Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Askep Post SC Suryo

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN POST NATAL PADA NY.

A
DENGAN POST PARTUM SECTIO CAESARIA
ATAS INDIKASI BAYI LETAK OBLIQUE
DI RUANG LILI RSUD TIDAR MAGELANG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Maternitas

Pembimbing Akademik
Dr. Anggorowati, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat.

Pembimbing Klinik
Nugraheni, AMK

Disusun oleh:
SURYO PRASETYO AJI

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXX


DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
ASUHAN KEPERAWATAN POST NATAL PADA NY. A DENGAN POST
PARTUM SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI LETAK BAYI OBLIQUE
DI RUANG LILI RSUD TIDAR MAGELANG

Tanggal Masuk : 5 Agustus 2017 Pukul 19.00 WIB


Tanggal Pengkajian : 6 Agustus 2017 Pukul 08.00 WIB

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Ny. A
Alamat : Jogonegoro Mertoyudan
Umur : 26 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. Y
Alamat : Jogonegoro Mertoyudan
Umur : 26 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Hubungan dengan klien: Suami
C. Diagnosa Medik : Post Sectio Caesaria atas indikasi letak bayi oblique
No. RM : 000000348484
D. Status Obstetrikus : Post SC hari ke 0, P2A0 35 minggu
E. Keluhan Utama:
Klien mengatakan nyeri pada bagian perut bawah yang di operasi SC.
F. Riwayat Kesehatan
1. Masalah kehamilan sekarang
Klien mengatakan saat awal kehamilan tidak ada keluhan atau masalah yang
dialami, ada mual dan muntah pada trimester pertama namun tidak yang
berlebihan hingga masuk ke rumah sakit. Klien mengatakan biasanya
memeriksakan kehamilannya di Puskesmas.
2. Riwayat Persalinan Sekarang
Klien datang dengan rujukan dari bidan dengan G2P1A0 hamil 35 minggu
dengan letak bayi sungsang. Diperoleh data tekanan darah klien 110/80 mmHg,
HR 82 x/menit, RR 20 x/menit, TFU 43 cm, presentasi kepala. Kemudian pada
pukul 00.15 WIB klien dipindah ke ruang operasi Rumah Sakit Bersalin Budi
Rahayu untuk menjalani persalinan melalui proses sectio caesaria dengan
anestesi spinal. Bayi klien lahir pada pukul 00.45 WIB klien melahirkan bayi
dengan jenis kelamin laki-laki, BB bayi : 2827, panjang badan 46 cm, lingkar
dada 32 cm, lingkar kepala 36 cm, lingkar lengan atas 10 cm. Klien menjalani
persalinan melalui tindakan operasi sectio caesaria. Pada pukul 02.00 WIB
klien dipindah ke ruang Lili untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai riwayat darah tinggi,
diabetes mellitus atau penyakit menular lainnya.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak ada yang mempunyai
riwayat penyakit keturunan.
5. Genogram

Ny.A (26th), sehat


Tn.Y (26th), Sehat
By.Ny. A (2827gr)
An. J (6 th)

