Makalah Hospitality PDF
Makalah Hospitality PDF
Makalah Hospitality PDF
PENDAHULUAN
1
2
dengan loncatan visi baru untuk menjadi Rumah Sakit Kelas B pada tahun
2020, merupakan salah satu rumah sakit yang senantiasa selalu berusaha
meningkatkan mutu pelayanan agar kepuasan dan kepercayaan pasien selalu
terjaga dan dapat diandalkan oleh masyarakat. Rumah sakit juga meningkatkan
pemenuhan kebutuhan fasilitas dan sarana prasarana yang sesuai dengan
standar rumah sakit, seperti pembangunan gedung rawat inap baru dengan
desain seperti hotel, penambahan alat-alat kesehatan serta pembuatan taman-
taman di sekitar rumah sakit.
Berdasar data laporan kinerja rawat inap dari rekam medik RS Islam
Kendal, data kunjungan pasien dan cakupan pemanfaatan tempat tidur dari
bulan Januari sampai bulan Oktober 2013 adalah antara 82,54% - 96,76 % .
Berdasarkan data tersebut Rumah Sakit Islam Kendal mengalami peningkatan
jumlah kunjungan tetapi peningkatan jumlah kunjungan ini belum diketahui
apakah karena dipengaruhi oleh kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat inap
di rumah sakit. Data survey kepuasan oleh Quality Manajemen Representatif
(QMR) tahun 2013 di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Kendal bulan
September menunjukkan 55 % pasien puas, 11,5 % cukup puas namun ada 15%
menunjukkan kurang puas. Indikator ketidakpuasan ditunjukkan dengan adanya
keluhan dari pasien. Rumah Sakit Islam Kendal menerima keluhan berupa saran
dan kritik melalui surat, sort massage send (sms) maupun dari wawancara
langsung kepada pasien, keluhan tersebut diantaranya yaitu pasien yang
menyatakan adanya perawat yang kurang ramah terhadap pasien, kurang
tersedianya waktu konsultasi dengan dokter, kurangnya kebersihan kamar
mandi umum dll.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui wawancara
terhadap 10 orang pasien pada tanggal 28 sampai dengan 29 Oktober 2013 di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Kendal, 4 diantaranya mengeluhkan
mengenai interaksi sehari - hari di lingkungan pelayanan rawat inap rumah sakit
disebut pula sebagai public hospitality. Hasil wawancara dengan QMR Rumah
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan
masalah Apakah ada hubungan antara persepsi pasien tentang hospitality
terhadap kepuasan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Kendal?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum:
Mengetahui persepsi pasien tentang hospitality terhadap kepuasan di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Islam Kendal.
2. Tujuan khusus:
a. Mendiskripsikan persepsi pasien tentang hospitality di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Islam Kendal.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi Rumah Sakit
a. Sebagai masukan dan evaluasi dalam meningkatkan kepuasan pelayanan
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Kendal;
b. Sebagai salah satu bahan acuan dalam menentukan kebijakan
manajemen agar mutu pelayanan dapat terus ditingkatkan menuju
pelayanan yang prima.
2. Bagi Masyarakat
Mendapatkan gambaran persepsi pasien tentang hospitality yang sesuai
dengan harapan sehingga mendapatkan kepuasan di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Islam Kendal.
3. Bidang Profesi Keperawatan
Meningkatkan pengetahuan dibidang hospitality dalam keperawatan dan
untuk meningkatkan pelayanan keperawatan dimasa yang akan datang.
4. Bagi Peneliti Lanjutan
Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini dapat
dijadikan referensi penelitian berikutnya.
E. Bidang Ilmu
Bidang ilmu penelitian ini adalah manajemen keperawatan.
