Makalah Okulasi
Makalah Okulasi
Makalah Okulasi
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Penulisan ini mempunyai tujuan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan menempel atau okulasi.
2. Untuk mengetahui macam-macam cara okulasi.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan okulasi.
4. Untuk mengetahui langkah- langkah mengokulasi tanaman puring dengan
cara okulasi huruf T.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari perbanyakan tanaman
dengan cara okulasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Banyak cara okulasi yang bisa kita lakukan, diantaranya adalah okulasi
huruf T, cara Forkert, cara okulasi Forkert yang disempurnakan, okulasi
Segiempat, okulasi Jendela, okulasi Haji Ali atau okulasi Stempel.
1. Okulasi huruf T
Disebut demikian karena irisan dari batang pokok berbentuk huruf T atau
huruf T terbalik. Adapun caranya sebagai berikut:
Kita buat irisan melintang kurang lebih 1 cm dari lingkaran batang. Dari
pertengahan irisan melintang ini kita buat irisan vertikal ke bawah (huruf T)
atau ke atas ( huruf T terbalik). Panjang irisan vertikal lebih kurang 3cm.
Kulit di kedua belah sisi irisan vertikal diangkat dengan pisau.
Kita ambil mata dengan cara menyayat atau bentuk segiempat. Setelah kayu
dilepaskan dari kulit mata, maka mata ini segera disisipkan ke bawah kulit
batang pokok yang telah diiris tadi.
Pada batang pokok , kita buat irisan melintang sepanjang 1 cm, dari ujung
irisan melintang ini kita buat irisan vertikal yang tegak lurus ke arah bawah.
Panjang irisan lebih kurang 3cm.
Dengan menggunakan sudip pelan-pelan irisan ini kita buka. Cara membuka
irisan ini dimulai dari atas lalu di tarik ke bawah. Agar kambium tidak
mengering maka irisan yang telah kita buka tadi kita tutup kembali. Untuk
menjaga supaya irisan tidak membuka kembali maka perlu diikat seperlunya.
Mata tunas diambil dengan cara sayatan atau irisan segiempat. Besarnya
kulit mata ini harus lebih kecil daripada irisan yang telah kita buat. Bila
ukuran kulit mata sama atau lebih besar dariada irisan yang telah kita buat
maka kita akan mengalami kesulitan untuk menempelkan kulit mata dan
akibatnya okulasi akan gagal.
Kulit mata yang telah dilepas kayunya, di dalamnya ada kambiumnya dan
diluar ada matanya, ditempelkan pada irisan batang pokok yang telah kita
buka lebar-lebar.
Setelah kambium menempel pada kambium batang pokok, maka kulit irisan
batang pokok ditutup kembali.
Dalam waktu 2-3 minggu kemudian ikatan dibuka. Bila matanya masih hijau
berarti ada harapan okulasi akan jadi. Kemudian kulit yang menutup mata
dipotong di bawah mata supaya tunas dapat tumbuh bebas.
Di bagian batang pokok yang telah kita pilih, dibuat irisan melintang selebar
2,5 cm. Dari ujung- ujung irisan ini maka kita buat irisan tegak lurus ke
bawah maupun ke atas sepanjang 2 cm. Dan jika kita perhatikan, maka
bentuk irisan ini akan menyerupai huruf H. Secara pelan-pelan kulit kayu
dari irisan melintang ini kita sayat ke atas dan ke bawah sehingga terbentuk
dua lidah yang mengarah ke atas dan ke bawah.
Pada cabang mata kita buat irisan dengan panjang 3 cm dan lebar 2 cm, dan
letak mata diperkirakan di tengah- tengah irisan ini.
Dua lidah pada batang pokok kita buka, lalu irisan mata kita tempelkan
sehingga kambium melekat.
Luka ini selanjutnya ditutup dengan lilin, kemudian diikat dengan tali
plastik. Cara pengikatan dengan sistem genting yaitu dari bawah ke atas.
4. Okulasi Segiempat
Bentuk irisan okulasi segiempat sama dengan cara okulasi Forkert, hanya lidah
dari kulit batang pokok dibuang. Adapun caranya adalah sebagai berikut:
Kita buat irisan yang berbentuk segiempat atau bujur sangkar pada batang
pokok di tempat yang telah kita tentukan. Panjang sisi sisi dari irisan ini
adalah 1,2 1,5 cm.
Dengan menggunakan sudip (pisau), kulit kayu ini kita angkat sampai
terlepas.
Selanjutnya dibuat irisan segiempat pada kulit sekitar mata. Ukuran irisan
segiempat ini harus lebih kecil dibanding ukuran irisan pada batang pokok
sehingga bisa masuk pada irisan batang pokok.
Kulit mata ditempelkan pada irisan batang pokok, kemudian diikat dengan
tali plastik.