Keterangan:
: Perempuan

: Laki-laki

: Laki-laki meninggal

: Klien

: Tinggal serumah

: Keturunan

6. Riwayat Perkawinan
Pernikahan ke :1
Umur ketika menikah : 18 tahun
Lama pernikahan : 8 tahun
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
BB Keadaan Bayi Komplikasi Umur
No. Tipe Persalinan
Lahir Waktu Lahir Nifas Sekarang
1. Normal 2500 gr sehat Tidak ada 6 tahun
8. Riwayat Alergi
Klien tidak memiliki alergi pada obat, lateks maupun makanan
9. Riwayat KB
Klien menikah 1 kali dengan usia pernikahan 8 tahun. Klien menggunakan KB
suntik.
10. Rencana KB
Klien mengatakan sekarang sudah memasang IUD.
11. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
1) Menarche usia 12 tahun
2) Siklus teratur 28 hari, lamanya 7 hari
3) Keluhan selama menstruasi: disminore
b. Riwayat kehamilan
1) Diagnosa : G2P1A0
2) Hari pertama haid terakhir (HPHT) : 20 Oktober 2016
3) Hari perkiraan lahir (HPL) : 20 Agustus 2017
4) Umur kehamilan : 35 minggu
5) Imunisasi : Hb 0
6) ANC (Antenatal Care) :
Trimester I : 1x/bulan
Trimester II : 1x/bulan
Trimester III : 1x/bulan
Total periksa : 10 kali periksa (8 kali puskesmas, 2 kali RSU Tidar bagian
Kebidanan)
7) Keluhan selama hamil : Tidak ada keluhan selama hamil
8) Pengobatan selama hamil : Klien hanya mengkonsumsi tablet tambah
darah dari puskesmas
9) Pergerakan janin : Ada, sejak usia 18 minggu
10) Rencana perawatan bayi : Sendiri
11) Kesanggupan dan pengetahuan merawat bayi: Klien bersedia melakukan
breast care, wound care, memenuhi kebutuhan nutrisi, menyusui bayi
secara eksklusif 6 bulan
c. Persalinan
1) Lahir : 6 Agustus 2017, pukul: 00.45 WIB
2) Tipe persalinan : Partus section caesaria
3) Masalah persalinan : letak bayi oblique
4) Posisi fetus : Presentasi kepala
5) Tanggal tindakan :6 Agustus 2017
6) Kondisi plasenta : Plasenta lahir lengkap
7) Perdarahan : Keluar darah sebanyak + 250 ml
G. Bayi Baru Lahir
a. Tanggal lahir : 6 Agustus 2017
b. Jam : 00.45 WIB
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Berat badan : 2627gram
e. Panjang badan : 46 cm
f. Lingkar kepala : 36 cm
g. Lingkar dada : 34 cm
h. Lingkar perut : 32 cm
i. Lingkar lengan : 10 cm
j. Penilaian BBL : Bayi lahir melalui tindakan SC, tindakan yang dilakukan
adalah mengeringkan, menghangatkan, rangsangan taktil dan dilakukan
Inisiasi Menyusui Dini.
k. Penilaian APGAR Score :
0 1 2 APGAR 1“ 5“ 10 “
Score
Denyut 2 2 2
Tidak ada <100 >100
Jantung
Tidak Pernafasa 2 2 2
Tidak ada Baik
teratur n
Tidak ada sedang Baik Tonus otot 1 1 2

Peka 1 2 2
Tidak ada Merintih Menangis
rangsang
Merah 2 2 2
jambu,
Merah
Ungu/putih ujung – Warna
jambu
ujung
biru
Total Skor APGAR 8 9 10

H. Data Postnatal
1. Tanda Vital:
a. TD : 140/90 mmHg
b. Nadi : 88 x/menit
c. Suhu : 369C
d. RR : 22x/menit
2. Keadaaan umum :
KU sedang, klien terlihat lemah pasca operasi. Kesadaran Composmentis (GCS
E4 M6 V5)
3. Payudara
a. Kesan Umum: bentuk payudara simetris antara kanan dan kiri, areola
berwarna coklat kehitaman, tidak terdapat benjolan maupun pembengkakan.
b. Puting susu : menonjol, ASI sudah mulai keluar meskipun masih sedikit.
4. Abdomen
a. Keadaan : Tidak ada distensi abdomen, terdapat luka bekas operasi sectio
caesaria sepanjang ±12cm dan lebar 1,5cm, berbentuk horizontal, luka
tertutup.
b. Diastasis rectus abdominis : Tidak ada
c. Fundus uteri
- Tinggi : Dua jari dibawah pusat
- Posisi : Uterus bulat dan keras, terletak di tengah antara umbilicus dan
suprapubik.
- Kontraksi : Kuat
5. Lokhea
a. Jumlah : ± 30 cc
b. Warna : Rubra
c. Konsistensi : Cair bergumpal
d. Bau : Khas (amis/anyir)
6. Perineum
a. Keadaan : Utuh
b. Kebersihan : Bersih
c. Hemorhoid : Tidak ada
7. Eliminasi
a. Kesulitan BAK : Terpasang kateter
b. Kesulitan BAB : Klien belum BAB
8. Ekstremitas
a. Varises : Tidak ada varises
b. Tanda Homan : Tidak ada nyeri betis
9. Penyesuaian dengan bayi :
Bayi klien lahir dalam keadaan sehat, jenis kelamin laki-laki seberat 2827
gram. Klien mengatakan bayi nya sudah mulai mencoba untuk disusui
walaupun susu yang keluar masih belum banyak.
I. Kebutuhan Dasar Manusia
1. Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
Saat hamil : Semua kegiatan dapat dilakukan klien secara mandiri.
Saat dikaji : Klien belum bisa melakukan aktivitas sehari-hari hanya berbaring
karena merasa kesakitan dan lemah.
Index 0 1 2 3 Keterangan
0: Tidak mampu
Makan dan Minum √ 1: Dibantu
2: Mandiri
0: Tergantung orang lain
Mandi √
1: Mandiri
Perawatan diri 0: Tergantung orang lain