6
F. Keaslian Penelitian
Penelitian berjudul Persepsi pasien tentang hospitality terhadap
kepuasan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Kendal ini belum pernah
dilakukan di Rumah Sakit Islam Kendal. Berdasar penelusuran kepustakaan
terdapat penelitian yang hampir serupa tetapi tidak sama yang telah
dilakukan oleh beberapa peneliti, antara lain:
7
2. Yunevy, Analisa kepuasan Variabel bebas : Penelitian dari 14 unsur Persamaan : pada
(2013) berdasarkan Persepsi dan pelayanan terdapat 6 unsur yang variabel yang
persepsi dan Harapan pasien termasuk dalam dalam kategori digunakan yaitu
harapan pasien di Variabel terikat: cukup puas yaitu unsur kepuasan .
puskesmas Kepuasan kejelasan pelayanan,tanggung Perbedaan dengan
Medokan Ayu Desain: Deskriptif jawab petugas pelayanan, peneliti : tempat
Surabaya. dengan pendekatan kemampuan pelayanan, penelitian, variable
Cross Sectional. kecepatan pelayanan, kesopanan bebas peneliti adalah
dan keramahan (hospitality) persepsi pasien
pelayanan, serta kepastian biaya tentang hospitality
pelayanan, untuk unsur dan desain penelitian
pelayanan yang termasuk dalam yang dipakai peneliti
kategori puas yaitu prosedur adalah korelasi.
pelayanan, persyaratan
pelayanan, kedisiplinan
pelayanan, keadilan
mendapatkan pelayanan,
kewajaran biaya pelayanan,
kepastian jadwal pelayanan,
kenyamanan lingkungan dan
keamanan pelayanan.
3. Mustofa Hubungan antara Variabel : Persepsi Hasil : Kelima dimensi Persamaan : pada
, (2008) persepsi pasien Pasien terhadap tersebut nempunyai P<0.05 desain penelitian.
terhadap dimensi dimensi mutu yang berarti terdapat hubungan Perbedaan : variabel
mutu pelayanan Variabel terikat: yang bermakna antara persepsi peneliti, persepsi
keperawatan Kepuasan pasien pasien terhadap mutu pelayanan pasien tentang
dengan kepuasan Desain : Deskriptif dengan kepuasan pasien. hospitality terhadap
pasien di ruang pendekatan cross kepuasan pasien di
inap Rumah Sakit secsional dan Ruang Rawat Inap
PKU penelitian korelasi Rumah Sakit Islam
Muhammadiyah Kendal.
Temanggung.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kualitas Layanan
1. Pengertian
Kualitas layanan dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan
antar kenyataan dan harapan pelanggan atas pelayanan yang mereka terima
atau peroleh Parasuraman dalam Lupiyoadi (2001).
Pelayanan kepada pelanggan d iklasifikasikan Lupiyoadi, (2001)
sebagai berikut :
a. Information, misalnya produk mencapai arah lokasi, jadwal penyampain
produk, peringatan, pemberitahuan, adanya perubahan, dokumentasi,
tanda terima dan konsultasi.
b. Order Taking, meliputi pendaftaran keanggotaan di klub atau program
tertentu. Misalnya memesankan tempat duduk, memberikan ruangan
khusus dan sebagainya.
c. Hospitality atau keramah tamahan, klasifikasi ini meliputi sambutan
yang hangat dari petugas, adanya toilet atau kamar mandi kecil yang
bersih, fasilitas tunggu yang baik (majalah, hiburan, koran), transportasi
yang mudah dan keamanan.
d. Caretaking, terdiri dari perhatian dan perlindungan atas barang milik
pelanggan yang mereka bawa, misalnya tempat parkir yng luas dan
aman, selain itu perhatian pada produk yang dibeli pelanggan, misalnya
pengemasannya kebersihannya dan lain-lain.
e. Exception meliputi permintaan khusus, sebelum diantar,
penanganan komplain, pemecahan masalah dan jaminan kegagalan
pemakaian produk.
f. Pembayaran meliputi interaksi antara pelanggan dengan personil
8
9
B. Kepuasan
1. Pengertian
Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang
merupakan hasil dari membandingkan penampilan atau outcome produk yang
dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang Philip kotler dalam
Wijono (2008).