5. Okulasi Jendela
Pelaksanaan okulasi jendela memerlukan waktu yang agak lama dan
rumit. Pada lidah kulit yang telah dibuat, harus dibuat lubang. Lubang tersebut
nantinya digunakan untuk tempat mata, dengan demikian mata tidak akan tertutup
oleh lidah atau kulit batang pokok. Adapun caranya adalah sebagai berikut:
Kita buat lebih dulu irisan pada batang pokok. Untuk membuat irisan ini ada
dua cara. Pertama, pada ketinggian kira-kira 15 cm dari permukaan tanah
dibuat dua buah irisan vertikal yang arahnya ke atas. Jarak antara dua irisan
ini 1,25 cm, kemudian kedua irisan ini bertemu kira-kira pada ketinggian 21
cm dari permukaan tanah. Cara kedua, kira-kira 21 cm dari permukaan tanah
kita buat irisan tegak lurus ke arah bawah sepanjang 5 cm.
Dengan pelan-pelan kita angkat irisan ini dengan sudip atau pisau, sehingga
terbentuk lidah. Lidah ini isa berbentuk lancip atau rata pada ujungnya
bergantung pada cara yang kita pilih.
Di tengah-tengah lidah itu kita buat lubang berbentuk segiempat dengan
panjang 0,9 cm dan lebarnya 0,6 cm.
Kita siapkan kulit pohon yang ada matanya yang panjangnya 4,5 cm dan
lebarnya 1 cm. Mata kita tempelkan pada kayu batang pokok sehingga
kambiumnya bertemu dan diusahakan mata terletak tepat pada lubang lidah
bila nanti ditutupkan. Dengan demikian kulit lidah akan menutupi kulit mata
dan kambium benar-benar menempel rata.
Luka bekas irisan ditutup dengan lilin atau parafin, kemudian diikat dengan
tali plastik dengan sistem ikatan genting yaitu dari bawah ke atas.
Pisau ditancapkan pada kulit batang pokok tempat okulasi. Posisi pisau
mula-mula miring, lalu semua mata pisau dirapatkan sambil ditekan. Dengan
pelan- pelan pisau diangkat, maka kulit batang pokok ini akan terikut dan
kulit ini kita buang.
Kita ambil mata, caranya sama dengan pengambilan kulit pada batang
pokok. Mata beserta kulitnya yang menempel pada pisau lalu kita angkat
dengan kuku ibu jari dan telunjuk.
Secara perlahan lahan mata ini kita tempelkan pada lubang bulat yang
telah kita buat tadi, sehingga letaknya bisa tepat benar.
Kemudian kita ikat dengan tali plastik dari bawah ke atas (sistem genting).
Dari praktek okulasi terhadap tanaman puuring yang saya lakukan dan
menurut sumber yang saya baca dapat ditarik beberapa kelebihan dan kelemahan
dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi.
Beberapa kelebihan perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu
sebagai berikut.
Terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi
karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas
(entres).
Perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi
kemungkinan kegiatan okulasi akan gagal atau mata entres tidak tumbuh
sangat besar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pemaparan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
menempel atau okulasi adalah salah satu jenis perbanyakan secara vegetatif
buatan. Cara memperbanyak tanaman dengan okulasi memberikan hasil yang
lebih baik dibanding dengan stek dan mencangkok karena okulasi dilakukan pada
tanaman dengan perakaran yang baik serta tahan terhadap serangan hama dan
penyakit dipadukan dengan tanaman yang mempunyai rasa buah lezat, tetapi
mempunyai perakaran yang kurang baik. Salah satu tanaman yang dapat di
okulasi adalah tanaman puring
Banyak cara okulasi yang bisa kita lakukan, diantaranya adalah okulasi
huruf T, cara Forkert, cara okulasi Forkert yang disempurnakan, okulasi
Segiempat, okulasi Jendela, okulasi Haji Ali atau okulasi Stempel. Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap penempelan dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu
faktor lingkungan, faktor tanaman dan faktor pelaksana. Dengan memperhatikan
faktor faktor yang mempengaruhi okulasi, okulasi yang saya lakukan dengan
menggunakan cara okulasi huruf T dapat dinyatakan berhasil.
Adapun kelebihan dan kelemahan dari perbanyakan tanaman dengan cara
okulasi. Kelebihannya adalah dapat diperoleh tanaman dengan produktifitas yang
tinggi, ada beberapa warna di satu pohon, tanaman memiliki sifat yang baru,
pertumbuhan tanaman yang seragam, penyiapan benih relatif singkat. Sedangkan
kelemahannya adalah terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang
normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang
atas (entres) dan bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak
terpenuhi kemungkinan kegiatan okulasi akan gagal atau mata entres tidak
tumbuh sangat besar.
3.2 Saran