BK Konseling
BK Konseling
BK Konseling
MAKALAH
oleh:
TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TABBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
September 2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas matakuliah
Ekologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), dengan judul Layanan
Dasar Dalam Bimbingan dan Konseling .
Keberhasilan penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, oleh karena itu kami selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Maftukhin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Tulungagung;
2. Citra Ayu Kumala Sari, M.Psi selaku dosen pengampu mata pelajaran
Bimbingan dan Koseling;
3. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat dan dukungannya;
4. Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya tugas makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian layanan dasar?
2. Bagaimana tujuan layanan dasar?
3. Bagaimana fokus pengembangan layanan dasar?
4. Apa saja jenis-jenis layanan dasar?
4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pegertian layanan dasar.
2. Untuk mengetahui tujuan layanan dasar.
3. Untuk mengetahui fokus pegembangan layanan dasar.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis layanan dasar.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sunaryo Kartadinata,dkk,Rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam jalur
pendididkan formal(direktoral jendral peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
departemen pendidikan nasional).2007. hal 30
2
Dede, Rahmat., Herdi, Bimbingan Konseling, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2014), hlm.
135.
6
dapat memfasilitasi peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
tertentu dalam diri siswa yang tepat dan sesuai dengan tahapan
perkembangannya (Bowers & Hatch dalam Fathur Rahman).
3
Sunaryo Kartadinata,dkk,Rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam jalur
pendididkan formal(direktoral jendral peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
departemen pendidikan nasional).2007. hal 30-31
4
Syamsu Yusuf., A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya, 2012), h. 26.
7
5. Mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-
tugas perkembangan siswa yang diperlukan dalam pengembangan
kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani
kehidupannya.
5
Sunaryo Kartadinata,dkk,Rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam jalur
pendididkan formal(direktoral jendral peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
departemen pendidikan nasional).2007.hal 31
6
http://belajarpsikologi.com/pengertian-harga-diri/.Online.diakses tanggal 22 September 2016
8
Adanya keragaman budaya hendak lah menjadikan kita agar toleransi
terhadap apa yang menjadi ciri-ciri suatu masyarakat, agar kita bisa saling
menghargai dan menghormati tanpa mencela kebudayaan orang lain
7) Perilaku bertanggung jawab yaitu perilaku menjalankan apa yang telah
menjadi tugas dan kewajibannya.
9
Dampak pergaulan bebas. Dampak pergaulan bebas lebih banyak
negatifnya dari pada positifnya sebab
Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus perilaku yang dikembangkan
menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan
erat dengan upaya membantu konseli dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya (sebagai standar kompetensi kemandirian). Materi pelayanan
dasar dirumuskan dan dikemas atas dasar standar kompetensi kemandirian antara
lain.7
1. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pengembangan kemandirian emosional.
3. Pengebangan kemampuan individual (Problem Solving / Decivision Making)
4. Pengembagan sikap dan kebiasaan belajar yang positif atau keterampilan
belajar yang efektif.
5. Pengembangan perilaku sosial yang bertanggung jawab (Sikap toleran dalam
kehidupan yang heterogen: multibudaya, etnis, ras, dan agama)
6. Pengembangan upaya pencapaian peran sosial sebagai pria atau wanita.
7. Pengembangan sikap mnerima diri secara objektif dan pengembangannya
secara tepat.
8. Pengembangan sikap dan kemampuan untuk mencapai kemandirian ekonomi.
9. Pengembangan sikap dan kemampuan mepersiapkan karir di masa depan.
10. Pengembangan upaya pencapaian hubungan baru yang lebih matang dengan
teman sebaya baik pria maupun wanita.
11. Pengembangan sikap positif terhadap pernikahan dan hidup berkeluarga.
7
Syamsu Yusuf., A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya, 2012), h, h. 26-27.