Kepuasan adalah perbandingan antara apakah yang diterima atau
dirasakan (perceived performance) sama atau melebihi apa yang diharapkan
(expected performance), loyalitas terjadi bila pasien sangat puas atau apa yang
diterima lebih besar dari harapan (Supriyanto dan Ernawaty, 2010). Ada
empat komponen yang membentuk kepuasan pelanggan, yaitu :
a. Stimulus, stimulus adalah rangsangan yang dapat diterima pasien
dengan baik melalui indra (mata, telinga, rasa, bau). Rangsangan dapat
berupa fisik (tempat parkir, ruangan perawatan) dan nonfisik seperti
sikap dan perilaku perawat atau dokter. Rangsangan akan diamati oleh
pasien oleh pasien dan dinilai (dipersepsi) serta direspon pasien secara
sadar dan tak sadar.
b. Penilaian pelanggan, dapat dinyatakan dalam atribut baik, jelek, dingin,
lucu, membantu, sikap positif, negative dan netral.
c. Reaksi, reaksi dalam konteks afektif dan kognitif yang dapat berupa
perasaan puas, tidak puas, senang, tidak senang, marah atau sedih.
12
Reaksi ini bisa pula gabungan afektif dan perilaku. Misalnya kemarahan
pelanggan terhadap ketidakramahan atau perilaku acuh tak acuh perawat
dan kemudian menulis surat keluhan (behavior), reaksi fisik berupa
peningkatan denyut nadi dll.
d. Perbedaan karakteristik individu, yaitu pre-disposisi (umur, jenis
kelamin), perilaku sebelumnya dan pengalaman pribadi dalam
pelayanan.
Kepuasan atau ketidak puasan adalah respon dari klien terhadap evaluasi
ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya atau norma kerja
lainnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.
Ketidakpuasan klien yang paling sering dikemukakan adalah ketidakpuasan
terhadap : 1) Sikap dan perilaku petugas rumah sakit atau karyawan; 2)
Keterlambatan oleh dokter atau perawat; 3) Dokter yang merawat sulit
ditemui; 4) Petugas kurang komunikatif dan informatif; 5) Lamanya proses
masuk rawat inap; 6) Aspek Pelayanan Hotel di Rumah Sakit; 7)
Kebersihan dan ketertiban lingkungan Tjiptono (1997) dalam fatikhah (2010).
Leebov dalam Wijono (2008) menyampaikan tentang perbedaan
karakter pengguna hotel dan rumah sakit, yang dijelaskan sebagaimana tabel
berikut :
Tabel 2.1 Karakter pengguna Rumah Sakit dan Hotel, Wijono, (2008)
Hotel Rumah Sakit
Banyak orang ingin tinggal disini. Banyak orang tidak ingin tinggal disini
Sebagian besar orang dalam keadaan Sebagian besar orang merasa khawatir,
kejiwaan (spirit) yang bagus. cemas, bahkan ketakutan. Pasien
Tamu mengharapkan keramahan dan mengharapkan kompetensi
kenyamanan. klinis,kecakapan teknik, (technological
Personel yang dibutuhkan : sopan, santun, khow-how) . Personel yang dibutuhkan
menyenangkan hati dan suka menolong. adalah : cermat,terampil, hati-hati, penuh
perhatian,bertanggung jawab dan
sebagainya.
13
c. Ghost Shopping
Metode ini dilaksanakan dengan mempekerjakan beberapa orang
perusahaan (ghost shopper) untuk bersikap sebagai pelanggan di
perusahaan pesaing, dengan tujuan para ghost shopper tersebut dapat
mengetahui kualitas pelayanan perusahaan pesaing sehingga dapat
dijadikan sebagai koreksi terhadap kualitas pelayanan perusahaan itu
sendiri.
d. Analisa pelanggan yang hilang
Metode ini dilakukan perusahaan dengan cara menghubungi kembali
pelanggannya yang telah lama tidak berkunjung atau melakukan
pembelian lagi di perusahaan tersebut karena telah berpindah ke
perusahaan pesaing. Selain itu, perusahaan dapat menanyakan sebab-
sebab berpindahnya pelanggan ke perusahaan pesaing.
Secara sederhana kepuasan adalah suatu sikap (attitude) yang
berdasarkan persepsi mutu yang dirasakan oleh pasien (pelanggan) (Wijono,
2008)
C. Persepsi Pasien
1. Pengertian
Persepsi adalah pengamatan yang merupakan kombinasi penglihatan,
penciuman, pendengaran serta pengalaman masa lalu. Persepsi dinyatakan
sebagai proses menafsir sensasi-sensasi dan memberikan arti kepada stimuli.
