Faktor Biologi Tugas k3
Faktor Biologi Tugas k3
Faktor Biologi Tugas k3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan
Untuk mempelajari faktor-faktor biologis yang emempengaruhi dalam lingkungan kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. FAKTOR BIOLOGIS
Faktor biologis ditempat kerja biasanya dikenal dalam bentuk microorganisme seperti
virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, kutu, pinjal, tumbuhan dan juga dalam bentuk
microorganisme seperti binatang berbisa, binatang buas dan lain-lain.
1. Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya
menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang
diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat
bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Virus mempunyai ukuran yang sangat keci lyang bervariasi antara 16-300 nm yang dapat
di lihat dengan microskop elektron, virus mempunyai bentuk yang berbeda-beda dan tidak
mampu bereplikasi, dan untuk bereplikasi virus harus menginfeksi sel inangnya yang khas
dalam keadaan intraselluler, banyak virus yang dapat menyebabkan berbagai infeksi pada
manusia, hewan maupun tumbuhan. Penyakit virus pada perusahaan peternakan seprti
penyakit kuku dan mulut yang dapat berpindah kepada pekerja.
2. Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas
dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme
uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran
mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies
mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air,
di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.
Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan
jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur,
kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.
Bakteri mempunyai 3 bentuk dengan ukuran yang bervariasi yakni bentuk bulat ( kokus )
yang berdiameter 0,7-1,3 micron
(1 micron = 0,001 mm ), bentuk lengkung ( koma,vibron dan spiral ), dan bentuk batang
( basil ) dengan lebar 0,2-2,0 mikron dan panjang 0,7-3,7 mikron, ukuran bakteri sangat kecil
sekitar 1/100 kali lebih kecil dari pada kemampuan mata manusia untuk dapat melihat, namun
jika bakteri tersebut dalam bentuk koloni akan dapat dilihat dengan mata telanjang, sebagian
bakteri dapat membentuk struktur khusus yang di sebut sebagai endospora, dalam bentuk
endospora bakteri akan tahan terhadap keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan
bagi kehidupan sel vegetatifnya misalnya keadaan panas, dingin, kering, tekanan osmosis dan
zat kimia tertentu, bakteri merupakan grup microorganisme yang bertanggung jawab untuk
berbagai variasi penyakit dan infeksi seperti antaranya yang sering menghinggapi pekerja di
pejagalan, perusahaan penyamak kulit, pengering tulang dan lain-lainnya, demikian juga
penyakit kuda yang disebabkan bakteri pfeiferella mallei yang dapat menulari manusia,
penyakit Weil dan leptospirosis apabila bekerja ditempat kerja yang banyak tikus-tikus dan
berpenyakit demikian atau di daerah pertanian seperti dilumbung padi atau penyimpanan
hasil pertanian, pemelihara burung merpati kemungkinan menderita penyakit psitaccosis,
dokter dan perawat kemungkinan besar ditulari penyakit yang berasal dari penderita-
penderita yang dirawatnya seperti, tives, difteri, gonorrhoea, angina oleh karena
streptokokkus, pes, evek primer penyakit spilis, tetanus oleh bakteri clostridium tetani yang
dapat tinggal berupa spora didalam tanah beberapa lama, dalam kotoran hewan dan dapat
menyebabkan tetanus ketika masuk dalam luka melalui kulit,tuberculosis, bronchitis,
pneumonia yang disebabkan debu-debu yang mengandung bakteri seperti di daerah
pertambangan, humidifier fever oleh bakteri Thermophillic actinomycetes yang menyebab
alergi dan sakit pada saluran pernafasan terdapat di perkantoran yang menggunnakan
pendinginan tanpa ventilasi umum.
3. Protozoa
Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoo yang berarti hewan
sehingga disebut sebagai hewan pertama. Merupakan filum hewan bersel satu yang dapat
melakukan reproduksi seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif).Habitat hidupnya
adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak
menguntungkan maka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut Kista.
Ilmuwan yang pertama kali mempelajari protozoa adalah Anthony van Leeuwenhoek.