(grooming) 1: Mandiri
0: Tidak mampu
Berpakaian (dressing) √ 1: Dibantu
2: Mandiri
0: Inkontinensia
(tidak teratur/ perlu enema)
BAB (bladder) √ 1: Kadang inkontinensia
(sekali seminggu)
2: Kontinensia (teratur)
0: Inkontinensia
(pakai kateter/terkontrol)
BAK (bowel) √ 1: Kadang inkontinensia
(maks 1 x 24 jam)
2: Kontinensia (teratur)
0: Tidak mampu
1: Butuh bantuan alat dan 2 orang
Transfer √
2: Butuh bantuan kecil
3: Mandiri
0: Imobile
1: Menggunakan kursi roda
Mobilitas √ 2: Berjalan dengan bantuan 1
orang
3: Mandiri
0: Tergantung bantuan orang lain
1: Membutuhkan bantuan tapi
Penggunaan toilet √
beberapa hal dilakukan sendiri
2: Mandiri
0: Tidak mampu
Naik turun tangga √ 1: Membutuhkan bantuan
2: Mandiri
Nilai indeks barthel : 6 (ketergantungan berat)

2. Kebutuhan Personal Hygiene dan Integritas Kulit


No. Kegiatan Saat hamil Saat dikaji
1. Mandi 2 kali sehari, pagi dan Sibin 1 kali , dengan
sore, mandiri bantuan suami dan
perawat
2. Keramas 2 kali sehari, mandiri Belum pernah (selama
dirawat)
3. Ganti pakaian 2 kali sehari, pagi dan 1 kali sehari, dengan
sore, mandiri bantuan
4. Sikat gigi 1 kali sehari, pagi Belum pernah
mandiri
5. Potong kuku 1 bulan sekali, mandiri Belum pernah (selama
dirawat)
6. Kulit - Bersih
7. Penyakit kulit Tidak ada Tidak ada
3. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Jenis Sebelum masuk Rumah Saat dilakukan pengkajian
Sakit
Tidur Siang Kuantitas: 1-2 jam Kuantitas: 1 jam
Kualitas: Kualitas:
- Nyenyak - Nyenyak namun kadang
- Setelah bangun wajah terbangun karena nyeri luka
tampak segar kembali operasi
Tidur malam Kuantitas: 6-7 jam Kuantitas: 6-7 jam
Kualitas: Kualitas: Nyenyak namun
- Nyenyak merasa kurang nyaman
- Setelah bangun wajah dengan luka post operasi
tampak fresh
4. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
1) Nutrisi
Saat Hamil Saat Dikaji
A (Antropometri) BB = 96 cm BB = 85 kg
TB = 155cm TB = 155cm
IMT = 34 (kegemukan)
B (Biokimia) - Hb = 11.0 g/dL
Ht = 34,8 %
C (Klinis) Klien mengatakan selama Konjungtiva tidak anemis,
hamil pola makan tidak mukosa bibir lembab.
teratur, klien juga
memakan semua makanan.
D (Diet) Klien mengatakan biasanya Klien makan makanan yang
makan 3x sehari dengan disediakan di rumah sakit dan
diet nasi sayur, lauk, dan makan makanan yang
buah jika ada. Klien dibawakan oleh keluarganya.
menghabiskan 1 porsi
makanan setiap kali makan
ditambah dengan makanan
ringan di sela – sela jam
makan.
2) Cairan
Input Output
Makan sayur dan buah = 300 cc BAK = 500 cc
Minum 8 gelas = 1.250 cc BAB = 50 cc
Infus 500 cc IWL = 15 x 85 kg= 1.275cc/24
jam
Balance cairan = input - (output +IWL)
Balance cairan = 2.050 – 1.825 = +225 cc
10. Kebutuhan Oksigenasi
Sebelum Hamil Saat hamil Saat dikaji
Airway Tidak terkaji Tidak terkaji Jalan nafas bersih,
tidak ada sumbatan
Breathing Klien mengatakan Klien RR = 22x/ menit,
tidak mengalami mengatakan tidak ada nyeri dada.
gangguan tidak Tidak terpasang alat
pernafasan, dan mengalami bantu pernafasan,
dapat bernafas gangguan tidak ada nafas
tanpa alat bantu pernafasan, cuping hidung dan
pernafasan klien dapat klien tidak
bernafas tanpa menggunakan otot
alat bantu bantu pernafasan.
pernafasan
Circulation - - Capillary refill <2
detik

