Pengertian Piroxicam
Pengertian Piroxicam
Pengertian Piroxicam
Piroxicam adalah obat anti inflamasi non-steroid yang berfungsi meredakan rasa sakit tingkat
ringan hingga menengah. Obat ini sering digunakan untuk mengurangi gejala-gejala artritis,
seperti inflamasi, pembengkakan, serta kaku dan nyeri otot.
Cara kerja piroxicam adalah dengan menghambat enzim yang memproduksi prostaglandin.
Prostaglandin adalah senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi.
Dengan menghalangi produksi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.
Tentang Piroxicam
Indikasi
Kegunaan piroxicam adalah untuk mengobati (rematik) reumatoid arthritis dan osteoarthritis,
gout arthritis (penyakit asam urat), dismenorea primer, dan nyeri pasca operasi.
Digunakan juga sebagai analgetic (penghilang rasa sakit) pada kondisi radang.
Pada tahun 2007, The European Medicines Agency mengeluarkan review dan rekomendasi :
penggunaan obat ini dibatasi hanya untuk pengobatan inflamasi kronis, karena hanya dalam
keadaan ini manfaat piroxicam lebih tinggi dari resikonya.
Karena mekanisme kerjanya menghambat enzim COX, selain mempunyai fungsi analgetic, obat
ini juga bisa digunakan sebagai antipyretic (penurun panas), meskipun jarang digunakan untuk
kegunaan itu
Kontra indikasi
jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang pernah mengalami reaksi hipersensitivitas
terhadap piroxicam, aspirin atau NSAID lainnya.
obat ini juga dikontraindikasikan untuk pasien yang memiliki masalah ginjal, hati, pasien yang
menderita asma, polip hidung, urtikaria, atau radang / tukak pada lambung atau usus.
Tidak boleh digunakan untuk pengobatan nyeri perioperatif pada pasien yang menjalani operasi
koroner artery bypass graft (CABG).
Dosis Piroxicam:
Dosis piroxicam tergantung kepada tingkat keparahan gejala, kondisi kesehatan dan
respons tubuh pasien. Dosis yang umum diberikan adalah 10-20 mg per hari. Dosis
maksimum obat ini adalah 20 mg per hari.
Penggunaan piroxicam, khususnya untuk manula berusia di atas 70 tahun, sebaiknya
dilakukan di bawah pengawasan dokter. Sedangkan anak-anak di bawah usia 12 tahun
tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini.
kemasan
10 mg / tablet
20 mg / tablet
Injeksi
Jel
FELCAM GEL 15 G
Kondisi yang bersifat nyeri dan meradang, seperti osteoartritis, artrosis, penyakit degenerasi
sendi, kelainan muskuloskeletal akut, dan keseleo akibat luka trauma (terpukul, terbentur, dll).
feldene dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
dos 50 kapsul 10 mg
50 kapsul 20 mg
50 dispersibel tablet 20 mg
5 ampul 20 mg / ml intra muskular injeksi
3 x 10 flash fast dissolving tablet 20 mg
5 suppositoria 20 mg
feldene Gel tube 15 gram
feldene gel tube 25 gram
kandungan
tiap kemasan feldene mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
piroxicam 10 mg / kapsul
piroxicam 20 mg / kapsul
piroxicam 20 mg / ml injeksi intamuskular
piroxicam 20 mg / dispersibel tablet
piroxicam 20 mg / flash fast dissolving tablet
piroxicam 20 mg / suppositoria
feldene gel : piroxicam 5 mg / g
Efek samping
Efek samping yang relatif ringan diantaranya adalah : anoreksia, nyeri perut, sembelit, diare,
dispepsia, perut kembung, perdarahan kotor / perforasi, mulas, mual, ulkus (lambung /
duodenum), dan muntah
Efek samping lain dari obat ini misalnya sakit kepala, pusing, gugup, depresi, mengantuk,
insomnia, vertigo, gangguan pendengaran (seperti, tinnitus), dan sensitivitas terhadap cahaya.
Efek samping piroxicam yang lebih berat adalah peningkatan tekanan darah, edema, efek
samping pada kulit (termasuk sindrom stevens johnson dan nekrolisis epidermal toksik,
meskipun kejadiannya jarang) serta bisa juga menyebabkan peningkatan enzim hati.
Obat ini juga bisa menyebabkan gagal ginjal, pankreatitis, kerusakan hati, eosinofilia paru dan
alveolitis terutama jika digunakan untuk jangka waktu lama dan dosis yang lebih tinggi.
Anemia kadang-kadang terjadi pada pasien yang menggunakan NSAID.
Piroxicam mempunyai efek samping yang lebih tinggi terhadap saluran pencernaan dan kulit jika
dibandingkan dengan obat obat NSAID lainnya.
Peringatan:
Wanita yang sedang merencanakan kehamilan, sedang hamil, dan menyusui, sebaiknya
tidak mengonsumsi piroxicam. Obat ini dapat mengurangi kesuburan seseorang dan
berdampak buruk pada janin serta menghambat proses persalinan.
Dikonsumsi dengan makanan atau setelah makan.
Jika mengonsumsi obat ini, sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat
karena obat ini bisa menyebabkan rasa kantuk.
Harap berhati-hati jika menderita tukak lambung, inflamasi usus, asma, alergi terhadap
obat anti inflamasi non-steroid lain (misalnya aspirin dan ibuprofen), gangguan hati,
gangguan ginjal, penyakit jantung, gangguan penggumpalan darah, hipertensi, lupus,
gangguan mata, serta mengalami gagal jantung.
Tanyakan mengenai dosis anak-anak kepada dokter.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Gunakanlah piroxicam sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada
kemasan.
Piroxicam sebaiknya dikonsumsi dengan makanan atau sesudah makan untuk mencegah efek
samping. Selama mengonsumsi obat ini, pasien juga dianjurkan banyak minum untuk
menghindari dehidrasi, serta berhenti atau mengurangi rokok dan minuman keras agar dapat
menurunkan tingkat risiko pendarahan pada lambung.
Pasien disarankan untuk memeriksakan diri secara rutin ke dokter untuk memastikan keefektifan
dosis piroxicam yang digunakan. Dokter akan merevisi dan menurunkan dosis obat ini
seminimal mungkin untuk meredakan gejala-gejala yang dialami pasien.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk
mengonsumsi piroxicam pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi piroxicam, disarankan segera meminumnya begitu teringat
jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis piroxicam pada
jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Semua obat berpotensi menyebabkan efek samping, termasuk piroxicam. Beberapa efek samping
yang umum terjadi saat mengonsumsi obat ini adalah:
Perut kembung.
Nyeri ulu hati.
Konstipasi atau diare.
Sakit kepala.
Segera hentikan pemakaian obat dan temui dokter jika Anda mengalami efek samping yang
serius yang menandakan adanya pendarahan dalam seperti tinja berwarna hitam atau berdarah
dan muntah darah.
Demam
Demam Pada Anak
Flu