Persepsi merupakan penafsiran realitas dan masing-masing orang memandang
realitas dari sudut perspektif yang berbeda Notoatmodjo (1993) dalam
Muhlasin (2004).
Persepsi adalah suatu proses ketika seseorang memilih,
mengorganisasi, dan menginterpretasikan suatu stimulus (paparan atau
rangsangan) menjadi satu gambaran yang berarti dan konsisten dengan apa
yang telah menjadi cara berpikirnya. Persepsi dapat didefinisikan seperti
bagaimana kita melihat dunia mengelilingi kita. Dua orang yang
mendapatkan paparan sama, bisa memiliki persepsi berbeda (Supriyanto
dan Ernawaty, 2010).
D. Hospitality
1. Pengertian
Hospitality dalam kamus Inggris-Indonesia adalah keramah-tamahan,
kesukaan/kesediaan menerima tamu (Echols dan Shadily dalam Sujatno,
2011). Keramahan yang ditujukkan berkaitan dengan fungsinya yaitu sebagai
tuan rumah yang baik dapat selalu menciptakan suasana yang menjadikan
tamu mendapat kesan sangat baik. Kesan ini sedemikian tinggi nilainya
karena dengan begitu para tamu akan datang secara berkelanjutan (Sujatno,
2011).
Hospitality adalah suatu cara untuk memberikan apa yang tamu
butuhkan sebagai fokus utama dalam hubungan antara tuan rumah dan tamu.
Karakter hubungan tuan rumah dari tamu adalah adanya keramahtamahan
yang dimulai oleh tuan rumah kepada tamunya dan kemudian dibalas oleh
tamu. Keramah-tamahan itu termasuklah cara penyambutan dan kondisi
lingkungan sekitar (Lashley dan Morrison, 2000).
20
Hospitality adalah hubungan antara pasien dan pihak rumah sakit, atau
hubungan yang ramah antara keduanya (Wayan, 2012). Menurut definisi
bahasa menurut Collins Concise English Dictionary Plus, hospitality berarti
kindness in welcoming strangers or guests atau disebut juga
keramahtamahan saat menerima tamu atau orang asing. Reuland dalam
Brotherthon (1999) kemudian menyempurnakan definisi mereka bahwa
hospitality yang dimaksud disini adalah suatu proses pertukaran yang
menyangkut tiga elemen sekaligus, yaitu : 1) produk; 2) perilaku pegawai; 3)
lingkungan fisik.
Namun istilah hospitality ini pun disempurnakan lagi oleh Brotherton,
(1999) yang mengklasifikasikan hospitality menjadi empat bagian sebagai
berikut:
a. Pertukaran pelayanan yang diberikan oleh tuan rumah kepada tamunya,
b. Interaksi yang berkesinambungan dan berkelanjutan antara pemberi dan
penerima,
c. Campuran antara faktor tangible (berwujud) dan faktor intangible (tidak
berwujud)
d. Tuan rumah memberikan keamanan kepada tamunya sehingga
memberikan kenyamanan baik itu kenyamanan secara fisik maupun
psikis.
21
PENDEKATAN
PELANGGAN
PASIEN
LINGKUNGAN
PENYEMBUHAN PELAYANAN
2. Macam Hospitality
Hospitality sangat penting dalam pelayanan kesehatan Paten (1994) yang
dikutip Severt dkk (2008), dan menyarankan untuk menjalankan tiga macam
hospitality di rumah sakit yaitu;
22
F. Kerangka Teori
Skema 2.1 Kerangka teori modifikasi dari beberapa sumber Paten (1994)
dalam Severt, dkk (2008).
G. Kerangka Konsep
H. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Persepsi pasien tentang Hospitality
2. Variabel terikat
Kepuasan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Kendal
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah Ada hubungan antara persepsi pasien tentang
hospitality terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam
Kendal.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah kuantitatif korelasi dengan jenis penelitian
observasional. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan cross
sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi
antara variabel bebas dan terikat dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data yang diukur dalam waktu bersamaan dan sesaat (Wasis,
2008). Adapun variabel sebabnya persepsi pasien tentang hospitality variabel
akibatnya kepuasan pasien.