11. Kebutuhan Eliminasi


- BAB
Keterangan Sebelum masuk Rumah Sakit Saat dilakukan
pengkajian
Frekuensi 1 hari sekali 1 hari sekali
Konsistensi Padat lembek -
Bentuk Lonjong -
Bau Khas -
Warna Coklat kekuningan -
Gangguan BAB klien teratur -
- BAK: Klien terpasang DC Kateter
Keterangan Sebelum masuk Rumah Sakit Saat dilakukan
pengkajian
Frekuensi 6-7 kali sehari 250cc
Pancaran Sedang, lancar -
Bau Khas Khas
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Gangguan - -
Toileting Mandiri Memakai kateter

12. Kebutuhan Persepsi dan Sensori


Klien melaporkan adanya nyeri. Pada pengkajian nyeri (PQRST) :
Provokatif : Nyeri dirasakan karena ada luka post SC
Quantity : Klien mengatakan nyeri dirasakan seperti tersayat dan tertusuk
Region : Nyeri dirasakan terjadi pada luka post operasi sectio caesaria
Scale : Klien mengatakan nyeri skala 7
Time : Nyeri terus menerus
Klien terlihat meringis kesakitan, seperti menahan sakit dan masih susah
untuk bergerak. Klien memegang area luka balutan post sectio caesarea.
J. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah Rutin pada tangal 30 Maret 2017
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Rasional
Hematologi
Hemoglobin 11.0 g/dl 11.7-15.5 Normal
Jumlah sel
darah
Leukosit 20.2 103/ul 3.6-11.0 Tinggi
Hematokrit 34,8 % 35-47 Rendah
Eritrosit 4,2 106/ul 3.80-5.20 Normal
MCV 82,3 Fl 80-100 Normal
MCH 25,3 Pg 26-34 Rendah
MCHC 30,7 g/dl 32-36 Normal
3
Trombosit 367 10 /ul 150-400 Normal

Program Terapi
Tanggal Terapi Dosis
Infus RL 20 tpm
6 Agustus 2017 Cefazolin 1 gr 2 x 1(1 g)
Ketorolac 3 x 1(30 mg) ampul
7 Agustus 2017 Cefadroxil 2 x 1(500 mg)
Asam Mefenamat 3 x 1(500 mg)
Profenid supp 2x1 (supositoria)
Zegovit 1 x 1 tab
II. ANALISA DATA

No Hari/ Data Fokus Masalah Etiologi TTD


Tanggal Keperawatan
1. Kamis, 30 DS: Nyeri akut (00132) Jahitan luka post
Maret 2017 - Klien mengatakan nyeri pada daerah post operasi operasi sectio
- P : Provoking : Luka post op SC caesarea
- Q : Quality : Nyeri terasa diiris-iris
- R : Regio : Daerah abdomen bagian bawah umbilical,
bentuk horisontal
- S : Scale : Nyeri skala 7
- T : Time : Terus menerus
DO:
- Wajah klien tampak menahan sakit
- Ada luka post operasi di abdomen
- TD : 140/90 mmHg
- Nadi : 88 x/menit
- Suhu : 369C
- RR : 22x/menit

