Askeb Kespro
Askeb Kespro
Askeb Kespro
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat
ditemukan dalam penulisan makalah ini, sehingga kami dengan tengan terbuka menerima
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Kami juga memohon maaf seandainya
terjadi kesalahan yang sengaja ataupun yang tidak disengaja terjadi dalam penulisan makalah.
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
akuminata.
Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di daerah genital dan merupakan penyakit
menular seksual dan berpengaruh buruk bagi kedua pasangan. Masa inkubasi dapat
terjadi sampai beberapa bulan tanpa tanda dan gejala penyakit.Biasanya lebih banyak
selama masa kehamilan dan ketika terjadi pengeluaran cairan yang berlebihan dari
vagina.Meskipun sedikit, kumpulan bunga kol bisa berkembang dan sebagai akibatnya
adalah akumulasi bahan bahan purulen pada belahan belahan, biasanya berbau tidak
atau kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai membentuk
dijumpai pada berbagai bagian penis atau biasanya didapatkan melalui hubungan seksual
melewati liang rectal disekitar anus, pada wanita dijumpai pada permukaan mukosa pada
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Kondiloma akuminata adalah Tumor pada genitalia yang ditemukan pada laki-laki
B. Penyebab
Virus DNA golongan Papovavirus, yaitu: Human Papilloma Virus (HPV). HPV
tipe 6 dan 11 menimbulkan lesi dengan pertumbuhan (jengger ayam).HPV tipe 16, 18,
dan 31 menimbulkan lesi yang datar (flat).HPV tipe 16 dan 18 seringkali berhubungan
akuminata berlangsung antara 1-8 bulan (rata-rata 2-3 bulan).VPH (virus papiloma
humanus) masuk ke dalam tubuh melalui mikrolesi pada kulit, sehingga kondiloma
akuminata sering timbul di daerah yang mudah mengalami trauma pada saat hubungan
seksual.Pada pria, tempat yang sering terkena adalah glans penis, sulkus koronarius,
frenulum dan batang penis, sedang pada wanita adalah fourchette posterior, vestibulum,
dll.
C. Etiologi
Virus papilloma humanus ( VPH ) , virus DNA yang tergolong dalam family
, 51 , 52 , dan 56 .
3
D. Patofisiologi
Sel dari lapisan basal epidermis diinvasi oleh HPV.Hal ini berpenetrasi melalui
kulit dan menyebabkan mikro abrasi mukosa. Fase virus laten dimulai dengan tidak ada
tanda atau gejala dan dapat berakhir hingga 1 bulan dan 1 tahun. Mengikut fase laten,
produksi DNA virus, kapsid dan partikel dimulai. Sel Host menjadi terinfeksi dan timbul
terkena adalah penis, vulva, vagina, serviks, perineum dan perineal.Lesi mukosa yang
tidak biasa adalah di oropharynx, larynx, dan trachea telah dilaporkan. HPV-6 bahkan
telah dilaporkan di area lain yang tidak biasa (ekstremitas). Lesi simultan multiple juga
dengan baik. Infeksi subklinis telah ditegakkan dalam membawa keadaan infeksi dan
1. Bentuk akuminata
2. Bentuk papul
3. Bentuk datar
F. Gejala Klinis
a. Terdapat papul atau tumor (benjolan), dapat soliter (tunggal) atau multipel (banyak)
4
G. Penegakan Diagnosis
dengan:
Bubuhkan asam asetat 5% dengan lidi kapas pada lesi yang dicurigai. Dalam
beberapa menit lesi akan berubah warna menjadi putih (acetowhite). Perubahan
warna pada lesi di daerah perianal perlu waktu lebih lama (sekitar 15 menit).
2. Kolposkopi
terutama berguna untuk melihat lesi kondiloma akuminata subklinis, dan kadang-
3. Histopatologi
Diagnosis Banding
2. Moluskum kontagiosum.
3. Veruka vulgaris.
5
H. Penatalaksanaan
Pada penderita dengan lesi yang luas dan resisten terhadapn pengobatan dapat
diberikan pengobatan bersama immunodulator .Salah satu obat yang saat ini sering
1. Tutul (olesi sedikit) dengan tinctura podofilin 20-25% (ini tidak boleh diberikan pada
2. Pada wanita hamil, tutul dengan asam triklorasetat (TCA) 80-90%. Atau digunakan
6. Bedah skalpel.
7. Laser karbondioksida.
b. Interferon beta diberikan dengan dosis 2x10 g unit i.m. selama 10 hari berturut-
turut.
9. Pada pria yang tidak dikhitan (disunat) dapat dilakukan eksisi dan sirkumsisi (khitan).
6
I. Prognosis
Penyakit ini dapat disembuhkan total, namun kadang kadang dapat kambuh
setelah pengobatan karena adanya infeksi ulang atau timbulnya penyakit yang masih
laten. Mengingat virus ini juga meningkatkan resiko terjadinya penyakit kanker serviks
[kanker mulut rahim], maka jika memang seseorang sudah positif terkena kondiloma
akuminata sebaiknya dilakukan test pap smear juga. Test ini juga dianjurkan bagi wanita
b. Infeksi HPV tampak untuk menjadi lebih sering dan memburuk pada pasien dengan
variasi tipe defisiensi imun. Angka rekurensi, ukuran, ketidaknyamanan dan risiko
c. Kesakitan laten menjadi lebih aktif selama kehamilan. Vulva kondiloma akuminata
krusta atau eritema.Perdarahan telah dilaporkan pada lesi yang besar yang dapat
d. Pada pria, perdarahan telah dilaporkan sesuai datarnya meatus uretra penis, biasanya
dikaitkan dengan HPV-16. Akhirnya, obstruksi uretra akut pada wanita juga dapat
timbul.