28
29
N
n=
1 + N (d)2
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Tingkat kesalahan (0,05)
Adapun jumlah sampel yang akan digunakan peneliti di Rumah
Sakit Islam Kendal adalah :
170
n=
1 + 170 (0,05)2
170
n=
1+ 170(0,0025)
170
n=
1,425
n = 119,2
Jumlah sampel dibulatkan menjadi 119 pasien.
Kemudian dihitung jumlah sampel yang diambil dari ruang
perawatan kelas I, II dan III di Rumah Sakit Islam Kendal, yaitu kelas
I Ruang Roudhoh dan Ruang Usman, Ruang Hamzah (kelas II), Ruang
Ali-Fatimah dan Ruang Khatijah (kelas III). Prosentase sampel untuk
masing- masing kelas adalah :
Bangsal Persentase Sampel
Kelas I 23 / 81 x 100% = 28.40 % 33
Kelas II 16 / 81 x 100% = 19.75 % 25
Kelas III 42 / 81 x 100% = 51.85% 61
Jumlah 119
30
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi operasional
NO VARIABEL DEFINISI CARA UKUR HASIL SKALA
OPERASIONAL UKUR DATA
1 Persepsi Pengamatan / pendapat Kuisioner A dengan pertanyaan 1.Kurang baik Ratio
pasien tentang pasien terhadap kesesuaian positif ada 19 pertanyaan : 2.Baik.
hospitality kenyataaan dan harapan Data ber
pasien mengenai hubungan a.Public hospitality distribusi
yang ramah antara pihak :1,2,3,4,5,6,7 tidak normal:
pasien dengan pihak rumah b.Personal hospitality : a. < dari
sakit (dokter, perawat, 8, 9 ,10 , median
petugas kesehatan) yang c.Therapeutic hospitality : Kurang baik
meliputi interaksinya 11, 12, 13,14,15,16,17,18,19, b. > dari
dengan lingkungan median baik
pelayanan di sekitar rawat Jawaban kuisioner; selalu : 4,
inap rumah sakit, interaksi Sering : 3, Kadang : 2, Tidak
interpersonal dengan Pernah : 1.
petugas kesehatan dan
interaksi dengan perawat
selama mendapatkan
perawatan di rumah sakit.
2 Kepuasan Respon subyektif setelah Kuioner B dengan 20 pernyataan 1.Tidak puas Ratio
Pasien membandingkan kinerja Jawaban kuisioner : Tidak Puas : 1, 2.Puas
/hasil yang dirasakan Kurang Puas : 2, Puas : 3, Sangat
dengan harapan klien Puas : 4 Data ber
distribusi
tidak normal:
a. < dari
median tidak
puas
b. > dari
median puas
D. Tempat Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Rumah Sakit Islam Kendal.
E. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan dilaksanakan mulai akhir bulan Februari sampai dengan
pertengahan Maret 2014.
32
F. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti perlu mendapatkan rekomendasi
dari institusi atas pihak lain dengan mengajukan permohonan izin kepada
Rumah Sakit Islam Kendal tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan
barulah melakukan penelitian / pengambilan data dengan menekankan masalah
etika yang meliputi :
1. Informed Consent (Persetujuan)
Informed Consent, Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang
akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi disertai judul penelitian dan
manfaat penelitian. Bila subyek menolak maka peneliti tidak memaksa dan
tetap menghormati hak-hak subyek.
2. Anonimity (Tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama
responden, tetapi lembar tersebut diberi inisial atau nomor kode dimana kode
tersebut hanya diketahui oleh peneliti.