2. Kamis, 30 DS: Defisit perawatan Ketidaknyamanan


Maret 2017 - Klien mengatakan takut untuk miring-miring karena diri : mandi, (nyeri)
nyeri luka post op berpakaian, makan,
- Klien megatakan badannya terasa lemah toileting, dan
DO: berpindah (00092)
- Klien tampak tiduran dengan posisi terlentang di tempat
tidur
- Klien belum mampu miring kanan kiri
- Indeks Barthel: 6 (Ketergantungan berat)
- Ada luka post operasi di abdomen
3. Kamis , 30 DS : - Resiko Infeksi Luka post operasi SC
Maret 2017 DO : (00004)
- Ada luka post operasi SC
- Kondisi verban bersih
- Balutan luka belum di ganti
- Leukosit 20.200

III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut b.d jahitan luka operasi sectio caesarea (00132)
2. Defisit perawatan diri : mandi, berpakaian, makan, toileting, dan berpindah b.d ketidaknyamanan (nyeri) (00092)
3. Resiko infeksi b.d adanya jalan masuk kuman (00004)
IV. INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
Keperawatan
1. Nyeri akut b.d Jahitan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen nyeri (1400)
luka post operasi selama 2 x 24 jam nyeri klien - Kaji lokasi, karakteristik, frekuensi, kualitas dan
sectio caesarea berkurang/hilang dengan kriteria hasil : intensitas nyeri
(00132) - Wajah klien lebih rileks - Ajarkan bagaimana mengatasi nyeri secara non
- Skala nyeri berkurang, menjadi 3 farmakologis (, distraksi, teknik nafas dalam)
- TD : 110/70 mmHg - Ciptakan lingkungan yang nyaman
- HR : 80 x/menit - Tingkatkan istirahat klien
- RR : 18 x/menit - Evaluasi keefektifan cara mengontrol nyeri
- Suhu : 366C
Terapi relaksasi (6040)
- Minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi yang
terjadi
- Ajarkan dan anjurkan untuk mempraktekan teknik
relaksasi
Kolaborasi pemberian analgesik (2310)
- Berikan terapi farmakologis pengurang nyeri sesuai terapi
medis (injeksi ketorolac 10 mg intravena)

2. Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan keperawatan Bantuan perawata diri : ADL (1805)
: mandi, berpakaian, selama 3x 24 jam , diharapkan klien - Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang
makan, toileting, dan mampu melakukan mobilisasi dengan mandiri.
berpindah b.d kriteria hasil : - Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk
ketidaknyamanan - Klien dapat melakukan mobilisasi kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan.
(nyeri) (00092) miring kanan dan kiri - Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk
- Klien dapat berpindah dan duduk melakukan self-care.
- Klien dapat melakukan perawatan - Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang
diri: mandi/kebersihan normal sesuai kemampuan yang dimiliki.
- Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri
bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.
- Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian,
untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak
mampu untuk melakukannya.
- Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.

