Kumpulan Jobsheet Kebidanan
Kumpulan Jobsheet Kebidanan
Kumpulan Jobsheet Kebidanan
REFERENSI:
1. Mochtar Rustam. 1998. Sinopsis Obsetri Fiologi dan Obsetri Patologi. Edisi 2
Jakarta : EGC
2. Ai Yeyeh, Dkk. Diktat kuliah Asuhan Kebidanan IV(Patologi Kebidanan) Cetakan II.
Jakarta : TIM
3. Doddy ario K, dkk (dr), 2001. Standar pelayanan medik SMF obstetri dan ginekologi.
RSUD Mataram
a. Pengertian Sunsang
1. Apabila bokong dengan atau tanpa kaki merupakan bagian terendah (Sarwono
Prawirohardjo) :
- Pada pemeriksaan abdomen (kepala teraba di bagian atas, bokong pada daerah
pelvis. Auskultasi menunjukan DJJ lokasinya lebih tinggi daripada yang
diharapkan dengan presentasi verteks).
- Pada pemeriksaan vagina (teraba bokong atau kaki)
2. Janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di
fundus dan bokong di bawah (Prof, Dr. Rustam Mochtar, MPH)
3. Letak bayi sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri
sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (didaerah pintu atas
panggul/simfisis), menurut dr. Dddy Ario K, dkk
b. Etiologi
Menjelang kehamilan aterm, cavum uteri telah mempersiapkan janin pada letak
longitudinal dengan presentassi puncak kepala. Faktor-faktor predisposisi untuk
presentasi bokong diluar usia gestasi adalah relaksasi uterus yang disebabkan oleh
multiparitas, janin multiple, hidramnion, oligohidramnion, hidrosefalus, anensefalus,
riwayat presentasi bokong, anomaly uterus dan berbagai tumor dalam panggul.
c. Penyulit
Peningkatan frekuensi penyulit berikut ini dapat diperkirakan :
1. Morbiditas dan mortalitas perinatal akibat pelahiran yang sulit
2. Berat lahir rendah pada pelahiran preterm, pertumbuhan terhambat, atau keduanya
3. Prolaps tali pusat
4. Placenta previa
5. Anomaly janin, neonatus danbayi
6. Anomaly dan tumor uterus.
7. Janin multiple
8. Intervensi operatif, terutama seksio sesarea.
PETUNJUK KERJA
1. Baca dan pelajari lembar kerja atau job sheet dan daftar tilik.
2. Siapkan alat, bahan dan obat yang di butuhkan dalam pertolongan persalinan sunsang
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti
5. Tanyakan kepada instruktur/pembimbing tentang hal-hal yang kurang di mengerti
Dalam pelaksanaan praktek
6. Laporkan hasil setelah selesai melakukan tindakan.
KESELAMATAN KERJA
Peralatan :
1. Stetskop
2. Tensimeter
3. Thermometer
4. Bak instrument yang berisi partus set :
- 2 pasang handscoon
- Kocher
- Gunting tali pusat
- Gunting episiotomy
- 2 Arteri klem
- Benang tali pusat / klem umbilical
- Kassa steril
- Kateter nelaton
- Spuit 3 cc
5. Bak instrument yang berisi hecting set :
- Handscoon
- Spuit 10 cc
- Pinset
- Neddle holder
- 2 buah nald hecting yang terdiri dari 1 buah nald kulit dan 1 buah
Nald otot
- Cut gut (chromic)
6. Kom kecil 3
7. Neerbeken
8. Leenec
Perlengkapan :
1. Celemek plastik
2. Masker
3. 1 buah piring plasenta
4. topi
5. kaca mata pelindung
6. Sepatu boot/ sandal penutup
7. 1 buah handuk kecil untuk cuci tangan
8. 3 buah kain bersih
9. 2 buah handuk bersih
10. Pakaian bayi
11. Pakaian ibu
12. 3 buah tempat sampah
13. 1 ember air bersih
14. 2 ember air clorin
PROSEDUR KERJA
NO LANGKA GAMBAR
H
PRA TINDAKAN
I PERSIAPAN BIDAN
Penerangan cukup
TINDAKAN
Lahirnya Bokong
1.Saat bokong bayi membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm, biarkan bokong keluar
perlahan-lahan
v Jangan melakukan intervensi, ikut saja
proses keluarnya janin
2. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut &
sebagian dada
3. Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus
scapula inperior tampak dibawah simpisis
(dengan mengikut gerak rotasi anterior, yaitu
punggung janin didekatkan keperut ibu tanpa
tarikan) disesuaikan dengan lahirnya badan
janin
v Bila pada tahap ini ternyata terjadi
hambatan pengeluaran saat tubuh janin
mencapai daerah scapula inferior, segera
lakukan pertolongan dengan cara klasik
atau Mueller
4. Gerakan keatas hingga lahir dagu, mulut,
XI MENOLONG KELAHIRAN BAYI SECARA MUELLER
Lahirnya bokong
1. Saat bokong bayi membuka vulva instruksikan
klien untuk meneran dengan benar jika ada his,
pimpin berulang kali hingga bokong turun
didasar panggul
2. Periksa perineum, jika perineum kaku lakukan
episitomy
v Lakukan episiotmy saat bokong membuka
vulva & perineum sudah tipis
3. Penolong berada didepan vulva dalam posisi
kuda-kuda
4. Segera setelah bokong lahir, bokong dipegang
secara Bracht
5. Jangan melakukan tarikan, ikut saja prosedur
keluarnya bayi
6. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut &
sebagian dada
Lahirnya bahu
1. Untuk melahirkan bahu depan bokong janin
dipegang secara femuro-felviks
v Kedua ibu jari penolong diletakan pada
bokong & jari telunjuk pada Krista iliaka &
jari-jari yang lain mencengkram paha
bagian depan
2. Dengan pegangan ini badan janin ditarik curam
kebawah sejauh mungkin sampai bahu depan
tampak dibawah simpisis
v Bila lengan depan belum lahir lakukan
dengan mengait lengan bawahnya (jari
tengah & telunjuk menelusuri bahu janin
sampai fosa kubit, kemudian lengan bawah
dilahirkan dengan gerakan seolah-olah
lengan bawah mengusap muka janin)
3. Setelah bahu depan & lengan depan lahir, maka
badan janin yang masih dipegang secara
femuro-felviks ditarik keata sampai bahu
Lahirnya Kepala
1.Jika tahap ini terjadi hambatan pengeluaran
kepala segera lakukan pertolongan dengan cara
maureceau
2. Setelah bayi lahir letakan diperut ibu, bungkus
bayi dengan handuk, segera lakukan
penanganan bayi baru lahir
XII MENOLONG KELAHIRAN BAYI SECARA KLASIK
Lahirnya Bokong
1. Saat bokong bayi membuka vulva instruksikan
klien untuk meneran dengan benar jika ada his,
pimpin berulang kali hingga bokong turun
didasar panggul
2. Periksa perineum, jika perineum kaku lakukan
episiotomy
3. Penolong berada didepan vulva dalam posisi
kuda-kuda
4. Segera setelah bokong lahir, bokong dipegang
secara bracht
5. Jangan melakukan tarikan, ikut saja prosedur
keluarnya bayi
6. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut &
Lahirnya Bahu
1. Untuk melahirkan bahu belakang pegang kedua
kaki janin dengan satu tangan penolong pada
pergelangan kakinya kemudian elevasikan
keatas sejauh mungkin sehingga perut janin
mendekat perut ibu
2. Bersamaan dengan itu tangan lain penolong
dimasukan kedalam jalan lahir dengan jari
tengah & telunjuk menelusuri bahu janin
sampai fosa kubit, kemudian lengan bawah
bawah mengusap muka janin
3.Untuk melahirknya lengan depan, tangan
penolong yang telah digunakan memegang
pergelangan kaki janin sambil ditarik curam
kebawah sehingga puggung janin mendekat
punggung ibu
4. Dengan cara yang sama lengan dilahirkan, maka
harus diputar menjadi lengan belakang
v Cengkram gelang bahu & lengan yang
sudah lahir dengan kedua tangan penolong
dimana kedua jari terletak dipunggung &
sejajar dengan sumbu badan janin
sedangkan jari-jari yang lain mencengkram
dada janin, sehingga lengan depan berada
dibelakang kemudian lengan belakang
dilahirkan dengan tehnik tersebut diatas
XIII MENOLONG KELAHIRAN BAYI SECARA LOVSET
Lahirnya Bokong
Lahirnya bokong
1. Saat bokong bayi membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm, biarkan bokong keluar
perlahan-lahan
v Jangan melakukan intervensi, ikut saja
proses keluarnya janin
2. Segera setelah bokong lahir, longgarkan tali
pusat setelah lahirnya perut & sebagian dada
3. Segera setelah badan janin lahir letakan diatas
tangan kiri penolong sehingga posisi badan bayi
sepert menunggang kuda
4. Jari tengah dimasukan kedalam mulut, jari
telunjuk & jari manis mencengkram fossa kania,
sedang jari lainnya mencengkram leher
5. Tangan kanan memegang atau mencengkram
bahu & tengkuk janin
6. Minta asisten untuk menekan fundus uteri
7. Bersamaan dengan adanya his, asisten
menekan fundus uteri, penolong melakukan
tarikan kebawah sesuai arah sumbu jalan lahir
dibimbing jari yang dimasukan untuk menekan
dagu atau mulut
8. Bila sub oksiput tampak dibawah simpisis,
kepala janin dielevasi keatas (mendekat perut
ibu) sehingga berturut-turut lair dagu, mulut,
XV PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
a. Segera setelah bayi lahir (jika bayi cukup bulan)
sambil menempatkan bayi di atas perut,
lakukan penilaian (selintas) :
- Apakah bayi menangis atau
bernapas/tdak megap-megap?
- Apakah tonus otot bayi baik/bayi
bergerak aktf?
PASCA TINDAKAN
DOKUMENTASIKAN
Setelah proses pembelajaran ini mahasiswa mampu memahami dan melakukan tehnik
pertolongan persalinan sunsang sesuai dengan prosedur yang benar dan sistematis
SUMBER PUSTAKA
1. Mochtar Rustam. 1998. Sinopsis Obsetri Fisiologi dan Obsetri Patologi. Edisi 2.
Jakarta : EGC
2. Ai Yeyeh, Dkk. Diktat kuliah Asuhan Kebidanan IV(Patologi Kebidanan) Cetakan II.
Jakarta : TIM
3. Doddy ario K, dkk (dr), 2001. Standar pelayanan medik SMF obstetri dan ginekologi.
RSUD Mataram
METODE
1. Persiapan
2. Penyajian
3. Aplikasi
4. Evaluasi
ALAT DAN BAHAN
1. Daftar tilik
2. Job Sheet
3. Buku catatan
4. Alat tulis
KEGIATAN BIMBINGAN