencuri
bahkan bunuh diri, lantaran malu belum bayar SPP. Belum lagi ibu
rumah tangga, yang terpaksa mencuri susu, lantaran memenuhi
kebutuhan buah hatinya yang masih bayi. Dan bahkan, tidak sedikit
ibu rumah tangga yang terjebak dalam peredaran narkoba dan
lain sebagainya. Kesemuanya itu terjadi karena disebabkan faktor
ekonomi. Naudzubillah min dzalik...
80
Hadirin rahimakumullah

Itulah fenomena riil kehidupan ekonomi umat di negara kita.


Kemiskinan tidak hanya ada di desa-desa, tetapi juga ada di tengah-
tengah kota, bahkan di Ibu Kota Jakarta sekalipun.

Hadirin ...tentunya kita tidak menutup mata, dan tidak


menutup tangan kita untuk senantiasa berbagi rasa dengan
kondis kehidupan rakyat kecil disekeliling kita. Sekali lagi bahwa,
hendaknya asset-asset wakaf yang kurang produktif, diserahkan
kepada orang-orang yang kompeten, orang-orang yang ahli untuk
mengelolanya, sehingga hasil usaha dari produktifitas harta wakaf
tersebut, dapat membantu meringankan rakyat kecil, yang ada di
sekelilingnya.

Berbagai contoh wakaf produktif, khotib sudah sebutkan


pada awal khutbah tadi. Artinya, wakaf tidak hanya untuk kuburan,
madrasah dan masjid. Tetapi juga bisa dalam bentuk rumah
sakit, hotel, mini market dan lain sebagainya, sesuai dengan
peruntukkannya.

Hadirin yang dimuliakan

Sebelum khatib mengakhiri khutbah yang singkat ini, perlu


diingat, bahwaAllah SWT akan memberikan ganjaran yang berlipat-
lipat ganda kepada mereka yang menafkahkanl mewakafkan
hartanya dijalan Allah SWT, sebagaimana firman-Nya :

81
"Perumpamaan haria yang diketuarkan di jatan Allah ada/ah, setupe
dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir (tangkai), pada
stiap tangkai seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran-Nya bagi
siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha lues (karunia-Nya), lag;
Maha Mengetahui. (Q.S AI-Baqarah: 261)
Demikian apa yang dapat khatib sampaikan, mohon maaf jika
ada kekeliruan, kepada Allah khatib memohon ampun Astaghfiruka
Ya Allah min kulli dzanbin.

82
PARADIGMA BARU SEPUTAR WAKAF

Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah

Pertama, kebekuan paham terhadap wakaf, maksudnya,


mayoritas paham umat Islam Indonesia, adalah Syafi'iyyah. Artinya
paham agama pada mayoritas masyarakat kita pada masa lalu
berpegang pada madzhab atau paham Syafi'i dan ini cenderung
mendarah daging, termasuk dalam memahami masalah wakaf.
Lalu bagaimana pemahaman wakaf menurut madzhab Syafi'i?,
Pertama. menurut pernyataan wakaf cukup dengan lisan saia, dan
itu sudah dianggap sah. Akibatnya banyak harta wakaf yang hilang
atau diselewengkan oleh pihak ketiga yang tidak bertanggung
jawab. Kenapa? Karena tidak adanya prosedur administrasi yang
jelas. Kedua menurut paham Syafi'i harta yang dpat diwakafkan
hanya benda mati, seperti tanah dan bangunan dan yang Ketiga
peruntukkannya Hanya untuk madrasah, kuburan, yayasan, masjid
dan mushalla, akibatnya harta wakaf cenderung tidak berkembang.
Dan jika ada harta wakaf yang diperuntukkan selain yang tadi khatib
sebutkan, akan dianggap aneh dan nyeleneh. Wallahu a'/am

Jama'ah Jum'at yang dimuliakan Allah

Aspek yang kedua adalah nazhir atau penerima/ pengelola


wakaf yang masih tradisional.Artinya wakaf pada masa lalu diberikan
hanya atas kepercayaan kepada seorang tokoh agama atau tokoh
masyarakat, misalnya kyai, ustadz, habib dsb, tanpa melihat apakah
mereka mampu mengelolanya dengan baik atau tidak. Akibatnya
banyak harta wakaf yang 'mati', alias tidak produktif, itulah sebabnya,
banyak madrasah-madrasah tua yang kumuh dan rapuh, bahkan
nyaristidak ada muridnya.Banyak pesantrenyang tidak berkembang,
karena kyainya tidak berkenan merubah konstruksi bangunan yang
hampir roboh, dengan alasan itu adalah wakaf dan lain sebagainya.
83
Aspek yang ketiga, dikarenakan belum adanya undang-undang
wakaf yang memadai.

Ketiga aspek yang khatib sampaikan tadi, menjadi penyebab


lamanya perkembangan wakaf di Indonesia, lalu bagaimana upaya
pemerintah dan para fuqaha, agar wakaf dapat berkembang sesuai
dengan peruntukkannya berdasarkan syari'at Islam dan Undang-
Undang Wakaf ?

Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah

Paradigmapengelolaanwakaf sesungguhnyasudahdicontohkan
baginda Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan kepada
Umar bin Khatab agar mewakafkan sebidang tanahnya di Khaibar.
Sebagaimana hadits berikut:

Ibnu Umar menjelaskan "Sahabat Umar memperoleh sebidang


tanah di Khaibar, kemudian ia menghadap Rasulullah SAW untuk
memohon petunjuk. Umar berkata "ya Rasu/ullahsaya mendapatkan
sebidang tanah di Khaibar saya be/um pernah mendapatkan harta
sebaik itu, maka apakah yang engkau perintahkan kepadaku?
Rasulullah SAWmenjawabbila kamu suka,kamu tahan pokok tanah
itu dan kamu sedekahkan hasilnya. Kemudian Umar melakukan
shadaqah, tidak menjual, tidak dihibahkan dan tidak pula diwariskan
Berkata Ibnu Umar.

"Umer menyedekahkan kepada orang-orang fakir, kaum kerabat,


budak belian, sabilillah, ibnu sabiJ dan tamu. Dan tidak melarang
bagi yang menguasainya untuk makan dari hasilnya dengan cara
baik(sepantasnya),atau makan dengan tidak bermaksud menumpuk
harta. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadirin,jelaslah sudah bahwa perintah tersebut menekankan

84
pentingnya menahan modal (eksitensi) benda wakaf dengan
cara mengelolanya secara profesional, sementara hasilnya
untuk kepentingan umum. Pemahaman yang paling gampang
dicerna dari maksud had its nabi tersebut adalah dikembangkan
kemanfaatannya.

Hadirin yang kami hormati

Kalau saja kita konsisten memegang maksud hadits nabi


diatas, seharusnya tidak ada benda-bendawakaf yang terbengkalai,
tidak ada harta wakaf yang tidak produktif ataupun 'mati', baik
masjid, madrasah,yayasan, panti-pantidan sebagainya. Problemnya
adalah, karena masih banyak ulama yang teguh memahami wakaf
lebih kepada kebutuhan bendanya, meskipun telah rusak atau tidak
memberikan manfaat sedikitpun untuk masyarakat. Itulah sebabnya
banyak harta wakaf yang meyedihkan dan merusak pandangan.

Saudaraku ...sekedar untuk diketahui, sekaligus sebagai


contoh konkrit. Di daerah khatib ada sebuah masjid besar dan
posisinya strategis. Masjid ini adalah wakaf dari seorang pengusaha
martabak ternama. Tetapi sayang, karena dikelola oleh orang-
orang yang tidak kompeten, serta lemahnya manajemen dan tidak
bertanggung jawab. Akhirnya apa? Masjid sebegitu besar, hanya
dihuni oleh segelintir jarna'ah, termasuk ketika shalat jum'at. Dan
bahkan masjid tersebut tidak 'tercium' cat selama 5 sampai 7 tahun.
Alhamdulillah, dikembalikan penguasanya kepada kodam Sriwijaya.

Maka, pemahaman bahwa harta wakaf tidak boleh diotak


atik tanpa sentuhan pengelolaan yang modern, harus segera kita
tinggalkan. Masjid Nabawi, yang konon katanya dulu terbuat dari
tanah liat, kini menjadi masjid termegah dan terindah dengan segala
fasilitas modernnya, merupakan betapa pentingnya pengembangan
potensi (kekayaan) umat Islam untuk kemanfaatan yang lebih besar.
85
Saudara-saudaraku seiman

Berikutnya, bahwa harta wakaf tidak hanya sebatas benda


tidak bergerak, seperti yang selama ini dipahami. Tetapijuga berlaku
untuk benda yang bergerak, seperti uang, kendaraan, surat-surat
berharga , termasuk karya intelektual seseorang. Demikian pula
dengan peruntukkannya . Artinya harta wakaf, terutama tanah,
tidak hanya untuk masjid, mushala, majlis ta'lim, pesantren atau
yang sejenisnya. Tetapi bisa digunakan untuk mini market, biaya
pendidikan, rumah sakit, sosial dan sebagainya. Sesuai dengan
peruntukkannya, tentunya juga menurut syariah dan undang-
undang wakaf yang berlaku.

Sebagai contoh, jika ada sebidang tanah didaerah yang


banyak penduduknya, tetapi tidak ada puskesmas ataupun klinik.
Danjika ada penduduk yang sakit, mereka harus meluangkan waktu
tidak lebih dari 2 jam karena sulitnya transportasi. Maka alangkah
baiknya jika tanah wakaf tersebut diperuntukkan guna membangun
puskesmas ataupun balai kesehatan masyarakat. Itulah sebabnya,
beberapa negara Muslim seperti Saudi, Turki, Bangladesh, terutama
Mesir dengan lembaga penddikan al-Azharnya mampu memberikan
beasiswa kepada ribuan pelajardan mahasiswa. Oi Indonesia sendiri
banyak contohnya Pondok Modern Gontor, dengan manajemen
wakafnya, mampu memberikan bantuan kepada ratusan gurunya
dan juga untuk pengembangan lembaganya. Yayasan Sultan
Agung di Semarang, khusus mengelola dana wakaf dalam bidang
pendidikan dan kesehatan, demikian pula dengan beberapa
pesantren dan lembaga lainnya.

Hadirin rahimakumullah

Kita semua kenai dompet Dhu'afa, yang mengelola dana-


dana sosial , termasuk wakaf. Alhamdulillah, berkat managemen

86
modern dan transparan, Dompet. Dhu'afa mampu memberikan
bantuan sosial, kesehatan dan pendidikan secara gratis. Mudah-
mudahan Dompet Dhua'afa senantiasa amanah, sehingga pad a
saatnya mampu memberikan manfaat yang lebih besar

Ma'asyiral muslimin yang dimulyakan Allah

Kalau di negara-negara seperti Bangladesh, Saudi Arabia


dan juga Mesir yang meiliki menteri Wakaf, Alhamdulillah sekarang
kita sudah memiliki Direktorat Pemberdayaan Wakaf Departemen
Agama RI. Kendati belum kementrian wakaf secara khusus, kita
sudah ada Undang-Undang Wakaf yang mengatur hampir semua
permasalahan wakaf. Harapan kita semua, mudah-mudahan
Direktorat Pemberdayaan Wakaf dapat mensosialisasikan UU
tersebut kepada seluruh komponen masyarakat, sehingga beberapa
paradigma baru yang tadi khatib sampaikan dapat direalisasikan.

Sebelum khatib mengakhiri khutbah yang singkat ini, perlu


kiranya kami sampaikan beberapa hal yang berkenaan dengan
wakaf, selain yang tadi khatib sebutkan. Bahwasanya, harta wakaf
dapat dikelola oleh keluarganya sendiri, atau orang yang diinginkan
oleh si pewakaf, atau oleh organisasi, yayasan, badan hukum,
dengan syarat mereka memiliki pengetahuan tentang manajemen
wakaf modern, sehingga produktif dan bermanfaat bagi umat.

Peruntukan harta wakaf, juga dapat ditentukan oleh si


pewakaf, misalnya khusus untuk pendidikan atau kesehatan dan
sebagainya. Harta wakaf juga bisa untuk sementara atau hak guna
pakai dalam jangka waktu yang sudah ditentukan dan disepakati,
sesuai dengan ikrar wakafnya.

Demikian apa yang dapat khatib sampaikan, mudah-


mudahan ada manfaatnya. Amin ya Rabbal 'alamin

87
DARI MANA DAN KEMANA HARTA
DIGUNAKAN

Ma' asyiral musflmin rakhimakumullah,

Marilah kita bersama-sama selalu meningkatkan ketaqwaan kita


kepada Allah, dengan jalan melaksanakan segala perintahNya dan
menjauhi segala laranganNya. Dan marilah kita bersyukur atas
segala nikmat dan karunia Allah yang telah diberikan kepada kita
dari mulai udara yang kita hisap, rezeki yang kita makan, dan harta
kekayaan lainnya. Yang telah diberikan Allah kepada kita, yang jika
kita hitung niscaya kita tidak akan dapat menghitungnya.

Hadirin sidang Jum'at rahimakumullah.

Bahwa harta yang kita miliki pada hakikatnya adalah miliK


Allah. Yang memiliki harta secara mutlak adalah Allah SWT.
Sedangkan manusia hanya berhak untuk memanfaatkannya.
Firman Allah SWT dalam AI-Our'an :

Artinya:
"Dan milik Allah lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi, dan hanya ke.padaAllah lah sega/a urusan dikembalikann
(OS. Ali-Imran : 109)
Ayattersebutdi atas, dan adajuga ayat-ayat lain yang senada
dengan itu, intinya memberikan isyarat dengan jelas bahwa Allah
SWT adalah pemilik mutlak seluruh yang ada di alam jagat raya, dan
segala apa yang ada di dalamnya. Termasuk di dalamnya, seperti
bumi, langit, manusia, hewan, tumbuhan, air, udara, dataran kering

88
di planet ini, semua makhluk hidup yang berakal, seperti manusia
maupun yang tidak berakal, yang tampak bagi kita secara indrawi
maupun yang tidak . Sekalipun milik Allah, namun, sarana dan
prasarana ini diperuntukkan bagi kepentingan dan kelangsungan
hidup manusia seperti tercantum di dalam AI-Qur'an:

Artinya:
"Dialah (Allah), yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya
tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui sega/a sesuatu". ( QS. AI-
Baqarah : 29)

Berdasarkan ayat tersebut di atas bahwa alam semesta


beserta isinya cnciptakan sebagai sarana untuk kelangsungan hidup
manusia. Manusia diperbolehkan untuk mencari dan mengumpulkan
harta untuk kepentingan hidupnya di dunia. Sebagaimana firman
Allah SWT dalam AI-Qur'an :

Artinya:
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, danjanganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baikJah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan". (A1-Qasas:77)

89
Hadirin sidang Jum' at Rahimakumullah.

Namun harta yang kita cari kita nikmati dan kita kumpulkan itu kelak
akan dilanyakan oleh Allah SWT pada hari kiamat. Sabda Rasulullah
SAW yang artinya:
"Kedua kaki seseorang tidak akan bergerak pada heti kiamat
sebe/um ditanya tentang umumya, untuk apa ia habiskan. Tentang
i/munya, untuk apa ia pergunakan. Tentang hartanya ,dari mana ia
peroleh dan untuk apa ia belanjakan. Dan tentang badannya untuk
apa ia rusakkan. (HR. Tirmidzi)"

Oleh sebab itu hadirin yang terhormat, dalam kesempatan yang


berbahagia ini saya ingin mengingatkan kembali agar harta yang
telah kita peroleh itu menjadi bekal serta amal kebajikan yang tiada
putus-putusnya, hendaklah diwakafkan untuk kepentingan umat
dalam rangka mengembangkan dan mensyiarkan agama Allah di
muka bumi ini. Semoga harta yang telah kita peroleh saat ini akan
menjadikan kebaikan pada kehidupan di dunia ini dan menjadi
simpanan yang baik di akhirat nanti. Allah SWT melukiskan dalam
AI-Qur'an, ada segolongan manusia yang merasa menyesal karena
tidak mensedekahkan atau mewakafkan sebahagian harta di jalan
Allah, justru penyesalan itu datang ketika ia sedang sakaratul maut,
sebagaimana Firman Allah SWT :

Artinya:
"Dan infaqkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan
kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di
antara kamu, /alu ia berkata (menyesali). "Ya Tuhanku, sekiranya

90
Engkau berkenan menunda kematianku sedikit waktu lagi, maka
eku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang
shaleh". (as. AI-Munafiqun : 10)

Oemikianlah khutbah yang saya sampaikan. Mudah-mudahan amal


ibadah kita diterima Allah SWT.