10
D. Jenis-Jenis Layanan Dasar
Ada 7 layanan dasar di sekolah, yaitu:
1. Layanan orientasi, ditujukan kepada siswa baru atau siswa pindahan untuk
memahami situasi sekolah dan lingkungannya. Orientasi dapat mencakup
pengenalan terhadap program sekolah, kurikulum, pola pembelajar dan
evaluasi yang berlaku di sekolah, fasilitas dan cara penggunaannya, serta
hal-hal lain yang diperkirakan perlu dipahami oleh siswa baru. Layanan ini
dapat dilakukan secara individu atau kelompok dan sebaiknya
diprogramkan pada setiap awal tahun ajaran baru.
2. Layanan Informasi, dimaksudkan untuk membantu siswa mendapatkan
informasi yang diperlukan. Ada informasi yang diperlukan oleh banyak
siswa sehingga layanannya dilakukan secara kelompok misalnya tentang
kesehatan, perkembangan remaja, serta perguruan tinggi. Tetapi ada juga
yang hanya diperlukan oleh siswa tertentu sehingga layanannya diberikan
secara individu.
3. Layanan Pembelajaran, ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan ini dapat diberikan secara
individu misalnya bagi siswa yang memiliki kesulitan belajar tertentu atau
dapat secara kelomok jika ada beberapa orang yang mengalami kesulitan
serupa.
4. Layanan Penempatan dan Peyaluran, ditujukan untuk mebantu siswa
dalam penjurusan, memperoleh kegiatan ekstrakulikuler yang sesuai,
mendapatkan jurusan di perguruan tinggi atau lapangan kerja yang sesuai
dengan minat dan bakat serta kepribadian siswa.
5. Layanan Konseling Perorangan, ditujukan untuk membantu siswa secara
individu, khususnya yang mengalami masalah, misalnya problem dengan
orang tua atau teman. Layanan diarahkan untuk memecahkan masalah dan
tidak untuk menyalahkan siswa. Layanan dilakukan secara individu agar
kerahasiaan masalah yang dihadapi siswa tejaga.
6. Layanan Konseling Kelompok, ditujukan untuk pemecahan masalah
pribada tetapi mengena pada beberapa orang siswa, misalnya siswa yang
11
kesulitan membayar uang sekolah, masalah ketertiban sekolah, ujian dan
sebagainya.8
7. Bimbingan Kelas, program yang dirancang menuntut konselor untuk
melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas. Secara
terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta
didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain
storming (curah pendapat).
8. Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi), Merupakan
kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta
didik, dan lingkungan peserta didik. Pengumpulan data ini dapat dilakukan
dengan berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
Demikin beberapa Layanan dasar dalam Bimbingan dan Konseling di
sekolah.
8
Putu Suarnaya, Manajemen Pendidikan. (Malang: Gunung Samudera, 2010), h. 47.
12
BAB III
PENUTUPAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan di atas, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada
seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara
klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka
mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-
tugas perkembangan yang diperlukan.
2. Tujuan pelayanan ini dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu
konseli agar memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan
lingkungannya, mampu mengembangkan keterampilan untuk
mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang
layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya, mampu
mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
3. Materi pelayanan dasar dirumuskan dan dikemas atas dasar standar
kompetensi kemandirian antara lain mencakup pengembangan:self-
esteem,motivasi berprestasi, keterampilan pengambilan keputusan,
keterampilan pemecahan masalah, keterampilan hubungan antar pribadi
atau berkomunikasi, penyadaran keragaman budaya, dan perilaku
bertanggung jawab.
4. Ada 7 layanan dasar dalam Bimbingan dan konseling yaitu : layanan
Orientasi, layanan informasi, layanan pembelajaran, layanan Penempatan
dan Peyaluran, konseling peorangan, konseling kelompok, bimbingan
kelas dan layanan pengumpulan data.
B. SARAN
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
13
Penulis berharap kepada para penulis berikutnya untuk membahas lebih
lengkap tentang perkembangan anak masa sekolah menenggah pertama dan
menengah atas, yang berbeda dengan makalah ini. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Suarnaya , Putu.2010. Manajemen Pendidikan. Malang: Gunung Samudera
A, Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan,2012. Landasan Bimbingan dan
Konseling, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Sunaryo Kartadinata,dkk,2007. Rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan
konseling dalam jalur pendididkan formal(direktoral jendral peningkatan
mutu pendidikan dan tenaga kependidikan departemen pendidikan nasional).
15