3. Confidentality (Kerahasiaan informasi)
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
kuisioner ganda yang artinya satu instrumen (kuisioner A) digunakan untuk
menilai persepsi pasien tentang hospitality terdiri dari pertanyaan positif
(Favorable) 19 pertanyaan, sedangkan pertanyaan yang terkait dengan :
Public hospitality no item 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
Personal hospitality no item 8, 9, 10,
Therapeutic hospitality no item 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19
Pada kuisioner persepsi pasien tentang hospitality pertanyaan dengan
jawaban selalu diberi kode (4), sering diberi kode (3), kadang-kadang diberi
kode (2), tidak pernah diberi kode (1). Data yang diperoleh kemudian diberi
kode, untuk keperluan deskriptif dikategorikan menjadi Selalu (SL), Sering
(SR), Kadang-kadang (KD) dan Tidak Pernah (TP). Selanjutnya
dikategorikan menjadi 2 bagian persepsi (2) Baik (B), (1) Kurang Baik (KB)
Kuisioner B digunakan untuk meneliti kepuasan pasien dengan jumlah
20 pernyataan dengan jawaban sangat puas diberi kode (4), puas diberi kode
(3), tidak puas diberi kode (2), sangat tidak puas (1). Data kepuasan pasien
yang diperoleh kemudian diberi kode berdasarkan tingkat kepuasan pasien
tentang hospitality yang diterima, untuk kepentingan deskriptif
dikategorikan menjadi (2) puas (P), (1) tidak puas (TP).
4. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihannya
suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur
apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Uji validitas penelitian ini dilakukan pada responden
berjumlah 30 responden, untuk mengetahui hasil validitas instrumen,
dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara skor masing-masing
variabel dengan skor totalnya, variabel tersebut berkorelasi secara
35
n ( XY) ( X) ( Y)
rhitung =
(( n X 2 ( X 2 ) )( n Y 2 ( Y 2 )
Keterangan :
rhitung = Koefisien korelasi
X = Jumlah skor item
Y = Jumlah skor total item
n = Jumlah responden
Hasil uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 responden,
untuk n = 30, r tabel adalah 0,361 dengan tingkat kepercayaan 95%.
Berdasarkan uji validitas diperoleh hasil bahwa pada kuesioner A dari 25
pertanyaan terdapat 6 item pertanyaan yang dinyatakan tidak valid
sehingga dibuang, sedangkan pada kuisioner B dengan 20 pernyataan,
seluruh item pernyataan dinyatakan valid.
b. Reliabilitas
Reliabilitas yaitu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
dapat dipercaya atau dapat dihandalkan (Arikunto, 2002). Jadi uji
reliabilitas yaitu suatu tes terhadap suatu alat ukur sehingga dapat
dipercaya untuk mengukur suatu gejala. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan tehnik statistik yaitu dengan menggunakan rumus cronbach
alfa.
36
b. Coding (pengkodean)
Merupakan usaha memberi kode-kode tertentu pada jawaban
responden. Berdasarkan kuesioner yang telah tersusun peneliti
memberi kode. Pada kuisioner A digunakan untuk meneliti persepsi
pasien tentang hospitality, pertanyaan dengan jawaban selalu diberi
kode (4), sering diberi kode (3), kadang-kadang diberi kode (2), tidak
pernah diberi kode (1). Data yang diperoleh kemudian diberi kode,
untuk keperluan deskriptif dikategorikan menjadi Selalu (SL), Sering
(SR), Kadang-kadang (KD) dan Tidak Pernah (TP). Selanjutnya
dikategorikan menjadi 2 bagian (2) Baik (B), (1) Kurang Baik (KB) .
J. Keabsahan data
Untuk menjamin keabsahan dari penelitian yang akan di lakukan, peneliti
membuat pernyataan bebas plagiarisme. Kemudian hasil penelitian dari tanggal
tempat penelitiaan, responden, instrumen, hasil analisis dilampirkan.
40
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum
a. Tempat Penelitian
Rumah Sakit Islam Kendal adalah salah satu rumah sakit swasta yang
didirikan pada tanggal 15 Januari tahun 1996. Rumah Sakit Islam Muhammadiyah
Kendal berlokasi di Jl Ar Rahmah No. 17, desa Ngasinan Kecamatan Weleri
Kabupaten Kendal yang memiliki luas tanah dan bangunan 26.769 m, posisinya
yang strategis dan jauh dari keramaian kota memberikan nilai ketenangan
tersendiri dan sangat mendukung dalam proses penyembuhan klien. Rumah Sakit
Islam Kendal merupakan Rumah Sakit kelas C yang telah lulus Akreditasi 5
bidang pelayanan dan ISO 9001 : 2008, mempunyai visi Menjadi Pusat
Rujukan Pelayanan Kesehatan Yang Terkemuka Di Jalur Pantura Jawa Tengah
Dengan Pelayanan Prima, Profesional Dan Islami Pada Tahun 2015 dengan visi
baru menjadi Rumah Sakit Tipe B pada tahun 2020.