91
WAKAF PRODUKTIF

Jama'ah shalat Jum'at yang dimuliakan Allah

Dalam sebuah sabdanya, Nabi Muhammad SAW


menerangkan, bahwa manusia seringkali tidak bersyukur dengan
dua nikmat yaitu nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan.
Berdasarkan hadits Nabi tersebut, mari kita basahi lidah kita untuk
mengucapkan syukur, memuji ke-Maha Murahan Sang Rabbul
'alamin, yang telah mengkaruniakan badan yang sehat dan waktu
yang lapang, sehinga pada siang ini kita dapat melangkahkan
kaki, menuju masjid yang mulia ini, guna menunaikan kewajiban
melaksanakan ibadah shalat Jum'at.

Sebelumnya izinkan khatib untuk mengingatkan dan


mengajak diri pribadi khatib khususnya, serta jarna'ah sekalian
umumnya, untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Taqwa dalam arti yang sebenar-benamya menjalankan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Hanya dengan
berbekal taqwa, kita akan terhindar dari murka Allah, baik di dunia,
terlebih di akhirat.

Jama'ah Jum'at yang berbahagia

Dalam kesempatan khutbah kali ini, khatib ingin mengajak


jama'ah sekalian, untuk melihat dan belajar, bagaimana agar harta
wakaf bisa menjadi lebih bermanfaat, dengan cara diproduktifkan.
Kenapa tema kali ini diangkat? Hal ini berawal dari realita bahwa,
banyak harta benda wakaf yang ada, tetapi kurang dan bahkan
tidak diproduktifkan, sehingga tidak bermanfaat secara maksimal.
Akibatnya, banyak tanah, bangunan madrasah, tempat ibadah
dan sebagainya yang berasal dari wakaf, terbengkalai, sla-sia dan
terkesan kumuh dan nyaris runtuh. Akibatnya, tujuan dari ibadah

92
wakaf membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan dan
dalam rangka mencapai kemaslahatan umumnya menjadi tidak
tercapai.

Hadirin yang saya hormati

Harta wakaf, idealnya diproduktifkan sesuai dengan


peruntukkannya, sehingga dirasakan manfaatnya oleh orang
banyak. Apabila seorang wakif (orang yang berwakaf) melihat harta
yang ia wakafkan dapat dirasakan manfaatnya oleh orang banyak,
ia tidak hanya senang dan gembira. Tetapi juga termotivasi untuk
mewakafkan hartanya yang lain. Demikian pula halnya dengan
orang yang belum berwakaf, apabila dia melihat dan merasakan
manfaat dari harta wakaf yang ada maka akan termotivasi untuk
berwakaf, apabila dia melihat dan merasakan manfaat dari harta
wakaf yang ada, maka akan termotivasi untuk berwakaf. Artinya
wakaf yang produktif berhubungan dengan keberlangsungan
wakaf itu sendiri. Apabila wakaf dapat diproduktifkan maka akan
banyak orang yang akan memanfaatkan harta wakaf tersebut.
Sebaliknya, bila wakaf yang telah ada tidak dapat dimanfaatkan
secara produktif, hal ini akan menyebabkan timbulnya keengganan
orang untuk mewakafkan harta miliknya.

Ma'asyiral Muslimin yang dirahmati Allah

Khatib yakin, semangat umat Islam untuk berwakaf


sangatlah besar. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya asset wakaf
yang bertebaran di sekitar kita, baik berupa tanah, sarana ibadah
berupa mushalla, masjid, madrasahdan sebagainya. Tentunyahal ini
sangat menggembirakan dan patut disyukuri. Selain itu, hal ini juga
menunjukkan bahwa, kesadaran umat Islam untuk saling menolong
antar sesama sangat tingggi dan semangat untuk mengamalkan
ajaran agama sangat besar, Allah SWT berfirman :
93
4JlI'~IJ ulJ~IJ ~J.!I~ lyJW ~J L5plJ Y.lI~ lyJWJ
wtWl
-. - ~~
..- ~I ~.
u.I
"...iolonq menolonaleh kamu da/am kebeiken dan taqwa, dan
jangan/ah kamu tolong men%ng da/amkejahatan dan permusuhan,
dan bertaqwa/ah kepada Allah, Sesungguhnya Azab Allah sangat
pedih."

Selain itu, mari sarna-sarna kita merenungkan, sabda


baginda Rasulullah SAW mengatakan, berikut ini :
.. 't,;. ~'..).
tj. , ~I'
t,;.-_J "~ -'::- <.?- "''1 - ..'.1
(.Y-l_,..... ~

'Seorang yang beriman tidak akan kekenyangan sedangkan


tetangganya da/am keadaan Japar."

Dalam hadist di atas, secara tegas Nabi Muhammad SAW


mengatakan bahwa orang Islam yang tidak peduli dengan kesulitan
orang lain, di saat ia mampu untuk memberi pertolongan, pada
hakikatnya bukan termasuk dari golongan Rasulullah. Na'udzu
billah min dzalik. Mudah-mudahan, riwayat-riwayat di atas tadi,
menjadi bahan introspeksi buat kita semua.

Kembali ke masalah produktifitas harta wakaf. Tugas kita


sekarang adalah, bagaimana mengelola dan dapat menikmati
hasilnya dan memanfaatkannya untuk kemaslahatan atau
kepentingan bersama. Pertanyaan yang tersisa adalah, bagaimana
memproduktifkan harta wakaf tersebut ?

Jama'ah jum'at yang dimuliakan Allah

Kurang produktifnya asset wakaf, salah satunya disebabkan


oleh para pengelola atau nazhir yang tidak profesional, Artinya apa?

94
Pengetahuan para nazhir dalam mengelola dan mengembangkan
harta wakaf tidak maksimal. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor,
satu diantaranya karena wakif kurang mau membuka diri dengan
cara bertanya, belajar kepada contoh yang sudah ada. Maka cukup
ideal jika seorang yang hendak mewakafkan hartanya, melihat
terlebih dahulu, kepada siapa ia harus serahkan, agar wakafnya
bisa produktif dan dimanfaatkan oleh masyarakat banyak. Maka,
kita semua dituntut untuk menjadi pengawas para nazhir agar
benar-benar menjalankan amanah yang terimanya, sehingga dapat
diperuntukkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat banyak.

Banyak harta wakaf menjadi tidak produktif karena tidak


dimanfaatkan secara baik. Maka tidak mengherankan blla kita
melihat banyak tanah wakaf yang terbengkalai hingga ditumbuhi
semak belukar. Demikian pula dengan beberapa bangunan, baik
berupa Mushalla, Masjid. Madrasah dan sebagainya, yang tidak
membawa hasil yang makslrnal. Lihat saja misalnya, masjid jami'
di salah satu kawasan lenteng agung, terlihat cukup luas dan
strategis, tetapi hanya dimanfaatkan untuk ibadah shalat saja.
Padahal banguna tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
umat lainnya , kepentingan sosial, pendidikan dan usaha produktif
lainnya.

Tidak produktifnya asset wakaf, juga disebabkan oleh


peruntukkannya yang tidak berdasarkan kepentingan masyarakat
sosial, dan mengabaikan skala prioritas. Misalnya, tanah wakaf
yang dibangunkan Masjid, padahal ada masjid lain disekitar itu yang
masih mampu menampung masyarakat sekitarnya. Akibatnya, ada
masjid atau mushalla yang bangunannya sangat besar dan megah,
tetapi jama'ah yang shalat pada setiap waktunya, hanya dua atau
tiga orang saja, bahkan tidak sarna sekali. Demikian pula banyak
madrasah atau sekolah yang muridnya hanya segelintir orang.

95
Hal ini tentunya tidak sebanding dengan lahannya yang luas dan
strategis.

Ma'asyiral Muslimin yang dirahmati Allah

Berdasarkan realita yang Khatibsampaikan tadi, jelas bahwa


tidak produktifnya harta wakaf, karena pengelolaan yang tidak
produktifnya harta wakaf, karena pengelolaan yang tidak baik dan
tidak dimanfaatkan berdasarkan skala prioritas. Mana yang lebih
penting dan mendesak untuk dibutuhkan, itulah yang kita kerjakan.

Wakaf tanah misalnya, daripada terbengkalai dan sia-


sia akan lebih baik bila ditanami dengan tanaman-tanaman yang
hasilnya dapat dinikmati orang banyak, atau dibangun fasilitas
umum, atau disewakan kepada pihak lain yang sewanya untuk
kepentingan bersama, sehingga tanah tersebut tidak menjadi benda
mati yang sia-sia dan tidak menghasilkan manfaat.

Demikian pula bila membangun fasilitas umum. Kita harus


memilih mana yang benar-benar dibutuhkan dan mendesak untuk
dibangun. Bila dalam suatu kampung sudah ada Masjid atau
Mushalla yang dapat menampung jama'ah sekitarnya, maka jangan
dibangun mesjid lagi. Dan blla sudah ada madrasah yang dapat
ditampung anak-anak sekitarnya maka jangan dibangun madrasah
lagi. Dengan demikian wakaf akan menjadi sangat dirasakan
manfaatnya.

Wakaf pada dasarnya bertujuan untuk membantu mengatasi


kemiskinan yang diderita oleh sebagian besar saudara kita. Maka
wakaf akan jauh bermanfaat blla diperuntukkan langsung kepada
mereka tersebut. Misalnyadengan cara memberikan pinjaman modal
usaha kepada mereka untuk waktu yang disepakati bersama.

96
Selanjutnya bila modal tersebut telah dikembalikan,
maka ia dapat dipinjamkan kepada orang alim untuk masa waktu
tertentu pula, demikianlah seterusnya. Hang yang berasal dari
wakaf tersebut diputarkan kepada mereka yang benar-benar
membutuhkan untuk dijadikan modal usaha atau kerja sehingga
mereka memiliki usaha dan pekerjaan yang dapat menutupi biaya
hidup mereka. Pengelolaan seperti ini akan benar-benar bermanfaat
dan membantu mereka yang berada dibawah garis kerniskinan
dalam menjalani hidup mereka.

Sila ada uang wakafyang terbatas tersebut dapat membantu


banyak orang maka menjadi sangat bermanfaat dan dapat membantu
mengeluarkan bagi mereka dari penderitaan keuangan yang alami.
Pad a akhirnya, tujuan dari wakaf untuk membantu saudara-saudara
kita yang kekurangan menjadi tercapai dan dengan sendirinya
kemiskinan yang diderita saudara-saudara kita umat Islam dapat
diatasi. Apabila kemiskinan telah teratasi maka umat Islam akan
maju dan keimanan akan menjadi lebih kokoh.

Oemikianlah khutbah Jum'at pada hari ini, semoga kita


menjadi orang yang peduli untuk membantu saudara-saudara kita
yang mengalami kesulitan ekonomi dengan cara mewakafkan harta
benda kita. Amin ya RabbaJ 'eiemin ..

97
MENGHINDARI SIFAT KIKIR

Segala puja dan puji, mari kita sanjungkan kehadirat Allah


SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang, pemberi nikmat
yang tiada bandingannya. Sesungguhnya telah banyak nikmat dan
karunia Allah yang telah dianugerahkan kepada kita, sehingga
apabila kita akan menghitungnya niscaya tidak akan terhitung.
Firman Allah SWT:

Artinya:
"Dan Dia telah memberikan kepadamu sega/a apa yang kamu
mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah,
niscaya kamu tidak eken mampu menghitungnya. Sungguh,
manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)".
(OS.lbrahim : 34)
Hadirin yang berbahagia. Diantara banyak akhlak buruk dalam
agama kita adalah sifat "kikir" atau "bakhil". Bakhil sudah menjadi
bahasa Indonesia dan padanan kata bakhil adalah pelit.
Bakhil atau kikir adalah lawan katanya dermawan, yaitu
orang yang mudah untuk berwakaf dan menolong orang lain untuk
memerlukan sesuatu yang dia miliki. Pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari menunjukan bahwa semua orang tidak suka terhadap
orang kikir, bahkan orang kikir itu sendiri. Orang bakhil tidak ingin
orang lain berlaku bakhil terhadap dirinya. Kecenderungan manusia
selalu berharap memperoleh sesuatu lebih banyak dari orang lain.
Imam Ghazali berkata, setiap orang hendaknya tidak perlu
mengkhawatirkan masa depan. Jangan takut apa yang akan terjadi.
Jika Allah menjanjikan rezeki atas kita, maka percayalah dengan

98
sepenuh hati atas janji Allah SWT tersebut. Disamping itu, kita
hendaknya menyadari bahwa bisikan rasa takut atas kemiskinan
yang ada dalam pikiran kita itu hanyalah syaitan. Sebagaimana
yang telah difirmankan oleh Allah dalam AI-Quran bahwa syaitan
senantiasa berusaha menimbulkan ketakutan didalam hati manusia.
Yakni dirinya disibukkan dengan pikiran untuk mengumpulkan
harta, rasa khawatir terhadap masa depan telah merasuk kedalam
otaknya. Seperti firman Allah dalam AI-Quran :

Artinya:
"Dan sekeli-keti janganlah orang-orang yang bakhil denqen haria
yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka
bahwa kebakhilan itu lebih baik bag; mereka. Haria yang mereka
bakhilkan itu akan dikalungkan dileher mereka kelak pada hari
kiamat. Dan kepunyaan Allah-Iah segala warisan (yang ada) dilangit
dan dibumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS.
Ali-Imran : 180)

Dari ayat diatas telah disebutkan jika ada seseorang


sahabat, saudara, atau orang lain yang meminta pertolongan dalam
harta untuk keperluannya yang sangat penting, lalu yang dimintai
pertolongan enggan menolongnya karena sifat kikirnya, maka
pada hari hisab nanti hartanya akan menjadi seekor ular dan akan
membelit tubuhnya.

99
Firman Allah tentang kikir atau bakhil :

!'I c.j--J
c.r.?
I -. . ~r\w-
~- U~I , u; -.Y.J ~'~':~I
__ Iy~
~ o\J t .~"I.rJ ~I IJ. ~r J
~G...JI'
-. _ ~I .
J -. .).QI' J !'I <..j-j
c.r.?
I -.
.).WI'J ~'.<L:JI- - trJl-
J IIS'" ~ J

i.::JSL ~- J~ L.~ II .T ~w
c..HJ-. . -~~~t
r-' ~i.::JSL ~- J~ L.~ II .T ~w
c..HJ-. .
-,~ .:u!1"rA ~i ~ -: !.-!t-:- . I~ ~'w- tlll -, "t- -. f'! .~ -: ~I J!~~~t
c.J~J U""-:'-' (.)'l c.JJY' ~J U~ U:L ("""'"'~
J!I ~. '. I,.jl~
~.
-:
c.J:l~
'1.Sll1j~
-
t-J J!~--

Artinya:
"Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
dan membangga-banggakan diri. Yaitu orang-orang yang kikir dan
menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia
Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan kami telah
menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan".
(as. An-Nisa : 37)
Dalam ayat diatas disebutkan dua kata "Mukhtaalan" dan
"Fakhura". Mengenai penafsiran kedua kata tersebut, Mujahid r.a
telah berkata bahwa mereka adalah orang-orang yang takabur
dan orang-orang yang selalu menghitung pemberian Allah, tetapi
mereka tidak mensyukurinya.
Hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah. Kesimpulan dari
khutbah yang disampaikan dalam jumat ini, adalah sifat kikir yang
tertanam dalam hati manusia hendaklah diberantas dengan segala
macam cara dan usaha karena sifat ini adalah musuh masyarakat
nomor satu. Tak ada satu umat pun yang dapat maju dan hidup
berbahagia kalau sifat kikir ini merajalela pada umat itu. Sifat kikir

100
bertentangan dengan perkemanusiaan. Oleh sebab itu, mari kita
sisihkan sebagian harta kita untukorang-orang tidak mampu atau
yang membutuhkan uluran tangan kita, dengan jalan bersodaqoh
dan menyisihkan sebagian harta untuk diwakafkan dalam rangka
memajukan umat dan agama klta,

101
AKAR KEDERMAWANAN
KAUMANSHAR

Hadtrin yang dimuliakan Allah SWT

Berwakaf, boleh dikatakan sebagai "tradisi" setiap


individu yang beriman. Darimana kesimpulan itu didapat? Shirah
Nabawiyyah menjelaskan dengan gamblang, peristiwa-peristiwa
yang mendukung kesimpulan tersebut. Satu diantaranya, riwayat
yang masyhur, yang menceritakan pertautan antara kaum Muhajirin
dengan kaum Anshar.

