Amoniase
Amoniase
Amoniase
Indonesia sebagai negara agraris sangat kaya akan bahan pakan sumber serat
yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan pokok bagi ternak ruminansia. Bahan pakan
sumber serat tersebut terutama berupa limbah pertanian misalnya jerami padi, jerami
jagung, jerami kedele, pucuk tebu, di samping bahan pakan sumber serat yang berasal
dari rumput lapangan ataupun rumput unggul. Bahan pakan sumber serat yang berupa
limbah pertanian sangat potensi sebagai pakan ternak ruminansia terutama pada
musim kemarau saat rumput sulit didapatkan dan di daerah-daerah lahan kering.
Tetapi walaupun sangat potensi sebagai sumber serat, satu kendala penggunaan
limbah pertanian sebagai pakan ternak ruminansia adalah kandungan nutrisi dan daya
cernanya lebih rendah dibanding rumput atau bahan pakan hijauan lain. Untuk
mengatasi kendala dan meningkatkan potensinya sebagai pakan ternak, maka limbah
pertanian harus diolah atau diberi perlakuan terlebih dahulu sebelum diberikan pada
ternak. Salah satu perlakuan yang mudah diaplikasikan dan berpengaruh baik
(Marjuki, 2013).
sebagai bahan kimia yang digunakan untuk meningkatkan daya cerna bahan pakan
diambil dari urea), juga sebagai pengawet, anti aflatoksin, tidak mencemari
lingkungan dan efisien. Menurut Sudana (1984) jerami padi yang diberi perlakuan
urea 4% dan disimpan selama 4 minggu terjadi peningkatan daya cerna dari 35%
menjadi 43,6% dan kandungan nitrogen total dari 0,48% menjadi 1,55%.
akan terserap dan berikatan dengan gugus asetil dari bahan pakan, kemudian
membentuk garam amonium asetat yang pada akhirnya terhitung sebagai protein
bahan.
Metode Amoniase
Menurut Natalia (2012) Proses pembuatan amoniasi ada dua cara, yaitu cara
kering ataupun cara basah. Perbedaannya hanya terletak pada urea yang dilarutkan
1. Cara Kering
a. Bahan-bahan :
b. Peralatan :
Timbangan
c. Cara Pembuatan :
Jerami yang sudah terpilih dan ditimbang diikat dengan tali yang terbuat dari
bambu.
Bungkus dengan plastik sebelum diikat taburi urea secara merata pada setiap
ikatan/bal jerami.
Setelah merata, ikat bungkus secara rapat agar tidak ada udara yang
masuk/anerob.
Simpan di tempat yang teduh dan tidak kena hujan/ air. Sebaiknya di atas
plastik pembungkus ini diberi beban agar ada tekanan ke bawah, sehingga
Setelah satu bulan jerami olahan dapat dibuka, hasil yang baik ditandai
dengan bau amoniak yang menyengat, oleh karena itu hati-hati ketika
Simpan di tempat yang beratap dan tidak kena hujan. Perhatikan ventilasi
2. Cara Basah
Teknik yang digunakan dalam proses amoniasi cara basah ialah dengan :
kantong plastik
a. Bahan-bahan :
5 liter air
b. Peralatan :
1 buah gembor
1 timbangan
1 alat pengaduk
c. Cara pembuatan :
bocor.
sobek.
Larutkan 870 gram urea ke dalam ember yang berisi 5 liter air dengan
cara diaduk sampai benar-benar larut hingga tidak ada lagi butir-butir urea
yang terlihat.
jerami dengan gembor agar lebih mudah dan dapat merata, sampai
Tutup dahulu kantong plastik lapis dalam dengan cara mengikat bagian
ini dapat disimpan di tempat yang telah disediakan dan cukup aman.
Setelah satu bulan kantong plastik dapat dibuka, ketika membuka plastik
gas, sehingga ketika plastik tersebut dibuka gas akan keluar dan dapat
menyebabkan pedih di mata. Jerami hasil amoniasi kemudian diambil lalu
Tambahan
1. Untuk proses amoniasi dalam jumlah banyak maka jumlah kantong plastik harus
disediakan dalam jumlah yang cukup. Bila pengolahan cara ini dilakukan dengan
hati-hati, maka kantong plastik tersebut dapat dipakai ulang sampai tiga kali.
2. Untuk disimpan jangka lama maka jerami amoniasi tersebut harus dijemur dan
dikeringkan di panas matahari selama kurang lebih satu minggu hingga kadar air
mencapai 20 %.
3. Bila jerami tersebut sudah dijemur dan kering maka dapat disimpan di bawah atap
dan tahan 6 bulan sampai satu tahun tanpa adanya penurunan kualitas.
4. Dalam penyajian jerami amoniasi ini tidak perlu dicacah, jadi dapat diberikan
dalam bentuk utuh, karena dari hasil penelitian jumlah yang dikonsumsi oleh ternak
baik yang dicacah maupun yang utuh akan sama saja, sehingga untuk ekonomisnya
kira-kira satu jam sebelum pemberian jerami, hal ini dimaksud untuk merangsang
mikroorganisme dalam rumen terutama bakteri selulolitik yang mencerna serat kasar
jerami.
Daftar Pustaka.
sembawa.net
Marjuki, 2013. Peningkatan Kualitas Jerami Padi Melalui Perlakuan Urea Amoniasi.
Saputro,T.2015.http://www.ilmuternak.com/2015/01/cara-membuat-jerami-amoniasi-
mudah.html
Sudana. 1984. “Straw Basal Diet for Growing Lambs” (A Thesis Submitted to the
Australia.