3. Resiko Infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perlindungan infeksi (6550)
adanya jalan masuk selama 2 x 24 jam, diharapkan luka operasi - Monitor kerentanan terhadap infeksi
kuman (00004) klien tidak beresiko infeksi, dengan - Monitor hasil laborat leukosit
kriteria hasil: - Monitor tanda-tanda vital
- Luka operasi bersih dan kering - Pertahankan asepsis untuk merawat klien
- Tidak ada tanda peradangan luka post - Periksa kondisi luka
operasi (color, rubor, dolor, tumor, - Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
function laesa) - Anjurkan peningkatan mobilitas dan latihan
- Tanda-tanda vital dalam batas normal: - Ajarkan klien dan anggota keluarga bagaimana cara
- TD : 110/70 mmHg menghindari infeksi (cuci tangan)
- HR : 80 x/menit - Pemberian antibiotic sesuai program terapi medis
- RR : 18 x/menit (Cefazolin 1 gr IV)
- Suhu : 366C Perawatan Luka (3660)
- Hasil laborat darah rutin dalam batas - Angkat balutan dan plester perekat
normal - Monitor karakteristik luka, termasuk drainase, warna,
ukuran, dan bau
- Bersihkan dengan normal saline
- Oleskansalep yang sesuai dengan kulit/lesi (sufratul)
- Berikan balutan yang sesuai dengan jenis luka
- Pertahankan teknik balutan streril ketika melakukan
perawatan luka dengan tepat
V. IMPLEMENTASI
Hari/
Waktu No.Dx Implementasi Respon TTD
Tanggal
Minggu, 6 9.00 1,2 dan Melakukan pengkajian fisik S :
Agustus WIB 3 abdomen pada klien - Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah area luka
2017 post operasi sectio caesarea
1) O :
- Terdapat luka bekas operasi sectio caesaria sepanjang
±12cm dan lebar 1,5cm, luka tertutup.
- Tinggi Fundus uteri dua jari dibawah pusat
- Lochea kurang lebih 30 cc
9.05 1 Mengkaji nyeri secara S :
WIB komprehensif P : Nyeri dirasakan karena ada luka pos SC
Q : Klien mengatakan nyeri dirasakan seperti tersayat dan
tertusuk
R : Nyeri dirasakan terjadi pada luka post operasi sectio
caesaria
S : Klien mengatakan nyeri skala 7 (nyeri berat)
T : Nyeri terus menerus
O:
- Klien terlihat meringis kesakitan seperti menahan sakit
dan masih susah untuk bergerak.
- Klien memegang area luka balutan post sectio caesarea.
Pukul 1 Mengajarkan teknik non S :
10.10 farmakologis (relaksasi Klien mengatakan masih terasa sakit
WIB benson) O:
Klien terlihat mempraktikkan teknik relaksasi
Pukul 1 dan 3 Mengukur tanda-tanda vital S : -
12.15 klien O:
WIB - TD : 110/70 mmHg
- HR : 80 x/menit
- RR : 18 x/menit
- Suhu : 366C
Pukul 1 Menganjurkan klien untuk S : Klien mengatakan merasa sedikit lebih nyaman
12.12 melakukan teknik relaksasi O : Klien kooperatif untuk relaksasi
WIB
Pukul 3 Memonitor luka klien S : klien mengeluh nyeri pada perutnya yang terdapat luka
13.00 post operasi SC
WIB O:
- Tampak luka klien tertutup kassa dan tidak terlihat adanya
rembesan pus atau darah pada kassa
Pukul 2 Membantu klien memenuhi S : Klien belum bisa miring kanan kiri
16.00 kebtuhan ADL nya (sibin) O : Klien kooperatif saat dibantu sibin
WIB
Pukul 1 Berkolaborasi dalam S : -
18.00 memberikan analgesik O : Klien kooperatif diberikan ketorolac melalui IV
WIB (ketorolac 30 mg) IV
Pukul 3 Berkolaborasi pemberian S :-
20.00 antibiotic (cefazolin via iv) O: Klien kooperatif, obat masuk melalui selang infus klien
WIB
Senin, 7 Pukul 1,2,3 Memonitor keadaan umum S :
Agustus 15.05 klien Klien mengatakan sudah tidak terlalu lemas, klien
2017 WIB mengatakan masih nyeri diperutnya
O:
- Klien terlihat menahan rasa sakit
- TD = 120/80 mmHg, Nadi = 82x/menit, Suhu = 36,40 C
15.15 1,2 dan Melakukan pengkajian fisik S : Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah area
WIB 3 abdomen pada klien luka post operasi sectio caesarea
2) O :
- Terdapat luka bekas operasi sectio caesaria sepanjang
±12cm dan lebar 1,5cm, luka tertutup.
15.20 1 Mengkaji nyeri secara S :
WIB komprehensif P : Nyeri dirasakan karena ada luka pos SC.
Q : Klien mengatakan nyeri dirasakan seperti tersayat dan
tertusuk.
R : Nyeri dirasakan terjadi pada luka post operasi sectio
caesaria.
S : Klien mengatakan nyeri skala 3 (nyeri ringan)
T : Nyeri hilang timbul