Dikisahkan, bagaimana kaum Anshar begitu bersemangat


memberi tempat bernaung saudaranya kaum MuhaJirin. Ini
menorehkan pesan kuat, betapa besar makna melepaskan
sebagian (besar) harta kita yang diperuntukkan bagi mereka yang
membutuhkannya.

Dalam rangka memenuhi perintahAliah SWT,yakni hijrahnya


kaum Muhajirin, yang tanpa membawa harta alias, "modal dengkul",
kaum Anshar menyambut mereka dengan senang hati dan penuh
kegembiraan. Kesenangan dan kegembiraan kaum Anshar, mereka
buktikan secara jelas. Salah seorang dari mereka menemui Nabi
SAW dan berkata:

"Va Rasulullah, bagikan kebun kami dengan orang kaum


Muhajirin."

"Tidalt jawab Rasulullah, " Aku tidak akan membaginya


kepada mereka" mendengar jawaban Rasulullah yang tegas itu,
kaum Anshar berkata lagi "Ka/au demikian bantu/ah kami da/am
bekerja, agar kami dapat membantu mereka da/am membagi
hasilnya" Rasulullah SAW menjawab "Saudaramu orang Muhajirin

102
ltu, adalah yang keluar ke tempatmu dengan meninggalkan harta
dan keluarganya."

Kemudian kaum Anshar kembali memohon agar mereka


diperkenankan membagikan kebun mereka kepada kaum Muhajirin.
Namun, Rasulullah SAW kembali melarang mereka. Lalu seorang
diantara mereka berkata "ka/au demikian apa yang engkau maksud
ya Nabiyallah" Kemudian Rasulutlah SAW menjelaskan "Mereka
itu datang dari kota Mekah dan mereka tidaklbelum biasa untuk
bercocok tanam seperti kamu, karena itu bertanam/ah kamu dan
berikan pada kaum muhajirin sebagian dari hasilnya" Mendengar
keterangan itu, kaum Anshar serentak menjawab "Kami rela dengan
keputusan Nab,..Subhanallah pemberian kaum Anshar itu diterima
oleh kaum Muhajirin tanpa konsesi apapun, demikian Imam Bukhari
meriwayatkan dari Abu Hurairah ra.

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah

Sikap kaum Anshar tadi sungguh luar biasa. Akan tetapi, ada
sebagian kaum Muhajirin yang 'risih', bagaimana tidak, orang lain
bekerja, sementara mereka juga mendapatkan hasilnya. Akhimya
merekapun menemui Nabi SAW dan berkata: "Va Rasulullah,
kami tidak pernah melihat suatu kaum yang lebih mulia dan lebih
dermawan dari kaum Anshar. Mereka berkebun sendirian, tapi
hasilnya dibagikan kepada kami sampai kami takut bahwa hal itu
akan menghilangkan pahala kami," Mendengar pengakuan bijak
kaum Muhajirin, Rasulullah menjawab, "Jsnqen, kamu doakan saja,
agar mereka mendapat hasil yang baik." Begitulah Imam Ahmad
meriwayatkandari Anas ra.

Masih soal akhlak kaumAnshar, riwayatlainnya menyebutkan,


biasanya orang Anshar itu jika panen, mereka membagi hasil panen
kurmanya menjadi dua bagian. Bagian pertama lebih banyak dari

103
yang dua bagian. Bagian pertama yang sedikit itu mereka tambahi
dengan pelepah kurma agar nampak sam a banyak, kemudian
kaum Muhajirin memperoleh bagian yang terbanyak sedangkan
kaum Anshar mengambil yang sedikit. Allahu Akbar, sungguh Maha
Mulia Allah.

Saudaraku... seandainya ada kaum/kelompoklpartail


yayasan/instansi atau apapun namanya yang mengikuti jejak kaum
Anshar, sebagaimana khatib sampaikan tadi, niscaya mereka akan
mendapatkan kehormatan yang luar biasa. Kehormatan ltu tidak
hanya dimata manusia, tetapi di sisi Allah SWT.

Dalam riwayat lain juga dikisahkan. Saat Nabi dan Pasukan


Muslimin menundukkan daerah perkebunan Khaibar, beliaupun
menyampaikan sabdanya : "He! orang Anshar, kamu te/ah banyak
memberikan pertolongan kami (kaum Muhajirin), sekarang kami
dapat menaklukan perkebunan Khaibar dan kamu juga boleh
cukupkan dengan tanaman kebunmu sendiri " Mendengar sabda
itu kaum Anshar tidak semena-mena mengambll pemberian yang
ditawarkan Nabi SAW. Melainkan mereka berkata dan menagih
janji yang pernah Rasulullah SAW sampaikan.

"YaRasulullah, dulu engkau menjanjikankami dengan surga,


jika kami menolongmu, Kini kami telah menolongmu, apakah janji
itu akan terpenuhi?" dengan singkat Rasulullah SAW menjawab
"Janji itu akan terpenuhi", demikian al-Azzar meriwayatkan dari Jabir.
OrangAnshar memilihsurga ketimbang bagiannyadi dunia. Ini bukan
sekali, nabi pernahmenawarkan pada orangAnshar untuk mengambil
bagiannya dari Bahrain. Lagi-Iagi, orang Anshar menolaknya.

Dalam riwayat lain dijelaskan, ketika Rasulullah SAW


mgm memberikan sesuatu kepadaa kaum Anshar, mereka
berkata"Sebaiknya anda bagikan saja untuk kaum Muhajirin" Jika
104
kamu menolaknya, maka bersabarlah dulu sampai kamu bertemu
denganku di akhirat, kelak kamu akan mendapatkan bagianmu "
demikian jawab Nabi, sebagaimana Imam Bukhari meriwayatkan
dari Abbas bin Malik.

Sidang Jum'at yang dirahmati Allah

Kedermawanan kaum Anshar, juga terllhat dibeberapa


riwayat lainnya. Dan tak kalah mengesankan, kejadian pasca perang
Hunain. Dalam perang ini, pasukan muslimin meraih kemenangan
gemilang dengan ghanimah (hartarampasan hasil perang) berlimpah
ruah. Rasulullah SAW membagika harta tersebut ke semua kaum
muslimin, baik yang baru masuk Islam maupun yang sudah lama,
kecuali kepada KaumAnshar. Tak secuilpun ghanimah itu dibagikan
untuk orang Anshar.

Kebijakan Rasulullah SAW tersebut, tentunya membuat


kaum Anshar menggerutu. Melihat hal itu Nabi memerintahkan
Saad bin Ubadah agar mengumpulkan kaum Anshar di sekitar
nabi dan Nabi pun berkhutbah "Hai kaum anshar, bukankah kamu
dahulu adalah orang yang tersesat, kemudian aku datang, maka
Allah memberikan petunjuk? Bukankah kamu dulu sebagai fakir,
maka Allah memberikan kekayaan kepadamu? Bukankah kamu
dulu saling bermusuhan setelah itu Allah mempersatukan kemu?"
khutbah nabi itu mereka menjawab serentak "Benet ya Rasullullah",
ada juga yang menyatakan "kami dengar ya Rasulullah".

Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan khutbahnya "Hai


kaum Anshar, demi Allah, jika kamu sampai berkafa, "tidaklah kamu
datang sebagai orang yang ietuslr maka kami yang menampung
kamu, kamu dulu adalah miskin, kami yang menolongmu, dulu kamu
sebagai orang yang takut, maka kami melindungi kamu, dan kamu
sebagai orang yang hina, maka kami akan membelami. Demi Allah
105
jika kamu berkata begitu, pasti kukatakan benar apa yang kamu
katakan itu ...apakah kamu iri hati terhadap haria dunia yang sedikit,
yang kami berikan kepada orang yang baru masuk Islam, unluk
menarik hati mereka? ..tidaklah kamu senang bila semua orang
pu/ang ketempatnya dengan membawa binatang ternak, sedangkan
kamu pulang ketempat mu dengan membawa nabimu? ..demi Allah
semua orang berja/an di suatu lembah sedangkan kaum Anshar
berja/an di lembah yang lain, pasti aku akan ja/an di lembah yang
dija/ani kaum Anshar. Demi Allah jika tidak karena Hijrah, maka aku
akan jadi orang yang dipandang dika/angan kaum Anshar" Demikian
menurut riwayat Ibnu Ishak, dari Abu Said AI Khudriy ra.

Dalam riwayat lain. Imam Bukhari meriwayatkan dari Anas


bin Malik, Nabi bersabda "Hai kaum Anshar, bersabarlah kamu di
dunia ini, kelak kamu akan mendapatkan kemuliaan denganku di
surga."Ya Allah, rahmatilah kaum Anshar dan anak cucu mereka."
Setelah itu, pecahlah tangis kaum Anshar, Janggut-janggut mereka
dibasahi air mata.

Jama'ah yang dikasihi Allah

Beberapa riwayat yang khatib sampaikan tadi, baru sebagian


dari sekian banyak riwayat yang memuliakan kaum Anshar dalam
mendermakan. menyedekahkan. menzakatkan dan mewakafkan
harta mereka. Kesemuanya itu, mereka lakukan dalam rangka
membantu saudara mereka sesama muslim. Bahkan mereka rela
tidak menerima bagian yang seharusnya juga menjadi hak mereka.
Sungguh luar biasa. Pertanyaan yang tersisa adalah masih adakah
kaum anshar itu pada masa sekarang. dalam arti kata mereka yang
ringan tangannya seperti kaum Anshar? Atau mengkinkah kita
mencontoh atau meneladani kedermawanan kaum Anshar, sebagai
mana yang khatib sampaikan tadi.

106
Saudaraku ...kita yakin bahwa, tingkat keimanan kaum
Anshar, lebih tinggi daripada umat Islam sekarang. Dan tentunya
tidak mungkin dapat disamakan dan juga dibanding-bandingkan.
Lalu, apakah tingkat keimanan itu membuat kita berkata 'tidak
mungkin meniru kedermawanan kaum Anshar? Jawabannya ada
pada diri kita masing-masing. Yang pasti, bagi seorang mukmin,
yang percaya akan janji-janji Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana
yang Rasulullah SAW janjikan kepada kaum Anshar tadi, niscaya
akan berusaha semaksimal mungkin, untuk dapat meniru
kedermawanan kaum anshar. Kalaupun tidak 100%, ya 80%, kalau
tidak 80% ya 50%. Dan kalaupun tidak 50% ya 25% ataupun 5% dan
bahkan 1%. Tetapi, barangsiapa yang tidak mencoba untuk meniru
kedermawanan kaum Anshar, walau hanya 5% ataupun 1% pun.
Itu berarti mereka tidak percaya akan janji-janji Allah dan Rasul-Nya
dan itu berarti mereka tidak beriman. Naudzubillah.

Hadirin yang saya hormati

Mari sejenak kita berandai-andai. Jika ada sekelompok


penguasa ekonomi bersifat ringan tangan, alias gemar berinfak,
berzakat dan berwakaf, niscaya akan banyak kelompok yang
terbantu. Apalagi jika dikoordinir oleh lembaga resmi pemerintah.
Insya Allah tidak terdengar lagi ibu-ibu mencuri susu di swalayan,
karena terpaksa untuk memenuhi kebutuhan anak kesayangannya.
Tidak terdengar lagi mereka yang terpaksa makan nasi basi,
lantaran perutnya meronta kelaparan dan tidak ada lagi murid atau
siswa yang bunuh diri, lantaran malu karena belum bayar SPP dan
sebagainya.

Rasanya kalau niat dan wawasan sudah memadai, iman


terpancar dari nurani yang jernih, keterpautan "Anshar-Muhajirin"
akan senatiasa terjadi di zaman sekarang ini. Pernah diceritakan,

107
bahwa Haji Mas Agung, saat tuanya kemana-mana kalau ada
urusan pribadi atau dakwah, minta diongkos yayasan Mas Agung.
Apakah ia pailit? Tentu tidak, tetapi seluruh harta pribadinya
sudah ia wakafkan menjadi yayasan itu, la sekedar "numpang" di
yayasan yang asal-muasal hartanya dari bisnis yang dikelola dulu.
Subhanallah, jadi, yang seperti orang-orang Anshar pun, ada juga
contohnya di Indonesia ini.

Kita yakin di berbagai tempat di tanah Air kita tercinta ini,


yang kaya akan sumber daya alamnya, namun masih tersembunyi
rapat-rapat dari pengetahuan kita, demi menjaga kemuliaan
amalnya, agar tidak tercederai oleh cacat hati karena riya', atau
malah memicu rasa riya' dan kesombongan anak cucunya kelak
yang membanggakan amal-amal orang tua atau nenek moyangnya,
sementara dia sendiri terhalang untuk berwakaf, naudzubillahi min
dzellk.

Hadirin rahimakumullah

Sebelum khatib mengakhiri khutbah ini, kita berharap,


mudah-mudahan kita semua dan keluarga besar kita, termask
orang-orang yang senatiasa percaya dan bahkan yakin akan janji-
janji Allah dan Rasul-Nya, sehingga tanpa rasa berat dan rasa takut
kita senantiasa berinfak, berzakat, dan bahkan mewakafkan sebagia
dari harta yang kita miliki, untuk dimanfaatkan orang banyak. Insya
Allah semuanya akan dicatat Allah SWT sebagai amal jariah yang
tidak terputus-putus. Amin ya Rabbal 'alamin

108
CARA MENGGUNAKAN HARTA

Segala puja dan puji kita sanjungkan kehadirat Allah


yang Rahman dan Rahim penguasa alam semesta yang telah
menghamparkan bumi ini tempat kita berpijak dan berkampung
halaman. Serta Maha Suci Allah yang telah membentangkan langit
berhiaskan bulan dan bintang serta matahari yang kesemuanya itu
sangat berguna bagi kehidupan makhluk Allah maha Rahman dan
Rahim pemberi nikmat yang tiada dapat dihitung jumlahnya, untuk
itu marilah kita meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah dengan
menjalankan segala perintah-perintahnya dan menjauhi segala
larangannya.
Saya ajak hadirin untuk Tafakur sejenak memperhatikan
firman Allah dalam AI-qur'an :

Artinya: Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya


pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu.
Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke da/am surga
sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah
kesenangan yang memperdaya. (as. Ali-Imran : 185)

Hadirin sidang Jum'at Rahimakulullah.

8ahwa cepat atau lambat, mau atau tidak mau suka atau
tidak suka, bahwa kematian akan datang kepada kita. Apapun
caranya dan apapun penyebabnya. semua yang hidup di dunia ini
pasti akan mati. Si Kaya, Si Miskin, Si Cantik atau Si Ganteng, orang
yang kulitnya putih atau hitam kelam semuanya akan dijemput oleh

109
kematian. Segala hal yang kita banggakan di dunia ini akan kita
tinggalkan. Tubuh yang cantik atau ganteng akan lenyap menjadi
tanah. Rumah yang mewah dan harta yang melimpah tak akan kita
bawa ke dalam kubur. Mungkin alam kubur itu tempat kenikmatan
atau kesejahteraan kalau amal kita cukup, kalau amal kita memadai.
Tapi mungkin juga alam kubur itu tempat derita dan siksa akibat ulah
kita memperlmutkan hawa nafsu dan kurang banyak berbuat amal
kebajikan untuk menuju ke kampung keabadian, kembali kepada
pemilik sang kehidupan.
Sebenarnya kematian tidak perlu kita takuti. Kematian adalah
keniscayaan bagi semua makhluk hidup di muka bumi. Karena
itu, hal yang perlu kita cemaskan dan cermati adalah bagaimana
persiapan kita untuk menjemput kematian itu. Diantara sekian amal
kebajikan untuk meraih surga adalah menyisihkan sebagian harta
kita untuk diwakafkan karena wakaf adalah suatu amal jariyah yang
pahalanya tiada putus-putusnya.Rasululiah SAW bersabda:

.,. ( .) )~.ut J.~.)