Rumah Sakit Islam Kendal merupakan rumah sakit non pendidikan dengan
kapasitas tempat tidur sejumlah 120, terdiri dari ruang kelas utama Roudhoh 14
tempat tidur, kelas satu Usman 9 tempat tidur, kelas 2 Hamzah 16 tempat tidur,
Lukman 12 tempat tidur, ICU 5 tempat tidur, Khadhijah 10 tempat tidur dan kelas
tiga Ali Fatimah 32, serta kelas perawatan yang baru yaitu kelas 2 Umar dengan
22 tempat tidur.
41
b. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap yang telah menjalani
perawatan minimal selama 3 hari berjumlah 119 responden dan yang termasuk
dalam kriteria inklusi.
2. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
1) Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di ruang
rawat inap Rumah Sakit Islam Kendal digambarkan sebagai berikut :
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi responden menurut Jenis Kelamin di
Ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Kendal pada Bulan
Maret Tahun 2014 dengan n = 119
Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
Laki-laki
T 42 35,3
TPerempuan 77 64,7
Total 119 100,0
3) Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Ruang rawat
inap Rumah Sakit Islam Kendal , dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai
berikut :
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi responden menurut Pendidikan di
Ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Kendal Bulan
Maret Tahun 2014 dengan n = 119
Total
Persepsi Pasien tentang Kurang Baik
Hospitality baik
f % f % f %
Public hospitality 58 48.7 61 51,3 119 100,0
Personal hospitality 65 54.6 54 45.4 119 100,0
Therapeutik hospitality 59 49.6 60 50.4 119 100,0
Total persepsi pasien 55 46.2 64 53.8 119 100,0
tentang hospitality
c. Kepuasan
Hasil Analisis berdasarkan kepuasan di ruang rawat inap Rumah
Sakit Islam Kendal, dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :
Tabel 4.5. Distribusi frekuensi responden menurut kepuasan di ruang rawat inap
Rumah Sakit Islam Kendal Bulan Maret Tahun 2014 dengan n = 119
Total
Kepuasan Tidak puas Puas
f % f % f %
Public hospitality 31 26,1 88 73,9 119 100,0
Personal hospitality 32 26,9 87 73,1 119 100,0
Therapeutik hospitality 10 8,4 109 91,6 119 100,0
Total kepuasan 31 26,1 88 73,9 119 100,0
3. Analisis Bivariat
Hasil analisis hubungan antara persepsi pasien tentang hospitality
dengan kepuasan di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Kendal, dapat dilihat
pada tabel 4.6 sebagai berikut :
Tabel 4.6 Tabel silang hubungan persepsi pasien tentang hospitality
dengan kepuasan di ruang rawat inap Rumah Sakit Kendal
Bulan Maret Tahun 2014 dengan n = 119
Kepuasan
Persepsi Pasien Total R
tentang Tidak Puas Puas spearman
Hospitality s
f % f % f %
Kurang Baik 24 43,6 31 56,4 55 100,0
Baik 7 10,6 57 89,1 64 100,0 0,578
Total 31 26,1 88 73,9 119 100,0
B. Pembahasan
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
1) Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian dilakukan di Rumah Sakit Islam Kendal
menunjukkan bahwa sebagian besar responden jenis kelamin adalah
perempuan.
Menurut Dagun dalam Yulita Zanaria (2007), perempuan dan laki-laki
mempunyai perbedaan secara psikologis dimana perempuan lebih
emosional daripada laki-laki karena perempuan lebih mudah tersinggung,
mudah terpengaruh, sangat peka, menonjolkan perasaan, dan mudah
meluapkan perasaan. Sementara laki-laki tidak emosional, sangat objektif,
tidak mudah terpengaruh, mudah memisahkan antara pikiran dan perasaan
sehingga terkadang kurang peka dan mampu memendam perasaannya.
