Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
Disusun Oleh:
Moh. Mohlis
NIM: 16142010164
Hari :
Tanggal :
Mengetahui:
MAHASISWA S1 KEPERAWATAN
STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
KAMPUS NGUDIA HUSADA MADURA
BANGKALAN
I. Latar belakang
Anak adalah pribadi yang unik. Ia bukanlah seorang dewasa yang bertubuh
kecil. Namun ia adalah sosok pribadi yang berada dalam masa pertumbuhan, baik
secara fisik, mental dan intelektual. Sehat merupakan sebuah hasil yang
memerlukan proses atau usaha. Memahami arti pentingnya kesehatan diri harus
dimulai sejak dini, agar hasil itu bisa dirasakan di kemudian hari. Pendidikan
kesehatan harus diajarkan sejak dini pada anak, karena anak sehat menjadi
cerminan keluarga yang juga sehat.
Dalam memberikan Pendidikan kesehatan pada anak, seringkali orang tua
dan guru hanya membatasi pada kesehatan tubuh saja. Padahal, ini tidak hanya
membahas pada fisik tubuh, tetapi juga berkaitan dengan kesehatan mental,
perubahan sikap, perubahan kebiasaan dan perubahan cara pandang.
Pencegahan dan penyadaran harus menjadi prioritas utama. Kita sebaiknya
mengatakan pada anak-anak tentang cara mencegah dan melindungi diri dari sakit.
Kita perlu mengajarkan hal-hal yang kecil dan sederhana yang dapat mereka
lakukan sendiri tentang kesehatan.
II. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta lebih memahami
dan lebih mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah
V. Media
1. Leaflet
2. Laptop
3. LCD
4. PPT
VI. Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu
1. Pembukaa a. Membuka kegiatan dengan a. Menjawab 5 menit
n mengucap salam salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan dari c. Memperhatikan
penyuluhan d. Memperhatikan
d. Kontrak waktu e. Memperhatikan
e. Menyebutkan materi yang f. Memperhatikan
akan diberikan
f. Melakukan apersepsi
VII. Pengorganisasian
a. Penyaji (pembawa acara/menjelaskan materi)
Keterangan:
: peserta
: penyaji
IX. Evaluasi
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan
yang di tetapkan.
Kriteria evaluasi sebagai berikut :
1. Evaluasi struktur
a. Semua peserta hadir/ikut dalam kegiatan penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di SD Burneh 1
c. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mengerti tentang perilaku hidup bersih dan sehat
b. Dapat menyebutkan pengertian, indikator, siapa saja yang
harus melakukan perilaku hidup bersih dan sehat di
sekolah,tujuan dan dampak baik yang ditimbulkan dari
perilaku hidup bersih dan sehat dan dampak buruk tidak
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
X. Materi penyuluhan
1. Pengertian
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Sekolah adalah kebiasaan/
perilaku positif yang dilakukan oleh setiap siswa, guru,penjaga
sekolah,petugas kantin sekolah, orang tua siswa dan lain-lain yang dengan
kesadarannya untuk mencegah penyakait, meningkatkan kesehatannya
secara dalam menjaga lingkungan sehat di sekolah.i
2. Indikator PHBS di Sekolah
Beberapa indikator PHBS di lingkungan sekolah antara lain:
1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan
sabun
2) Mengkonsumsi jajanan di kantin sekolah yang sehat
3) Membuang sampah pada tempatnya
Penggolongan sampah dibagi menjadi 3,yaitu:
a. Sampah Organik,contohnya sampah dapur,sisa sayuran, daun-
daun kering,dll.
b. Sampah Anorganik,contohnya logam, botol minuman,plastik,
dll.
c. Sampah Berbahaya,contohnya baterai, jarum suntik, dll.
4) Mengikuti kegiatan Olah raga di sekolah
5) Menimbang BB dan Mengukur TB secara teratur setiap 6 bulan
Bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan
dan status gizi siswa
6) Bebaskan dirimu dari asap rokok
7) Memberantas jentik nyamuk
Memeriksa tempat penampungan air bersih, serta membersihkannya
agar terbebas dari jentik nyamuk.
8) BAK dan BAB di jamban sekolah
Dengan menggunakan jamban saat Buang Air Kecil (BAK) dan
Buang Air Besar (BAB) akan menjaga lingkungan sekolah selalu
sehat, bersih dan tidak berbau
3. Dampak Buruk dari tidak dilakukannya PHBS di Sekolah
Warga sekolah yang meliputi siswa, guru, penjaga kantin sekolah, orang
tua siswa dan lain-lain akan mudah terserang penyakit oleh karena
perilaku dan lingkungan yang tidak sehat.
Antara lain :
a. Kebiasaan mencuci tangan dengan air saja tidak cukup,karena air
yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran dan
membunuh kuman yang masih tertinggal di tangan.
b. Jajan yang tidak sehat,bersih dan aman dapat menimbulkan
penyakit akibat makanan itu sendiri.
c. Sampah merupakan sarang kuman dan bakteri penyakit. Apabila
sampah berserakan, bisa dibayangkan sarang kuman penyebab
penyakit mengancam kesehatan khususnya warga sekolah.
d. Merokok dapat menyebabkan penyakit jantung dan pembuluh
darah, kanker, batuk yang menahun, kelainan
kehamilan,kerusakan gigi ,dll. Serta mengakibatkan ketagihan
kemudian ketergantungan terhadap rokok yang tinggi.
e. Lingkungan yang kotor akibat BAK/BAB sembarangan dapat
mengundang datangnya lalat atau serangga lain yang dapat
menjadi penular penyakit seperti diare,kolera,disentri,thypus,
cacingan, dll.
4. Dampak Baik yang ditimbulkan dari PHBS di Sekolah
Terwujudnya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai ancaman
penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang
berdampak pada prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai institusi
pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang
tua dan dapat mengangkat citra dan kinerja pemerintah dibidang
pendidikan, serta menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.