'.'UC r.ft t ,,'o~.JA -'&1 -
.~. u......I~I ~~ '.u,G..i':/I c--'
-II:. -.1-:~1

~ '}II"
U!" lj'~~
.,,~ ~. .Jf -, ... ~
r '~~'.u
-.,ir
.JJf (.....
_l~~
~ ~ (01J.)
.JC"

~I .lJI.l) ~~:

Artinya:
"ApabiJa anak Adam (manusia) meninggal dunia maka putuslah
segala amalnya, kecuali tiga macam: ama! jariyah, ilmu yang
bermanfaat, dan anak sha!eh yang mendoakan kedua ibu
bapaknya".
Allah telah mewajibkan kepada kita bermacam-macam
ibadah, ada ibadah yang Allah Wajibkan kepada kita setiap hari.
Ada ibadah yang Allah wajibkan kepada kita setahun sekali, bahkan
ada ibadah yang Allah hanya wajibkan kepada kita seumur hidup

110
satu kali. Dari ibadah yang Allah wajibkan kepada kita itu ada yang
bersifat Filiyah (pekerjaan) Qauliyah (ucapan),dan ada juga yang
bersifat Maliyah (harta kekayaan). Seorang mukmin yang baik
adalah orang mukmin yang memperhatikan keadaan saudaranya
sesama mukmin dimana
Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
"Bukanlah golonganku orang yang tidak memperhatikan urusan
orang muslim".(HR. Muslim)
Sebagaimana kita maklumi di negeri kita masih banyak anak-
anak yatim dan kaum dhuafa yang memerlukan uluran tangan kita
khususnya para Aghniya (The Have) dengan jalan berwakaf yang
diserahkan kepada Nazhiryaitu orang yang menerima amanah untuk
mengembangkan harta wakaf, yang nantinya akan digunakan untuk
kepentingan biaya pendidikan anak-anak yatim dan kaum dhuafa.
Sebab kemiskinan sangat erat dengan kebodohan, penyebab
kemiskinan itu adatah kebodohan dan penyebab kebodohan adalah
kemiskinan. Maka untuk meningkatkan kesejahteraan mereka serta
bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Harta wakaf harus
dikembangkan agar produkif. Selama ini ada kesan bahwa harta
wakaf adalah wakaf tanah saja yang diperuntukkan untuk bangunan
masjid, madrasah, pondok pesantren dan kuburan. Padahal benda-
benda wakaf dapat diusahakan sehingga memiliki nilai-nilai ekonomi
untuk kesejahteraan umat.
Untuk itu saya ajak hadirin, mari kita menyisihkan sebagian
harta kita untuk diwakafkan di jalan Allah, selagi masih diberikan
umur oleh Allah SWT.Janganlah kita mau berwakaf ketika kematian
sudah menjemput kita.
firman Allah dalam AI-qur'an

111
Artinya : "Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah
Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah
seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa
Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang
dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk
orang-orang yang saleh?"

112
KARAKTER MANUSIA
TERHADAP HARTA

Segala puji bagi Allah Rabbul'Alamin, atas segala limpahan


nikmat, taufik, dan hidayahnya saat ini kita telah dapat memenuhi
panggilan Allah untuk menunaikan Shalat Jum'at secara berjamaah.
Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT, aamiin aamiin
Ya Rabbal Alamiin.

Hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah.

Sejenak saya ajak hadirin untuk mentafakkuri suatu firman


Allah yang terdapat di dalam AI-Qur'an :

Artinya:
"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap
apa yang diinginkan. berupa perempuan-perempuan. anak-anak.
harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda
pilihen, hewan temak, dan Sawah /adang. Itulah kesenangan hidup
di dunia dan di sisi Allah-Iah tempat kembali yang baik". (QS.Ali-
Imran: 14)
Apabila diperhatikan arti yang berkenaan dengan karakter
manusia terhadap harta paling tidak ada 4 karakter, antara lain;
segolongan manusia yang sangat cinta terhadap harta, yang
senantiasa suka mengumpulkan dan menghitungnya, berbangga
dengan harta dan segolongan orang yang kikir terhadap harta.

113
Mengenai Sangat cinta terhadap harta. Seperti dalam firman Allah
SWT:
~ ..
~ -11-'1 -: ' ~-
U\.AI U~.J

Artinya: Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang


berlebihan. (OS.Ai-Fajr : 20)
Ayat di atas menerangkan tentang manusia yang mencintai
harta diluar batas kewajaran, orientasi hidupnya hanya kehidupan
dunia semata. Pesan moral yang terkandung dalam ayat ini agar
kita tidak mencintai harta diluar batas kewajaran.
Adapun tentang manusia yang suka mengumpulkan harta
kemudian menghitung-hitungnya dan mereka menyangka bahwa
dengan hartanya yang banyak seakan-akan mereka akan kekal
hidupnya di dunia dan tidak lepas dari perhitungan Allah di akhirat.
Padahal hal tersebut tidak mungkin, Ketika tiba ajalnya, semua
yang dimiliki temasuk harta. Akan ditinggalkan.
Hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah. Rasulullah SAW
mengingatkan kita jangan sampai menjelang kematian kita baru
ingin berwakaf atau bersadaqah. Untuk memberikan semangat
agar kita tidak segan-segan untuk mewakafkan sebagian harta
kita, Rasulullah SAW memotivasi kita yang diriwayatkan oleh HR.
Bukhari yang artinya :
"Abu Hurairah r.a. berkata bahwa telah datang seorang laki-Iaki
kepada Rasulullah SAW. dan berkata, "Ya Rasulullah! Sedekah
apa yang paling besar pahalanya?" Rasulullah SAW. menjawab,
"Engkau bersedekah, sedangkan engkau dalam keadaan sehat
dan kikir, takut fakir, dan ingin kaya. Janganlah engkau menunda-
nunda sedekah, sehingga bila nyawa sampai di kerongkongan baru
engkau berkata, 'Untuk fulan ini, untuk fulan ini, yang ini berikan
kepada si fulan!" (HR. Bukhari)

114
Hadirin yang terhormat, kaJau kita mau berwakaf atau
bersedekah di jalan Allah sekarang saatnya karena harta yang
kita makan akan habis, karena apa yang kita pakai kemudian akan
hancur, dan apa yang diwakafkan di jalan Allah merupakan harta
yang sebenarnya dan itulah yang abadi, karena akan diberikan
pahala di sisi Allah nanti di akhirat.
Sebagaimana sabda Nabi SAW yang artinya :
"Putra-putriAdam berkata "Hartaku,hartaku" (haiputra-putraAdam),
hartamu tidak lain kecuali apa yang engkau makan lalu habis, apa
yang engkau pakai lalu hancur, dan apa yang engkau sedekahkan di
jalar Allah lalu menjadi kekal dan abadi (di sis; Allah)". (HR.Tirmidzi
dari 'Abdullah bin asy-Syakhir bin 'Auf)
Berdasarkan hadits di atas mudah-mudahan kita semakin
yakin bahwa dengan berwakaf atau bersadaqah harta kita tidak
akan berkurang, bahkan akan bertambah jumlahnya dikemudian
hari. Karena Rasullah SAW bersabda: "Tidak ada suatu pagi pun
kecuali ada 2 malaikat yang senantiasa turun mengiringi seorang
hamba. Salah satu malaikat berkata, "YaAllah berikanlah orang yang
berinfak ganti dari hartanya", malaikat yang satunya lagi berkata "Va
Allah berikanlah orang yang menahan hartanya kehancuran".
Demikianlah khutbah yang dapat saya sampaikan dalam
kesempatan ini, semoga Allah SWT memberikan kesadaran kepada
kita untuk menyisihkan sebagian harta yang kita miliki
untuk diwakafkan di jalan Allah.

115
WAKAF TUNAl DALAM
WACANA & PRAKTEK

Khatib yakin, jamaah sekalian mungkin sudah terlalu sering


mendengar khutbah yang kerapkali membicarakan seputar masalah
larangan dan anjuran, surga dan neraka atau pahala dan dosa.
Kesemuanya itu sudah menjadi satu pilihan bagi setiap individu
yang tidak bisa tidak. Untuk itu, pada kesempatan kali ini, khatib
mencoba menyampaikan satu hal yang mungkin jarang diangkat
para khatib, yakni seputar masalah wakaf. Khatib yakin, ada diantara
orang tua kita, kakek atau nenek kita, atau mungkin juga diantara
jamaah sekalian yang pernah mewakafkan sebagian dari hartanya.
Mudah-mudahan apa yang telah diwakafkan tersebut menjadi amal
jariyah yang berkepanjangan. Amin ya Rabbal Alamin

Hadirin yang berbahagia

Masalah wakaf yang khatib akan sampaikan sekarang ini,


bukanlah wakaf yang selama ini dikenal, seperti wakaf tanah,
bangunan atau 'benda-benda mati' lainnya. Demikian pula dengan
peruntukkannya, tidak hanya untuk kuburan pesantren dan masjid.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan segala konsekuensinya,
para ulama sepakat, bahwa selain benda-bendayang tidak bergerak,
sebagaimana yang khatib sampaikan tadi, juga ada wakaf berupa
harta benda yang bergerak.

Sebagai pengetahuan bagi kita semua, bahwa trend wakaf


tunai, mulai meluas setelah peluncuran Sertifikat Wakaf Tunal yang
dipelopori Prof. Dr. M. A. Mannan di Bangladesh. Tetapi bukan
berarti itu adalah hal yang baru dalam sejarah Islam, lalu apa yang
dimaksud dengan wakaf tunai tersebut? Secara garis besar, wakaf

116
tunai dapat diartikan sebagai penyerahan hak milik berapa uang
tunai, kepada seseorang atau lembaga nazhir. Dengan ketentuan
bahwa, hasil dan manfaatnya digunakan untuk amal kebijakanl
untuk kemaslahatan umat, sesuati dengan syariat Islam dengan
tidak mengurangi atau menghilangkan jumlah pokoknya.

Dalam perjalanannya, hal ihwal wakaf tunai atau juga dikenal


dengan cash waqaf pernah diperdebatkam dikalangan utama fikih.
Ada yang setuju danjuga ada yang tidak setuju. Diantara ulama yang
tidak setuju dengan wakaf tunai adalah Ali Abidin. Ketidak setujuan
Ali Abidin dengan wakaf tunai bukan tanpa alasan. Sedikitnya ia
mengemukakan alasan:

Pertama, uang bisa habis zatnya sekali pakai. Uang hanya bisa
dimanfaatkan dengan membelanjakannya, sehingga bendanya
lenyap. Sedangkan inti ajaran wakaf adalah kesinambunga hasil
dari modal dasar yang tetap lagi kekal, tidak habis sekali pakai.
Oleh karena itu, ada persyaratan agar benda yang akan diwakafkan
itu adalah benda tahan lama tidak habis sama sekali pakai.

Kedua, uang/dirham atau dinar, diciptakan sebagai alat tukar yang


memudahkan orang melakukan transaksi jual beli, bukan untuk
ditarik manfaatnya dengan mempersewakan zatnya.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT

Sekarang, mari kita simak pendapat para ulama fikih yang


setuju akan wakaf uang, diantaranya, termaksud dalam kitab al-is'at
karya al-Tharablis. la menyatakan "sebagian ulama 'klasik' merasa
aneh ketika mendengar fatwa yang dikeluarkan Muhammad bin
Abdullah al-Anshari, murid dari Zufar, sahabat Abu Hanifah, tentang
bolehnya berwakaf dalam bentuk uang tunai dan dalam bentuk
komoditas yang dapat ditimbang atau ditakar, seperti gandum.

117
Menurut mereka, tidak mungkin mempersewakan benda-benda
seperti itu, sehingga mereka segera mempersoalkannya dengan
dana tunai dirham itu? Atas pernyataan ini Muhammad bin Abdullah
al-Anshari menjelaskan dengan mengatakan:"kita inventariskan
dana itu dengan cara mudharabah dan /abanya kita sedekahkan.
Kita jua/ benda makanan itu, harganya kita putar dengan usaha
mudharabah kemudian hasilnya disedekahkan"

Saudaraku... jelas, bahwa yang diharapkan dari wakaf


tunai tersebut adalah investasi modalnya dan dimanfaatkan
keuntungannya. Maka, uang yang dijadikan modal tersebut tidak
boleh habis atau hilang. Lalu, bagaimana kalau dimodalkan untuk
berdagang dan rugi? Jawabannya sederhana, hendaklah uang
tersebut dikelola oleh orang-orang atau nazhir yang professional dan
amanah, sehingga terhindar dari kerugian dan penyalahgunaan.

Demikian pula dengan mazhab Maliki atau pengikut mazhab


Imam Maliki. Mereka memperbolehkan berwakaf dalam bentuk
uang tunai, seperti terdapat dalam kitab al-Majmu' karya Imam
Nawawi. Bahkan, Syaikhul Islam Ibnu Tamiyah dalam kitabnya al-
Fatawa, meriwayatkan satu pendapat dari kalangan Hanabilah yang
membolehkan berwakaf dalam bentuk uang, dan hal yang sarna
dikatakan pula oleh Ibnu Qudamah dalam kitabnya al-Muqhni.
Senada dengan Imam AI-Zuhri yang wafat pada tahun 124
Hijriyah. Menurutnya mewakafkan uang hukumnya boleh, dengan
cara menjadikan uang tersebut sebagai modal usaha, kemudian
keuntungannya disalurkan kepada mauquf 'alain atau mereka
yang berhak menerima hasil atau manfaat dari pengelolaan wakaf
tersebut.

118
Hadirin Rahimakumullah

Selain ulama-ulama klasik, yang khatib sebutkan tadi, ulama


Mutaqqadimin dari Mazhab Hanafi juga membolehkan wakaf uang
sebagai pengecualian, atas dasar Ishtisan bi al-'urfi, berdasarkan
atsar Abdullah bin Mas'ud menyatakan "apa yang dipandang baik
kaum muslimin, maka dalam pandangan Allah adalah baik dan apa
yang dipandang buruk kaum muslimin, maka dalam pandangan
Allah adalah buruk". Demikian pula dengan diriwayat Abu Tsaur
dari Imam Syafi'i tentang kebolehan wakaf uang.

Berdasarkan perbagai pendapat ulama diatas, mayoritas


menyetujui wakaf uang, maka pada tanggal 28 Shafar 1423H/11
Mei 2002 M. Komisi fatwa ulama Indonesia telah menfatwakan
wakaf uang, termasuk didalamnya surat-surat berharga.

Hadirin yang saya hormati

Terjadinya ijtihad tentang kebolehan wakaf tunai seperti


diatas, menunjukkan adanya upaya yang terus menerut untuk
memaksimalkan sumber dana wakaf. Semakin banyak dana
wakaf yang dihimpun, semakin banyak pula kebaikan yang
mengalir kepada pihak yang berwakaf dan semakin luas manfaat
yang blsa dirasakan kaum muslimin. Dengan demikian pendapat
ulama yang membolehkan wakaf dalam bentuk uang, membuka
peluang bagi aset wakaf, untuk memasuki pelbagai macam usaha
investasi seperti syirkah, mudharabah dan yang lainnya. Hasilnya,
digunakan untuk memproduktifkan aset-aset wakaf yang dimiliki
masyarakat.

Setelah memahami pelbagai pendapat ulama fikih,


sebagaimana telah dipaparkan diatas, khatib cenderung men-

119
tarjih atau menguatkan pendapat yang memperbolehkan wakaf
uang tunai dengan pelbagai alasan, diantaranya:

Pertama, ayat-ayat dan hadits yang dijadikan landasan disyariatkan


wakaf bersifat umum, antara lain firman Allah dalam AI-Ouran:

.u 4.1l1-. ti ,-~-, 1
,;:.. ~'d Co- -. ~ ) ~ 1 ~) ~- -. ,'I 1 fI:~',.1
~ -. U, t~ ~ ~ ..J U~ - ~ ~ Ji" _,..
.....U"

"Kamu sekali-kali tidak sempei kepada kebajikan yang sempurna


sebe/um kamu menafkahkan harta yang kamu cintai. Dan apa-
apa yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah maha
Mengetahui". (OS. Ali Imron : 92)

Juga, hadist yang diriwayatkan Imam Mus1im dan Abu


Hurairah Rasulullah SAW bersabda:
} 'w _'...
~
- :G t.;.4.9~
r-"..J .~.) ,,~~
-,~, \11 ~ :'1..:~I-jlf' IY.
c:.-- "'1 GCo Ijl,

~ , :ii _It:- il-- .u


..JC ~ l.'" ..J..J -

"ApabiJa seorang anak adam meninggal dunia maka terputus


seluruh amal kecuali tiga perkara: Shadaqah Jariyah, IImu yang
berguna dan anak shaleh yang mendo'akan". (HR. Muslim)
Karena landasan disyariatkan wakaf bersifat umum, maka
secara teknis masih terbuka pintu Ijtihad. Salah satu hasil ijtihad
sebagian ulama islam adalah kebolehan wakaf tunal.

Kedua, pada saat ini sangat dibutuhkan dana yang liquid untuk
mengelola aset wakaf kaum muslimin yang masih terlantar dan
belum terurus.

Ketiga, untuk pengelolaan dan pengembangan wakaf pada saat ini,


dituntut untuk merambah dunia bisnis dengan melakukan investasi
dan untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan wakaf tunal.