Jenis kelamin dalam penelitian ini sebagian besar adalah perempuan,
dengan responden yang sebagian besar adalah perempuan, disini dapat
diartikan potensi dalam pengambilan persepsi terhadap hospitality yang
terdiri atas public hospitality, personal hospitality dan therapeutic
hospitality sedikit banyak akan dipengaruhi oleh faktor emosional yang
terdapat pada sifat seorang perempuan. Seorang perempuan akan mudah
terpengaruh dengan keadaan internal maupun eksternal yang sedang
dihadapinya. Seorang perempuan sangat peka terhadap stimulus saat
sekarang dan akan mudah membandingkan-bandingkan dengan situasi yang
lain. Seorang perempuan akan lebih menonjolkan perasaan dan akan sangat
mudah untuk meluapkan perasaannya tersebut dibandingkan laki-laki.
Sehingga dalam penelitian persepsi pasien tetang hospitality terhadap
kepuasan di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Kendal akan didapatkan
hasil secara natural.
2) Umur
Berdasarkan hasil penelitian dilakukan di Rumah Sakit Islam Kendal
menunjukkan bahwa rata-rata umur responden adalah 41,13 tahun.
46
3) Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian dilakukan di Rumah Sakit Islam Kendal
menunjukkan bahwa sebagian besar responden pendidikan adalah SMA.
5) Kepuasan
Berdasarkan hasil penelitian dilakukan di Rumah Sakit Islam Kendal
menunjukkan bahwa sebagian besar kepuasan adalah puas sebanyak 88
responden (73,9%), sedangkan yang terkecil kepuasan adalah tidak puas
sebanyak 31 responden (26,1%).
2. Analisis Bivariat
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah,
namun demikian masih memiliki keterbatasan diantaranya yaitu; penelitian tidak
dilakukan pada seluruh ruang perawatan rawat inap hanya disesuaikan dengan kriteria
inklusi sehingga hasil penelitian kurang mewakili hasil keseluruhan serta belum
ditemukannya intrumen penelitian yang baku sehingga perlu pengembangan yang lebih
luas lagi agar cakupan penelitian yang diperoleh lebih baik.
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka kesimpulan yang
dapat diambil adalah sebagai beikut :
1. Persepsi pasien tentang hospitality di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Kendal
sebagian besar baik sebanyak 53,8%.
2. Kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Kendal sebagian besar
puas 73,9 % dan 26,1% menunjukkan tidak puas.
3. Ada hubungan antara persepsi pasien tentang hospitality terhadap kepuasan di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Islam Kendal (r spearmans = 0,578) yang menunjukkan
arah positif sehingga semakin besar persepsi pasien tentang hospitality maka
kepuasan pasien akan meningkat pula.
B. Saran
1. Bagi Profesi Keperawatan
Bidang keperawatan hendaknya memberi pembekalan dan kemampuan
kepada perawat mengenai hospitality in nursing sehingga pada saat bertugas di
pelayanan dapat menerapkan hospitality dengan baik terutama dalam penerapan
therapeutik hospitality yaitu meningkatkan peran perawat dalam penyambutan dan
kegiatan spiritual pasien sehingga menurunkan rasa terpisah selama mendapat
perawatan yang dirasakan oleh pasien .
DAFTAR PUSTAKA
Sujatno, A.B. (2011). Hospitality, Sekret Skills, Attitude, and Performance for
Restaurant Manager. Yogyakarta: Andi.
Wasis, (2008). Pedoman Riset Prakris untuk Profesi Perawat, Jakarta: EGC.
56
Wijono, D. (2008). Manajemen Mutu Rumah Sakit dan Kepuasan Pasien, Surabaya:
Duta Prima Airlangga.
Wu, Ziqi; Robson, Stephani, PhD; Hollis, Brooke; Tanner, Laureen K, RN, FACHE.
The Application of Hospitality Elements in Hospitals / Practitioner Aplication.
Journal of Healthcare Management; Jan/Feb 2013; 58, 1; ProQuest. Pg.47.