O : - Klien terlihat lebih rileks

Pukul 1 Mengajarkan teknik non S : Klien mengatakan merasa lebih nyaman setelah relaksasi
15.25 farmakologis relaksasi O : Klien terlihat mempraktikkan relaksasi
WIB
18.00 1 Memberikan terapi analgetik S : klien mengatakan bersedia minum obat nya
sesuai program dari medis O : klien tampak minum asam mefenamat 500mg
Pukul 2 Menganjurkan klien untuk S : Klien mengatakan sudah bisa duduk dibantu oleh
15.30 mobilisasi dini, latihan duduk
suaminya.
WIB O : Klien kooperartif dalam latihan
Pukul 2 Menganjurkan keluarga klien S: Suami klien mengatakan akan membantu klien memenuhi
16.00 untuk membantu klien kebutuhan ADL nya
WIB memenuhi kebutuhan ADL
nya O: Suami klien tampak kooperatif

Pukul 3 Menganjurkan klien untuk S: Klien mengatakan akan mengikuti anjuran perawat
18.00 makan makanan tinggi kalori
WIB tinggi protein (telor, ikan) O: Klien dan keluarga tampak kooperatif

Pukul 3 Menganjurkan klien dan S: Klien mengatakan akan mengikuti anjuran perawat
18.55 keluarga untuk selalu cuci
WIB tangan sebelum dan setalah O: Klien dan keluarga tampak kooperatif
kontak dengan klien

I. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/ No.
Evaluasi TTD
Tanggal DX
Senin, 7 1 S : Klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah post operasi SC
Agustus - P : Nyeri dirasakan karena ada luka pos SC.
2017 - Q: Klien mengatakan nyeri dirasakan seperti tersayat dan tertusuk
19.00 - R : Nyeri dirasakan terjadi pada luka post operasi sectio caesaria
- S : Klien mengatakan nyeri skala 5 (nyeri sedang)
- T : Nyeri hilang timbul
O : Klien terlihat agak lebih rileks namun masih nampak memegangi area luka operasi
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Manajemen nyeri (1400)
1. Mengevaluasi lokasi, karakteristik, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri
2. Ciptakan lingkungan yang nyaman
3. Tingkatkan istirahat klien
4. Evaluasi keefektifan cara mengontrol nyeri
Terapi relaksasi (6040)
1. Motivasi klien untuk mempraktikkan teknik relaksasi
2. Evaluasi teknik relaksasi yang diberikan.
Pemberian analgesik (2310)
1. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian analgesik yang sesuai
2. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgetik
Disccharge planning :
1. Anjurkan pasien untuk melakukan teknik relaksasi yang sudah diajarkan di rumah
2. Jelaskan tentang aturan minum obat anti nyeri
3. Anjurkan untuk melakukan kegiatan di rumah yang bisa mengalihkan dari nyeri, misal; menonton tv
Senin, 7 2 S:
Agustus - Klien mengatakan merasa lemas
2017 - Klien mengatakan aktivitasnya dibantu oleh keluarganya
19.00 O:
- Klien terlihat masih berbaring dengan posisi terlentang dan posisi semi fowler
- Klien kooperatif membatasi gerak (bedrest)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Bantuan perawata diri : ADL (1805)
4. Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.
5. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care.

Senin, 7 3 S: Klien mengatakan balutan luka kering tidak ada darah ataupun terasa panas disekitar luka, klien mengatakan
Agustus akan mengikuti anjuran perawat untuk diit TKTP.
2017 O : Luka terlihat kering dan tidak ada rembesan darah, Tidak terlihat rembesan pus dan darah pada kassa
19.00 A : Masalah belum teratasi
P : Lanjukan intervensi
Perlindungan infeksi (6550)
1. Pertahankan lingkungan agar tetap aseptik
2. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3. Instruksikan pada keluarga untuk cuci tangan saat berkunjung dan sebelum meninggalkan pasien
4. Anjurkan klien untuk diit TKTP
5. Kolaborasi pemberian antibiotik
Discharge Planning :
1. Anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan area sekitar luka
2. Berikan informasi kepada pasien tentang makanan yang baik untuk penyembuhan
3. Berikan informasi kepada pasien tentang obat yang di\bawa pulang
4. Anjurkan pasien untuk meminum obat sesuai anjuran
5. Ajarkan keluarga \pasien untuk menjaga kebersihan area sekitar luka

Anda mungkin juga menyukai