120
Hadirin rahimakumullah

Dari semua pendapat diatas, Nampak adanya kehati-hatian


para ulama dalam memberikan fatwa tentang boleh dan tidaknya
praktek wakaf tunal. Hal ini disebabkan harta wakaf adalah amanah
yang harus dikelola sebaik-baiknya, untuk mengantisipasi adanya
resiko kerugian yang akan mengancam eksistensi, lembaga Nadzhir
Wakaf yang professional, amanah dan transparan, agar terhindar
dari resiko negatif.

Demikianapayangdapat khatibsampaikan padakesempatan


ini, mudah-mudahan khutbah yang singkat ini, memberikan manfaat
yang besar bagi kita semua. Dengan harapan agar perilaku bisnis
terbuka hatinya untuk berwakaf tunai, termasuk kita semua kelak
menjadi orang-orang yang gemar berwakaf dan menjadi amal jariah
yang berkepanjangan. Amin.

121
WAKAF BUKAN MONOPILI
TUAN TANAH

Jama'ah Jumat yang dirahmati Allah

Segala puji syukur hanya untuk Allah SWT, atas segala nikmat
yang ia telah berikan kepada kita semua dan Alhamdulillah hingga
saat inl, kita masih diizinkan untuk menghirup udara segar yang Allah
sediakan secara gratis. Seandainya udara yang kita butuhkan ini
harus dibayar, entah berapa milyar harus kita persiapkan. Kita tahu
betapa mahalnya harga udara (oksigen) yang harus seseorang yang
membutuhkannya.

Shalawat dan salam, senantiasa kita ucapkan untuk bapak


reformasi dunia. yang tidak pemah korupsi, kolusi dan nepotisme.
Dialan baginda Nabi Muhammad SAW. Semoga syafa'atnya. Amin ya
Rabbal alamin.

Hadirin yang berbahagia

Pada kesempatan kali ini, khatib mencoba untuk menyampaikan


pengetahuan yang mungkin am at jarang diangkat para khatib jum'at.
Yakni seputar masalah Wakaf.

Hadirin..... mungkin kita pemah melihat masjid/mushalla atau


madrasah, atau mungkin juga pesantren baik secara fisik tidak pemah
berkembang, tidak pernah berubah wama catnya dari tahun ke tahun
dan bahkan mati karena tidakada aktifitas sarna sekali .Itulah pandangan
sebagian kecil dari harta wakaf yang tidak terurus atau karena tidak
ada yang berkenan untuk mengurusnya dan lain sebagainya. Kenapa
semua itu terjadi? Sanyak faktor, diantaranya si wakaf, atau orang
yang mewakafkan masih mau ikut serta dan bahkan keinginan untuk

122
memonopoli. Anehnya lagi, ada juga yang ingin memilikinya kembali
terutama oleh para pewarisnya. Na'uzubillah. Selain itu juga disebabkan
karena tidak profesionalnya nazhir atau orang yang mengelola wakaf
tersebut atau juga disebabkan oleh rendahnya pengetahuan tentang
wakaf, baik cara mengelolanya, peruntukkannya dan lain sebagainya.

Hadirin rahimakumullah

Wakaf dalam interprestasi umat Islam Indonesia masih


mengalami pemiskinan makna. Karena yang selama ini dipahami
bahwa wakaf hanya untuk masjid, madrasah atau kuburan, padahal
tidak demikian. Islam, dengan keuniversalannya yang memberikan
peluang besar kepada para fuqaha untuk berjihad sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan yang ada. Termasuk peruntukkan
wakaf, tidak hanya untuk masjid, musholla dan kuburan saja. Tetapi
juga boleh untuk kepentingan pendidikan, sosial, rumah sakit, dan lain
sebagainya. Sepanjang hal-hal tersebut bermanfaat bagi masyarakat
banyak dan dalam rangka mewujudkan keadilan dalam kehidupan
sosial, Memang tidak mudah untuk mengembalikan pemaknaan wakaf
pada pemahaman modem yang sebenamya sudah ada sejak masa
Nabi Muhammad SAW.

Auf bin Abdullah, pernah menukil ungkapan seseorang ahli


hikmah:

"siapa beramal demi akhirat; Allah cukupi hasrat kebutuhan


dunianya. Siapa menjalin berkah hubungan baik dengan Allah. /a
baikkan hubungannya denga sesama manusia, siapa memperbaikinya
gaibunya, Allah perbaiki lahir jasmaninya"

Seorangalim lainnya, Muhammad binAssammak, sebagaimana


dinukil ulama Abu Laits As-Samarqandi sekitar tahun 300-an Hijriyah
lebih 1100 tahun lalu berpesan

123
"Jangan kalian tertipu suasananya tenang dan sepinya
taman perkuburan. Alangkah banyak orang disana bingung dan riuh
didalamnya, jangan kalian tertipu bentuk ratanya taman perkiburan
alangkah jauh beberbeda keJapangan satu sama lain dida/amnya.
Maka seharusnya orang yang punya aka/, banyak ingat kuburan,
sebe/ummasuk keda/amnya"

Bagaimana selepas ajal, saat jasad tak lagi bisa diajak berbuat
saleh? Selesai pula ikhtiar manusia menan ami ladang akhiratnya
dengan alam. Sungguh beruntung yang sempat menebar amal jariyah.
Yang peruntukkannya menyasar sektor-sektor yang tak kunjung
berhenti kemanfaatannya. Dari alam barzah senyum orang-orang yang
beramal zariah mengembang, sebagaimana mekamya senyum orang
tuah beranak saleh, atau orang allm yang ilmunya tetap bermanfaat,
kendati ia telah lama berpulang.

Hadirin .... Wakaf satu diantaranya sarana pelestari kucuran selepas


ajal. Kendati begitu, basis pemahaman fikih dimasa lalu, membuat
seolah-olah wakaf itu berupa benda tak bergerak. Pandangan
semacam itu juga marak di Indonesia padahal perundang-undangan
mulai menghadirkan peneguh untuk praktik perwakafan. Memang dulu
ursan wakaf hanya bagian kecil dalam undang-undang Pokok Agraria
pasal 49 ayat 3. Kemudian diatur dalam PP 28 tahun 1977.

Ditengah pergulatan perwakafan ditanah air, ada yang mulai


menggeser paradigma, meskipun tidak terlalu ekstrim. Muhammadiyah
misalnya, tanah-tanah wakaf yang akan menjadi fasilitas umat, seperti
sekolah atau rumah sakit, mereka menfasilitasinya, mereka pula
menyediakan materialnya. Siapa menyiapkan sekian truk pasir, siapa
menyiapkan sekian sak semen. Siapa menyiapkan sekian ribu batu
dan lain sebagainya. Organisasi besar ini menyebut enam macam
perwakafan: Waqif (orang yang berwakaf) tunggal; waqif badan hukum;

124
Waqif satu kelompok masyarakat muslim; waqif sejumlah muslimin
yang dipindah tangankan pengelolaannya ke organisasi dan wakaf
berupa tanah, gedung, fasilitas pendidikan, kendaraan bahkan uang
termasuk surat-surat berharga.

Organisasi Muhammadiyah dan juga sejumlah organisasi islam


yang besar lainnya, seperti Nahdhatul ulama, persatuan IslamAI-lrsyad,
AI-Washliyah, AI-khairat yang berpusat di Sulawesi Tengah dan banyak
lagi lainnya, memiliki ribuan asset fisik fasilitas pendidikan pelbagai
tingkatan dan wakaf jamaahnya, berhektar-hektar tanah, kantor-
kantor organisasi, sarana kesehatan, panti asuhan dan sebagainya.
Namun dari sisi prakteknya semua masih didominasi pemahaman,
bahwa berwakaf itu fisikal, fasilitas umum dan tanah. Organisasi Islam
modem di Indonesia pun, jamaahnya masih berpandangan, wakaf itu
fisik, wakaf uang tunai, cash waqaf, belum menjadi tren wacana fikih
di Indonesia. Hal ini bisa membuat mereka yang tidak memiliki tanah,
berkecil hati karena tidak bisa berwakaf.

Hadirin yang dimuliakan Allah SWT

Berbicara tentang wakaf tunai, memang masih minim


rujukannya. Pada periode awal abad " Hijriyah, tepatnya pada masa
ImamAz-Zuhri (Wafat 124 H), beliau mewakafkan anjuran agar umat
Islam mewakafkan dinar dan dirham(uang) untuk pembangunan
fasilitas dakwah, sosial, dan pendidikan. Demikian menurut riwayat
Imam Bukhari.

Sebagaimana khatib sampaikan diawal tadi, banyak harta


wakaf dalam bentuk tanah, madrasah, mushollah, masjid dan lain
sebagainya yang terbengkalai. Selain dikarenakan beberapa hal
tadi juga karena ketidakadaan dana/uang untuk mengelola atau
mengembangkannya. Alhasil semua statis dan tak jarang menjadi
gedung tua yang tak bertuan. Wakaf uang merupakan salah satu
125
solusi, guna menumbuh kembangkan kembali aset-aset wakaf
tersebut, jangan sampai menjadi tempat bersarangnya burung-
burung liar.

Hadirin yang berbahagia

Semua sepakat urusan wakaf bukan sebatas ibadah ritual.


Bukan saja hubungan antara manusia dengan tuhannya, Lebih
dari itu wakaf juga memiliki dimensi pada tataran soslal. Selain
itu, dengan kebersamaan seyogyanya wakaf tidak hanya menjadi
monopoli amaliyahnya kaum tuan tanah. Maksudnya apa? Dulu dan
bahkan sekarang orang beranggapan bahwa hanya bagi mereka
yang punya tanahlah yang berhak berwakaf. Tidak! Sekali lagi tidak
demikian.

orang-orang yang punya fulus lima enam juta rupiah pun


bisa berwakaf. Ijtihad ulama tentang hal ini berawal dari Negara
Bangladesh, lewat lembaga sosial investment Bank Limited
(SIBL), sebuah nonformal bangking yang memberdayakan
dhu'afa, mencipatakan kesempatan kerja local dan mencegah
migrasi internal. Dananya dihimpun lewat sertifikat wakaf tunal.
Subhanallah.

Selain dibangladesh, wakaf tunai juga sudah berjalan


beberapa Negara diTimur Tengah seperti Mesir, Saudi Arabia, dan
Yordania. Bukan hanya dinegara berpenduduk mayoritas muslim,
di Amerika wakaf sudah dikelola secara professional melalui the
Kuwait Awkaf Public Foundatipn (KAPF)

Hadirin yang saya hormati

Pertanyannya, bagaimana dengan wakaftunai di Indonesia?


Jawabannya wallahualam yang pasti kita berdoa, semoga Direktorat

126
Wakaf DepartemenAgama, diberikan segala kemudahan. Kebajikan
dan petunjuk sehingga senantiasa mampu menjalankan segala
kegiatan dan programnya. Dengan harapan suatu sa at nanti, wakaf
tunai dijadikan setiap individu umat Islam untuk menanamkan amal
jariyahnya. Amin.

Hadirin .... Umat Islam Indonesia memiliki potensi finansial yang


luar biasa jika disinergikan dengan baik dan benar, niscaya zakat,
infak, sedekah maupun wakaf adalah peluang, sekaligus tantangan
yang bisa menyelesaikan krisis ekonomi, termasuk pelunasan
hutang Negara.

Ekonomi Universitas Indonesia Dr. Mustafa Edwin Nasution


pernah menghitung potensi wakaf umat Islam. Menurutnya jika
hal itu dilakukan, lebih kurang akan mencapai Rp. 3 triliun setiap
bulan. Angka itu didasarkan pad a asumsi pendapatan perkapita
masyarakat kelas menengah muslim Indonesia yang jumlahnya
mencapai 10 juta jiwa, yang memiliki tingkat penghasilan berkisar
antara Rp. 500 ribu hingga Rp. 10 juta perbulan.

Tentunya hal ini perlu sarna-sarna kita renungkan untuk


kemudian kita kerjakan, tidak terlalu berlebihan jika khatib katakana
bahwa wakaf tunai seharusnya sudah menjadi kebutuhan kita
semua. Karena ia merupakan salah satu kunci mempercepat upaya
membebaskan dhuafa dari belitan kemiskinan, pengangguran yang
hampir menghampiri setiap rumah tangga dan lain sebagainya.

Sekali lagi, bahwa wakaf bukan lagi monopoli kaum tuan


tanah. Kita semuapun bisa melakukannya, karena harta wakaf juga
dalam bentuk benda bergerak seperti kendaraan, buku, sarana
pendidikan dan wakaf uang. Insyallah dana wakaf itu akan menjadi
amalan yang tetap mengucurkan pahala selepas ajal menjemput.
Tidak perlu harus ratusan ribu ataupun jutaan rupiah.
127
Hadirin .... Khatib pernah berfikir, seandainyseluruhjamaah sepakat
berwakaf 100.000/orang. Katakanlah terkumpul uang 15 juta untuk
menumbuh kembangkan atau memproduktifkan dana tersebut.
Maka diperlukan suatu usaha ekonomi, misalnya konter HP, atau
rumah makan sederhana atau sejenis ekonomi lainnya. Tentunya
harus dikelola dan dimanajemen seprofesional mung kin agar tidak
rugi bangkrut. Kemudian hasil keuntungannya dimanfaatkan untuk
kebutuhan operasional masjid, maka tidak diperlukan lagi celengan
keliling ataupun proposal ketika ada kegiatan itu baru 100.0001
orang, jika lebih niscaya modal yang didapatkan akan lebih, mudah-
mudahan suatu saat dapat terwujud. Amin.

Demikian khutbah singkat ini, mudah-mudahan ada


manfaatnya.Atas segala kekurangan khatib mohon maaf.

128
WAKAF UANG:
ALTERNATIF MENANGGULANGI KEMISKINAN

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah. Bahwa sadaqah itu


banyak macamnya, ada sadaqahjariyah, ada sadaqah berupa infak,
dan ada sadaqah berupa wakaf. Wakaf adalah perbuatan hukum
wakif atau orang yang berwakaf untuk menyerahkan sebagian harta
benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka
waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan
ibadah untuk kesejahteraan umum menurut syariat Islam. Betapa
pentingnya kedudukan wakaf dalam masyarakat muslim dan betapa
besarnya peranan uang dalam perekonomian dewasa ini.

Pada saat ini, benda wakaf bukan hanya tanah yang


diperuntukkan untuk pernbangunan masjid, madrasah, pesantren,
dan kuburan, saat ini dikenal juga dengan apa yang namanya wakaf
uang. Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan bahwa
wakaf uang adalah wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok
orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai,
termasuk dalam pengertian ini adalah surat-surat berharga.

Hadirin yang terhormat. Terlebih dahulu perlu dijelaskan


pandangan AI-Qur'an tentang uang dan pengembangannya
dalam kegiatan ekonomi. Uang antara lain diartikan sebagai harta
kekayaan, dan nilai tukar bagi sesuatu. Islam adalah agama yang
menyambut baik kehadiran uang, pada hakikatnya pandangan
islam tentang uang dan harta amat positif. Manusia diperintahkan
Allah untuk mencari rezeki bukan hanya untuk mencukupi dirinya
dan keluarganya juga untuk kepentingan orang lain. Firman Allah:

129
Artinya: Apabila kamu telah selesai shalat (Jum'at) maka
bertebaranlah dibumi, dan carilah kelebihan rezeki Allah.
(OS. AI-Jumu' ah : 10)
Kelebihan tersebut dimaksudkan antara lain agar yang
memperoleh dapat melakukan ibadah secara sempurna serta
mengulurkan tangan atau bantuan kepada pihak lain yang tidak
berkecukupan. Harta atau uang dinilai oleh Allah SWT sebagai
sarana pokok kehidupan. Tidak heran jika Islam memerintahkan
untuk menggunakan uang pada tempatnya dan secara
baik, serta tidak memboroskannya bahkan memerintahkan untuk
menjaga dan memeliharanya, sehingga At-our'an melarang
pemberian harta benda kepada pemiliknya sekalipun, apabila sang
pemilik dinilai boros, atau tidak pandai mengurus hartanya secara
baik. Dalam konteks ini, AI-Our'an berpesan kepada mereka yang
diberi amanat memeliharanharta seseorang:

Artinya:
"Jangan/ah kamu memberi orang-orang yang lemah kemampuan
(da/am pengurusan harta) harta (mereka yang ada di tangan kamu
dan yang dijadikan Allah untuk semua sebagai sarana pokok
kehidupan".(OS. An-Nisa : 5)

Dalam catatan sejarah Islam, wakaf uang ternyata sudah


dipraktekan sejak abad awal kedua hijriyah. Diriwayatkan oleh

130
Imam AI-Juhri seorang ulama terkemuka dalam bidang hadits dan
fiqih memfatwakan, dianjurkannya wakaf uang dinar dan dirham
untuk pembangunan sarana dakwah, sosial dan pendidikan umat
Islam. Adapun caranya adalah dengan menjadikan uang tersebut
sebagai modal usaha kemudian menyalurkan keuntungan sebagai
wakaf. Oleh sebab itu, faktor resiko, seperti kerugian yang akan
mengancam kesinambungan harta wakaf perlu dipertimbangkan,
guna mengantisipasi madhorot yang lebih besar. Oleh sebab
itu. dalam ketentuan undang-undang Republik Indonesia No. 41
Tahun 2004 tentang wakaf diatur tentang tugas Nazhir antara lain:
mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan
tujuan, fungsi dan peruntukannya agar wakaf uang tersebut dapat
dijadikan sebagai alternatif untuk menanggulangi kemiskinan di
Negeri ini. Seorang Nazhir dapat saja bekerjasama dengan para
pengusaha dan para interpreuner, dalam hal pengembangan wakaf
uang.
Hadirin sidang Jum'at yang berbahagia. Memang masih
ada pro dan kontra dikalangan para ulama tentang wakaf uang
ini. Adanya perdebatan dikalangan ulama fiqih tentang boleh atau
tidaknya berwakaf dengan uang, memperlihatkan adanya upaya
yang terus menerus untuk memaksimalkan hasil harta wakaf.
Karena semakin banyak harta wakaf yang dihimpun, berarti semakin
banyak pula hasil dan manfaatnya serta kebaikan yang mengalir
kepada pihak yang berwakaf. Dalam kesempatan yang berbahagia
ini saya mengajak kepada Para hadirin untuk menyisihkan sebagian
hartanya untuk berwakaf dengan uang. Harta yang telah kita
wakaf,kan, pada hakikatnya itulah harta kita yang sebenarnya.