Sebagai penyebab penyakit malaria, penyakit tidur ( afrika), penyakit kaki gajah, apabila
pekerja menderita penyakit malaria pada daerah yang belum di nyatakan sebagai bebas
penyakit malaria maka penyakit itu dianggap sebagai penyakit akibat kerja, naegleria gruberi
dan acanthamoeba yang menyebabkan alergi dan sakit pada saluran pernafasan yang terdapat
di perkantoran yang menggunakan pendingin tanpa ventilasi alami.
4. Jamur
Penyakit jamur sering diderita pekerja di tempat kerja yang lembab dan basah atau terlalu
banyak merendam tangan dan kaki di air misalnya tukang cuci, sporotrichosis dan
histoplasmosis adalah salah satu contoh penyakit akibat kerja yang di sebabkan jamur,
candida albicanss biasanya tumbuh di tempat-tempat yang kadar gulanya tinggi sehingga
pekerja di perusahaan roti atau pembuat manisan sering menimbulkan infeksi oleh jamur
tersebut, keracunan nycotoxins yang merupakan hasil dari metabolisme jamur aspergillus
flavus dan aspergillus parasiticus yang mengkontaminasi hasil pertanian seperti kacang tanah,
jagung, gandum, kacang kedelai, ubi jalar dan sebagainya yang bersifat kasinogen terhadap
hati ( kanker hati ), thermophilic fungi, trichoderma viride, phoma sp dan lain-lain yang
terdapat pada ruangan perkantoran yang menggunakan pendingin udara tanpa ventilasi alami
akan menimbulkan sick building syndrome ( SBS ) berupa gangguan yang tidak spesifik
berupa iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan saluran nafas bagian bawah, reaksi kulit,
kepenatan, pusing atau sakit kepala, dan Building Related Illeness (BRI), yaitu gangguan yang
spesifik berupa legionnaire, asma, dermatitis dll.
5. Cacing
Jenis cacing yang berbahaya terutama bagi pekerja tambang dan perkebunan adalah
ancylostomiasis yang disebab ancylostoma duodenale, cacing-cacing tersebut masuk melalui
pori-pori kaki dan mengisap darah,sehingga pekerja yang terserang cacing ini menyebabkan
anemi, selain itu cacing usus yang menyerap sari-sari makanan berguna untuk tubuh.
Kutu dan pinjal menyebabkan kelainan pada kulit seperti kutu alang-alang dan kutu padi,
sedangkan pinjal hidup pada binatang peliharaan seperti kucing dan anjing, selain gigitan
mengganggu kutu dan pinjal juga menularkan penyakit.
7. Tumbuh-tumbuhan
Tumbuhan adalah organisma benda hidup yang terkandung dalam alam Plantae. Biasanya,
organisma yang menjalankan proses fotosintesis adalah diklasifikasikan sebagai tumbuhan.
Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menjalani proses fotosintesis.
Tumbuhan merangkumi semua benda hidup yang mampu menghasilkan makanan dengan
menggunakan klorofil untuk menjalani proses fotosintesis dan menghasilkan kanji. Sel
tumbuhan berbeza dengan sel haiwan dalam beberapa segi termasuk sel tumbuhan
mempunyai dinding sel
Tumbuh-tumuhan yang mengandung bahan kimia dapat mengakibatkan sakit bagi
pekerja-pekerja pertanian, perkebunan dan perhutanan, pohon pulus misalnya dapat
menyebabkan bentul-bentul yang gatal dikulit karena mengandung asam formiat pada bulu-
bulunya, tembakau mengandung nicotin yang dapat menimbulkan keracunan bila dalam
jumlah yang cukup banyak, debu tembakau ditempat pengeringan dapat menyebabkan sakit
tabakosis bagi pekerja, bunga matahari dapat menimbulkan darmatosis eksudatif karena
mengandung resin, singkong mengandung amygdalin yang sewaktu-waktu asam cyanidanya
dapat dibebaskan dari ikatannya yang biasanya dialami pada perusahaan-perusahaan
penghasil tepung singkong, debu kapas dapat meimbulkan Byssinosis dan asam bagi pekerja
perkebunan kapas.
8. Binatang-binatang
Binatang berbisa seperti ular,kalajengking,lipan,dan lain-lain biasanya terdapat pada
kegiatan pertanian,perkebunan dan kehutanan.demikian pula binatang-binatang buas seperti
macan,buaya,beruang dan lain-lain (golongan macroorganisme).