7
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA
Ny D DENGAN KONDILOMA AKUMINATA
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 16-9-2016 Pukul :09.10 WIB
A. Data Subjektif
Biodata
Nama klien : Ny.D Nama suami : Tn.P
Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Keluhan Utama : Ibu mengatakan ada benjolan yang banyak didaerah alat
kemaluannya dan kadang-kadang terasa nyeri saat jalan dan duduk serta keputihan yang
bau dan gatal.
Status Perkawinan
Kawin : Ya, satu kali
Cerai : Tidak
Janda : Tidak
Flour albus
Banyaknya : Kadang-kadang ada
Warna : bening
Bau/gatal : bau dan gatal
Lamanya : 3-4 hari
Jumlah : sedikit
9
Riwayat kesehatan yang lalu
Penyakit yang pernah diderita : Ibu tidak pernah menderita penyakit menular
Kapan penyakit tersebut dialami : tidak ada
Bagaimana upaya mengatasi : tidak ada
Data biologis
Pola Nutrisi : cukup terpenuhi,
keluhan : tidak ada
Frekuensi : 3x sehari
Selera makan : baik
Porsi : 1 piring
Pola Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1x sehari
Konsistensi :Lunak
Obstipasi : tidak
10
BAK
Frekuensi : 4-5x sehari
Warna : kuning jernih
Keluhan : tidak ada
Pola aktivitas
Dirumah : Ibu mengerjakan tugas rumah tangga dengan baik
Pola istirahat
Siang : 1 jam
Malam : 5-6 jam
Pola seksual
Frekuensi : 2x dalam seminggu
Keluhan : tidak ada
B. Data Objektif
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TTV
TD : 120/70mmhg,
Suhu : 36C
RR :20x/mnt,
N : 80x/mnt
BB : 54 kg
11
Pemeriksaan khusus
Inspeksi
Muka : Tidak ada kelainan
Mata : Tampak normal,simetris
Hidung : Tampak normal,simetris
Mulut : Tidak ada stomatitis
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar
Dada : Tampak normal
Perut : Tidak tampak ascites
Genetalia : terdapat benjolan yang banyak divulva yang
menyerupai jengger ayam , berwarna keabu-abuan dan berbau tidak sedap
Palpasi
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Ketiak : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Payudara : Tidak teraba massa
Perut : Tidak teraba massa/acites
Auskultasi
Tidak terdengar wheezing/ronchi
Inspekulo
1.Keadaan vagina : tidak dilakukan
2.Keadaan portio : tidak dilakukan
3.Cairan/darah : tidak ada
4.Benang IUD/tidak : tidak ada
12
C. Data Penunjang
LAB : Tidak dilakukan
Rontgen : Tidak dilakukan
Test asam asetat : lesi berubah warna menjadi putih
13
MASALAH DATA DASAR
Cemas Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya
Saat ini
Ibu mengatakan merasa tidak nyaman
dengan adanya benjolan yang terdapat pada
alat kemaluannya
V. INTERVENSI
1.Periksa KU, dan TTV ibu
2.Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
3.Beri KIE tentang :
4.Pengertian kondiloma akuminata
5.Tanda dan gejala kondiloma akuminata
14
6.Penyebab kondiloma akuminata
7.Cara mengatasi kondiloma akuminata
8.Anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene
9.Berikan support mental pada ibu
10. Anjurkan ibu untuk memeriksakan keadaannya ke dokter
11. Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan pap smear 1 tahun sekali
VI. IMPLEMENTASI
1. Memeriksa KU, dan TTV ibu
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TTV
TD : 120/70mmhg
S : 36c
RR :20x/mnt
N : 80x/mnt
Inspeksi : Pada genetalia terdapat benjolan yang banyak divulva yang menyerupai jengger
ayam , berwarna keabu-abuan dan berbau tidak sedap.
VII. EVALUASI
Tanggal 16-9-2016 Pukul : 09.30 wib
1. Ibu mngerti tentang penjelasan yang diberikan dan bersedia mengikuti semua anjuran yang
telah diberikan
2.Ibu tampak tenang dan bisa menerima keadaannya.
17
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- Kondiloma akuminata merupakan proliferasi epitelial jinak yang disebabkan oleh human
maupun perempuan; hubungan seksual merupakan cara penularan yang paling sering terjadi.
Infeksi ini paling sering timbul setelah usia pubertas; keberadaan kondiloma akuminata pada
seksual.
Morfologi makroskopiknya berupa tonjolan papilaris yang bersifat sesilis (padat tanpa
tangkai) atau pedunkulasi (bertangkai) dan sering mengenai daerah.sulkus koronaria atau
3.2SARAN
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini.Olehkarena itu,
penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis dapat
berbuat lebih baik lagi di kemudian hari.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
18
DAFTAR PUSTAKA
Asep Sjaiful Daili , dkk. Infeksi Menular Seksual Edisi 4.Fakultas Kedokteran
2007 .
https://obatkutilkelamin02.wordpress.com/2014/07/14/ciri-ciri-orang-terkena-kondiloma-
akuminata/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kondiloma_Akuminata.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...... 2
A. Definisi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...... 3
B. Penyebab. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...... 3
C. Etiologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
D. Patofisiologi. . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
E. Bagian Kondilom. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
F. Gejala . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
G. Penegakan Diagnosis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
H. Penatalaksanaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
I. Prognosis .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...... 18
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........... 18
ii
ASUHAN KEBIDANAN PADA
Ny D DENGAN KONDILOMA AKUMINATA