131
FUNGSI DAN PERAN NAZHIR

Ma'asyiral Muslimin yang dirahmati Allah

Mungkin kita semua pernah melihat, baik itu sekolah,


madrasah, tempat ibadah atau yang lainnya, yang seharusnya
berfungsi sebagaimana mestinya, tetapi tidak demikian adanya.
Sekolah tersebut terlihat kumuh dan nyaris rubuh, demikian pula
dengan tempat ibadah yang tidak terlihatjamaahnya, apalagi acara-
acara semacam peringatan hari besar Islam dan lain sebagainya.
Selum lagi lembaga pendidikan pesantren, yang dari tahun ke tahun
tidak berkembang, baik secara fisik maupun non fisik, lalu apa yang
menjadi penyebab semuanya itu?

Hadirin yang dimuliakan Allah SWT

Banyak yang menjadi penyebab harta wakaf menjadi tidak


terawat. Apalagi prodiktif dan berkembang sebagaimana yang
diinginkan syariat islam. Diantara penyebabnya adalah terkadang
si Wakif atau orang yang mewakafkan hartanya tersebut masih ikut
campur dalam penguasannya, hal ini terkadang membuat si nazhir
atau pengelola wakaf menjadi tidak leluasa berbuat. Terkadang
pula si nazhir tidak memiliki kemampuan memanajemen secara
modern dalam mengelola harta wakaf tersebut. Bahkan terkadang
juga diganggu oleh orang ketiga yang tidak bertanggung jawab.
Misalnya saja, harta wakaf direbut kembali oleh ahll waris wakif
atau mungkin juga diselewengkan oleh pengelolanya. Nauzubillah
min dzalik.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT

Pada kesempatan ini, khatib akan menyampaikan beberapa


hal berkenaan dengan Nazhir, kenapa? Karena masih banyak nazhir

132
yang tradisional, misalnya masih tetap stagnam dalam memahami
makna wakaf. Atau masih memandang wakaf sebatas hubungan
mu'amaliah mu'amalah, belum pada target sosial atau mu'amalah
mu'ammanas dan rendahnya SDM dan sebagainya. Untuk itu,
khatib akan menjelaskan siapa yang berhak menjadi nazhir, syarat-
syaratnya, fungsi, peran, kewajiban dan hak yang ada padanya.

Dalam literatur fikih, pengelola harta wakaf yang diserahkan


seseorang atau lembaga tertentu disebut dengan NAZHIR. Kata
nazhir senada dengan kata Mutawalli yang berarti pengurus,
penjaga dan administrator. Seorang nazhir berhak dan bertindak
terhadap harta wakaf, baik memelihara, mengerjakannya (agar
produktif) dan membagikannya untuk kemaslahatan umat sesuai
dengan peruntukannya.

Dalam UU wakaf no. 41 tahun 2004, nazhir adalah sebagai


pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif (perseorang/
lembaga/organisasi yang mewakafkan) untuk dikelola dan ditumbuh
kembangkan sesuai dengan peruntukannya. Singkatnya, nazhir
adalah manager professional yang dalam mengurusi, menjaga dan
memproduktifkan harta wakaf. Adapun syarat seseorang nazhir
sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Tetapi menutu UU
wakaf, seorang nazhir perseorangan harus beragama Islam, warga
Negara Indonesia, dewasa, amanah, mampu secara jasmani dan
rohani dan tidak terlarang melakukan perlakuan hukum.

Menurut UU wakaf no.41 tahun 2004 bahwa nazhir meliputi


(1) Perseorangan, (2) organisasi, (3) atau badan hukum, artinya
seorang seperti pemuka-pemuka masyarakat dan agama yang
dipercaya mengelola benda wakaf, juga menerima wakaf dari orang
yang ingin mewakafkan hartanya dijalan Allah. Ternyata orang
yang akan mewakafkan tersebut, sudah mengetahui secara pasti

133
karakter seseorang dimaksud dibalik kejujurannya, kemampuannya
untuk mengelola dan lain sebagainya. Termasuk jika seseorang
ingin mewakafkan hartanya kepada suatu organisasi, seperti
ormas-ormas Islam, NU, Muhammadiyah, Persis, sekolah ataupun
pesantren dan lain sebagainya. Atau Juga kepada lembaga yang
berbadan hukurn, seperti yayasan-yayasan sosial, agama dan lain
sebagainya yang penting ia memiliki legalitas hukum secara sah.

Intinya adalah, perseorangan atau organisasi ataupun


lembaga yang berbadan hukum yang akan menerima harta wakaf
tersebut, harus jujur, amanah, professional, dewasa secara umur,
dan perbuatan serta memiliki program yang terarah. Dengan
demikian, mudah-mudahan harta wakaf tersebut dapat dikelola
secara produktif, "tidak mati" seperti beberapa contoh yang khatib
sampaikan diawal tadi.

Hadirin yang dlmullakan Allah SWT

Mungkin ada diantara kita yang berpendapat bahwa,


sulit mencari orang yang jujur dan amanah. Jawabannya TIDAK!
Kendati hanya satu diantara sekian orang, tetapi percayalah,
masih banyak hamba-hamba Allah SWT yang jujur dan amanah.
Mereka berpegang teguh kepada syariat Allah SWT dan senantiasa
mengikuti sunnah Nabi-Nya. Maka, tidak heran kalau pada zaman
sekarang ini julukan "orang seratus benar" masih ada dan sangat
mungkin ada diantara jamaah sekalian.

Hadirin yang saya hormati

Lalu apa saja tugas dan kewajiban nazhir itu? Sebagaimana


dijelaskan dalam UU wakaf no.41 th.2004, seorang nazhir, baik
perseorangan, organisasi atau badan hukum memiliki beberapa
tugas sebagai berikut:

134
1. Melakukan pengadministrasian harta benda wakaf.

2. Menjaga, mengelola dan mengembangkan harta benda


wakaf, sesuai dengan tujuan, fungsi, dan peruntukkannya.

3. Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf.

4. Melaporkan pelaksanaan pelbagai kegiatan dalam rangka


menumbuh kembangkan harta wakaf dimaksud.

Intinya nahzirmemiliki kewajiban yang sama, yaitu memegang


amanat untuk memelihara, mengurus dan menyelenggarakan harta
wakaf sesuai dengan wujud dan tujuannya. Subhanallah. Ternyata
tugas nazhir itu tidak segampang khayalan kita. Mereka memiliki
tanggungjawab dan kewajibanyang cukup berat, karenanyaseorang
nazhir hendaknya memiliki beberapa kemampuan, diantaranya:

1. Kemampuan atau keahlian teknis (technical skill),


misalnya mengoperasikan komputer atau mendisain
ruang kerja.
2. Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan
masyarakat, khususnya kepada pihak-pihak yang secara
langsung terkait dengan wakaf.
3. Keahlian konseptual dalam rangka memenej dan
memproduktifkan harta wakaf.
4. Tegas dalam mengambil keputusan setalah
dimusyawarahkan dan dipikir secara matang
5. Keahlian dalam mengelola dan memanajemen waktu
6. Termasuk didalamnya memiliki energy maksimal, berani
mengambil resiko, antusias dan percaya diri, memiliki
komitmen etika, cerdas, dan kreatif.

135
Melihat semua kewajiban dan tanggung jawab tersebut,
seorang Nazhir layaknya sebagai manajer harta wakaf, karenanya
ia juga berhak memperkerjakan seseorang atau lebih dalam
rangka menjaga, memelihara dan menumbuhkembangkan harta
wakaf tersebut. Selain itu, nazhir juga memiliki kewajiban untuk
membagikan hasil dari harta wakaf tersebut kepada yang berhak
menerimanya dan sesuai dengan peruntukannya. Ada juga
pendapat yang menyatakan bahwa harta wakaf boleh disewakan
dan hasilnya diperuntukkan bagi kemaslahatan umat.

Hadirin rahimakumllah

Apakah nazhir hanya memiliki tanggung jawab dan


kewajiban yang begitu berat tanpa adanya hak yang harus ia
terima? Jawabannya tidak. Islam, sungguh merupakan agama
yang adil dan penuh ramhat. Setelah seseorang melaksanakan
segala kewajiban dan tanggung jawab dengan baik dan benar,
maka ia berhak menerima gaji, upah ataupun penghargaan.
Bahkan dalam suatu riwayat dijelaskan bayar hak seorang pekerja
itu, sebe/urn keringatnya rnengering. Hal ini sudah dllakukan oleh
Rasulullah SAW sendiri dan juga sahabat Umar bin Khattab dan Ali
bin Abi Thalib. Menurut mazhab Hanafi, Maliki dan Imam Ahmad,
nazhir berhak mendapat upah dari hasil usaha wakaf yang telah
dikembangkan. Adapun besarnya berbeda satu dengan yang lain,
sesuai dengan tanggung jawab dan tugas yang diembannya. Tetapi
tetap disesuaikan dengan ketentuan wakif, jika tidak menetapkan,
maka ditetapkan oleh hakim atau kesepakatan para pengelolal
manajemen wakaf yang ada.

Menurut PP jo passal 11 peraturan Menteri Agama no.


1-1978 jo Angka IV peraturan Dirjen Bimas Islam No. Kep.D/7S/78
nazhir berhak mendapatkan tidak lebih dari 10% dari hasil usaha

136
produktif harta wakaf juga diperkenankan menggunakan pelbagai
fasilitas yang disediakan, untuk keperluan pengembangan harta
wakaf dimaksud.

Hadirin yang berbahagia

Demikian diantara beberapa hal yang berkaitan dengan


nazhir, mudah-mudahan kita semua menjadi mengetahui dan
memahami bahwa perseorangan organisasi ataupun lembaga
hukum lainnya termasuk lembaga pendidikan seperti sekolah,
perguruan tinggi dan pesantren juga boleh menjadi nazhir. Tentunya
harus amanah, jujur, ahli dan professional.

Dengan harapan, harta wakafyang diamanahkan oleh wakif,


dapat ditumbuhkembangkan secara produktif. sehingga dapat
memberikan manfaat yang lebih besar, bagi kemaslahatan umat.

Demikian apa yang dapat khatib sampaikan, mudah-


mudahan ada manfaatnya bagi kita semua, terutama pagi nazhir
sudah mendapat kepercayaan dari wakif. Amin ya Rabbal Alamin.

137
WAKAF INSYAFKAN
MANUSIA KHILAF

Hadirin siding jumat yang dicintai Allah

Marilah sejenak kita rendahkan hati dihadapan Allah,


hilangkan rasa sombong dan keangkuhan diri yang mungkin telah
lama bersemayam dalam diri kita. Harl ini, mari kita berikan waktu
seluas-Iuasnya untuk membuka hati agar jiwa ini bisa bertemu
dengan Allah SWT. Lepaskan semua belenggu ambisi duniawi yang
telah mejerat jiwa kita dalam kesibukan diri hingga menyita waktu
untuk beribadah kepada-Nya. Hari ini pula, kita memohon agar Zat
yang Maha Mulia itu sudi untuk sejenak hinggap dalam palu hati
kita, agar segala gundah gelisah yang selama ini telah berseayam
segera menghilang dan mengembalikan kita seperti fitrahnya
dahulu, yaitu sebagai makhluk yang taat kepada Allah SWT. Amin

Hadirin siding jumat yang dimuliakan Allah

Apa yang paling kita hindari dalam hidup ini? Apa yang
paling dihindari seorang pelaku bisnis guna menjaga kelangsungan
bisnisnya? Apa pula yang paling dihindari seseorang atlet sebelum
bertanding? Jawabannya cuma satu, yakni rasa takut, seorang atlet
akan berusaha menyingkirkan rasa takut disaat berhadapan dengan
lawannya, karena hal itu akan menghambat kemajuan usahanya.
Jadi kesuksesan selalu diawali dengan menundukan rasa takut.

Hidup ini penuh dengan potensi kekuatan yang menjebak


manusia. Dalam setiap helai waktu yang tersingkap. Disitulah rasa
takut menunjukkan dirinya. Dia hadir dalam beragam wajahnya;
Kemiskinan, kelaparan, keburukan, kematian dan lain sebagainya.

138
Itulah lembaran-Iembaran kehidupan yang dapat menghadirkan
ketakutan. Kemiskinan menampakkan kesengsaraan, lalu kematian
menggambarkan keterputusan dunia dengan segala kemegahannya,
manusia akan takut dengan semua itu. Pada akhirnya, rasa takut
itu terus bermutasi pad a setiap sendi kehidupan lainnya, sehingga
menyebabkan manusia menemui hidupnya penuh dengan
kecemasan dan kehampaan.

Lalu benarkah bahwa kemiskinan, kelaparan, kematian


dan penyakit adalah sumber sagal siksa dunia? Benarkah
semua itu sumber ketidak bahagiaan manusia? Lalu bagaimana
menghindari semua itu, sementara semuanya suatu keniscayaan
hidup yang tidak bisa dihindari? Bagaimana manusia bisa lari
dari kematian? Bagaimana manusia menghindari penyakit? Jika
semua itu adalah keniscayaan hidup, maka menghindari bukanlah
solusinya. Menghindar bukanlah plllhan, melainkan keputusan dan
itu salah satu bentuk ketidak mampuan manusia dalam memaknai
hidupnya.

Hidup ini penuh dengan renungan. Segala rahasia tuhan


Nampak dialam ini adalah bahan renungan untuk menemukan
tangga menuju Tahta-Nya. Dinamika yang ditemukan dalam hidup
ini adalah media pengantar dalam mengenal tuhan.lidak ada
kesempatan untuk mengabaikan tuhan yang menampakkan diri-
Nya dalam untaian indah bait-bait AI-Qur'an.

Hadirin yang berbahagia

Ketakutan yang berlebihan harus segera kita atasi, karena


rasa takut miskin akan menyibukkan manusia untuk terus mengejar
dunia, sementara akhirat ia lupakan. Manusia akan bekerja siang
dan malam. Berfikirdalam gelap dan terang untuk bisa mendapatkan
materi. Akhirnya waktu untuk bisa mendapatkan materi. Pentingnya
139
waktu untuk Ruh-Nya tidak sempat ia berikan. Disaat seperti inilah
manusia lupa akan hajat dirinya, tempat kembalinya dan pembalasan
akan amal-amalnya. Pad a saat ini pula manusia akan menganggap
bahwa dunia lebih utama dari pada akhirat.

"Orang-orang yang /ebih menyukai kehidupan dunia dari pada


kehidupan akhirat, dan menghalangi manusia dijalan Allah dan
menginginkan agar ja/an Allah itu bengkok, mereka itu dalam
kesesatan yang jauh" (QS. Ibrahim:3)

Hadirin yang dicintai Allah

Allah memerintahkan kepada kita untuk bershadaqah


menunaikan zakat dan memberikan wakaf dan salah satu cara
mewujudkan ketiga perintah tersebut tentunya harus memiliki materi
yang paling tidak sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari. Maka disinilah kita bisa melihat bahwa dunia bukan sesuatu
yang harus ditinggalkan, sebagaimana ia tidak harus dikejar
semuanya.

Islam tidak pernah melarang umatnya untuk kaya. Islam


tidak pula melarang umatnya untuk berusaha menggapai mimpi
dunianya. Nabi telah memberikan contoh yang baik melalui para
sahabatnya yang berlatar belakang saudagar. Nabi tidak melarang
sahabatnya untuk berdagang atau aktifitas bisnis lainnya. Justru
dengan adanya saudagar-saudagar muslim, aktifitas dakwah dapat
berkembang dengan baik. Disamping mengejar kemakmuran
dunia, akhirat pula harus dipenuhi. Disinilah urgansi amaliyah sosial
sebagai realisasi kesalehan sosial manusia.

140
Wakaf, memiliki nilai yang tak terhingga dalam memberikan
pelajaran sekaligus teguran agar kita tidak melupakan jati dirL
Diantara kesibukan duniawi yang dapat memalingkan kita dari
kedekatan kepadaNya adalah sifat kikir, dan wakaf meminimalisir
itu. Ada beberapa ajaran yang terkadang dalam wakaf, khususnya
yang berkaitan dengan jati diri manusia.

Pertama, wakaf adalah penyadaran diri akan pentingnya


mempersiapkan amal baik sebagai bentuk pertanggung jawaban
atas harta yang diberikan Allah.

"Barang siapa yang mengajarkan kebaikan seberat


dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang
elope menqerjekan kejebatan sebeser dzarrahpun, nisceye dia
akan melihat balasannya pula" (as. Zalzalah:7-8)

Kedua, wakaf rnenqerjakan kita untuk tidak menumpuk harta,


dan bahwasannya harta tersebut harus dibagi bersama saudara kita
yang membutuhkannya. Allah berfirman dalam surat al-Humazah
ayat 1-9 yang artinya:

"Celakalah bagi setiap pengumpat lag; pencela(2) yang


mengumpulkan harta lagi menghitung-hitungnya. (3) dia mengira
hartanya akan mengekalkannya (4) sekali-kali tidak! Sesungguhnya
dia benar-benar akandilemparkan keda/am huthamah (5) tahukah
kamu apa huthamah itu (6) yaitu api yang disediakan Allah yang
dinyalakan...:

Ketiga, wakaf mengajarkan tradisi berbagi sebagai bentuk


solidaritas sosial, Allah berfirman:

141
~ u. J=Io-l'I'J ~-.1s: ~-r
} "O~I -}~ ~~ - ~'I 0 - _! -~O_e::'1~~t~
y~ ~I

"sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat
yang banyak, maka dirikanlah shalat karena Allah dan berkurbanlah,
sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang
terputus" (as. AI-Kautsar 1-3)

Keempat, wakaf mengajarkan bahwa kehidupan akhirat


lebih utama daripada kehidupan dunia, Allah berfirman.

~WI
~
~-J QjJl oWls I} .- [} .lij- }~ O',-_,
~ - ~ . y..J9.J .)- ~.J~ ; U"':!
';0."
(.j.)y
-'I~ .;
~I

..t~ UI.-.
c- 'UI ~;. Q~I
"Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa
yang la kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan dunia,
padahal kehidupan didunia itu (dibanding dengan) kehidupan
akhirat, hanya/ah kesenangan (yang sedikit)" (Os. Ar-Ra'du : 26)

"sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih


kekaJ"(as. AI-a'ia : 17)

di lain firman-Nya, surat al-Isra' ayat 21 ditegaskan:

"perhatikanlah bagaimana kami lebihkan sebagian dari mereka atas


sebagian yang dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatannya
dan lebih besar keutamaannya"

Akhirnya marilah kita renungkan pernyataan Allah SWT


seperti yang termuat dalam firman-Nya:

"dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu


dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan haria, jiwa dan

142,
buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar""yaitu orang-orang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan innalillahi ...

"Mereka itu/ah yang mendapat keberkatan yang sempurne


dan rahmat dar; Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk"

143
BUDAYA WAKAF VS BUDAYA MENCURI

Hadirin yang dimuliakan Allah

Saat ini, umat Islam Indonesia tengah kehilangan jati


dirinya. Hal ini bisa dilihat dari tingginya angka kemiskinan, pada hal
ini jumlah umat islam dinegeri ini adalah yang terbanyak. Namun
jumlah mayoritas seakan tak berarti. Karena tetap saja umat Islam
berada dalam keterbelakangan pelbagai bidang. Padahal jumlah itu
memiliki potensi besar untuk mengadakan perubahan.

Entah apa yang sedang tadi dengan umat ini. Dari hari ke
hari kita masih saja menjumpai kelaparan dan kekurangan. Segala
keterpurukan begitu nyata didepan mata dan semuanya pula berlalu
didepan mata tanpa sempat mendapat perhatian dari kita. Disaat
keterpurukan terjadi dengan jelas, disaat itu pula mata dan hati kita
seakan tertutup rapat.

Hadirin yang berbahagia

Ada dua budaya yang saling bertolak belakang. Keduanya


juga sangat mempengaruhi pola pikir manusia yang berdampak
pada perbuatannya. Kedua budaya itu adalah budaya Memberi vs
budaya Mencuri. Inilah kedua budaya yang menjadi pangkal sikap
manusia dalam menjalani hidupnya.

Budaya memberi adalah sikap dermawan bertumpu pada


nilai-nilai persaudaraan dan persamaan nasib. Dalam wilayah
yang lebih luas, budaya memberi menampakkan diri dalam bentuk
solidaritas diberbagai bidang, dia hanya tidak berbicara materi,
melainkan juga berbicara persaudaraan, keramahan dan saling
menghormati.

144
Adapun budaya mencuri merintikan nilai-nilai individualisme
yang menempatkan kepentingan pribadi diatas segala-galanya.
Tidak ada solidaritas, berbagai ataupun rasa persamaan nasib.
Yang ada hanyalah upaya memenuhi kebutuhan diri sendiri, walau
dengan cara mengambil hak orang lain. Inilah budaya yang akan
menghancurkan bangsa ini.

Hadirin yang dlrnullakan Allah

Budaya memberi harus ditanamkan dalam diri setiap umat


islam. Hal ini terkait erat dengan kepentingan umat islam dalam
kancah peraturan dunia. Kemayoritasan adalah sebuah potensi
tersendiri, dimana jika hal itu dapat dimaksimalkan, maka umat
islam menjadi kekuatan yang diperhitungkan.

Kini kita mungkin harus menghitung kembali nilai


kemayoritasan itu.la adalah kekuatanyangjika bersatu akan menjadi
utuh dan siap melakukan apa saja. Ada rasa bangga dan terhormat
jika kita berada didalam satu kelompok yang banyak anggotanya.
Tentunya kita akan merasa tentang karena berada dalam lindungan
kelompoknya. Lalu bagaimana dengan islam mayoritasdi Indonesia?
Terbayang dibenak kita bahwa jumlah yang begitu banyak adalah
kekuatan yang dahsyat, dan seharusnya mampu mempersiapkan
generasi-generasi Islam yang professional.

Saat ini, umat islam di Indonesia jumlahnya 87,21%.


Populasi umat islam dunia juga sangat menonjol diperkirakan 900
juta hingga 1,4 milyar dan mayoritas berada di Indonesia. Maka kita
harus berusaha menjadikan jumlah mayoritas itu sebagai potensi
yang bernilai. Hendaknya, setiap anggota memberikan potensi
terbaiknya demi kemajuan yang mayoritas ini. Tanpa optimaliasi
potensi anggotanya, mustahil yang mayoritas itu dapat berbuat atau
mencipta suatu makna dalam hidup ini.
145
Kita sering dininabobokan dengan jumlah yang mayoritas,
akhirnya terlena, tenang-tenang saja dan bahkan tanpa sebuah
usaha. Tak heran jika kemudian banyak yang kita saksikan umat
mayoritas ini menjadi tersingkir dalam peraturan ekonomi pendidikan
dan politik. Justru mereka yang minoritas menjadi leader dan
inisiator bagi mobilitas kehidupan dalam pelbagai bidang.

Benarkah demikian? Benarkan klaim mayoritas sudah


menjadi sebuah kekuatan untuk maju bersama, atau hanya
fatamorgana? Pertanyaan ini tidak perlu dijawab, melainkan cukup
dengan mengupas beberapa hal:

Apa yang telah dicapai oleh lembaga pendidikan? Manusia


jenius? Siswa berprestasi? Atau ahli Matematika? Rasanya sulit
menemukan muka-muka berkerudung dalam retetan para juara
pada olimpiade internasional. Jarang kita saksikan siswa yang
berprestasi berasal dari lembaga pendidikan islam. Jika ada, itupun
dalam hitungan jari. Adakah apologi untuk menghindar dan fakta
ini?

Faktanya, lembaga pendidikan umat mayoritas ini tak


mampu bersaing dalam kompetisi dunia yang semakin global.
Alasannya sederhana, tidak ada biaya untuk itu. Adapula lembaga
yang memiliki SDM baik, namun tidak mampu bersaing. Dan lagi
lagi alasannya sama, tidak ada dana. Lalu kemana umat islam
yang mayoritas? Kemana? Tidak bisakah kita berbuat sesuatu
untuk mereka? Kemanakah solidaritas kita selaku anggota umat
mayoritas, sehingga potensi-potensi yang ada harus tetap terkubur
karena tidak ada suplay materi yang seharusnya mampu kita
datangkan?

146
Hadirin yang berbahagia

Mari kita berhitung, umpamanya umat mayoritas ini 1 juta dan


masing-masing menyisihkan uangnya setiap hari 1000 saja, maka
dalam 1 hari sudah terkumpul 30 milyar. Jika dikalikan 1 bulan,
maka terkumpul 30 milyar, subhanallah.
Pertanyaannya, bukankan dengan 1000 rupiah kita dapat melakukan
sesuatu yang lebih untuk pendidikan Islam? Lalu mengapa hal itu
sangat sulit direalisasikan? Mari kita buka hati ini, kita buka tangan
ini sebagai bentuk solidaritas dalam mewujudkan generasi yang
akan datang.
Kesemuanya itu akan terwujud jika budaya memberi menjadi
sebuah trend umat mayoritas ini dan bukan budaya mencuri. Kita
harus berani menyisihkan sebagian harta untuk kepentingan
bersama. Percayalah, jumlah yang sedikit itu akan menjadi angka
yang besar tatkala diakumulasi dengan jumlah mayoritas.
Budaya member sangat terkait dengan sifat syukur, artinya
syukur adalah bagian yang tak terpisahkan dalam mayoritas dan
mayoritas adalah bagian tak terpisahkan dari motivasi bersyukur.
Tanpa bersyukur kemayoritasan adalah renungan bagi kita, agar
umat mayoritas ini tidak hanya bangga dengan jumlahnya tanpa
disertai sebuah kesadaran bahwa ini semua adalah ujian dan
titipan Allah. Kenapa diuji? Allah akan melihat apakah kita tergolong
hamba-Nya yang bersyukur atau yang kufur?

Dan (ingat/ah juga), tatka/a Tuhanmu memaklumkan;


"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah
(nikmat) kepadamu..dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku). Maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. n (as. Ibrahim: 7)

147
Dalam hadist qudsi kita juga diingatkan

"wahai anak Adam. Telah aku berikan untukmu unta dan kuda.
Aku nikahkan engkau dengan wanita dan Aku tempatkan engkau
menjadi pemimpin. Maka, manakah syukurmu?"
Jika kita bersyukur, niscaya Allah akan memperkuat
solidaritas kita dan melimpahkan anugrah-Nya. Sebaliknya jika kita
kufur, bersiaplah untuk menjadi umat yang menyesal pada saat kita
menjadi minoritas.
Siapapun kita, apapun jabatan dan kedudukan kita, berikan
yang terbaik untuk umat yang mayoritas ini. Jadilah hamba yang
ingat akan jati diri dan ingatlah nikmat itu ujian dan Tuhan yang
harus kita pertanggung jawabkan dihadapan-Nya.

Hadirin rahimakumullah

Budaya member yang sudah kita bahas diatas tadi dapat


kita wujudkan salah satunya dengan berwakaf. Inilah bentuk
kedermawanan sosial. Wakaf adalah wadah bagi umat islam
untuk membangun solidaritasnya dengan sesama muslim. Melalui
wakaf, umat Islam diajarkan nilai-nilai persaudaraan, persatuan
dan persamaan hak dan kewajiban. Harta yang kita miliki bukan
sepenuhnya milik kita, didalamnya ada hak fakir miskin, anak yatim,
orang jompo, fi sabilillah, dan dakwah islamiyah. Wakaf juga akan
menghindarkan kita dari budaya mencuri, budaya yang sering
mendorong manusia untuk menggapai apapun yang dinginkannya
walau harus merampas hak orang lain.

148
MENANAMKAN KEBIASAAN
BERWAKAF SEJAK USIA DINI

Jama'ah shalat jumat yang dimuliakan Allah.

Saat ini, pada jam dan waktu yang sarna, seluruh khatib
jumat sedang menyampaikan khutbahnya, mereka bertahmid,
bertahlil dan bershalawat kepada nabi Muhammad SAW. Mereka
mengemban amanat untuk menyampaikan nasehat agama, yang
sangat mungkin sudah puluhan kali disampaikan oleh para khatib
sebelumnya. Kesemuanya itu, tidak lain dalam rangka meningkatkan
kita semua, agar senantiasa berlindung dibawah naungan AI-Our'an
dan sunnah Nabi-Nya. Mudah-mudahanAllah senantiasa membuka
hati kita, untuk senantiasa berderma dan peduli kepada sesama.

Jamaah jumat yang berbahagia

Ada pepatah tua yang kemudian juga dimasukkan kedalam


link lagu qosidah popular "be/ajardiwaktu kecll bagai mengukir diatas
batu, be/ajar sudah dewasa bagai mengukir diatas air". Pepatah
lainnya juga mengatakan "jika kita ingin pohon tumbuh lurus, maka
luruskanlah ia sejak kecil, niscaya ia akan tumbuh lurus"

Apa yang terungkap dengan pepatah diatas adalah


sebuah pelajaran yang berharga bagi kita semua akan pentingnya
pendidikan sejak usiadini. Makatidak heranjika beberapa universitas
membuka jurusan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang sangat
ini juga sudah ada direktoratnya, bahkan tidak sedikit kita temukan
sekolah usia dini yang kita kenai dengan playgroup. Kesemuanya
itu dalam rangka mewujudkan generasi yang memiliki keahlian dan
kecenderungan yang sudah dipupuk dengan baik dan terarah sejak

149
dini, pada akhirnya diharapkan mereka menjadi sosok pribadi yang
berkualitas dan professional.

Anak adalah titipan Allah SWT yang harus dijaga sebaik-


baiknya. Layaknya sebuah titipan, maka harus dijaga dengan baik,
agar titipan tersebut aman, tidak rusak atau berkurang dan ini bentuk
tanggung jawab kita kepada pemiliknya. Yakinlah, pemilik barang
itu dengan senang hati akan berkata terimakasih. Sebaiknya jika
barang yang ia titipkan rusak atau berkurang dan apalaqi hilang,
pasti ia akan marah, untung untung ia tidak minta ganti.

Hadirin rahimakumullah

Titip barang tadi hanya sekedar ilustrasi yang sangat


sederhana sekali jika dibanting dengan seseorang anak yang
Allah titipkan kepada kita. Disini jelas bahwa anak harus kita jaga
sebaik mungkin, semaksimal mungkin dan yang paling penting
seikhlas mungkin. Agar kelak pada saatnya ia kembali dalam
keadaan sempurna, penuh dengan iman dan arnal. Jangan kurangi
kefitrahannya yang telah Allah berikan sejak lahir.

Selain itu, anak juga akan menjadi cobaan bagi kedua orang
tuanya
:.t:.;..
~y:..
~. t ~~ - ~I- J ~ -r"' r
_t~UJJ1JA
'_tW' t WI,
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan
(bagimu): di sisi Allah-Iah pahala yang besar. (aS, At-Taghabun :
15)
Kalau khatib boleh mengistilahkan 'anak adalah raja' dari
siapapun orangnya, baik ibu ataupun ayahnya pasti pernah menjadi
anak buah sang raja. Sang anak tidak mau peduli, apakah orang
tuanya pejabat,kaya, sarjana, sedang pusing atau tidak, lagi sibuk

150
atau santai, yang pasti sang anak inginkan adalah apa yang ia
butuhkan. Bahkan tak jarang orang tua harus bolak-balik 2,3 kali.
Maka orang tua harus tetap menjaga tahta yang pernah disandang
putra putrinya, dengan apa? Dengan memberikan pendidikan.
Anak yang baru lahir ibarat kaset kosong dan tugas orangtua
adalah mengisi kaset itu dengan nilai-nilai yang baik sebagai bekal
sang anak dimasa dewasanya. Serna kin bertarnbahnya kernajuan
dunia, rnaka akan bertambah pula tantangan dan rintangan yang
akan dihadapi sang anak. Untuk itulah, orang tua wajib memberikan
pendidikan yang cukup sejak mereka usia dini.

Hadirin yang dicintai Allah

Mari kita simak firman Allah dalam AI-Ouran :

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan


keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia
dan betu". (OS. surat at-Tahrim : 6)
Ayat diatas mengingatkan kita para orang tua, untuk menjaga
anak-anak kita agar tidak terjerumus dalarn neraka. Sayangnya ada
saja diantara orangtua yang sengaja mengarahkan anaknya kepintu
neraka. Alasannya sederhana, rnereka kemakan zaman modern,
ernansipasi, trend ataupun gengsi. Na'uzubil/ah.
Selain itu ada satu ayat lagi yang secara khusus menjadi
rujukan pada pendidikan anak, yakni surat Lukman ayat 13-16.
Pada ayat ini diceritakan bagaimana Lukman rnemberikan nasehat
kepada anaknya. Intinya Lukman berpesan agar anaknya tidak
menyekutukan Allah, berbuat baik kepada orang tua, menjadilah
anak yang pandai bersyukur dan percayalah segala perbuatan baik
itu akan ada balasannya.

151
Figur Lukman dijadikan percontohan sosok orang tua yang
bertanggung jawab. la sangat memperhatikan pendidikan anaknya,
karena ia akan menjadi bekal berharga sepanjang hidupnya. Salah
satu bekal yang perlu ditanamkan sejak usia dini adalah sikap
dermawan. Berderma, ringan tangan, tidak petit, sangat penting kita
tanamkan sejak anak masih pada usia dini. Ingatkan kepada sang
anak bahwa mereka tidak sendiri, dia akan membutuhkan orang
lain dalam hidupnya. Untuk itu, hidup ini harus diisi dengan jiwa
solidaritas, peduli dan tenggang rasa dengan sesama. Tanamkan
bahwa kalau kita ringan tangan, suka membantu orang, tidak pelit
dan peduli antar sesama, insya Allah ia akan mengantarkannya
menuju kehidupan yang bahagia.

Hadirin yang mendapat kasih sayang Allah

Kedermawanan itu memiliki wajah yang beragam, misalnya


dalam bentuk sedekah kecil, seperti memberi para peminta
dipinggiran [alan, memberi uang jajan pada anak tetangga dan
sejenisnya. Juga ada dalam bentuk infaq, zakat dan wakaf. Istilah
wakaf dan yang lainnya sudah harus diperkenalkan ke anak sejak
mereka usia dini. Bagaimana cara menanamkan pendidikan wakaf
kepada anak, berikut beberapa kita harus kita pahamkan kepada
mereka
Pertama: perkenalkan arti kesetiakawanan, bahkan la
membutuhkan ternan dalam hidupnya dan mereka tentunya akan
saling bahu-membahu, akan saling bantu membantu. Akrabkan
anak dengan teman-teman sebayanya tanpa pandang status sosial.
Dengan cara ini diharapkan agar tumbuh dalam jiwa anak bahwa
dirinya membutuhkan ternan-ternan dalam hidupnya.
Kedua: perkenalkan arti penting berbagi dengan ternan.
Ajari anak kita untuk berbagi makanan ataupun minuman dengan

152
teman-temannya. Dengan tujuan menanamkan rasa kepedulian
dan berbagi mulai dari hal-hal yang paling kecil. Itulah sebabnya
ada orang tua yang sengaja menyuruh anak kecilnya memberikan
uang buat mengamen ataupun pengemis didepan pagar rumahnya,
atau juga membiasakan anak untuk membawa uang jajan 1000
rupiah ketika mereka shalat Jumat dan yang sejenisnya.
Ketiga: perkenalkan arti penting menghargai pemberian
orang lain. Biasakan pada diri anak untuk mengucapakan
terimakasih atas pemberian orang atau temannya dan sekecil
apapun pemberian orang itu tetaplah harus dihargai. Banyak kita
temukan anak-anak yang susah sekali mengucapkan terimakasih
ketika diberikan kepadanya sesuatu. Entah apa sebabnya, yang
pasti awalfiah dan kita selaku orang tua terlebih dahulu.
Itulah tiga hal yang mendasar untuk ditanamkan dalam
diri anak sejak dini. Anak yang telah menguasai arti pentingnya
kesetiakawanan, jiwa sosial sejak dini maka akan sangat ringan
baginya untuk mengulurkan tangan memberikan sebagian miliknya,
berbagai dengan oranglain. Siapa yang membutuhkan bantuan
maka akan berusaha untuk membantunya.

Jamaah jumat yang dirahmati Allah

Ketika Islam memerintahkan untuk berwakaf, anak akan


segera menangkap perintah tersebut sebagai bentuk teguran agar
dirinya bersedia berbagi dengan orang lain. Sikap kedermawanan
yang diperoleh sejak dini akan segera menggerakan hatinya untuk
menunaikan wakaf. Kesadaran akan pentingnya orang lain dalam
hidupnya akan menghapus segala bentuk sikap rakus dan kikir.
Baginya, wakaf adalah yang sudah biasa ia lakukan atas kebiasaan
yang sudah diberikan atau dididik orang tuanya sejak ia masih
kecil,

153
Generasi yang memiliki kesetiakawanan sosial yang tinggi
adalah impian semua orang tua. Kita semua ingin agar kelak
anak-anak kita tumbuh dan menjadi sosok yang bergelimang
kedermawanan. Kokoh berdiri dengan segala sikap baik yang telah
tertanam sebelumnya. Mudah-mudahan anak-anak kita terutama
kita senantiasa mendermakan diri dan harta untuk kemajuan umat,
agama dan bangsa ini.
Sebaliknya, kita tidak mau anak-anak kita mendapat stempel
pelit, kikir, atau diistilahkan orang dengan tergenggam tangannya.
Tidak pula kita berharap tubuh mungil yang penuh dengan peluk
cium kita dulu, menjadi orang yang enggan berbagi, susah membuka
tangannya untuk orang lain.

,. .11 '.)~. !!.'I


f"*...;-

154
Khutbah Kedua

155
BEBERAPA RIWAYAT DAN QAUL ULAMA
TENTANG WAKAF DAN AMALAN HARTA

1. Dari Ibnu Umar ra, berkata bahwa sahabat Umar


memperboleh sebidang tanah di Khaibar, kemudian ia
menghadap Rasulullah SAW untuk memohon petunjuk.
Umar berkata "ya Rasulullah, saya mendapatkan sebidang
tanah di Khaibar, saya belum pemah mendapatkan
harla sebaik itu, maka apakah yang engkau perintahkan
kepadaku?" Rasulullah SAW menjawab "bila kamu suke,
kamu tahan pokok tanah itu dan kamu sedekahkan hasilnya.
Kemudian Umar melakukan shadaqah, tidak dijua/, tidak
dihibahkan dan tidak pula diwariskan. 8erkata Ibnu Umar
"Umer menyedekahkannya kepada orang-orang fakir,
kaum kerabat, budak be/ian. Sabi/illah, ibnu sabi/ dan tamu.
Dan tidak dilarang bagi yang menguasai(mengurus) tanah
wakaf tersebut untuk makan dari hasilnya dengan cara
baik (sepantasnya) atau makan dengan tidak bermaksud
menumpuk bene". (HR.Muslim)

2. DariAbu Hurairahra, Rasulullah SAW bersabda "Apabila


seorang anak Adam meninggal dunia maka terputus seluruh
amalnya kecuali tiga perkara: Shadaqah Jariyah, IImu
yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakan". (Hr.
Muslim)

Nb.
Menurut ulama shadaqahjariah dimaksud adalah wakaf.
3. "Hendaknya setiap kalian menjaga wajahnya dari api neraka.
Walaupun dengan satu biji kurma" (Hr.Ahmad)

156
4. Dalam sebuah riwayat dijelaskan, Rasulullah SAW bersabda
"lahanlah asal (pokoknya), dan ja/ankantah manfaatnya". (Hr.
Nasa'i dan Ibn Majah)

5. Dari Ibn Abbas, Rasulullah SAW bersabda : "Suatu ketika rasu/


ingin menunaikan ibadah haji, ada seseorang wanita berkata
kepada suaminya "Apakah engkau menghajikan aku bersama
Rasulullah SAW?" Suaminya menjawab 'tidak!' Aku tidak akan
mengizinkanmu' wanita berkata lagi 'apakah aku boleh berhaji
dengan seseorang mengendarai untamu? la menjawab 'hal itu
adalah wakaf dija/an Allah'. Maka Rasulullah menghampirinya
dan berkata jika engkau menghajikan dengan mengendarai
untamu sesungguhnya ltu ada/ah ibadah dija/an Allah". (Hr. Abu
Daud)

6. Jabir berkata "tidak seorang sahabat nabi pun yang memiliki


kemampuan kecuali berwakaf (Iihat,Wah bah Zuhaili. Fiqh Islam
wa Adillatuhu).

7. Dan Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda "orang yang


menahan (mewakafkan) kuda dijalan Allah karena keimanannya
kepada Allah dan mengharapkan pahala-Nya, maka,
makanannya, kotorannya dan kencingnya dalam penilaian Allah
yang mengandung kebaikan-kebaikan". (Hr. Bukhari)

8. Dan Ibn Umar, ia berkata. Umar mengatakan kepada Nabi SAW,


"saya mempunyai seratus dirham saham dikhaibar (berupa tanah
dan kebun). Saya be/um pemah mendapatharta yang paling saya
kagumi seperti itu tetapi saya ingin menyedekahkannya. Nabi
mengatakan kepada Umar, "tahanlah(jangan dijua/, dihibahkan
dan diwariskan) asal (modalnya) dan jadikan buahnya sedekah
fisabilillah." (HR. Bukhari Muslim dan Nasa'i.

157
9. Abdullah Ibn Mas'ud berkata "Apa yang dipandang baik kaum
Muslimin, maka da/am pandangan Allah ada/ah baik Dan apa
yang dipandang buruk kaum Muslimin ada/ah buruk maka da/am
pandangan Allah-pun buruk".

1O.Berkata Ibn Umar. "Umer menyedekahkannya kepada orang-


orang kafir, kaum kerabat, budak belian, sabilillah, ibnu sabil,
dan tamu. Dan tidek di/arang bagi yang mengurus tanah
wakaf tersebut untuk makan dan hasilnya dengan cara baik
(sepantasnya), atau makan dengan tidak bermaksud untuk
menumpuk harta" (HRMuslim)

11. Berkata Ibn Umar "Umar menyedekahkannya kepada orang-


orang fakir, kaum kerabat, belian, sabilillah, ibnu sabil dan tamu.
Dan tidak di/arang bagi yang mengurus tanah wakaf tersebut
untuk makan dan hasi/nya dengan cere baik (sepantasnya),
atau makan dengan tidak bermaksud untuk menumpuk nene"
(HRMuslim)

12. Dalam riwayat dijelaskan "haria kita adalah apa yang kita
makan. Dan kemudia menjadi kotoran dan apa yang kita pakai,
kemudian menjadi lusuh rusak akan hancur. Dan apa yang kita
sedekahkan, make itulah haria yang keka!" (HR .Muslim)

13. Ibnu Hatim berkata "Bakhil ada/ah pohon dineraka yang


dahannya ada didunia. Siapa yang bergantung dengan dahan-
dahannya, ia akan mendorong keneraka. Sedangkan orang
yang bersedekah ada/ah pohon disurga yang dahannya ada
didunia. Siapa yang bergantung dengan dahan-dahannya maka
ia akan mendorong kesurga.

14. Imam Nawawi berkata "sedekah itu menunjukkan dan


membuktikan kebenaran iman seseorang secere lahir batin"

158
(Syarh muslim, jld 7 h 48)

15. Umar berkata "di akhirat ke/ak, semua ama/an manusia saling
membanggakan diri maka sedekah berkata 'aku/ah yang paling
utama dan ka/ian semua". (al-Ibsyihi, al Mustathraf, jld 1, hal
10)

16. Ibn Abi al-Ja'ad menegaskan "sesungguhnya sedekah itu


meno/ak 70 pintu keburukan" (al-Ghazali, Ihya Ulumuddin, jld 1,
h 226)

17. Mu'za Ibu Jabal meriwayatkan, Rasu/ullah SAW bersabda


"Sedekah dapat me/enyapkan kesa/ahan sebagaimana air
me/enyapkan api" (HR. Tarrnidzi)

18. Siapa yang dikaruniakan harta oleh Allah, maka hendaknya


menyambung silaturahmi. menghorrnati tamu, menyenangkan
yang sedih dan tawanan, orang yang dalam perjalanan
(mushafir), orang-orangfakirmiskin, para mujahiddan hendaknya
bersabar dalam menghadapi musibah, karena dengan semua
ini kemuliaan dunia dan kebahagiaan akhirat didapatkan. (Qaul.
Ali Abu Abi Thalib)

19. Dalam kitab shahih Ibnu Khuzaimah dijelaskan "setiap


manusia berada da/am naungan sedekahnya sampai ia
metnutususnnye".

20. Rasulullah SAW bersabda "wahai anakAdam, berinfaklah maka


engkau akan mendapat infak" (HR. Muslim).

Artinya. jika seseorang memberikan sebagian rezekinya


untuk keperluan orang lain, maka Allah akan memberikan
keperluannya.

159
21. Rasulullah SAW bersabda "setiap hari ada dua malaikat yang
diturunkan Allah, malaikat yang satu berkata 'yaAllah berilah
ganti bagi mereka yang menginfakkan hartanya. Sedangkan
malaikat yang satunya lag; berkata 'yaAllah berilah kerusakan
bag; mereka yang menahan harta" (bakhil akan hartanya) (Hr.
Bukhari Muslim)

160
BAHAN BACAAN

AL-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW


Teori Komprehensip Tentang Zakat dan Pajak, Yogyakarta, Tiara
Wacana Yogya, 2003
AI-Ghazali, Imam, Rahasia Puasa dan Zakat, Bandung, Karisma,
2003
Qohaf, Mundzhir, Manajemen Wakaf Produktif, Jakarta, Khalifa,
2005
AI-Kasini, Ahmad, Anis al-Fuqaha, Jedah al-Wafa' Ii al-Nasr wa al
Tauzi', Uh
AI-Suyuthi, Jalaluddin, Fath al-Bari, Dar al-Rayyan, Cairo, jilid
5, 1986
Departemen Agama RI, Fiqih Wakaf, Direktorat Pemberdayaan
Wakaf, Jakarta 2006
______ , Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 Tentang
Wakaf dan peraturan Pemerintah Nomor 2004 Tahun 2006
Tentang Pelaksanaannya, 2007
_____ , Pedoman Pengelolaan Wakaf dan Pengembangan
Wakaf Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Jakarta 2006
________ , Nazhir Profesional dan Amanah, Direktorat
Pemberdayaan Wakaf,Jakarta 2005
______ , Pedoman Pengelolaan Wakaf Tunai, Direktorat,
Ahmad dan Thobieb AI-Ahsyar, Menuju Era Wakaf Produktif,
Sebuah Upaya Progresif Untuk Kesejahteraan Umat,
Jakarta, Mitra Abadi Press, 2005
Hammam, Hasan, Dahsyatnya Terapi Sedekah, dialih bahasakan
oleh Atik Fikri Hyas dan Yasir Maqashid Jakarta, Nakhlah Pustaka,
2007

161
TIM PENYUSUN BUKU KHUTBAH WAKAF
TAHUN 2013

Ketua : Dr. H. M. Attamimy, M. Ag

Wakil Ketua : Drs. H. Ahmad Muhajir Aigadri, M.Si


Sekretaris : Ora. Hj. Nadra Yetti, MM
Anggota : 1. Dr. H. Nursamad Kamba

2. Dr. H. Cholil Nafis, MA


3. H. Nandi Aziz
4. Drs. H. Abdul Syukur
5. H. Endi Supriyadi, S.pd, M.Si
6. H. Yahya, SH, MH
7. Essy Sophiah, S.Ag
8. H. M. Edy Winarso, S.Ag
9. Sigit Kamaseno, S.Sos
10. Andi Agus Rosyid. SE

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 18 Februari 2013
a.n DIREKTUR JENDERAL
S U KUASA PENGGUNA ANGGARAN

mimy, M.Ag'
, NIP. 195708091991021001

163

Anda mungkin juga menyukai